Home Blog Page 477

Eskalasi Aksi Protes Meledak di Berbagai Wilayah Tiongkok Mencerminkan Warga Sipil Semakin Berani Melawan PKT

0

oleh Luo Tingting

Baru-baru ini, aksi protes warga sipil terus terjadi di berbagai bagian Tiongkok. Menyusul kejadian protes karyawan Foxconn di Zhengzhou, dan insiden masyarakat menentang lockdown di Urumqi, Xinjiang, protes kelompok warga sipil juga terus bermunculan di Beijing, Shanghai, Sichuan, Tianjin, dan tempat lainnya. Warga sipil Shanghai bahkan secara terbuka meneriakkan motto “Partai Komunis Tiongkok mundur !” yang menggemparkan masyarakat dalam dan luar negeri. Menurut analisis, rakyat Tiongkok sudah tidak lagi takut terhadap PKT, bisa jadi gelombang perlawanan yang lebih besar terhadap rezim penguasa akan melanda Tiongkok dalam waktu dekat.

“Warga sipil Tiongkok tidak lagi takut PKT”

Baru-baru ini, protes kelompok masyarakat kerap terjadi di berbagai bagian Tiongkok, dan satu demi satu protes menunjukkan keberhasilan. Misalnya, puluhan ribu karyawan Foxconn di Zhengzhou memaksa polisi khusus, polisi bersenjata untuk mundur, dan berhasil mendapatkan kompensasi yang mereka tuntut. Berbondong-bondong warga sipil Kota Urumqi yang turun ke jalan untuk berunjuk rasa, bahkan berhasil mengatasi halangan untuk menerobos masuk dalam kompleks pemerintah, memaksa pemerintah setempat mengubah ucapan dan mengumumkan pembatalan lockdown malam hari itu juga.

https://www.youtube.com/watch?v=3hyIID-jmXY

Yue Shan, komentator urusan politik kepada NTDTV pada Minggu (27/11) mengatakan : “Lebih tepat dikatakan bahwa semakin banyak warga sipil Tiongkok tidak lagi takut pada rezim penguasa karena mereka tidak lagi tahan terhadap kebijakan pemerintah komunis Tiongkok yang semakin kacau balau”.

Ia berpendapat bahwa ini tidak kalah pentingnya dengan munculnya beberapa orang pencerah seperti “Saudara super berani di Chongqing” yang berorasi di depan warga komunitas dan meneriakkan kalimat : “Tanpa kebebasan lebih baik saya mati”. Keberaniannya mengagumkan setiap orang. Orang seperti ini selalu ada dan mereka lebih berani tampil pada saat kritis seperti sekarang.

Insiden di Urumqi memiliki signifikansi demonstrasi

Pengguna Twitter “@xzzzjpl” memperkirakan bahwa insiden Urumqi bagi komunis Tiongkok jauh lebih serius daripada insiden karyawan Foxconn. Dia mengemukakan 4 poin analisis :

Satu adalah insiden Foxconn yang hanya “berbau” ekonomi sehingga lebih mudah diatasi. Target utamanya adalah pabrik. Tetapi protes masyarakat Urumqi adalah menentang kebijakan nasional yakni pencegahan epidemi yang ekstrem, dan targetnya adalah pemerintah Urumqi yang memiliki signifikansi politik.

Yang kedua adalah hanya 20.000 atau 30.000 orang karyawan Foxconn yang terlibat dalam protes, sehingga dari skalanya, tidak terlalu sulit untuk mengendalikan situasi. Tetapi jumlah peserta unjuk rasa di Urumqi bahkan lebih besar, jangan-jangan di belakangnya ada dukungan dari seluruh rakyat Xinjiang.

Yang ketiga adalah Urumqi yang terletak di daerah sensitif Xinjiang, dikhawatirkan akan lebih mudah menyulut konflik etnis.

Keempat adalah soal memiliki signifikansi demonstrasi. karena situasi Foxconn lebih khusus sehingga signifikansi demonstrasinya terbatas. Tetapi insiden di Urumqi telah menjadi sorotan masyarakat dalam negeri. Inilah sebabnya pemerintah Urumqi mengumumkan bahwa lockdown dibebaskan karena kebijakan Nol Kasus telah tercapai, meskipun itu pengumuman yang terpaksa. Tetapi mereka enggan menunjukkan bahwa lockdown dicabut karena didemo. Singkatnya, insiden di Urumqi oleh rezim PKT dianggap lebih penting, lebih serius.

Tanggapi “AlexFFor” di Twitter : “Insiden Urumqi hanyalah sebuah pencetus, dan masih harus dilihat bagaimana perkembangan situasinya di masa depan. Satu peristiwa dapat memicu peristiwa lainnya. Biasanya konsekuensi dari peristiwa yang menyusul akan lebih sulit diperkirakan daripada yang sebelumnya. Misalnya : Suasana Foxconn, tidak pernah terpikirkan akan berkembang dari versi 1.0 yang pelarian karyawan berubah menjadi versi 2.0 yang bentrokan antara karyawan dengan petugas keamanan”.

Warga Shanghai Meneriakan Motto : PKT Turun ! Xi Jinping Turun !

Saat ini, efek samping dari protes warga sipil Urumqi sedang meluas secara berangsur-angsur. Di Kota Guangzhou, terjadi adegan pertempuran sengit di mana warga membawa alat-alat seadanya sebagai senjata untuk melawan petugas keamanan yang menghadang. Penduduk di sekitar Jalan Tiantai di Kota Tianjin turun ke jalan untuk memblokir jalan, memprotes otoritas membangun rumah sakit darurat untuk menampung suspek COVID-19.

Di beberapa tempat di Kota Chengdu, dan Chongqing, warga sipil mulai menolak melakukan tes asam nukleat, mereka secara sukarela dan spontan membongkar fasilitas isolasi dan membongkar pemblokiran yang dibangun otoritas. Bahkan warga dari beberapa komunitas sengaja memblokir pintu akses dengan memarkirkan kendaraan pribadi mereka di tengah jalan guna mencegah pihak berwenang mendatangkan bus untuk membawa paksa warga pergi ke tempat isolasi terpusat.

Pada 26 November, para mahasiswa di Beijing, Sichuan, Wuhan, dan Shanghai mengadakan acara berkabung terhadap para korban kebakaran, meminta pemerintah mencabut kebijakan Nol Kasus. Hal yang mengejutkan para reporter media asing adalah para pengunjuk rasa di Shanghai meneriakkan motto : “Tolak tes asam nukleat, tuntut kebebasan !” “Partai Komunis Tiongkok mundur ! Xi Jinping mundur !”

Ren Meiluo, seorang koresponden dari media Belanda “Trouw” untuk Tiongkok dalam pesannya di Twitter pada 26 November menyebutkan : “Saya hanya ingin menambahkan, betapa sulit untuk mempercayai bahwa pemandangan ini terjadi di Shanghai. Saya telah meliput berita Tiongkok selama 10 tahun, dan saya belum pernah melihat adegan seperti itu. Ada begitu banyaknya kemarahan yang meletus saat itu. Sampai saya ingin tahu apa yang bisa terjadi selanjutnya”.

Malam itu, Ren Meiluo mengambil gambar protes sejumlah besar warga yang berkumpul di Jalan Urumqi Tengah, Shanghai. Banyak pengunjuk rasa yang dibawa paksa oleh polisi.

Tang Jingyuan, komentator politik mengatakan kepada NTDTV bahwa dari insiden protes karyawan Foxconn sampai protes masyarakat Urumqi terutama karena tragedi kebakaran besar di Urumqi, akan menjadi penyulut keberanian untuk melawan bagi rakyat Tiongkok dan bahkan menolak pemberlakuan lockdown.

Tang Jiyuan menjelaskan,“Kami sekarang melihat massa di banyak kota besar secara spontan turun ke jalan untuk membongkar sendiri pemblokiran, menuntut pembebasan. Ini merupakan efek signifikansi demokrasi insiden Urumqi. Pada saat yang sama, dari sisi lain juga memperlihatkan bahwa setelah 3 tahun kebijakan Nol Kasus diterapkan, daya tahan dan kesabaran rakyat Tiongkok telah mencapai titik kritis”. Jika rezim Beijing enggan menginjak pedal rem dan segera mengubah kebijakan tersebut, ia percaya bahwa gelombang protes yang lebih besar akan melanda daratan Tiongkok. 

Yue Shan percaya bahwa meskipun PKT mengendalikan sarana propaganda dan mesin, untuk bertindak dengan kekerasan yang akan mempersulit bagi rakyat Tiongkok untuk melawan pemerintah, tetapi suatu hari nanti rakyat serempak bergerak untuk menentang penganiayaan pasti akan tiba.

Bagi Yue Shan, Karakteristik PKT telah menentukan bahwa ia akan bertindak tirani, sehingga tidak terhindar kekacauan dapat terus terjadi. Tampaknya tidak mungkin bagi PKT untuk membatalkan kebijakan yang bersifat penganiayaan. Namun pada akhirnya, rakyat pasti akan sadar lalu melakukan perlawanan.” (sin)

Ribuan Mahasiswa Berunjuk Rasa Depan Kedubes Tiongkok di London dan Meneriakkan : PKT Mundur !

oleh Xi Jian

Sejumlah besar warga etnis Tionghoa di London yang sebagian besar merupakan mahasiswa asal Tiongkok bergegas menuju ke seberang gedung kedutaan besar Tiongkok di London untuk berunjuk rasa pada 27 November malam. Mereka memprotes kebijakan “Nol Kasus” ekstrem yang diterapkan pemerintah Tiongkok, sekaligus mengadakan kegiatan berkabung terhadap korban kebakaran besar di Urumqi. Slogan-slogan yang diteriakkan oleh para pengunjuk rasa malam itu adalah “Xi Jinping turun !” dan “Partai Komunis Tiongkok mundur !”.

Menurut rekaman video dan foto yang dikirm oleh peserta unjuk rasa, terlihat bahwa para pengunjuk rasa yang berjumlah setidaknya ribuan orang telah memenuhi jalan di depan gedung kedubes Tiongkok di London. Mereka menyalakan lilin dan meletakkan bunga sebagai ungkapan ikut berbelasungkawa terhadap para korban yang meninggal akibat insiden kebakaran besar di Urumqi, Xinjiang. Bahkan ada pendemo yang mengangkat kertas kosong, dan ada pula orang yang mengangkat kertas bertuliskan “Jalan Urumqi Tengah”. Beberapa orang mengarahkan teriak ke kedutaan Tiongkok : ​​”Maukah gerbang kalian juga kami blokir, kami paku mati ?” Serempak massa berteriak : “Xi Jinping turun !” dan “Partai Komunis Tiongkok mundur !”

Sejumlah besar mahasiswa asal Tiongkok di London bergegas menuju ke seberang gedung kedutaan besar Tiongkok di London pada 27 November untuk memprotes kebijakan “Nol Kasus” ekstrem PKT. (sumber foto : Steven Leung)

Pada 27 November, ribuan mahasiswa Tiongkok datang ke kedutaan di London untuk menyerukan agar Partai Komunis Tiongkok mundur ! (Sumber foto : Ma Jian)

Gambar menunjukkan Ma Jian yang ikut berpartisipasi dalam protes pada 27 November malam di London. (sumber foto : Ma Jian)

Ma Jian, seorang penulis asal Tiongkok yang sudah hijrah ke Inggris, juga hadir dalam unjuk rasa malam itu. Dia mengatakan kepada reporter “Epoch Times” di Inggris bahwa para pengunjuk rasa yang berjumlah ribuan orang ini sebagian besar adalah mahasiswa asal Tiongkok, sebagian lagi adalah para warga Inggris etnis Tionghoa yang tinggal di sekitar sini.

Ma Jian yang pernah mengalami peristiwa Lapangan Tiananmen pada tahun 1989, mengatakan bahwa dirinya merasa kagum melihat begitu banyak anak-anak dari daratan Tiongkok yang berdiri di sini malam ini. Setelah 3 tahun wabah berjangkit, kehidupan dari baik kerabat, anggota keluarga, maupun teman mereka di Tiongkok telah dihancurkan oleh penguasa, dan sekarang mereka juga merasakan sudah tidak memiliki apa-apa, semuanya telah menjadi nol”.

“Hal yang paling mengagumkan adalah hari ini mereka melampiaskan jeritan sanubari mereka : Ganyang Partai Komunis Tiongkok. Ganyang Xi Jinping”, katanya.

Pekan lalu warga Urumqi tewas dalam kebakaran besar, yang memicu protes di seluruh Tiongkok. Warga sipil di beberapa kota besar dan para mahasiswa dari banyak perguruan tinggi dan universitas melakukan perlawanan kelompok. Para pengunjuk rasa yang marah berteriak di depan polisi, minta kebebasan !, atau tidak ada kebebasan lebih baik mati ! dan slogan-slogan lainnya.

Pada 26 November, pengunjuk rasa di Shanghai yang pertama kali meneriakkan slogan-slogan seperti “Partai Komunis Tiongkok mundur !”, yang dianggap sangat simbolis oleh dunia luar. Tampaknya rakyat Tiongkok telah memasuki era kebangkitan baru. (sin)

Beijing Tak Akan Serang Taiwan dalam Waktu Dekat, Jenderal Tertinggi AS Bongkar Kelemahan Militer Tiongkok

Xu Jian dan Shen Zhou

Jenderal militer tertinggi AS Mark Milley pada Rabu (17/11) lalu menyatakan, dalam waktu dekat militer RRT (Republik Rakyat Tiongkok) tidak akan menginvasi Taiwan, jika dalam waktu dekat dilakukan penyerangan, Xi Jinping mungkin akan segera mendapatkan kesimpulan bahwa itu adalah bencana.

