Home Blog Page 520

Aksi Protes Anti-Kediktatoran di Iran Terus Berlanjut Selama 10 Hari, Rakyat Menolak Mundur

Li Qingyi – NTD

Aksi protes secara besar-besaran meletus di Iran yang dipicu oleh kematian gadis muda Mahsa Amini. Aksi Massa sudah memasuki hari ke sepuluh pada Minggu (25/9).  Ada puluhan warga yang tewas dalam aksi protes. Akan tetapi, rakyat Iran menegaskan tak akan mundur.

Para pengunjuk rasa meneriakkan: (bahasa Persia) “Persatuan, Pertarungan, Kemenangan.”

Aksi protes menentang kediktatoran yang dipicu oleh kematian  Mahsa Amini, kini telah menyebar  setidaknya ke 46 kota dan desa di Iran. Hingga Minggu 25 September, aksi protes tak menunjukkan tanda-tanda akan mereda.

TV pemerintah Iran melaporkan, setidaknya 41 pengunjuk rasa tewas dalam bentrokan dengan polisi sejak aksi protes meletus. 

Setidaknya 13 orang tewas dan lebih dari 1.200 demonstran ditangkap, menurut statistik resmi dari otoritas Iran.

Di kota Babol, Iran utara, pengunjuk rasa membakar bendera Iran dan menghancurkan potret mantan Pemimpin Tertinggi Syiah Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini  dan Pemimpin Tertinggi saat ini Ayatollah Ali Khamenei.

Mahsa Amini, 22 tahun, meninggal dunia saat ditahan oleh otoritas Iran. Wanita Kurdi itu ditangkap oleh polisi moral Iran karena memperlihatkan beberapa helai rambut saat mengenakan jilbab. Dia dinyatakan meninggal setelah tiga hari ditahan.

Pada 16 September, setelah kematian Mahsa Amini, demonstrasi pecah di Teheran, ibu kota Iran. Selanjutnya,  menyebar menjadi gerakan anti-kediktatoran skala nasional.

Pada  Minggu 25 September, di Jerman, Italia, Kanada, dan negara-negara lain, penduduk lokal keturunan Iran mengadakan rapat umum untuk mendukung protes rakyat Iran.

Nafise Ahmadi, seorang warga Kanada keturunan Iran berkata : “Kami tak menginginkan sebuah republik Islam. Kami ingin Iran di masa lalu kami kembali, kami ingin Iran menjadi negara yang bebas.” (hui)

Pejabat Rusia Akui Adanya Warga yang Kabur ke Perbatasan Gara-gara Wajib Militer, UE Akan Tentukan Sikap Bersama untuk Syarat Masuk

NTD

Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan perintah wajib militer yang pertama kalinya sejak Perang Dunia II pada  21 September. Rusia ingin merekrut 300.000 orang pasukan cadangan untuk berperang di Ukraina. Begitu perintah  keluar, justru memicu warga beramai-ramai kabur. Pejabat perbatasan Rusia mengakui adanya gelombang besar mobil yang mencoba melintasi perbatasan ke Georgia. Uni Eropa menentukan sikap yang sama tentang syarat orang-orang Rusia yang ingin masuk.

Warga Rusia takut dipanggil mengikuti wajib militer, akan tetapi tidak sanggup membeli tiket pesawat. Mereka pun akhirnya memilih bergegas melintasi perbatasan darat, demikian laporan Central News Agency. Sejak 21 September, orang-orang telah mengantre berjam-jam untuk melintasi perbatasan ke Mongolia, Kazakhstan, Finlandia atau Georgia, sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters.

Keterangan Foto : Di Bandara Zvartnots Rusia pada 21 September 2022. Penerbangan keluar dari Rusia hampir penuh dipesan minggu ini setelah Presiden Vladimir Putin menawarkan untuk memanggil beberapa cadangan untuk berperang di Ukraina, menurut data dari maskapai penerbangan dan agen perjalanan. (KAREN MINASYAN/AFP via Getty Images)

Pada 24 September, pejabat lokal Rusia di perbatasan dengan Georgia mengatakan bahwa ada sekitar 2.300 kendaraan pribadi yang menghalangi jalan, menunggu untuk melewati pos pemeriksaan perbatasan.

Pejabat setempat juga mengatakan pos pemeriksaan mengalami kesulitan memindahkan kendaraan dan tenaga tambahan telah dikerahkan. Menyerukan kepada masyarakat untuk tidak bergerak ke arah Georgia.

Ini adalah pertama kalinya pejabat Rusia yang terkait secara resmi mengakui bahwa adanya gelombang eksodus dari negara itu.

Kritik Langka dari Media Rusia

Perintah mobilisasi parsial Putin juga memicu protes di seluruh Rusia. Menurut organisasi pemantau independen OVD-Info, lebih dari 1.300 pengunjuk rasa ditangkap dan dihukum di 38 kota besar dan kecil di seluruh Rusia pada  21 September.  Mereka terdiri lebih dari 740 orang di lebih dari 30 kota dari St. Petersburg hingga Siberia pada 24 September. 

Polisi memblokir jalan di St. Petersburg pada 24 September 2022, setelah seruan untuk memprotes mobilisasi parsial yang diumumkan oleh presiden Rusia. (AFP melalui Getty Images)

Polisi menahan seorang pria di St. Petersburg pada 24 September 2022. (AFP melalui Getty Images)

Selain memicu gelombang eksodus dan aksi protes, perintah mobilisasi mengirimkan dokumen perekrutan yang  salah sasaran.  Dilaporkan bahwa beberapa pria yang tak memiliki pengalaman militer atau telah melewati usia perekrutan, juga menerima dokumen perekrutan sehingga meningkatkan kemarahan publik.

Begitu kabat tersebut menyebar, mendapat kritik dari jurnalis media pemerintah pro-Kremlin, sebuah peristiwa yang jarang terjadi. Margarita Simonyan, pemimpin redaksi saluran berita milik negara “Russia Today” (RT), mengkritik di akun Telegramnya pada  24 September: “Pihak berwenang mengumumkan bahwa batas usia atas untuk perekrutan tentara adalah 35 tahun. tetapi perintah perekrutan telah dikeluarkan. Untuk orang-orang berusia 40-an.”

Dengan melakukan itu, ia mengatakan, “mereka memprovokasi orang-orang, seolah-olah mereka sengaja, berbuat jahat. Seolah-olah mereka dikirim oleh otoritas Kyiv”.

Selain perintah mobilisasi militer, Rusia juga mengeluarkan undang-undang pada  24 September menetapkan bahwa tentara yang meninggalkan tugas tanpa izin, menyerah “tanpa persetujuan”, menolak untuk melawan atau tidak mematuhi perintah dapat dihukum hingga 10 tahun penjara.

Penumpang dari St. Petersburg, Rusia turun setelah tiba di Bandara Helsinki di Vantaa, Finlandia, pada 24 September 2022. (JUSSI NUKARI/Lehtikuva/AFP via Getty Images)

Orang-orang Rusia kabur ke negara-negara lain, UE mencari posisi bersama tentang syarat masuk.

Data Google Trends menunjukkan bahwa pada pagi hari perintah mobilisasi  yang  dikeluarkan oleh Rusia pada 21 September, jumlah pencarian untuk kata kunci “tinggalkan Rusia” adalah 100 kali lebih tinggi dari biasanya.

Komisi Eropa pada 22 September mengatakan bahwa negara-negara anggota Uni Eropa harus membangun posisi bersama terhadap orang-orang Rusia yang ingin masuk. Ia menambahkan bahwa negara-negara anggota harus menilai permohonan masuk Rusia berdasarkan kasus per kasus, dengan mempertimbangkan hak-hak dasar dan undang-undang tentang prosedur suaka.

Republik Ceko mengatakan pada  22 September bahwa mereka tidak akan mengeluarkan visa kemanusiaan untuk warga Rusia yang meninggalkan negara itu untuk menghindari perintah wajib militer. Ceko mengambil sikap yang berbeda dari beberapa negara anggota Uni Eropa lainnya.

“Saya tahu bahwa orang-orang Rusia melarikan diri dari keputusan Putin yang semakin putus asa,” kata Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky dalam sebuah pernyataan yang diperoleh AFP, yang tidak memenuhi kriteria untuk visa kemanusiaan.

Republik Ceko, yang saat ini memegang jabatan presiden bergilir Uni Eropa, berhenti mengeluarkan visa ke Rusia setelah Rusia menginvasi Ukraina. Akan tetapi,  membuat pengecualian untuk kasus kemanusiaan.

Jerman berbeda dengan Republik Ceko. Pihak berwenang Jerman mengatakan pada 22 september bahwa mereka bersedia membiarkan beberapa warga Rusia yang kabur untuk masuk.

“Buronan yang diancam dengan penindasan berat umumnya menerima perlindungan internasional di Jerman,” kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser, menurut kutipan dari wawancara dengan Frankfurter Allgemeine Zeitung.

Ia mengatakan, siapa pun yang berani menentang rezim Putin dan dalam bahaya besar dapat mengajukan permohonan suaka dengan alasan penganiayaan politik. Namun dia juga menyebutkan bahwa suaka politik tidak secara otomatis diberikan.  Pelamar juga harus menjalani pemeriksaan keamanan terlebih dahulu. 

