Sejumlah Orang Tewas dalam Serangan Bunuh Diri di Kantor Kementerian Luar Negeri Libya

Epochtimes.id- Seitdaknya tiga orang tewas ketika pembom bunuh diri menyerang kementerian luar negeri Libya di Tripoli pada 25 Desember 2018.

Sumber keamanan setempat menyatakan penyerang diduga anggota kelompok teroris ISIS atau daesh.

Tiga penyerang memulai serangan mereka dengan bom mobil, merusak kendaraan dan bangunan, dan kemudian menembaki kantor kementerian.

Dua pelaku berhasil masuk dan meledakkan diri mereka, sementara yang lain dibunuh oleh penjaga kementerian.

Asap tebal mengepul dari gedung itu, yang dikelilingi oleh pasukan keamanan ketika orang-orang dilarikan ke rumah sakit.

Kementerian kesehatan Libya mengatakan bahwa selain penyerang, tiga orang tewas dan setidaknya 21 lainnya terluka.

‘Melancarkan Perang Melawan Terorisme’

Kementerian mengecam serangan tersebut dengan mengatakan, “Orang-orang Libya berperang melawan terorisme atas nama dunia.”

Sejumlah pembom bunuh diri telah menargetkan terhadap lembaga-lembaga vital Libya, ketika kelompok-kelompok militan mengambil keuntungan dari situasi kekacauan internal politik Libya.

Sebuah sumber dari Brigade Revolusioner Tripoli, salah satu kelompok bersenjata terkuat di ibu kota, mengatakan krpsfs juru bicara mereka, Abdulrahman Mazoughi, adalah korban tewas dalam serangan itu.

Ancaman Teror

Pemerintah berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, telah mengeluarkan peringatan kepada yang ingin berwisata ke Libya.

“Teroris kemungkinan besar akan mencoba melakukan serangan di Libya,” demikian pemerintah Inggris telah memperingatkan.

“Serangan bisa dilakukan tanpa pandang bulu, termasuk di tempat-tempat yang dikunjungi oleh orang asing,” tambahnya.

Kelompok-kelompok teroris, termasuk ISIS, dituding bertanggung jawab atas sebagian besar serangan sebagaimana disampaikan otoritas Inggris.

Pada 24 November, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap kota Tazerbo di Libya tengah. Aksi ini menewaskan sedikitnya sembilan orang, lima terluka, dan 20 lainnya diculik.

Departemen Luar Negeri A.S. telah menandai Libya dengan Tingkat 4— “Jangan Bepergian.”

“Kelompok-kelompok teroris terus merencanakan serangan di Libya,” menurut AS. “Aktivitas ekstremis brutal di Libya tetap tinggi.”

“Jangan bepergian ke Libya karena kejahatan, terorisme, kerusuhan sipil, dan konflik bersenjata,” demikian Departemen Luar Negeri AS.

“Tingkat kejahatan di Libya tetap tinggi, termasuk ancaman penculikan untuk tebusan. Warga Barat dan warga AS telah menjadi target kejahatan ini, ” tambah AS. (asr)

Sumber : Reuters via The Epochtimes