PKT Tidak Akan Invasi Taiwan Dalam Waktu Dekat

Ketua Kepala Staf Gabungan Militer AS Mark Milley dalam rapat arahan di Pentagon memperingatkan, Partai Komunis Tiongkok (PKT) menyerang Taiwan akan menjadi “suatu aksi militer yang sangat sulit untuk dilaksanakan, saya menilai militer RRT masih butuh waktu, barulah memiliki kemampuan militer dan melakukan persiapan”.

PKT menyerang Taiwan akan menjadi kesalahan strategis seperti Rusia menyerang Ukraina, Milley memperingatkan, “Menurut saya hal ini sangat tidak bijaksana, akan menjadi suatu kesalahan politik, kesalahan geopolitik, dan kesalahan strategis, yang menyerupai kesalahan strategis yang dilakukan Putin dengan menginvasi Ukraina.”

Milley menyatakan, kepala negara RRT Xi Jinping juga sangat memahami hal ini, ia menilai Xi Jinping “akan mengevaluasi hal ini berdasarkan biaya, manfaat, dan risikonya, menurut saya ia akan membuat kesimpulan begini — melakukan invasi terhadap Taiwan dalam waktu dekat risikonya terlalu tinggi, akhirnya akan mengakibatkan keruntuhan strategi pada tubuh militer RRT.”

Pada Senin (14/11) lalu, Presiden AS Biden bertemu dengan kepala negara RRT Xi Jinping di Pulau Bali, masalah Taiwan merupakan salah satu topik pembicaraan dalam pertemuan tersebut. Dalam konferensi pers Biden telah memecahkan berbagai dugaan dari kalangan media massa mengenai niat Beijing menyerang Taiwan, Biden berkata, “Saya tidak merasa pihak Beijing memiliki niat yang mendesak untuk menyerang Taiwan.”

Suatu Permainan Yang Berbahaya

Milley menyatakan, bagi PKT, menyerang Taiwan akan menjadi suatu “permainan yang berbahaya”, karena pasukan RRT kekurangan pengalaman bertempur.

Dia menganalisa, walaupun pasukan RRT bisa menggunakan bom dan rudal untuk melakukan serangan terhadap Taiwan, tetapi untuk menduduki sebuah pulau kecil dengan banyak gunung dan penduduk yang padat adalah suatu “misi militer yang sangat sulit”.

Sejak Perang Vietnam 1979 pasukan militer RRT sudah tidak pernah lagi berperang, jika harus menyeberangi Selat Taiwan untuk menyerang Taiwan, maka ini akan menjadi suatu aksi militer yang “amat sangat berbahaya”, “Mereka tidak memiliki pengalaman dan latar belakang untuk melakukan masalah ini, juga tidak pernah mendapatkan pelatihan semacam ini.” Tegasnya.

 “Yang sedang dipahami masyarakat adalah: Berbicara soal perang di atas kertas dengan perang yang sesungguhnya adalah dua hal yang sangat berbeda, ketika darah mulai menetes, nyawa mulai berguguran, dan kendaraan tank dihancurkan, itu adalah hal yang sangat berbeda.” Komentar Milley senada dengan pernyataannya sebelumnya, walaupun PKT mungkin berharap mempersiapkan diri untuk melakukan invasi pada 2027, tetapi pasukan militernya belum melakukan persiapan dengan baik.

 Ia berkata, walaupun PKT sangat berambisi, namun militer AS merupakan negara militer terkuat di dunia, “Mereka (PKT) ingin menjadi negara terbesar pada 2049, tapi kami (AS) tidak akan membiarkan mereka menjadi nomor 1. Dalam 5 tahun, 10 tahun, dan 50 tahun ke depan, kami akan tetap menjadi nomor 1.”

Milley juga mengungkapkan bahwa  “Kami telah membuat persiapan militer yang matang, salah satu yang krusial sekarang adalah memastikan Taiwan mampu membela diri, dari perang Ukraina ini kami telah menyerap banyak pelajaran.”

 AL Amerika Hanya Menyisakan Satu Unit Kapal Induk di Samudera Pasifik

Pada 5 Juni tahun ini, armada kapal induk USS Reagan (CVN 76), USS Lincoln (CVN 72), dan USS Tripoli (LHA 7) berkumpul di Laut Filipina di timur Taiwan, mengikuti latihan bersama Perisai Gagah-berani (Valiant Shield 2022). Pesawat bomber B-1B juga ditempatkan di depan yakni di Pulau Guam; skuadron pesawat tempur F-22 yang bermarkas di Hawaii telah dimajukan penempatannya hingga Okinawa, Jepang, dan telah tampak di Latu Timur; dan pesawat tempur siluman F-35A ditempatkan hingga pangkalan militer AS di Iwakuni, dan latihan perang bersama di palau yang berdekatan dengan Guam dalam “Valiant Shield”.

Waktu itu, untuk mencegah PKT memanfaatkan celah dalam perang Rusia-Ukraina, dan berusaha memancing di air keruh menyerang Taiwan, pihak militer AS telah memperlihatkan modus pertempuran dalam perang membela diri Taiwan, untuk mencegah PKT mengambil risiko. Boleh dibilang militer AS mengeluarkan seluruh kekuatannya, tiga kapal induk ringan sampai berat dikerahkan berbarengan dengan pesawat tempur generasi kelima, kapal selam pun kerap menampakkan diri, namun belum memastikan PKT akan segera bertindak, hanya untuk membuat PKT mengurungkan niat jahatnya.

Usai latihan, armada USS Lincoln (CVN 72) berlayar menuju Hawaii untuk ikut ambil bagian dalam latihan perang Rim of the Pacific (RIMPAC), yakni kembali ke wilayah AS. Di pesisir barat AS ada kapal induk lain yang bersiaga, tapi belum dikirim kapal induk baru untuk menggantikan posisinya, sedangkan di sisi barat Samudera Pasifik hanya ditinggalkan kapal induk USS Reagan untuk berjaga.

Latihan perang di sekitar Taiwan oleh RRT pada Agustus lalu telah menciptakan ketegangan, militer AS tetap tidak menambah kapal induk ke barat Samudera Pasifik, tapi kapal serbu amfibi yakni USS Tripoli (LHA 7) dan USS America (LHA 6) berada di lokasi. 

Pihak militer AS menggantikan sementara kapal induk berat dengan kapal induk ringan mulai terlihat jelas. Sejak beberapa bulan terakhir USS Reagan berlayar dari Laut Filipina ke Laut Tiongkok Selatan, lalu berlayar ke utara menuju perairan Semenanjung Korea, melakukan patroli berskala besar di kawasan barat Samudera Pasifik, militer AS tetap tidak menambah armada kapal induk yang lain, seharusnya dikarenakan tidak melihat tanda-tanda PKT akan angkat senjata.

 Memang kecil kemungkinan PKT akan melakukan agresi militer sebelum dan sesudah Kongres Nasional ke-20. Kapal serbu amfibi USS Tripoli (LHA 7) beberapa hari lalu meninggalkan barat Samudera Pasifik, berlayar menuju Australia. Kapal serbu amfibi lebih banyak mengemban tugas kapal induk, juga berpatroli di Laut Tiongkok Selatan, Laut Filipina, Laut Timur dan lain-lain, menunjukkan niat tempur sebenarnya pasukan AS.

Kapal Serbu Amfibi AS Turut Serta Dalam Urusan Perang Garis Pertama

Begitu PKT mulai nekad menyerang, kapal induk AS sangat mungkin harus mundur terlebih dahulu, mundur ke luar dari batas jangkauan rudal DF-21 dan DF-17 milik RRT, menunggu sampai serangan udara AS menghancurkan pangkalan rudal mereka. Kekuatan utama pesawat tempur yang diangkut kapal induk AS adalah Boeing F/A-18E/F Super Hornet, yang terutama digunakan dalam serangan terhadap darat dan laut sekaligus untuk pertahanan, tidak akan dikerahkan untuk terlibat dalam perang udara di Selat Taiwan, diperkirakan akan absen dalam serangan balasan putaran pertama; tapi sangat besar kemungkinan akan terlibat dalam perang di lautan, untuk menghadapi armada samudera jauh PKT.

 Kapal induk USS Reagan belum dipadukan dengan pesawat tempur F-35C, kapal induk lain juga hanya dipadukan dengan satu skuadron F-35C; jika dibandingkan, kapal serbu amfibi yang dipadukan dengan pesawat tempur F-35B besar kemungkinannya akan diturunkan dalam serangan balasan putaran pertama. Jarak terbang F-35B tidak sejauh F-35C, namun dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal, dapat dioperasikan secara leluasa antar kapal serbu amfibi, juga dapat bertugas bergantian dengan F-35B yang ditempatkan di Jepang. Militer AS memiliki banyak pesawat pengisian bahan bakar di udara, F-35B tidak perlu khawatir masalah jarak terbang, dapat langsung diterjunkan dalam perang di Selat Taiwan maupun di Laut Timur, untuk merebut superioritas udara, bahkan dapat langsung melakukan serangan udara putaran pertama.

Kapal serbu amfibi AS juga dapat membuat roket RRT mengalami dilema, jika menggunakan rudal DF-21 dan DF-17 melakukan serangan jenuh terhadap kapal amfibi, begitu kapal induk AS datang, dikhawatirkan tidak ada lagi sisa rudal yang bisa digunakan. Begitu rudal PKT tidak mampu menembus jejaring pertahanan udara Aegis milik AS, kapal amfibi AS aman tak tersentuh, lebih banyak kapal induk AS akan berdatangan memberikan bantuan tanpa risau, dan ikut dalam penyerbuan. Jika RRT tidak menyerang kapal amfibi AS, maka hanya akan bisa melihat F-35B menguasai keunggulan di udara.

USS Tripoli (LHA 7) dan USS America (LHA 6) saat ini kerap berada di barat Samudera Pasifik, setelah berubah menjadi kapal induk ringan, maksimal mampu mengangkut 40 unit pesawat tempur F-35B, jika masing-masing ditempatkan di utara dan selatan Taiwan, maka pesawat tempur RRT akan sulit berperan maksimal. Dua unit kapal induk helikopter kelas Izumo milik AL Jepang, bisa dijadikan sebagai landasan pendaratan cadangan bagi F-35B.

F-22 dan F-35A milik AU Amerika akan melakukan serangan secara bergantian dari Jepang dan Guam, menguasai superioritas udara secara kuat, memastikan serangan udara dan serangan balasan dapat dilancarkan tanpa hambatan.

 Kombinasi Serangan Udara Bomber B-1B dan Pesawat Serbu A-10

Militer AS seharusnya tidak menemukan tanda-tanda PKT akan mengobarkan perang, AL Amerika tidak ditempatkan berlebihan di barat Samudera Pasifik, tapi AU Amerika selalu melakukan latihan perang berdasarkan kondisi perang sesungguhnya.

 Pesawat bomber B-1B dan pesawat serbu A-10 ditempatkan bersamaan di Guam, memperlihatkan kepada PKT kombinasi serangan udara tinggi dan rendah. Bomber B-1B adalah pesawat bomber dengan daya angkut amunisi terbesar, mencapai 57 ton, walaupun sama seperti B-2 dan B-52 sebagai pesawat bomber strategis, tapi telah mundur dari skuadron senjata nuklir strategis, dan khusus digunakan dalam serangan udara konvensional.

 Korea Utara yang terus melakukan provokasi militer, maka AS dengan cepat akan menempatkan 4 unit bomber B-1B di Guam, bertujuan untuk mendeterensi Korea Utara, sekaligus mendeterensi PKT. Bomber B-1B mampu mengangkut 24-30 rudal anti kapal AGM-158 atau rudal serangan darat, jarak tembaknya hampir 1.000 km, dapat melancarkan serangan dari luar jejaring pertahanan udara PKT. 

Dengan mengerahkan 2 unit B-1B, dapat melumpuhkan keseluruhan armada laut RRT; jika 4 unit dikerahkan, maka dapat dipecah menjadi dua jalur masing-masing memblokir sisi utara dan selatan Selat Taiwan.

 Rudal anti kapal AGM-158 yang diluncurkan B-1B dapat melumpuhkan instalasi radar pada kapal perang RRT, membuat sistem pertahanan udaranya kehilangan fungsi; pesawat serbu A-10 milik AS dan pesawat yang diangkut kapal induk dapat melancarkan serangan udara dalam skala besar, menjatuhkan bom yang dipandu presisi, menenggelamkan kapal perang RRT. Pesawat serbu A-10 juga dapat membantu perang anti pendaratan.

 Kombinasi bomber B-1B dan pesawat serbu A-10, telah memperlihatkan modus serangan balasan yang mungkin akan diterapkan AS dalam perang di Selat Taiwan. Pesawat tempur generasi kelima AS dapat berfokus dalam perang udara. Setelah bomber B-1B menghancurkan armada perang RRT, gelombang kedua akan dibawa rudal serangan darat jarak jauh AGM-158, langsung menyerang pangkalan militer RRT di sepanjang pesisir timur Tiongkok. (sud)

Ekonomi Biden Membunuh Industri Truk

Antonio Graceffo

Selama pandemi, ongkos angkutan meroket, seperti halnya peningkatan permintaan konsumen, yang mana memikat ribuan perusahaan baru ke dalam industri truk.  Kini, penurunan ekonomi secara umum mengurangi permintaan konsumen, sementara itu biaya operasional menjadi lebih tinggi. Hal ini memaksa operator hengkang dari bisnis.

