Home Blog Page 549

Kapal Induk Super USS Gerald R. Ford Melewati Tonggak Penting, Bersiap-siap untuk Pertempuran

 Xia Yu

USS Gerald R. Ford, kapal induk super terbaru dan terbesar Angkatan Laut AS, baru saja lulus tonggak pencapaian. Departemen Pertahanan AS  pada 4 Agustus mengatakan bahwa kapal induk USS Ford menerima sertifikasi “hijau” selama Combat Systems Operational Readiness Exercise (CSORE) atau Latihan Kesiapan Operasi Sistem Tempur.

Penilaian sertifikasi tersebut menentukan kemampuan sistem tempur kapal dan personelnya untuk merespon ancaman dari musuh hipotetis.  Latihan tersebut menguji kemampuan Ford untuk menetralisir ancaman udara, termasuk dari pesawat berawak atau tak berawak, serta drone yang menyerang melalui air.

Senjata bekerja dengan kapasitas penuh

Selama latihan, Ford menguji Close-In Weapon System (CIWS) dan meriam MK-38 Bushmaster 25cm terhadap ancaman drone  udara, hal demikian menunjukkan kepada evaluator  tentang ketahanan Ford terhadap serangan musuh.

Ford beralih ke sistem ejeksi elektromagnetik dan sistem transportasi amunisi baru, yang lebih otomatis. Prajurit di kapal memuat ulang dengan cepat dan menunjukkan keahlian menembak kelas satu dalam tes latihan.

Supercarrier bertenaga nuklir terbaru dan terbesar Angkatan Laut AS, USS Gerald R. Ford. (Kepala Spesialis Komunikasi Massa Christopher Delano/Angkatan Laut AS via Getty Images)

Prajurit Hector Mejia kepada Layanan Distribusi Informasi Visual Pertahanan AS (U.S. Defense Visual Information Distribution Service)mengatakan bahwa Sungguh luar biasa menjadi bagian dari CSORE dan mengoperasikan MK-38 dan mendapatkan pengalaman langsung.

Mejia mengatakan momen paling membanggakannya adalah menyaksikan MK-38 tampil sesuai desain dan beroperasi dengan kecepatan dan presisi.

Sementara kapal utama kelas Ford telah mengalami penundaan dalam jadwal penempatan terakhirnya, latihan CSORE kali ini  memberikan keyakinan kepada perwira dan pelaut bahwa kapal akan siap untuk pertempuran musim gugur ini.

Selanjutnya, Ford akan berpartisipasi dalam latihan multinasional. Kapal induk ini akan menampilkan operasi dek penerbangan dengan bagian-bagian dari sayap kapal induk, dan latihan tersebut akan mencakup kegiatan terkoordinasi dengan operator dari Prancis dan Inggris, serta tujuh angkatan laut lainnya.

Ford lulus tes lainnya

USS Gerald R. Ford, mulai beroperasi pada  2017, telah melakukan uji kejut selama berbulan-bulan yang mengukur kemampuan kapal induk untuk beroperasi saat menavigasi di dekat simulasi ledakan ledakan pertempuran. Pada Agustus lalu, Ford berhasil dengan baik dalam tiga ledakan bom bawah air seberat 40.000 pon.

Pada 16 Juli 2021, USS Ford (CVN-78) menyelesaikan uji impak kapal penuh kedua saat berlayar di Samudra Atlantik. Konfirmasikan bahwa kapal perang dapat melanjutkan misinya dalam kondisi pertempuran yang keras. (Angkatan Laut AS)

Membiarkan petarung terbang

Ford akan menguji sistem ketapel elektromagnetik dalam latihan multinasional berikutnya. Ini akan memungkinkan Ford  melakukan lebih banyak serangan mendadak daripada operator AS lainnya. Sedikitnya 4.500 personel dan satu kontingen akan membantu operasi, termasuk 75 pesawat militer. Pesawat tempur siluman F-35C dan F/A-18E/F Super Hornet akan terbang 24-7 saat kapal induk sepenuhnya dikerahkan.

Sistem ketapel elektromagnetik membutuhkan lebih sedikit pelaut dan diharapkan dapat mengurangi kebutuhan perawatan, yang mana pada akhirnya menghemat anggaran Angkatan Laut.

Pertahanan terhadap rudal pembunuh kapal induk

USS Gerald R. Ford  memiliki panjang lebih dari 1.000 kaki, dan dua reaktor nuklir A1B ditambah propulsi empat kali lipat memberikan daya tahan hampir tak terbatas dan kecepatan tinggi lebih dari 30 knot.

Selain senjata dek dan CIWS yang disebutkan di atas, persenjataan Ford mencakup sistem pertahanan udara Evolved SeaSparrow Missile (ESSM) dan rudal badan pesawat bergulir untuk bertahan melawan rudal anti-kapal dan “pembunuh kapal induk.”

Foto USS Gerald R. Ford, supercarrier bertenaga nuklir terbaru dan terbesar Angkatan Laut, saat memulai uji coba laut perdananya. (Spesialis Komunikasi Massa Kelas 2 Ridge Leoni/Angkatan Laut AS via Getty Images)

Ford akan dikerahkan sepenuhnya untuk menghalangi Tiongkok dan Rusia

USS Gerald R. Ford, adalah kapal induk utama kelas Ford, kapal induk terbaru dan tercanggih Angkatan Laut AS hingga saat ini. Desain kapal induk baru menampilkan beberapa peningkatan signifikan dibandingkan kapal induk kelas Nimitz sebelumnya.

Aspek paling mencolok dari kapal induk kelas Ford adalah “tiga bagian elektromagnetiknya”: ketapel elektromagnetik, peralatan penahan elektromagnetik, dan elevator amunisi elektromagnetik.

Kapal induk kelas Ford masa depan akan belajar dari masalah Gerald R. Ford sehingga proses manufaktur akan lebih lancar.

Sebuah supercarrier kelas Ford dapat membawa 85 pesawat, lebih banyak dari seluruh armada beberapa angkatan udara nasional. Pesawat berbasis kapal induk termasuk pesawat tempur F-35C Lightning II, E-2D Advanced Hawkeye AWACS dan tiltrotor V-22B Osprey, serta jet tempur F/A-18E dan F/A-18F Super Hornet, serta EA-18G Raungan pesawat perang elektronik.

Kehadiran kapal induk AS adalah penghalang bagi musuh apa pun. Kapal induk AS yang ditempatkan di dekat Laut China Selatan dapat dengan cepat merespons dalam beberapa jam operasi militer Tiongkok di Taiwan atau di tempat lain di kawasan itu.

Akhir tahun ini, Ford akan dikerahkan sepenuhnya. Dalam konflik dua front dengan Tiongkok dan Rusia, supercarrier harus sudah bersiap untuk patroli tempur. (hui)

Gara-gara Sebanyak 250 Wilayah Masuk Berisiko Tinggi COVID-19, Provinsi Hainan, Tiongkok Tampak Seperti Tak Berpenduduk

0

 oleh Xiao Lusheng 

Epidemi menyebar dengan cepat di Provinsi Hainan, Tiongkok, seluruh warga diwajibkan untuk menjalani pengujian asam nukleat. Blokade ketat menyebabkan jalan-jalan benar-benar kosong dari kendaraan dan pejalan kaki. Menurut berita terbaru, total 13 kota dan kabupaten di Provinsi Hainan telah ditemukan ada penduduk yang terinfeksi, dan total 250 wilayah dikategorikan daerah berisiko tinggi.

Pada 8 Agustus, siaran pers epidemi Provinsi Hainan menyebutkan bahwa jumlah orang yang baru terinfeksi di Kota Sanya dan tempat-tempat lain masih terus meningkat, dan daerah cakupan epidemi semakin meluas.

Provinsi ini baru saja menambahkan dua kabupaten terkait epidemi, yaitu Changjiang County dan Ding’an County. Saat ini, total 13 kota dan kabupaten di seluruh provinsi telah terinfeksi.

Hingga 8 Agustus pukul 07.00 pagi, ada 250 wilayah di Provinsi Hainan yang dikategorikan berisiko tinggi epidemi dan 145 wilayah masuk berisiko sedang.

Epidemi di Kota Sanya, Kota Danzhou, Lingshui County, Kota Dongfang dan tempat-tempat lainnya di provinsi ini telah memasuki periode pertumbuhan yang cepat, dan juga telah mempengaruhi banyak kotapraja di sekitarnya.

