Home Blog Page 416

Puasa Intermiten :  Perangi Kanker, Kurangi Toksisitas Kemoterapi

0

Beberapa penelitian telah menemukan berpuasa menyebabkan kanker kelaparan, bahkan membantu sel mengatasi efek kemoterapi

Flora Zhao

Pada 10 September 2020, Fred Evrard, 48 tahun, didiagnosis menderita kanker usus besar stadium 3. Panjang tumor di tubuhnya mencapai sekitar 10 cm.

Sebagai instruktur seni bela diri yang kuat dan atletis, dengan pola makan dan gaya hidup yang sehat — berita itu mengejutkan.

Kewalahan dan rasa sakit yang luar bia- sa, dia berbaring di tempat tidur selama tiga hari tanpa makan atau minum.

Tiga hari kemudian, Fred kembali siap bertarung.

Dia mulai membaca semua tentang kanker dan pengobatan alami. Ia menemukan kasus demi kasus, sukses sembuh dan kanker menyusut melalui puasa. Temuan ini mendorongnya untuk mencobanya sendiri.

Fred memulai puasa 21 hari. Keinginannya untuk hidup mendorongnya maju.

Setelah 21 hari berpuasa, gambar MRI-nya menunjukkan keajaiban: Panjang tumor di usus besarnya menyusut dari 10 cm menjadi kurang dari 6 cm, dan diameternya juga menyusut secara signifikan.

Dengan puasanya, dia menggunakan diet ketogenik, atau lebih tepatnya asupan karnivora. Ini dikarenakan dia tidak bisa makan apa pun yang mengandung serat karena radang usus yang parah. Selama periode itu, dia juga melakukan puasa intermiten dan hanya makan satu kali sehari. Selama perjuangannya melawan  kanker, Fred menjalani tiga sesi kemoterapi. Puasa sangat membantu mengurangi efek negatif dari kemoterapi sehingga ia hampir tidak mengalami efek samping seperti rambut rontok, mual, atau kelelahan yang ekstrim. Indikator kekebalan dalam darahnya juga normal. 

Selama sesi kemoterapi kedua, ia mencoba berhenti berpuasa dan mengalami efek samping yang parah. Dia berpuasa lagi selama sesi kemoterapi ketiga dan mencapai hasil yang luar biasa. Pada 2 Januari 2021, ia memulai puasa lima hari dan diet ketogenik dua hari pada akhir pekan untuk menyelesaikan putaran kedua puasa 21 hari.

Pada 10 Januari 2021, empat bulan setelah didiagnosis menderita kanker, dia menjalani pemindaian MRI dan tes darah lagi. Dokter memberi tahu dia dengan senyum di wajahnya, “Bapak Fred, Anda telah bebas kanker.”

Bagaimana Puasa Intermiten Melawan Kanker?

Sejak awal 1900-an, para ilmuwan telah memperhatikan efek positif dari pengendalian pola makan terhadap kesehatan oleh organisme. Penelitian pada saat itu telah menunjukkan bahwa pengendalian pola makan dapat memperlambat atau bahkan menghentikan pertumbuhan tumor pada tikus laboratorium, serta menunda kekambuhan kanker.  

Para  ilmuwan telah melakukan ratusan penelitian pada berbagai jenis organisme, termasuk ragi, nematoda, lalat buah, tikus,  monyet  rhesus, dan sebagainya. Setelah percobaan hewan, percobaan manusia dalam skala kecil dilakukan. Penelitian awal menunjukkan bahwa puasa berkepanjangan aman untuk pasien kanker tertentu dan dapat mengurangi toksisitas terkait kemoterapi dan menghambat pertumbuhan tumor kanker.

  1. Tindakan Puasa Antikarsinogenik

Puasa dan diet ketogenik dapat membuat seseorang mengalami metabolisme tubuh keton (ketosis). Sel kanker hanya dapat bertahan hidup dengan memetabolisme glukosa dan glutamin, dan mereka tidak dapat memetabolisme keton. Oleh karena itu, beberapa penanganan seperti itu setara dengan memotong jatah makanan sel kanker.

Puasa dan pembatasan kalori dapat mengurangi produksi faktor pertumbuhan, sitokin inflamasi, dan hormon anabolik. Itu mendorong perubahan yang sesuai dalam metabolisme tubuh dan kadar hormon, seperti penurunan sekresi insulin, peningkatan sensitivitas insulin, dan penurunan sekresi testosteron dan estrogen.

Puasa dan membatasi kalori juga dapat mengurangi stres oksidatif bahkan saat mereka meningkatkan efek antioksidan, mengurangi kerusakan DNA akibat radikal bebas, dan mengaktifkan berbagai proses perbaikan DNA. Eksperimen pada sel juga menunjukkan bahwa puasa dan membatasi kalori dapat meningkatkan autofagi, sebuah proses di mana tubuh mendaur ulang “sampah” seluler dan menghilangkan bagian sel yang rusak. Puasa juga dapat menghambat proliferasi sel dan memperlambat penuaan sel.

Mekanisme yang dipelajari dengan baik ini dapat membantu tubuh melawan kanker — seperti yang disarankan oleh banyak penelitian.

Sebuah penelitian pada hewan di University of Wisconsin menunjukkan bahwa monyet yang makan 30 persen lebih sedikit kalori mengalami penurunan 50 persen dalam kejadian kanker sporadis (yang paling umum adalah adenokarsinoma gastrointestinal) dibandingkan dengan monyet yang pola makannya tidak dibatasi.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins dengan rata-rata tindak lanjut 11 tahun menemukan bahwa perubahan gaya hidup intensif dapat mengurangi risiko kanker terkait obesitas (termasuk kanker esofagus, kanker usus besar, kanker rektal, kanker ginjal, kanker pankreas, kanker perut, kanker hati, kanker kantung empedu, kanker tiroid, kanker rahim, kanker ovarium, kanker payudara pasca menopause, dan myeloma ganda) sebesar 16%. Para peneliti percaya bahwa ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup yang menyebabkan penurunan berat badan subjek.

Sebuah penelitian bersama yang dilakukan oleh para ilmuwan di Amerika Serikat dan Prancis menemukan bahwa puasa yang dikombinasikan dengan vitamin C dapat mengobati jenis kanker tertentu dengan lebih efektif.

  1. Puasa Dapat Meningkatkan Hasil Kemoterapi, Mengurangi Efek Samping

Penelitian klinis tentang puasa pada pasien kanker masih dalam tahap awal. Namun, bukti yang berkembang menunjukkan bahwa puasa jangka pendek dapat mengurangi toksisitas kemoterapi sekaligus meningkatkan efektifitas kemoterapi, sehingga meningkatkan kualitas hidup pasien kanker. Ini karena puasa meningkatkan ketahanan sel sehat terhadap stres, sedangkan sel tumor menjadi lebih sensitif terhadap kemoterapi karena kekurangan nutrisi.

Eksperimen pada hewan telah menunjukkan bahwa efek puasa pada penghambatan tumor sebanding dengan kemoterapi; kombinasi puasa dan kemoterapi mencapai efek anti-kanker terbaik dan pengurangan volume tumor yang paling signifikan. Selain itu, pendekatan semacam itu menghasilkan tingkat tertinggi limfosit yang menginfiltrasi tumor. Eksperimen menunjukkan bahwa puasa juga merangsang produksi sel progenitor limfoid yang umum.

Uji klinis skala kecil menunjukkan bahwa puasa jangka pendek mengurangi toksisitas hematologis pada pasien kanker payudara yang menerima kemoterapi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Sel darah merah dan jumlah trombosit meningkat secara signifikan setelah kemoterapi, sedangkan penanda yang mencerminkan kerusakan DNA meningkat relatif sedikit, menunjukkan bahwa puasa dapat mengurangi kerusakan DNA yang disebabkan oleh kemoterapi dan mempercepat pemulihannya.

Sebuah penelitian yang melibatkan 20 pasien dengan berbagai jenis tumor (terutama kanker payudara, kanker ovarium, dan kanker rahim) menunjukkan bahwa dibandingkan dengan pasien yang berpuasa selama 24 jam sebelum kemoterapi, pasien yang berpuasa dalam waktu yang lebih lama (48 jam dan 72 jam) mengalami penurunan tingkat neutropenia dan neuropati, selain sedikit peningkatan penanda kerusakan DNA.

Percobaan lain yang melibatkan lebih dari 30 pasien kanker ginekologi menunjukkan pasien kemoterapi yang berpuasa mengalami lebih sedikit sakit kepala, lemas, dan stomatitis. Mereka juga memiliki skor toksisitas kemoterapi yang jauh lebih rendah dan penundaan kemoterapi yang lebih sedikit. Selain itu, pasien yang berpuasa mengalami peningkatan kualitas hidup dan mengurangi kelelahan setelah kemoterapi dibandingkan dengan mereka yang menjalani diet kalori normal. (nit)

Flora Zhao, seorang penulis kesehatan untuk The Epoch Times yang berfokus pada kanker dan penyakit kronis lainnya. Sebelumnya, dia adalah seorang editor untuk jurnal ilmu sosial. Emailnya: flora. zhao@epochtimes.nyc.

Jepang Menghitung Ulang Pulau-Pulaunya, Menemukan 7.000 Lebih Pulau Baru

0

Jane Nguyen

Jumlah pulau di Jepang diperkirakan bertambah 7.273 setelah penghitungan ulang pemerintah yang baru.

Ahli geografi mengatakan, statistik resmi saat ini, 6.852 pulau, telah melenceng.

“Dengan studi geografis baru- baru ini, angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 14.125 pulau, atau lebih dari dua kali lipat angka saat ini,” kata seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Kyodo News.

Perkiraan sebelumnya berasal dari studi 1987 yang dilakukan oleh Penjaga Pantai Jepang dan hanya mencakup pulau-pulau dengan keliling setidaknya 100 meter.

Hitungan pada 1987 mengandalkan manusia yang menuangkan peta kertas dan kelompok pulau kecil sering salah diidentifikasi sebagai satu pulau.