Para pakar di AS percaya negara itu sedang menuju ke kehancuran pasar truk yang disebabkan oleh kelebihan kapasitas, inflasi, harga gas yang lebih tinggi, biaya yang lebih tinggi untuk truk bekas, dan rendahnya permintaan konsumen. Pada tahun 2021, jumlah perusahaan truk baru hampir mencapai rekor, yaitu 109.340 dibuka untuk bisnis. Angka itu adalah 50.202 lebih banyak perusahaan truk baru daripada tahun 2020.

Permintaan perusahaan truk terkait dengan volume kontainer yang tiba di pelabuhan AS. Menggunakan data dari Pelabuhan Los Angeles sebagai contoh, ketika lockdown COVID-19 dimulai pada Februari 2020, volume peti kemas turun 22,87 persen dibandingkan 2019, dan pada Maret turun 30,94. “Para pengemudi truk melakukan sangat sedikit pada waktu itu,” jelas Erik Larson dari Sage Live, seorang broker pengiriman dan ahli logistik yang berkecimpung lebih dari 20 tahun dalam industri ini. Banyak pengemudi dan operator gulung tikar atau tak mampu mengemudi karena harga pengiriman di bawah biaya operasional truk.

Ada lebih sedikit pekerjaan yang harus dilakukan, dan mereka yang bekerja mendapat penghasilan lebih sedikit karena harga pengiriman turun berdasarkan permintaan. “Tapi kemudian, ketika Tiongkok membuka dan mulai mengirim lagi, volume kapal kontainer melonjak,” kata Larson.

Pada Februari 2021, volume peti kemas naik 46 persen, dan pada Maret naik 113 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bagi para pakar industri disebut sebagai bullwhip effect. Ini adalah saat volume menurun tajam dan menurunkan harga pengiriman di tengah kelebihan kapasitas. Kemudian, ketika hambatan dalam rantai pasokan dilancarkan, terjadi lonjakan pengiriman baru, dan bullwhip mencapai puncaknya.

Bagian dari alasan peningkatan besar dalam peti kemas adalah karena Tiongkok mengejar pesanan sebelumnya, yang telah ditahan di pabrik dan pelabuhan di negara itu selama lockdown. Alasan lainnya adalah perubahan kebiasaan belanja konsumen Amerika Serikat. Memiliki begitu banyak orang yang bekerja dari rumah meningkatkan permintaan akan produk seperti layar komputer, headset, dan peralatan olahraga di rumah. Larson juga berspekulasi bahwa banyak orang-orang Amerika menggunakan cek stimulus mereka untuk pengeluaran kompensasi karena mereka terjebak di rumah. Semua permintaan yang meningkat ini mendorong harga pengiriman ke tingkat yang lebih tinggi.

Pada awal 2021, permintaan melebihi kapasitas, dan ada kekurangan pengemudi, yang menaikkan upah. Dan, banyak orang yang belum pernah berkecimpung di industri ini sebelumnya melihat peluang untuk menghasilkan banyak uang. Menurut Larson, “orang menggunakan pinjaman pemerintah gratis untuk mendapatkan SIM komersial mereka, atau jika mereka sudah memiliki SIM, mereka menggunakan pinjaman untuk membeli truk. Dan mereka mendapat penghasilan 3-4 kali lipat dari tarif normal.” Program dan pendanaan pemerintah mendorong lebih banyak pemain baru ke dalam industri atau mendorong pengemudi perusahaan untuk membeli truk dan memulai bisnis mereka sendiri. Untuk sementara waktu, semua perusahaan truk baru ini dapat menghasilkan banyak uang.

Namun demikian,  mulai berubah pada tahun 2022. Ekonomi yang buruk, inflasi yang tinggi, dan kepercayaan konsumen yang rendah telah menghalangi orang-orang untuk terus berbelanja. Sementara itu, kenaikan suku bunga dan perlambatan umum menekan proyek konstruksi. Aktivitas industri mengakibatkan permintaan konsumen dan volume pengirim lebih rendahnya dari sebelumnya. 

Volume peti kemas Agustus di Pelabuhan Los Angeles turun 15,62 persen dibandingkan tahun 2021, dan September turun 21,46 persen. Oktober, November, dan Desember biasanya menunjukkan volume pengiriman yang tinggi karena musim belanja Natal, tetapi Larson memperkirakan angka untuk kuartal terakhir tahun ini bahkan lebih buruk.

Volume angkut yang lebih rendah di bulan mendatang dapat diprediksi berdasarkan tingkat penolakan tender, yaitu jumlah muatan per 100 yang harus ditolak perusahaan karena sudah mencapai kapasitas maksimal. Pada Juni 2020, tingkat penolakan tender mencapai puncaknya sekitar 28 per 100, yang berarti permintaan truk melebihi pasokan sekitar 28 persen. Tarifnya harus meningkat sepanjang tahun ini. Kini, justru menurun. Pada bulan Oktober, angkanya hanya di atas 4 per seratus, dan trennya menurun.

Kejatuhan  Perusahaan Truk dalam Perekonomian Biden

Perusahaan truk sama seperti bisnis lainnya. Perusahaan harus memperoleh laba yang dapat diterima  atas biayanya agar bertahan dalam bisnis. 

Di masa-masa sulit, mungkin tidak menghasilkan keuntungan, tetapi akan terus beroperasi selama pendapatan sesuai atau di atas biaya operasional. Saat menghitung biaya operasional pada tahun 2019, sebuah perusahaan mungkin telah membeli truk bekas seharga $50.000. Mempertimbangkan nilai diamortisasi truk ditambah bunga pinjaman (tidak termasuk bahan bakar), biaya operasional truk menjadi $0,15 per mil. Dalam perekonomian Biden, biaya per mil adalah $0,23.

Tentu saja, harga gas naik dua kali lipat, begitu pula harga semua biaya variabel lainnya untuk mengoperasikan truk. Pengemudi pada tahun 2019 berharga $0,47 per mil, sedangkan pada tahun 2022, biayanya adalah $0,62 per mil—meningkat $0,15 per mil. Asuransi naik $0,02/mil, perawatan naik $0,06/mil, dan peralatan naik $0,08/mil. Secara total, biaya variabel naik sebesar $0,31/mil ditambah biaya bahan bakar.

Volume pengiriman yang lebih rendah menurunkan tarif, dan biaya yang lebih tinggi mempersulit operator untuk menghasilkan keuntungan. Pakar industri memperkirakan kenaikan tajam dalam kebangkrutan selama beberapa bulan mendatang. (asr)

Belasan Orang Tewas dan Terluka Akibat Kebakaran, Aksi Protes Besar-besaran Meledak di Tiongkok

0

Ruili – NTD

Mari kita fokus kepada pengendalian epidemi Partai Komunis Tiongkok. Saat ini, banyak provinsi di Tiongkok berada di bawah berbagai tingkat penguncian. Orang-orang yang tak tertahankan telah memprotes dalam skala besar .”

Orang-orang di Urumqi: “Buka blokir, buka blokir, buka blokir, buka blokir!”

Pada malam hari 24 November, penduduk “Komunitas Lianxing” dari Korps ke-104 di Urumqi, Xinjiang, berkumpul bersama untuk menyerukan diakhirinya penguncian dan bentrok sengit dengan polisi. Seorang netizen mengunggah video di Twitter, mengatakan bahwa sejumlah besar mobil polisi dan polisi khusus bergegas untuk menekan insiden tersebut.

Warga di Urumqi : “Ada terlalu banyak mobil polisi, semuanya bergegas masuk, mobil polisi ini!”

Penyebab utama aksi protes adalah staf Komunitas Lianxing dari Korps 104 di Urumqi, Xinjiang, memukuli orang. Massa pergi ke Biro Keamanan Umum untuk meminta penjelasan, dan kemudian bergerak untuk menuntut agar para penyerang diserahkan.

Warga di komunitas: “ada yang memukul orang, ada yang memukul orang!”

Dikarenakan pemimpin tidak menjawab telepon, massa yang marah berkumpul di pusat layanan masyarakat, berteriak untuk membuka blokir dan berdebat dengan Dabai di depan pintu.

Orang-orang di Urumqi: “Buka blokir, buka blokir, buka blokir, buka blokir!”

Insiden pemukulan itu memicu serangkaian efek berantai. Warga Komunitas Yihe di dekatnya membalikkan pagar pembatas dan menuntut agar blokade dicabut.

Orang-orang di komunitas: “Buka blokir, buka blokir, buka blokir, buka blokir!”

Protes segera meluas dari komunitas Lianxing ke seluruh kota. Setelah itu, orang-orang dari berbagai distrik di Kota Urumqi turun ke jalan untuk memprotes. Ribuan orang berbaris menuntut pihak berwenang mencabut blokade.

Protes segera meluas dari komunitas Lianxing ke seluruh kota. Setelah itu, orang-orang dari berbagai distrik di Kota Urumqi turun ke jalan untuk memprotes. Ribuan orang berbaris menuntut pihak berwenang mencabut blokade.

Di depan gedung pemerintah di Urumqi, wakil sekretaris Komite Partai Kota Urumqi terpaksa keluar untuk berbicara dengan masyarakat.

Seorang Pria: “Epidemi tiga tahun tidak akan hilang selama tiga tahun, kan?”

Ma Zhijun, wakil sekretaris Komite Partai Kota Urumqi: “Tidak ada artinya jika penguncian dicabut…ini semua demi keselamatan semua orang.”

Wanita Urumqi: “Covid sembuh dalam lima hari. Setelah isolasi lebih dari empat bulan, saya semua dari 20 orang yang terjangkit virus Covid telah pulih .”

Pria: “Epidemi tiga tahun tidak akan hilang apakah isolasi tidak akan dibuka selama tiga tahun?”

Pada malam hari yang sama, kebakaran terjadi di Taman Jixiang di Distrik Tianshan, Urumqi.

Seorang penduduk Jixiangyuan di Distrik Tianshan berkata : “Apinya belum padam, rumah sebelah dan rumah di atasnya semuanya sudah terbakar.”

Api dengan cepat menyebar ke atas dan membakar seperti naga api. Warga tak bisa melarikan diri karena pintu gedung diblokir, dan truk pemadam kebakaran diblokir di luar komunitas selama sekitar dua jam.

Seorang penduduk Jixiangyuan, Distrik Tianshan berkata : “Gerbang ini terlalu kecil, dan mobil ini tidak bisa masuk. Sudah ada 4 mobil di sini, dan tidak ada satupun yang bisa masuk. Api semakin membesar. Sekarang, apa yang dilakukan orang-orang ini?”

Mobil pemadam kebakaran harus berhenti di jalanan luar pemukiman untuk menyemprotkan air ke gedung-gedung tinggi, tetapi jaraknya terlalu jauh, dan air sama sekali tidak dapat mencapai titik api. Warga sekitar hanya bisa menyaksikan api membakar  satu rumah ke rumah lainnya.

Akhirnya api membakar selama 3 jam penuh, laporan resmi menyebutkan bahwa kebakaran tersebut menewaskan 10 warga dan melukai 9 lainnya. Adapun berapa sebenarnya korbannya tak diketahui.

“Berita kebakaran di gedung tempat tinggal bertingkat tinggi di Xinjiang menewaskan 10 orang” dengan cepat menjadi trending topik di Weibo.

Beberapa netizen berkata: “Urumqi, Xinjiang telah dikunci selama 109 hari. Komunitas ini telah ditutup, mobil pemadam api diblokir, mobil pribadi tidak dapat menyala karena padamnya listrik, dan truk pemadam kebakaran tidak dapat masuk untuk memadamkan kebakaran. Itu sebabnya ada banyak korban. “

Hingga berita ini diturunkan, belum ada kabar bahwa “kebakaran” itu terkait dengan “protes kolektif”. Efek berantai juga terjadi di Zhengzhou Foxconn

Setelah aksi protes para karyawan dipadamkan, karyawan Zhengzhou Foxconn kembali melancarkan protes di titik isolasi di Kaifeng Tongxu, para pengunjuk rasa semuanya adalah pekerja baru yang menunggu untuk melamar masuk kerja.

Tak puas dengan subsidi yang kecil, para buruh bentrok dengan polisi di pintu gerbang gedung pemerintah, orang-orang berteriak, “Polisi memukuli saya,” dan polisi menggunakan semprotan merica untuk membubarkan massa. Ada juga video yang memperlihatkan para pekerja menghancurkan meja, kursi, kaca, dan lain-lainnya di hotel yang terisolasi itu.

Jurnalis sudah beberapa kali menelepon pihak Zhengzhou Foxconn, tetapi tidak ada yang menjawab.

Pada hari yang sama, di Tianjin, Guangzhou, dan kota-kota lain, aksi protes meletus karena ketidakpuasan terhadap pihak berwenang yang membangun “tempat penampungan isolasi” di dekat komunitas mereka.

Kini, aksi protes kelompok dengan berbagai tingkatan sedang terjadi di berbagai kota di Tiongkok. Jurnalis kami akan terus memperhatikan situasi yang berkembang. (hui)

Pergantian Personel Tingkat Menteri dan Provinsi di Tiongkok Dimulai, Pejabat Dipenuhi dengan ‘Pasukan’ Xi

0

Shang Yan/Chang Chun/Chen Jianming

Setelah Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok, pihak berwenang secara berturut-turut mengumumkan penempatan “pemimpin puncak” di provinsi dan kota penting seperti Shanghai, Guangdong, Fujian dan Beijing.  Dilaporkan  dua kota lainnya langsung di bawah pemerintahan pusat yakni Chongqing dan Tianjin, juga dikabarkan bahwa “pemimpin puncak” akan dipegang oleh pasukan keluarga Xi.