Sejak 7 Agustus, seluruh warga Hainan telah dikerahkan untuk menjalani tes asam nukleat. Hingga 8 Agustus, tercatat ada 8.586 orang petugas dari 18 provinsi dan kota di seluruh Tiongkok telah dikirim ke Provinsi Hainan untuk membantu dalam pengambilan sampel, pengujian asam nukleat dan sebagainya.

Pada 7 Agustus, warga Kota Sanya sedang menjalankan tes asam nukleat. (VCG/Getty Images)

Pada 7 Agustus, warga Kota Sanya sedang menjalankan tes asam nukleat. (VCG/Getty Images)

Pada 5 Agustus, warga Kota Sanya sedang menjalankan tes asam nukleat. (VCG/Getty Images)

Tercatat hingga 8 Agustus pukul 2 siang, pemberitahuan resmi setempat menunjukkan bahwa Kota Sanya, Kota Wuzhishan, Kota Haikou, Kota Danzhou, Kota Wanning, Kota Qionghai, sebagian besar wilayah perkotaan Kota Dongfang, Daerah Otonom Lingshui Li, 9 daerah di Chengmai County diblokir, sehingga warga tidak diizinkan keluar rumah bila tidak berkepentingan, dan transportasi umum dilarang beroperasi.

Gambar di lokasi menunjukkan bahwa karena penutupan kota, tidak ada orang atau kendaraan yang terlihat di jalan-jalan yang panjang. Tidak ada tanda-tanda ada turis atau penduduk lokal di pantai yang biasanya ramai. (sin)

Pada 7 Agustus 2022, Provinsi Hainan yang diblokir karena epidemi, tidak terlihat ada kendaraan dan pejalan kaki di jalanan. (VCG/Getty Images)

Pada 7 Agustus 2022, Provinsi Hainan yang diblokir karena epidemi, tidak terlihat ada kendaraan dan pejalan kaki di sepanjang jalanan. (VCG/Getty Images)

Pada 7 Agustus 2022, warga Kota Sanya sedang menjalani tes asam nukleat. (VCG/Getty Images)

Pada 7 Agustus 2022, warga Kota Sanya sedang menjalani tes asam nukleat. (VCG/Getty Images)

Pada 7 Agustus 2022, warga Kota Sanya sedang mengantre untuk tes asam nukleat. (VCG/Getty Images)

Pada 6 Agustus 2022, seorang warga Kota Sanya berjalan melalui sebuah supermarket yang tertutup. (VCG/Getty Images)

Korban yang Selamat dari Genosida Khmer Merah Kamboja : Partai Komunis Brutal dan Sadis

NTD

Nal Oum, seorang Khmer Merah Kamboja yang selamat dari pembantaian, baru-baru ini menerima wawancara eksklusif dari reporter media The Epoch Times. Dia menggunakan pengalamannya sendiri untuk memberitahu kepada semua orang tentang kebrutalan berdarah partai komunis. Dia memperingatkan Barat : Partai komunis tidak akan pernah berubah, ambisi mereka adalah untuk mendominasi dunia.

Nal Oum mengatakan : “Semua (penganut komunisme) tidak berbeda, mereka menyusup, menyusup, memecah belah, merusak Anda dari dalam, menghancurkan dari akar rumput negara, pertama melalui menghancurkan keluarga, lalu negara. Ambisi mereka tidak hanya terhadap satu negara, tetapi ingin menghancurkan seluruh dunia”.

Nal Oum adalah mantan wakil direktur Rumah Sakit Nasional Phnom Penh di Kamboja. Dia tidak akan pernah lupa bahwa pada hari Partai Komunis datang, semua orang di rumah sakit diperintahkan untuk mengungsi. Kemudian dia menyaksikan sendiri rumah sakit, tempat dia bekerja selama 13 tahun, dihancurkan dalam waktu dua jam.

“Tiba-tiba saja kami semua mengerti bahwa anak-anak kami, seluruh rumah sakit akan menjadi pemakaman umum”.

“Saya melihat seluruh rumah sakit hancur dalam 2 jam itu, rasanya seperti langit runtuh menimpa kepala saya, dan ketika sudah sadar, saya telah kehilangan semua orang, segalanya”.

Buku “Sembilan Komentar tentang Partai Komunis” menyatakan bahwa setelah Khmer Merah berhasil merebut kekuasaan di Komboja berkat dukungan penuh dari Partai Komunis Tiongkok, antara tahun 1975 dan 1978, ia membantai seperempat dari total populasi Kamboja, atau sekitar 2 juta orang, termasuk 200.000 di antaranya adalah warga etnis Tionghoa.

Nal Oum ingat bahwa ada saat itu ibu kota kamboja memiliki sekitar 2,5 juta orang, dan ada jam malam di mana-mana, dan tentara Khmer Merah mengarahkan warga sipil untuk berjalan ke satu arah, meninggalkan ibu kota dan tidak boleh kembali.

“Kami melihat kerumunan seperti letusan gunung berapi, gunung berapi menyemburkan lava, dan ke mana pun kami pergi, kami melihat kuburan baru”, kata Nal Oum.

Seperti jutaan penduduk Kamboja lainnya, Nal Oum terpaksa mengungsi ke pedesaan, melakukan penyamaran dengan mengganti nama dan identitas demi keselamatan diri. Saat itu, siapa pun yang pernah mengenyam pendidikan sekolah menengah menjadi sasaran pembantaian. Selama periode itu, Nal Oum hanya bisa mengamati partai komunis secara diam-diam. Ia menemukan bahwa untuk mengkonsolidasikan kekuasaan, Khmer Merah pertama-tama akan melalui membunuh dua orang untuk menciptakan teror.

“Karena Khmer Merah ingin memastikan bahwa mereka dapat mengkonsolidasikan kekuatan mereka, kediktatoran mereka, maka mereka akan segera melenyapkan kekuatan potensial yang mungkin melawan mereka”, kata Nal Oum.

Nal Oum juga mengatakan : “Lalu yang mereka lakukan hanyalah membangun tenaga kerja yang berskala besar, saya menyebutnya sebagai tenaga kerja proletar, yang dimanfaatkan untuk berproduksi, berproduksi, terus berproduksi seperti binatang. Dan ketergantungan mereka pada tenaga kerja hanyalah produksi. Taukah apa yang diinginkan partai komunis ? Mereka hanya menginginkan orang yang tidak bisa berpikir”.

Pada tahun 1976, Nal Oum mulai melarikan diri. Dia menyembunyikan sedikit beras di dalam lengan bajunya dan berjalan di hutan selama 22 hari, bersembunyi di atas pohon pada saat siang hari dan berjalan dengan menerobos hutan di bawah sinar bulan malam hari. Hanya ada satu pikiran di benaknya : dia harus bertahan hidup untuk memberitahu generasi mendatang tentang kebenaran, kekejaman yang dilakukan oleh partai komunis Khmer Merah terhadap rakyat Kamboja.

Dia tiba di Thailand, kemudian datang ke Amerika Serikat lebih dari 20 tahun yang lalu. Dalam tujuh atau delapan tahun terakhir, kata Nal Oum, dirinya menyadari bahwa komunisme yang membungkus dirinya dengan kedok sosialis, menyusup dan menipu masyarakat bebas, dan situasinya membahayakan.

Nal Oum yang selamat dari pembantaian Khmer Merah mengatakan : “Komunis menggunakan mesin propaganda canggih untuk mengubah-ubah diri mereka sendiri, menyamarkan diri menjadi pegawai negeri atau orang lain yang seolah baik bagi masyarakat demi kepentingan menyelesaikan misi mereka. Ingat, orang yang sama bisa menjadi pelaku pembakaran pada saat yang sama sebagai “orang baik”. Ia juga bisa menjadi orang yang memadamkan api yang sedang berkobar, seolah-olah petugas penyelamat, dan itu terjadi di tempat saya dulu tinggal, negara saya Kamboja”.

Nal Oum khawatir jika masyarakat Amerika Serikat tidak segera menyadari hal ini, mereka mungkin mengulangi kesalahan yang pernah terjadi di Kamboja. (sin)

Akselerasi Decoupling dari Tiongkok

0

oleh Anders Corr

Decoupling atau pemisahan dari Tiongkok memiliki sejarah yang meluas dalam Perang Dingin, tetapi telah diperbarui dan semakin cepat. Baru-baru ini dimulai kembali kepada sektor teknologi AS, dan sekarang pindah ke ekonomi paling penting di dunia di Eropa dan Asia. Media arus utama dihebohkan dengan apa yang setahun lalu dipandang sebagai ide gila, dan apa yang coba direndahkan oleh para propagandis Beijing sebagai “pemikiran Perang Dingin.”