Menteri Dalam Negeri Jerman Faeser. (Sean Gallup/Getty Images)

Finlandia Mempertimbangkan Melarang Masuknya Warga Rusia

Setelah invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan negara-negara Barat menutup perbatasan dan wilayah udara mereka ke Rusia.  Meski demikian,  perbatasan darat Finlandia tetap menjadi salah satu dari sedikit titik masuk bagi orang Rusia ke Eropa.

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan, pemerintah sudah menilai risiko yang ditimbulkan oleh orang-orang Rusia yang melewati Finlandia. Ia mempertimbangkan cara untuk mengurangi penyeberangan orang Rusia secara signifikan.

Marin berkata : “Kehendak pemerintah sangat jelas. Kami percaya perlu untuk berhenti mengizinkan orang-orang Rusia mengunjungi (ke Finlandia) dan transit melalui Finlandia. Setelah berita  (21 September), saya pikir situasinya perlu diperbaiki dan dievaluasi ulang.”

Finlandia secara signifikan mengurangi visa yang dikeluarkan untuk warga Rusia sejak 1 September.

Perdana Menteri Finlandia Marin. (FREDERICK FLORIN/AFP via Getty Images)

Negara-negara Baltik Tak Menawarkan Suaka kepada Warga Rusia yang Kabur dari Wajib Militer

Estonia, Latvia, Lithuania, dan Polandia secara resmi melarang semua warga negara Rusia yang memegang visa Schengen jangka pendek memasuki negara itu sejak 19 September. 

Larangan tersebut dikecualikan terhadap pembangkang Rusia yang mencari suaka di UE, serta pengemudi truk, pengungsi, penduduk tetap negara-negara UE dan pengunjung keluarga. (hui)

Pasar Guangzhou, Tiongkok Terbakar, Kobaran Api Membumbung Tinggi

0

Luo Tingting

Kebakaran terjadi di sebuah pasar di Guangzhou, Tiongkok, pada (25/9) malam. Asap tebal terlihat membumbung tinggi dan seluruh pasar nyaris ludes. Saksi di tempat kejadian berseru: “Sangat mengerikan, sangat menakutkan!”

Pemadam Kebakaran Guangzhou mengumumkan di akun medsosnya pada pukul 22.00 malam itu, bahwa kebakaran terjadi di lantai dua Pasar Huadi Lily Garden, Jalan Hualei, Distrik Liwan. Disebutkan juga, bangunan yang terbakar adalah pasar hasil sektor pertanian. Kobaran api sedang diupayakan  dipadamkan, sementara tidak ada orang yang terluka.

Warga yang menyaksikan adegan itu mengunggah beberapa video di Weibo. Apinya sangat besar. Amukan si jago merah  menutupi seluruh pasar, dan api memantulkan kobaran besar di malam yang gelap.

Warga yang menyaksikan peristiwa itu berseru: “Wow! Ini sangat menakutkan! Saya tidak bisa melihat apakah ada orang di pasar. Aduh, seluruh pasar terbakar!”

Warga lainnya berkata ; “Wow, mengerikan, mengerikan, api yang begitu besar, seluruh pasar terbakar! Wow, dan membakar ke sisi jalan, terlalu menakutkan! “

Video yang beredar menunjukkan bahwa api dari pasar berada di tengah-tengah bangunan pemukiman.  Berita  menunjukkan bahwa kebakaran telah melanda beberapa bangunan tempat tinggal.

Ada netizen mengatakan: “Saya menonton video lain, dan rumah penduduk juga terbakar . Semoga mereka selamat.”

Netizen Indomethacin_L menuliskan: “Api dari pasar berjarak 30 meter dari rumah saya.”

Netizen Guangzhou Liu_Xiaopei berkata: “Tidak ada korban, saya tinggal di sebelah, tapi saya tidak bisa kembali kesana malam ini, dan pakaian di balkon juga musnah terbakar.”

Netizen Martian Wood 123 menulis : “Tidak ada korban jiwa, tapi tokonya ada di lantai satu. Saya tidak tahu apakah barangnya masih ada.”

Pada pukul 0:07  26 September, pemadam kebakaran Guangzhou mengeluarkan pemberitahuan yang berunyi : Api di pasar  seluruhnya padam. Lokasi kebakaran utama ada di lantai dua. Produk yang terbakar terutama adalah produk pertanian dan lain-lain, dan luas tempat yang terbakar sekitar 800 meter .Tidak ada korban jiwa. Penyebab kebakaran sedang diselidiki.​​ (hui)

Masyarakat Internasional Diserukan Mendukung Partisipasi Taiwan di ICAO

0

oleh Wang Kwo-tsai 

Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) mengembangkan peraturan dan  standar umum untuk penerbangan sipil. Arahan dari ICAO ini dipatuhi oleh seluruh  negara di dunia untuk memastikan pertumbuhan penerbangan sipil internasional yang  aman dan teratur.  

Sidang tiga tahunan ke-41 Majelis ICAO yang akan diadakan mulai 27 September  hingga 7 Oktober tahun ini di Montreal, Kanada, akan menjadi acara terbesar  organisasi tersebut sejak mulainya pandemi COVID-19. 

Pertemuan tersebut akan menjadi simbol untuk mendukung pemulihan sektor  penerbangan. Kami menyerukan ICAO untuk mengikutsertakan Taiwan demi  terwujudnya penerbangan yang lancar. 

Menghubungkan kembali dunia dan memfasilitasi partisipasi teknis Taiwan 

ICAO merupakan forum penting di sektor penerbangan dan perkembangannya.  Organisasi ini merupakan wadah otoritas penerbangan sipil yang membahas isu-isu,  seperti keselamatan penerbangan, layanan navigasi udara, keamanan penerbangan,  perlindungan lingkungan, dan ekonomi penerbangan.  

Semua hal itu berdampak pada perkembangan sektor penerbangan sipil di setiap  negara. Oleh karena industri penerbangan global sangat terdampak oleh pandemi,  kolaborasi di antara semua pihak maskapai dalam mendukung kesehatan penumpang  dan perjalanan yang aman menjadi lebih penting dibanding sebelumnya, sehingga tidak  boleh ada otoritas penerbangan sipil yang diabaikan.  

ICAO akan mengadakan sesi Majelis ke-41 dengan tujuan untuk menghubungkan  kembali dunia, dan partisipasi Taiwan akan membantu dunia memenuhi tujuan tersebut. 

Taiwan’s Taipei Flight Information Region (Taipei FIR) adalah bagian dari jaringan  ICAO yang memiliki lebih dari 300 FIR.  

Administrasi Penerbangan Sipil Taiwan (CAA Taiwan) adalah satu-satunya entitas yang  mengawasi dan bertanggung jawab atas manajemen lalu lintas udara yang aman di  seluruh Taipei FIR.  

Entitas ini menawarkan layanan informasi yang lengkap dan merampingkan rute udara  untuk memastikan keselamatan semua pesawat dan penumpang yang tiba, berangkat,  dan transit di Taipei FIR. 

Namun, upaya Taipei FIR terhambat oleh tindakan China baru-baru ini, ketika pada  Agustus 2022, China secara sepihak melakukan latihan militer di sekitar Taiwan. Hal ini  mempengaruhi rute udara internasional dan membahayakan keselamatan penerbangan  di Taipei FIR serta FIR negara tetangga.  

Dalam upaya untuk menghindari bahaya dan mengatasi masalah keselamatan, CAA  Taiwan harus mengambil tindakan cepat untuk menyusun rencana, dan memandu  pesawat, termasuk sejumlah pesawat asing yang berangkat, tiba, atau transit di Taipei  FIR. Situasi tersebut telah membebani maskapai penerbangan dengan biaya  tambahan, karena mereka harus menempuh perjalanan yang lebih lama dan mahal,  serta meningkatnya risiko keamanan yang tidak terduga.  

Dari perspektif manajemen risiko dan keselamatan, ICAO perlu mengizinkan CAA  Taiwan untuk berpartisipasi dalam ICAO sehingga dapat berkomunikasi dengan FIR  lain secara tepat waktu melalui organisasi internasional ini. 

Berbagi pengalaman penerbangan Taiwan untuk tujuan penerbangan bebas  hambatan  

Terlepas dari pandemi parah yang telah berdampak terhadap perkembangan dunia  selama dua tahun terakhir ini, CAA Taiwan telah melakukan segala upaya untuk  mempertahankan rekor keamanan yang kuat dari Taipei FIR sembari mematuhi  langkah-langkah antipandemi dan mematuhi standar dan rekomendasi praktik ICAO.  

Dengan upaya bersama oleh pihak penerbangan sipil dan pemerintah, maskapai  nasional Taiwan menjadi satu dari sedikit maskapai di seluruh dunia yang tetap  menguntungkan dan tidak melakukan pemutusan hubungan kerja. Selain itu, menurut  statistik Airports Council International untuk tahun 2020 dan 2021, Bandara  Internasional Taoyuan Taiwan adalah bandara tersibuk keempat di dunia untuk kargo  udara internasional. 

Kemajuan teknologi telah menyebabkan perkembangan dan perubahan yang belum  pernah terjadi dalam sejarah penerbangan. Drone (pesawat terbang nirawak) adalah  salah satu contohnya. Penggunaan drone yang lebih luas dan menimbulkan risiko  potensial terhadap keselamatan penerbangan serta operasi bandara, telah mendorong  ICAO untuk merevisi ketentuan dalam materi panduan terkait sistem pesawat tak  berawak.  

Namun, akses untuk memperoleh informasi dari ICAO sangat terbatas bagi CAA  Taiwan. Meskipun demikian, CAA Taiwan telah membentuk mekanisme manajemen  secara tepat waktu guna menjaga keselamatan penerbangan di dalam FIR Taipei.  

