Home Blog Page 478

Mengapa Gadis Sekarang Mencapai Pubertas Dini?

0

Martha Rosenberg

Usia di mana anak perempuan mencapai pubertas terus bertambah muda. Pada tahun 1840, rata-rata anak perempuan berusia 16,5 tahun ketika dia mencapai menarche (permulaan menstruasi) atau akil baligh. Pada 1920, usia turun menjadi 14,6; pada tahun 1950, menjadi 13,1; pada tahun 1980 menjadi 12,5; dan 12,43 pada tahun 2020. Pada tahun 2022, persentase anak perempuan AS yang mencapai akil baligh pada usia 10 tahun telah meningkat menjadi 10 persen dari 7 persen.

Pada tahun 2010, rata-rata anak perempuan mencapai pubertas pada usia 10,5 tahun. Tidak hanya penurunan usia pubertas yang terlihat di seluruh kelompok ras/etnis di Amerika Serikat, tetapi menurut sebuah penelitian di Journal of Adolescent Health, kecenderungan yang sama menuju pubertas dini juga telah dilaporkan di Inggris, Israel, Tiongkok, India, Korea, Ghana, Meksiko, dan Thailand.

Ada banyak alasan mengapa pubertas dini ini penting untuk dicermati. Pubertas dini menempatkan anak perempuan pada peningkatan risiko obesitas, diabetes, penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya, kepadatan mineral tulang yang rendah, gang- guan ginekologi / kebidanan, gastrointestinal, muskuloskeletal, neuro-kognitif, psikiatri dan pernapasan, serta  kanker,  menurut  masalah medis. 

Anak-anak dengan pubertas dini “seringkali berhenti tumbuh lebih awal dari biasanya” yang dapat “menyebabkan mereka menjadi lebih pendek dari rata-rata orang de- wasa,” tambah klinik Mayo. Publikasi ilmiah lainnya setuju.

Ada juga konsekuensi psikologis yang terkait dengan menarche dini. “Di antara gadis remaja, pubertas dini dikaitkan dengan lebih banyak gangguan depresi, gangguan penggunaan zat, gangguan makan, dan gangguan perilaku,” menurut artikel American Psychological Association. Anak perempuan juga berisiko tinggi terkena penyakit menular seksual.

Apa Penyebab Pubertas Dini?

Sebagian besar, jika tidak semua, ahli medis setuju bahwa usia menarche menurun tetapi kesepakatan berakhir di sana. Ada banyak teori tentang penampilan dramatis pubertas dini di antara begitu banyak gadis, dan kemungkinan banyak dari mereka memiliki dasar fakta dan lebih dari satu teori yang akurat.

Makanan

Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2018 di International Journal of Endocrinology yang berfokus pada sekelompok gadis Tionghoa mengidentifikasi hubungan yang jelas antara pubertas dini dan makanan.

“Pola makan yang tidak sehat, makanan penutup dan makanan ringan yang berat, minuman ringan, dan gorengan, ditemukan secara signifikan berhubungan positif dengan pubertas dini pada anak laki-laki dan perempuan,” tulis para penulis.

“Makanan ini terlibat dalam waktu pubertas, mungkin dalam salah satu dari tiga cara: asupan lemak tinggi, gula tinggi, dan obesitas karena konsumsi kalori tinggi. Mengonsumsi makanan nirnutrisi, seperti makanan yang digoreng, secara meyakinkan dikaitkan dengan obesitas dan kenaikan berat badan yang cepat, prediktor potensial usia dini saat akil baligh dan penanda pubertas lainnya.”

Tentu saja, apa yang disebut kuliner Barat telah menyusup ke negara-negara yang pernah menikmati masakan lokal dan tradisional.

Menurut Dr. Robert Lustig, seorang profesor pediatri klinis di Rumah Sakit Anak Benioff University of California – San Francisco, “Gadis yang lebih gemuk memiliki tingkat hormon leptin yang lebih tinggi, yang dapat menyebabkan pubertas dini, yang menyebabkan tingkat estrogen yang lebih tinggi, yang menyebabkan resistensi insulin yang lebih besar, menyebabkan anak perempuan memiliki lebih banyak jaringan lemak, lebih banyak leptin dan lebih banyak estrogen, siklus makan sendiri, sampai tubuh mereka matang secara fisik.”

Pengganggu endokrin

Pengganggu endokrin adalah bahan kimia yang meniru dan mengganggu fungsi hormon kita dan tampaknya mengintai di mana-mana: di kemasan makanan, furnitur, produk pembersih, bahan bangunan, air minum, taman, kosmetik, dan banyak lagi. Seberapa buruk bahan kimia yang tidak diinginkan ini menginvasi dunia kita? Bisphenol A, pengganggu endokrin utama yang sering disebut BPA, ditemukan pada 90 persen bayi baru lahir yang diuji oleh Kelompok Kerja Lingkungan bersama dengan lebih dari 230 bahan kimia lainnya!

Sedihnya, pengganggu endokrin bukanlah satu-satunya penyebab lingkungan yang mungkin terjadi saat menelusuri akar pubertas dini. Penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Environmental Research and Public Health juga mengaitkan logam seperti mangan dan timbal “dengan deregulasi sistem neuroendokrin, yang berpotensi mendukung munculnya pubertas dini pada anak-anak yang terpapar lingkungan.”

Kecemasan dan Stres Dalam Keluarga

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Emergency Medicine International menemu- kan bahwa peran kecemasan dalam sistem keluarga dapat berkontribusi pada pubertas dini. Anak perempuan dengan pubertas dini berasal dari rumah tangga miskin yang ditandai dengan perceraian dan pernikahan kembali, menurut penelitian tersebut. Anak perempuan yang orang tuanya bercerai ketika mereka berusia antara 3 dan 8 tahun memiliki risiko yang lebih besar. Ketidakhadiran ayah semakin dilihat sebagai faktor pada anak perempuan yang mengalami pubertas dini, kata makalah ilmiah.

“Ketiadaan ayah yang berhubungan secara biologis telah terbukti mempercepat perkembangan reproduksi,” tulis penulis di Journal of Adolescent Health. Dua dekade lalu, para peneliti mengemukakan bahwa “ketika anak perempuan menghadapi kondisi keluarga yang tidak menguntungkan untuk bertahan hidup (misalnya, hubungan keluarga yang tidak aman dan tidak mendukung), adalah adaptif untuk menjadi dewasa secara reproduktif lebih awal. Sejak saat itu, banyak penelitian empiris telah mengonfirmasi bahwa ketidakhadiran ayah memprediksi pematangan yang lebih awal. Anak perempuan di rumah tanpa ayah dua kali lebih mungkin mengalami akil baligh sebelum usia 12 tahun.”

Pandemi COVID-19

Dengan stres, isolasi paksa, dominasi komunikasi elektronik, dan efek negatif pada pola tidur dan pola makan, pandemi COVID-19 meningkatkan terjadinya pubertas dini.

Menurut penelitian di Italian Journal of Pediatrics, “Karena periode penutupan sekolah yang berlangsung lama, pembatasan aktivitas, dan perubahan pola makan dan tidur, peningkatan frekuensi obesitas pada anak diharapkan terjadi,” tulis para penulis.

“Selama penguncian, anak-anak tidak hanya tidak bersekolah, tetapi mereka juga menghadapi pembatasan yang ketat terhadap rutinitas fisik harian mereka, dan dalam periode tidak aktif ini, tidak dapat dihindari bahwa akan ada peningkatan waktu layar. Ketika semua faktor yang berkontribusi ini digabungkan, tidak sulit untuk memprediksi bahwa situasinya dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat.”

Benar saja, tulis para penulis, “permulaan pubertas terjadi lebih awal pada periode pan- demi dibandingkan tahun sebelumnya.”

Fenomena serupa dari pubertas dini yang meningkat dicatat selama pandemi di Korea dan di India.