Gumuk pasir (sandbanks) juga tidak dihitung ketika itu, yang kini telah diakui oleh Konvensi PBB tentang Hukum Laut sebagai pulau, menurut laporan The Telegraph.

Selain itu, aktivitas vulkanik telah menyebabkan terbentuknya lebih banyak pulau dalam 35 tahun terakhir.

Penghitungan baru itu menggunakan kriteria yang sama.

Tetapi dengan teknologi pemetaan digital untuk menghitung pulau secara otomatis dan merujuk silang informasi dengan foto udara sebelumnya, serta data lainnya. Pulau-pulau di danau atau sungai dikeluarkan dari jumlah total.

Jumlah pulau itu masih belum resmi karena Otoritas Informasi Geospasial Jepang (GSI) sedang melakukan penyesuaian akhir. GSI diperkirakan akan merilis laporan tentang peta negara yang diperbarui pada Maret mendatang, menurut laporan Kyodo News.

Jumlah pulau yang bertambah tidak berarti Jepang memperluas wilayahnya, karena pulau-pulau itu semuanya termasuk dalam perairan kedaulatan negara seluas 370.000 kilometer persegi itu.

Studi baru dilakukan setelah sesi parlemen Desember 2021 ketika seorang anggota Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang mengkritik bahwa datanya sudah tua dan angka sebenarnya bisa jauh lebih tinggi.

“Pemahaman yang akurat tentang jumlah pulau merupakan masalah administrasi penting yang terkait dengan kepentingan nasional,” kata legislator tersebut, menurut Kyodo News.

Jepang terletak di sepanjang tepi barat Cincin Api, dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Laut Okhotsk, Laut Jepang, dan Laut Tiongkok Timur.

Negara kepulauan itu bersengketa dengan Tiongkok atas kedaulatan sekelompok pulau tak berpenghuni di Laut Tiongkok Timur yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Tiongkok.

Pulau-pulau itu dikelola oleh Jepang tetapi Beijing dalam beberapa tahun terakhir mengklaim pulau-pulau itu sebagai bagian dari wilayah Tiongkok. (osc)

Apa Itu Frekuensi Elektromagnetik dan Bagaimana Melindungi Diri dari Hal Itu?

0

Ashley Turner

Jumlah frekuensi elektromagnetik (EMF) yang kita hadapi telah meroket dalam beberapa dekade terakhir. Dengan teknologi 5G yang sekarang memicu perangkat internet, penggunaan ponsel cerdas kita yang hampir konstan, dan hotspot WiFi di mana-mana, kita harus mempertimbangkan konsekuensi yang ditimbulkan oleh paparan jangka panjang ini.

Sayangnya, para ahli telah memberi tahu kita selama bertahun-tahun bahwa EMF tidak berbahaya bagi kesehatan kita, tetapi semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa EMF memengaruhi tubuh manusia dengan beberapa cara yang merugikan.

Apa Sebenarnya Medan Elektromagnetik (EMF) itu?

Ada banyak jenis EMF. Setiap jenis memiliki frekuensinya sendiri, atau jumlah gelombang yang melewati titik tetap per detik. Frekuensi diukur dalam Hertz (Hz).

EMF berasal dari sumber alami dan buatan manusia. Medan magnet Bumi dan sinar matahari adalah contoh EMF yang alami. WiFi, kabel listrik, dan ponsel adalah beberapa sumber EMF buatan manusia. Semua frekuensi EMF jatuh pada spektrum dari frekuensi yang sangat rendah hingga frekuensi yang sangat tinggi.

Spektrum EMF berkisar dari frekuensi yang sangat rendah, seperti gelombang radio, hingga frekuensi tinggi, seperti sinar gamma yang menghantam Bumi dari ruang angkasa.

Berikut adalah beberapa contoh dari frekuensi yang lebih rendah ke yang lebih tinggi:

• Daya AC (50 hingga 60Hz)

• TV dan gelombang radio

• Sinyal ponsel

• Wifi

• Microwave

• Beberapa jaringan ponsel dan WiFi

• Sinar infra merah

• Cahaya tampak

• Sinar ultraviolet (UV).

• Sinar X

• Sinar gamma

• Sinar kosmik

Jenis EMF

Pada spektrum yang tercantum di atas, sumber EMF tersebut diklasifikasikan menjadi dua kelompok menurut National Institute of Environmental Health Sciences:

1. Radiasi EMF non-pengion tingkat rendah: EMF ini memiliki frekuensi yang lebih rendah daripada cahaya tampak. Ini sering dianggap tidak berbahaya karena tidak melibatkan pelepasan elektron dari atom. Contohnya termasuk WiFi, saluran listrik, atau Bluetooth.

2. Radiasi EMF pengion tingkat tinggi: Jenis EMF ini memiliki energi yang cukup untuk mengganggu struktur atom dengan mengionisasi atom atau melepaskan elektron dari atom. 

EMF ini memiliki frekuensi lebih tinggi dari cahaya tampak. Beberapa contoh radiasi ini termasuk hal-hal seperti sinar-X, sinar gamma, dan sinar ultraviolet.

Tidak ada kontroversi nyata atas temuan bahwa paparan radiasi EMF pengion tingkat tinggi berbahaya bagi kesehatan manusia. Akibatnya, ada tindakan pencegahan keamanan ekstensif yang diambil untuk menghindari kerusakan pada kesehatan. Dalam beberapa kasus, tindakan pencegahan ini bahkan mungkin berlebihan, seperti meminta orang untuk selalu memakai tabir surya setiap kali keluar rumah untuk menghindari efek sinar ultraviolet matahari.

Potensi bahaya radiasi non-pengion tingkat rendah lebih kontroversial meskipun semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa hal itu merugikan kesehatan.

Dalam masyarakat modern, kita bergantung pada banyak teknologi dalam kehidupan kita sehari-hari. Hampir semua teknologi menghasilkan medan elektromagnetik, bahkan lampu, tetapi lonjakan terbaru dalam perangkat nirkabel, termasuk menara seluler, ponsel, perangkat WiFi, dan sebagainya, benar-benar membuat tubuh kita jenuh dengan tingkat radiasi EMF yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Bagaimana EMF Menyebabkan Kerusakan pada Tubuh?

Penelitian menunjukkan bahwa radiasi frekuensi rendah mengganggu voltage-gated calcium channel (VGCCs) yang merupakan protein transmembran yang ditemukan di banyak sel di dalam tubuh. Dalam sel sehat, ada jumlah kalsium yang sangat spesifik di dalam sel untuk mempertahankan homeostasis, terlalu banyak dapat menyebabkan masalah. 

VGCC ditemukan di berbagai sel termasuk sel otot, sel glial, dan neuron dan merupakan pengatur penting otak, jantung, dan otot. VGCC bertindak sebagai penjaga gerbang sel dan memungkinkan ion kalsium masuk ke dalam sel untuk melakukan berbagai proses seperti ekspresi genetik, keseimbangan endokrin, dan fungsi neurotransmitter.

Ada banyak penelitian yang menunjukkan bagaimana VGCC diganggu oleh EMF. Studi-studi ini menunjukkan bahwa radiasi tingkat rendah menyebabkan  masuknya ion kalsium dalam jumlah besar ke dalam sel. Masuknya kalsium ini dapat menyebabkan stres oksidatif, kerusakan DNA seluler, apoptosis (kematian sel), gangguan aktivitas enzim, dan eksitotoksisitas—efek yang juga terkait langsung dengan EMF. Efek merusak ini pada tubuh dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Selain itu, kita tidak bisa melupakan fakta bahwa manusia adalah makhluk listrik. Faktanya, semua sel kita memiliki voltase terukur. Semua organ, termasuk otak dan jantung, berfungsi berdasarkan sinyal elektrokimia yang rumit. Sinyal-sinyal ini terlibat erat dengan hampir setiap proses dalam tubuh, mulai dari pencernaan, pergerakan otot, hingga fungsi otak, dan tidur. Seperti yang Anda duga, EMF dapat berdampak langsung pada “listrik” di dalam tubuh kita dan mengganggu fisiologi normal.

Risiko Kesehatan untuk Paparan EMF

Anda mungkin terkejut mengetahui bahwa semakin banyak bukti yang menunjukkan hubungan antara  paparan  EMF yang berkepanjangan dan berbagai masalah kesehatan dan kondisi penyakit. Kami yakin ada kemungkinan implikasi kesehatan yang lebih besar terhadap paparan EMF daripada yang tercantum di sini, tetapi penelitian mulai menunjukkan keadaan penyakit dan konsekuensi kesehatan berikut:

• Kanker

• Penyakit Alzheimer

• Penyakit jantung

• Autoimunitas

• Gangguan Spektrum Autisme dan gangguan neurologis lainnya

• Masalah tiroid

• Infertilitas dan masalah reproduksi

• Sakit kronis

• Kondisi kulit

• Peningkatan keparahan kondisi lain seperti penyakit Lyme dan penyakit jamur

• Gangguan tidur

• Peningkatan risiko keguguran

• Penurunan motilitas sperma

• Irama diurnal tekanan darah dan detak jantung yang tidak normal

Gejala Paparan EMF dan Sindrom Hipersensitivitas Elektromagnetik

Paparan EMF dapat memanifestasikan dirinya dalam banyak gejala. Faktanya, diperkirakan setidaknya 6 persen populasi lebih sensitif terhadap EMF daripada yang lain dan termasuk dalam istilah sindrom hipersensitivitas elektromagnetik (EHS). Gejala yang terkait dengan EMF meliputi:

• Kelelahan

• Sulit berkonsentrasi

• Sakit kepala

• Mual

• Pusing

• Palpitasi jantung

• Masalah pencernaan

• Kulit merah

• Kesemutan

• Sensasi terbakar

• Gangguan tidur atau Insomnia

• Sakit dan nyeri otot

• Depresi

• Infertilitas

• Tinnitus

• Aritmia jantung

Bagaimana EMF Memengaruhi Anak-Anak?