“Sing Tao Daily” Hong Kong melaporkan pada 14 November bahwa Yuan Jiajun, anggota baru Biro Politik Komite Sentral dan sekretaris Komite Partai Provinsi Zhejiang, akan menggantikan Chen Min’er sebagai sekretaris Komite Partai Kota Chongqing.  Chen Min’er diperkirakan akan menggantikan Li Hongzhong sebagai sekretaris Tianjin.

Yuan Jiajun (60) adalah panglima tertinggi pesawat luar angkasa Shenzhou dan presiden Akademi Teknologi Antariksa  dari China Aerospace Science and Technology Corporation. Menurut laporan tersebut, Zhejiang adalah provinsi yang pernah diperintah oleh Xi Jinping. Selama pemerintahannya di Zhejiang, Yuan Jiajun memimpin dalam mengeksplorasi jalan menuju “kemakmuran bersama” dan dipromosikan ke Biro Politik Komite Pusat di Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok.

Chen Miner yang berusia 62 tahun diakui sebagai anggota penting dari “Tentara Keluarga Xi”. Ketika Xi Jinping memimpin Zhejiang, Chen Miner bertanggung jawab atas pekerjaan propaganda di Zhejiang. Pada saat itu, Xi Jinping menerbitkan serangkaian artikel di kolom “Zhijiang Xinyu” di “Zhejiang Daily”. Setelah Xi Jinping menjadi sekretaris jenderal Partai Komunis  pada 2012, Chen Miner mulai bangkit. Dia diangkat menjadi Gubernur Provinsi Guizhou pada tahun berikutnya. Beberapa tahun kemudian, dia menjabat sebagai sekretaris Komite Partai Kota Chongqing, dan menjadi anggota Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok ke-19 dan ke-20.

Selain itu, karena Sekretaris Partai Kota Shanghai asli Li Qiang, Sekretaris Partai Kota Beijing Cai Qi, dan Sekretaris Partai Provinsi Guangdong Li Xi semuanya adalah “pejabat” di Kongres Nasional ke-20, baru-baru ini “pemimpin puncak” di Beijing, Shanghai dan Guangdong semua telah diganti .

Chen Jining, mantan walikota Beijing, dipindahkan menjadi sekretaris Komite Kota Shanghai dari Partai Komunis Tiongkok. Chen Jining adalah seorang jenderal di bawah Chen Xi, kepala Komite Sentral departemen lama Xi Jinping.

Yin Li, anggota baru Biro Politik Komite Pusat dan mantan sekretaris Komite Partai Provinsi Fujian, akan menggantikan Cai Qi sebagai sekretaris Komite Partai Kota Beijing. Xi Jinping telah bekerja di Fujian selama 17 tahun, dan beberapa sekretaris Fujian Sun Chunlan, You Quan, dan Yin Li semuanya telah dipromosikan menjadi pemimpin pusat.

Huang Kunming, mantan ketua Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok, diturunkan sebagai Sekretaris Komite Partai Provinsi Guangdong. Dia dulunya adalah kementerian lama Xi Jinping di Zhejiang.

Kader yang terkait erat dengan Xi Jinping tidak hanya dipilih untuk jabatan tetap, tetapi juga menjabat sebagai pejabat tinggi setempat. Orang-orang di daratan menggambarkan ini sebagai “tentara keluarga Xi” di seluruh dinasti

Pengusaha Tiongkok Wang Yan berkata : “Sejujurnya, pendapat saya adalah bahwa tentara Xi sekarang memegang kendali penuh. Tidak ada faksi anti-Xi atau orang lama yang ikut campur dalam politik. Tidak ada yang tersisa. Masa depan Tiongkok adalah kembali ke jalan Mao tua.”

Hu Ping, pemimpin redaksi kehormatan Beijing Spring, menunjukkan bahwa meskipun kepala negara dari negara demokratis juga akan membentuk kabinet sesuai dengan niat pemerintahannya sendiri setelah menjabat, ini sama sekali berbeda dari kroni PKT. 

Hu Ping berkata : “Presiden Amerika Serikat, perdana menteri negara demokratis mengatur kabinet. Pertama, mereka terbatas pada departemen administrasi mereka sendiri, karena departemen administrasi membutuhkan sistem tanggung jawab utama, jadi tentu saja Anda memiliki hak untuk membiarkan orang yang dapat dipercaya untuk mengambil posisi ini.Tetapi di negara demokrasi, kekuasaan dipisahkan, sehingga cabang legislatif dan cabang yudikatif sepenuhnya berada di luar kendali presiden. Karena Anda tidak memiliki tiga kekuatan di Tiongkok, tidak ada pemisahan dan check and balances kekuasaan, jadi Anda telah menciptakan kediktatoran total.”

Seluruh Dinasti  Dipenuhi “Pasukan Keluarga Xi”,  Apakah Tak Akan Ada Hambatan Faksi dalam Pemerintahan Xi Jinping?

Hu Ping mengatakan : “Di masa lalu, semua faksi itu dikecualikan, dan mereka tidak memiliki tempat di kekuasaan tertinggi. Mereka semua menjadi Tentara Keluarga Xi. Tapi kalian Tentara Keluarga Xi, kalian memiliki beberapa lingkaran kecil milik kalian dalam pekerjaan khusus, dan siapa yang mengikuti siapa yang lebih dekat, jadi masih akan ada beberapa perbedaan, beberapa faksi kecil.”

Voice of America juga mengutip Gao Wenqian, seorang ahli sejarah Partai Komunis Tiongkok dan penulis “Zhou Enlai in His Later Years,” yang mengatakan, “Akal sehat sejarah menunjukkan bahwa tentara keluarga Xi, yang semuanya berseragam, akan segera berpisah, bersaing untuk mendukung satu sama lain, dan berjuang secara internal untuk menggantikan faksi-faksi partai sebelumnya.” Sebagai contoh, Mao Zedong mengandalkan dua faksi yang melancarkan Revolusi Kebudayaan—geng militer yang dipimpin oleh Lin Biao dan faksi Revolusi Kebudayaan yang dipimpin oleh Jiang. Keinginan bertarung satu sama lain, dan pertempuran internal menjadi semakin sengit, yang akhirnya berubah menjadi Insiden Lushan pada tahun 1970. (hui)

‘PKT Mundur! Xi Jinping Turun!’: Aksi Protes Meletus di Seluruh Tiongkok Melawan Pembatasan COVID-19

0

Dorothy Li dan Sophia Lam

Aksi protes meletus di Shanghai dan di kampus-kampus  di seluruh Tiongkok selama akhir pekan, dengan kerumunan massa menyerukan Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan pemimpin utamanya agar mundur, sebuah insiden perbedaan pendapat publik yang jarang terjadi di negara itu dalam beberapa dekade. 

Gelombang kemarahan terbaru meluas, dari ibu kota Beijing ke kota selatan Nanjing, meletus setelah aksi protes secara besar-besaran meledak di wilayah barat jauh Xinjiang, di mana pembatasan ketat COVID-19 disalahkan  atas tewasnya belasan orang dan lainnya terluka karena kebakaran apartemen di Urumqi, ibu kota wilayah tersebut. Pemerintah setempat membantah tuduhan itu.

Di Shanghai, kerumunan demonstran berkumpul untuk berjaga-jaga di Wulumuqi Middle Road, sebuah jalan yang dinamai Urumqi, pada 26 November malam, menurut video online dan peserta.

“Menuntut kebebasan!” Orang-orang dapat terdengar berteriak di beberapa video, yang beredar luas di media sosial wilayah itu sebelum diturunkan.

“Xi Jinping,” teriak seorang pria dalam sebuah video. “Turun!” yang diikuti lebih banyak massa.

“Partai Komunis,” teriak beberapa orang; “Mundur!” yang lainnya menanggapi. Mereka mengulangi nyanyian sementara orang-orang terlihat memegang kertas putih kosong atau merekam adegan dengan telepon mereka di rekaman itu.

Eva Rammeloo, seorang reporter untuk surat kabar Belanda Fidelity yang berada di lokasi protes, mengatakan bahwa dia “belum pernah melihat yang seperti ini” dalam 10 tahun pelaporannya di Tiongkok. Dia memperkirakan ada lebih dari 1.000 pengunjuk rasa di pagi hari pada 27 November.

Polisi mulai menangkap pengunjuk rasa. Beberapa pengunjuk rasa terdengar berteriak: “Jangan gunakan kekerasan!” Seorang pria berkata kepada polisi: “Anda adalah polisi rakyat, Anda harus melayani rakyat!”

Rammeloo bertanya kepada seorang petugas polisi apakah dia setuju dengan para pengunjuk rasa. “Dia tersenyum dengan keheningan yang sangat lama. ‘Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Mei banfa,’” tulis Rammeloo di Twitter.

Rekaman video menunjukkan bahwa polisi mendorong pengunjuk rasa ke dalam kendaraan polisi. The Epoch Times tidak dapat segera memverifikasi keaslian klip video tersebut.

Jalan Tengah Wulumuqi telah dibarikade, tetapi ada aksi protes di sepanjang jalan, menurut Rammeloo.

Model kemarahan secara nasional ini belum pernah terlihat di Tiongkok selama beberapa dekade. PKT tanpa henti menekan suara-suara kritis, terutama selama pandemi. Sejumlah jurnalis warga dan warga yang berusaha mendokumentasikan jumlah korban awal COVID-19 telah dipenjara.

Sejak wabah COVID-19 pertama dilaporkan di Wuhan, rezim Tiongkok telah melawan virus tersebut dengan langkah-langkah kontrol sosial yang keras dalam upaya untuk menghilangkan setiap infeksi di antara komunitas. Lockdown mendadak, pengetesan berulang, pengawasan massal, dan karantina wajib bagi siapa pun yang mereka anggap berisiko adalah beberapa metode yang diambil pejabat PKT untuk menerapkan kebijakan “nol-COVID” mereka.

Tiga tahun kemudian, banyak yang sempat memperkirakan rezim komunis akan beralih dari pendekatan keras yang merampas pendapatan  penduduk yang di-lockdown dan menyebabkan tragedi tak terhitung jumlahnya yang melibatkan pasien non-COVID dikarenakan tertundanya perawatan medis.

“Tidak ada yang menyukai PKT atau Xi Jinping,” teriak seorang warga Shanghai bermarga Wang  kepada The Epoch Times. Dia menambahkan bahwa orang-orang Tiongkok “muak” atas kebijakan nol-COVID yang kejam.

“Semua sektor menderita. Kita perlu memberi makan diri kita sendiri, untuk menghidupi keluarga kita. Tanpa penghasilan, bagaimana kami bisa bertahan?” kata pria itu dalam sebuah wawancara telepon pada 27 November.

Warga Shanghai lainnya mengatakan kepada The Epoch Times bahwa pihak berwenang telah memblokir akun yang menyebarkan video aksi protes akhir pekan. 

Namun demikian, rekaman yang membanjiri media sosial menunjukkan aksi protes melanda beberapa universitas terkemuka di seluruh negeri pada 27 November.

Di Universitas Tsinghua, kampus paling bergengsi di Beijing, sejumlah orang mengadakan protes terhadap pembatasan COVID, di mana mereka menyanyikan lagu PKT, menurut gambar dan video yang diposting di media sosial.

Dalam satu video, seorang mahasiswa universitas Tsinghua menyerukan kerumunan yang bersorak untuk bersuara.

“Kalau kita tidak berani angkat bicara karena takut dicoreng, rakyat kita akan kecewa dengan kita. Sebagai mahasiswa universitas Tsinghua, saya akan menyesalinya seumur hidup saya,” The Epoch Times tidak dapat segera memverifikasi video tersebut.

Terlepas dari kemarahan publik  membara, People’s Daily, surat kabar andalan PKT, sekali lagi meminta negara itu agar tetap berpegang pada kebijakan nol-COVID.

Pendekatan nol-COVID,  kini telah menjadi kebijakan khas Xi, harus dipahami sebagai kampanye politik PKT, menurut Rory Truex, asisten profesor politik dan urusan internasional di Universitas Princeton.

Namun demikian, ketidakpuasan secara nasional dan pendekatan keras tampaknya menimbulkan tantangan terbesar bagi Xi. Pada bulan lalu, Xi menganugerahi dirinya sendiri masa jabatan ketiga yang memecahkan rekor selama Kongres Partai ke-20. Dengan menempatkan sekutunya di badan pembuat keputusan tertinggi Partai, Xi sekarang menjadi pemimpin paling kuat di negara itu sejak penguasa pertama, Mao Zedong.

Feng Chongyi, seorang profesor studi Tiongkok di University of Technology Sydney, memandang aksi protes sebagai titik balik dalam politik Tiongkok.

“Perubahan besar politik di Tiongkok membutuhkan proses tiga langkah, dari pemberontakan sipil hingga pemberontakan hingga kudeta. Jika polisi tidak mau menindas rakyat, seniornya akan memaksa mereka untuk menindas orang atau bahkan mengirim polisi dari tempat lain untuk menindas pengunjuk rasa, yang mana dapat menyebabkan pemberontakan. Ini telah menyebabkan reaksi berantai nasional, dan tirani PKT dapat berakhir dengan cara ini.” (asr)

Luo Ya dan Reuters berkontribusi pada laporan ini.

