Gedung Putih Ungkap Rincian Negosiasi Perdagangan Pekan Depan

oleh Xu Zhenqi

Hari Jumat (8/2/2019), sebuah pernyataan dari Gedung Putih menyebutkan bahwa Presiden AS Trump telah menunjuk delegasi yang mewakili AS untuk melakukan negosiasi perdagangan lanjutan di Beijing pada pekan depan.

Negosiasi putaran ketujuh ini rencananya akan dibagi menjadi 2 tahapan, setelah negosiasi tingkat wakil menteri baru dilanjutkan dengan negosiasi tingkat tinggi, seluruh proses tersebut akan berlangsung selama 5 hari. Pihak AS sudah siap untuk menekan komunis Tiongkok, menuntut reformasi struktural terutama yang berkaitan dengan hak kekayaan intelektual dan lainnya.

Juru bicara Gedung Putih dalam sebuah pernyataannya menyebutkan bahwa Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan berada di Beijing pada 14 – 15 Pebruari untuk berpartisipasi dalam negosiasi. Sebelumnya yakni pada 11 Februari, negosiasi tingkat wakil menteri akan dimulai, delegasi AS akan dipimpin oleh Wakil Kepada Perwakilan Perdagangan Jeffrey Gerrish.

Pernyataan itu juga mengumumkan daftar beberapa anggota yang diikutkan dalam negosiasi. seperti Gregg Doud, kepala Negosiator Pertanian USTR, David Malpass, Wakil Menteri Keuangan, Ted McKinney, Wakil Menteri Perdagangan dan Urusan Pertanian Asing dari Kementerian Pertanian AS, Gilbert Kaplan, Wakil Menteri Perdagangan Internasional dari Kementerian Perdagangan, Clete Willems, Wakil Ketua Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, dan Steven Winberg, Asisten Sekretaris untuk Energi Fosil.

Delegasi akan didampingi juga oleh pejabat senior lainnya dari Gedung Putih, Kantor Perwakilan Perdagangan AS, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Energi, kata juru bicara Gedung Putih.

Fokus negosiasi akan diletakkan pada masalah reformasi struktural

Pada 1 Desember tahun lalu, Trump dan Xi Jinping mencapai kesepakatan untuk melakukan ‘gencatan senjata’ perang dagang selama 90 hari guna bernegosiasi.

Selama masa ini AS  secara aktif menekankan perlunya bagi komunis Tiongkok untuk mengadakan reformasi struktural, mengakhiri praktik perdagangan yang tidak adil, termasuk menghentikan pencurian hak kekayaan intelektual, alih teknologi wajib dan lainnya.

Reuters melaporkan bahwa seorang pejabat Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa persiapan untuk negosiasi perdagangan sedang berlangsung dan bahwa fokus negosiasi akan diletakkan pada memaksa Beijing untuk melakukan reformasi struktural.

“Amerika Serikat adalah pencipta teknologi, inovasi, pengetahuan, dan rahasia dagang yang luar biasa. Kita harus bekerja di lingkungan di mana aspek-aspek ini dilindungi,” kata Robert Lighthizer usai menghadiri pembicaraan perdagangan di Gedung Putih pekan lalu.

“Saya tidak memprediksikan kesuksesan, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan” tambahnya ketika berbicara tentang negosiasi.

Kedua negara tersebut sedang bekerja keras untuk menyelesaikan perjanjian perdagangan sebelum batas waktu 1 Maret tengah malam. Jika perjanjian yang memuaskan tidak tercapai, AS akan menaikkan tarif impor komoditas Tiongkok senilai USD. 200 miliar dari 10% menjadi 25%.

Pada hari Kamis Trump mengatakan bahwa ia tidak ada rencana untuk bertemu dengan Xi Jinping sebelum 1 Maret.

Komunike yang dirilis usai negosiasi sangat penting

CNBC Financial News pada 8 Februari melaporkan : Don Townswick, kepala analisis ekuitas di Conley Asset Management mengatakan bahwa negosiasi perdagangan yang akan diadakan minggu depan sangat penting. “Saya pikir jika ada kabar baik minggu depan, itu akan menjadi peristiwa yang sangat positif bagi pasar. Jika tidak (ada kabar baik), kita dapat melihat beberapa fluktuasi (pasar).”

Tom Block, pakar dari Fundstrat mengatakan, tidak perlu diragukan bahwa Lighthizer adalah tokoh dari kelompok elang. Dia mengatakan bahwa penting untuk dapat melihat nada positif dari negosiasi serta komunike yang dikeluarkan setelah negosiasi selesai.

Cesar Rojas, ekonom Citigroup mengatakan : “Kami pikir pihak Tiongkok telah menyatakan kesediaannya untuk membuat beberapa konsesi”. “Seperti berkomitmen untuk memberikan perlindungan yang lebih ketat terhadap kekayaan intelektual ……. ”

Menurut Cesar Rojas bahwa kunci masalahnya terletak pada perinciannya, apakah pihak Tiongkok bersedia menerapkannya, dan apakah Amerika Serikat puas dengan penegakan hukumnya.

“Jika ada bernada positif, maka harapan kita adalah bahwa batas waktu dapat diundur jika negosiasi memang mencapai kemajuan. Jika tidak positif, maka itu akan menyiratkan bahwa (perang dagang) dapat meningkat. Tinggal 2 minggu lagi untuk tiba pada tenggat waktu itu”, kata Rojas.

Reuters melaporkan bahwa jika negosiasi dengan Tiongkok itu tidak berkembang dengan baik, para pejabat AS mengatakan bahwa kenaikan tarif akan berlaku. Jika negosiasi berlanjut, AS mungkin dapat menyetujui untuk memperpanjang batas tenggat waktu.

Pekan lalu, Trump mengatakan bahwa batas waktu tidak akan diperpanjang bahkan jika tidak ada kesepakatan yang dicapai sebelum batas waktu. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=mIw_BAQDnYY