Anak-anak lebih rentan terhadap EMF karena tingkat perkembangan struktur tulang dan sistem saraf mereka. Selain itu, jaringan otak anak-anak lebih konduktif, membuatnya sangat rentan. Penghalang pelindung otak, penghalang darah-otak, juga lebih mudah ditembus pada anak-anak; beberapa pihak mengatakan bahwa pelindung itu tidak sepenuhnya tertutup sampai usia 7 tahun.

Karena penghalang ini belum sepenuhnya utuh pada banyak anak kecil, otak mereka bahkan lebih rentan terhadap racun dan radikal bebas yang ada di aliran darah. “Tingkat penyerapan spesifik” yang dihasilkan ponsel berbeda antara anak-anak dan orang dewasa. EMF menembus relatif lebih besar terhadap ukuran kepala seseorang.

Sebuah studi pada 2011 yang diterbitkan dalam Electromagnetic Biology and Medicine membantu menggambarkan penyerapan EMF yang hebat ke dalam otak. Penulis makalah mengatakan: “Ketika sifat listrik dipertimbangkan, penyerapan kepala anak bisa dua kali lebih besar, dan penyerapan sumsum tulang tengkorak mereka bisa sepuluh kali lebih besar daripada orang dewasa.”

Dengan pemahaman ini, orang dewasa harus waspada dalam melindungi remaja dari paparan EMF. Waktu layar harus sangat dibatasi pada populasi anak-anak kita. Kita harus melindungi generasi masa depan!

Cara Melindungi Diri Sendiri dan Orang-Orang Tercinta

Untungnya, terlepas dari serangan EMF di lingkungan kita, ada berbagai cara untuk melindungi diri Anda dan orang yang Anda cintai dari paparan EMF. Tiga aspek utama untuk melindungi diri Anda meliputi: Me-ngurangi penggunaan perangkat yang memancarkan EMF, meningkatkan jarak antara Anda dan EMF, dan memilih opsi kabel dibanding nirkabel.

• Pertimbangkan untuk mematikan WiFi hampir sepanjang hari, terutama saat Anda tidur. Pasang saklar untuk mematikannya dengan mudah.

• Lepas Apple Watch, Fitbit, atau perangkat yang dapat dikenakan lainnya.Pertimbangkan untuk tidak memakainya sama sekali!

• Buang oven microwave Anda.

• Biarkan ponsel Anda dalam mode pesawat saat Anda tidak menggunakannya.

• Jangan gunakan  Bluetooth  di  mobil Anda. Matikan untuk menghindari EMF.

• Hindari peralatan pintar, perangkat rumah tangga, termostat, dan ponsel berkemampuan 5G.

• Gunakan fungsi pengeras suara di ponsel Anda dan jauhkan dari tubuh Anda

• Jangan membawa ponsel di tubuh Anda.

• Gunakan tas untuk membawa telepon Anda.

• Jangan gunakan ponsel Anda saat sinyal lemah karena ponsel akan meningkatkan outputnya untuk mencapai sinyal.

• Gunakan perangkat perlindungan EMF di ponsel, iPad, laptop, dan komputer desktop Anda.

• Saat menggunakan laptop, gunakan pelindung untuk melindungi diri Anda dari radiasi berbahaya. Ini sangat penting dalam menjaga organ reproduksi tetap aman.

• Pertimbangkan untuk  menempatkan cat pelindung EMF di area tidur.

• Lepas semua bola lampu neon dan perlengkapannya dari rumah Anda.

• Gunakan mouse, keyboard, pesawat telepon, dan modem ethernet yang menggunakan kabel.

Sementara paparan EMF adalah realitas dunia kita yang terus meningkat saat ini, berdayakan diri dengan alat untuk melindungi diri Anda dan orang yang Anda cintai dari efek merugikan EMF. Dengan langkah maju yang disengaja, Anda dapat secara drastis mengurangi paparan EMF dan meningkatkan kesehatan yang optimal. (osc)

Inspirasi Shen Yun : Melindungi Jiwa Melebihi Harga Diri

0

Iswahyudi

Seorang ksatria mumpuni dan bersenjata pusaka, dihadang beberapa berandal. Mereka memberikan tantangan dilema kepada ksatria tersebut.  Sang ksatria diberi dua pilihan sulit oleh para brandal. Memenggal  leher mereka atau merangkak di bawah selangkangan.

Jika Anda di posisi ksatria tersebut sikap mana yang Anda pilih? Mungkin kebanyakan orang akan memilih memenggal leher para berandal itu. Alasannya mungkin bisa jadi sangat masuk akal, seperti Pertama, Sang Ksatria mempunyai kemampuan untuk melakukan itu. Pendekar dengan kungfu tinggi ditambah lagi membawa pedang pusaka warisan leluhur. Apa susahnya melakukan itu? Kedua, Para berandal adalah sampah masyarakat, manusia tak berguna yang sering membuat keonaran. 

Itulah kisah legenda kuno tentang Han Xin Yang Agung, yang dihidupkan kembali dalam sebuah mini opera berjudul Early Shen Yun Pieces: The Great Han Xin (2010 Production) berdurasi 6:47 menit di Shen Yun Creations.  Kisah ini sangat menarik diungkap untuk mengaktualisasikan kebijaksanaan tradisional kuno terutama tentang karakter yang harus dimiliki oleh para pemimpin, elite politik, para jenderal ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan yang sulit dan dilematik. Salah satu kualitas seorang pemimpin bisa dilihat dalam momen-momen ketika ia membuat keputusan yang pelik. Kisah ini membuat sudut pandang baru yang tak terduga. Bagaimana detail kisahnya? 

Ketika layar terbuka, lima orang sedang berlatih kungfu. Salah satunya pemuda yang berbaju sutra putih dan biru. Itu gambaran sosok Han Xin. Seorang ksatria dengan kemampuan bela diri (Kung Fu) di atas rata-rata yang mampu bertarung dan mengalahkan beberapa orang sekaligus. Selain itu ia mewarisi pedang pusaka leluhur yang harus ia jaga, dan dipergunakan pada saat yang tepat. 

Sepulang dari latihan ia dihadang beberapa berandal desa. Mereka merundung Han Xin dan mengejeknya. Untuk apa mahir Kung Fu dan menyandang pedang pusaka kalau tak berani membunuh orang? Para berandal memberinya pilihan: potong leher kami atau merangkak di bawah selangkangan! Han Xin mengalami dilema etik. Jika ia memenggal leher mereka, ia harus membayar dengan lehernya sendiri sebagai hukumannya. Tapi kalau ia merangkak di bawah selangkangan berandal, ia harus mengorbankan harga dirinya sebagai seorang pendekar pilih tanding. 

Apa yang dilakukan Han Xin ternyata di luar mainstream pemikiran orang kebanyakan. Han Xin memilih merangkak di bawah selangkangan dan tentunya pilihan ini mengembirakan para berandal yang ingin merendahkan martabatnya. Sementara Han Xin, berhasil mengalahkan dirinya sendiri terutama egonya, dan karakternya semakin meninggi seiring ia merunduk di bawah selangkangan. Peristiwa ini ternyata dilihat oleh seorang pejabat kekaisaran. Ia memberikan apresiasi atas pilihan Han Xin yang penuh pengayoman terhadap setiap jiwa walaupun harus mengorbankan harga dirinya. Karakter mulia ini ternyata membawanya pada keberuntungan. Kisah Han Xin merangkak di bawah selangkangan membuat banyak orang terharu. Han Xin akhirnya diangkat menjadi seorang jenderal. 

Suatu ketika, ia melatih pasukannya, para berandal yang menghinakannya lewat di depannya dengan petentang-petenteng. Jenderal Han Xin memanggil  mereka. Dan menceritakan siapa sebenarnya jati dirinya. Adalah orang yang mereka pernah suruh merangkak di bawah selangkangan.  Para berandal ketakutan dan meminta ampun. Han Xin dengan ringan melupakannya. Walaupun dengan kekuasaan di tangannya,  ia bisa saja menghukum mereka sebagai balas dendam. Pada detik itu, para berandal mencapai pencerahan, dan akhirnya malah bergabung menjadi prajurit Han Xin untuk membela negara. Keagungan karakter Han Xin terpancar saat ia melupakan dan memaafkan. Han Xin memimpin tanpa merendahkan dan meneror. 

Aktualisasi Karakter Han Xin di Era Kekinian

Kurang lebih setahun ini, Indonesia digegerkan tentang seorang Jenderal Sambo yang berkonspirasi membunuh ajudannya sendiri; Brigadir Joshua Hutabarat dengan narasi tembak-menembak antar ajudan yang dinarasikan akibat pelecehan seksual terhadap istri Sambo. Namun upaya menutupi fakta pembunuhan dengan segala kuasa dan ‘dana gelap’ yang tak terhingga, ternyata harus bertekuk lutut di bawah mantra baru di era digital, no viral no justice. Solidaritas pengacara Batak mampu mengalahkan kekuatan kuasa dan ‘dana gelap’. 

Kasus ini banyak memakan korban hampir seratus perwira polisi yang diposisikan tak bisa berkutik di bawah tekanan Sang Jenderal yang merupakan polisinya polisi. Keegoisan sang jenderal demi melindungi suatu ‘rahasia yang lebih gelap’ tentang mafioso di institusi yang seharusnya mengayomi masyarakat ini bukan hanya mengorbankan nyawa Sang Ajudan yang masih sangat belia dengan jenjang karir yang masih panjang, juga mengorbankan ratusan perwira dan yang paling mengerikan institusi kepolisian itu sendiri. Berkat kasus ini tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi merosot drastis. Publik mempersepsikan bahwa polisi yang seharusnya musuh dari kejahatan dan mafia malah melindungi mafia perjudian, narkoba dan mafia tambang.

