Polisi Belanda Temukan Kebun Ganja di Bawah Toilet

EpochTimesId – Polisi Belanda baru-baru ini memposting video kasus lawas yang terjadi tahun lalu. Video menunjukkan pintu masuk ke ruang bawah tanah yang dijadikan ladang atau kebun bagi tanaman ganja.

Pintu menuju bunker itu disamarkan dengan penutup ‘septic-tank WC’ pada sebuah toilet atau kamar mandi di Rotterdam. Rekaman itu diposting pada 17 Oktober 2018, dan kasus itu terjadi pada tahun lalu.

Dalam rekaman itu, polisi menyoroti maraknya kasus perdagangan narkoba.

“Bahwa penjahat terkadang cukup cerdik dalam membangun, jelas dari video di bawah ini. Tahun lalu, setelah pencarian panjang, kami menemukan sebuah perkebunan ganja di lokasi sebuah bisnis (usaha) di Sluisjesdijk,” tulis Tim Parate Eenheid Politie Rotterdam, sebuah unit dari polisi Belanda, di Twitter.

Setelah membongkar lantai toilet dan kloset, para penyidik menemukan tangga yang mengarah ke bunker pembibitan ganja. Tweet ini diakhiri dengan lelucon bahwa, “Toilet khusus ini ternyata tersumbat dengan sangat baik.”

Kawasan Sluisjesdijk, lokasi yang diidentifikasi dalam tweet, adalah sebuah jalan di Distrik Waalhaven, Rotterdam, area yang mencakup pelabuhan dan berbagai lokasi industri.

Kekhawatiran praktik penyelundupan narkoba kian meningkat di Rotterdam. Waalhaven telah menjadi tempat bagi banyak kartel narkoba. Para pejabat telah memperingatkan tentang meningkatnya penyelundupan di Rotterdam.

Menurut NL Times, pada 28 Juni 2017, para peneliti menemukan 107 kilogram kokain yang dikemas dalam bundel yang dibungkus dengan shrink pada sebuah gudang di Waalhaven. Bungkusan narkoba itu disembunyikan di langit-langit palsu (kamuflase) dalam sebuah kontainer.

Detektif menemukan lebih dari 100 kilogram kokain dalam sebuah gudang di Waalhaven, Rotterdam, Belanda, pada 28 Juni 2017. (Penuntut Umum Belanda/OM/The Epoch Times)

Pejabat dari Kantor Jaksa Penuntut Umum Belanda mengatakan kepada wartawan NL Times pada 30 Juni 2018 bahwa tempat persembunyian itu telah dibangun menjadi sebuah wadah yang dimodifikasi khusus yang digunakan untuk mengangkut pisang ke pelabuhan Rotterdam.

Masih di Rotterdam, dalam operasi gabungan antara polisi Belgia dan Belanda, enam tersangka ditangkap pada 23 Februari 2017. Penangkapan itu terkait dengan penemuan 1.100 kilogram (1.43 ton) heroin dalam sebuah kontainer dari Iran, menurut NL Times, mengutip pernyataan polisi. Bagi pihak berwenang Belgia, ini adalah rekor dalam penangkapan narkoba, dengan perkiraan ‘nilai eceran’ sekitar 34 juta euro (sekitar 590 miliar rupiah).

Walikota Rotterdam, polisi, dan jaksa penuntut umum telah menyatakan keprihatinan tentang semakin banyaknya kokain yang diperdagangkan melalui Rotterdam.

“Ada begitu banyak uang yang terlibat dalam penyelundupan kokain, bahwa kejahatan yang menyertainya sangat besar,” kata jurubicara jaksa penuntut umum, Jeichien de Graaff kepada Telegraaf. “Kami melihatnya di sini tidak hanya di wilayah ini, tetapi juga di kota-kota lain.”

Kepala Kepolisian Pelabuhan, Jan Janse mengatakan kepada Telegraaf bahwa sekitar satu dari tujuh karyawan pelabuhan Rotterdam telah didekati minimal satu kali oleh anggota kartel. Mereka biasanya dibujuk atau dipaksa untuk berkolaborasi.

“Untuk memahami besarnya masalah ini, kami melakukan survei terhadap lebih dari 200 pengemudi truk dan pekerja terminal,” kata Janse kepada surat kabar itu. “Hasilnya mengkonfirmasi kecurigaan kami bahwa banyak pekerja didekati oleh penjahat.”

Dalam satu kasus, seorang inspektur kargo Rotterdam ditangkap pada Maret 2017. Dia dicurigai terlibat dalam perdagangan hampir 200 kilogram kokain, NL Times melaporkan, mengutip pernyataan dari jaksa penuntut umum.

Laporan itu menghubungkan pria Rotterdam berusia 42 tahun itu dengan upaya menyelundupkan kokain ke dalam rantai jangkar pembawa batubara Kolombia. Jansen mengatakan kepada wartawan bahwa meningkatnya kekhawatiran atas perdagangan narkoba yang intensif di Rotterdam telah menyebabkan prioritas yang lebih tinggi dari masalah itu pada tingkat nasional.

“Semua informasi tentang korupsi akan menjadi titik sentral untuk analisis dan tindakan lebih lanjut,” katanya, menurut NL Times. (TOM OZIMEK/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://www.youtube.com/watch?v=JGc59EiEYwQ