Apple Merespon Insiden Protes Karyawan Foxconn Zhengzhou yang Mempengaruhi Produksi iPhone

oleh Xia Yu

Para karyawan yang bekerja di lingkungan tertutup pabrik Foxconn yang menghasilkan produksi iPhone terbesar di dunia mengadakan protes berskala besar yang akhirnya berkembang menjadi konfrontasi antara karyawan dengan pihak keamanan pada Selasa 23 November. Insiden tersebut menarik perhatian internasional. Perusahaan Apple dalam sebuah pernyataannya pada hari Rabu menyebutkan bahwa pihaknya sedang berusaha keras untuk memastikan keluhan para karyawan Foxconn dapat ditangani.

Analis percaya bahwa hal ini akan berdampak terhadap kapasitas produksi iPhone, terutama iPhone 14. Sedangkan pakar urusan Tiongkok menyerukan agar perusahaan asing segera meninggalkan daratan Tiongkok.

Sudah lebih sebulan epidemi COVID-19 merebak dalam taman industrial Foxconn di Kota Zhengzhou. Pada Selasa (22 November) malam, para karyawan baru yang direkrut dari provinsi lain marah lantaran pabrik menunda pembayaran remunerasi dan mengeluh soal kondisi pabrik yang buruk. Protes berskala besar kemudian pecah, dan pihak berwenang langsung mendatangkan sejumlah besar polisi dan petugas yang berpakaian APD untuk menghadapi karyawan.

Perusahaan Apple melalui sebuah pernyataan menyebutkan bahwa Apple memiliki karyawan di pabrik Zhengzhou yang sedang bekerja sama dengan Foxconn untuk memastikan kekhawatiran karyawan dapat ditangani secara baik.

Pihak Foxconn mengatakan pada hari Kamis bahwa, akibat terjadi kesalahan data yang diinput ke sistem komputer selama proses onboarding karyawan, mengakibatkan karyawan baru menerima kontrak yang ditujukan untuk karyawan lama. Perusahaan mengatakan bahwa pihaknya menjamin bahwa karyawan baru akan menerima remunerasi sesuai yang sudah disepakati bersama. Karyawan yang keluar juga akan menerima “subsidi” dalam jumlah tertentu, tetapi angkanya tidak disebutkan. Foxconn telah berjanji akan memberikan dukungan sepenuhnya kepada karyawan yang bersedia tinggal.

Seorang karyawan Foxconn menunjukkan pesan SMS dari Bagian SDM Foxconn kepada reporter Wall Street Journal yang berbunyi : Perusahaan menawarkan RMB. 10.000,- (setara USD. 1.400) kepada karyawan baru yang ingin meninggalkan perusahaan.

Rekaman video menunjukkan banyak karyawan menerima tawaran tersebut dan mengantri panjang dengan bagasi bawaan mereka sebelum naik bus untuk meninggalkan pabrik pada hari Kamis pagi. Seorang karyawan memberitahu reporter Wall Street Journal bahwa dia adalah salah satu dari rombongan karyawan yang sudah 1 jam lebih menunggu bus untuk diantarkan ke stasiun KA. Ia mengaku sudah menerima pembayaran tahap pertama sesuai kesepakatan.

Keterangan Foto : Hari Selasa (23 November), bentrokan antara para karyawan Foxconn dengan pihak keamanan telah menarik perhatian internasional. (AFPTV Teams/ESN/Still Salty/AFP)

Epidemi dan protes massal berdampak besar terhadap kapasitas produksi iPhone

Foxconn terus kehilangan karyawannya setelah COVID-19 menyebar di pabrik, hal tersebut jelas mengganggu jadwal produksi iPhone 14. Sampai-sampai perusahaan Apple terpaksa mengumumkan bahwa jumlah pengiriman ponsel iPhone kelas atas akan lebih rendah dari yang diharapkan karena produksi terganggu oleh wabah COVID-19 baru-baru ini.

Foxconn di Kota Zhengzhou memiliki lebih dari 200.000 orang karyawan yang memproduksi perangkat Apple termasuk iPhone 14 Pro dan Pro Max, dan menyumbang 70% dari pengiriman iPhone global.

Ming-Chi Kuo, seorang analis di TF Securities yang berfokus pada rantai pasokan Apple, mengatakan bahwa bahkan sebelum timbul protes karyawan minggu ini, epidemi yang merebak ke pabrik baru-baru ini telah menyebabkan kekurangan karyawan yang sudah mempengaruhi kapasitas produksi iPhone global sekitar 10%. Demikian Wall Street Journal melaporkan.

Beberapa aktivis pemegang saham mengatakan kepada Reuters bahwa protes tersebut menunjukkan bahwa perusahaan Apple sedang menanggung risiko karena menggantungkan produksinya di Tiongkok. Reuters mengutip Christina O’Connell, manajer senior lembaga petisi konsumen yang berbasis di Brooklyn, “SumOfUs.org” yang mengatakan : “Ketergantungan yang tinggi dari perusahaan Apple terhadap Tiongkok, baik sebagai pasar konsumen maupun sebagai salah satu basis manufaktur utamanya, menurut kami itu adalah membahayakan”.

Reuters pada bulan lalu telah melaporkan bahwa produksi iPhone pada bulan November dapat turun hingga 30%. Sumber Foxconn yang mengetahui masalah tersebut mengatakan tidak jelas seberapa besar protes pekerja dapat mempengaruhi produksi bulan November. Itu mungkin akan memakan waktu berhari-hari untuk mengatasinya karena skup yang harus dipertimbangkan cukup besar.

Sumber lain mengatakan kerusuhan telah memastikan bahwa pabrik tidak dapat melanjutkan produksi penuh sebelum akhir bulan.

Keterangan Foto : Hari Selasa 23 November, bentrokan antara para karyawan Foxconn dengan pihak keamanan telah menarik perhatian internasional. (AFPTV Teams/ESN/Still Salty/AFP)

Gordon Chang : Perusahaan asing harus secepat mungkin meninggalkan Tiongkok

Tahun ini, banyak pabrik tidak dapat berproduksi penuh akibat kebijakan pencegahan epidemi ekstrem PKT. Hal mana juga mendorong Apple untuk meningkatkan kapasitas produksi di luar Tiongkok, terutama di India dan Vietnam.

Gordon Chang, seorang pakar masalah Tiongkok dalam pesan tweet-nya tentang kerusuhan di pabrik Foxconn Zhengzhou yang terjadi pada 23 November menyebutkan : Perusahaan (asing) harus secepat mungkin meninggalkan Tiongkok. Kerusuhan di pabrik Foxconn Zhengzhou dapat menyebar ke seluruh negeri.

Sekarang juga meninggalkan Tiongkok, selagi kesempatan masih ada. tulisnya.

Gordon Chang juga menulis : PKT yang tidak berkemampuan telah gagal dalam menjaga ketertiban (peristiwa yang terjadi) di pabrik terpenting Tiongkok — pabrik iPhone Foxconn — mencerminkan bahwa rezim ini (PKT) sedang berjalan menuju kegagalan.

Kerusuhan ini terjadi ketika serangan balik epidemi mencapai klimaks lainnya. pemerintah Tiongkok pada hari Kamis melaporkan bahwa jumlah infeksi baru di seluruh Tiongkok yang tercatat mencapai 31.656 kasus, meningkat 10% dari hari sebelumnya (jumlah sebenarnya akan lebih tinggi karena PKT secara konsisten menyembuhkan jumlah sebenarnya). Kota Zhengzhou yang berpenduduk 13 juta, pada Kamis, sekitar 6,6 juta penduduknya di 8 distrik diperintahkan untuk stay at home selama 5 hari. 9sin)

Metode Transplantasi Organ Baru yang Aneh Menimbulkan Pertanyaan Mendesak

0

MARTHA ROSENBERG

Jika Anda atau orang yang Anda cintai membutuhkan transplantasi organ, Anda tahu masalahnya: Tidak ada cukup organ bagi mereka yang membutuhkannya dan ada masa tunggu yang lama.

Kebutuhan yang mendesak itu, dan potensi keuntungan, telah memicu upaya seperti Frankenstein untuk menemukan atau membuat organ untuk memberi penerima kesempatan hidup yang lebih lama.

Kebutuhan akan organ bisa menjadi masalah hidup atau mati. Di Amerika Serikat, lebih dari 105.000 orang masuk dalam daftar tunggu nasional, dan setiap sembilan menit, nama baru ditambahkan. Tujuh belas orang meninggal setiap hari saat menunggu transplantasi organ di Amerika Serikat, menurut situs web donor organ pemerintah.

Operasi transplantasi yang paling umum adalah transplantasi jantung, ginjal, hati, pankreas, paru-paru, tulang dan sumsum tulang, kulit, serta usus; beberapa transplantasi tersebut berasal dari donor yang masih hidup, tetapi sebagian besar diperoleh setelah donor meninggal. Organ yang berbeda  tetap  hidup  untuk waktu yang berbeda setelah pasien meninggal, atau setelah organ diambil dari orang yang meninggal.

Menurut Aliansi Donor, hati (liver) dapat tetap layak untuk transplantasi hingga 12 jam, dan ginjal hingga 36 jam. Tetapi untuk organ lain, seperti jantung atau paru-paru, waktunya jauh lebih pendek, dalam kisaran 4 hingga 6 jam. Dengan begitu sedikit organ yang tersedia untuk begitu banyak orang yang membutuhkan, ada tekanan luar biasa pada para ilmuwan dan industri untuk mendorong batas-batas etika medis dengan produk dan prosedur yang terdengar seperti ilmu sains yang gila.

Perkembangan pelopor  ini  menimbulkan pertanyaan mendasar tentang kehidupan manusia, komodifikasi tubuh manusia, dan definisi “manusia”.

Mari kita kesampingkan kengerian nyata dari pengambilan organ paksa dari tahanan hati nurani di Tiongkok, termasuk etnis Tibet, Uyghur, dan terutama, praktisi Falun Gong, yang menjadi “korban utama dari praktik kejam ini,” menurut Komisi Hak Asasi Manusia A.S..

Semua orang bisa setuju bahwa praktik ini menjijikkan, tetapi ada praktik baru lainnya yang menimbulkan pertanyaan lebih kompleks, termasuk praktik baru yang ditakuti oleh sebagian orang untuk digunakan mengekang aturan donor mati.

Aturan itu mengharuskan pasien telah meninggal, dan seringkali selama beber- apa menit, sebelum organ mereka diambil. Ini untuk memastikan bahwa organ benar-benar berasal dari almarhum yang telah meninggal.

Menghidupkan Kembali Orang Meninggal—Sebagian

Dokter  menggunakan   prosedur   yang relatif baru yang disebut NRP-cDCD (“perfusi regional normotermik dengan donasi terkontrol setelah kematian peredaran darah”) untuk memperluas jendela transplantasi organ dan membuat lebih banyak organ tersedia.

Dalam prosedur ini, pasien terminal diizinkan meninggal dan kemudian dibangkitkan sebagian. Darah mereka diedarkan dengan bantuan mesin yang menghangatkannya, tetapi arteri yang memberi makan otak dijepit dan kelaparan.

Menulis di jurnal Cureus pada tahun 2022, para peneliti pro-NRP mengatakan bahwa metode ini “adalah teknologi baru, alternatif hemat biaya dalam donasi setelah kematian peredaran darah (DCD), dan akan meningkatkan kumpulan donor dalam transplantasi jantung.”

Di antara keuntungan lainnya, NRP “memulihkan fungsi jantung” dan memungkinkan “perfusi darah hangat yang berkelanjutan,” tulis para peneliti.

Sampai saat ini, ahli bedah transplantasi tidak akan mengambil organ pasien yang tidak mati otak, bahkan jika mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa alat bantu kehidupan. Prosedur ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang dapat dilakukan dengan tubuh setelah kematian dan  bagaimana  “kematian” itu sendiri didefinisikan. Prosedur lain menantang definisi tubuh manusia.

Transplantasi dari Hewan yang Dimodifikasi Secara Genetik

Para ilmuwan sedang berlomba untuk mengembangkan hewan yang dimanusiakan secara genetik untuk organ mereka. Misalnya, para ilmuwan saat ini mencoba untuk menumbuhkan organ manusia pada babi dan hewan lain yang diubah secara genetik, dan pada 2017, penciptaan pada apa yang diklaim sebagai hibrida sebagian-manusia sebagian-babi pertama kali diumumkan.

Xenotransplantasi—menggunakan donor organ hewan—masih jauh dari kata baru. Transplantasi kornea babi-ke-manusia pertama, misalnya, dilakukan pada tahun 1838, menurut jurnal EMBO Reports, tetapi xenotransplantasi mengalami kegagalan hingga saat ini.

Dengan munculnya pengeditan gen CRISPR (clustered, regular interspaced, short palindromic repeats) dan ilmu sel induk, bentuk baru dari hewan “chimeric” yang membanggakan organ manusia telah membuat xenotransplantasi layak. (Chimeric artinya berkaitan dengan atau menunjukkan suatu organisme yang mengandung campuran jaringan yang berbeda secara genetik, dibentuk oleh proses seperti fusi embrio awal, pencangkokan, atau mutasi.)

Dokter telah menyerah pada prosedur seperti itu setelah terlalu banyak pengalaman seperti yang dialami Dr. Keith Reemtsma di tahun 1960-an. Dr. Keith, ahli bedah transplantasi di Universitas Tulane, memasukkan monyet rhesus dan ginjal simpanse ke dalam tubuh manusia, tetapi semua transplantasi itu gagal.

“Seorang bayi yang dikenal sebagai Baby Fae menerima jantung dari seekor babon di Loma Linda University Medical Center di California pada tahun 1984 tetapi meninggal karena penolakan 21 hari kemudian,” tulis Dr. Joshua Mezrich, seorang ahli bedah transplantasi yang menulis di The Wall Street Journal.