Tetapi pada Mei lalu, Financial Times mengutip Michael Shoebridge dari Australian Strategic Policy Institute (ASPI) yang mengatakan, “Decoupling itu nyata dan berkembang luas. Pemisahan Tiongkok dan AS kini telah bergabung dengan pemisahan UE-Tiongkok, dan kami menghadapi tantangan strategis bersama Rusia dan Tiongkok yang menyatukan aktor Eropa dengan aktor Indo-Pasifik.”

Shoebridge memperkirakan bahwa decoupling akan melebar ke berbagai sektor energi. Ia  menyarankan para pebisnis untuk memastikan bahwa rantai pasokan mereka dialihkan dari kekuatan yang tak bersahabat kepada kekuatan yang bersahabat.

Para perusahaan mengikuti sarannya, dan saran dari pemerintahan Biden, yang menyebutnya sebagai friend-shoring atau menopang teman.

Idenya memiliki sejarah panjang. Pada tahun 2020 disebut dengan Ally-Shoring atau “menopang sekutu.”

Pada tahun 1993, Amerika Serikat dan Kanada menyebutnya “National Technology and Industrial Base” (NTIB), yang memungkinkan impor dan ekspor item-item militer sensitif antara pasangan dan kemudian diperluas yang mencakup Inggris dan Australia.

Pemerintahan Trump mengidentifikasi kelemahan di NTIB dan berusaha memperkuat basis industri Amerika melalui tarif di Tiongkok. 

Menurut Alex Gray, mantan Kepala Staf Dewan Keamanan Nasional, AS “Pemerintahan Trump memahami implikasi strategis dan industri pertahanan dari ketergantungan pada sumber-sumber asing seperti Tiongkok dan Rusia terhadap komponen dan material kritikal.”

“Kelemahan basis industri itu, banyak di antaranya terungkap di bawah Keppres  Trump 13806 (asesmen kesehatan basis industri pertahanan AS), memerlukan respons agresif dari Washington yang memanfaatkan kekuatan sekutu dan mitra kami,” tulis Gray dalam sebuah email.

“Peralatan seperti Pangkalan Industri Teknologi Nasional berguna untuk mengisi kesenjangan basis industri, sementara juga berfungsi sebagai mekanisme pembagian beban dalam upaya AS dan sekutunya untuk mengatasi revisionis Kekuatan Besar seperti Tiongkok dan Rusia.”

Mengikuti tarif Trump, pemerintahan Biden pada dasarnya mengusulkan perluasan NTIB sukarela, dan kadang-kadang di-legislasi, ke berbagai produk komersial yang lebih luas. Tekanan perdagangan bipartisan atas beberapa administrasi menginternasionalisasi,dan tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan.

The Financial Times pada 29 Juli mengutip Direktur Jenderal Confederation of British Industry (CBI), Tony Danker, yang mengatakan, “Setiap perusahaan yang saya ajak bicara saat ini terlibat dalam memikirkan kembali rantai pasokan mereka. Pasalnya, mereka mengantisipasi bahwa politisi kita pasti akan mempercepat menuju dunia yang terpisah dari Tiongkok.”

Decoupling dari Sisi Demand

Decoupling adalah pemutusan hubungan ekonomi ke suatu negara, tetapi harus melibatkan penggantian mereka dengan hubungan tangguh lainnya. Selain friend-shoring, dapat mencakup “on-shoring” atau “near-shoring”, di mana produksi dibawa lebih dekat ke konsumen yang dituju.

Dua undang-undang baru-baru ini menggambarkan sisi demand dan supply dari proses decoupling untuk chip komputer, juga dikenal sebagai semikonduktor.

Pertama, the Uyghur Forced Labor Prevention Act (UFLPA) paling cepat mempengaruhi sisi demand dengan melarang banyak polisilikon yang dibutuhkan untuk chip.

Kedua, Chips and Science Act of 2022 akan sangat mempengaruhi sisi supply dengan mensubsidi manufaktur chip AS.

UFLPA, yang disahkan pada 2021 dan akan diterapkan mulai musim panas ini, melarang barang-barang dari wilayah Xinjiang, dengan anggapan bahwa produk-produk itu dibuat dengan kerja paksa. Ini termasuk larangan produk yang dirakit di negara mana pun yang dibuat dengan bahan dari Xinjiang.

Xinjiang sebelumnya memproduksi 40 persen polysilicon dunia (digunakan dalam produksi chip dan panel surya), 20 persen kapas, dan 20 persen kalsium karbida (digunakan untuk membuat gas asetilen).

Jangkauan UFLPA yang diperluas membantu mendorong Decoupling dengan Tiongkok tidak hanya di Amerika, tetapi juga secara global. Beberapa perusahaan dari negara mana pun ingin memproduksi barang dengan bahan mentah yang dilarang di pasar terbesar dunia.

Decoupling dari Sisi Suplay

Bagian kedua dari decoupling adalah sisi suplainya. Tanpa menemukan pasokan alternatif, Decoupling akan sangat menyakitkan dan sulit secara politis.

Pada 28 Juli, Kongres AS mengesahkan Chips and Science Act of 2022, yang akan memompa $52,7 miliar untuk pembangunan pabrik chip komputer AS, yang disebut “fabs”, serta inovasi semikonduktor domestik.

“Para pendukung mengatakan akan membantu kesengsaraan rantai pasokan yang telah mengganggu warga Amerika yang mencoba membeli mobil dan peralatan yang mengandalkan chip,” menurut Wall Street Journal, “meskipun bisa bertahun-tahun sebelum manfaat sebenarnya dari RUU itu terlihat. ”

Selain terlalu sedikit, terlalu terlambat, undang-undang tersebut memiliki perlindungan yang tidak memadai terhadap pencurian Tiongkok atau manfaat dari pengeluaran tersebut. Tapi ini adalah permulaan, dan perlindungan bisa diterapkan kemudian. Mereka lebih baik.

Subsidi untuk chip Amerika  adalah bagian dari transaksi $280 miliar yang lebih besar  mencakup dukungan untuk berbagai sektor teknologi AS, termasuk laser, fisika nuklir, dan energi bersih.

Penguatan  Decoupling Global

Amerika Serikat juga mendorong decoupling dari Tiongkok dengan Indo Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF). Berbeda dengan Trans-Pacific Partnership (TPP), IPEF adalah forum perdagangan daripada perjanjian perdagangan bebas formal.

IPEF adalah “pergeseran paradigma” menurut Robert D. Atkinson, yang menulisnya di Foreign Policy pada awal Juli, karena IPEF berupaya menggunakan akses ke ekonomi AS sebagai pengaruh dengan negara ketiga melawan Tiongkok, bukan sebagai pemberian.

Empat belas negara anggota IPEF adalah beberapa ekonomi terbesar di Asia, termasuk Australia, India, Jepang, dan Korea Selatan. Termasuk juga negara-negara Asia yang ingin ditarik Amerika dari Tiongkok, seperti Brunei, Fiji, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Tak seperti TPP, Amerika Serikat tidak memberikan akses mudah ke ekonominya dengan mengetahui resikonya tanpa membicarakannya. Sebaliknya, IPEF adalah forum negosiasi , selain persyaratan TPP seperti peraturan ketenagakerjaan dan lingkungan yang lebih baik, akan digunakan untuk membantu mendorong, di antara negara-negara ketiga, isolasi dan melemahnya ekonomi Beijing, hingga Partai Komunis Tiongkok (PKT) memperbaiki posisinya terhadap praktik hak asasi manusia dan berhenti mengancam wilayah serta zona ekonomi eksklusif (ZEE) maritim tetangganya.

Strategi Washington yang sama dalam memanfaatkan akses ke pasar Amerika dapat digunakan untuk melawan Moskow dan diktator agresif lainnya. Ancaman sanksi sekunder terhadap negara yang melanggar sanksi terhadap Rusia, Iran, dan Korea Utara sebagai contohnya.

Tiongkok telah menjadi negara yang paling sulit untuk dipisahkan karena ekonominya yang besar (sekitar 10 kali lebih besar dari Rusia) dan integrasi yang mendalam ke dalam rantai pasokan global.

