Kepala Intelijen Jerman Memperingatkan ‘Mata-mata Cyber’ Tiongkok Semakin Menargetkan Orang-orang Eropa Melalui Media Sosial

Kepala badan intelijen dalam negeri Jerman telah memperingatkan bahwa Tiongkok menggunakan media sosial untuk menargetkan individu dan melakukan penerobosan terhadap pertahanan online perusahaan.

Hans-Georg Maassen, kepala Kantor untuk Perlindungan Konstitusi, setara dengan MI5 di Jerman, mengklaim bahwa hacker (peretas) Tiongkok semakin menyerang perusahaan-perusahaan Eropa melalui provider-provider terpercaya.

Hans-Georg Maassen mengatakan agensinya, yang dikenal dalam akronim Jerman dengan BfV, percaya bahwa lebih dari 10.000 orang Jerman telah menjadi sasaran agen intelijen Tiongkok yang berpose sebagai konsultan, pencari nafkah atau peneliti, terutama di situs jejaring sosial LinkedIn.

mata-mata tiongkok merambah eropa jerman
Dengan menggunakan nama-nama seperti Lily Wu, Laeticia Chen atau Alex Li, profil tersebut menampilkan resume yang mengesankan, ratusan kontak dan gambar menarik para profesional muda.

Maassen memperingatkan bahwa cybergroup Tiongkok juga menggunakan apa yang disebut ‘supply-chain attacks’ untuk menyelinap pertahanan online perusahaan.

Serangan tersebut menargetkan pekerja IT dan orang lain yang bekerja untuk provider layanan tepercaya untuk mengirim perangkat lunak berbahaya ke dalam jaringan organisasi yang diminati oleh penyerang.

“Ini adalah usaha berbasis luas untuk menyusup ke parlemen, kementerian dan instansi pemerintah lainnya,” kata Maassen.

BfV membentuk sebuah gugus tugas awal tahun ini yang memeriksa penggunaan profil palsu di jaringan sosial selama periode sembilan bulan.

Agensi tersebut memberi tahu wartawan tentang delapan profil palsu paling produktif di LinkedIn yang digunakan oleh mata-mata Tiongkok.

Menggunakan nama seperti Lily Wu, Laeticia Chen atau Alex Li, profil tersebut menampilkan resume yang mengesankan, ratusan kontak dan gambar menarik para profesional muda.

Agensi tersebut juga menyebutkan enam organisasi yang katanya digunakan oleh mata-mata Tiongkok untuk menutupi pendekatan mereka, termasuk yang disebut Asosiasi Perancis Euro-China dan yang lain bernama Global View Strategic Consulting.

Pesan yang meminta komentar dari organisasi-organisasi tersebut tidak segera dibalas.

“Infeksi-infesi tersebut sulit dideteksi, karena koneksi jaringan antara penyedia layanan dan pelanggan-pelanggan mereka tidak mencurigakan,” kata BfV.

“Ini memberi penyerang penyamaran lebih baik dari sebelumnya.” (Dailymail/ran)

ErabaruNews