Para Ahli Menimbang

Jeanne Stolzer, seorang profesor perkembangan anak dan remaja di Universitas Nebraska, berbagi pemikirannya dengan The Epoch Times. “Saya yakin pubertas dini yang kita saksikan mungkin disebabkan oleh konvergen- si variabel. Namun, menurut saya para peneliti perlu melihat dua variabel utama: Penggunaan skrining dan vaksinasi COVID. Saya juga percaya bahwa kurangnya sinar matahari dan aktivitas fisik dapat menjadi faktor penyebabnya.”

“Meskipun berbagai efek melatonin pada sistem gonad manusia belum sepenuhnya dipahami saat ini, kami tahu bahwa penggunaan layar jelas memengaruhi tingkat melatonin,” katanya. “Data menunjukkan bahwa melatonin memengaruhi oksitosin, vasopresin, dan sejumlah besar hormon pertumbuhan, oleh karena itu, pubertas dini sangat mungkin terkait dengan peningkatan waktu layar karena waktu layar mengganggu produksi melatonin.”

Para peneliti juga perlu melihat korelasi antara vaksin dan pubertas dini, kata Jeanne, “karena data awal menunjukkan bahwa siklus menstruasi telah dipengaruhi secara negatif oleh vaksin COVID. Masuk akal bahwa usia pubertas juga dapat terpengaruh.”

Satu studi, yang diterbitkan dalam International Journal of Clinical Practice pada Oktober lalu, menyimpulkan bahwa “infeksi dan vaksinasi COVID-19 dapat memengaruhi siklus menstruasi pada wanita.”

Dalam sebuah makalah baru-baru ini yang diterbitkan dalam International Journal of Sociology of the Family, Jeanne menulis, “Meskipun data ilmiah menunjukkan banyaknya efek negatif yang terkait dengan waktu layar, penggunaan layar meningkat secara eksponensial di seluruh dunia karena sebagian dunia- pandemi yang luas.”

Namun, Jeanne menyesalkan, “Seiring dengan semakin banyaknya bukti ilmiah yang terus dipublikasikan di seluruh benua yang mengonfirmasikan efek negatif yang terkait dengan waktu layar, sekolah – dari prasekolah hingga universitas – mendokumentasikan peningkatan signifikan dalam penggunaan waktu layar siswa.”

Jeanne Stolzer mengatakan anak-anak “membutuhkan sinar matahari langsung dalam jumlah besar dan aktivitas fisik luar ruangan yang ketat jika ingin perkembangan optimal terjadi. Sebagai akibat langsung dari pandemi, akses ke luar rumah sangat terbatas di banyak komunitas sehingga menghambat proses pembangunan secara eksponensial.” (jen)

Martha Rosenberg adalah reporter dan penulis yang diakui secara nasional yang karyanya telah dikutip oleh Mayo Clinic Proceedings, Public Library of Science Biology, dan National Geographic. Artikel sorotan Martha terhadap FDA berjudul, “Born with a Junk Food Deficiency”, menjadikannya sebagai jurnalis investigasi terkemuka. Dia telah mengajar di universitas-universitas seluruh Amerika Serikat dan tinggal di Chicago

Pertanda Buruk ? “Bola Api” Jatuh dari Langit di Hangzhou Tiongkok

0

oleh Li Enzhen

Pada Kamis (15/12) malam, banyak warga di Hangzhou, Jinhua, dan tempat-tempat lain di Provinsi Zhejiang menyaksikan “bola api” yang diduga adalah meteorit menembus langit, kemudian jatuh di wilayah Provinsi Zhejiang. Mengingat pada zaman kuno meteorit yang jatuh dari langit sering kali dianggap sebagai “pertanda buruk”, sehingga tidak heran jika banyak netizen bertanya-tanya apakah ada suatu bencana besar akan menimpa Tiongkok ?

Berdasarkan informasi dari berbagai sumber berita, waktu kejadian adalah pada 15 Desember antara 17:40 hingga 18:00 waktu setempat. Dari rekaman video online menunjukkan bahwa ada “bola api” yang sangat terang jatuh dari langit dan langsung menghantam tanah.

Menurut laporan, sepotong kecil pecahan “bola api” itu ditemukan seorang warga di Kabupaten Pujiang, Jinhua. Polisi setempat telah memblokir wilayah sekitar dan menyelidiki lebih lanjut lokasi jatuhnya “Bola Api”.

Pada pukul 19:11 malam itu, seorang pria warga Desa Chengtou bermarga Chen mengatakan kepada reporter media daratan Tiongkok : “Jelas sekali meteorit itu jatuh di Desa Chengtou, dan mengenai jalan di depan pintu rumah petani desa lalu menimbulkan lubang sedalam enam atau tujuh sentimeter, untungnya tidak menimbulkan korban manusia”.

Mr. Chen mengatakan bahwa meteorit itu seukuran telur angsa, pipih, berwarna hitam, padat dan beratnya sekitar 350 gram, pecahan itu sudah dibawa pergi oleh polisi.

Kabarnya bahwa rumah petani lokal lainnya mungkin juga memiliki meteorit :  “Lihatlah potongan kecil seperti ini tetapi cukup berat, tidak ada suhu yang jelas. Sebelum kami mengambilnya, kami melihat “bola api” jatuh dari langit dan mengejutkan.

Menurut Zhejiang News, Ms. Ji, seorang karyawati yang baru pulang kerja mengatakan “Saat saya melewati jembatan layang Qiushi, hari sudah gelap, dan langit tiba-tiba cerah seperti siang hari. Saya melihat sesuatu yang mirip bola api di langit melintas dengan sangat cepat. Saat itu, saya kira kembang api besar. Setelah saya teringat bahwa kembang api telah dilarang oleh otoritas. Saya baru sadar benda yang saya lihat itu adalah meteor yang jatuh. Saat itu jam menunjukkan pukul 17:48”.

Menurut laporan itu, tercatat hingga pukul 22:00 hari itu, total ada 3 temuan di tempat yang berbeda yang diduga adalah meteorit. Selain yang ditemukan pria warga Desa Chengtou, meteorit lain yang ditemukan adalah yang berberat sekitar 150 gram dan satu lagi berberat 3 kati dan 4 tael yang ditemukan oleh Mrs. Chen Genhua bersama suaminya. 

Menurut catatan sejarah Tiongkok, insiden jatuhnya meteorit di daratan Tiongkok bukanlah yang jarang terjadi. Salah satu yang paling sensasional adalah ketika “hujan meteorit” yang sangat besar turun di Jilin, di timur laut Tiongkok pada 8 Maret 1976. Menurut cerita rakyat, hujan meteorit terjadi sekali dalam ratusan tahun. Setelah hujan meteorit di Jilin ini, situasi sosial dan politik Tiongkok mengalami perubahan drastis.

Pada 28 Juli 1976, gempa berkekuatan 7,8 skala Richter meluluhlantakkan Kota Tangshan, Hebei. Menurut data resmi, gempa dahsyat itu menimbulkan 240.000 orang warga meninggal dan 160.000 orang warga lainnya terluka berat.

Pada tahun yang sama (1976), trio pemimpin tertinggi Partai Komunis Tiongkok yakni  Zhou Enlai, Zhu De, dan Mao Zedong satu demi satu meninggal dunia. Pada 6 Oktober tahun yang sama, kudeta terjadi di dalam Zhongnanhai, dimana Jiang Qing, Wang Hongwen, Zhang Chunqiao, Yao Wenyuan yang merupakan “Geng Empat” dan para pendukung mereka digulingkan. Insiden ini menandai berakhirnya “Revolusi Kebudayaan”, sejak saat itu Tiongkok memasuki era yang berbeda. (sin)

Ahli Strategi AS : Keruntuhan Ekonomi Tiongkok akan Mempengaruhi Dunia

oleh Ren Hao

Ke mana otoritas Tiongkok akan mengarahkan ekonominya melalui kebijakan lockdown ketat kemudian melonggarkannya secara tiba-tiba dengan tanpa dasar ilmiah ? Mari kita dengarkan penjelasan Gregory Copley, Presiden American International Institute for Strategic Studies saat menerima wawancara eksklusif dari New Tang Dynasty TV.