Bab khusus tentang drone dalam Undang-Undang Penerbangan Sipil Taiwan mulai  berlaku sejak 31 Maret 2020. Sistem aplikasi berbasis web yang disebut Sistem  Informasi Manajemen Operasi Drone juga dimulai pada saat yang bersamaan. 

Selanjutnya, untuk menjaga keamanan pengoperasian bandara dan mendeteksi  aktivitas drone ilegal, CAA Taiwan menyiapkan sistem pertahanan drone di berbagai  bandara.  

Selain itu, CAA Taiwan juga telah merencanakan sistem pengaturan otomatis lalu lintas  udara generasi berikutnya untuk memastikan sistem manajemen lalu lintas udaranya  memenuhi kebutuhan operasional Taipei FIR di masa depan.  

Taiwan bersedia berbagi pengalaman penerbangannya dengan negara lain dan  berharap dapat mempelajari pengalaman mereka untuk meningkatkan keselamatan  penerbangan. 

Mendesak masyarakat internasional untuk mendukung partisipasi Taiwan di ICAO 

Seruan Taiwan untuk masuk dalam ICAO semakin mendapat perhatian dunia  internasional. Sebagai bagian penting dalam komunitas penerbangan internasional,  Taiwan bertanggung jawab untuk menjaga keselamatan penerbangan. Partisipasi  dalam ICAO akan memungkinkan Taiwan bersama dengan semua negara lain  berkontribusi dalam penerbangan global dan kesejahteraan seluruh umat manusia. 

Selama bertahun-tahun, CAA Taiwan telah mempertahankan standar layanan dan  keamanan terbaik untuk Taipei FIR demi mematuhi Standar dan Rekomendasi Praktik  dari ICAO.  

Tema dari ICAO, “Menghubungkan Kembali Dunia”, pada Majelis tahun ini bertujuan  untuk mempromosikan pemulihan penerbangan global.  

Sekarang saatnya ICAO berhubungan kembali dengan Taiwan. Agar lebih berkontribusi  dalam penerbangan sipil internasional, CAA Taiwan berharap dapat berbagi  pengalaman dan praktik terbaiknya dan berpartisipasi dalam Majelis ke-41 ICAO secara  bermakna dan profesional untuk membantu dunia memenuhi tujuan ICAO, yakni  terwujudnya jaringan yang lancar demi keselamatan penerbangan. 

Menteri Perhubungan Republic of China (Taiwan) 

Pakar AS : 4 Pertanda yang Mencerminkan Partai Komunis Tiongkok Mulai Runtuh

0

 oleh Zhang Ting

Sebastian Mallaby, rekan senior ekonomi internasional di Dewan Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat menulis artikel berjudul “Beberapa Petanda yang Mencerminkan PKT Mulai Runtuh” yang diterbitkan oleh Washington Post pada 24 September. Beberapa pertanda itu dijabarkan dari aspek-aspek : epidemi, real estate, penindasan terhadap perusahaan raksasa teknologi, dan masalah demografi Tiongkok.

Sebastian Mallaby memulai penjelasannya dengan bertanya, apakah Tiongkok adalah raksasa ekonomi dan dalam waktu tak lama lagi akan melampaui Amerika Serikat dalam hal teknologi ? Atau raksasa yang sedang sakit, terganggu oleh demografi, krisis perumahan, dan mandat pemerintah yang kontraproduktif ?

Sebastian Mallaby dengan terampil menjawab bahwa tampaknya kedua unsur itu ada. Namun dia langsung menekankan bahwa kelemahan yang dimiliki Tiongkok semakin kuat mendominasi.

Perkembangan terbaru Tiongkok dalam drone, pembayaran seluler dan peralatan jaringan 5G, serta kecerdasan buatan, cukup menggambarkan mengapa beberapa orang khawatir bahwa suatu hari nanti Tiongkok akan menyusul Amerika Serikat. Tetapi sejauh menyangkut para pemimpin Tiongkok, mereka menghadapi tantangan yang lebih dalam, kata Malaby.

Tahun ini, pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan hanya tumbuh sedikit di atas 3%, katanya. Itu jauh di bawah target resmi 5,5%, Bahkan cukup memalukan jika dibandingkan dengan kinerja ekonomi Tiongkok satu dekade lalu, ketika pertumbuhan tahunan mencapai sekitar 8%. PKT akan mengaitkan perlambatan ekonomi tersebut dengan hambatan-hambatan istimewa lainnya. Namun hambatan itu semua secara kolektif menunjuk pada gambaran yang lebih besar, yakni “sistem otoriter telah mencapai puncaknya”.

Mallaby mengatakan bahwa rintangan pertama yang dialami Tiongkok adalah COVID-19. Segera setelah ada tanda-tanda wabah muncul di suatu tempat di Tiongkok, PKT langsung memberlakukan tindakan penguncian yang ekstrem. Kota-Kota seperti Shanghai, Shenzhen dan lusinan kota lainnya telah mengalami jam malam yang menghancurkan secara ekonomi, mengganggu rantai pasokan global dan menyebabkan kekurangan pangan dan kesulitan lainnya bagi jutaan orang. Di Kota Ruili yang berbatasan dengan Myanmar, penduduk dilarang meninggalkan rumah mereka selama total 119 hari antara bulan Maret 2021 hingga April 2022, Demikian Bloomberg Businessweek baru-baru ini melaporkan.

Pada saat sebagian besar negara di dunia secara bertahap memulai lagi kegiatan ekonomi mereka dan menerapkan kebijakan hidup berdampingan dengan virus, kebijakan nol kasus PKT yang ekstrem telah menyebabkan semakin banyak warga Tiongkok merasa tidak puas terhadap pemerintah. Pada 18 September pagi hari sebuah bus yang mengangkut 45 orang warga Guizhou yang dicurigai sebagai suspek COVID-19 akan dibawa paksa ke tempat isolasi terpusat, bus yang terguling dan jatuh ke jurang yang dalamnya belasan meter menyebabkan 27 orang penumpangnya tewas dan belasan lainnya terluka. Meski pejabat setempat sudah meminta maaf, tetapi sulit meredam kemarahan warga.

Netizen yang menggunakan nama “Nobita Nobi” menyebutkan : “Meminta maaf tidak dapat menghidupkan kembali korban tewas, dan pengkhianatan kepercayaan pasti mengerikan. Kecelakaan ini telah menghabiskan kepercayaan yang diberikan seluruh masyarakat kepada pemerintah. Kepercayaan yang rusak tidak dapat diperbaiki dengan permintaan maaf yang tulus. Terlebih lagi , ketulusan tidak dapat ditunjukkan dengan kalimat, naskah, keirei atau membungkuk penuh hormat. Sedangkan kegiatan membawa paksa warga yang diduga berkontak dekat dengan COVID-19 ke tempat-tempat isolasi terpusat masih terus berlangsung sampai sekarang”.

Rintangan kedua yang dihadapi PKT menurut Sebastian Mallaby, adalah masalah real estate. Sekali lagi, pemerintahan partai komunis Tiongkok telah membuat keputusan politik yang mencegah konsumsi swasta. Akibatnya, kebijakan distorsi negara telah mendorong pertumbuhan yang tidak sehat di pasar real estat.

Pada tahun 2000-an, Tiongkok memanipulasi nilai mata uangnya guna mendorong ekspor tetapi juga menyebabkan surplus perdagangan yang tidak berkelanjutan, katanya. Langkah pemerintah Tiongkok selanjutnya adalah memerintahkan bank dan pemerintah daerah untuk mempromosikan kebangkitan industri konstruksi. Meskipun sekali lagi mampu mendongkrak kenaikan pertumbuhan, tetapi itu menggantikan pembelian obligasi luar negeri yang tidak berkelanjutan dengan utang dalam negeri yang tidak berkelanjutan. Akibatnya, para pengembang real estat terbesar Tiongkok gagal membayar utangnya. Pembeli apartemen yang proyeknya mangkrak sangat marah, lalu mereka menghentikan pembayaran angsuran KPR yang jumlahnya terus menyebar ke lebih dari seratus kota. Harga rumah jatuh selama 12 bulan berturut-turut. Akibat industri real estat berhasil mendongkrak lebih dari seperempat porsi pertumbuhan ekonomi, jadi keruntuhannya pasti mengancam resesi yang lebih luas dalam ekonomi Tiongkok.

Mallabi mengatakan bahwa rintangan ketiga telah membayangi kekuatan Tiongkok di bidang teknologi. Untuk alasan politik, PKT tidak dapat mentolerir raksasa teknologi yang bercita-cita menjadi influencer gaya Elon Musk. Orang-orang ini mendaftarkan perusahaan di bursa saham asing dan memulai perusahaan untuk membantu mahasiswa Tiongkok mendaftar ke universitas asing. Tetapi pemerintah Tiongkok telah menindak perusahaan raksasa teknologi ini. Tindakan PKT ini tidak akan mendorong generasi teknologi berikutnya untuk memulai perusahaannya di daratan Tiongkok.

Rintangan keempat menurut Sebastian Mallaby adalah isu demografi Tiongkok : Pada tahun 1979, para pemimpin PKT menerapkan kebijakan satu anak yang keras yang menyebabkan aborsi selektif menurut jenis kelamin, ketidakseimbangan gender, tingkat kelahiran yang menurun dengan cepat. Pemerintah akhirnya beralih ke kebijakan dua anak pada tahun 2016 ketika menyadari hal ini dapat memicu krisis populasi. Tahun lalu, dalam kepanikan, pemerintah mengumumkan kebijakan tiga anak, serta rencana untuk mendorong kelahiran, tetapi sudah terlambat, dan tingkat kesuburan tidak menunjukkan tanda-tanda meningkat.