Tapi langkah internasional untuk memisahkan diri dari Tiongkok untungnya mempercepat, dan akan meningkatkan demand untuk pekerjaan Amerika dan sekutu, inovasi, pengembangan teknologi, dan keragaman dan ketahanan ekosistem industri AS.

Ekonomi AS dan sekutu akan tumbuh, demikian juga pendapatan pemerintah yang dibutuhkan untuk mendanai pertahanan militer AS melawan Beijing. 

Dan, decoupling  akan melemahkan dan menghalangi Beijing dari agresi terhadap negara-negara seperti Jepang, Taiwan, dan Filipina, dan memperlambat upaya PKT untuk mengglobalkan illiberality mereka. (asr)

Anders Corr memiliki gelar sarjana/master dalam ilmu politik dari Universitas Yale (2001) dan gelar doktor dalam bidang pemerintahan dari Universitas Harvard (2008). Dia adalah kepala sekolah di Corr Analytics Inc., penerbit Journal of Political Risk, dan telah melakukan penelitian ekstensif di Amerika Utara, Eropa, dan Asia. Buku terbarunya adalah “The Concentration of Power: Institutionalization, Hierarchy, and Hegemony” (2021) dan “Great Powers, Grand Strategies: the New Game in the South China Sea” (2018).

Dua Polisi Tewas dalam Serangan Shijiazhuang, Tiongkok, Aksi Protes Massal Guangdong Ditekan

0

Zhao Fenghua dan Wang Hui

Di Shijiazhuang, Hebei, Tiongkok, terjadi sebuah kasus penyerangan bersenjata terhadap  petugas kepolisian setempat pada 5 Agustus. Akibatnya, dua petugas tewas.

Sekitar pukul 10:30 pada  5 Agustus, serangan terhadap polisi dengan senjata terjadi di gerbang Penjara Shijiazhuang, Provinsi Hebei, Tiongkok. Insiden itu  mengakibatkan tiga orang terluka, dua diantaranya tewas setelah dikirim ke rumah sakit. Kedua mendiang adalah penjaga di Penjara Shijiazhuang. Tersangka, Yang Mouye, telah ditangkap. Belum diketahui motif kejahatan tersebut. Situasi sebenarnya masih harus diverifikasi lebih lanjut.

Sebuah video menunjukkan seorang pria berseragam polisi pingsan di sisi jalan. Dua pria melarikan diri dari tempat kejadian, salah satunya sambil berlari sambil berbicara di telepon.

Video lain menunjukkan bahwa di gerbang Penjara Shijiazhuang, petugas berseragam polisi jatuh ke jalanan dengan noda darah di sekitar mereka. Para pejalan kaki berhenti untuk melihat-lihat kejadian.

Video lain menunjukkan seorang pria berseragam polisi tergeletak di jalanan, ia berdarah-darah dari lehernya.

Menurut laporan, kedua yang tewas adalah petugas resmi kepolisian di Penjara Shijiazhuang.

Baru-baru ini, sering terjadi kasus kekerasan bersenjata di daratan Tiongkok, yang memicu diskusi panas di antara para netizen.

Beberapa netizen mengatakan bahwa insiden restoran BBQ Tangshan beberapa waktu lalu, telah berlangsung begitu lama, dan masih belum ada hasil penyelidikannya? melukai polisi, menangkap orang begitu cepat dan mendapatkan hasil. Beberapa netizen juga menganalisis bahwa penegakan hukum kekerasan polisi terhadap orang-orang biasa, menyebabkan semakin banyak keluhan publik.

Beberapa hari  lalu, sebuah video bocor di Internet. Pemilik Fengtai Oak Valley di Kota Zhangmutou, Kota Dongguan, Tiongkok ditekan secara brutal oleh polisi karena membela haknya atas biaya parkir.

Video menunjukkan bahwa sejumlah besar orang berkumpul di tempat kejadian dan memprotes dengan keras.

Sejumlah besar petugas polisi, bersenjatakan tameng, dengan kasar mengusir para pengunjuk rasa.

Pengunjuk rasa berteriak : “Panggil ketua ke sini!”

Beberapa pengunjuk rasa terlihat ditangkap.

Pengunjuk rasa berteriak : “Sekarang bawa saya ke kantor polisi.”

Ada opini publik bahwa Tiongkok salah menilai kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan, menyebabkan kemunduran serius dalam diplomasinya. Sementara itu ketika menekan rakyat, PKT tidak menunjukkan belas kasihan. Bahkan, kontradiksi antara pejabat dan rakyat terus meningkat tajam. 

Beberapa netizen dengan sinis mengatakan: “Jika Anda tidak dapat menghadapi orang asing, Anda tidak dapat menghadapi kalian sendiri?!” (hui)

Taiwan Kutuk Tiongkok yang Meluncurkan 11 Rudal Dongfeng di Selat Taiwan

Zhong Yuan melaporkan di Taipei

Ketua DPR AS Nancy Pelosi meninggalkan Taiwan pada Rabu 3 Agustus.  Beijing kemudian meluncurkan 11 rudal ke perairan sekitar Taiwan yakni rudal balistik seri Dongfeng. Chang Tun-Han, juru bicara Kantor Kepresidenan Republik Tiongkok, mengatakan bahwa Presiden Tsai Ing-wen telah menguasai situasi di sekitarnya selama proses berlangsung. Tim keamanan nasional Taiwan dan berbagai unit tentara nasional juga memiliki akses penuh ke informasi yang relevan.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi memimpin sejumlah anggota kongres kelas berat AS untuk mengunjungi Taiwan dengan pesawat khusus militer AS pada  2 Agustus, mendatangkan kemurkaan Partai Komunis Tiongkok (PKT). Kemudian segera mengancam akan melakukan operasi pelatihan militer penting di 6 wilayah laut di sekitar Taiwan dari pukul 12:00 pada  4 Agustus hingga 12:00 pada  7 Agustus dan meluncurkan amunisi hidup.

Komando Teater Timur Partai Komunis Tiongkok merilis pesan di Weibo, Juru bicara Komando Teater Timur, Kolonel Shi Yi, mengatakan bahwa pada sore 4 Agustus, Pasukan Roket Komando Teater Timur meluncurkan serangan multi-regional dan serangan senjata rudal konvensional multi-tipe di perairan terjadwal di lepas pantai timur Pulau Taiwan. Seluruh misi pelatihan tembakan langsung telah selesai, dan kontrol laut dan wilayah udara yang relevan telah dicabut.  Tiongkok mengklaim bahwa peluncuran rudal adalah  uji serangan presisi dan kemampuan penolakan area.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan Merinci Peluncuran Rudal Tiongkok

Kementerian Pertahanan Nasional Republik Tiongkok pada 4 Agustus mengumumkan bahwa pukul 11:50 pagi, militer Tiongkok akan terus memperkuat kewaspadaannya terhadap perilaku irasional  di laut dan wilayah udara sekitar Taiwan. Yang mana bermaksud untuk mengubah status quo dan mengganggu perdamaian dan stabilitas regional.  Taiwan mengatakan, pasukan Level 1 beroperasi secara normal di area pelatihan harian, memantau dengan cermat situasi musuh di sekitar Selat Taiwan dan pulau-pulau terpencil, dan merespons dengan tepat.

Kementerian Pertahanan Nasional Republik Tiongkok juga menegaskan akan menjunjung tinggi prinsip bersiap perang tanpa mencari perang, dan dengan sikap “tidak meningkatkan konflik dan tidak menimbulkan perselisihan”.  Ketiga angkatan bersenjata akan bekerja sama dan menggunakan kekuatan seluruh rakyat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan kedaulatan nasional serta keutuhan wilayah.

“Tiongkok meluncurkan sejumlah rudal balistik seri Dongfeng ke perairan sekitar Taiwan timur laut dan barat daya sekitar pukul 13:56,” kata Kementerian Pertahanan Nasional Republik Tiongkok pada pukul 15:10 pada Kamis, 4 Agustus. Dinamika peluncuran, mengaktifkan sistem pertahanan dan memperkuat kesiapan tempur Taiwan. Kementerian Pertahanan Taiwan mengutuk tindakan irasional yang merusak perdamaian regional.

Kementerian Pertahanan Nasional Republik Tiongkok juga menyatakan pada pukul 16:50 bahwa sejak latihan militer Tiongkok, para pembela pulau-pulau terpencil seperti Mazu, Wuqiu, Dongyin dan pulau-pulau terpencil lainnya dari tentara nasional telah meningkatkan kewaspadaan mereka. Tentara nasional Taiwan memiliki pemahaman real-time dari perkembangan yang relevan, dan pasukan zona pertahanan telah memerintahkan semua benteng dan pasukan kesiapan tempur untuk terus memperkuat pemantauan dan kewaspadaan. Kementerian Pertahanan mengutuk tindakan irasional yang merusak perdamaian regional.