Situasi epidemi di daratan Tiongkok saat ini semakin memburuk, kondisi kekurangan dokter dan obat-obatan, juga stok cadangan bahan baku terjadi di seluruh negeri. Copley percaya bahwa ini merupakan cerminan bahwa ekonomi Tiongkok sedang runtuh, dan Partai Komunis Tiongkok tidak tahu bagaimana untuk menanggulanginya.

Gregory Copley mengatakan : “Yang terlihat sangat jelas adalah ekonomi Tiongkok akan terus runtuh, dan mata pencaharian rakyat akan semakin terpengaruh. Kita segera akan melihat munculnya fenomena kekurangan pangan sepanjang musim dingin tahun ini. Orang tidak mampu pindah baik ke dalam negeri atau ke luar negeri untuk mempertahankan pekerjaan demi kehidupan. Pendek kata, mereka tidak dapat menjamin bagaimana bisa makan. Musim dingin tahun ini akan menjadi musim dingin yang paling, paling sulit mereka lewati”.

Copley khawatir kekacauan yang terjadi di daratan Tiongkok akan menyebabkan penurunan ekonomi global.

Gregory Copley mengatakan : “Saya pikir kita mulai melihat bahwa masyarakat di seluruh dunia mulai menyadari keruntuhan ekonomi Tiongkok sangat mungkin dan akan segera terjadi. Itu akan memengaruhi kehidupan semua orang di seluruh dunia. Kita akan segera melihat resesi ekonomi global yang serius”.

Copley menambahkan bahwa Tiongkok saat itu sedang menghadapi krisis ekonomi bersamaan dengan krisis politik. Sedangkan politik dengan ekonomi memiliki kaitan yang sangat erat dan saling berinteraksi, sehingga dapat saja membuat situasinya berubah secara tidak terduga. (sin)

Tiongkok Melarang Obat COVID-19 Luar Negeri, “Lianhua Qingwen” yang Dapat Merusak Hati Disalahgunakan

0

 oleh Zhu Ying

Dengan merebaknya wabah COVID-19 di Tiongkok, warga sipil Tiongkok terus mendatangi toko obat untuk memborong berbagai obat flu dan penurun demam. Ada dokter yang memperingatkan bahwa penyalahgunaan obat herbal tradisional Tiongkok “Lianhua Qingwen” dapat menyebabkan kerusakan pada organ hati. Pada saat yang sama, di bawah kendali otoritas Partai Komunis Tiongkok (PKT), harga obat oral merk Pfizer yang telah terbukti efektif dalam mengobati COVID-19, harga eceran tertingginya telah dinaikkan berlipat ganda oleh pemerintah Tiongkok.

Baru-baru ini, Beijing dan kota-kota besar lainnya mengalami kekurangan obat untuk COVID-19 yang parah. Pada Rabu (14 Desember), juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby secara terbuka menyatakan bahwa pemerintah AS bersedia memberikan bantuan dengan cara apa pun yang dapat diterima oleh pemerintah Tiongkok.

Namun, menurut Radio Free Asia, berita tersebut justru dianggap “sangat sensitif” oleh pejabat PKT. Dan, departemen propaganda Tiongkok telah memerintahkan agar seluruh media Tiongkok dilarang mengungkapkan berita tersebut kepada publik.

Di sisi lain, meskipun obat oral Paxlovid (tablet Nimatevir/ritonavir) merek “Pfizer” telah terbukti efektif dalam pengobatan gejalah COVID-19. Namun di bawah kendali pemerintah Tiongkok, harga obat tersebut sekotak yang dijual di situs web Tiongkok menjadi RMB. 2.980,- padahal di Amerika Serikat obat ini hanya dijual sekitar USD. 60,- (setara RMB. 400,-) sekotak.

Ren Ruihong, mantan eksekutif senior proyek bantuan penyakit kritis Palang Merah Tiongkok mengatakan kepada Radio Free Asia, bahwa pemerintah Tiongkok mengontrol harga penjualan obat-obatan khusus yang diimpor dari luar negeri, sehingga harga obat oral Pfizer di Tiongkok juga ditetapkan oleh pemerintah Tiongkok.

Ren Ruihong mengatakan bahwa untuk waktu yang lama, pemerintah Tiongkok tidak ingin obat atau vaksin canggih buatan Eropa dan Amerika itu masuk ke Tiongkok dalam jumlah besar, apalagi dijual dengan harga murah di pasar Tiongkok, dengan tujuan agar obat impor tidak berdampak pada kepentingan industri farmasi dalam negeri. Dengan demikian, rakyat Tiongkok terpaksa menggunakan obat palsu, obat-obatan yang tidak efektif atau bahkan jelas-jelas memiliki efek samping yang merugikan kesehatan.

Laporan tersebut secara khusus menyebutkan bahwa lantaran jadi barang rebutan kini “Lianhua Qingwen” yang harga sekotaknya sampai mencapai RMB. 100,- pada kenyataannya tidak dapat mencegah atau mengobati infeksi karena COVID-19. Sedangkan mengkonsumsinya secara membabi buta dapat menyebabkan kerusakan hati.

Beberapa hari yang lalu, direktur Departemen Penyakit Hati Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Provinsi Shandong secara terbuka memperingatkan masyarakat lewat Internet bahwa dalam beberapa hari terakhir dirinya telah merawat banyak pasien yang mengalami kerusakan hati karena penyalahgunaan “Lianhua Qingwen”. Ada juga dokter yang mengatakan bahwa “Lianhua Qingwen” dapat merusak hati itu sudah diketahui di kalangan dokter, tetapi karena berbagai alasan dan bahkan tekanan, mereka terpaksa diam.

Seorang dokter akar rumput di Provinsi Jiangsu saat diwawancarai oleh reporter Radio Free Asia mengungkapkan bahwa yang dapat dia lakukan adalah mengingatkan keluarga dan teman-temannya untuk tidak mengkonsumsi “Lianhua Qingwen”, dan dia juga akan mengingatkan pasien untuk tidak menganggap remeh obat ini. Tetapi dokter lain belum tentu mengingatkan pasien, karena semua orang tahu Wu Yiling dan Zhong Nanshan berada di balik obat ini, kedua orang akademisi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok ini memiliki kepentingan besar.

Menurut informasi publik, sejumlah ahli medis baru-baru ini secara terbuka mengeluarkan peringatan kepada masyarakat bahwa mengkonsumsi obat flu, obat turun demam, dan lain-lain termasuk “Lianhua Qingwen” secara membabi buta, sangat mudah menyebabkan kerusakan hati dan ginjal.

Peng Jie, seorang profesor di Departemen Penyakit Menular Rumah Sakit Nanfang, mengungkapkan bahwa beberapa hari lalu dirinya kedatangan seorang pasien berpenyakit lambung yang datang berobat karena mengeluh bola mata dan kulitnya menguning gara-gara mengkonsumsi “obat paten Tiongkok” untuk mencegah tertular COVID-19. Pasien tersebut mengalami induksi obat sehingga perlu dirawat di rumah sakit.

Peng Jie memperingatkan bahwa penyalahgunaan obat flu dapat menyebabkan gagal hati, yang dapat mengancam jiwa pada kasus yang parah. Pada saat yang sama, fungsi ginjal juga terganggu bahkan mengalami kerusakan karenanya. Jadi jangan mengkonsumsi berlebihan atau mencampur obat-obatan paten Tiongkok, obat flu, atau antipiretik tanpa petunjuk dokter.

