Lebih Berbahaya Daripada Obesitas : Osteoporosis Adalah “Penyakit Gaya Hidup” yang Paling Berbahaya

oleh Ota Hiromi

Baru-baru ini, semakin lama semakin banyak kaum hawa berusia 20 hingga 30 tahun mengalami gejala osteoporosis. Khususnya wanita pada rentang usia ini sangat antusias soal diet, sehingga sangat gampang terjebak dalam bahaya ini. 

Begitu menjalani diet berlebihan, elemen gizi yang dibutuhkan oleh tulang menjadi berkurang, sehingga menurunkan sekresi hormon wanita yang diperlukan menjaga metabolisme tulang belulang secara normal.

Ketika massa tulang menurun drastis dan kepadatan tulang merosot — kian hari kian banyak wanita yang mayoritas berusia 20 hingga 30 tahun mengalami gejala “osteoporosis”.

Osteoporosis Bukan Penyakit Yang Khusus Dialami Manula Saja

Bicara soal osteoporosis, maka mau tidak mau harus bicara soal gejala menjadi rapuhnya struktur tulang — yakni “gejala osteoporosis”. Jika menganggap penyakit ini khusus hanya dialami oleh kaum wanita berusia lanjut, itu adalah kesalahan besar.

Osteoporosis bukanlah semacam penyakit yang menyerang tiba-tiba, timbulnya gejala setidaknya butuh waktu 20 hingga 30 tahun. Jika pada usia 20 tahun tidak menyimpan basis tulang yang baik, maka dengan cepat akan terjadi masalah keropos tulang, yang pada akhirnya menimbulkan penyakit osteoporosis.

Istilah “poros” dalam osteoporosis adalah porositas, memiliki makna berongga dan tidak padat, materi yang rapuh. Ketika terjadi keropos tulang, maka rongga pada struktur dalam menjadi besar, menjadi “poros”, yang dapat menimbulkan gejala osteoporosis, lalu akan memburuk menjadi rapuhnya struktur tulang atau yang dikenal dengan “penyakit osteoporosis”, yang dapat menyebabkan tulang belakang, bagian pinggang, tulang paha, dan kaki serta tangan sewaktu-waktu dapat mengalami bahaya patah tulang. 

Kaum wanita pada umumnya muncul gejala ini mulai usia sekitar 40 tahun, dan akan semakin memburuk pascamenopause; sedangkan pria yang menggemuk di usia paruh baya akan mengalami gejala ini sekitar usia 50 tahun.

Di dalam tulang yang sehat terdapat trabeculae yang menopang tulang secara keseluruhan, yang saling menyilang membentuk tulang spons atau spongiosa (spongy bone, red.), yang berfungsi untuk menjaga tingkat kekerasan dan kelenturan pada tulang. Begitu terjadi fenomena porositas pada massa tulang, maka tulang akan kehilangan kekerasan dan kelenturannya.

Penderita penyakit osteoporosis mencapai 10% dari total populasi di Jepang, atau sekitar lebih dari 13 juta jiwa, dan sebanyak 80% di antaranya adalah wanita. Termasuk kelompok berisiko tinggi, populasi yang mengalami osteoporosis mencapai lebih dari 20 juta jiwa. 

Beberapa tahun terakhir, kelompok berisiko tinggi pengidap osteoporosis mengalami kecenderungan semakin berusia muda, kalangan wanita berusia 40 tahun ke atas, lebih dari 1 dari setiap 10 orang telah masuk ke dalam kategori berisiko tinggi. Yang dimaksud kelompok yang berisiko tinggi adalah orang yang dalam waktu tidak lama lagi, memiliki kemungkinan sangat tinggi mengalami gejala osteoporosis.

Kelompok yang berisiko tinggi ini rata-rata berusia 55 tahun, tulang mereka mungkin telah hilang 70 hingga 80% dari massa terbesarnya. Walaupun tidak begitu parah, masih eksis “kelompok berpotensi risiko tinggi” pada kaum wanita berusia 20 hingga 30 tahun yang kepadatan tulangnya cenderung rendah. Ditambah dengan kelompok orang ini, maka wanita Jepang zaman sekarang bisa dikatakan sedang menghadapi krisis “osteoporosis”. Dikarenakan kepadatan tulang orang Jepang pada dasarnya 10% lebih rendah daripada orang asing, maka sangat rentan mengalami gejala osteoporosis.