Setelah lebih banyak terjadi kecelakaan, dokter transplantasi berhenti menggunakan organ hewan, tulis Mezrich, dan “hanya implantasi jaringan lembam dari hewan, seperti katup jantung, yang dilanjutkan.”

Risiko utama transplantasi adalah sistem kekebalan manusia menyerang dan menolak organ yang baru ditransplantasikan sebagai benda asing.

Menurut situs kesehatan pemerintah Medlineplus, “semua penerima [organ] mengalami penolakan akut dalam jumlah tertentu,” dan jika obat anti-penolakan tidak digunakan— berisiko bagi diri sendiri—”tubuh akan hampir selalu meluncurkan respons imun dan menghancurkan jaringan asing.”

Ketika  transplantasi  berasal  dari  babi—donor hewan yang lebih disukai daripada primata karena ukuran, waktu berkembang biak, dan penerimaan  publik  atas penggunaannya—protein intrinsiknya, alpha-gal, menyebabkan penolakan manusia secara cepat.

Pada tahun 2020, FDA menyetujui babi tanpa alpha-gal, perubahan genomik pertama yang disengaja. Beberapa peneliti dan ilmuwan medis ingin menggunakan babi yang diubah secara genetik untuk mencegah penolakan organ mereka pada manusia.

Pertimbangan Pakar Ilmiah dan Etik

Meskipun banyak yang memuji terobosan ilmiah yang memungkinkan lebih banyak untuk transplantasi organ manusia (dan perkembangan ini saja bisa menguntungkan), namun yang lain mempertanyakan arah yang kita tuju. Dalam pernyataan tahun 2021, American College of Physicians (ACP) mengangkat kekhawatiran serius tentang NRP-cDCD.

Prosedur itu, katanya “lebih akurat digambarkan sebagai pengambilan organ setelah henti jantung dan induksi kematian otak. Ini menimbulkan keprihatinan dan pertanyaan etis yang signifikan mengenai aturan donor mati, kewajiban etis mendasar dari rasa hormat, kebaikan, dan keadilan, dan keharusan untuk tidak pernah menggunakan satu individu hanya sebagai alat untuk melayani tujuan orang lain, tidak peduli seberapa mulia atau baiknya tujuan itu.”

ACP adalah komunitas spesialis medis terbesar di dunia, dengan 160.000 anggota internasional.

Hewan ‘Yang dimanusiakan’

Dalam makalah tahun 2018 di jurnal Embo Reports, penulis khawatir bahwa sel induk manusia yang ditransplantasikan ke embrio babi yang telah diubah secara genetik “akan bermigrasi ke otak hewan dan mengubah perilaku atau kondisi kognitifnya”. Sementara kehadiran otak seperti itu dapat mendorong penelitian penyakit Alzheimer dan Parkinson, “tidak ada konsensus untuk menilai secara akurat apa artinya memiliki keadaan kognitif seperti manusia,” tulis para peneliti.

“Haruskah kepribadian didefinisikan sebagai persentase sel otak manusia yang diekspresikan dalam chimera manusia-hewan…?” tanya para peneliti.

Institut Kesehatan Nasional AS telah menolak untuk mendukung transplantasi chimera manusia-hewan karena alasan ini. Selain itu, dapatkah teknologi genetik canggih yang kita miliki saat ini digunakan pada “embrio manusia yang sehat untuk menciptakan bayi perancang demi peningkatan perilaku atau penampilan?” tanya mereka.

Nita Farahany, seorang profesor hukum dan filsafat di Duke Law School, setuju tentang kemiringan licin yang dimungkinkan oleh rekayasa genetika, katanya dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan The Wall Street Journal. Para ilmuwan masih belum memahami bagaimana penyisipan gen manusia melalui penyuntingan gen memengaruhi kemampuan kognitif hewan, jadi “Anda mulai mengaburkan batas antara manusia dan hewan non-manusia,” katanya.

Penularan Penyakit

Penelitian di majalah Philosophy Now memunculkan pertanyaan etis lainnya: Kemungkinan penularan penyakit dan pandemi di masa depan yang disebabkan oleh transplantasi.

“Penyakit seperti HIV, Ebola, Hepatitis B, dan yang terbaru, flu burung, berasal dari hewan,” tulis rekan penulis Laura Purdy di majalah tersebut. “Babi, yang menjadi fokus penelitian xeno saat ini, dianggap sebagai vektor epidemi influenza 1918 yang menghancurkan.”

Virus yang dikenal dan tidak dikenal tertanam dalam DNA babi seperti halnya pada semua mamalia, kata Laura, dan “organisme yang saat ini tidak berbahaya, seperti E. coli yang hidup di usus kita, dapat mengambil sifat baru yang mungkin berbahaya dari mikro-organisme yang datang untuk menunggangi organ babi.”

Menurut para ahli, baik operasi NRP- cDCD ekstrim maupun penciptaan chimera babi-manusia, merupakan perlombaan untuk memanen organ baru yang memiliki sisi gelap.

“Dalam beberapa hal, penetapan hukum kematian dan praktik medis mulai menyimpang sehingga menimbulkan tantangan etika dan hukum yang kompleks yang akan semakin kita hadapi sebagai masyarakat,” Nita Farahany dari Duke University mengatakan kepada The Epoch Times.

Di luar masalah moral memberikan kecerdasan lebih lanjut kepada babi yang dimodifikasi secara genetik, atau masalah kesehatan memasukkan organ hewan ke dalam manusia, ada pertanyaan mendasar tentang bagaimana kita mengomodifikasi tubuh dan apa artinya bagi kesucian tubuh untuk generasi mendatang.

Pada saat orang dapat dipecat atau dikecam karena tidak disuntik dengan vaksin mRNA yang relatif baru dan belum diverifikasi, yang oleh sebagian orang digambarkan sebagai terapi gen, pertanyaan-pertanyaan ini menjadi sangat mendesak.

Dan mengingat bahwa banyak dari kegagalan organ ini didorong oleh faktor gaya hidup yang dapat dicegah, seperti stres, diet, dan kurangnya gerakan alami, kita harus bertanya-tanya apakah kita menempatkan kepentingan ilmiah dan komersial di atas manusia yang seharusnya mereka layani. (yud)

Saluran Energi Terdeteksi di Tubuh Manusia, Terlihat Dengan Pewarna Neon

0

TERESA ZHANG & HARRY MCKENNY

Teori meridian adalah salah satu teori dasar Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT), dan dasar akupunktur juga.

Sejak ribuan tahun yang lalu, di Tiongkok kuno, akupunktur telah digunakan untuk mengobati penyakit. Karya medis yang digali dari Makam Mawangdui, dari Dinasti Han 2.100 tahun yang lalu, mencatat metode yang terkait dengan meridian ini.

Akupunktur juga menjadi populer di luar Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir. Menurut National Institutes of Health (NIH), 6,4 persen orang dewasa mengatakan mereka telah menerima perawatan akupunktur pada tahun 2012, naik 50 persen dari satu dekade sebelumnya.

Namun, meridian dan  titik  akupunktur ini tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, mendorong banyak orang untuk bertanya apakah mereka benar-benar ada.

Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah melakukan banyak penelitian dan bahkan mencoba menemukan cara untuk mengamati lintasan meridian.

Jalur Meridian

Teori PTT percaya bahwa meridian adalah jalur di mana energi kehidupan dalam tubuh manusia mengalir. Ada 12 meridian utama yang sesuai dengan 12 organ internal, dari mana mereka bersirkulasi lebih jauh ke arah tangan, kaki, kepala, dan wajah. Ketika ada yang salah dengan salah satu organ internal, ketidaknyamanan juga akan terjadi di berbagai titik di sepanjang jalur meridian yang sesuai.

Sebaliknya, menggunakan perawatan PTT seperti akupunktur pada titik-titik di jalur meridian dapat merawat organ dalam yang sesuai. Bintik-bintik yang diidentifikasi ini juga dikenal sebagai titik akupunktur, atau “akupoin”.

Selain 12 meridian utama yang menghubungkan organ dalam dengan tangan dan kaki, ada delapan meridian tambahan lainnya yang tidak terhubung langsung dengan 12 organ dalam. Bersama-sama mereka membentuk 20 meridian yang umum dikenal. Selain itu, ada juga cabang meridian yang disebut kolateral, ditemukan di berbagai bagian tubuh yang jumlahnya sangat banyak sehingga hampir tidak terhitung.

Studi ini menemukan bahwa setelah menyuntikkan pewarna fluoresen ke pewarna Neiguan di sisi titik tangan, pewarna menyebar di sepanjang meridian perikardium antara Jianshi dan Quze, yang menggambarkan lintasan perikardium meridian. (Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine)

Berbeda dengan sistem peredaran darah, yang memiliki struktur pembuluh darah tertentu, sifat material meridian tidak dapat diidentifikasi secara tepat melalui anatomi. Namun, ilmu pengetahuan modern telah menemukan fenomena akustik-optik dan elektromagnetik yang unik di lokasi meridian. Fenomena ini, termasuk fenomena fisiologis pembuluh darah, saraf, dan fasia, sangat jelas terlihat di titik akupunktur.

Garis Neon Konfirmasi Jalur Meridian

Para ilmuwan juga sedang mencari cara untuk membuat meridian terlihat dengan mata telanjang. Para peneliti dari Harvard Medical School dan Institute of Acupuncture and Moxibustion of the Chinese Academy of Chinese Medical Sciences menemukan satu cara seperti itu, dan menerbitkan penelitian tersebut di jurnal medis internasional Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine.

Tim merekrut 15 relawan yang memiliki kesehatan yang baik, dan dua praktisi PTT menandai tangan relawan rute dan titik akupunktur dari meridian perikardial.

Kemudian, di titik akupunktur Neiguan (dekat pergelangan tangan), mereka menyuntikkan pewarna fluoresens ke dalam kulit, mengambil tindakan pencegahan untuk memastikan pewarna tidak disuntikkan di bawah kulit. Sebanyak 23 suntikan dilakukan (beberapa di lengan kiri, beberapa di kanan, dan beberapa keduanya).

Dengan 18 suntikan ini, pewarna berjalan dalam garis di lengan, menelusuri jalur dari titik akupunktur Neiguan ke meridian perikardial ke titik akupunktur Quze di dekat siku bagian dalam. Dalam lima suntikan lainnya, titik akupunktur Quze menyala, tetapi tidak ada jalur garis fluoresens yang menghubungkan titik-titik tersebut. Dalam beberapa kasus, titik terang muncul di titik akupunktur Quze sebelum jalur garis fluoresens terbentuk atau selesai terbentuk.

Garis-garis ini  tidak  mengikuti  limfatik atau pembuluh darah.

Titik akupunktur Quze adalah salah satu titik “he-sea” dalam teori meridian, yang berarti titik yang mengumpulkan energi, atau qi. Ini adalah titik pertemuan. Seperti anak sungai dari segala arah yang akhirnya bertemu saat mereka bertemu di laut, meridian mengalir dan bertemu juga. Hasil eksperimen tampaknya mengonfirmasi tidak hanya keberadaan titik dan jalur, tetapi juga aliran energi yang terarah.

(Health 1+1)

Untuk mengonfirmasi apakah lintasan linier serupa akan muncul ketika pewarna fluoresen disuntikkan pada titik lain di tangan, para peneliti merancang eksperimen kontrol.

Pewarna fluoresen disuntikkan di lokasi non-titik akupunktur sekitar satu sentimeter dari Neiguan. Eksperimen ini dilakukan tujuh kali, dan tidak ada garis serupa yang muncul di salah satu dari mereka, lebih lanjut menunjukkan bahwa titik akupunktur memiliki karakteristik energi khusus.

Para peneliti juga menyuntikkan pewarna fluoresen pada titik Jianshi dan Daling, yang keduanya berada pada meridian perikardium yang sama, dan garis juga muncul di sepanjang titik tersebut.

Titik Akupunktur dan Meridian Memiliki Karakteristik Fisiologis Khusus

Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa hambatan hidraulik di meridian dan titik akupunktur lebih rendah daripada di lokasi lain. Ditemukan juga melalui pengamatan sinar inframerah bahwa setelah menerima moksibusi, pita cahaya akan muncul di posisi meridian.

Sebuah studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam jurnal “Acupuncture and Meridian Research” menemukan bahwa ketika pewarna radioisotop disuntikkan ke titik akupunktur “babi mini”, pewarna itu bergerak di sepanjang meridian.

Banyak ilmuwan telah mencoba menemukan hubungan antara meridian dan pembuluh darah, saraf, dan jaringan ikat. Mereka menemukan bahwa pada titik akupunktur, kapiler lebih terdistribusi secara padat daripada di bagian tubuh lainnya.

Studi anatomi di Tiongkok pada abad terakhir juga menemukan bahwa ada lebih banyak saraf di meridian dan titik akupunktur, dan arah beberapa meridian memang konsisten dengan sistem saraf.

Penelitian lain juga menemukan bahwa 80 persen titik akupunktur memiliki hubungan yang sesuai dengan posisi permukaan jaringan ikat intermuskular atau intramuskular.

Titik Anti-Peradangan

Para ilmuwan juga mengeksplorasi mekanisme akupunktur dapat mengobati penyakit.

Penelitian telah mengonfirmasi efek anti- inflamasi akupunktur, menghubungkan mekanisme ini dengan neuron tertentu.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature edisi November 2021 menunjukkan bahwa merangsang titik Zusanli (ST36) tikus dengan elektroakupunktur dapat mendorong sumbu antiinflamasi vagaladrenal pada tikus, sehingga menghambat peradangan sistemik yang disebabkan oleh bakteri.

