Pada tur Asia 12 hari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada bulan November, dia dilayani dengan perjamuan negara di Jepang, Korea Selatan, dan Tiongkok. Meski menunya berbeda, namun semua dibumbui dengan bumbu politik.
Pada tanggal 5 November, Trump tiba di Jepang. Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, menyediakan hamburger Amerika untuk makan siangnya, terbuat dari daging sapi yang diimpor dari Amerika Serikat. Pada bulan Juli tahun ini, Jepang menaikkan tarif impor pada daging sapi Amerika, yang menyebabkan gesekan perdagangan antara Jepang dan Amerika Serikat, jadi alasan mengapa Abe menggunakan daging sapi Amerika untuk makan siang Trump adalah bukti itu sendiri.
Sesuai dengan itu, Korea Selatan merencanakan makan malam kenegaraan mereka sehingga akan menyesuaikan selera Trump saat memamerkan ciri-ciri Korea dan menunjukkan bahwa hubungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat kuat. Dari piring yang disiapkan di Cheong Wa Dae, atau Blue House, komplek perumahan untuk presiden Korea Selatan, yang paling mencolok mata adalah Emergency Ration Kit, makanan pembuka termasuk bubur jagung, campuran ubi jalar dan labu, parutan akar burdock (ketela Jepang) yang telah diasinkan, dan akar teratai goreng. Dulu, makanan ini adalah makanan pokok di Korea, biasa untuk menjenguk orang-orang melewati masa-masa sulit. Kini, bahan-bahan tersebut sudah populer sebagai makanan kesehatan.
Seorang pejabat Cheong Wa Dae mengatakan bahwa makanan pembuka tersebut melambangkan betapa berharganya hubungan antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, dan menunjukkan bahwa ekonomi Korea Selatan telah meningkat sebagai akibat dari ikatan tersebut.
Salah satu hidangan yang disengketakan di menu adalah udang, yang ditangkap dari sebuah pulau (Dokdo dalam bahasa Korea dan Takeshima dalam bahasa Jepang) yang mana kedua Jepang dan Korea Selatan mengklaim kepemilikannya. Sebagai tambahan, wanita Korea berusia 90 tahun, Lee Rong-ju, diundang untuk menghadiri jamuan negara sebagai tamu istimewa. Dia dipaksa menjadi “wanita penghibur” bagi tentara Jepang dalam Perang Dunia Kedua. Trump memeluknya di pesta. Jepang menyatakan ketidaksenangan mereka melalui seorang juru bicara yang mengatakan bahwa Korea Selatan harus fokus untuk bekerja sama dengan Jepang untuk menangani Korea Utara daripada mengambil kesempatan untuk membuat pernyataan politik semacam itu.
Dalam sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya, perjamuan negara untuk menyambut Trump ke Tiongkok diadakan di kediaman Qianlong, seorang kaisar pada masa Dinasti Qing (1736-1795). Hal ini memberi Trump sekilas tentang gaya hidup kekaisaran. Untuk memulai sebuah suasana damai dan menunjukkan persahabatan yang erat antara Presiden Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, Beijing menampilkan beberapa video yang direkam di Mar-a-Lago, di mana Xi Jinping dihibur oleh Trump selama kunjungannya ke Amerika Serikat pada bulan April tahun ini, dan memasukkan beberapa video cucu perempuan Trump, Arabella, yang bernyanyi dalam bahasa Tiongkok dan membacakan puisi-puisi Tiongkok.
Trump berbicara pada perjamuan tersebut dengan mengatakan bahwa hubungan persahabatan antara Amerika Serikat dan Tiongkok telah berkembang dan kedua belah pihak harus mengambil kesempatan untuk mempromosikan perdamaian global.
Dilaporkan bahwa Xi Jinping mengirimi Trump hadiah kemurahan hati dengan menandatangani kesepakatan perdagangan senilai sekitar US$250 miliar. Tiongkok juga akan mengizinkan pemegang asing untuk pertama kalinya memiliki lebih dari 51 persen saham institusi perbankan Tiongkok. Analis percaya bahwa ini adalah langkah Xi untuk mengurangi defisit perdagangan antara Tiongkok dan A.S., itulah yang ingin dicapai Trump dalam perjalanannya ke Tiongkok. (ran)