Chen Chuxiong, wakil kepala apoteker dari Departemen Farmasi di Rumah Sakit Memorial Sun Yat-sen Universitas Sun Yat-sen secara langsung mengingatkan masyarakat bahwa tidak semua orang cocok untuk mengkonsumsi “Lianhua Qingwen”, karena ada toksisitas tertentu, sehingga orang dengan pencernaan yang kurang baik dan yang diare tidak boleh mengkonsumsinya. Obat ini juga mengandung ephedra, yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah, jelas tidak cocok bagi penderita hipertensi. (sin)

WHO Mendesak Tiongkok Memberikan Data Mentah Guna Menyelidiki Asal Usul COVID-19

oleh Li Zhaoxi

Untuk menyelidiki asal-usul COVID-19, pada Rabu (14 Desember), Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali mendesak pihak pemerintah Tiongkok untuk berbagi data mentah tentang COVID-19.

Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti dikutip pada jumpa pers dalam pernyataan di situs web WHO berkata :  “Kami terus mendesak Tiongkok untuk berbagi data yang kami minta guna melakukan penelitian terhadap asal-usul virus ini, seperti yang telah saya katakan berulang kali, bahwa semua hipotesis masih dalam diskusi.”

Tedros mengatakan WHO akan membentuk badan baru untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang asal mula SARS-CoV-2. Langkah tak terduga itu membuat beberapa ilmuwan khawatir. 

Marion Koopmans, seorang ahli virus dan dokter hewan dari Erasmus University Medical Center di Belanda, menyampaikan prihatin dengan keterlambatan ini, dan tentu saja ini agak aneh. Kami kehilangan waktu yang berharga. 

Bagaimana SARS-CoV-2 pertama kali muncul sebagai patogen pernapasan dengan penularan berkelanjutan dari manusia ke manusia 3 tahun setelah wabah pertama kali muncul di Kota Wuhan, Tiongkok tetap menjadi bahan perdebatan aktif.

Menurut para ahli, ada dua teori utama tentang asal usul SARS-CoV-2 : Teori pertama adalah bahwa SARS-CoV-2 adalah hasil dari penyebaran alami zoonosis. Teori kedua adalah bahwa virus yang menginfeksi manusia adalah hasil dari kecelakaan yang berhubungan dengan laboratorium.

Tedros, yang telah lama tunduk pada Beijing, menuduh Tiongkok karena tidak bersedia membagikan “data mentah” sejak awal pandemi, dan menyerukan WHO untuk melakukan peninjauan terhadap laboratorium dan lembaga penelitian terkait yang beroperasi di wilayah dimana kasus penularan terhadap manusia pertama kali terdeteksi pada bulan Desember 2019. Tedros juga mengharapkan penelitian lebih banyak tentang pasar hewan di dalam maupun sekitar Wuhan, termasuk hewan yang dijual di pasar grosir Huanan.

Para peneliti yang sebelumnya telah mengkritik penanganan WHO terhadap asal-usul virus, kini menyambut gembira nada Tedros yang lebih keras daripada terdahulu. 

“Ini adalah tanda bahwa WHO dapat melakukan penyelidikan yang lebih kredibel atau berimbang”, kata ahli biologi molekuler Alina Chan, peneliti terapi gen di Broad Institute, AS.

Pada 14 Mei, Zeng Yujia dan 17 orang ilmuwan lainnya secara bersama mengirim surat ke jurnal “Science” yang menunjukkan bahwa teori laboratorium perlu mendapatkan evaluasi yang lebih imbang. Tapi Zeng Yujia ragu apakah pihak Tiongkok bersedia menyetujui laboratoriumnya diperiksa. “Saat ini, kurangnya transparansi adalah sebuah keuntungan bagi Tiongkok”.

David Relman, seorang peneliti microbiome di Stanford University, berharap Tedros mengakui bahwa di waktu lalu WHO telah menggunakan “pendekatan yang salah”. “Saya berpikir dia tidak boleh begitu saja mengambil langkah berikutnya dengan tanpa mencemaskan apa yang telah terjadi sejauh ini”.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian membantah pernyataan Tedros pada konferensi pers 14 Desember. Ia menekankan bahwa laporan yang telah dihasilkan sebelumnya telah menarik sebuah kesimpulan penting, dan kembali menyinggung mengenai pernyataan bahwa SARS-CoV-2 mungkin saja sudah pernah muncul untuk pertama kalinya di negara lain, bahkan bisa jadi (virus) memasuki Tiongkok melalui makanan yang dibekukan. Dia juga menyindir Tedros agar tidak mempolitisasi masalah tersebut.

David Relman juga ingin tahu apakah WHO adalah organisasi terbaik dalam mengawasi penelitian tentang asal-usul SARS-CoV-2. “Karena mereka bukan lembaga independen”, katanya. Relman menyarankan untuk mengusut tentang asal usul patogen, sebaiknya Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membentuk organisasi yang sama sekali baru menurut jalur pemikiran Badan Energi Atom Internasional.

Tapi Relman merasa gembira dengan adanya langkah baru WHO untuk menemukan jawaban tentang asal usul SARS-CoV-2. Relamn juga sangat berharap fungsi ilmu pengetahuan yang lebih mendominasi”. (sin)

JCER : PDB Per Kapita Tiongkok dalam Beberapa Dekade Mendatang Tak Mungkin Melampaui Amerika Serikat

oleh Chen Beichen

Wadah pemikir Jepang “Japan Center for Economic Research” (JCER) dalam sebuah laporannya menyebutkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Tiongkok tidak mungkin melampaui Amerika Serikat dalam beberapa dekade mendatang. Dan, dengan demikian mengabaikan prediksi tahun lalu tentang dua ekonomi terbesar dunia ini akan berpindah posisi pada tahun 2033.

JCER menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok terseret turun akibat kebijakan pencegahan epidemi ketat yang berlangsung selama 3 tahun, pengaruh dari kontrol ekspor teknologi Amerika Serikat, dan kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh penurunan jumlah penduduk Tiongkok dalam jangka panjang.

Bulan Desember setiap tahun, JCER selalu merilis prakiraan pertumbuhan jangka panjang untuk 18 negara di kawasan Asia-Pasifik hingga tahun 2035.

Perkiraan ADB : Tingkat pertumbuhan ekonomi Taiwan kembali melampaui Tiongkok

Setelah tahun 2020, tingkat pertumbuhan ekonomi Taiwan pada tahun 2022 berpotensi kembali mengungguli Tiongkok.

Pekan ini, ADB (Bank Pembangunan Asia) merilis “Asian Development Outlook Report” yang menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun 2022 dari 3,3% menjadi 3%, dan memperkiraan pertumbuhan ekonomi tahun depan dari 4,5% menjadi 4,3%.

Sedangkan untuk Taiwan, ADB memprediksi pertumbuhan ekonomi Taiwan untuk tahun ini dan tahun depan tidak berubah. Masing-masing adalah 3,4% dan 2,6%. Jika perkiraan ADB ini akurat, tingkat pertumbuhan ekonomi Taiwan tahun ini akan kembali melampaui Tiongkok seperti yang telah terjadi pada tahun 2020.

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva juga mengatakan bahwa IMF juga ingin memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok untuk tahun ini dan tahun depan.

JCER : Pertumbuhan ekonomi Taiwan melampaui Jepang

JCER dalam sebuah laporannya pada 14 Desember mengungkapkan bahwa tahun ini, Taiwan sangat berpotensi untuk melampaui produk domestik bruto (PDB) per kapita Jepang. Selain itu, PDB per kapita Jepang tahun depan juga mungkin akan dilampaui oleh Korea Selatan. Hasil laporan tersebut jauh lebih awal dari perkiraan semula.

JCER sebelumnya memperkirakan bahwa PDB Korea Selatan tahun 2027 akan melampaui Jepang, dan dilampaui Taiwan pada tahun 2028. Alasan mengapa Jepang “kalah bersaing” terutama karena depresiasi serius nilai Yen Jepang terhadap dolar AS dan rendahnya produktivitas tenaga kerja.

Meskipun Federal Reserve menaikkan suku bunga, menyebabkan depresiasi nilai NT Taiwan, Won Korea, dan Yen Jepang, tetapi hanya Yen Jepang yang akan mengalami penurunan terbesar. Yen Jepang telah terdepresiasi sekitar 20% dari akhir tahun 2021 hingga akhir bulan November 2022, lebih tinggi dari depresiasi nilai NT Taiwan dan Won Korea yang sekitar 10%.

