Gedung Putih : Jika Rusia Menggunakan Senjata Nuklir, AS akan Melakukan Tanggapan Tegas

oleh Li Xin

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jack Sullivan pada Minggu (25/9)  memperingatkan bahwa jika Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina, Amerika Serikat akan melakukan tanggapan tegas. 

“Kami telah menyatakan secara langsung dan secara pribadi kepada Kremlin pada tingkat yang sangat tinggi bahwa setiap penggunaan senjata nuklir akan memiliki konsekuensi bencana bagi Rusia dan bahwa Amerika Serikat dan sekutu kami juga akan melakukan tanggapan yang tegas”, kata Sullivan kepada Margaret Brennan, pembawa acara “Face the Nation” CBS pada Minggu. 

“Kami telah mengutarakannya secara jelas dan konkrit apa yang akan terjadi”, tambahnya.

“Pada prinsipnya, kami juga telah menjelaskan secara terbuka bahwa jika Rusia menggunakan senjata nuklir, Amerika Serikat akan melakukan tanggapan yang tegas, dan kami akan terus mendukung upaya Ukraina untuk mempertahankan negaranya dan mempertahankan demokrasi”, katanya.

Komentar Sullivan muncul setelah Putin mengisyaratkan pekan lalu bahwa dia bermaksud menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Sullivan juga mengatakan kepada Margaret Brennan bahwa AS akan terus memberi Ukraina perlengkapan militer, dan seperti yang dijelaskan oleh Presiden AS Joe Biden pada Jumat, bahwa Rusia mengadakan referendum palsu di Ukraina yang didudukinya, Ini tidak akan mencegah Amerika Serikat untuk menyediakan sarana dan teknologi yang diperlukan Ukraina untuk pertahanan diri.

Rusia telah kehabisan senjata berpemandu presisi dan memiliki banyak pertikaian dalam kepemimpinan militernya, kata Sullivan, meskipun dalam keadaan meronta-ronta, tetapi Rusia tetap masih musuh yang membahayakan dan mampu melakukan kekejaman kolosal. Oleh karena itu Amerika Serikat harus terus menanggapi ancamannya secara serius.

Dia mencatat bahwa Putin telah menggunakan kartu nuklir di berbagai kesempatan dalam konflik di Ukraina, bukan pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir, tetapi ini adalah pertama kalinya sejak Perang Dunia II kemungkinan penggunaan senjata nuklir.

Pada awal-awal tahun ini Putin pernah mengatakan bahwa Moskow akan merespons lebih kuat jika militer Rusia berada di bawah tekanan yang lebih besar. Pernyataan Putin tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa pejabat Barat bahwa ia mungkin pada suatu saat bisa menggunakan cara-cara yang tidak konvensional seperti senjata nuklir atau kimia kecil. Tetapi Putin dan pejabat senior Kremlin lainnya sejak itu berulang kali mengatakan bahwa Rusia tidak mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir.

Seiring dengan pasukan Ukraina yang terus berhasil merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia sejak perang meletus dan mendorong pasukan Rusia mundur ke perbatasan. Putin kembali mengancam akan menggunakan senjata nuklirnya dengan mengatakan bahwa Moskow akan merespons lebih agresif jika pasukannya menghadapi perlawanan lanjutan dari pasukan Ukraina.

Presiden AS Joe Biden, berbicara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada Rabu (21 September), menuduh Putin mengabaikan tanggung jawabnya atas proliferasi nuklir. Ini adalah sebuah ‘ancaman nuklir terbuka’ terhadap Eropa.

Dalam sebuah wawancara di acara CBS “60 Minutes”, Biden mengatakan bahwa jika Putin menggunakan senjata nuklir, itu akan mengubah wajah perang. Biden tidak menjelaskan lebih lanjut soal apa konsekuensinya jika Rusia melewati batas itu, tetapi memberi peringatan : “Rusia akan dikucilkan dari dunia lebih dari sebelumnya. Dan, sesuai dengan apa yang Rusia lakukan, mereka (AS dan sekutunya) akan memutuskan tanggapan seperti apa yang perlu dilakukan”. (sin)