Semua hambatan ini bukan kabar baik, katanya. Dia menyimpulkan artikel yang diterbitkan pada “Washington Post” melalui akun Twitter-nya pada hari Minggu : “Model ekonomi terpusat PKT akan segera berakhir”. (sin)

Xi Jinping Lewatkan Seminar Militer yang Memicu Spekulasi

0

 Sophia Lam

Pemimpin partai Komunis Tiongkok (PKT)  Xi Jinping tidak menghadiri Seminar Pertahanan Nasional dan Reformasi Militer yang diselenggarakan di Beijing pada Rabu 21 September. 

Meskipun absen, Xi, yang merupakan Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok (PKT), Ketua Tiongkok, dan Ketua Komisi Militer Pusat (CMC), memberikan instruksi kepada para hadirin dan memerintahkan agar tentara  “fokus kepada kesiapan tempur ,” menurut corong propaganda utama PKT, Xinhua News Agency. 

Pada kesempatan itu, juga tidak hadir  Wei Fenghe, menteri Pertahanan Nasional PKT.

Li Qiaoming, mantan komandan Komando Teater Utara Tiongkok, hadir dalam seminar tersebut. Li digantikan oleh Wang Qiang dari Angkatan Udara yang dipromosikan Xi menjadi jenderal pada 8 September. 

Li terlihat di China Central TV  duduk di baris pertama di bawah panggung, di sebelah Liu Zhenli, komandan Angkatan Darat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Li menghilang dari  publik setelah Wang Qiang menggantikannya sebagai komandan dan pernah dimasukkan dalam rumor tentang “kudeta militer.”

Ada banyak spekulasi yang muncul tentang perombakan militer sebelum kongres nasional ke-20 PKT di mana Xi mengamankan masa jabatan 3 periode. 

Komentator  Tiongkok, Yang Wei menulis pada 9 September untuk The Epoch Times edisi bahasa Mandarin bahwa Li kemungkinan akan dipromosikan menjadi Central Military Commission (CMC) pada kongres partai ke-20 oleh Xi.

Yang Wi mencatat dalam artikelnya bahwa Li dipromosikan menjadi komandan Komando Teater Utara pada tahun 2017 oleh Xi dan  Li memimpin pembentukan bendera selama parade militer pada peringatan yang menandai pengambilalihan Tiongkok oleh PKT, yang menunjukkan bahwa Xi menghargainya.

Laporan Nikkei Asia juga percaya bahwa Li kemungkinan akan dipromosikan ke CMC, karena Li “menarik perhatian Xi” ketika dia menulis sebuah artikel yang menyentuh hati Xi.

Li menulis: “Uni Soviet runtuh karena partai tak memiliki tentara sendiri,” menurut Nikkei Asia.

RFI (Radio France Internationale) memperhatikan bahwa Li mengenakan lambang pasukan darat PLA dalam laporan TV Tiongkok, yang diyakini  “mengonfirmasi” bahwa Li akan menggantikan Liu Zhenli sebagai komandan pasukan darat PLA di kongres nasional PKT ke-20, seperti yang dilaporkan pada 23 September.

Ketidakhadiran menteri pertahanan Wei Fenghe, menurut komentator urusan Tiongkok Wang He, kemungkinan besar berkaitan dengan “alasan fisik.”

“Wei dianggap sebagai loyalis Xi dan ketidakhadirannya bukan karena alasan politik,” kata Wang dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times edisi bahasa Mandarin pada 22 September, “Kemungkinan besar dia terinfeksi oleh pandemi atau [ memiliki] beberapa masalah kesehatan lainnya.”

Wei terakhir kali muncul di kota Xi’an barat laut  (rumah bagi tokoh terakota Dinasti Qin) ketika dia bertemu dengan Jenderal Qamar Javed Bajwa, Kepala Staf Angkatan Darat Angkatan Darat Pakistan, menurut China Military News. 

Mantan letnan kolonel angkatan laut Tiongkok, Yao Cheng, yang sekarang tinggal di Amerika Serikat, men-tweet bahwa ketidakhadiran Xi menandakan bahwa dia tak mungkin mengamankan masa jabatan ketiganya sebagai pemimpin negara, pemimpin partai, dan pemimpin militer Tiongkok. 

“Xi, sebagai Ketua CMC, tidak menghadiri Seminar Pertahanan Nasional dan Reformasi Militer yang diadakan oleh CMC, sedangkan mantan Komandan Teater Utara Li Qiaoming, yang dicopot dari jabatannya oleh Xi, justru duduk di barisan depan, ” demikian cuitan Yao pada 22 September, “ini menunjukkan bahwa tentara akan memperbaiki keadaan terkait kegagalan besar Xi dalam reformasi militer. Jadi, tampaknya bukan hanya tidak mungkin Xi akan menjabat secara berturut-turut sebagai kepala partai, pemerintahan, dan militer, tetapi bahkan suksesinya sebagai ketua CMC sedang digantung oleh seutas benang.”

Yao pernah membeli teknologi militer berteknologi tinggi untuk rezim Tiongkok, hanya untuk dihukum karena melakukannya. Sayangnya, dia menjadi korban pertikaian politik PKT dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara pada 1998.

Ning Haizhong berkontribusi pada artikel tersebut.

5 Ide Feng Shui untuk Ruang Kerja yang Lebih Tenang dan Produktif

0

Jessica Bennett BHG.COM

Banyak diantara kita yang menghabiskan sebagian besar waktu kita setiap hari dengan duduk di meja kita, baik di rumah saat work from home maupun di meja kantor. Maka, cara Anda merancang ruang kerja tersebut akan sangat berdampak pada produktivitas, baik berdampak secara positif dengan membantu Anda tetap fokus dan termotivasi atau sebaliknya membuat Anda terganggu dan banyak mendapatkan interupsi.

Menerapkan prinsip-prinsip feng shui ke dalam ruang kerja Anda adalah salah satu cara untuk menumbuhkan lingkungan kerja yang tenang dan produktif serta menciptakan energi positif yang akan terbawa dalam sisa hidup Anda.

Dengan memperhatikan aliran energi atau chi di ruang kerja Anda, seni merancang Tiongkok kuno ini mendorong “fokus yang lebih baik, lebih sukses, dan meningkatkan alur kerja secara keseluruhan,” kata Leslie Close, seorang desainer interior dan ahli feng shui yang berbasis di Los Angeles.

Feng shui memberikan pedoman mengenai tata letak ruangan, dekorasi, skema warna, dan elemen lain yang dapat membantu meningkatkan getaran positif. “Energi di kantor Anda, baik di rumah atau di tempat kerja, akan memengaruhi perasaan Anda di ruangan itu,” kata Close. “Juga bagaimana perasaan Anda mempengaruhi produktivitas dan kualitas pekerjaan Anda.” Gunakan tips ini untuk menerapkan feng shui ke kantor Anda agar kinerja dan kehidupan Anda lebih bahagia dan lebih seimbang.

  1. Membersihkan Kantor yang Berantakan Ruang kerja yang rapi dan tidak berantakan akan membantu Anda fokus pada tugas yang ada daripada merasa terganggu aki- bat kekacauan di sekitar Anda. Bersihkan barang-barang yang tidak perlu dari ruang kerja Anda, seperti dokumen lama, tumpukan perlengkapan kantor, dan benda lain-lain. Ini juga berlaku untuk kekacauan yang tidak terlihat. “Jangan lupa untuk membersihkan kekacauan di laci dan di komputer Anda,” kata Close. “Hanya karena tidak ada di meja kerja Anda, bukan berarti tidak penting untuk membentuk energi ruangan secara keseluruhan.”
  2. Pilih Tata Letak Ruang Ber-Feng Shui Kunci tata letak kantor ber-feng shui baik adalah menempatkan meja Anda pada posisi perintah. Saat duduk di meja Anda, Anda harus bisa melihat pintu tanpa harus sejajar dengannya. “Anda ingin dapat melihat apa yang akan terjadi pada Anda,” jelas Close. Penempatan meja yang ideal adalah di tengah ruangan, yang memungkinkan energi mengalir di sekitar Anda, tetapi jika itu tidak memungkinkan, setidaknya pastikan punggung Anda tidak menghadap pintu.
  3. Memasukkan Alam ke Kantor Anda “Alam mengingatkan kita untuk istirahat, bernapas, dan mengalir — untuk tetap fokus, tanpa stres dan intens,” kata Close. Masukkan efek-efek menenangkan dari alam ini ke dalam kantor Anda dengan tanaman atau gambar pemandangan alam. Secara khusus, Close menyarankan dekorasi dengan karya seni gunung.

“Gantung gambar gunung di belakang Anda karena energi gunung akan mendukung dan membantu Anda tetap membumi,” lanjutnya. Jendela dengan pemandangan juga dapat membantu Anda tetap terinspirasi sepanjang hari.