Kementerian Pertahanan Nasional Republik Tiongkok mengatakan pada pukul 17:30 bahwa PKT meluncurkan 11 rudal balistik seri Dongfeng dalam beberapa gelombang dari pukul 13.56 hingga pukul 16.00 sore  ke perairan sekitar Taiwan utara, selatan dan timur.  Tentara nasional Taiwan menggunakan berbagai mekanisme peringatan dini, pengawasan dan pengintaian untuk segera memahami dinamika peluncuran, mengaktifkan sistem pertahanan  dan memperkuat kesiapan tempur. Kementerian Pertahanan mengutuk tindakan irasional yang merusak perdamaian regional.

Chang Tun-Han mengatakan bahwa ancaman militer yang terus menerus dan sengaja ditingkatkan oleh Tiongkok, terutama operasi militer di jalur laut dan udara internasional yang sibuk, yang mana telah secara sepihak merusak status quo Selat Taiwan dan perdamaian serta stabilitas kawasan Indo-Pasifik. Bahkan, melanggar kebebasan navigasi internasional dan perilaku normal perdagangan global. Dalam hal ini, Kantor Kepresidenan Taiwan dengan tegas menuntut agar Tiongkok bersikap rasional dan menahan diri.

Komando Pertahanan Taiwan di Pulau Kinmen mengatakan bahwa pada 4 Agustus, daerah Kinmen dan Beiding keduanya menemukan pesawat tak dikenal terbang di atas langit pada malam 3 Agustus, yang seharusnya sebagai Drone setelah perbandingan dan analisis. Pasukan mengikuti prosedur operasi standar dengan menembakkan bom sinyal untuk memperingatkan mereka agar pergi, dan  menjaga kesiapan tempur dan menerapkan tindakan rahasia.

Komando Pertahanan Taiwan di Pulau Kinmen juga menunjukkan bahwa penggunaan metode intelijen bersama, pengawasan dan pengintaian di wilayah pertahanan dapat sepenuhnya memahami dinamika di sekitarnya.  Kamp dan ​​​​fasilitas pertahanan serta kamuflase posisi diterapkan sesuai dengan peraturan, dan  mampu merespons dengan segera dalam keadaan darurat.

Menanggapi laporan media bahwa “situs web resmi Kementerian Pertahanan Taiwan lumpuh pada larut malam”, Kementerian Pertahanan Nasional Republik Tiongkok pada 4 Agustus mengatakan bahwa pemantauan pada  3  Agustus  menemukan bahwa Jaringan Informasi Global telah dilumpuhkan dengan mengalami serangan denial-of-service (DDoS) berturut-turut mulai pukul 23:04, dan pada pukul 23:27.  Pada saat itu, layanan terputus karena trafik yang berlebihan. Setelah pembersihan dan pemblokiran trafik oleh stasiun relai berbahaya, koneksi terputus berhasil dipulihkan pada pukul 00:30 4 Agustus.

Kementerian Pertahanan Nasional Republik Tiongkok menekankan bahwa Pusat Manajemen Perlindungan Keamanan Informasi Militer Nasional terus memperkuat pemantauan, dan bekerja sama erat dengan Eksekutif Yuan, kementerian dan lembaga pemerintah lainnya untuk melakukan pertahanan keamanan informasi bersama demi menjaga keamanan informasi secara keseluruhan dari Tentara Nasional.

Tiongkok Meluncurkan 11 Rudal di Sekitar Taiwan,  Kemenlu  Taiwan  Mengutuk Keras

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Tiongkok, Joanne Ou mengatakan  bahwa Tiongkok meluncurkan beberapa rudal balistik ke perairan sekitar bagian timur laut dan barat daya Taiwan pada 4 Agustus, mengancam keamanan nasional Taiwan, meningkatkan ketegangan regional, dan mempengaruhi lalu lintas dan perdagangan internasional yang normal. Pemerintah Tiongkok mengikuti contoh Korea Utara dan menguji coba rudal di perairan yang dekat dengan negara lain.  Kementerian Luar Negeri Taiwan menyatakan mengecam keras dan menuntut pengendalian diri.

Joanne Ou mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Taiwan  juga meminta masyarakat internasional untuk bersama-sama mengutuk ancaman militer Tiongkok terhadap Taiwan. Selain itu, meminta semua negara di dunia untuk terus mendukung Taiwan yang demokratis, bersama-sama mempertahankan nilai-nilai kebebasan dan demokrasi. Termasuk, menjaga ketertiban internasional berbasis aturan, serta kebebasan dan keterbukaan kawasan Indo-Pasifik.

Setelah Nancy Pelosi meninggalkan Taiwan, dia mengeluarkan kembali pernyataan tentang kunjungan pada 3 Agustus, yang menyatakan, “Kunjungan ini adalah bagian dari perjalanan kami yang lebih luas di kawasan Indo-Pasifik, dengan fokus pada keamanan, kemakmuran, dan pemerintahan – Taiwan adalah pemimpin global dalam hal ini. Solidaritas AS dengan rakyat Taiwan lebih penting pada hari ini daripada sebelumnya. Dikarenakan  terus mendukung pertahanan demokrasi melawan tirani di kawasan dan dunia.”

Masyarakat Taiwan Relatif Tenang

Associated Press melaporkan bahwa Ma Chen-kun, seorang profesor di Universitas Pertahanan Nasional Taiwan, mengatakan latihan Tiongkok dirancang untuk menunjukkan kemampuan militer mereka untuk memutuskan hubungan Taiwan dengan dunia luar serta memfasilitasi pendaratan pasukan.

Sementara itu, suasana di Taiwan relatif tenang. Orang-orang tetap berenang di laut  Kota Keelung, di pantai utara Taiwan, dekat dua zona latihan yang diumumkan oleh Partai Komunis Tiongkok.

Lu Chuan-hsiong, 63 tahun, tetap menikmati suasana renang di pagi hari. Ia mengatakan bahwa dirinya tidak khawatir. “Setiap orang seharusnya menginginkan uang, bukan peluru,” dia menyindir dan mencatat bahwa ekonomi sedang dalam performa yang buruk.

Kekhawatiran yang lebih besar bagi mereka yang harus bekerja di laut adalah bahwa nelayan mungkin yang paling terpengaruh oleh latihan PKT, yang mencakup enam wilayah berbeda di sekitar Taiwan, beberapa di antaranya memasuki perairan teritorial Taiwan.

Sebagian besar nelayan akan terus berusaha menangkap ikan karena ini adalah musim cumi-cumi. 

“Sangat dekat (lokasi latihan PKT),  pasti akan mempengaruhi kita, tapi jika mereka akan melakukannya, apa yang harus kita lakukan? kita bisa menghindari daerah itu,” kata Chou Ting-tai, seorang pemilik kapal nelayan.

Reaksi Amerika Serikat

Sementara AS belum mengindikasikan akan campur tangan, militer AS memiliki pangkalan dan aset yang dikerahkan di dekat Pasifik Barat, termasuk kelompok penyerang kapal induk.

Pada  Kamis 4 Agustus, Angkatan Laut AS mengatakan kapal induk USS Ronald Reagan beroperasi di Laut Filipina timur Taiwan sebagai bagian dari “operasi yang dijadwalkan secara normal.”

Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken mengatakan, ia berharap bahwa Beijing tidak akan menciptakan krisis atau mencari alasan untuk meningkatkan aktivitas militernya yang agresif. Orang-orang di seluruh dunia percaya bahwa eskalasi tidak baik untuk siapa pun,  dapat menghasilkan Konsekuensi tak terduga dan tak menguntungkan bagi siapa pun.”

Undang-undang AS mengharuskan pemerintah untuk memperlakukan ancaman terhadap Taiwan sebagai masalah “keprihatinan serius”.

Tiongkok mengatakan latihan yang digelar, dijadwalkan pada Kamis hingga Minggu 4-7 Agustus, termasuk serangan rudal terhadap sasaran di perairan utara dan selatan Taiwan.

