Menyaksikan dari Luar Angkasa Terbitnya Matahari dari Balik Bumi, NASA Membagikan Foto-Foto yang Indah

EtIndonesia. Melihat Matahari terbit dari Bumi bukanlah hal yang aneh, karena semua orang sudah pernah melihatnya. Namun, baru-baru ini astronot Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) membagikan foto Matahari terbit dari balik Bumi yang diambil dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang tentunya tidak semua orang bisa melihatnya. Dari gambar terlihat bahwa saat itu di sebagian besar Amerika Serikat masih gelap/malam, Cahaya lampu di berbagai wilayah metropolitan tampak cemerlang, kontras dengan cahaya fajar pertama di kejauhan.

NASA mengungkapkan bahwa foto ini diambil oleh astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 10 November 2023. Di mana sebagian besar wilayah yang terwakili dalam foto berada di Amerika Serikat.

Lampu paling kiri adalah Illinois, Chicago, dan di sebelahnya adalah Danau Michigan. Di paling kanan adalah lampu di wilayah metropolitan Dallas dan Fort Worth, Texas di mana cahayanya mampu menerangi awan di langit.

Pada saat yang sama, cahaya pertama Matahari yang terbit dari balik Bumi mulai menyinari atmosfer, seperti terlihat di bagian atas foto.

Sejak Stasiun Luar Angkasa Internasional mulai beroperasi pada tahun 2000, para astronot telah mengambil ratusan ribu foto atmosfer bumi, daratan, dan lautan.

Foto-foto ini mendokumentasikan bagaimana Bumi berubah seiring dengan berjalannya waktu akibat aktivitas manusia, dan peristiwa alam yang terjadi. Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk memantau dan merespons bencana serta mempelajari fenomena mulai dari gletser hingga satwa liar perkotaan.

Berbicara tentang Matahari terbit, orang pasti akan memikirkan Matahari terbenam. Alexander Gerst, astronot Jerman dari Badan Antariksa Eropa (ESA), membagikan foto Matahari terbenam yang diambilnya dari Stasiun Luar Angkasa Internasional di media sosial “X” pada bulan Mei 2019.

“Ini adalah fenomena Matahari terbenam ke Bumi jika dilihat dari atas,” tulisnya.

Hanya terlihat cahaya merah muncul di awan antara siang dan malam, ini seharusnya cahaya Matahari terbenam yang dilihat orang dari Bumi.

NASA menyebutkan, Stasiun Luar Angkasa Internasional mengorbit Bumi sekali setiap 90 menit. Oleh karena itu, astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional dapat melihat 16 Matahari terbit dan 16 Matahari terbenam setiap harinya, yaitu 16 kali lipat dari apa yang dapat dilihat oleh manusia di Bumi.

Selain melihat Matahari terbit dan terbenam, para astronot juga bisa mengambil foto aurora dan pemandangan indah lainnya dari Stasiun Luar Angkasa Internasional. NASA juga pernah membagikan foto aurora yang diambil pada 15 September 2017.

Astronot memotret aurora di langit Kanada dari Stasiun Luar Angkasa Internasional pada 15 September 2017. (NASA)

NASA mengatakan bahwa foto ini menunjukkan aurora di langit Kanada. Pada saat pengambilan gambar, Stasiun Luar Angkasa Internasional sedang mendekati titik tertinggi orbitnya. Di sisi kiri foto dapat terlihat panel surya utama Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Selain itu, astronot Rusia Sergei Kud-Sverchkov membagikan video pendek di platform “X” saat mengitari Bumi pada bulan Januari 2021, rekamannya dibuat dengan menggabungkan pemandangan indah seperti Matahari terbit, lautan awan, dan aurora.

Dia mengatakan : ” Ingin melakukan perjalanan orbit singkat di malam hari ? Penerbangan 7 menit disiarkan dalam klip berdurasi 15 detik. Ayo kita berangkat ! Kita akan memulai penerbangan melintasi langit di atas Lautan Pasifik, terbang melintasi kota-kota di Amerika Serikat dan Kanada, lalu melihat matahari terbit di Samudera Atlantik.”

Dari video singkat ini terlihat indahnya Bumi yang sedang berputar, serta aurora berwarna hijau dan merah yang muncul di cakrawala. Matahari terbit di adegan terakhir membuat mata orang berbinar seolah tiba di surga. (sin/yn)

Sumber: epochtimes