“Nihon Keizai Shimbun” menunjukkan bahwa PDB per kapita Jepang terlampaui oleh Taiwan atau Korea Selatan bukanlah hal baru. Berdasarkan data tahun 2020, PDB per kapita Taiwan tumbuh sebesar 6,2% per tahun, Korea Selatan sebesar 4,8%, sedangkan Jepang hanya 1,3%. Akibat Taiwan dan Korea Selatan telah mengalihkan kekuatan produksi utama mereka ke industri semikonduktor chip dan teknologi, jadi berhasil mengatasi kesenjangan dalam produktivitas tenaga kerja. Selain itu, masalah penuaan populasi Jepang, dan proporsi populasi lansia yang menempati urutan pertama di dunia menjadi kesulitan bagi Jepang untuk membalikkan situasi PDB per kapita Jepang yang tertinggal.

Dana Moneter Internasional juga memperkirakan bahwa PDB per kapita Taiwan pada tahun 2022 diperkirakan akan mencapai USD. 35.510,- melampaui Jepang untuk pertama kalinya dan menjadi nomor satu di Asia Timur. (sin)

Hadiri KTT Peringatan 45 Tahun Kemitraan ASEAN dan Uni Eropa, Jokowi : Kemitraan Harus Didasarkan pada Kesetaraan

ETIndonesia- Memperingati 45 tahun kemitraan ASEAN dan Uni Eropa (UE), Presiden Jokowi mendorong kemitraan kedua belah pihak harus didasarkan pada prinsip kesetaraan.

Hal demikian disampaikan Presiden Jokowi saat menyampaikan pidatonya pada acara pembukaan KTT Peringatan 45 Tahun ASEAN-Uni Eropa di Justus Lipsius Atrium, Brussels, 14 Desember 2022.

Sebagai Ketua ASEAN 2023, Presiden Jokowi merupakan satu dari enam pemimpin yang diminta sampaikan pandangan di acara pembukaan.
 
“Jika kita ingin membangun sebuah kemitraan yang baik, maka kemitraan harus didasarkan pada kesetaraan, tidak boleh ada pemaksaan. Tidak boleh lagi ada pihak yang selalu mendikte dan beranggapan bahwa my standard is better than yours,” kata Presiden Jokowi.
 
Presiden Jokowi menambahkan, selama beberapa dekade, Asia Tenggara telah menjadi economic powerhouse. Asia Tenggara akan tetap menjadi pusat pertumbuhan.

“Dengan demikian kemitraan dengan ASEAN dipastikan akan menguntungkan,” ujar Presiden Jokowi.
 
Menurut Presiden, September tahun 2022 ini, ASEAN-Uni Eropa Business Council mengeluarkan hasil survei mengenai persepsi bisnis di ASEAN dan 63% responden melihat ASEAN sebagai kawasan dengan kesempatan ekonomi terbaik.
 
“69% responden mengharapkan pasar ASEAN menjadi lebih penting dari aspek pendapatan global dalam 2 tahun kedepan dan 97% responden berharap adanya percepatan perundingan FTA ASEAN-UE dan anggotanya,” jelas Presiden.
 
Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong kemitraan yang setara dan saling menguntungkan.

“Dari pandemi dan krisis multidimensi yang kita hadapi saat ini, kita petik pelajaran penting bahwa tumbuh dan makmur bersama adalah satu-satunya pilihan. Kita tidak hanya harus maju bersama, namun juga harus maju setara,” jelas Presiden Jokowi. (BPMI Setpres)

Berikut Ini Partai Politik Serta Nomor Urut Peserta Pemilu 2024

ETIndonesia- Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI resmi menetapkan 17 partai politik (Parpol) nasional dan 6 partai politik lokal Aceh peserta Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal demikian ditetapkan dalam Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilihan Umum Tahun 2024, di Halaman Gedung KPU, Rabu (14/12/2022) malam.

Rapat pleno dipimpin Ketua KPU Hasyim Asy’ari, Anggota KPU August Mellaz, Betty Epsilon Idroos, Idham Holik, Parsadaan Harahap, Mochammad Afifuddin, dan Yulianto Sudrajat bersama Sekretaris Jenderal KPU Bernad Dermawan Sutrisno.

Turut mendampingi Deputi Bidang Dukungan Teknis, Eberta Kawima, Plt Deputi Bidang Administrasi Purwoto Ruslan Hidayat serta Inspektur Utama, KPU Nanang Priyatna.

Berikut partai politik peserta Pemilu 2024 berdasarkan Berita Acara Nomor: 310/PL.01.1-BA/05/2022 tentang Penetapan Nomor Urut Partai Politik Peserta Pemilihan Umum:

1. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

2. Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

3. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan)

4. Partai Golongan Karya (Golkar)

5. Partai NasDem

6. Partai Buruh

7. Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora)

8. Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

9. Partai Kebangkitan Nusantara (PKN)

10. Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

11. Partai Garda Perubahan Indonesia (Garuda)

12. Partai Amanat Nasional (PAN)

13. Partai Bulan Bintang (PBB)

14. Partai Demokrat

15. Partai Solidaritas Indonesia (PSI)

16. Partai Persatuan Indonesia (Perindo)

17. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Partai lokal Aceh

18.    Partai Nangroe Aceh (PNA)

19.    Partai Generasi Aceh Beusaboh Thaat dan Taqwa (Gabthat)

20.    Partai Darul Aceh (PDA)

21.    Partai Aceh

22.    Partai Adil Sejahtera Aceh (PAS Aceh)

23.    Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh (SIRA)

(KPU)

Direktur WHO Sebut  COVID di Tiongkok Sudah Melonjak Sejak Awal, Bukan Dikarenakan Pencabutan  Kebijakan Nol COVID yang Ketat

Chen Beichen

Direktur Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan pada konferensi pers membantah bahwa pelonggaran pembatasan “kebijakan nol kasus”  adalah alasan utama lonjakan infeksi di Tiongkok. Dia mengatakan virus Covid-19 telah menyebar “secara intensif” di seluruh Tiongkok  jauh sebelum Tiongkok mencabut pembatasan.

Pada  27 November, Tiongkok telah melaporkan peningkatan rawat inap di rumah sakit selama empat minggu berturut-turut.

“Mengingat penyebaran penyakit yang intens, saya tidak percaya tindakan pengendalian  saja akan menghentikan wabah. Saya yakin Tiongkok telah menyadari bahwa strategi ini bukan lagi pilihan terbaik,” ujar Riyan.

Setelah merebaknya gerakan kertas Putih, Beijing tiba-tiba mengubah tindakan dengan melonggarkan beberapa kebijakan nol COVID. Tanpa diduga, rumah sakit di banyak tempat di Tiongkok penuh sesak, sistem medis ambruk. Lebih banyak orang yang mengalami demam sedang menunggu dokter daripada tes PCR. Di Beijing, orang tua mengantri di luar klinik di tengah malam pada suhu minus 6 derajat untuk mendapatkan perawatan medis.  Sehingga menimbulkan kekhawatiran.

Sebagai tanggapan, Ryan mengatakan bahwa Tiongkok  dan beberapa negara perlu meningkatkan vaksinasi.  Dia yakin Beijing perlu mengonfirmasi apakah “vaksin dan dosis yang tepat tersedia di Tiongkok dan kapan orang-orang ini terakhir divaksinasi”.

Kepala Teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove mengatakan PBB memberikan saran teknis kepada Tiongkok.

China Meheco Group Co Ltd mengatakan pada 14 Desember bahwa mereka akan mengimpor dan mendistribusikan Paxlovid,  obat antivirus baru yang dikembangkan oleh Pfizer.