  1. Hindari Elemen Api

Feng shui menggunakan elemen tanah, logam, air, kayu, dan api untuk mencapai keseimbangan di rumah. Setiap elemen membawa jenis energi tertentu ke dalam sebuah ruangan dan dapat diwakili oleh berbagai bahan, warna, atau benda. Untuk kantor, Close merekomendasikan untuk menghindari api, karena “dapat membakar energi dan membawa ketegangan.” Hindari menyalakan lilin di ruang kerja Anda atau mendekorasi dengan warna merah, karena akan dapat menimbulkan kekacauan dan hal-hal mengganggu dalam kehidupan kerja Anda, katanya.

  1. Masukkan Elemen Air dan Logam

Air dan logam, di sisi lain, jauh lebih cocok untuk kantor ber-feng shui bagus. Sering dianggap sebagai simbol kelimpahan, air dapat membawa ketenangan dan mengalir masuk ke ruang kerja Anda, sementara logam meningkatkan ketajaman dan presisi. Close merekomendasikan untuk melengkapi meja kerja Anda dengan air mancur mini, patung logam kecil, atau benda dekoratif lainnya yang melambangkan elemen-elemen ini. Anda juga dapat membangkitkan air dan logam dengan mendekorasi kantor Anda dengan nuansa biru, abu-abu dan putih.

Better Homes and Gardens adalah majalah dan situs web yang didedikasikan untuk menambah ide dan memperbaiki proyek-proyek rumah dan taman Anda, ditambah resep dan ide menghibur.

Online di www.bhg.com.

Mengatur dan Memprioritaskan Tugas

0

Jeff Minick

Pada liburan bersama anak-anak dan cucu-cucu saya baru-baru ini, saya bertanya pada putra tertua saya, apa yang ada di pikirannya saat ini. “Musim sibuk,” katanya. “Liburan sudah hampir berakhir, dan sekolah mulai banyak yang menerapkan tatap muka kembali.”

Bagi kebanyakan dari kita, kedatangan musim “sibuk” ini menandakan banyak hal. Sekolah membuka kembali  pintu  mereka, dan guru serta siswa kembali ke kelas. 

Beberapa sekolah menengah atas berebut mengisi pendaftaran masuk perguruan tinggi. Orang tua mendapati diri mereka mengantar anak- anak ke sekolah, ke les sepak bola, dan ke les balet sambil membantu siswa kelas lima mereka di malam hari dengan pelajaran matematikanya, atau membaca email lain dari kantor kepala sekolah mengenai jadwal minggu ini.

Baik Anda seorang guru, orang tua, atau siswa, berikut adalah beberapa tip yang saya kumpulkan dari berbagai sumber yang seharusnya membuat perubahan ini menjadi lebih mudah.

Prioritaskan. Putra saya dan istrinya memiliki tujuh anak, enam di antaranya diadopsi Dengan pengecualian satu orang putri mereka yang sedang bersekolah di sekolah umum mereka mendidik anak-anak mereka melalui perpaduan homeschooling dan berbagai les tambahan, yang berarti banyak penjadwalan dan waktu mengemudi. “Tahun ini,” menantu perempuan menyampaikan pada saya, “Saya menjadikan pendidikan sebagai prioritas nomor 1 saya. Saya masih akan melakukan hal- hal lain — mengurus rumah, memasak, membawa anak-anak ke janji medis, dan sebagainya — tetapi yang pertama dalam daftar adalah pendidikan mereka.”

Mengalahkan tenggat waktu. Apakah esai tentang “To Kill a Mockingbird” akan jatuh tempo pada hari Kamis? Jangan menunggu sampai Rabu malam untuk memulai. Apakah siswa kelas empat menghadapi ujian perkalian pada hari Senin? Habiskan minggu sebelumnya dengan membaca tabel perkalian beberapa kali sehari.

Catatan khusus untuk senior sekolah menengah: Kirim berkas pendaftaran kuliah Anda jauh sebelum batas waktu. Ketika Anda mengirimkannya hanya beberapa hari sebelum jatuh tempo, misal pada bulan Januari, Anda akan merugikan diri sendiri karena tampak malas atau menunjukkan ketidaktertarikan pada sekolah tertentu.

Jangan memusingkan hal-hal kecil. Itulah judul buku karya Richard Carlson, dan ada alasan besar mengapa buku itu dicetak ulang berkali-kali dan tetap populer selama 25 tahun. Ingatlah pesan-pesan itu, maka stres Anda akan berkurang juga mendapatkan bonus mencapai ketenangan pikiran yang lebih besar.

Dalam kesibukan kembali ke sekolah, biarkanlah jika terjadi kesalahan atau kelalaian dalam kewajiban sederhana — makan siang putri   saya tertinggal, putra saya kehilangan bukunya, saya perlu membawa Carly ke dokter gigi sepulang sekolah, tetapi saya harus menjemput Daniel di penitipan anak pada pukul 4 — efek bola salju yang akan membuat putus asa.

Sebagian besar hal-hal yang mengganggu dalam kehidupan adalah hal-hal kecil. Kenali gangguan-gangguan tersebut, cobalah menyingkirkannya dan teruslah bergerak maju.

Sering-seringlah mengambil reses. Nuansa santai di musim liburan mungkin sudah berakhir, tetapi Anda masih perlu waktu untuk mengatur napas dan mengisi ulang baterai. Jika Anda tiba di tempat latihan sepak bola beberapa menit sebelum waktu pulang, singkirkan ponsel Anda, tutup mata dan cobalah untuk tidur sebentar atau merenungkan hal-hal baik dalam hidup Anda.

Jadilah pelari jarak jauh. Terkadang semua “pertandingan” tampak seperti lomba lari  sprint tapi kebanyakan hal itu adalah ilusi. Hiduplah untuk saat ini, tetapi jangan pernah lupa bahwa garis finis yang sebenarnya tidak hanya menjatuhkan diri ke tempat tidur karena kelelahan di penghujung hari. Namun adalah apa yang Anda capai selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bertahun-tahun.

“Tetap tenang dan terus berjalan.” adalah nasihat yang sudah usang untuk masa modern ini.

Tapi itu benar adanya.

Jeff Minick tinggal dan menulis di Front Royal, Virginia. Dia adalah penulis dua novel, “Amanda Bell” dan “Dust on Their Wings,” dan dua karya non-fiksi, “Learning as I Go” dan “Movies Make the Man.”

Novel Cerita Detektif Klasik Terkenal dari Agatha Christie “Murder on the Orient Express”

0

Betty Mohr

OAKBROOK TERRACE, Ill.— Ketika novel pertama Agatha Christie diterima oleh penerbit, dia menandatangani kontrak lima novel eksploitatif dengan harga murah. Penerbit yakin bahwa Christie hanya bagus untuk beberapa buku dan berpikir setelah kesepakatan lima buku tidak akan ada yang terdengar lagi darinya. Itu adalah kesalahan terbesar penerbit dalam sejarah karena penulis kriminal itu terus menulis 66 novel misteri dan 14 kumpulan cerita pendek menjadikannya penulis paling populer dan menghasilkan uang sepanjang masa (hanya tersaingi oleh Alkitab dan Shakespeare).

Di antara karya-karya itu, salah satu yang paling populer adalah “Murder on the Orient Express,” itulah sebabnya banyak dibuat sebagai naskah film. Dan meski demikian cerita detektif populer ini di produksi di panggung teater, di Teater Drury Lane di Oakbrook, Illinois.

Dengan  adaptasi   oleh   Ken   Ludwig (“Lend Me a Tenor”, “Crazy for You”), yang menambahkan sentuhan komedi pada cerita tetapi tidak melenceng dari cerita novel Christie, bersama dengan arahan yang hebat, desainer berbakat, dan pemeran yang luar biasa.

Dimulai dengan kisah Daisy Armstrong remaja, yang diculik dan dibunuh. 

Orang yang bertanggung jawab tidak pernah ditemukan, dan sejumlah orang mencari keadilan. Untuk itu, mereka berkumpul di kereta mewah Orient Express. Cerita kemudian terungkap saat Samuel Ratchett, pria yang diduga melakukan pembunuhan itu, ditikam sampai mati.

Di antara penumpang di kereta adalah Hercule Poirot, detektif Belgia yang legendaris; dia sedang dalam perjalanan ke London dan kebetulan berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat untuk menyelesaikan pembunuhan yang mengerikan itu. Namun, ini bukan misteri yang rumit. Dia dihadapkan pada konflik internal ketika emosi menariknya ke satu arah sementara pengabdiannya pada keadilan menariknya ke arah yang berlawanan.

Singkat Cerita

Dengan sentuhan penyutradaraan yang luar biasa oleh Jessica Fisch, pertunjukan ini membuat satu perubahan besar. 12 tersangka dari cerita asli Christie dipangkas menjadi 8. Selain itu, sementara Fisch melakukan pekerjaan yang bagus dengan menambahkan momen komik, dia berhati-hati untuk menyeimbangkan humor dengan misteri, membiarkan momen cliff hanger tetap utuh.

Selain cerita yang menarik, aspek yang menarik dari produksi ini disajikan cara di mana kesan kereta yang bergerak melalui Eropa disajikan. Penata landskap panggung Andrew Boyce melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam sajian suasana perjalanan kereta api pada tahun 1930-an, lengkap dengan gerakan di mana orang hampir dapat merasakan gerakan roda yang berderak, mendengar suara derit rem dan peluit kereta bernada tinggi, dengan huffing and puffing dari mesin kereta api, yang disediakan oleh penata suara Mikhail Fiksel dan Jeffrey Levin (juga komposer musik).