Di bidang diplomatik, Tiongkok membatalkan pertemuan dengan menteri luar negeri Jepang sebagai protes atas kecaman G7 atas latihan tersebut. Para menteri luar negeri kedua negara menghadiri pertemuan ASEAN di Kamboja. (hui)

Kota Sanya, Hainan, Ditutup, 80.000 Turis Terdampar Hingga Banyak Kota Dikendalikan atau Ditutup

0

Li Jinfeng

Sebelumnya, Kota Dongfang, Kota Wuzhishan dan tempat-tempat lain di Provinsi Hainan, Tiongkok berada di bawah pengendalian penanganan COVID-19. Sejak 6 Agustus, seluruh kota Sanya, Provinsi Hainan, Tiongkok telah ditutup. Lebih dari 80.000 wisatawan  terdampar dan penerbangan  dibatalkan dalam skala besar. Daerah Otonomi Shuili  dan beberapa daerah Kota Danzhou juga ditutup, dan Bea Cukai Qiongguan menutup semua tempat bisnis.

Kota Sanya ditutup, lebih dari 80.000 turis terdampar, penerbangan dibatalkan

Pada  6 Agustus pagi, pengumuman resmi Kota Sanya menyatakan bahwa mulai pukul 06:00 pagi, seluruh kota Sanya akan menerapkan manajemen statis global sementara, yaitu kota akan ditutup. Kota ini telah membatasi pergerakan orang-orang dan menangguhkan transportasi umum perkotaan.

Wakil walikota He Shigang mengatakan bahwa diperkirakan lebih dari 80.000 wisatawan saat ini terdampar di Sanya. Orang-orang yang terinfeksi sebagian besar adalah penduduk lokal, dan penduduk ini sebagian besar tersebar di Teluk Sanya dan Teluk Yalong, yang merupakan tempat dengan konsentrasi wisatawan tertinggi.

Penumpang harus memiliki sertifikat uji asam nukleat dengan hasil negatif selama 24 jam sebelum meninggalkan Sanya dengan pesawat, kereta api, atau mobil.

Media daratan Tiongkok  melaporkan pada 6 Agustus bahwa penerbangan di Bandara Sanya Phoenix telah dibatalkan dalam skala besar. Pada 14:30 pada 6 Agustus, 164 penerbangan keluar telah dibatalkan, 38 penerbangan keluar telah berangkat, dan 2 tertunda. Penerbangan yang dibatalkan yakni Sanya ke Beijing, Shanghai, Hangzhou, Lanzhou dan banyak tempat lainnya.

Putaran virus epidemi di Sanya ini adalah varian BA.5.1.3 dari varian Omicron yang terdeteksi untuk pertama kalinya di Tiongkok. Kota Sanya  pada 5 Agustus mengumumkan bahwa kota tersebut telah memasuki “negara masa perang” dan meminta warga untuk tidak keluar rumah kecuali diperlukan.

Faktanya, sejak  4 Agustus, sebagian besar wilayah Kota Sanya telah dikontrol dan ditutup. Saat itu, pihak berwenang mewajibkan setiap komunitas (desa, tempat tinggal) hanya menjaga satu atau dua pintu masuk dan keluar, dan orang-orang harus berhenti masuk dan keluar jika tidak diperlukan. Bus, trem, jalur penumpang, kapal pesiar, yacht, dan sebagainya resmi ditangguhkan.

Lingshui, Qionghai, Danzhou dan tempat-tempat lain di Provinsi Hainan mungkin ditutup atau dikendalikan

Bersamaan dengan penutupan kota Sanya, mulai pukul 15.00 pada 6 Agustus, Kabupaten Lingshui, Provinsi Hainan juga mulai menerapkan manajemen statis global sementara, yaitu penutupan kota. Kabupaten telah membatasi pergerakan orang-orang dan menangguhkan transportasi umum perkotaan.

Mulai 6 Agustus, Kota Qionghai, Provinsi Hainan, menutup tempat hiburan karaoke (KTV), ruang catur dan tempat permainan Mahjong, perpustakaan dalam ruangan dan tempat bisnis industri pariwisata dan budaya, ditangguhkan selama 3 hari, dari 0 :00 hingga 8 Agustus. 

Semua jenis wisata aglomerasi, kegiatan budaya dan olahraga di Kota Qionghai akan ditangguhkan; tempat-tempat wisata dan budaya seperti titik pemandangan dan tempat-tempat indah diharuskan untuk memberikan sertifikat hasil negatif uji asam nukleat 24 jam.

Mulai pukul 14:00 pada 6 Agustus, area perkotaan utama Kota Nada, Kota Baimajing, dan area Yangpu di Kota Danzhou akan berada di bawah manajemen statis global sementara, yaitu kota akan ditutup. Menurut pengumuman resmi, tidak ada pergerakan orang-orang kecuali diperlukan. Kendaraan dan orang-orang hanya bisa masuk dan keluar, semua jenis transportasi umum dihentikan, dan semua jenis kegiatan bisnis yang tidak esensial dihentikan.

Sebelumnya, pada  4 Agustus, Kota Danzhou di provinsi tersebut membutuhkan kafe Internet lokal, bar dan tempat hiburan dan rekreasi publik lainnya, gimnasium dan tempat lain bagi orang-orang untuk berkumpul dan berkegiatan. Sedangkan kegiatan budaya publik seperti pusat budaya, perpustakaan , dan museum untuk sementara juga ditangguhkan. Berbagai tempat umum seperti kelas perawatan musim panas taman kanak-kanak, pelatihan renang sekolah dan lembaga pelatihan di luar kampus ditutup sementara . Penjara, panti jompo dan tempat-tempat lain ditutup untuk pengelolaan.

Dari  4 hingga  6 Agustus, desa-desa di Kota Sigeng, Kota Dongfang, kecuali daerah berisiko sedang dan tinggi, dan Desa Gancheng, Desa Gannan, dan Desa Ganbei di Kota Gancheng menerapkan manajemen statis, dan seluruh area tetap diam, yaitu, manajemen kota tertutup.

Mulai  4 Agustus, pengoperasian tempat bisnis tertutup di Kota Wuzhishan, Hainan akan ditangguhkan. Adapun taman kanak-kanak dan lembaga taman kanak-kanak akan ditangguhkan. Sedangkan manajemen penjara, lembaga kesejahteraan, dan lembaga layanan perawatan lansia akan ditangguhkan, dan kunjungan offline akan ditangguhkan. (hui)

Bumi Berputar Menjadi Lebih Cepat pada 2022, Ilmuwan Bingung Dikarenakan Hari Semakin Singkat

Naveen Athrappully

Pada 29 Juni bumi yang kita huni ini ternyata berputar pada kecepatan yang tercepat. Sehingga menyelesaikan hari terpendek dan membingungkan para ilmuwan mengapa bisa terjadi. 

Pengukuran terbaru National Physical Laboratory di Inggris menemukan bumi menyelesaikan putaran 1,59 milidetik lebih awal dari 24 jam biasanya pada 29 Juni. 

Perputaran cepat ini sejalan dengan tren yang diamati dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2020, bumi mencatat 28 hari terpendeknya sejak 1960-an ketika jam atom mulai digunakan untuk ketepatan waktu yang akurat. Hari terpendek di 2020 tercatat pada 19 Juli ketika bumi menyelesaikan putarannya 1,47 milidetik lebih awal.

Meskipun tren berlanjut pada 2021, hari terpendek tahun lalu masih sedikit lebih lama dari hari terpendek pada 2020. Namun pada  2022, bumi mulai berputar lebih cepat, dengan 29 Juni menjadi hari terpendek di era jam atom. Pada  26 Juli, bumi hampir mengalahkan rekor ini karena hari lebih pendek 1,50 milidetik.

Beberapa tahun  lalu, para ilmuwan percaya bahwa putaran bumi melambat. The International Earth Rotation and Reference Systems Service  (IERS) bahkan menambahkan detik kabisat untuk mengimbangi rotasi yang lebih lambat. Hanya dalam beberapa tahun terakhir telah berubah, dengan pengukuran menunjukkan tingkat putaran bumi meningkat.

Lalu mengapa hal ini terjadi, beberapa teori  dikemukakan mulai dari aktivitas seismik hingga gerakan inti cair bagian dalam bumi dan pencairan gletser yang mengurangi berat di kutub, dan banyak lagi teori lainnya.

Menurut Leonid Zotov, jawabannya mungkin terletak pada “Chandler Wobble,” sebuah istilah yang mengacu pada perubahan putaran bumi pada porosnya. Diperkirakan sebagian besar merupakan hasil dari fluktuasi tekanan dasar laut.