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia “berharap” COVID-19 tidak lagi dianggap sebagai darurat global pada tahun depan. (hui)

Dampak Kebijakan Nol COVID, Banyak Toko di Tiongkok Tutup Karena Bangkrut

0

Lin Cenxin/Yi Ru/Chen Jianming

Partai Komunis Tiongkok (PKT) baru-baru ini mengumumkan “Sepuluh Tindakan Baru” untuk melonggarkan kendali epidemi. Namun, jutaan bisnis katering, bisnis ritel, dan toko serba ada telah tutup sebelum kebijakan diterapkan.  Jalan-jalan komersial di banyak kota menunjukkan tanda-tanda depresi. Kebijakan Nol COVID  telah berlangsung selama tiga tahun, menyebabkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki pada sektor ekonomi riil Tiongkok

Jalan Qianmen  yang ramai di Beijing hanya dikunjungi sedikit turis pada tahun ini, dan banyak toko terkenal sudah tutup.

Adapun Gongti West Road, di mana terdapat banyak klub malam, sejak kasus COVID meledak di sekitar Paradise Supermarket Bar pada  Juni lalu dan  semua toko di sekitar jalan ditutup.  Kini setengah tahun telah berlalu, dan blokade belum dicabut sampai 7 Desember. 

Distrik Haizhu di Guangzhou yang telah lama ditutup, masih jarang penduduknya setelah pembukaan distrik dalam dua hari terakhir. Pasalnya,  banyak bos dan pekerja yang pulang ke kampung halaman mereka lebih awal.

Video: “Dulu, jalan  sepanjang 300 meter ini sangat ramai, orang-orang berkerumun dan orang-orang saling berdesakan, tetapi sekarang lihatlah.”

Beberapa netizen berkata, “Tidak ada gunanya, bahkan jika dibuka untuk bekerja. Perusahaan sudah tidak ada dan toko sudah bangkrut.”

Ekonom Amerika David Huang: “Industri konsumen dalam negeri saat ini adalah hotel, pariwisata, konsumsi, jasa, restoran, bioskop, pusat perbelanjaan, sejumlah besar  industri jasa, dan  ritel. Mereka menghadapi dampak yang sangat besar, termasuk  beberapa pusat perbelanjaan, hypermarket, toko grosir, dan yang terkait dengan layanan ritel semacam itu, termasuk salon dan katering, semuanya pada dasarnya setengah mati.”

Menurut laporan Linkshop, sejumlah besar perusahaan dan swasta tak dapat bertahan, telah memilih untuk menarik diri dari pasar karena bolak-balik Buka Tutup Epidemi. Menurut “QCC”, pada 1 Desember 2022, sekitar 500.000 perusahaan katering dan 1,9 juta perusahaan terkait ritel akan ditutup.

Sejak Oktober, banyak pusat perbelanjaan termasuk Dayang Department Store Chongqing, New World Department Store Kunming Store, dan Ito-Yokado Chengdu Store telah menutup tokonya. Pusat perbelanjaan Xidan dari Biro Kereta Api Urumqi juga tutup pada 30 November, ini adalah pusat perbelanjaan ketiga di Urumqi yang tutup tahun ini.

Profesor  Sun Guo-xiang, Departemen Hubungan Internasional dan Administrasi Bisnis, Universitas Nanhua, Taiwan, berkata : “Ada banyak masalah dalam perekonomian daratan Tiongkok, pada kenyataannya, jumlah pekerjaan yang fleksibel menganggur, dan banyak toko belum dapat dibuka, karena Kebijakan Nol COVID.  Bahkan beberapa supermarket baru sudah lama tertunda dan akhirnya buka, tetapi ditutup lagi.  Akhirnya mereka memilih untuk menutupnya. 

Penutupan toko fisik  juga berhembus kuat ke pengecer besar. Baru-baru ini, Suning dan Gome, dua raksasa ritel peralatan listrik  menyatakan bangkrut. Yonghui Superstores juga menutup banyak gerai. Kerugian kuartal ketiga meluas menjadi RMB. 775 juta . Sejumlah besar kedai kopi, restoran hot pot, dan restoran cepat saji telah tutup karena wabah, dan musim dingin toko fisik telah tiba.

Ekonom Amerika, David Huang percaya bahwa lockdown COVID telah berdampak besar pada industri layanan ritel sehingga membuat masalah pengangguran di Tiongkok semakin buruk.

David Huang berkata: “Meskipun hal ini tidak akan menyebabkan risiko keuangan yang besar di Tiongkok, namun memiliki lapangan kerja yang sangat besar, dan sebagian besar lapangan kerja di Tiongkok berada di industri jasa ini, sehingga akan mempengaruhi stabilitas sosial.”

Selain menganggur, banyak wiraswasta yang menggunakan tabungan mereka untuk berbisnis, di bawah lockdown yang berulang kali akibat pandemi, tak hanya membuat orang kehilangan semua tabungan mereka, tetapi mereka juga mereka berhutang sehingga menambah orang miskin baru.

Mr. Chen, seorang warga daratan Tiongkok berkata : “Saya secara pribadi melihat seseorang. Sekarang ekonomi berada dalam Depresi Hebat, semua orang tidak punya uang. Dia menggunakan satu-satunya tabungannya sebesar RMB. 250.000 untuk membeli rumah, mobil, dan pinjaman. Menyebabkannya terlilit banyak hutang. Kemudian dia pergi membuka toko untuk memulai bisnis,  tapi  tidak ada bisnis, dia sudah membeli mobil dan tidak punya uang untuk mengendarainya. Walaupun hidup hemat masih tidak bisa membayar utang.”

Komentator urusan terkini yang berbasis di AS, Qin Peng, mengatakan bahwa pendekatan sederhana dan brutal Partai Komunis Tiongkok untuk memblokir epidemi,  kemudian membuka pemblokiran secara  tergesa-gesa, telah menghabiskan sumber daya dalam jumlah besar dan mendatangkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi. 

Qing Peng menambahkan, tak hanya triliunan dolar yang terbuang sia-sia untuk pemagaran, mempekerjakan petugas penjaga epidemi, membangun rumah sakit darurat Fangcang dan sebagainya, tetap saja PDB  akan turun lebih dari  3 triliun RMB pada tahun ini. Pada saat yang sama, perusahaan dan wiraswasta yang tak terhitung jumlahnya akan bangkrut dan banyak nyawa tak berdosa akan meninggal dunia dalam penguncian ekstrem.

Sementara itu, sentimen sektor jasa Tiongkok semakin menurun,  purchasing manager’s index (PMI) Jasa Caixin turun menjadi 46,7 pada November, turun 1,7% dari  Oktober dan berada di level terendah terbaru sejak Juni. Indeks ketenagakerjaan juga jatuh ke rekor terendah. (hui)

‘Tsunami’ COVID-19 di Beijing Membuat Rumah Sakit Kewalahan, Rumah Duka dan Krematorium dengan Antrian Panjang

0

Ruili dan Xiong Bin – NTD

Setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) melonggarkan kendalinya atas epidemi, provinsi dan kota di Tiongkok menghadapi kesulitan dalam mengakses perawatan medis dan membeli obat-obatan. Dalam menghadapi lonjakan jumlah infeksi, pihak berwenang telah memutuskan untuk tidak mempublikasikan  jumlah orang yang terinfeksi tanpa gejala (OTG). Bahkan Rumah Duka dan Krematorium kelebihan beban. Pada saat yang sama, virus mutan strain baru telah muncul di Tiongkok.

“Demam saya sudah hilang, tetapi suara saya masih serak dan saya hanya bisa berbicara seperti burung,” kata seorang warga Beijing.

Menghadapi jumlah orang yang terinfeksi tak terkendali, Komisi Kesehatan dan Kesejahteraan Partai Komunis Tiongkok mengatakan tidak akan lagi merilis data tentang Orang Tanpa Gejala COVID-19 mulai 14 Desember.

Setelah rumah sakit dan apotek kewalahan, warga Beijing terpaksa “mengobati diri mereka sendiri” di rumah alias isoman.

Di distrik Fengtai Beijing, seorang netizen pergi ke apotek untuk membeli obat antipiretik (penurun demam) untuk istrinya yang sedang hamil dan diberitahu oleh staf apotek bahwa mereka tidak menjualnya.