Desain pencahayaan oleh Paul Toben juga menambah menariknya pertunjukan. Adegan pembuka bermain seperti film dokumenter hitam putih, yang kemudian berubah warna seiring berjalannya cerita dari masa lalu ke masa kini. Meningkatkan kesan perjalanan adalah cahaya yang bersinar dari dalam kompartemen kereta, pusaran salju yang kita lihat melalui jendela, dan proyeksi menarik Anthony Churchill tentang kereta mewah yang bergerak melintasi benua.

Sorotan pertunjukan sedemikian rupa, yang menyatukan semuanya dan membuatnya bekerja, adalah pertunjukan hebat oleh para pemain yang luar biasa. Larry Yando yang memerankan Hercule Poirot, adalah pilihan yang tepat. Memang, Yando adalah salah satu aktor yang paling memesona menarik penonton dengan kata-katanya di panggung teater Chicagoland.(awp)

Bisa Mengontrol Ruang Angkasa, Apakah Dapat Mengendalikan Segalanya ? Perang AS-Tiongkok Meluas ke Luar Angkasa

Chi Qianli Zhao Tingyu – NTD

Kompetisi komunikasi satelit untuk smartphone telah dimulai! Di masa depan, industri telekomunikasi  lebih mengandalkan jaringan komunikasi ruang angkasa. Para ahli menunjukkan bahwa di abad ke-21, siapa pun yang menguasai ruang angkasa, maka akan mengendalikan segalanya.

Teknologi satelit Starlink sukses membantu tentara Ukraina.  Bahkan, orang-orang menggunakan komunikasi jaringan ketika peralatan dasar rusak. Hal demikian menunjukkan pentingnya teknologi luar angkasa. Perlombaan antariksa  antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah dimulai.

Arthur Herman, rekan senior di Institut Hudson berkata : “Di abad ke-21, siapa pun yang mengendalikan ruang angkasa akan mengendalikan segalanya.”

Militer AS sebelumnya  menunjukkan bahwa Tiongkok memiliki kemampuan anti-satelit di orbit Bumi dan mengerahkan sistem laser darat anti-satelit. Hal demikian merupakan ancaman langsung terhadap efektivitas militer AS dan keamanan nasional AS.

Arthur Herman, menjelaskan :  “Pikirkan tentang apa yang dapat Anda lakukan jika Anda memiliki kemampuan anti-satelit? Anda dapat meluncurkan rudal anti-satelit dengan hulu ledak kinetik dan menyerang sesuatu seperti GPS. Ini bukan hanya untuk kami, kita yang sekarang bergantung padanya. Ini mempengaruhi orang-orang yang dinavigasi dan dilacak oleh GPS, dan juga militer kita.”

Saat ini, perusahaan telekomunikasi seperti Apple secara bertahap atau bersiap untuk memperkenalkan fungsi komunikasi satelit. Dikarenakan semakin banyak telekomunikasi akan bergantung pada tautan komunikasi ruang angkasa, para ahli telah menyuarakan keprihatinan.

Arthur Herman mengungkapkan, “Anda dapat membayangkan apa yang akan terjadi jika Tiongkok menjadi penengah dari apa yang dapat Anda tonton, apa yang tidak dapat Anda tonton, jenis pesan apa yang dapat Anda kiri atau video yang dikirim serta diawasi. Jadi pertanyaannya adalah siapa yang akan menegakkan aturan ini? Siapa yang akan membuat aturan? Itulah masa depan luar angkasa yang sebenarnya.”

Dalam babak baru perlombaan antariksa, siapa yang di dunia ini bisa memiliki “hak menguasai ruang angkasa” sudah menjadi mata rantai yang tidak bisa diabaikan dalam menjaga keamanan nasional. (hui)

Korea Utara Meluncurkan Rudal Balistik Jarak Pendek ke Perairan Timur Semenanjung Korea

0

oleh Yan Feng dan Chen Yue

Menurut laporan pihak militer Korea Selatan, bahwa pada Minggu (25/9) sebelum pukul 07.00 pagi waktu setempat, Korea Utara meluncurkan rudal balistik jarak pendek dari dekat daerah Taecheon di provinsi Pyongan Utara yang jatuh di perairan timur Semenanjung Korea. Waktu peluncuran sengaja dipilih sebelum dimulainya latihan militer gabungan AS – Korea Selatan serta jelang kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Harris ke Korea Selatan.

Menurut laporan, rudal itu jatuh kurang dari sepuluh menit setelah diluncurkan.

Seoul mengutuk Pyongyang atas peluncuran rudal balistik yang sangat provokatif. Militer Korea Selatan kemudian mengadakan pertemuan keamanan nasional darurat untuk membahas tindakan penanggapannya.

“Setelah peluncuran rudal tersebut, Ketua Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, Kim Seung-kyum, mengadakan pertemuan dengan Paul LaCamera, komandan militer AS di Korea Selatan untuk membahas situasi dan menegaskan kembali kesiapan pertahanan bersama terhadap setiap ancaman atau provokasi dari Korea Utara melalui latihan maritim gabungan Korea Selatan – AS yang telah direncanakan”, kata Kim Jun-ru, juru bicara Kepala Staf Gabungan militer Korea Selatan.

Peluncuran rudal kali ini bertepatan dengan kelompok kapal induk bertenaga nuklir USS Ronald Reagan yang akan melakukan latihan militer bersama dengan pasukan Korea Selatan di perairan timur Korea Selatan pada akhir bulan ini. Serta rencana kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Harris ke Korea Selatan dan Jepang minggu depan.

Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada mengatakan, rudal yang diluncurkan oleh Pyongyang pada hari Minggu itu memiliki jangkauan maksimum sekitar 50 kilometer dan jatuh  di perairan pantai timur Korea Utara di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.

Yasukazu Hamada mengatakan : “Korea Utara berulang kali meluncurkan rudal balistik yang mengancam keamanan Jepang, termasuk perdamaian kawasan dan komunitas internasional”.

Dia juga mengatakan tidak dapat dimaafkan bahwa uji coba rudal Pyongyang berlangsung dengan “kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya”.

Korea Utara meluncurkan sampai 8 rudal balistik jarak pendek dalam satu hari di awal bulan Juni tahun ini. Selama tahun ini saja Pyongyang telah meluncurkan 32 rudal balistik. (sin)

Mahasiswa di Wuhan Memrotes Pemadaman Listrik di Kampus, Frustasi Lockdown COVID Ekstrem yang Berkepanjangan

0

Sophia Lam

Sekelompok besar mahasiswa berkumpul di kampus kota Wuhan, Tiongkok pada Senin 19 September untuk memprotes penanganan pemadaman listrik oleh administrasi kampus. Selain itu, kampus telah di lockdown selama berminggu-minggu, dan mahasiswa frustrasi atas penanganan serta pengendalian COVID yang ekstrem.

Pemadaman listrik berdampak pada beberapa gedung asrama, termasuk Gedung 15 untuk mahasiswa baru dan Gedung 16 untuk mahasiswa tahun kedua, menurut mahasiswa The College of International Business and Economics (CIBE) of Wuhan Textile University.

Perguruan tinggi ini berada di pinggiran tenggara Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei tengah, tempat COVID-19 pertama kali merebak pada 2019.

CIBE memiliki 13.000 mahasiswa.  Mereka telah dilockdown sejak bulan lalu di tengah merebaknya COVID baru-baru ini.

Pemadaman listrik terjadi pada pukul 21.40, pada  Senin, setelah mahasiswa menyelesaikan pelatihan militer mereka. Mahasiswa yang marah berkumpul di ruang terbuka, dan beberapa berusaha melarikan diri tetapi dihentikan oleh petugas keamanan.

Para mahasiswa yang memprotes meneriakkan “Kembalikan uang!” dan “Cabut Lockdown!” dan menuntut untuk bertemu dengan administrator perguruan tinggi.

Ada beberapa protes di Tiongkok tahun ini terkait lockdown, termasuk protes mahasiswa di Beijing dan Tianjin.

Pasokan listrik terputus karena CIBE diduga melanggar kontraknya dengan perusahaan listrik lokal dan mencuri listrik, menurut pemberitahuan online yang dikeluarkan oleh perusahaan listrik.

Pemadaman listrik

Beberapa asrama tanpa listrik selama lebih dari seminggu, Lin Xiaoya (nama samaran), seorang mahasiswa di CIBE, mengatakan kepada The Epoch Times edisi bahasa Mandarin pada 20 September.

“Ini adalah musim panas yang sangat panas; tidak ada AC karena listrik padam. Tapi, pihak kampus menyuruh kami tidur di luar di malam hari,” kata Lin.

Provinsi selatan Tiongkok, termasuk Hubei dan Sichuan, dilanda gelombang panas dan kekeringan pada Juli dan Agustus, dan musim panas ini lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya.

Mahasiswa lain, Xiao Yong (nama samaran), mengatakan kepada publikasi: “Dua gedung asrama—No. 15 dan No. 16—padam mendadak tadi malam [19 September] Kami semua berlari ke gerbang kampus dan ingin meninggalkan kampus. Beberapa dari kami menuntut perguruan tinggi untuk melanjutkan pasokan listrik.”

Menurut pemberitahuan online yang diposting oleh Pembangkit Listrik Canglongdao, pada April, CIBE mengajukan permohonan untuk meningkatkan kapasitas listriknya untuk memasok listrik ke empat gedung asrama baru dan sebuah kafetaria. Tetapi perguruan tinggi mulai menggunakan trafo yang baru ditambahkan sebelum perusahaan listrik menyetujui pengajuan tersebut, dan perguruan tinggi tersebut belum membayar listrik, demikian bunyi pemberitahuan tersebut.