“Amplitudo normal goyangan Chandler adalah sekitar tiga hingga empat meter di permukaan bumi,” kata Dr. Zotov kepada Time and Date, situs web peringkat teratas untuk zona waktu dan waktu. “Tapi dari 2017 hingga 2020 menghilang.”

Masalah Perangkat Lunak

Rotasi bumi yang lebih cepat menimbulkan tantangan bagi perangkat lunak dalam hal ketepatan waktu. Setelah IERS memperkenalkan detik kabisat, Coordinated Universal Time (UTC) telah diperbarui 27 kali.

Hingga saat ini, hanya detik kabisat positif yang ditambahkan. Peningkatan waktu ini akan menciptakan “cap waktu yang aneh” dalam penyimpanan data yang akan merusak data atau program crash, menurut posting blog 25 Juli di Meta. Stempel waktu digital akan terlihat seperti “23:59:59 -> 23:59:60 -> 00:00:00.”

Tetapi “dengan perubahan pola rotasi Bumi, sangat mungkin bahwa kita akan mendapatkan detik kabisat negatif di beberapa titik di masa depan,” kata Meta. Akibatnya, stempel waktu digital akan terlihat seperti “23:59:58 -> 00:00:00.”

“Dampak detik kabisat negatif belum pernah diuji dalam skala besar;  bisa berdampak buruk pada perangkat lunak yang mengandalkan pengatur waktu atau penjadwal.”

Perubahan waktu dapat berdampak negatif pada fungsi satelit GPS, yang menggunakan jam atom yang tidak memperhitungkan perubahan putaran bumi. Ponsel cerdas, sistem komunikasi, dan perangkat lain yang disinkronkan dengan server Network Time Protocol (NTP) juga dapat menghadapi masalah. (asr)

1TV : Korea Utara Menawarkan 100.000 Tentaranya untuk Membantu Rusia Berperang di Ukraina

oleh Li Zhaoxi

Dalam menghadapi perlawanan gigih dari tentara Ukraina ditambah dengan bantuan senjata Barat yang canggih, tentara Rusia menjadi semakin sulit untuk mendominasi peperangan ini. Menurut laporan televisi pemerintah Rusia Korea Utara bahwa Korea Utara telah menawarkan kepada Rusia pengiriman 100.000 orang “sukarelawan” untuk membantu dalam perang melawan Ukraina.

Tawaran untuk mengirim tentara Korea Utara untuk membantu Rusia berperang di Ukraina tidak dapat segera diverifikasi, tetapi Igor Korotchenko, pakar pertahanan Rusia mengutipnya sebagai pemberitaan. Demikian New York Post melaporkan hal ini pada hari Jumat 5 Agustus.

“Ada laporan bahwa 100.000 sukarelawan Korea Utara siap untuk berperang,” Igor Korotchenko, pemimpin redaksi 1TV, salah satu saluran televisi nasional terbesar Rusia, mengatakan dalam sebuah acara siaran. Igor juga menambahkan bahwa para tenaga kerja Korea Utara bahkan sudah siap untuk berpartisipasi dalam memperbaiki bangunan yang mengalami kerusakan di zona perang.

Igor Korotchenko memuji karakter orang Korea Utara yang “tahan banting dan tidak banyak menuntut. Yang terutama yakni mereka memiliki motivasi”, katanya.

“Kita tidak boleh merasa malu menerima tawaran bantuan dari Kim Jong-un”, lanjut Korotchenko. “Jika sukarelawan Korea Utara dengan sistem artileri dan pengalaman luas dalam perang kontra-artileri ingin mengambil bagian dalam konflik, mari kita berikan lampu hijau untuk kesediaan mereka menjadi sukarelawan”.

Igor Korotchenko menambahkan bahwa jika Korea Utara menunjukkan kesediaan mereka memenuhi kewajiban internasionalnya untuk memerangi “fasisme Ukraina”, “kita harus membiarkan mereka melakukannya”, ujarnya. Rusia telah berulang kali mengklaim bahwa Ukraina adalah negara “fasis”.

Korotchenko juga mengklaim bahwa Rusia harus berhenti ikut memberi sanksi internasional kepada rezim Kim Jong-un. 

Duta Besar Rusia untuk Korea Utara, Alexander Matsegora mengatakan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rusia Izvestia pada 19 Juli, bahwa Moskow dapat mempekerjakan para tenaga kerja Korea Utara untuk membangun kembali Ukraina. Dia memuji para tenaga kerja konstruksi Korea Utara sebagai “sangat berkualitas, pekerja keras, bersedia bekerja di bawah kondisi yang paling sulit, dan mereka akan sangat serius terlibat dalam pembangunan infrastruktur yang rusak di daerah Donbas”.

Laporan media Korea Selatan, Daily NK pada 22 Juli menyebutkan bahwa pihak berwenang Korea Utara telah menyelesaikan penyaringan terhadap para pekerjaan yang patut dikirim ke wilayah Donbas di Ukraina timur.

Daily NK mengutip informasi yang diberikan berbagai sumber memberitakan bahwa kepemimpinan Korea Utara tampaknya ingin secepatnya dapat mengirim para tenaga kerja pilihan ini ke Ukraina pada saat perang masih berkecamuk, karena mereka melihat tuntutan Rusia yang mungkin butuh “sukarelawan” ini sebagai peluang bagus untuk mengisi pundi mata uang asing Korea Utara.

Pada 25 Juli, sebuah sumber Rusia mengatakan kepada Daily NK, bahwa pihak berwenang Rusia berencana untuk mengirim lebih dari 1.000 orang pekerja Korea Utara yang berada di Rusia ke wilayah Donbas. Selain itu, pihak berwenang Korea Utara juga telah melakukan penyaringan sejumlah tenaga kerja yang mungkin akan dikirim ke wilayah Donbas.

“Biro-biro Korea Utara seperti Biro Kepemimpinan Konstruksi Luar Negeri, Biro Pembinaan Pulau Ayara, Kementerian Perikanan dan Kementerian Perkeretaapian telah mengirim beberapa pekerja dalam daftar pelamar menunggu persetujuan pihak berwenang ke zona perang (Ukraina)”, kata seorang sumber terpercaya di Korea Utara. Di waktu sebelumnya, biro-biro tersebut telah merekrut sebagian besar pekerja yang dikirim ke Rusia. (sin)

Serangan Udara Israel di Gaza Tewaskan Komandan Kelompok Teror Jihad Islam yang Disokong Iran

Chen Beichen

Setelah lebih dari setahun sempat mereda, konflik serius meletus antara Israel dan Palestina. Pada Minggu (7/8), Israel melanjutkan serangan udara di koridor Gaza dan mengonfirmasi bahwa mereka membunuh seorang komandan senior gerakan Jihad Islam Palestina di sebuah kamp pengungsi Gaza yang ramai. Sementara itu, Jihad Islam menembakkan ratusan roket ke Israel yang meningkatkan risiko perang.

Israel mengatakan operasi itu ditujukan untuk membom kelompok teroris yang bersembunyi di Gaza. Gerakan Jihad Islam ditetapkan sebagai organisasi teroris global oleh Departemen Luar Negeri AS pada Oktober 1997. Kelompok itu diyakini didukung oleh Iran.

Komandan Jihad Islam Khaled Mansour tewas di gedung apartemen seorang anggota kelompok di sebuah kamp pengungsi di Gaza selatan dalam serangan udara pada Sabtu lalu, ketika rudal meratakan bangunan gedung tiga lantai, dan merusak rumah-rumah di dekatnya.

Serangan udara itu juga menewaskan dua teroris dan lima warga sipil. Tujuh orang lagi tewas dalam serangan udara pada Minggu lalu. Militer Israel mengatakan pihaknya menindak lokasi peluncuran roket yang dicurigai dilakukan oleh Jihad Islam. Serangan udara dan tembakan roket berlanjut selama beberapa jam.

Lebih dari 311 orang terluka dan 36 tewas, termasuk 11 anak-anak dan empat wanita, sejak Israel melancarkan serangan pada Jumat lalu. Sebagian besar korban adalah warga sipil Palestina. Israel mengatakan sedang menyelidiki apakah beberapa kematian disebabkan oleh peluncuran roket yang salah.

Israel memperkirakan serangan udaranya telah menewaskan sekitar 15 gerilyawan.