Penduduk Beijing: “Saya menyelinap masuk, ayo, mari kita lihat, berapa banyak pil yang ada di sana, semuanya Tylenol. Saya memohon padanya, saya katakan tolong, jual saya sekotak, karena saya mengalami demam positif.

Warga Beijing : ” Barang ini Ibuprofen (obat analgesik dan antipiretik) sudah dijual mahal 80 RMB per kotak, Anda bahkan tidak bisa membelinya jika Anda sedikit ragu-ragu.

Tak hanya di Beijing, sebuah klinik kecil di Kota Dazhou, Provinsi Sichuan penuh sesak dengan orang-orang yang sedang diinfus dengan botol infus, dan ada antrian panjang pasien yang menunggu perawatan medis di luar klinik.

Sebuah klinik kecil di Kota Dazhou, Provinsi Sichuan penuh sesak dengan orang-orang yang sedang diinfus dengan botol infus, dan ada antrian panjang pasien yang menunggu perawatan medis di luar klinik. (internet)

Tang Jingyuan, seorang komentator berbais di AS menyarankan masyarakat Tiongkok, jika mereka demam dan tidak dapat membeli obat penurun demam, mereka dapat melakukan pendinginan fisik. Namun demikian, jika orangtua atau anak-anak mengalami demam tinggi secara terus-menerus, terutama jika mereka memiliki penyakit bawaan seperti pernapasan atau jantung, maka mereka harus segera mencari pertolongan medis.

Namun, karena badai epidemi datang begitu cepat, rumah sakit di Beijing lumpuh selama hampir seminggu. Agar dapat beroperasi secara normal, Beijing  mengedepankan langkah darurat yakni  mewajibkan staf medis yang terinfeksi ringan untuk tetap bekerja.

“Saya berbicara dengan teman-teman yang merupakan direktur atau staf medis di rumah sakit Tiongkok. Staf yang terinfeksi di rumah sakit juga diminta untuk pergi bekerja, yang menghasilkan lingkungan penularan, ” kata Xi Chen, Seorang profesor kesehatan masyarakat dari Yale University.

Pada 13 Desember, sebuah foto online menunjukkan pemberitahuan di kaca penerimaan obat di Rumah Sakit Haidian Beijing tertulis : “Semua apoteker sakit, mohon dimaklumi”.

Pengumuman apotek di Beijing

Pada 14 Desember, PKT mengumumkan bahwa strain baru yang bermutasi, Omicron BQ.1, telah muncul di Tiongkok. Kasus ini  telah muncul di sembilan provinsi. Karena seriusnya virus tersebut, internet daratan Tiongkok menyebutnya galur mutan BQ.1 “Cerberus”.

Beijing adalah  daerah yang paling terpukul penularan COVID-19, konsekuensi mengerikan dari virus varian baru telah menyebar ke semua Rumah Duka karena jumlah korban meninggal dunia terus melonjak. Karena lonjakan beban kerja, rumah duka telah meminta staf mereka yang terinfeksi agar tetap bekerja. 

Di depan sebuah krematorium di Beijing pada 13 Desember, antrian panjang kendaraan pembawa jenazah terlihat di pinggir jalan.

Penduduk Beijing berkata : “Anda bahkan tidak bisa menyemayamkan jenazah untuk dikremasi,  apalagi pergi ke krematorium. Lihatlah mobil ini, antriannya dimulai kemarin, bukan hari ini, tapi setiap hari mulai sekarang, tidak ada tempat.”

Pada hari yang sama, seorang netizen di Beijing memposting bahwa ayahnya meninggal dunia di rumah, ia menghubungi banyak rumah duka tetapi tidak dapat menyemayamkan jenazahnya, bahkan polisi tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut.

Staf rumah duka memberitahukan kepada NTD bahwa dibutuhkan setidaknya 5 hingga 7 hari untuk membuat janji kremasi, dan penumpukan jenazah sangat serius.

“Untuk kremasi, sepertinya sudah antre setidaknya empat atau lima hari sekarang. Kami tidak punya ruang  di sini, dan semuanya penuh. Mungkin juga terjadi bahwa tidak ada mobil untuk mengambil jenazah dengan tepat waktu, dan Anda masih tidak dapat menyemayamkannya,” kata Xiao Zhang (nama samaran), seorang pegawai rumah duka di Beijing.

“Karena selama periode waktu ini, rumah duka di seluruh kota berada di bawah tekanan besar. Dan, kami tidak diizinkan untuk istirahat sekarang. Pada dasarnya, semua orang akan terinfeksi lagi, dan kami telah melewatinya sejak lama,” tambahnya.

Wang dari Perusahaan Layanan Pemakaman Beijing juga berkata : “Sekarang jumlah kremasi melonjak. Kami harus menunggu beberapa hari. Ada begitu banyak orang sekarang, jadi saya mencoba yang terbaik mengirimkan mobil untuk menjemput mereka,  kalau bisa diatur dikremasi akan lebih bagus.”

Beberapa karyawan mengungkapkan bahwa orang meninggal dunia yang positif COVID-19 harus dilaporkan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Komisi Perawatan Kesehatan sebelum  Biro Urusan Sipil mengirim mereka ke rumah duka terdekat untuk dikremasi, tetapi banyak orang yang meninggal dunia positif COVID-19 tidak dilaporkan, yang juga meningkatkan risiko penularan di tempat kerja.  (hui)

Pemilu AS 2024 : Ron DeSantis Mengungguli Donald Trump dalam Jajak Pendapat Internal Partai

0

oleh Ren Hao

Kampanye presiden AS 2024 sudah mulai ramai. Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan bahwa Gubernur Florida Ronald Dion DeSantis lebih unggul dari mantan Presiden Donald Trump dalam hal tingkat dukungan partai (Republik). Analis percaya bahwa akibat kandidat yang didukung Trump sebelumnya memiliki tingkat kegagalan yang lebih tinggi dalam pemilihan paruh waktu, menyebabkan popularitas Trump ikut melorot.

Pemilihan pendahuluan partai untuk kandidat presiden 2024 tidak akan diadakan setidaknya selama satu tahun ke depan, dan dari Partai Republik hanya mantan Presiden Trump yang mengumumkan pencalonannya. Namun, Wall Street Journal telah melakukan jajak pendapat awal untuk membandingkan siapa di antara Trump dan Gubernur Florida yang menggaet lebih banyak dukungan.

Hasil jajak pendapat menunjukkan bahwa jika hanya dua kandidat, DeSantis akan mengalahkan Trump dengan 52% suara. Namun jika tidak ada persaingan, ketika pemilih bebas memilih kandidat favoritnya, maka 86% pemilih lebih menyukai DeSantis, hanya 74% yang menyukai Trump, dan sekitar 10% mengatakan tidak mengenal Ron DeSantis.

DeSantis adalah seorang Katolik yang taat. Dia terpilih sebagai Gubernur Florida untuk pertama kalinya pada tahun 2018. Dalam menangani wabah COVID-19, dia menggunakan kebijakan longgar untuk menjadikan Florida unik dan menarik banyak warga Amerika Serikat dari seluruh penjuru untuk menetap di Florida. Selain epidemi terkendali dengan baik, ekonomi Florida pun berkembang cukup bagus.

Dalam pemilihan paruh waktu di bulan November tahun ini, DeSantis memimpin lawannya dengan 19 poin persentase dan meraih kemenangan besar. Namun, dia tetap tidak mau berkomentar tentang pencalonan dirinya sebagai presiden sampai bulan Mei tahun depan (2023).

