Banjir dan Longsor Akibat Badai, Lebih dari 100 Orang Tewas di Filipina

Epochtimes.id- Badai tropis di Filipina memicu longsor dan banjir menewaskan lebih dari 100 orang. Sementara puluhan lainnya hilang seperti dijelaskan pejabat polisi dan petugas bencana setempat, Sabtu (23/12/2017).

Korban tewas, sebagian besar tertimbun longsor pada Jumat malam di pulau selatan Mindanao.

“Kami masih mencoba untuk mengonfirmasi laporan tentang sebuah desa pertanian yang terkubur tanah longsor,” kata Ryan Cabus, seorang pejabat di kota Tubod.

Dia mengatakan aliran listrik dan jalur komunikasi ke daerah tersebut telah terputus yang menyulitkan upaya penyelamatan.

Warga terlihat di atas kendaraan yang terendam di sepanjang jalan banjir di kota Cagayan de Oro di Filipina, 22 Desember 2017. (Reuters / Froilan Gallardo)

Biro Meteorologi setempat mengatakan badai telah mengumpulkan kekuatan di atas Laut Sulu dan berhembus hingga 80 kilometer per jam. Badai selanjutnya bergerak ke barat pada jarak 20 km per jam.

“Badai itu menuju ke laut pada Sabtu tengah hari dan akan meninggalkan Filipina pada Senin, katanya.

Petugas kedaruratan, tentara, polisi dan relawan diterjunkan untuk mencari korban yang masih selamat dan memulihkan aliran listrik serta komunikasi.

Lebih dari 100 kematian dilaporkan terjadi di berbagai tempat termasuk 60 jiwa di kota Tubod, El Salvador dan Munai di Provinsi Lanao del Norte.

Di provinsi Zamboanga del Norte, polisi mengatakan 42 orang tewas di kota Sibuco dan Salug.

Orang-orang membantu menyelamatkan korban banjir di Lanao del Norte, Filipina, 22 Desember 2017 dalam gambar ini diambil dari rekaman video yang diperoleh dari media sosial. (Aclimah Cabugatan Disumala / via Reuters)

Tiga orang tewas di provinsi Bukidnon, sementara politisi di Provinsi Lanao del Sur mengatakan tujuh orang tenggelam ketika terjadi banjir bandang.

Menurut perkiraan laporan dari pejabat dan polisi, enam puluh empat orang dilaporkan hilang ketika banjir dan tanah longsor.

Filipina dilanda sekitar 20 topan setiap tahun menyebabkan kematian dan bangunan hancur diporak poranda topan.

Pekan lalu, 46 orang tewas di Filipina tengah saat topan menerjang.

Pada 2013 silam, topan super Haiyan membunuh hampir 8.000 orang dan menyebabkan 200.000 keluarga kehilangan tempat tinggal. (asr)

Sumber : Reuters via The Epochtimes