Kini Peradilan tingkat I telah memvonis Sambo hukuman mati, istrinya Putri Candrawati divonis seumur hidup dan Justice collaborator yang menguak terang benderang kasus ini mendapat keringan hukuman 1,6 tahun. Pertanyaan selanjutnya apakah ini telah memuaskan rasa keadilan keluarga korban dan rasa keadilan publik secara umum? Sebenarnya masih sangat jauh, karena kejahatan Sambo bukan hanya membunuh Joshoa tapi membawa banyak perwira dalam ke dalam drama obstraction of justice yang menghadapkan mereka pada sidang etik, merusak citra institusi dan membunuh kepercayaan masyarakat pada aparat penegak hukum. Bukan hanya itu kasus Sambo seharusnya bisa menguak kasus yang lebih besar yang masih menjadi misteri bobroknya relasi kuasa di negeri ini. Semisal misteri uang Rp 100 Triliun yang raib dari rekening Joshoa. Jangan-jangan ini bukan perkara pembunuhan biasa, tapi sesuatu yang lebih mengerikan yang tak terbayangkan sebelumnya. Kekuasan yang rakus, candu, dan tegaan yang rela membayar berapapun untuk tetap berkuasa. Sebuah ‘ideologi’ merusak yang menjangkiti para pemimpin yang memandang kekuasaan sebagai tujuan hidup, bukan sebagai tanggung jawab. Kalau ini memang yang terjadi inilah monster dan kanker di negeri ini, yang akan menghancurkan negara menjadi negara gagal alias meminjam diksi novelis terkenal Tere Liye sebagai  ‘Negeri Para Bedebah’.

Potret dua Jenderal Yang Kontradiksi

Jenderal Han Xin dan Jenderal Sambo adalah dua karakter yang kontradiktif. Dua pemimpin yang mempunyai cara pandang yang berbeda tentang kekuasaan. Jenderal Han Xin memandang kuasa dan kemampuan bukan  untuk memuaskan egonya, tapi digunakan untuk membela negara atau kepentingan yang lebih besar yaitu nilai kemanusiaan. Demi menghargai jiwa manusia ia rela mengorbankan harga dirinya. Laku agung itu akhirnya justru bisa mengubah para berandal menjadi prajurit yang melindungi negara. 

Sementara Sambo malah sebaliknya. Menjadikan kekuasaan sebagai tujuan dan rela mengorbankan apapun dan siapapun untuk meraihnya. Tidak terbayang kalau seandainya jalan panjangnya untuk menjadi kapolri terwujud akan lebih banyak lagi yang dikorbankan. Masih beruntung Tuhan masih berbelas kasih dengan negeri ini, menguak segala makar dan agenda tersembunyinya. 

Sambo sudah divonis hukuman mati, tapi jangan gembira dulu. Sambo yang lain masih mungkin saja bergentayangan. Kita pasti membutuhkan seorang Hoegeng yang masih bisa makan nasi dan garam demi menjaga kejujurannya. Dan kita membutuhkan seorang  jenderal berkarakterkan seperti Han Xin yang rela merangkak di bawah selangkangan demi melindungi nyawa para berandal yang menghinakannya.  Sambo itu mimpi buruk, sementara Han Xin dan Hoegeng adalah menjadi pantai harapan.

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Perintahkan Pemilu 2024 Ditunda Sampai 2025

0

ETIndonesia- Gugatan yang dilayangkan oleh Partai Prima kepada KPU RI dikabulkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Putusannya memerintahkan penundaan seluruh tahapan Pemilu 2024 sampai 2025.

Perintah pengadilan tersebut dalam putusan PN Jakarta Pusat pada Kamis 2 Maret 2023o nomor register 757/Pdt.G/2022/PN Jkt.Pst.

Berikut  Salinan putusan PN Jakarta Pusat :

Dalam Eksepsi.

Menolak Eksepsi Tergugat tentang Gugatan Penggugat Kabur/Tidak Jelas (Obscuur Libel);

Dalam Pokok Perkara.

1. Menerima Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Penggugat adalah partai politik yang dirugikan dalam verifikasi administrasi oleh Tergugat;
3. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum;
4. Menghukum Tergugat membayar ganti rugi materiil sebesar Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) kepada Penggugat;

5. Menghukum Tergugat untuk tidak melaksanakan sisa tahapan Pemilihan Umum 2024 sejak putusan ini diucapkan dan melaksanakan tahapan Pemilihan Umum dari awal selama lebih kurang 2 (dua ) tahun 4 (empat) bulan 7 (tujuh) hari;
6 .Menyatakan putusan perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu secara serta merta (uitvoerbaar bij voorraad);
7. Menetapkan biaya perkara dibebankan kepada Tergugat sebesar Rp.410.000,00 (empat ratus sepuluh ribu rupiah). 

Partai Prima melayangkan gugatan pada 8 Desember 2022 kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Partai ini pernah bersengketa dengan KPU RI setelah dinyatakan tak lolos dalam verifikasi faktual partai politik Pemilu 2024. KPU sebelumnya menyatakan Partai Prima dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat (TMS). (asr)

Penasehat Gedung Putih Memperingatkan Beijing : Bantuan Senjata Mematikan ke Rusia akan Dibayar Mahal

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan sekali lagi memperingatkan kepada Beijing pada 26 Februari bahwa tidak diperbolehkan menyediakan senjata mematikan untuk invasi Rusia ke Ukraina, jika tidak akan ada konsekuensi serius. 

Reporter Tao MingNTD

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan, dalam wawancara dengan CNN pada Minggu (26/02), sekali lagi memperingatkan Beijing untuk tidak memberikan Rusia senjata mematikan untuk digunakan di medan perang Ukraina.

Jack Sullivan: Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan: “Presiden Biden  mengatakan bahwa kita tidak membuat ancaman langsung, tetapi hanya menjelaskan taruhannya dan konsekuensi dari bagaimana segala sesuatunya akan berjalan. Kami berbicara secara tertutup (dengan Partai Komunis Tiongkok) untuk melakukan hal itu dengan cara yang jelas dan spesifik.

Sullivan mengatakan bahwa ia berpikir bahwa para pemimpin  Tiongkok sedang mempertimbangkan hal ini sebelum mengambil keputusan. Dia menekankan bahwa jika Beijing melakukannya, hal itu akan membuat Partai Komunis Tiongkok menjadi pihak yang bertanggung jawab atas semua kejahatan perang yang dilakukan Rusia di Ukraina. Ia mengatakan bahwa Gedung Putih mengawasi dengan seksama dan  akan ada harga yang harus dibayar jika Beijing mengambil langkah tersebut.

“Kami akan mengawasi dengan seksama dan tetap waspada, dan kami akan terus mengirimkan pesan yang kuat bahwa menurut kami akan menjadi kesalahan besar untuk memberikan bantuan militer kepada Rusia pada saat pasukan Rusia mengebom kota-kota dengan paksa, membunuh warga sipil dan melakukan kekejaman serta (Partai Komunis) Tiongkok tidak tak boleh terlibat dalam hal tersebut,” ujarnya.

Sullivan mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan diplomat partai Komunis Tiongkok, Wang Yi, di Munich baru-baru ini. Mereka mendiskusikan masalah ini secara panjang lebar.

“Saya ingin menyampaikan pesan kami kepada (PKT) Tiongkok mengenai masalah ini tentang apa konsekuensinya, dan hal itu akan dibahas melalui jalur diplomasi senior tertutup yang telah kami bangun. Saya akan menyimpan untuk pertemuan tertutup serangkaian pembicaraan penting dan serius tentang dukungan Tiongkok (Komunis) untuk Rusia dalam perang Ukraina,” katanya.

Sullivan juga menerima wawancara dengan program politik “Meet the Press” NBC pada  Minggu. Dia berkata, “Amerika Serikat belum melihat bahwa Tiongkok menyediakan peralatan militer ke Rusia untuk perang Ukraina.” (Hui)

Pengguna Internet Tiongkok Mencemooh ChatGPT Tiruan dari Tiongkok

 Ben Liang dan Olivia Li

Netizen Tiongkok mencemooh perusahaan-perusahaan artificial intelligence (AI) Tiongkok atas peluncuran ChatGPT tiruan mereka baru-baru ini.

Peluncuran chatbot AI ChatGPT ke publik menciptakan sensasi di dalam negeri Tiongkok, meskipun pengguna Internet Tiongkok harus menerobos  Great Firewall untuk mengaksesnya.

Diharapkan menjadi alat untuk meningkatkan efisiensi pekerjaan dan pembelajaran, ChatGPT dapat mempelajari dan menganalisis bahasa manusia untuk melakukan percakapan, berinteraksi dengan orang lain, dan bahkan menyelesaikan tugas-tugas seperti menulis email, skrip video, copywriting, penerjemahan, dan pengkodean.

Sebuah studi baru-baru ini yang dilakukan oleh bank investasi UBS memperkirakan bahwa jumlah pengguna aktif bulanan kemungkinan melebihi 100 juta pada akhir Januari tahun ini, hanya dua bulan setelah peluncurannya, menjadikannya aplikasi dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah.

Ada diskusi hangat tentang apakah produk AI canggih akan secara bertahap mengambil alih kendali atas perilaku manusia dan menggantikan pekerjaan tertentu, sehingga meningkatkan tingkat pengangguran.

ChatGPT telah dilarang di daratan Tiongkok dan Hong Kong, karena aplikasi bertenaga AI ini mampu mendiskusikan hampir semua masalah dengan manusia, termasuk isu-isu politik yang sensitif.

Peniru dari Tiongkok

Perusahaan-perusahaan teknologi Tiongkok tidak mau ketinggalan dalam menghadapi tantangan baru OpenAI.

Baidu, Alibaba, Tencent, Xiaomi, ByteDance, dan Kuaishou adalah beberapa perusahaan teknologi online yang telah memulai R&D di bidang yang sama.

Baidu mengumumkan pada 13 Februari bahwa mereka sedang menguji coba chatbot yang mirip dengan ChatGPT, “ERNIE Bot,” yang akan dirilis pada bulan Maret.

Yuan Yu, sebuah perusahaan teknologi di Tiongkok yang berfokus pada AI, meluncurkan chatbot bertenaga AI, “ChatYuan,” pada 3 Februari. Situs web resmi perusahaan mengklaim bahwa ChatYuan memiliki kemampuan untuk menjawab pertanyaan di berbagai bidang, seperti hukum dan kesehatan, dan juga dapat membantu dalam penulisan kreatif.

Portal berita Tiongkok, Sina, dengan bangga menyatakan bahwa Yuan Yu adalah perusahaan AI Tiongkok pertama yang berani menantang ChatGPT, tetapi tiga hari setelah peluncurannya, halaman aplikasi ChatYuan tidak tersedia.

Media pemerintah China Business Network kemudian mengatakan bahwa ChatYuan “gagal” tidak lama setelah melakukan upaya pertama untuk bersaing dengan rekannya di AS.

Beberapa pengguna berakhir dengan “failure page” yang menyatakan, “aplikasi ChatYuan telah menangguhkan layanannya karena dugaan pelanggaran hukum, peraturan, dan kebijakan yang relevan,” menurut laporan tersebut.

Yuan Yu belum menanggapi laporan tentang kinerja buruknya.

Yuan Yu yang berbasis di Hangzhou didirikan pada 2022 dan terutama bergerak di bidang perangkat lunak dan layanan teknologi informasi, menurut Tianyancha, sebuah platform informasi perusahaan Tiongkok.

Olok-olok dari Netizen Tiongkok

Bermain dengan ChatGTP dan chatbot Tiongkok telah menjadi kesempatan bagi para netizen Tiongkok untuk mengejek pemerintahan totaliter Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan perusahaan-perusahaan teknologi Tiongkok.

Banyak yang telah mengobrol dengan ChatGPT dengan menghindari blokade internet Tiongkok, dan balasannya telah membuat pemirsa tertawa.

Ketika seorang netizen Tiongkok bertanya, “Kapan Tiongkok akan menyatukan Taiwan?” ChatGPT menjawab, “Saya tidak tahu wilayah mana yang akan diduduki, tetapi pada akhirnya, sistem yang maju akan menyatukan yang terbelakang, yang beradab akan menyatukan yang biadab.”

Beberapa netizen mencoba meniru Baidu dan membagikan pengalaman mereka di media sosial Tiongkok.

“Setelah mencoba ChatGPT tiruan Baidu, [saya menemukan] bahwa ‘kehebatannya’ terletak pada fakta bahwa tidak hanya teks input yang tidak dapat menyertakan kata-kata yang disensor, jawaban yang dihasilkan juga tidak dapat mengandung kata-kata yang disensor,” tulis seorang pengguna.

Orang lain mengungkapkan kekhawatirannya: “Bagaimana perusahaan-perusahaan Tiongkok dapat bersaing dalam perlombaan ini… jumlah kata-kata yang dilarang terlalu banyak.”

Seorang netizen bernama Jia Jia berkomentar: “Di negara di mana semua konten Internet ditinjau dan disensor secara manual, tidakkah kecerdasan buatan akan mengembangkan ‘kecacatan intelektual’ buatan pada akhirnya?”

Ada juga orang yang mengejek perusahaan teknologi Tiongkok yang selalu membanggakan diri sebagai teknologi nomor satu di dunia.

Seorang netizen menunjukkan, penyensoran di Tiongkok merupakan kemunduran terbesar bagi chatbot bertenaga AI.

“Hambatan utamanya adalah ketakutan [pihak berwenang] akan ChatGPT yang berbicara tanpa kendali,” tulisnya.

“Model bahasa besar adalah kotak hitam yang lengkap, karena Anda tidak dapat menjamin bahwa chatbot tidak akan pernah menemukan sesuatu yang tabu. Setiap kesalahan dalam aspek ini, bahkan sekali pun, akan menjadi pukulan telak bagi perusahaan AI. Itulah mengapa tidak ada perusahaan teknologi di Tiongkok yang melatih AI mereka dengan model bahasa yang besar. Saya kira lima tahun ke depan, GPT akan menggantikan Google di sebagian besar wilayah di dunia, namun pengguna di daratan Tiongkok akan tetap menggunakan Baidu,” tambahnya. (asr)

Inflasi Zona Euro Turun di Februari, Namun Harga Pokok Meroket

Reuters

Inflasi zona euro turun lebih sedikit daripada yang diperkirakan pada Februari lalu dan pertumbuhan harga-harga pokok melesat, memperkuat argumen bagi European Central Bank (ECB) untuk tetap menaikkan suku bunga dengan cepat, begitu data dari Eurostat menunjukkan pada Kamis 2 Maret yang dikutip Reuters. 

Inflasi harga konsumen di 20 negara yang menggunakan mata uang euro turun menjadi 8,5% di Februari dari 8,6% di bulan sebelumnya karena penurunan besar dalam biaya energi mengimbangi lonjakan harga hampir di seluruh area lainnya, namun masih berada di atas ekspektasi 8,2% dalam jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom.

Meskipun inflasi secara keseluruhan jauh di bawah level tertinggi dua digit pada Oktober, inflasi terus meluas, memicu kekhawatiran kenaikan sebelumnya telah merembes ke dalam perekonomian melalui apa yang disebut efek gelombang kedua, sehingga lebih sulit untuk diberantas.

Memang, inflasi yang melandasi, yang memilah-milah harga makanan dan bahan bakar yang bergejolak, sebuah indikator yang diawasi dengan ketat oleh ECB, melonjak menjadi 5,6% dari 5,3%, jauh di atas ekspektasi untuk angka yang stabil.

ECB menjanjikan kenaikan suku bunga sebesar setengah persen poin untuk 16 Maret untuk memerangi inflasi, namun data yang buruk telah mengalihkan perdebatan ke rapat-rapat berikutnya karena pasar terus meningkatkan taruhan mereka tentang seberapa tinggi ECB harus menaikkan suku bunga.

Paolo Grignani di Oxford Economics mengatakan, “Data hari ini, dengan inflasi pokok yang terbukti masih sangat tinggi, tidak hanya menyegel kesepakatan untuk kenaikan suku bunga 50 bps di Maret, namun juga membuka jalan untuk pengetatan kebijakan moneter yang serupa di kuartal kedua.”

Para investor saat ini melihat suku bunga deposito 2,5% ECB naik sebesar 100 basis poin pada Maret dan Mei, kemudian menjadi sekitar 4,1% pada pergantian tahun, dengan pasar yang telah memperhitungkan kenaikan sebesar 50 basis poin pada bulan lalu.

Harga pasar sudah bergerak naik begitu banyak sehingga beberapa pihak bahkan melihat adanya risiko bahwa ECB akan menaikkan suku bunga lebih dari 50 basis poin bulan ini, terlepas dari panduan eksplisitnya, yang dikonfirmasi lagi oleh pimpinan ECB Christine Lagarde pada Kamis.

Pasar Tenaga Kerja

Masalahnya adalah underlying inflation merupakan indikator utama pada daya tahan pertumbuhan harga dan kenaikannya terus-menerus menunjukkan bahwa menurunkan suku bunga utama ke target 2 persen ECB mungkin akan berkepanjangan.

Pertumbuhan harga di sektor jasa, komponen terbesar dalam inflasi pokok, meningkat menjadi 4,8% dari 4,4%, sebuah kekhawatiran besar karena sektor ini sangat sensitif terhadap pertumbuhan upah dan kenaikan ini mengisyaratkan akselerasi biaya tenaga kerja.

Sementara itu, pengangguran berada di 6,7% bulan lalu, sedikit di atas rekor terendah, dan semua indikator menunjukkan ketatnya pasar tenaga kerja yang dapat mendorong pertumbuhan upah nominal di atas 5% tahun ini.

“Kenaikan upah yang tinggi dapat menyiratkan bahwa inflasi harga jasa dapat tetap tinggi pada tahun 2023-2024,” kata analis Nordea dalam sebuah catatan. 

“Mengingat bahwa bobot jasa dalam inflasi umum adalah 44% dan dalam inflasi inti 62%, inflasi harga jasa yang meningkat akan membuat inflasi tingkat agregat tetap tinggi.”

Sementara itu, inflasi barang-barang industri meningkat menjadi 6,8% dari 6,7% sementara pertumbuhan harga makanan yang belum diolah melonjak menjadi 13,6% dari 11,3%.

Presiden Bundesbank Joachim Nagel berpendapat bahwa penurunan harga energi baru-baru ini hanya menurunkan inflasi jangka pendek dan tidak meningkatkan prospek jangka menengah, sehingga ECB mungkin perlu memilih kenaikan suku bunga yang lebih besar di Mei.

Namun Lagarde berpendapat bahwa disinflasi akan meningkat mulai bulan depan karena lonjakan harga gas pada awal perang Rusia di Ukraina akan terlempar dari angka dasar. (asr)

Kas Pemda Kosong, Pegawai Pajak Zhejiang, Tiongkok Berunjuk Rasa Menuntut Pembayaran Gaji

0

oleh Li Chengyu

Perekonomian Tiongkok yang terus menurun belakangan ini juga menyebabkan keuangan pemerintah daerah mengalami masalah dalam membiayaan pengeluaran yang besar. Setelah kasus Biro Keamanan Umum Provinsi Guangxi gagal membayar tagihan listrik, sekarang giliran Provinsi Jiangsu, yang relatif maju secara ekonomi, juga melaporkan bahwa biro pajak tingkat kabupaten berhutang gaji pegawainya, sampai unjuk rasa pun tak terhindarkan.

Pada 28 Februari, sebuah video yang menjadi viral di Internet menunjukkan bahwa di luar gerbang Biro Perpajakan Kota Zhenjiang, Provinsi Jiangsu, belasan orang pegawai pajak berunjuk rasa di pinggir jalan dengan tangan mereka memegangi kertas berukuran A4 bertuliskan “tuntut pembayaran gaji.” Tepat di seberang gerbang, 4 orang karyawan mengangkat dua spanduk bertuliskan  “Biro Perpajakan Kota Zhenjiang berutang gaji karyawan”, dan “Biro Perpajakan Kota Zhenjiang, Direktur Ye Hua tidak berbuat apa-apa.”

https://www.ganjing.com/shorts/1flqu7a6els1nWe2pEn1xrCVQ14s1c

Perekonomian Kota Zhenjiang relatif berkembang karena ia terletak di lingkungan antara Delta Sungai Yangtze dengan wilayah metropolitan Nanjing yang cukup makmur. Namun kenyataannya, otoritas pajak lokal mengalami kesulitan keuangan sampai terpaksa menunggak pembayaran gaji pegawainya. Hal ini menunjukkan bahwa keuangan Tiongkok benar-benar ketat.

