Pasangan yang Tidak Diizinkan Dikuburkan Bersama Disatukan oleh Tangan yang Berpegangan Selamanya

Waktu telah berubah, terutama selama 100 tahun terakhir. Tapi satu hal yang tidak berubah adalah cinta.

Ini tentang kisah pasangan di Belanda yang sudah menikah, Kolonel J.W.C. van Gorcum dan seorang wanita bangsawan Jonkvrouwe J.C.P.H. van Aefferden, sang pria adalah seorang Protestan dan pasangannya adalah seorang Katolik.

Setelah menikah selama empat puluh dua tahun, Kolonel J.W.C. meninggal pada tahun 1880 dan dimakamkan di pemakaman Protestan di kota itu. Ini sesuai kebiasaan, di daerah setempat yang membagi penghuninya berdasarkan keyakinan.

Bagian yang berbeda untuk umat Katolik, Protestan, dan Yahudi, dan setiap bagian dipisahkan oleh dinding bata tebal.

Van Aefferden meninggal delapan tahun kemudian pada tahun 1888. Mereka tidak diizinkan untuk dikuburkan bersama dengan suaminya.

Secara tradisional, orang-orang di bagian selatan Belanda ini akan dimakamkan di pemakaman keluarga mereka sesuai dengan agama yang mereka ikuti.

Tapi, van Aefferden memilih untuk tidak dimakamkan di tanah keluarga bangsawannya, melainkan untuk dimakamkan sedekat mungkin dengan suaminya.

Karena dia adalah seorang Katolik, dia dikuburkan di sisi lain tembok makam suaminya yang Protestan, kedua kuburan mereka saling berhadapan dan disatukan dengan tangan di atas tembok.

Kuburan unik mereka disebut ‘Het graf met de handjes’, yang diterjemahkan menjadi “Kuburan dengan tangan kecil”.

Batu nisan simbolis mereka menyebabkan kehebohan dalam komunitas Roermond dan jika bukan karena reputasi baik Kolonel dan latar belakang bangsawan istrinya, tempat peristirahatan pilihan mereka mungkin tidak akan dikenang.

Betapa indahnya kisah cinta yang tak pernah berakhir. Cinta mereka pergi bersama mereka, bahkan sampai ke dalam alam kubur. (yn)

Sumber : buzznicked

Video Rekomendasi: