Lima Pekerja Medis di Provinsi Yunnan Ditahan dan Didenda karena Berbagi Video Mengenai Pasien Virus Corona COVID19

Angela Bright – The Epochtimes

Li Wenliang, salah satu pelapor pelanggaran yang pertama kali mempublikasikan informasi mengenai wabah Coronavirus, juga dikenal sebagai COVID-19, meninggal pada tanggal 7 Februari.

Pihak berwenang Tiongkok awalnya menegur Li Wenliang karena “menyebarkan desas-desus,” tetapi membuat gerakan untuk memuji Li Wenliang setelah curahan kesedihan atas kematiannya.

Pada tanggal 6 Februari, lima petugas medis lainnya di Provinsi Yunnan dihukum karena mengungkapkan kebenaran mengenai wabah Coronavirus di WeChat, platform media sosial paling populer di Tiongkok.

Pada tanggal 6 Februari, People’s Daily, surat kabar corong Partai Komunis Tiongkok, melaporkan bahwa para pekerja medis, yang diidentifikasi hanya dengan nama keluarga mereka yaitu Wen, Xie, Guan, di Rumah Sakit Prefektur Wenshan di Provinsi Yunnan mengambil video pasien yang terinfeksi Coronavirus.

Sementara itu, Liu dan Yu dari Rumah Sakit Kota Wenshan berbagi video itu di WeChat. Wen, Yu, Liu, dan Xie dijatuhi hukuman 10 hari penahanan administratif dan denda 500 yuan sementara Guan hanya didenda 500 yuan. 

Upaya pemerintahan Komunis Tiongkok untuk menyensor informasi memicu reaksi di internet.

“Sistem Komunis Tiongkok benar-benar kehilangan kemampuannya untuk mengoreksi dirinya sendiri. Sungguh dungu mengharapkan Komunis Tiongkok memiliki hati nurani,” tulis seorang netizen.

Netizen lain berkata: “Li Wenliang baru saja meninggal dunia, dan Partai Komunis Tiongkok menganiaya pekerja medis yang mengatakan hal yang sebenarnya!”

Li Wenliang, seorang dokter mata, meninggal karena terinfeksi Coronavirus di Wuhan pada pagi hari tanggal 7 Februari, setelah didiagnosis menderita Coronavirus lima hari sebelumnya. Ia tertular setelah secara tanpa sadar merawat orang yang terinfeksi Coronavirus.

Dr. Li Wenliang berada di antara sekelompok orang yang pertama kali berbagi di media sosial Tiongkok mengenai wabah “pneumonia tidak diketahui” di antara tujuh pasien di rumah sakit tempat ia bekerja, pada tanggal 30 Desember tahun lalu. Sehari kemudian, Komisi Kesehatan Wuhan memastikan adanya  wabah tersebut.

Belakangan, kantor polisi setempat memanggil Li Wenliang dan menegurnya karena mengungkapkan informasi itu.

Tetapi netizen melihat hukuman terakhir pada staf medis Yunnan sebagai tanda bahwa pihak berwenang masih lebih peduli akan citranya. “Jadi anda masih mengharapkan pemerintah untuk mengendalikan wabah ini? Berhentilah bermimpi.”

“Komunis Tiongkok sedang menuju kehancurannya sendiri,” kata netizen yang lain. (Vv)

Video Rekomendasi :