Ada netizen yang berkomentar : “Pemerintah daerah telah kehabisan dana. Ini adalah berita yang bagus, sangat patut untuk dirayakan dengan menabuh genderang dan membunyikan petasan”. dan “Tiongkok (komunis) sedang memasuki era kekacauan.”

Sehari sebelumnya, sebuah video yang diposting di Internet menunjukkan bahwa, di depan gerbang Perusahaan BUMN “Pos Tiongkok” cabang Harbin juga terjadi karyawannya yang memprotes tunggakan gaji dan penurunan gaji ilegal. 

Netizens berkomentar : Perusahaan milik negara saja menunggak dan memotong gaji karyawannya. Jika situasi ini terus berlanjut, tak heran “penci presto” akan meledak sewaktu-waktu.

https://www.ganjing.com/shorts/1flquege78lds1dCvW3hzpL5l11m1c

Hampir pada saat bersamaan, ada berita beredar bahwa Biro Keamanan Umum Provinsi Guangxi telah menunggak tagihan listrik negara sebesar RMB. 480.000,-. 

Menurut laporan di Internet, PLN Cabang Qingxiu, Kota Nanning telah mengeluarkan “Surat Pemberitahuan Pemadaman Listrik” kepada Biro Keamanan Umum Provinsi Guangxi, memperingatkan bahwa jika tagihan listrik tidak diselesaikan pada batas waktu terakhir 27 Februari 2023, maka aliran listrik akan diputus.

Pada 27 Februari, petugas layanan pelanggan dari China Southern Power Grid Guangxi Power Grid Company memberi konfirmasi kepada media Tiongkok, bahwa Biro Keamanan Umum Provinsi Guangxi pada 20 Februari telah mengeluarkan sejumlah dana untuk membayar tagihan  listrik, tetapi masih ada kekurangan bayar sebesar lebih dari RMB. 480.000,-  .

Setelah bertahun-tahun PKT “aktif memerintah” dan 3 tahun menjalankan pencegahan epidemi brutal, ekonomi Tiongkok menurun secara signifikan. Sekarang meskipun pihak berwenang telah mencabut kebijakan Nol Kasus yang tak masuk akal,  tetapi perusahaan milik negara dan perusahaan swasta raksasa sudah merugi dan memberhentikan karyawan. Perusahaan kecil dan menengah pun satu per satu ambruk. Para pekerja migran yang mendatangi sejumlah daerah kaya dengan industri pun tidak dapat menemukan pekerjaan, sehingga terpaksa kembali ke kampung halaman mereka.

Menurut data resmi, pada tahun 2022 otoritas Tiongkok telah menambah uang beredar (M2) sebesar RMB. 28 triliun, tetapi belum mampu menolong pasar, belum cukup untuk membuat roda ekonomi berputar. Seorang pengusaha Taiwan mengatakan dalam program Asia-Pasifik NTDTV bahwa semua uang itu digunakan untuk “menambal lubang.” 

Ember besar ekonomi Tiongkok kini sudah penuh dengan lubang, sehingga berapapun banyaknya air yang diisikan ke dalamnya, ember tidak akan penuh. (sin)

Bualan PKT Diragukan Oleh Internasional, Lima Alasan Indikasikan Pengendalian Pandemi Gagal

0

Zhang Ting

Dua bulan lalu Tiongkok kembali mengalami gelombang kematian dahsyat akibat COVID-19. Pemandangan mengejutkan terlihat pada rumah sakit yang dipadati oleh pasien, mayat bergelimpangan dan krematorium yang tidak mampu menampung korban yang membeludak. Sementara pada Kamis (16/2) lalu PKT (Partai Komunis Tiongkok) mengumumkan, penanganan pandemi telah menciptakan keajaiban, dengan meraih kemenangan yang menentukan, tapi hal ini menimbulkan keraguan dari pakar kesehatan internasional.

Pada 16 Februari lalu, Xi Jinping memimpin rapat Komite Tetap Politbiro PKT. Dalam rapat disebutkan penyesuaian besar dalam kebijakan pencegahan dan pengendalian pandemi telah “sepenuhnya benar”, dan “mendapat pengakuan dari masyarakat, dengan hasil yang sangat luar biasa”. Beijing juga menyebutkan, telah “meraih kemenangan besar yang sangat menentukan” dalam hal pencegahan dan pengendalian pandemi. Prestasi dalam pencegahan dan penanganan pandemi yang disombongkan RRT (Republik Rakyat Tiongkok), langsung menimbulkan keraguan dari pakar kesehatan internasional.

CNN memberitakan, ini adalah sinyal terbaru dari PKT yang tengah berupaya menurunkan dampak politik dari “kebijakan Nol COVID” sampai paling rendah. “Kebijakan Nol COVID” selama sekian tahun itu telah menghancurkan perekonomian Tiongkok, berdampak pada pendapatan normal rakyat, dan membatasi kebebasan aktivitas masyarakat. Setelah menjalani lockdown jangka panjang, penutupan, karantina, dan pemeriksaan PCR berskala besar yang hampir tak berkesudahan itu, akhirnya pada November 2022 lalu telah meletus aksi unjuk rasa bersifat nasional di Tiongkok. Lalu pada awal Desember 2022, dalam kondisi yang hampir tanpa persiapan sama sekali, Beijing mendadak mengumumkan dicabutnya “kebijakan Nol COVID”, dan menyebabkan tsunami COVID melanda seluruh Tiongkok, menyusul yang terjadi adalah kurangnya obat-obatan, sistem pengobatan dan krematorium runtuh, korban meninggal dunia pun melonjak.

Rasio Kematian Akibat Pandemi Terendah di Seluruh Dunia? Diragukan

Dalam rapat politbiro yang dipimpinnya Xi Jinping mengeklaim, rasio kematian COVID tetap terjaga di “level terendah di seluruh dunia”. Namun CNN menyebutkan, sejumlah pakar menyatakan bahwa estimasi PKT ini hanya akan menonjolkan masalah mendalam yang masih tetap eksis karena pengaruh COVID terhadap Tiongkok.

Hingga 9 Februari lalu, pemberitaan resmi PKT menyatakan jumlah kematian adalah 83.150 orang, ini hanyalah jumlah pasien yang meninggal di rumah sakit, tidak termasuk kasus meninggal di rumah-rumah.

Surat kabar New York Times mengatakan, jumlah rendahnya kematian akibat COVID yang diumumkan RRT diragukan, estimasi yang dilakukan oleh empat kelompok akademisi yang sama sekali tidak saling berhubungan telah menunjukkan, angka kematian tersebut telah sangat dikecilkan. Pakar mengatakan, korban yang diabaikan dalam penghitungan mereka kemungkinan adalah suatu kelompok yang sangat besar.

New York Times mengatakan, menurut perkiraan para peneliti di luar Tiongkok, padahal tingkat kematian per kapita di Tiongkok melampaui tingkat kematian pada banyak negara Asia lainnya, lagi pula negara-negara tersebut tidak pernah menempuh kebijakan menekan COVID seradikal RRT, apalagi berlangsung sampai begitu lama.

CNN memberitakan, peneliti senior masalah kesehatan dunia pada Komisi Hubungan Luar Negeri AS yakni Yanzhong Huang berpendapat, tidak bisa berharap pada pemerintah Beijing mengakui skala kematian terkait pandemi yang sesungguhnya, karena masyarakat akan bertanya-tanya: kebijakan Nol COVID pemerintah yang ternyata telah dibayar begitu mahal dengan biaya ekonomi dan masyarakat, bagaimana mungkin pada akhirnya hasil yang diperoleh adalah demikian.

Pakar virologi dari Hong Kong University yakni Jin Dongyan mengatakan, “Terkait angka kematian akibat COVID memang masih banyak keraguan — jika mereka bisa mengumumkan lebih banyak informasi, khususnya data kematian segala penyebab (all-cause deaths) tahun sebelum meletusnya COVID, mungkin akan sangat berguna.”

Data resmi yang diumumkan Beijing berulang kali menuai kritik dari WHO. Direktur WHO Health Emergencies Programme Michael Ryan pada konferensi pers 11 Januari lalu menyatakan, WHO percaya bahwa “RRT telah merendahkan angka kematian akibat COVID secara serius”. Sebelumnya Ryan menyatakan, angka yang diumumkan RRT dalam hal penerimaan pasien rumah sakit, penerimaan pasien ICU, khususnya dalam hal angka kematian, tidak merefleksikan dampak sebenarnya dari penyakit ini secara menyeluruh.

Lima Alasan Jelaskan Pencegahan Pandemi PKT Bukan Kemenangan Bagi Rakyat

Bagi partai komunis yang berkuasa, masalah angka kematian yang dipublikasikan memiliki makna politik teramat besar. Xi Jinping mendeskripsikan keberhasilan melawan pandemi sebagai bukti bahwa sistem PKT lebih unggul dibandingkan dengan Barat, jika angka kematian yang diumumkan pemerintah sangat tinggi, maka pernyataan seperti itu sulit untuk berdiri tegak. 

Berikut ini beberapa hal yang menjelaskan penanganan pandemi PKT bukan kemenangan bagi rakyat:

Pertama, “kebijakan Nol COVID” telah berdampak bagi para pasien penderita penyakit lain untuk berobat, menyebabkan semakin banyaknya jumlah kematian. Pakar kesehatan internasional Yanzhong Huang pada 16 Februari lalu menulis artikel di majalah Foreign Affairs yang mengatakan, semakin banyak bukti menjelaskan satu hal bahwa selama tiga tahun terakhir, “kebijakan Nol COVID” yang difokuskan PKT itu dicapai dengan mengorbankan bidang kesehatan publik lainnya. Contohnya, berdasarkan angka Komisi Kesehatan Nasional, antara 2020 – 2021, angka kematian yang diakibatkan penyakit serebrovaskular (stroke dan sejenisnya) serta penyakit kardiovaskular (serangan jantung dan sebagainya) telah meningkat sebanyak 700.000 orang lebih banyak dibandingkan 2019. Walaupun dengan mempertimbangkan skala populasi Tiongkok sekalipun angka ini masih begitu fantastis. Ini kemungkinan adalah akibat kebijakan pengendalian pandemi Beijing yang telah menghambat pasien lain mendapatkan penanganan medis sesegera mungkin.

