Anda Mungkin Bingung Mengapa Prajurit Korea Utara Diberi Cuti Panjang

EpochTimesId – Media Korea Selatan melaporkan bahwa akibat dampak dari sanksi internasional serta kekeringan, rakyat Korea Utara sudah mulai mengalami kekurangan pangan. Bahkan, para prajurit pun tidak terkecuali terancam kelaparan.

Oleh karena itu, prajurit diberi cuti panjang sampai beberapa bulan agar mereka pergi mencari bahan makanan sendiri, atau pulang ke rumah untuk mengambil bahan makanan.

“Sudah banyak orang mulai khawatir terhadap kekurangan pangan, meskipun harga beras di pasar tidak sampai melonjak tinggi. Tetapi masyarakat Korea Utara takut jika sanksi internasional berkelanjutan, maka situasi lebih serius akan terjadi,” tutur seorang sumber asal propinsi Ryanggang pada 27 Desember 2017 kepada wartawan media Korea Selatan Daily NK.

Sumber tersebut menambahkan, meskipun para prajurit Korea Utara dan instansi mereka memperoleh prioritas dalam pembagian bahan makanan, tetapi kwantitas makanan mereka pada tahun 2017 sudah menurun. Bahkan para petugas administrasi dari instansi yang bersangkutan hanya kebagian 50 persen dari bahan makanan yang diberikan pada tahun sebelumnya (2016).

“Prajurit penjaga perbatasan diberi cuti agar mereka pergi ke rumah untuk membawa balik bahan makanan dari rumah. Bulan Oktober tahun lalu, kita bisa melihat prajurit berada di ladang-ladang”.

Dari foto yang diperoleh ‘Daily NK’ dapat kita lihat, sejumlah prajurit Korea Utara (dengan lingkaran kuning dan hijau) berada di ladang untuk mencari bahan makanan.

Sumber lain juga asal Ryanggang mengatakan, perwira setempat memberikan waktu 2-3 bulan kepada prajurit untuk mencari bahan makanan. Namun, pertanian kecil yang letaknya tak jauh dari penginapan prajurit juga mengalami produksi yang jauh menurun.
Oleh karena itu, beberapa perwira membiarkan anggota keluarganya untuk menjual barang ke pasar.

“Melihat istri perwira membawa sabun, sepatu dan barang perlengkapan darurat militer menuju pasar untuk dijual,” kata sumber tersebut.

“Perwira jelas lebih memahami perkembangan situasi daripada prajuritnya, ia perlu mempertahankan semangat prajurit dengan memberi mereka makanan yang cukup. Tidak bisa hanya dengan makan bubur jagung”.

Selama 2 bulan lalu, 2 orang prajurit Korea Utara sudah melarikan diri ke Selatan. Dokter Korea Selatan menemukan sejumlah cacing dalam perut salah satu prajurit itu. Satu di antaranya memiliki panjang sampai 11 inci. Hal ini menunjukkan bahwa kekurangan pangan dan jaminan kesehatan sudah menjadi masalah besar.

BBC dalam laporannya menyebutkan, kotoran manusia dipakai oleh petani miskin untuk memupuk tanaman mereka. Hal itu bisa jadi mencemari tanaman yang kemudian dikonsumsi.

Andrei Lankov, seorang Gurubesar Universitas Kookman, Korea Selatan kepada BBC mengatakan Korea Utara adalah negara yang sangat miskin. Korut juga seperti negara-negara miskin lainnya, memiliki masalah kesehatan yang serius.

“Jika kedua Korea itu bersatu kembali, Korea Selatan mungkin membutuhkan waktu puluhan tahun untuk mengatasi masalah kesehatan warga Korea Utara,” demikian Andrei Lankov memperingatkan. (ET/Wu Ying/Sinatra/waa)