Sedangkan menurut Wall Street Journal, akibat sebagian besar kandidat yang didukung oleh Trump mampu memenangkan pemilihan utama partai, tetapi kinerja mereka setelah menjadi kandidat justru kurang memuaskan, sehingga menurunkan keinginan pemilih untuk memberikan suara kepada Donald Trump. (sin)

Ultimatum Inggris Berakhir, PKT Memanggil Pulang 6 Orang Pejabat Konsulat yang Terlibat Pemukulan

oleh Chen Yue

Dua bulan setelah bentrokan kekerasan di luar gedung Konsulat Jenderal Tiongkok di Kota Manchester, pada Rabu (14/12), Kementerian Luar Negeri Inggris menyatakan bahwa pihak berwenang Beijing telah memanggil pulang keenam orang pejabat konsulat yang terlibat pemukulan terhadap para pengunjuk rasa. Diantaranya termasuk Konsul Jenderal Zheng Xiyuan.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverley mengatakan : “Sebagai tanggapan dari permintaan kami, pemerintah Tiongkok telah menarik kembali para pejabatnya itu dari Inggris. Dan salah satunya adalah konsul jenderal mereka (Zheng Xiyuan)”.

James Cleverley mengatakan bahwa sepekan yang lalu, Kementerian Luar Negeri Inggris telah menetapkan 14 Desember sebagai tenggat waktu, yang menghendaki pihak berwenang Tiongkok untuk melepaskan kekebalan diplomatik dan menunggu penyelidikan polisi, kepada enam orang pejabat konsulat Tiongkok yang terlibat dalam insiden pemukulan terhadap para pengunjuk rasa. Dan memperingatkan bahwa jika pihak Tiongkok menolak melakukan hal itu, maka akan menghadapi konsekuensi diplomatik.

Akhirnya, otoritas Tiongkok tiba-tiba menarik pulang keenam orang pejabatnya tersebut, termasuk Konsul Jenderal Zheng Xiyuan dengan alasan masa jabatan mereka telah berakhir. Saat ini keenam orang tersebut telah meninggalkan Inggris.

Ada orang percaya bahwa langkah PKT itu adalah upaya mereka untuk menghindari perselisihan diplomatik dengan Inggris.

Pada 16 Oktober tahun ini, beberapa warga asal Hongkong berunjuk rasa di depan gedung konsulat Tiongkok di Kota Manchester, Inggris sebagai protes terhadap tirani Partai Komunis Tiongkok. Selama unjuk rasa itu beberapa orang pejabat dari konsulat Tiongkok berlari keluar dari halaman konsulat dengan tujuan untuk merusak spanduk, dan menyeret para pengunjuk rasa ke halaman konsulat untuk dipukuli secara brutal. Beruntung polisi Inggris berhasil menyelamatkan para warga Hongkong itu.

Usai kejadian itu, Zheng Xiyuan, Konsul Jenderal Tiongkok untuk Manchester mengakui bahwa dirinya juga berpartisipasi dalam serangan brutal itu. Hal mana menimbulkan ketidakpuasan dari pihak berwenang Inggris. Beberapa anggota parlemen Inggris menuntut agar personel terkait segera dideportasi dari Inggris. (sin)

Varian Baru Omicron BQ.1 Kasusnya Telah Bermunculan di 9 Provinsi Tiongkok

0

oleh Xiao Lusheng dan Luo Ya

Baru-baru ini, strain mutan baru dari virus Wuhan alias COVID-19 yakni Omicron BQ.1 telah muncul dan menyebar di 9 provinsi Tiongkok.

Stasiun resmi Tiongkok CCTV pada 14 Desember menyebutkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok menyatakan bahwa BQ.1 adalah subcabang generasi keenam dari strain mutan baru dari COVID-19 Omicron BA.5 yang dihasilkan melalui mutasi virus selama penyebaran populasi. BQ.1.1 adalah sub-cabang generasi pertama dari BQ.1.

Patogenisitas sub-cabang evolusioner ini melemah secara signifikan, sehingga proporsi penyakit parah dan kematian menjadi jauh lebih rendah daripada virus mutan terdahulu.

Menurut laporan, sudah ada 49 kasus BQ.1 yang telah terdeteksi menyebar di 9 provinsi Tiongkok. Strain yang menyebar di Tiongkok saat ini masih merupakan strain mutan Omicron BA.5.2 dan BF.7.

Jaringan Internet di daratan Tiongkok menamai strain mutan BQ.1 ini “Kerberos”. Lin Xiaoxu, ahli virologi Amerika Serikat dan mantan direktur Departemen Virologi di Institut Riset Angkatan Darat AS mengatakan kepada The Epoch Times pada 14 Desember, bahwa dirinya tidak tahu siapa yang memberikan nama sensasional “Kerberos”. Namun, baik Eropa maupun AS belum menemukan tanda-tanda tentang peningkatan patogenisitas dan penularan BQ.1. Jadi klaim ini mungkin hanya rumor di Internet, atau seseorang dengan tujuan untuk menyebarkan pernyataan sensasional.

Setelah pelonggaran pembatasan baru-baru ini, situasi epidemi di Tiongkok semakin memburuk. Lin Xiaoxu mengatakan bahwa banyak warga sipil di Tiongkok mengalami gejala seperti demam dan batuk, selain karena terinfeksi virus varian Omicron, mungkin ada faktor lain seperti influenza. Jadi diperlukan angka yang transparansi mengenai berapa orang yang sekarang menderita penyakit pernapasan parah, berapa yang butuh perawatan rumah sakit, berapa yang penyakitnya menjadi kritis dan kematian. Angka-angka ini yang tidak diberikan oleh pihak berwenang Tiongkok selama 3 tahun terakhir epidemi.

Berita terbaru adalah bahwa Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyatakan pada 14 Desember bahwa banyak infeksi tanpa gejala tidak lagi berpartisipasi dalam pengujian asam nukleat (PCR), karena itu tidak diketahui secara akurat berapa sebenarnya jumlah infeksi tanpa gejala. Mulai 14 Desember, jumlah infeksi tanpa gejala ini tidak akan diumumkan lagi oleh pihak berwenang.

Situasi Epidemi di Beijing Terus Memburuk

Jumlah pasien positif COVID-19 di Beijing meningkat tajam, dan pernah dilaporkan di Internet bahwa kasus positif COVID-19 di Beijing lebih serius daripada di Guangzhou.

Media resmi PKT “Renmin Rebao” mengutip hasil wawancara dengan pakar virologi Tiongkok pada 12 Desember melaporkan bahwa BA.5.2 yang menyebar di Guangzhou memiliki proporsi pasien tanpa gejala yang tinggi, tetapi kondisi klinisnya lebih ringan daripada BF.7 di Beijing.

Gejala setelah orang terinfeksi strain varian BF.7 terutama adalah demam tinggi, batuk terus-menerus, nyeri tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan, perubahan indra penciuman, dan kehilangan nafsu makan.

Seorang wanita warga Beijing bermarga Zhang kepada reporter Epoch Times mengatakan pada 14  Desember bahwa sewa ambulans sulit didapat karena memang banyak orang yang sakit. Dia mengatakan bahwa dirinya mendengar berita ada siswa di sekolah kedokteran yang sudah 3 hari mengalami demam, tetapi ditolak untuk menemui dokter, akibatnya ia meninggal dunia. Ia juga mendengar bahwa ada dosen perguruan tinggi yang meninggal secara tiba-tiba.

“Tidak ada lagi orang yang mau peduli dengan Anda. Jika Anda (karena positif terinfeksi) tidak masuk kerja, atau tidak masuk kerja tanpa alasan selama 3 hari berturut-turut, maka Anda akan dipecat”. “Sekarang tes harus bayar sendiri, tidak ada lagi yang peduli”, kata Mrs. Zhang

Dia mengatakan bahwa untuk mengeluarkan surat cuti / absen kerja pun ada aturannya, karyawan yang terinfeksi lalu perlu cuti kerja harus demamnya mencapai 38 derajat atau lebih. Di bawah itu tidak diberikan izin.

Selain itu, Mrs. Zhang juga menyinggung soal kurir paket kiriman di Beijing. Ia mengatakan : “(Paket) sudah menumpuk tinggal, dan kurir tidak ada yang mau melakukannya padahal dibayar RMB. 400,-.” (sin)