Militer Israel mengatakan gerilyawan di Gaza menembakkan sekitar 580 roket ke Israel, akan tetapi sebagian besar roket berhasil ditembak jatuh, dengan dua roket ditembak jatuh ke arah Yerusalem. Militer Israel mengatakan tidak banyak pejuang dari Jihad Islam, dan sirene serangan udara pertama terdengar di Yerusalem pada  Minggu lalu setelah setahun mereda.

Mesir Menengahi Gencatan Senjata antara Israel dan Gerakan Jihad Islam

Ketika konflik antara Israel dan Jihad Islam memasuki hari ketiga.  Mesir mengatakan pada  Minggu (7/8) bahwa mereka sedang bernegosiasi secara intensif untuk menstabilkan situasi.

Dengan mediasi dari Mesir, Israel dan Jihad Islam menyetujui gencatan senjata di Gaza mulai Minggu malam, seperti yang dilaporkan kantor berita Reuters, mengutip keterangan sebuah sumber. 

Sumber keamanan Mesir mengatakan Israel telah menyetujui proposal tersebut, yang diharapkan mulai berlaku pada pukul 09.00. Pejabat Palestina lainnya yang mengetahui masalah ini mengatakan gencatan senjata akan mulai berlaku pada (7/8) pukul 20.00.

Juru bicara Israel dan Jihad Islam tidak mengkonfirmasi gencatan senjata, hanya mengatakan bahwa kedua pihak berhubungan dengan Mesir.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menyerukan ketenangan di kedua belah pihak, tetapi mengatakan Israel, sekutu AS, memiliki hak untuk membela diri.

“Kami tentu saja meminta semua pihak untuk menahan diri agar tidak memperburuk situasi. [Tapi] kami sepenuhnya mendukung hak Israel untuk membela diri dari kelompok teroris yang merenggut nyawa warga tak berdosa di Israel,” ujar John Kirby. (hui)

COVID-19 Belum Usai, Virus Langya Ditemukan di Tiongkok Dapat Menginfeksi Manusia

0

NTD

Epidemi COVID-19 belum hilang.  Jenis  baru Virus Langya henipavirus yang dapat menginfeksi manusia ditemukan di Shandong, Henan, dan provinsi lainnya di Tiongkok.

Menurut laporan Central News Agency pada 7 Agustus, jurnal medis internasional The New England Journal of Medicine (NEJM) menerbitkan artikel pada 4 Agustus, bahwa ahli mikrobiologi di Beijing dan Qingdao menemukan patogen baru yang dapat menginfeksi manusia di Shandong dan Henan yakni Virus bernama “virus Langya” (virus Langya, LayV).  Artikel itu berjudul “A Zoonotic Henipavirus in Febrile Patients in China.” 

Dalam hal ini, Chuang Jen-hsiang, wakil direktur Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan, mengatakan bahwa saat ini berspekulasi bahwa Celurut mungkin merupakan inang alami virus tersebut. Ditemukan 35 kasus ini di Tiongkok , 26 kasus di antaranya terinfeksi virus Langya dan 9 kasus lainnya juga terinfeksi Virus lainnya.

Dari 26 kasus infeksi virus Langya yang gejala utamanya demam, lemas, dan batuk. Hingga saat ini belum ada korban meninggal dunia.

Menurut Chuang Jen-hsiang, virus Langya milik keluarga Paramyxoviridae. Di antara hewan yang dibesarkan di penangkaran, tingkat seropositif anjing dan kambing masing-masing adalah 5% dan 2%. Selain itu, 25 jenis hewan telah diuji, di antaranya celurut ditemukan di Taiwan, yang memiliki tingkat seropositif tertinggi, sekitar 27%. dispekulasikan bahwa itu mungkin inang alami virus ini.

Tidak ada kasus penularan dari manusia ke manusia dari virus yang ditemukan itu. Akan tetapi Huang Limin, seorang dokter Taiwan mengatakan bahwa virus itu adalah tanda peringatan Jika pekerjaan pencegahan tidak dilakukan dengan baik pada tahap awal, setelah penyakit berkembang dari penularan manusia ke manusia, maka akan seperti epidemi Corona yakni menyebar dalam skala besar di seluruh dunia.

Sānlì Xīnwén  mengutip analisis Huang Limin yang mengatakan bahwa tidak jarang virus hewan menular ke manusia, tetapi virus yang berasal dari hewan seperti virus Langya adalah asam ribonukleat (virus RNA), yang merupakan virus beruntai tunggal dengan replikasi cepat dan mudah bermutasi., Jika inang utama virus RNA adalah mamalia, maka akan lebih mungkin  bermutasi daripada inangnya adalah burung. Bahkan, lebih mungkin menyebar dari orang ke orang.

Hewan ini memiliki nama ilmiah “Sorex araneus Linnaeus”. Ia juga dikenal sebagai tikus paruh runcing, tikus pemakan serangga, dan tikus bau di Tiongkok. Menyebar di barat laut Tiongkok,  timur laut Tiongkok, bagian tengah dan bawah dari Sungai Yangtze dan tempat-tempat lain. Hidup dengan memakan cacing tanah, serangga. Ia mirip seperti tikus, tetapi sebenarnya keduanya tidak ada hubungannya satu sama lain. (hui)

Shenzhen Mengalami Pemadaman Air Hingga Ada Ancaman Kepada Warga untuk Mengikuti Tes COVID, Bilik Pengetesan Wuxi Dihancurkan

0

Zhao Fenghua dan Wang Hui – NTD

Di Tiongkok, pada musim panas yang terik.  Beberapa penduduk di Shenzhen menderita pemadaman listrik dan air. Saat bersamaan, orang-orang berbaris untuk mengikuti tes COVID secara massal di siang hari.  Mereka pun harus mengantre demi mendapatkan air di tengah malam sehingga menyebabkan keluhan publik. Di Wuxi, Jiangsu, lokasi pengetesan COVID dihancurkan dan netizen bertepuk tangan.

Pada sore  30 Juli, Longjing Road di Shenzhen, Tiongkok, selama 16 jam tanpa air, dan orang-orang yang lelah sepanjang hari masih mengantre hingga larut malam demi mendapatkan air untuk mandi.

Menurut pemberitahuan resmi Shenzhen, mulai akhir Juni, beberapa daerah di Shenzhen tidak memiliki air karena pemeliharaan pipa air dan alasan lainnya. Beberapa netizen mengabarkan bahwa sebuah komunitas di Nanshan, Shenzhen, menggunakan pemutusan aliran air sebagai ancaman dan memaksa warga untuk mengikuti tes COVID massal. 

Selain pemadaman air, pemadaman listrik juga terjadi di Nanshan, Longgang, Futian, Longhua, dan Baoan di Shenzhen.

Shenzhen adalah salah satu kota tingkat pertama yang menjalani 48 jam pencegahan epidemi tes COVID, memaksa orang-orang mengantre untuk pengetesan asam nukleat di panas terik setiap hari.

Baru-baru ini, Shenzhen juga telah memperkenalkan sistem koneksi asam nukleat, menggantikan “kode tempat” dengan “kode grup”.  Artinya, “Jika satu orang tidak melakukan asam nukleat, semua warga akan berubah menjadi kode kuning”, yang  menyebabkan lebih besar kemarahan publik. Seorang netizen memposting: “Di masa lalu, ada kode tempat, tetapi hari ini ada kode grup.”

Pada 30 Juli, di desa Gongming dan Shuikou di Shenzhen, beberapa orang mengeluh tentang lockdown  ekstrem.

Penduduk Desa Gongming dan Shuikou di Kota Shenzhen berkata: “Saya datang ke gerbang ini dan tidak mengizinkan saya masuk, dan kemudian saya ke gerbang lain, di komunitas yang sama dan diizinkan masuk, tetapi saya harus mengikuti tes asam nukleat. Kalian melakukan hal semacam ini, kalian sendiri tidak memakai masker. Langkah-langkah hotline terlalu merepotkan!”

Selain Shenzhen, pada 31 Juli, Aoyuan Square di Distrik Huangpu, Kota Guangzhou berada di bawah pengendalian wabah dan ada pagar penghalang di mana-mana.

Penghuni Gedung H1 di Aoyuan Plaza juga dibawa pergi dan dikarantina.

Di Wuxi, Jiangsu, pencegahan epidemi ekstrem memicu kemarahan publik. Pada 31 Juli, bilik pengujian COVID-19 Jiangyin dihancurkan, dan jendela kaca bilik asam nukleat juga dihancurkan. Ini memicu kegemparan di Internet. Beberapa netizen berkata: “Hancur, hancurkan di seluruh Tiongkok !” (hui)