Biografi Kaisar Wu Dari Dinasti HAN : Kaisar Masa Jaya (2)

Fenomena misterius di saat kelahiran

Han Wu Di (dibaca: han u ti = kaisar Wu dari dinasti Han) , Liu Che ( 劉 徹 ), merupakan  kaisar  ke-7   dari Dinasti  Han Barat.

Yang bertahta sebelumnya adalah kaisar- kaisar: Han Gao Zu, Hui Di, dua kaisar dengan nama Shao Di. Wen Di, dan sampai pada ayahnya yakni Han Jing Di.

Pada masa kanak-kanak dan remaja Kaisar Wu justru berada pada masa keemasan awal Dinasti Han dalam pemerintahan Kaisar Wen (Wen Di) dan Kaisar Jing. Menurut catatan kitab-kitab “Shi Ji” dan “Han Shu”, Kaisar Wu dilahirkan pada tahun yang sama dengan sang ayah ketika naik tahta. Di dalam “Cerita tentang Kaisar Han Wu” pada novel “kejadian misteri” dikatakan bahwa waktu kelahirannya yang tepat adalah pada 156 SM tanggal 7 bulan ketujuh pagi hari menurut kalender Imlek.

Kaisar yang baru bertahta merupakan peristiwa besar yang patut dirayakan di seluruh negeri dinasti yang bersangkutan, seorang kaisar baru naik tahta maka para menteri dan bawahannya juga berganti, dinasti tersebut akan mengalami pembaharuan secara keseluruhan dalam hal kalender, sistem, kemiliteran, kebudayaan dan lain lain. Putra kaisar yang kebetulan dilahirkan pada waktu tersebut, seolah juga mengisyaratkan adanya nasib yang luar biasa. Pada kenyataannya, sebe- lum kelahiran Han Wu Di, legenda tentang dirinya sudah berkembang.

Semuanya tercatat dalam sejarah resmi bahwa ibu kandung Kaisar Wu, Wang Mei Ren pada saat mengandung, bermimpi matahari menubruk masuk ke dalam perutnya, dia menceritakan hal itu pada Kaisar Jing (Han Jing Di) yang pada waktu itu masih berstatus putra mahkota.

Kaisar Jing mendengar ini dengan gembira mengatakan: ”Ini adalah pertanda kemuliaan!”

Sesungguhnya asal-usul Wang Mei Ren juga sangat menarik, nama aslinya adalah Wang Zhi, ada juga yang menyebutnya sebagai Wang Shu Er, Mei Ren adalah jenjang kepangkatannya di istana para selir.

Zang Er ibu Mei Ren adalah cucu dari Zang Tu yang telah dinobatkan sebagai Raja Yan oleh Xiang Yu (232 SM – 202 SM, adalah ke- turunan yang legendaris dari Kerajaan Chu, salah satu kerajaan kecil dari Dinasti Qin. Ia sangat pandai strategi perang dan tidak pernah percaya terhadap ramalan atau takdir).

Semula Mei Ren dinikahkan dengan Jin Wang Sun seorang rakyat biasa, namun karena ada orang yang meramalkan bahwa Wang Mei Ren dan adik perempuannya bakal hidup mulia, maka Zang Er mengusulkan agar Wang Mei Ren bercerai dengan Jin, supaya dapat dikenalkan dengan keluarga yang berkedudukan. Keluarga Jin tentu saja sangat marah dan tidak menyetu- juinya, maka terpikirlah cara melangkah setinggi langit oleh Zang Er, yaitu langsung mengirimkan putrinya ke istana untuk di- jadikan selir putra mahkota.

Untungnya, pada waktu itu Kaisar Han Jing sangat menyayangi Wang Mei Ren yang juga telah melahirkan 3 orang putri dan seorang putra baginya, putra yang membuatnya bermimpi matahari menerjang masuk ke dalam perut adalah yang di kemudian hari dikenal sebagai Kaisar Wu dari Dinasti Han (Han Wu Di).

Pertanda baik tentang kelahiran Kaisar Wu juga muncul pada diri Kaisar Han Jing. Tercatat dalam “Biografi Kaisar Han Wu”, ketika Wang Mei Ren mengandung, kaisar Han Jing bermimpi melihat seekor babi yang seluruh tubuhnya berwarna merah tua (purpur) turun dari atas awan dan memasuki paviliun Chong Fang.

