Ilmuwan Temukan Mega Koloni Jutaan Penguin yang Tersembunyi di Antartika

ErabaruNews – Para ilmuwan menemukan sebanyak 1,5 juta pinguin koloni baru di Antartika. Koloni penguin Adélie ditemukan berkembang di Kepulauan Bahaya, di ujung utara Semenanjung Antartika.

Pulau-pulau itu berada di daerah terpencil dan dikelilingi oleh es. Temuan ini membalikkan gagasan ilmuwan sebelumnya bahwa spesies tersebut sedang menyusut, seperti dikutip The Epoch Times dari The Independent.

“Ini adalah kasus klasik untuk menemukan sesuatu di mana tidak ada yang benar-benar terlihat! Kepulauan itu berbahaya dan sulit dijangkau, sehingga orang tidak benar-benar berusaha sekuat tenaga,” ujar anggota tim Dr. Tom Hart dari Oxford University, Inggris, kepada BBC News.

“Sampai saat ini, Kepulauan Danger tidak diketahui sebagai habitat penguin yang penting,” kata Profesor Heather Lynch, salah satu pemimpin tim yang membuat penemuan tersebut.

Keingintahuan ilmuwan tersita saat mereka melihat noda guano dari gambar melalui satelit NASA. Mereka kemudian mengunjungi pulau-pulau tersebut untuk mencari penguin yang menjadi penyebab noda pada foto satelit, dan mencatat jumlahnya.

“Dan ukuran tipis dari apa yang kami lihat menarik nafas kami,” kata Lynch, kepada BBC. “Kami berpikir, ‘Wow! Jika yang kami lihat itu benar, ini akan menjadi koloni penguin Adélie terbesar di dunia, dan ini akan sepadan dengan saat kita mengirim ekspedisi untuk menghitungnya dengan benar.”

Mereka melakukan pengamatan dari darat dan menggunakan pesawat tak berawak untuk mengamati penguin dari langit. Mereka menemukan 751.527 pasang penguin, jumlah yang lebih tinggi jika keseluruhan penguin di Semenanjung Antartika digabungkan. Mereka menerbitkan temuan mereka melalui Jurnal Ilmiah.

“Air di sekitar pulau dipenuhi dengan penguin,” kata Profesor Michael Polito, seorang ekologis di Universitas Negeri Louisiana, kepada The Independent.

“Ini menempatkan Semenanjung Antartika timur sangat berbeda dengan penguin Adélie dan chinstrap yang menurun yang kita lihat di Semenanjung Antartika barat,” kata Dr. Tom Hart, seorang peneliti penguin di University of Oxford. (Colin Fredericson/NTD.tv/The Epoch Times/waa)