Penelitian menunjukkan bahwa mekanisme anti-inflamasi dari stimulasi Zusanli terkait dengan neuron PROKR2. Pada tikus dengan neuron yang rusak, stimulasi elektroakupunktur Zusanli tidak lagi mempromosikan efek anti-inflamasi.

Zusanli adalah salah satu titik akupunktur yang paling penting untuk menjaga kesehatan. Memijat Zusanli secara teratur memiliki efek meningkatkan kekebalan dan perut yang sehat. Titik  Zusanli  juga  ditemukan  pada   banyak hewan. Misalnya, penelitian menemukan bahwa kepadatan mikrovaskular Zusanli pada kelinci secara signifikan lebih tinggi daripada non-titik akupunktur.

Meridian Tetap Menjadi Misteri Ilmu Pengetahuan Modern

Namun, sistem saraf dan peredaran darah tidaklah cukup untuk menjelaskan meridian sepenuhnya.

Liu Xinsheng, seorang profesor pengobatan Tiongkok di universitas negeri Kanada, menggambarkan satu kasus klinis yang dia temui: Seorang pasien menderita serangan linu panggul akut, dan dia melakukan akupunktur pada titik Fengchi di leher pasien, memutar saat akupunktur. Rasa sakit menghilang dengan cepat, dan pasien turun dari tempat tidur dan mulai bergerak.

Liu menunjukkan bahwa saraf siatik adalah cabang dari saraf tulang belakang dari tulang belakang lumbar, dan didistribusikan di tungkai bawah tubuh manusia,  sedangkan titik akupunktur Fengchi tidak memiliki hubungan fisik langsung dengan saraf siatik. Fenomena ini hanya dapat dijelaskan dengan teori meridian, sedangkan sulit dijelaskan melalui jaringan saraf.

Meskipun banyak studi klinis telah mengkonfirmasi efek akupunktur dalam mengobati penyakit, para ilmuwan masih belum sepenuhnya memecahkan misteri meridian. Jadi bagaimana orang Tiongkok kuno menemukan meridian beberapa ribu tahun yang lalu?

Satu teori terletak dalam budaya orang- orang kuno ini.

Li Shizhen, dokter dan penulis terkenal dari Dinasti Ming yang menulis ensiklopedia abad ke-16 “Compendium of Materia Medica,” pernah berkata, “hanya mereka yang mengintrospeksi diri yang dapat mengamati terowongan organ dalam.”

Terowongan yang dirujuk oleh dokter hebat itu dapat dipahami sebagai meridian energi. Introspeksi diri terkait dengan konsep kultivasi diri dalam budaya tradisional Tiongkok, praktik pemurnian karakter dan moralitas, yang bersifat spiritual. Hanya mereka yang mempelajari bagian dalam manusia dengan pola pikir ini yang dapat memahami aliran energi di dalam tubuh.

Liu Xinsheng berkata bahwa orang dahulu tidak bereksperimen dengan fisika, kimia, atau pencitraan, tetapi melalui meditasi, mereka menjadi sadar akan aliran energi dalam tubuh. Studi mereka telah didokumentasikan dalam catatan meridian ini, yang meskipun tidak ada dalam struktur anatomi, dapat dideteksi dan direfleksikan secara material dan diamati sebagai fenomena klinis bahkan hingga hari ini. (yud)

(UPDATE) 310 Warga Meninggal Dunia dan 24 Hilang Pasca Gempa Cianjur

0

ETIndonesia- Tim gabungan kembali berhasil menemukan korban meninggal dunia, terdampak gempa Cianjur M5.6 yang menerjang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) lalu. 

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebutkan, berdasarkan data sementara yang dihimpun, terjadi penambahan korban jiwa dan kerusakan infrastruktur 

“Jumlah korban meninggal 310 orang, yang masih belum ditemukan 24 orang. Kerusakan infrastruktur tidak begitu banyak berubah, tercatat penambahan di  363 sekolah, 144 tempat ibadah,” kata Suharyanto saat memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11) dalam keterangannya yang diteruskan oleh Abdul Muhari, plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan, BNPB.  

Korban yang berhasil ditemukan hari ini berjumlah 17. Bersamaan dengan itu, tim DVI Polri, Basarnas dan Pusat Krisis Kemenkes berhasil mengidentifikasi 21 jenazah dari data puskes dan desa, termasuk mendapatkan identitas dari korban jiwa yang sudah dikebumikan keluarga, sehingga total korban meninggal 310 jiwa. 

Terkait target pencarian korban hilang, Suharyanto menegaskan akan mencari sampai orang yang terdata hilang berhasil ditemukan. 

“Sampai orang terakhir, tidak ada penurunan semangat, kekuatan, sarana prasarana, karena keselamatan rakyat untuk hukum tertinggi,” pungkasnya. (asr)

Bayi Berusia 4 Bulan Meninggal Dunia di Bawah Kebijakan Nol COVID Ekstrem Tiongkok

0

Sophia Lam

Kebijakan ketat nol-COVID rezim Tiongkok menunda perawatan medis hingga menyebabkan kematian seorang bayi di kota Zhengzhou, Tiongkok tengah, Provinsi Henan pada 15 November, menurut pengakuan si ayah.

Kematian Li Siyu, seorang bayi perempuan berusia 4 bulan di Zhengzhou, memicu kemarahan publik di Tiongkok. 

Postingan ayahnya di platform media sosial Tiongkok Baidu berjudul “Untuk anak saya yang berusia 4 bulan, menuntut keadilan!” masih di platform dan memiliki 9,6 juta view pada 19 November ketika dilihat oleh The Epoch Times.

Postingan tersebut, meskipun masih tersedia di mesin pencarian Baidu, berhenti diperbarui pada 17 November, karena empat komentar terakhir bertanggal 17 November.

Li Baoliang, ayah Siyu, mengatakan dalam postingannya pada 16 November bahwa kematian bayi perempuannya disebabkan oleh tiga penundaan:

  • Staf hotline 120 menolak merawat bayi atau mengatur pemindahan ke rumah sakit;
  • Alih-alih dirawat di hotel terdekat, mereka mengirim ke rumah sakit berjarak lebih dari 96 KM jauhnya dari Zhengzhou, dan kendaraan pemindahan sudah pergi untuk menjemput pasien lainnya sebelum pergi ke rumah sakit;
  • Rumah sakit tidak menangani tepat waktu.

Hotline 120 adalah pusat panggilan darurat medis Tiongkok.

Li meminta departemen terkait untuk menyelidiki insiden tersebut dan menuntut keadilan bagi bayi perempuannya.

Si ibu Terisolasi di Rumah Sakit Karantina Sementara, Dipisahkan dari Bayinya

Li mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times edisi bahasa Tionghoa pada 16 November bahwa istrinya dinyatakan positif COVID pada 11 November.

Dia tidak memiliki gejala apa pun, tetapi dibawa ke rumah sakit karantina darurat. Li dan bayi mereka dianggap sebagai kontak dekat dan berada di bawah karantina rumah.

Pada malam 12 November, Li dan Siyu dipaksa masuk ke hotel karantina. “Pihak berwenang mengatakan kami harus dikarantina di sebuah hotel,” kata Li kepada The Epoch Times.

Cobaan itu dimulai untuk Li pada 14 November.

Layanan Darurat Perawatan Medis Tertunda

Li mengatakan kepada The Epoch Times bahwa dia membutuhkan lebih dari delapan jam untuk membawa Siyu ke rumah sakit.

Li mengatakan bahwa Siyu mulai muntah dan diare pada pukul 3 pagi pada 14 November dan menderita lagi sekitar pukul 8 pagi. Dia mencoba memberi bayi itu susu dan air, tetapi bayinya tidak mau minum. Khawatir dia akan mengalami dehidrasi, Li menelepon 120, nomor layanan darurat Tiongkok.

Di bawah lockdown ketat di Tiongkok, orang-orang dilarang meninggalkan rumah mereka, dan menelepon nomor darurat adalah pilihan pertama bagi orang-orang di Tiongkok untuk mendapatkan bantuan medis jika mereka jatuh sakit.

“Staf layanan darurat menjawab bahwa saya tidak berhak menelepon nomor tersebut secara langsung dan personel pencegahan epidemi hotel karantina harus menelepon,” kata Li.

Namun, tidak ada aturan tentang siapa yang diizinkan untuk melakukan panggilan, seperti yang dipelajari Li dari hotel. Jadi dia menelepon nomor darurat lagi.

Panggilan pertama Li dilakukan pada 11:57, dan dia menelepon 120 lagi pada 12:01.

Foto tak bertanggal Li Siyu, yang meninggal pada 15 November di kota Dengfeng, Provinsi Henan, Tiongkok tengah, karena keterlambatan perawatan medis. (Disediakan oleh Li Baoliang, ayah dari Siyu)

Kali ini layanan darurat mengirim ambulans ke hotel, yang tiba pukul 12:34. Namun, staf medis tidak pergi menemui putri Li. Sebagai gantinya, mereka mengirim staf pencegahan epidemi hotel untuk melakukan tes antigen untuk Li dan Siyu. Li dites positif, dan bayinya dites negatif.

Staf medis darurat menolak membawa si bay ke rumah sakit mana pun dengan alasan bayi  negatif COVID dan “bukan kasus yang parah.” Staf hotel mencoba selama setengah jam untuk membujuk 120 staf untuk membawa Li dan Siyu ke rumah sakit, tetapi mereka sia-sia. Ambulans pergi tanpa melihat Siyu.

Staf pencegahan epidemi hotel berhasil melaporkan kasus Li kepada senior mereka. Ambulans kedua tiba di hotel pada pukul 20:35.

“Ambulans tidak membawa kami langsung ke rumah sakit. Sebaliknya, mereka mengemudi untuk menjemput pasien lain dan mengantar kami keluar dari Zhengzhou ke Dengfeng, dan kami baru tiba di Dengfeng setelah pukul 23:00,” kata Li.

Dengfeng adalah kota berjarak 96 KM tenggara Zhengzhou.

Perawatan Tertunda Rumah Sakit

Setelah tiba di rumah sakit, Li mengatakan bahwa dia segera memberitahukan kepada dokter tentang kondisi Siyu, memberitahukan mereka bahwa bayinya tidak minum apa pun sepanjang hari.

Dokter shift malam hanya memberinya termometer, menyuruhnya menunggu dokter shift siang untuk melakukan tes darah untuk Siyu, dan kemudian pergi.

Pada 00:29, Li mendapati tangan dan kaki Siyu dingin dan dia tercekik. Dokter menyelamatkan Siyu selama lebih dari tiga jam di bangsal dan kemudian mengumumkan kematiannya.

“Ini adalah ledakan tiba-tiba, dan saya tidak bisa menerimanya [kematian Siyu],” kata Li.

Dia mengatakan kepada The Epoch Times bahwa dokter hanya memberitahukan kepada dia secara lisan bahwa Siyu meninggal karena infeksi virus. Dia belum menerima sertifikat tertulis tentang kematian Siyu.

Istri Li dibawa ke rumah sakit dari fasilitas karantina daruratnya. Sekarang orang tua yang sedih diisolasi di rumah sakit di Dengfeng, dengan bayi mereka yang berusia 4 bulan yang sudah meninggal dunia di kamar mayat rumah sakit.

“Saya telah menelepon semua nomor yang dapat saya hubungi—polisi, komite disiplin lokal, di mana pun saya dapat mengajukan banding untuk keadilan—tetapi tidak ada yang menjawab telepon kami,” kata Li.

Tapi Li menerima telepon dari polisi setempat, yang meminta Li untuk menghapus postingannya.

“Saya harus mencari keadilan untuk gadis saya,” kata ayah yang sedih itu kepada The Epoch Times.

Kemarahan Publik

Kematian Siyu telah memicu banyak kecaman di kalangan netizen Tiongkok, banyak dari mereka telah memposting ulang postingan Li, mencoba membuat topik tersebut menjadi trending untuk mendapatkan perhatian pihak berwenang. Mereka menyalahkan pihak berwenang dan tenaga medis atas kematian bayi tersebut.

“Saya merasa sedih untuk bayi tak berdosa yang meninggal. Ada kesempatan untuk merawatnya, tetapi mereka hanya bersikeras pada apa yang disebut prosedur pencegahan epidemi ini. Ketidakpedulian, keegoisan, dan ketakutan akan tanggung jawab personel pencegahan epidemi mengakhiri kehidupan muda. Sebagai ibu baru, jika anak saya mengalami hal seperti itu, saya akan menjadi gila. Saya mendukung orang tua bayi. Kasus ini harus diselidiki secara serius, ”jawab seorang netizen di bawah posting Li.

“Pemerintah mendesak semua orang untuk memiliki bayi, tetapi bayi kecil ini tidak bisa mendapatkan perawatan yang efektif karena isolasi. Pemerintah daerah begitu acuh bahkan terhadap kehidupan dan kesehatan masyarakat, jadi mengapa mendesak orang untuk punya bayi???” tulis warganet lainnya.

“COVID-19 tidak membunuh sekarang, tetapi ketidakmanusiawian membunuh,” tulis netizen lain.

“Jika Anda dan saya menjadi pengamat hari ini, besok kita akan menjadi korban! Ayo posting ulang!” tulis seorang warganet.

Postingan Li mendapat 48.050 komentar, bahkan setelah ditekan.