Perusahaan kemudian memutuskan aliran listrik dan memberitahukan kepada kampus pada 17 September, menurut pemberitahuan tersebut.

The Epoch Times menghubungi Pembangkit Listrik Canglongdao untuk memberikan komentar.

Mahasiswa Marah karena Lockdown Berkepanjangan

Pemadaman listrik bukan satu-satunya masalah yang membuat marah mahasiswa di CIBE.

“Para mahasiswa telah dikurung secara ketat di dalam kampus untuk waktu yang lama. Harga makanan dan buah-buahan di kampus meningkat, tetapi tidak ada yang peduli,” kata Lin Xiaoya. 

“Mahasiswa tidak boleh keluar, meskipun kami sakit. Mahasiswa hanya memperjuangkan haknya. Perguruan tinggi tidak akan mendengarkan sama sekali. ”

Ding Li, seorang mahasiswa dari perguruan tinggi lain, mengatakan bahwa CIBE memperlakukan mahasiswanya dengan tidak adil. 

“Mahasiswa memang dijaga ketat di dalam kampus, tetapi staf dan keluarganya bisa keluar masuk kampus dengan bebas,” katanya.

Mahasiswa Ditekan

Para pejabat perguruan tinggi segera menekan aksi protes. Postingan dilarang dan dihapus dari platform media sosial Tiongkok. Administrator kampus diduga menyelidiki dan membalas mahasiswa yang berpartisipasi dalam protes.

Tangkapan layar dari media sosial mahasiswa Tiongkok di Beijing Normal University yang memprotes penguncian COVID-19, di Beijing, pada 24 Mei 2022. (The Epoch Times)

Menurut tangkapan layar yang beredar online, seorang instruktur politik mengirim pemberitahuan ke grup obrolan mahasiswa pada malam unjuk rasa: “Jika kampus mengetahui bahwa Anda telah berpartisipasi dalam protes, Anda akan dilaporkan dan dikeluarkan.”

Instruktur politik di universitas Tiongkok  bertanggung jawab atas indoktrinasi politik mahasiswa, terutama ideologi komunis dan sosialis. Instruktur berkomunikasi dengan mahasiswa secara teratur untuk memastikan mereka mematuhi doktrin politik Partai Komunis Tiongkok.

Zhang Yan (nama samaran), seorang mahasiswa dari universitas lain di Wuhan, mengatakan kepada publikasi pada 20 September bahwa dia terkejut dengan pemberitahuan tersebut. Dia mengatakan dirinya mendukung mahasiswa di CIBE.

“Mahasiswa sudah beberapa kali berkomunikasi dengan pihak kampus tentang pemadaman listrik, tapi sia-sia. Itu sebabnya mereka mulai protes.”

“Di masa lalu, mahasiswa ditekan dengan senjata, tetapi sekarang mahasiswa diancam dengan pengusiran,” kata Zhang, membandingkan protes mahasiswa dengan demonstrasi damai yang dipimpin mahasiswa pro-demokrasi di Beijing pada tahun 1989, yang ditumpas oleh PKT dengan tank militer dan tentara.

The Epoch Times menghubungi CIBE untuk memberikan komentar. (asr)

Gedung Putih : Jika Rusia Menggunakan Senjata Nuklir, AS akan Melakukan Tanggapan Tegas

0

oleh Li Xin

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jack Sullivan pada Minggu (25/9)  memperingatkan bahwa jika Rusia menggunakan senjata nuklir di Ukraina, Amerika Serikat akan melakukan tanggapan tegas. 

“Kami telah menyatakan secara langsung dan secara pribadi kepada Kremlin pada tingkat yang sangat tinggi bahwa setiap penggunaan senjata nuklir akan memiliki konsekuensi bencana bagi Rusia dan bahwa Amerika Serikat dan sekutu kami juga akan melakukan tanggapan yang tegas”, kata Sullivan kepada Margaret Brennan, pembawa acara “Face the Nation” CBS pada Minggu. 

“Kami telah mengutarakannya secara jelas dan konkrit apa yang akan terjadi”, tambahnya.

“Pada prinsipnya, kami juga telah menjelaskan secara terbuka bahwa jika Rusia menggunakan senjata nuklir, Amerika Serikat akan melakukan tanggapan yang tegas, dan kami akan terus mendukung upaya Ukraina untuk mempertahankan negaranya dan mempertahankan demokrasi”, katanya.

Komentar Sullivan muncul setelah Putin mengisyaratkan pekan lalu bahwa dia bermaksud menggunakan senjata nuklir di Ukraina.

Sullivan juga mengatakan kepada Margaret Brennan bahwa AS akan terus memberi Ukraina perlengkapan militer, dan seperti yang dijelaskan oleh Presiden AS Joe Biden pada Jumat, bahwa Rusia mengadakan referendum palsu di Ukraina yang didudukinya, Ini tidak akan mencegah Amerika Serikat untuk menyediakan sarana dan teknologi yang diperlukan Ukraina untuk pertahanan diri.

Rusia telah kehabisan senjata berpemandu presisi dan memiliki banyak pertikaian dalam kepemimpinan militernya, kata Sullivan, meskipun dalam keadaan meronta-ronta, tetapi Rusia tetap masih musuh yang membahayakan dan mampu melakukan kekejaman kolosal. Oleh karena itu Amerika Serikat harus terus menanggapi ancamannya secara serius.

Dia mencatat bahwa Putin telah menggunakan kartu nuklir di berbagai kesempatan dalam konflik di Ukraina, bukan pertama kalinya dalam beberapa hari terakhir, tetapi ini adalah pertama kalinya sejak Perang Dunia II kemungkinan penggunaan senjata nuklir.

Pada awal-awal tahun ini Putin pernah mengatakan bahwa Moskow akan merespons lebih kuat jika militer Rusia berada di bawah tekanan yang lebih besar. Pernyataan Putin tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa pejabat Barat bahwa ia mungkin pada suatu saat bisa menggunakan cara-cara yang tidak konvensional seperti senjata nuklir atau kimia kecil. Tetapi Putin dan pejabat senior Kremlin lainnya sejak itu berulang kali mengatakan bahwa Rusia tidak mempertimbangkan penggunaan senjata nuklir.

Seiring dengan pasukan Ukraina yang terus berhasil merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia sejak perang meletus dan mendorong pasukan Rusia mundur ke perbatasan. Putin kembali mengancam akan menggunakan senjata nuklirnya dengan mengatakan bahwa Moskow akan merespons lebih agresif jika pasukannya menghadapi perlawanan lanjutan dari pasukan Ukraina.

Presiden AS Joe Biden, berbicara di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada Rabu (21 September), menuduh Putin mengabaikan tanggung jawabnya atas proliferasi nuklir. Ini adalah sebuah ‘ancaman nuklir terbuka’ terhadap Eropa.

Dalam sebuah wawancara di acara CBS “60 Minutes”, Biden mengatakan bahwa jika Putin menggunakan senjata nuklir, itu akan mengubah wajah perang. Biden tidak menjelaskan lebih lanjut soal apa konsekuensinya jika Rusia melewati batas itu, tetapi memberi peringatan : “Rusia akan dikucilkan dari dunia lebih dari sebelumnya. Dan, sesuai dengan apa yang Rusia lakukan, mereka (AS dan sekutunya) akan memutuskan tanggapan seperti apa yang perlu dilakukan”. (sin)

Kapal Induk AS Angkut Lebih dari 90 Jet Tempur ke Pangkalan Korsel, Kirim Sinyal Kuat ke Tiongkok dan Korut

0

Luo Tingting

Baru-baru ini, Kapal Induk bertenaga nuklir, USS Ronald Reagan mengangkut lebih dari 90 jet tempur ke pelabuhan operasi Angkatan Laut Korea Selatan di Busan. Ini adalah pertama kalinya dalam lima tahun gugus tempur kapal induk AS mengunjungi Korea Selatan,  memberikan sinyal peringatan yang kuat kepada Tiongkok dan Korea Utara. 

USS Ronald Reagan Mengunjungi Korea Selatan Setelah 5 Tahun

Kantor Berita Yonhap melaporkan bahwa pada pagi 23 September, kelompok tempur kapal induk USS Ronald Reagan (CVN-76) memasuki Pangkalan Operasi Angkatan Laut Busan. Kapal dengan bobot 100.000 ton telah beroperasi sejak tahun 2003.  Kapal ini dilengkapi dengan lebih dari 90 pesawat tempur seperti pesawat s tempur Super Hornet “F/A-18” dan pesawat peringatan dini tercanggih E 2D Advanced Hawkeye, dengan 5.000 orang yang dikenal sebagai pangkalan udara angkatan laut.

Grup tempur kapal induk terdiri dari kapal induk Reagan, Kapal penjelajah dipandu-rudal kelas Ticonderoga  USS Chancellorsville (CG-62), Kapal perusak Aegis kelas Burke USS Barry (DDG-52) dan armada perang lainnya.

Kelompok tempur kapal induk USS Ronald Reagan akan berpartisipasi dalam latihan militer gabungan Korea Selatan-AS pada akhir September. Kapal selam bertenaga nuklir  USS “Annapolis” juga turut berpartisipasi. 

Pada 23 September, Kim Kyung-chul, direktur Divisi Operasi Kelautan Komando Operasi Angkatan Laut Korea Selatan, Mike Donnelly, kepala Korps Pelatihan Kapal Induk Kelima, dan Mark Schaeffer, komandan Angkatan Laut AS di Korea Selatan, dan laksamana lainnya menghadiri upacara penyambutan kelompok tempur kapal induk. 