Kaisar Han Jing tiba- tiba terjaga dari tidurnya, dan berlari ke paviliun Chong Fang, terlihat seekor naga merah yang besar mengendarai awan berputar-putar, awan pada tubuhnya bahkan menutupi pintu dan jendela paviliun. Para selir juga melihat di atas paviliun dipenuhi sinar kemerahan yang kental, setelah sinar memudar, muncul seekor naga merah berputar-putar di paviliun.

Pada zaman itu babi dipandang sebagai hewan yang sangat mulia dan dianggap sebagai jelmaan naga. Dalam prasasti yang muncul pada zaman neolitik terdapat artefak (benda kerajinan kuno) berupa batu giok setengah lingkaran berukirkan kepala babi dan tubuh ular yang dijuluki “naga pertama Tiongkok, dia dianggap sebagai miniatur paling awal dari seekor naga.

Langit sudah menurunkan pertanda yang begitu baik, maka Kaisar Han Jing segera mengundang Yao Weng, master peramal, untuk berkonsultasi. Yao Weng mengatakan: ”Ini adalah pertanda keberun- tungan besar.

Di dalam paviliun Chong Fang ini pasti akan dilahirkan seorang yang menguasai nasib negara, ia akan memadamkan agresi suku-suku asing Yi, Di dan lain-lain di wilayah utara Tiongkok, sehingga negara mencapai kemakmuran,menjadi pemimpin yang cemerlang dalam masa kejayaan dinasti keluarga Liu.”

Maka Kaisar Han Jing mengganti nama paviliun Chong Fang menjadi Balairung Yi Lan, dan mempersilahkan Wang Mei Ren tinggal di sana. Wang Mei Ren hamil selama 14 bulan baru melahirkan Kaisar Han Wu di dalam Balairung.

“Kisah Han Wu” juga mencatat bahwa Kaisar Han Jing bermimpi menerima pesan dari Kaisar Gao Zu (kaisar pertama Dinasti Han). Liu Bang (Kaisar Gao Zu dari Dinasti Han)  berkata  kepadanya:  ”Berikan nama‘Zhi ( 彘 )’ pada putra Wang Mei Ren ini”. Kaisar  Han Wu  pada  usia sebelum 7 tahun bernama Zhi, mungkin berkaitan dengan mimpi yang terjadi pada Kaisar Han Jing.

Semasa kecil Kaisar Han Wu yang mengemban banyak pertanda baik ini, pada usia 4 tahun mendapat gelar sebagai Raja Jiao Dong, pada usia 7 tahun dinobatkan sebagai pangeran, pada usia 16 tahun secara resmi bertahta sebagai kaisar, menjadi seorang kaisar remaja.

Wang Mei Ren juga telah membuktikan ucapan sang peramal bahwa dia berturut-turut telah menjadi permaisuri kemudian ibu suri. Kelihatannya tahun-tahun usia muda Kaisar Han Wu berjalan secara lancar, namun sebenarnya, semula ia hampir-hampir tidak berjodoh dengan tahta kekaisaran, apa sebenarnya yang terjadi?

Mulai dari masa Zhou Barat, semenjak Zhou Gong (atau Adipati Zhou merupakan anggota keluarga Dinasti Zhou yang memainkan sebuah peranan penting di dalam menguatkan kerajaan yang dibangun oleh kakandanya Raja Wu dari Dinasti Zhou. Meninggal: 1032 SM, Wikipedia) menetapkan tata krama resmi dan musik kerajaan, para kaisar dan raja zaman dahulu menetapkan sistem ahli waris putra sulung permaisuri, apabila permaisuri tidak mempunyai putra, maka dipilih putra selir dengan status paling mulia, yaitu seperti yang dikatakan dalam ‘Gong Yang Chuan’: ”Menetapkan permaisuri berdasarkan tingkatan bukan berdasarkan kepiawaian, menetapkan pangeran berdasarkan kemuliaan bukan berdasarkan urutan yang lebih tua.”

Permaisuri Bao dari Kaisar Han Jing tidak dikaruniai putra, itu sebabnya putra mahkota hanya dapat dipilih dari empat belas orang putra yang dilahirkan oleh enam orang selirnya. Kaisar Han Wu ada pada urutan ke-10, di depannya terdapat 9 orang kakak, bahkan kakak sulungnya Liu Rong merupakan putra dari Li Ji, selir yang paling disayang oleh Kaisar Han Jing.

Maka dari itu setelah Kaisar Han Jing bertahta, langsung menetapkan Liu Rong sebagai putra mahkota, dan menganugerahi gelar raja Jiao Dong pada Liu Che yang kelak menjadi kaisar Wu sang pewaris tahta. (pur)

Video Rekomendasi :

https://www.youtube.com/watch?v=tVi1eFlEMOo