Kedua, dalam beberapa tahun terakhir pemerintah daerah telah menerapkan “kebijakan Nol COVID” dari Xi Jinping, melakukan pemeriksaan PCR berskala besar, lockdown cepat dan isolasi terpusat, yang menguras habis kas pemerintah. Di saat yang sama, krisis properti yang tak kunjung surut menyebabkan pendapatan pemerintah daerah mengalami kesulitan. Kantor berita Reuters memberitakan, tindakan pencegahan COVID di berbagai provinsi di Tiongkok telah menelan biaya lebih dari USD 50 milyar dollar (759 triliun rupiah, kurs per 21/02); menurut data yang telah dikumpulkan oleh Huachang Securities dan Goldman Sachs, selama tiga tahun penerapan kebijakan “Nol COVID”, diperkirakan untuk biaya pemeriksaan PCR saja pemerintah telah menghabiskan dana sebesar USD 29,2 milyar (443 triliun rupiah).

Baru-baru ini, para pensiunan di Wuhan berunjuk rasa turun ke jalan, memprotes pemerintah setempat yang telah memangkas tunjangan kesehatan mereka. Ada warganet menyebutkan, “Ternyata benar, tidak ada satu kali pun tes PCR yang diberikan secara gratis, menunda masa pensiun juga merupakan kesialan generasi kita ini!!!”

Ketiga, Yanzhong Huang dalam artikelnya per 16 Februari lalu menyebutkan, gagalnya penanganan di Beijing juga terefleksi pada perubahan kebijakan secara mendadak pada awal Desember 2022 lalu. Beijing tidak menempuh kebijakan bertahap dalam mencabut lockdown, tidak juga melakukan persiapan sebelum mengubah kebijakan, melainkan mengumumkan secara mendadak kebijakan Nol COVID akan segera berakhir. Setelahnya pemerintah daerah juga tidak berupaya “meredakan tren” (kebijakan yang diusulkan secara umum oleh semua pakar epidemiologi di seluruh dunia), melainkan justru mendorong “positif semaksimal mungkin” serta “sesegera mungkin melewati masa puncak”, ditambah lagi dengan minimnya alat kesehatan, ranjang pasien dan ICU serta kurangnya obat-obatan, telah menyebabkan jumlah orang yang terjangkit dan tewas akibat COVID-19 pada Desember 2022 dan Januari 2023 meroket tinggi. Sejak awal telah diperingatkan olehnya bahwa niat Beijing “sesegera mungkin melewati masa puncak” akan menyebabkan banyak kematian yang tidak perlu.

Yangzhong Huang mengatakan, setelah PKT mendadak melonggarkan kebijakan angka kematian pun bertengger tinggi dan tidak bisa turun, di saat yang sama pemerintah kurang aktif terlibat, hal ini menyulut keraguan masyarakat terhadap kemampuan rezim dalam hal menjamin kesehatan warga.

Akhir tahun lalu Yangzhong Huang pernah mengkritik RRT tidak melakukan persiapan yang baik selama beberapa tahun terakhir untuk menghadapi pencabutan lockdown. Ia berkata, seharusnya selama 2,5 tahun terakhir PKT telah mempersiapkan lebih banyak ranjang pasien bagi penderita parah dan cakupan vaksin yang lebih baik, tapi hanya berfokus pada “kebijakan Nol COVID”, sehingga mengakibatkan sumber daya yang seharusnya dapat digunakan untuk pekerjaan persiapan di atas menjadi berkurang.

Keempat, “kebijakan Nol COVID” telah menghancurkan perekonomian dan lapangan kerja bagi warga RRT. Di akhir 2022, pertumbuhan ekonomi yang selama ini selalu menjadi pilar penopang rezim partai komunis ini, telah anjlok ke titik terendah sepanjang sejarah. Tindakan pencegahan dan pengendalian pandemi telah membuat masyarakat sesak napas, membuat kondisi lapangan kerja di Tiongkok sangat parah, terutama berdampak paling serius terhadap kaum muda. Pada 17 Januari lalu, Kepala Biro Statistik Nasional RRT Kang Yi menyatakan, pada Desember 2022, dalam survei perkotaan terhadap lulusan perguruan tinggi ke atas pada rentang usia 20~24 tahun tingkat penganggurannya mencapai 21,1%.

Kelima, PKT meminjam pandemi untuk memperketat kemampuan kendaliannya terhadap warga. Yanzhong Huang mengatakan, kebijakan pencegahan Beijing yang keliru dan plin plan tak menentu telah mengungkapkan sejumlah fakta fundamental mengenai rezim Xi Jinping. Bertentangan dengan kebijakan para pemimpin RRT sebelumnya mulai dari Deng Xiaoping yang berupaya membuat kebijakan menjadi semakin bersifat teknis dan kolektif, Xi Jinping justru telah memperkuat karakteristik pemerintahan yang non-ilmiah dan non-demokratis. Daripada dikatakan sebagai solusi yang efektif dan efisien untuk menghambat penyakit menular itu, lebih tepat jika dikatakan kebijakan “Nol COVID” telah memperluas kemampuan kendali pemerintah terhadap rakyatnya. Seiring dengan timbulnya penyakit menular itu, pemerintah Beijing telah melihat sebuah peluang untuk mengawasi dan mengendalikan rakyatnya secara tanpa batas.

Yanzhong Huang mengatakan, selain mengungkap kebijakan Xi Jinping yang pada dasarnya otokratis, dari satu perubahan ekstrem ke perubahan ekstrem lainnya juga telah mengikis kepercayaan warga terhadap pemerintah. Bagaimana pun, pemerintah RRT telah menghabiskan waktu tiga tahun menekankan betapa seriusnya bahaya penyakit ini, serta bersumpah hendak menghindari cara yang ditempuh negara lain yakni “hidup berdampingan dengan virus”. Akan tetapi, pada Desember tahun lalu, pernyataan pemerintah RRT ini mendadak berubah haluan: PKT meminimalisir dampak serius virus ini untuk membuktikan bahwa keputusan mencabut kebijakan Nol COVID adalah “benar”, apalagi cara yang ditempuhnya justru merupakan cara adaptasionisme yang dulu sempat dicemoohkannya. (sud)

Zhongnanhai Menentang Kemerdekaan Yudisial, Mendorong Pemikiran Xi Jinping Sebagai Pedoman Hukum

0

oleh Luo Tingting

Menjelang diselenggarakannya Rapat Dua Sesi Partai Komunis Tiongkok (PKT), pemerintah pusat mendesak pihak berwenang untuk lebih menggencarkan penggunaan pemikiran Xi Jinping sebagai landasan dalam memimpin negara, menentang Trias Politica ​​dan kemerdekaan yudisial Barat. Hal ini telah memicu sejumlah dugaan.

Pada 26 Februari, media corong Partai Komunis Tiongkok Xinhua melaporkan bahwa baru-baru ini, Kantor Umum Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok dan Kantor Umum Dewan Negara menerbitkan surat pemberitahuan yang diberi judul “Opini tentang Penguatan Pendidikan Hukum dan Penelitian Teori Hukum di Era baru”, yang berisikan permintaan kepada lembaga pendidikan hukum, untuk terus mempertahankan penggunaan pemikiran Xi Jinping sebagai pedoman dalam pendidikan hukum, demi memperkuat kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok dalam pemerintahan. Di samping itu PKT menentang dan menolak konstitusionalisme Barat, Trias Politica dan independensi peradilan.

Ini bukan pertama kalinya PKT secara terbuka menentang kemerdekaan peradilan. Pada 14 Januari 2017, Zhou Qiang, Ketua Mahkamah Agung Tiongkok telah secara terbuka mengatakan : “Menolak pengaruh pemikiran Barat yang salah seperti demokrasi konstitusional, pemisahan kekuasaan (Trias Politica), dan independensi peradilan, berani ‘mencabut pedangmu’ (berbeda pendapat)”. Ucapan Zhou Qiang telah dikritik karena membalikkan sejarah, dan memicu sejumlah cendekiawan Tiongkok menuntutnya untuk mengundurkan diri.”

Sekjen PKT Xi Jinping juga telah berulang kali secara terbuka menyangkal independensi peradilan. Pada tahun 2013, tak lama setelah Xi Jinping naik tahta, “tujuh larangan” beredar di Internet. Pihak berwenang meminta dosen untuk tidak membicarakan dan membahas soal “nilai-nilai universal, kebebasan pers, masyarakat sipil, hak-hak sipil, kesalahan yang pernah dibuat PKT, kapitalis kaya dan kuat, juga independensi peradilan”.

Pada 15 Februari 2019, Xi Jinping sendiri secara terbuka mengatakan bahwa perlu terus memperkuat kemampuan rezim dalam “memerintah negara sesuai hukum (PKT) yang berlaku”, dan jalur independensi peradilan harus dibendung.

Wang He, seorang ahli masalah Tiongkok mengatakan kepada The Epoch Times pada 27 Februari, bahwa aturan hukum yang dibicarakan PKT sebenarnya bertentangan dengan aturan hukum internasional. “PKT adalah partai yang memimpin segalanya. Partai Komunis Tiongkok yang merumuskan undang-undang, dan partai yang memimpin supremasi hukum. Partai adalah hukum, dan hukum itu sendiri hanyalah sebuah alat partai.”

Dia percaya bahwa penekanan ulang PKT untuk menentang Trias Politica dan independensi peradilan Barat mungkin terkait erat dengan rencana reformasi kelembagaan yang akan datang.