Donnelly  saat konferensi pers mengatakan bahwa kunjungan USS Ronald Reagan ke Korea Selatan, semakin menunjukkan aliansi yang solid antara Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Ia menekankan bersama-sama melaksanakan misi tempur maritim dengan angkatan laut Korsel sangat penting untuk memperkuat kekuatan satu sama lain untuk menjaga keamanan maritim. Amerika Serikat dan Korea Selatan memberikan sinyal peringatan kuat terhadap provokasi nuklir Korea Utara melalui latihan bersama.

Ini adalah pertama kalinya sebuah kapal induk AS memasuki pangkalan operasi Busan setelah absen selama lima tahun. Para pemimpin Amerika Serikat dan Korea Selatan sepakat pada Mei tahun ini untuk mengerahkan lebih banyak senjata strategis AS di Korea Selatan berdasarkan tingkat ancaman dan provokasi Korea Utara, untuk memperkuat postur pencegahan aliansi AS-Korea Selatan.

Mike Pompeo: Masalah Nuklir Korea Utara adalah Masalah Tiongkok

Dunia luar percaya bahwa pengerahan kelompok tempur kapal induk AS di Korea Selatan tidak hanya menjadi penghalang bagi Korea Utara, tetapi juga peringatan bagi Partai Komunis Tiongkok. Mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pernah secara blak-blakan menyatakan bahwa masalah nuklir Korea utara pada dasarnya adalah masalah PKT.

Dari 13 hingga 14 Juli tahun ini, Asian Leadership Conference (ALC) ke-13 diadakan di Seoul, Korea Selatan. Media Korea Chosun Ilbo melaporkan bahwa Pompeo berbicara secara terbuka tentang masalah nuklir Korea Utara selama pertemuan melalui tautan video.

“Kim Jong-un percaya pada jalan yang benar yang kami (AS) usulkan, dan Xi Jinping yang menggoyahkan mereka,” katanya.

Pompeo juga mengatakan masalah ini  (nuklir Korea Utara) adalah masalah bagi Partai Komunis Tiongkok. Dalam arti tertentu, senjata nuklir Korea Utara hanyalah perpanjangan dari program senjata nuklir Tiongkok. 

Sejumlah pihak tak percaya keinginan Kim Jong-un untuk melakukan denuklirisasi. Akan tetapi, Pompeo berkata : “Saya merasa Kim Jong-un ingin menjalani jalan yang benar. Dia tahu bahwa sangat sulit untuk memimpin ‘negara terpencil’ dan  ‘kerajaan tersembunyi.’

Kim Jong-un, bagaimanapun, bermaksud untuk bergerak ke arah lain, akan tetapi dia mengetahui bahwa ekonomi, mata pencaharian, dan kemampuannya Korea Utara untuk terus memerintah Korea Utara bergantung kepada Xi Jinping dan PKT.

Menurut Pompeo, “Di mata Partai Komunis Tiongkok, Korea Utara adalah negara penyangga utama dan alat untuk mengalihkan perhatian Amerika Serikat.

Korea Utara Kembali Memprovokasi, AS-Jepang-Korea Selatan Memperkuat Kewaspadaannya

Pada 8 September, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyatakan Korea Utara sebagai negara bersenjata nuklir. Ia juga menyatakan bahwa Korea Utara tidak akan melakukan pembicaraan denuklirisasi.

Sejak tahun 2022, Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba senjata yang memecahkan rekor dan meluncurkan rudal balistik antarbenua untuk pertama kalinya, sekali lagi mengancam komunitas internasional dengan senjata nuklir.

Sekitar pukul 7 pagi pada  25 September, Korea Utara menembakkan setidaknya satu rudal balistik  yang mendarat di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang di dekat pantai timur Korea Utara.

Asahi TV Jepang melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Jepang, Yasuichi Hamada mengatakan bahwa ketinggian maksimum rudal balistik yang diluncurkan oleh Korea Utara adalah sekitar 50 kilometer.  Jika sebagai lintasan balistik normal, jarak penerbangannya sekitar 400 kilometer. Informasi terkait masih dikumpulkan dan tidak ada berita tentang pesawat atau kapal yang terkena imbasnya. 

Hamada mengutuk keras peluncuran rudal balistik Korea Utara sebagai ancaman bagi Jepang. Dia mengatakan pemerintah Jepang telah mengajukan protes kepada Korea Utara melalui kedutaan di Tiongkok.

Dalam rangka menghadapi ancaman nuklir Korea Utara yang semakin meningkat, Amerika Serikat dan Korea Selatan menggelar latihan militer bersama terbesar mereka sejak tahun 2018 pada akhir Agustus lalu. Sekitar 28.500 tentara AS telah ditempatkan di Korea Selatan untuk menjaga perdamaian di semenanjung Korea. (hui)

Wajib Militer Memicu Aksi Protes, Arus Lalu Lintas Perbatasan Negara-negara Dekat Rusia Menjadi Ramai

Lin Yutang Zhang Ruizhen – NTDTV Asia Pasifik

Rusia gagal menginvasi Ukraina. Putin memerintahkan mobilisasi parsial yang memicu gelombang protes. Sejumlah besar orang-orang memilih untuk meninggalkan Rusia. Di perbatasan Finlandia, Georgia dan negara-negara lainnya yang berbatasan dengan Rusia, sejumlah besar arus lalu lintas mulai ramai pada  21 September. The Guardian melaporkan bahwa beberapa warga Rusia yang belum pernah bertugas di militer telah menerima surat wajib militer, yang membuat kerabat mereka cemas.

Rakyat Rusia yang dimobilisasi untuk perang menunggu dalam antrean untuk naik bus saat mereka berangkat ke Ukraina. Banyak kerabat mengantarkan mereka mengucapkan selamat tinggal, meneteskan air mata saat mereka memeluk suami dan ayah mereka. Ini adalah video yang diposting oleh orang-orang di Republik Sakha di Timur Rusia di akun twitter setelah  Vladimir Putin mengeluarkan perintah mobilisasi parsial pada 21 September.

Seorang Balita berkata : “Ayah, selamat tinggal, ayah harus kembali.”

Ada juga adegan memilukan di wilayah Belgorod Rusia, di mana reporter BBC Inggris Will Vernon mengatakan, ada anak-anak di luar bus besar yang memanggil ayah mereka sambil menangis dengan mengucapkan selamat tinggal.

Penumpang bus dari Rusia ke Finlandia berjalan ke pos pemeriksaan perbatasan di pos pemeriksaan perbatasan Vaalimaa di Virolahti, Finlandia, pada 23 September 2022. (SASU MAKINEN/LEHTIKUVA/AFP via Getty Images)

Koresponden BBC Moskow melaporkan pihak berwenang Rusia mengatakan kepada rakyat Rusia bahwa kita harus memanggil pasukan cadangan. Dikarenakan Barat berusaha menghancurkan kita, NATO mengobarkan perang terhadap kita, ini perjuangan untuk masa depan Rusia. Namun demikian, beberapa orang Rusia berjuang bagi mereka sendiri berkesimpulan  bahwa disini  (Rusia) tak memiliki masa depan.”

Mulai 21 September, semua penerbangan dari Rusia ke Turki, Serbia dan negara-negara lain  terjual habis, dan antrian panjang juga muncul di perbatasan Georgia, Finlandia, Kazakhstan, dan negara-negara lain yang berbatasan dengan Rusia. Sekitar 7.000 orang memasuki Polandia dari Rusia pada  Kamis 22 September, sekitar 6.000 di antaranya adalah warga Rusia, seperti dikatakan pejabat kontrol perbatasan Finlandia.  Angkanya lebih dari dua kali lipat pada  22 September yang dikutip dari Kantor berita Reuters.

Seorang Warga Rusia yang memasuki Polandia berkata : “(Apakah Anda khawatir akan dipanggil untuk berpartisipasi dalam mobilisasi di Rusia?) Ya, saya takut. (Mengapa takut?) Karena ini adalah kesalahan besar, bagi Rusia, untuk Eropa, dan untuk rakyat Ukraina.”

Warga Rusia yang memasuki Georgia berkata : “Kami butuh 12 jam untuk melintasi perbatasan. (Mengapa begitu lama? Apakah ada banyak mobil yang mengantri?) Saya tidak tahu, saya pikir kontrol perbatasan Rusia sangat lambat untuk membuat orang melewati perbatasan.”

Beberapa orang yang berkendara ke Georgia dari Rusia mengatakan kepada wartawan Reuters bahwa kemacetan lalu lintas sepanjang 2 kilometer,  bahkan 8 kilometer. Dalam pidato terakhirnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta lebih banyak orang Rusia untuk memboikot perintah mobilisasi, sementara juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada media bahwa laporan gelombang orang-orang yang meninggalkan Rusia di bandara dibesar-besarkan dan dianggap sebagai berita palsu.

Mobil-mobil dari Rusia mengantri panjang di pos pemeriksaan perbatasan Rusia-Finlandia dekat Vaalimaa pada 22 September 2022. (SASU MAKINEN/LEHTIKUVA/AFP via Getty Images)

Mobil dari Rusia mengantri di pos pemeriksaan perbatasan Rusia-Finlandia dekat Valima pada 22 September 2022. (OLIVIER MORIN/AFP via Getty Images)