Kematian yang disebabkan oleh kebijakan zero-COVID rezim partai komunis Tiongkok telah dilaporkan di banyak tempat di Tiongkok, termasuk kota-kota di Xinjiang, Shanghai, dan Provinsi Gansu.

Komisi Disiplin Kota Zhengzhou dan Komisi Kesehatan Kotamadya bersama-sama menyelidiki kematian Siyu, menurut laporan dari Sina, situs berita Tiongkok.

Panggilan The Epoch Times ke  hotline 120 layanan darurat dan rumah sakit di Dengfeng tidak dijawab. The Epoch Times menghubungi komisi kesehatan provinsi Henan dan belum menerima balasan hingga saat ini. (asr)

Pria Chongqing yang Berorasi Anti-Kebijakan Nol Kasus COVID-19 Ditangkap Pihak Berwenang Tetapi Diselamatkan Warga

0

NTD

Kebijakan Nol Kasus yang dipaksakan oleh rezim Xi Jinping dalam mencegah penyebaran epidemi semakin mendapat perlawanan dari masyarakat. Sebuah video yang diposting di Internet menunjukkan bahwa seorang pria di Chongqing, Tiongkok yang menyampaikan orasi tentang anti kebijakan tersebut mampu beresonansi karena seirama dengan suara hati warga komunitas. Setelah itu, polisi berusaha menangkapnya, namun berhasil diselamatkan oleh warga setempat.

Pada 24 November, beberapa video postingan netizen yang menjadi viral menunjukkan bahwa di depan pos pemeriksaan untuk mencegah epidemi di sebuah komunitas di Kota Chongqing, terlihat seorang pria dengan tas punggung sedang berorasi di depan sekelompok warga, Ia mengkritik kebijakan pencegahan epidemi pihak berwenang. Warga yang menonton terus memberikan tanggapan positif, dan ada orang yang menyebutnya sebagai “pahlawan besar”.

Video tersebut menunjukkan bahwa pria tersebut mungkin sebelumnya telah berselisih paham dengan petugas pencegahan epidemi, sehingga orasinya menarik perhatian warga untuk mendekat dan menonton. Pria tersebut mengeluh bahwa lockdown ketat telah menyebabkan harga sayuran melonjak tinggi, dan perusahaan asam nukleat mendapat untung besar dari kebijakan tersebut dan seterusnya.

Dia mengatakan : “Hanya ada satu penyakit di dunia, yaitu tanpa kebebasan dan kemiskinan”. Dia juga berulang kali meneriakkan “Tanpa kebebasan lebih baik saya mati”. Selain itu ia pun dengan blak-blakan mengatakan bahwa alasan mengapa pemerintah Tiongkok masih terus menyiksa rakyatnya dalam berperang melawan flu ringan (mengacu pada virus dengan toksisitas yang melemah) ?” Itu karena, pemerintah sendiri sudah sadar bahwa kebijakannya itu salah tetapi mereka tidak mau mengakui kesalahan. Karena begitu mengakuinya, mereka harus memikul tanggung jawab yang setimpal.

Dia juga menyinggung soal jalan-jalan di Hongkong sudah ramai dengan lalu lintas, dan penonton sudah memenuhi stadion Piala Dunia. Beberapa bintang yang pernah positif COVID-19 sekarang dalam kondisi segar bugar. Dia juga bertanya kepada penonton apakah mereka ingin keluar dari komunitas untuk bermain bola basket sekaligus menyembuhkan “influenza tak berarti” ini, dan seterusnya.

Video selanjutnya menunjukkan bahwa setelah orasi, beberapa orang petugas keamanan mencoba untuk mengendalikan pria tersebut dan memasukkannya ke dalam mobil mereka. Para warga yang menonton di sana segera berteriak : “Jangan menggunakan kekerasan” dan “jangan impulsif”, saat itu kerumunan warga menjadi lebih besar. Sambil melawan petugas keamanan yang mau membawanya, pria itu berteriak “tolong saya” kepada warga. Secara spontan beberapa warga maju untuk menyelamatkannya, merebut pria itu dari tangan polisi dan bergegas pergi, massa yang memenangkan perebutan bersorak gembira.

Saat video tersebut diposting online, netizen memuji keberanian pria tersebut serta warga masyarakat di sana. Tetapi beberapa netizen khawatir pria ini mungkin tidak akan lolos dari nasib tertangkap, karena pemerintah Tiongkok tidak memiliki “tradisi” untuk mengakui kekalahan kepada rakyat.

Pada 22 November dini hari, warga Komunitas Lizhiyuan di Distrik Shapingba, Chongqing berhasil menyelamatkan 2 orang tertuduh “positif terinfeksi” yang sedang dibawa oleh petugas berwenang menuju tempat isolasi terpusat dan menyiarkan secara langsung tes antigen terhadap keduanya yang hasilnya ternyata negatif. Akhirnya kedua orang tersebut dibebaskan oleh petugas. Meskipun hal ini sempat memicu opini publik, tetapi pihak berwenang masih berusaha untuk “mengklarifikasi desas-desus” dengan mengatakan bahwa di komunitas Lizhiyuan “tidak ada kasus positif palsu”, dan kedua orang yang “positif” itu sudah dibawa ke isolasi terpusat untuk menjalani karantina. Padahal keduanya malam itu juga telah dibebaskan. (sin)

Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri Malaysia ke-10, Mengakhiri Penantian Panjang Puluhan Tahun

oleh Reuters via The Epoch Times

Anwar Ibrahim  resmi dilantik sebagai perdana menteri Malaysia pada  Kamis 24 November oleh Raja Malaysia. Ini sekaligus mengakhiri perjalanan politik tiga dekade dari anak didik pemimpin veteran Mahathir Mohamad, seorang mantan tahanan yang pernah dihukum dengan tuduhan kasus sodomi, korupsi dan seorang pemimpin oposisi.

Pengangkatannya mengakhiri lima hari krisis pasca pemilihan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi dapat mengantarkan ketidakstabilan baru dengan saingannya, mantan perdana menteri Muhyiddin Yassin yang menantangnya untuk membuktikan suara mayoritasnya di parlemen.

Muhyiddin dan Anwar gagal memenangkan suara mayoritas, tetapi raja konstitusional, Raja Al-Sultan Abdullah, menunjuk Anwar setelah berbicara dengan beberapa anggota parlemen dan menggelar musyawarah dengan raja-raja melayu. 

Anwar mengambil alih kuris PM ke-10 pada saat yang suasana menantang : ekonomi melambat dan negara terpecah setelah pemilihan ketat yang mengadu koalisi progresif Anwar melawan aliansi Muslim etnis-Melayu yang sebagian besar konservatif.

Pasar melonjak pada akhir kebuntuan politik. Mata uang ringgit mencatat hari terbaiknya dalam dua minggu dan ekuitas naik 3 persen.

Anwar yang berusia 75 tahun telah berulang kali ditolak menjadi perdana menteri meskipun berada dalam jarak  sangat dekat selama bertahun-tahun: ia adalah wakil perdana menteri pada 1990-an dan perdana menteri resmi yang ditunggu pada 2018.

Di antaranya, dia menghabiskan hampir satu dekade di penjara karena tuduhan sodomi dan korupsi yang merupakan tuduhan bermotif politik  bertujuan untuk mengakhiri karirnya.

Ancaman ketidakpastian pemilu memperpanjang ketidakstabilan politik di negara Asia Tenggara, yang mana telah memiliki tiga perdana menteri dalam beberapa tahun, dan berisiko menunda keputusan kebijakan yang diperlukan untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Pendukung Anwar menyatakan harapan bahwa pemerintahnya akan mencegah kembalinya ketegangan bersejarah antara etnis Melayu, mayoritas Muslim, dan etnis minoritas Tionghoa dan India.

“Yang kami inginkan hanyalah moderasi untuk Malaysia dan Anwar mewakilinya,” kata seorang manajer komunikasi di Kuala Lumpur, yang meminta untuk diidentifikasi dengan nama keluarganya Tang.

Koalisi yang dikenal sebagai Pakatan Harapan, memenangkan kursi terbanyak dalam pemungutan suara Sabtu 19 November dengan 82 kursi, sementara blok Perikatan Nasional pimpinan Muhyiddin Yassin memenangkan 73 kursi. Mereka membutuhkan 112 kursi—mayoritas untuk membentuk pemerintahan.

Blok Barisan yang berkuasa lama hanya memenangkan 30 kursi—kinerja elektoral terburuk untuk koalisi yang mendominasi politik sejak kemerdekaan pada 1957.

Barisan mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya tidak akan mendukung pemerintah yang dipimpin oleh Muhyiddin, meskipun tidak mengacu pada Anwar.

Muhyiddin, setelah penunjukan Anwar meminta kepadanya untuk membuktikan suara mayoritasnya di parlemen.

Polisi Tingkatkan Keamanan

Kubu Muhyiddin termasuk partai Islam PAS, yang perolehan suaranya menimbulkan kekhawatiran di antara  komunitas etnis Tionghoa dan etnis India, yang mana sebagian besar menganut agama lainnya.

Pihak berwenang memperingatkan setelah pemungutan suara akhir pekan tentang peningkatan ketegangan etnis di media sosial dan platform video pendek TikTok mengatakan pihaknya  waspada untuk konten yang melanggar pedomannya.

Polisi mengatakan kepada pengguna media sosial untuk menahan diri dari postingan “provokatif”.  Selain itu, mendirikan pos pemeriksaan 24 jam di jalanan seluruh negeri untuk memastikan perdamaian dan keamanan publik.

 Raja Al-Sultan Abdullah menunjuk Perdana Menteri, setelah Anwar dan Muhyiddin melewatkan tenggat waktu Selasa sore untuk membentuk aliansi yang berkuasa.

Raja konstitusional memainkan peran seremonial, tetapi dapat menunjuk seorang perdana menteri yang diyakini akan memimpin mayoritas kursi di parlemen.

Malaysia memiliki monarki konstitusional yang unik di mana raja dipilih secara bergiliran dari keluarga kerajaan dari sembilan negara bagian untuk memerintah dalam masa jabatan lima tahun.

Sebagai perdana menteri, Anwar harus mengatasi inflasi yang melonjak dan pertumbuhan  melambat ketika ekonomi pulih dari pandemi COVID-19, sambil menenangkan ketegangan antar etnis.

Masalah yang paling mendesak adalah anggaran tahun depan, yang diajukan sebelum pemilihan diadakan tetapi belum disahkan.

Anwar juga harus merundingkan kesepakatan dengan anggota parlemen dari kubu lain untuk memastikan dia dapat mempertahankan dukungan mayoritas di parlemen. (asr)

Rudal Rusia Terus Menggempur Ukraina, Jutaan Rakyat Hidup Tanpa Listrik dan Air Bersih di Malam Musim Dingin

oleh Yan Shu

Rakyat Ukraina sedang menderita akibat terputusnya aliran listrik dan air bersih. Presiden Volodymyr Zelensky sekali lagi meminta PBB untuk menanggapi dengan tegas pengeboman rudal Rusia terhadap fasilitas energi dan umum yang masih terus terjadi sampai saat ini.

Ukraina mengatakan bahwa Rusia menembakkan sekitar 70 rudal lagi pada Rabu 23 November yang mengenai rumah sakit, sekolah, fasilitas transportasi dan daerah pemukiman serta instalasi energi.

Serangan itu menyebabkan pemadaman listrik di banyak bagian Ukraina, dan di tempat-tempat seperti Kyiv, tidak hanya aliran listrik yang terputus, tetapi pasokan air bersih juga terputus.

Saat ini Ukraina sedang mengalami pemadaman listrik nasional terburuk. Jutaan warga terpaksa harus hidup di suhu bawah nol yang tanpa pemanas.

Reaktor nuklir di bagian selatan dan barat Ukraina terpaksa ditutup karena kekurangan daya.

Sebuah rumah sakit bersalin juga dihancurkan oleh rudal Rusia. Seorang bayi yang berusia dua hari tewas secara tragis.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan : “Sangat tragis. Banyak orang terluka dan ada juga warga yang tewas. Terimalah belasungkawa saya untuk semua orang yang telah kehilangan orang yang dicintai”.

Zelensky mengatakan bahwa para petugas darurat sedang bekerja sepanjang waktu untuk memulihkan aliran listrik dan air bersih di seluruh negeri.

Hingga hari Kamis 24 November siang, listrik di tiga perempat kota Kyiv telah berhasil dipulihkan, dan pasokan air bersih baru beberapa bagian yang telah dipulihkan.

Selama beberapa minggu terakhir, Rusia telah berulang kali meluncurkan serangan rudal berskala besar ke fasilitas energi Ukraina, setiap kali serangan itu menyebabkan jutaan orang harus hidup tanpa air bersih atau listrik.

Citra satelit malam hari yang dirilis oleh NASA menunjukkan, sebagian besar Ukraina berada dalam kegelapan bulan ini.

Hari Rabu, Zelensky membuat seruan yang mendesak Dewan Keamanan PBB mengambil tindakan untuk menghentikan serangan rudal Rusia.

“Kami sedang menunggu tanggapan yang sangat tegas dari dunia atas teror Rusia terhadap Ukraina hari ini, kami juga menanti tanggapan dari mitra, teman-teman kami”, kata Zelensky.

Cait Moran, Perwakilan Tetap Irlandia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan : “Irlandia sekali lagi mendesak Rusia untuk menghentikan semua permusuhan, menarik pasukannya dan kembali ke jalur dialog dan solusi diplomatik”.

Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bahwa pada hari Rabu, pihaknya telah menyerang lokasi militer dan infrastruktur Ukraina dengan rudal, tetapi membantah membom Kota Kyiv. (sin)