37 Orang Ditangkap Dalam Operasi Perdagangan Manusia dan Pelacuran di Texas

Jack Phillips

Aparat kepolisian di Amarillo, Texas, Amerika Serikat menangkap sebanyak 37 orang yang berhubungan dengan sebuah operasi perdagangan manusia dan prostitusi.

Divisi Operasi Khusus departemen kepolisian Amarillo, Texas, Amerika Serikat melakukan  operasi penegakan hukum dalam waktu dua hari. 

Operasi itu terkait tuduhan-tuduhan  mencakup prostitusi, promosi prostitusi, kekerasan seksual dan  perdagangan manusia. Operasi itu juga berhubungan dengan kasus membawa senjata ilegal, menghindari penangkapan, gagal identifikasi, kepemilikan perlengkapan narkoba dan surat perintah luar biasa lainnya.  

Hal demikian diungkapkan oleh  departemen kepolisian Amarillo, Texas dalam siaran persnya pada 10 Maret 2021. 

“Beberapa penyelidikan dari operasi ini masih berlangsung dan diperkirakan akan banyak penangkapan. Para detektif mewawancarai semua tahanan prostitusi untuk mengidentifikasi korban-korban perdagangan manusia,” kata rilis berita tersebut. 

Pihak kepolsian menambahkan, para detektif bertanya kepada para tahanan apakah mereka mengetahui siapa saja yang diperdagangkan, dan apakah  mereka mengetahui mengenai korban-korban di bawah umur. Departemen Polisi Amarillo mengakui bahwa perdagangan manusia merupakan masalah yang sangat nyata di Amarillo.

Departemen Polisi Amarillo menambahkan bahwa “korban-korban dalam kasus ini layak untuk dirawat selayaknya sebagai manusia dan bukan sebagai properti.”

Satu penangkapan adalah untuk perdagangan manusia, dan tidak satupun dari mereka yang ditangkap sebagai korban-korban perdagangan manusia, kata para pejabat. 

Operasi tersebut dilakukan sehubungan dengan investigasi Homeland Security, Texas Alcoholic Beverage Commission dan Departemen Kepolisian Lubbock.

Menurut rilis berita tersebut, sebagian besar dari mereka yang ditangkap menghadapi tuduhan-tuduhan prostitusi.

Dalam sebuah operasi terpisah, para petugas pada hari Kamis mengatakan bahwa sebanyak 31 anak di North Texas diselamatkan setelah operasi selama sebulan penuh di Metroplex,” menurut Departemen Kehakiman. 

Lembaga penegak hukum Marshal Amerika Serikat dan Homeland Security atau Departemen Keamanan Dalam Negeri memimpin investigasi tersebut.  (vv)

Keterangan Foto : Line polisi di foto stok. (Carl Ballou / Shutterstock)