Kaum pria juga tidak boleh menganggapnya remeh, kalangan berusia di bawah 50 tahun termasuk “generasi bermain (game)”, dibandingkan dengan generasi sebelumnya mereka sangat jarang bermain di luar rumah atau melakukan permainan yang menggerakkan fisik.

Selain itu, di sekitar kita dipenuhi dengan makanan instan yang diberi bahan aditif kimia, makanan olahan, dan kudapan yang disebut junk food, yang mayoritasnya tidak dapat memberikan gizi dan menstimulus tulang, Jadi sebenarnya sangat sulit untuk merasa aman.

Buktinya adalah, pelajar sekolah menengah sekarang tingkat patah tulang sebesar 2,5 kali lipat daripada 40 tahun silam, dan 40 tahun silam bertepatan dengan periode mulai trendy-nya permainan game televisi.

Osteoporosis Adalah Penyakit Pola Hidup Serius, Mendatangkan 5 Gejala Bahaya

Kegemukan, dan menggemuk di usia paruh baya adalah pabrik pengolahan “penuaan”, juga merupakan lahan subur bagi penyakit pola hidup. Namun beberapa tahun terakhir, osteoporosis telah dipandang sebagai masalah yang jauh lebih berbahaya daripada penyakit lainnya.

Osteoporosis dapat menyebabkan kondisi tubuh rentan obesitas, mudah lelah, tidak mampu melawan penyakit, mempercepat penuaan, memicu penyakit Alzheimer, serta segala penyakit akibat gaya hidup lainnya. Walaupun pernyataan ini sudah agak terlambat, tapi osteoporosis juga merupakan penyakit yang serius akibat gaya hidup.

Osteoporosis dapat menimbulkan gejala berbahaya sebagai berikut:

Keterangan di dalam foto (Sumber: readingtimes.com. tw):

Gejala berbahaya apakah yang dapat ditimbulkan oleh “Osteoporosis”?

Foto Kiri: Trabeculae normal – Foto Kanan: Osteroporosis

Keterangan kiri: 

Trabeculae adalah struktur yang menopang seluruh tulang.

  • Mempercepat penuaan: fungsi seluruh organ tubuh menjadi memburuk.
  • Memicu penyakit Alzheimer: kurang gerak dan kurangnya stimulus pada otak yang dipicu oleh kelumpuhan dapat meningkatkan risiko penyakit demensia. Rendahnya Osteocalsin juga dapat menyebabkan fungsi kognitif menjadi merosot.

Keterangan kanan:

Menuanya organ seluruh tubuh.

  • Tubuh mudah mengalami kegemukan: berkurangnya jumlah sekresi hormon insulin akan menaikkan gula darah, sehingga mudah menjadi gemuk.
  • Tubuh mudah lelah: berkurangnya Hematopoietic Stem Cells (HSCs) dalam sumsum, menyebabkan eritrosit atau sel darah merah yang menyalurkan oksigen menjadi berkurang, sehingga akan merasa mudah lelah.
  • Tubuh mudah terserang penyakit: dengan berkurangnya Hematopoietic Stem Cells (HSCs) yang memproduksi sel darah putih berikut berbagai sel-sel imun tubuh lainnya, mengakibatkan imunitas atau daya tahan tubuh terhadap penyakit menjadi menurun.

Tanpa harus melalui diagnosa penyakit osteoporosis, penulis juga dapat memastikan bahwa osteoporosis telah menjadi “penyakit akibat pola hidup paling mengerikan” yang bahkan telah melampaui penyakit kanker dan sejenisnya. Akhir dari penyakit osteoporosis adalah “seluruh tubuh lumpuh”, penyebab terbesar lumpuhnya wanita adalah patah tulang yang dipicu akibat osteoporosis. Oleh sebab itu, kaum wanita sebaiknya memperhatikan, jangan sampai mengalami osteoporosis.

Kehidupan yang Anda jalani sekarang, akan menentukan kesehatan tulang Anda di masa mendatang.

Tulang yang kuat dan lentur berasal dari bahan pembuat tulang yang baik, dan bahan yang baik hanya bisa diciptakan dengan gaya hidup yang baik yakni dengan pola makan yang seimbang serta kualitas tidur yang baik. Selain itu, juga harus menjaga kelenturan dan keseimbangan tubuh, oleh sebab itu sebaiknya lakukan kebiasaan berolahraga dalam kehidupan sehari-hari yang dapat meningkatkan kesehatan fisik. (sud)

Penulis Adalah Profesor, Pusat Penelitian Kedokteran Klinis, Universitas Kedokteran dan Kesejahteraan Internasional, Jepang