Pada 26 Februari sore hari, Sidang Paripurna Kedua Komite Pusat ke-20 Partai Komunis Tiongkok diadakan selama tiga hari di Beijing, membahas rancangan “rencana reformasi kelembagaan” PKT. Ada kabar yang beredar bahwa pihak berwenang sedang membentuk “Komisi Urusan Dalam Negeri dari Komite Sentral PKT” yang bertujuan untuk memperkuat pengawasan terhadap biro keamanan publik dan keamanan nasional.

Wang He mengatakan : “Dari rumor yang beredar saat ini, tampaknya reformasi tersebut akan mempererat integrasi antara partai dengan pemerintah, sehingga kontrol pemerintah terhadap seluruh masyarakat bisa menjadi semakin ketat. Hal ini sangat mungkin bisa menimbulkan reaksi besar dari rakyat. Untuk mencegahnya, sekarang mereka menghembuskan rumor agar di kemudian hari dapat merealisasikannya secara paksa.”

Ia berkata : “Kekuasaan Xi Jinping telah mencapai puncaknya, tetapi wibawa pribadinya jatuh ke dasar jurang”. Wang He mengatakan bahwa pihak berwenang rupanya kembali menempuh jalur lama dalam memerintah, yaitu dalam menghadapi tekanan kuat dari oposisi dalam negeri, Xi butuh melawannya dengan kekuasaan dan kekuatan lebih besar. “Jadi situasi politik Tiongkok sangat berbahaya sekarang.”

Li Yuanhua, seorang sejarawan yang hijrah ke Australia dan mantan profesor di Capital Normal University, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa pemberitahuan terhadap independensi peradilan ini ditujukan untuk lembaga peradilan, dan pihak berwenang berharap lembaga peradilan akan bekerja sama dengannya dan menerapkan otokrasi atas nama hukum.

Wu Shaoping, seorang pengacara hak asasi manusia yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan kepada The Epoch Times, dengan melihat pengumuman resmi itu, dapat diduga bahwa akan terjadi lebih banyak ketidakadilan di seluruh peradilan Tiongkok di masa mendatang, yang akan menghantarkan rakyat Tiongkok memasuki era kegelapan. (sin)

AS, Kanada dan Eropa Secara Bersama-sama Melawan, Mencapai Puncaknya dengan Larangan Terhadap TikTok

Ruili dan koresponden khusus Melina Wisecup – NTD New York

Setelah Kanada, Taiwan dan Uni Eropa,  Gedung Putih memutuskan untuk mewajibkan semua lembaga federal menghapus aplikasi Douyin versi luar negeri, TikTok dari perangkat dan sistem seluler mereka sebelum batas waktu yang ditentukan.

Pada  Senin (27/2/2023) Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran AS Shalanda Young, menyatakan dalam sebuah memo bahwa “untuk memastikan keamanan data AS, semua lembaga federal harus menghapus TikTok dari sistem mereka dan ponsel karyawan dalam waktu 30 hari, dan juga melarang akses ke situs web TikTok.”

Platform video TikTok adalah versi luar negeri dari Douyin, dan perusahaan induknya adalah perusahaan China ByteDance.

Ketua Komite Khusus DPR AS untuk Tiongkok, Mike Gallagher berkata “Yang benar-benar mengkhawatirkan adalah kemampuan Partai Komunis Tiongkok untuk mengontrol berita, mengendalikan arus informasi melalui ByteDance karena TikTok semakin berpengaruh di AS.

Sejak Desember tahun lalu, sejumlah negara bagian di AS telah melarang penggunaan TikTok di perangkat pemerintah, termasuk Texas, Maryland, dan lebih dari 25 negara bagian lainnya.

“Lebih banyak lembaga negara akan melarangnya di masa mendatang, dan akan menyebar ke kampus-kampus universitas dan sebagainya. Sebagai aplikasi yang dapat dikontrol oleh Partai Komunis Tiongkok dan secara ekstensif mengumpulkan informasi pribadi dari warga Amerika, aplikasi ini jauh lebih berbahaya daripada perangkat lunak komersial biasa dan perlu disikapi dengan serius,” ujar Pakar Tiongkok Wang He.

Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat AS juga akan melakukan pemungutan suara pada 28 Februari Selasa malam mengenai RUU yang akan memberi wewenang kepada Presiden Joe Biden untuk melarang TikTok secara nasional.

“Ini saatnya untuk bertindak. Partai Komunis Tiongkok adalah ancaman terbesar bagi generasi kita. Dan kita harus mulai melawan dan bertindak dengan rasa urgensi, dan itu dimulai malam ini,” kata Gallagher.

Heng He berkata  : “Melarang sebuah aplikasi saat ini hanya dapat dilakukan di tingkat pemerintah, dan AS harus melakukan lebih banyak hal di tingkat legislatif federal untuk mengisi kekosongan Undang-undang dan melindungi rakyat Amerika Serikat dari pemerintahan totaliter asing.

Untuk alasan keamanan, Komisi Eropa juga mengeluarkan peraturan pada bulan ini. Pegawai dilarang memiliki TikTok di perangkat publik mereka. Perangkat pribadi pegawai juga dilarang digunakan untuk bekerja, jika memasang TikTok di perangkat tersebut.  Larangan  mulai berlaku pada 15 Maret.

“Kebijakan ini untuk melindungi Komisi dari ancaman keamanan siber,” ujar Sonya Gospodinova, juru bicara Komisi Eropa.

Kanada juga mengikuti jejak AS dan Eropa, dengan mengumumkan bahwa mereka akan melarang TikTok dari semua perangkat pemerintah mulai 28 Februari.

“Kami sekarang telah memutuskan bahwa yang terbaik adalah tidak menggunakan TikTok pada perangkat pemerintah yang digunakan oleh pegawai pemerintah,” kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada 27 Februari.

Di India, larangan permanen penggunaan TikTok diumumkan pada 2021. (hui)

Menjelang Rapat Dua Sesi PKT, Kecelakaan Tambang di Sichuan Hingga 47 Orang Hilang di Mongolia Dalam

oleh Li Enzhen/Zhu Xinrui

Menjelang diselenggarakannya rapat dua sesi Partai Komunis Tiongkok (PKT), sebuah tambang non-batubara di Bazhong, provinsi Sichuan, mengalami kecelakaan atap yang menyebabkan banyak orang tewas dan terluka. Setelah bencana tersebut, puluhan orang masih dinyatakan hilang setelah runtuhnya tambang batu bara di Mongolia Dalam.

Menurut Departemen Manajemen Darurat Provinsi Sichuan, sekitar pukul 09:57 pada 26 Februari, kecelakaan atap tambang non-batubara terjadi di Kabupaten Nanjiang, Kota Bazhong, yang mengakibatkan 5 kematian dan 3 luka serius. Saat kejadian, 25 orang masuk ke dalam tambang dan 17 orang keluar dari tambang. Penyebab kecelakaan tak diketahui.

Apa yang dimaksud dengan ‘insiden atap’? Insiden atap adalah apa yang biasa disebut sebagai runtuhnya atap. Juga dikenal sebagai runtuhan atap, yaitu insiden di mana batu jatuh dari atap ruang kerja pertambangan atau pekerjaan bawah tanah lainnya.

Tambang non-batubara” didefinisikan sebagai tambang dan kolam tailing di mana bijih logam, bijih radioaktif, dan mineral non-logam lainnya (selain batu bara) ditambang untuk bahan petrokimia, bahan bangunan, bahan baku pembantu, bahan tahan api, dan mineral non-logam lainnya. Dengan demikian, tambang non-batubara adalah tambang seperti tambang emas, tembaga, lithium, mangan, dan bijih besi.

Insiden ini mendorong netizen di daratan Tiongkok untuk mencatat: “Anda harus menggunakan Baidu Anda sendiri untuk memahami rilis berita dari daratan Tiongkok.” Ada juga yang menulis : “Apa sebenarnya yang dimaksud dengan tambang?” “Ini adalah perusahaan ekstraksi sumber daya mineral selain tambang batu bara.” Terus terang saja, ada keruntuhan di sebuah tambang, tapi itu bukan tambang batu bara.”  “Ini adalah tragedi yang terjadi berulang kali.”

Netizen “Mi Keqi keqi” berkata, “Saya warga setempat, delapan orang telah meninggal, keruntuhan terjadi saat penambangan tambang bijih besi, saya harap orang yang tertinggal bisa selamat.”

Ada juga yang mengatakan, “Jumlah korban jiwa yang dilaporkan bisa saja lima orang, jadi pasti dua kali lipat. “Mengapa tidak ada pelajaran nyata yang dapat dipetik dari seringnya terjadi kecelakaan keselamatan produksi? Apa yang dilakukan oleh pihak berwenang?” “Kemajuan apa yang telah dicapai dalam bencana tambang di Mongolia Dalam?

Beberapa hari  lalu, sekitar pukul 14:00 pada 22 Februari, sebuah tambang batu bara terbuka yang besar runtuh di Alashan Zuoqi, Mongolia Dalam, mengubur banyak orang dan kendaraan. Pada  23 Februari pukul 22:30 malam, para pejabat mengumumkan bahwa enam orang tewas, enam orang terluka, dan 47 orang hilang dalam runtuhnya tambang batu bara di Mongolia Dalam.

Sebuah sumber di tambang tersebut yang dikutip oleh New Beijing News  mengatakan bahwa tambang batu bara terbuka di lokasi kejadian digali sangat dalam, dan runtuhnya tambang tersebut seperti gempa bumi, dengan bebatuan dan tanah yang berjatuhan. Pada hampir pukul 19.00 pada malam kejadian, runtuhan serius kedua terjadi, sehingga menyulitkan upaya penyelamatan.

Bencana pertambangan terjadi pada malam menjelang dua sesi Partai Komunis dan membuat Zhongnanhai khawatir. Pemimpin Tiongkok Xi Jinping dan Li Keqiang bereaksi terhadap insiden tersebut pada hari yang sama, dan menyebutkan bahwa “Kongres Rakyat Nasional akan segera diselenggarakan” serta meminta semua daerah dan departemen terkait untuk melakukan penyelidikan komprehensif terhadap semua jenis bahaya keselamatan dan “menjaga stabilitas masyarakat secara umum.” (hui)