Ilmu Medis Misterius : Pakar Mengungkap Rahasia Periksa Nadi Jarak Jauh

Li Yun

Pada Bab 68 “Tom Sam Cong membicarakan kehidupan masa lalu di Negara Zhu Zi, Sun Go Kong tabib sakti” dalam “Perjalanan ke Barat” tertulis demikian: Raja Negara Zhu Zi terpapar penyakit, Sun Go Kong memeriksa nadinya,  melalui metode “Periksa nadi jarak jauh dengan benang sutra (selanjutnya disingkat: Periksa Nadi …Benang Sutra)” hasil diagnosanya ialah sang raja terpapar penyakit “Shuang Niao Shi Qun (depresi karena panik dan rasa khawatir)”. 

Banyak orang berpikir bahwa “Perjalanan ke Barat” hanyalah novel klasik tentang dewa-dewi dan siluman, mengira bahwa ‘Periksa Nadi …Benang Sutra’ hanyalah khayalan penulis dan tidak eksis dalam kenyataan.

Namun,  dalam  legenda   dikatakan bahwa ilmuwan medis jaman kuno juga menggunakan ‘Periksa Nadi …Benang Sutra’ untuk diagnosis pasien. Etika kuno menekankan bahwa pria dan wanita tidak diperkenankan saling berakraban, bahkan dokter yang mendiagnosa dan menyembuhkan pasien, mereka juga harus mematuhi norma-norma. 

Terutama ketika para dokter kerajaan saat memeriksa penyakit para selir atau para putri raja, terlebih lagi harus mematuhi norma tersebut. 

Jadi mereka mengikatkan benang sutra di pergelangan tangan pasien lalu dia sendiri memegang ujung lain dari benang sutra untuk melakukan diagnosa.

 Suatu kali, tabib sakti Sun Si Miao dari zaman Dinasti Tang yang dikenal sebagai “Raja obat” memakai metode ‘Periksa Nadi …Benang Sutra’, mendiagnosa dan menyembuhkan Ratu Chang-Sun yang menderita penyakit berat ketika hamil. Seorang kasim berniat menguji kemahiran medis Sun Si-Miao lalu mengikatkan benang sutra pada kaki burung kakak tua. 

Tak disangka, Sun Si-Miao langsung mengetahui bahwa nadi diujung lain benang sutra bukan milik manusia. Kasim yang terkejut itu terheran-heran dan segera mengikatkan kembali benang  sutra di pergelangan tangan Ratu Chang-Sun. Dengan lancar Sun Si-Miao mendiagnosa masalah Ratu yang terhambat melahir- kan, dan menuliskan resep, tak lama setelah sang Ratu meminum obat itu melahirkan seorang pangeran dengan lancar.

Masih ada satu kisah menakjubkan tentang ‘Periksa Nadi …Benang Sutra’. Suatu  hari,  kaisar  Qianlong  dari  Dinasti Qing mengumumkan bahwa dokter kerajaan segera datang untuk memeriksa, usai dokter kerajaan  itu  memeriksa “denyut nadi” dengan benang sutra menggantung, tanpa diduga dan hanya demi mewartakan keberuntungan, ia buru-buru mengucapkan selamat paling awal kepada Qianlong, dengan mengatakan bahwa selir dinyatakan hamil, telah terdeteksi nadi hamil. Malah diiringi sumpah bahwa dia tidak akan salah mendiagnosa. 

Dia tidak menyangka bahwa Kaisar Qianlong tidak mempercayai dokter/tabib/sinshe kerajaan dapat mendiagnosa  penyakit  hanya  dengan  seutas benang sutra, lalu memerintahkan untuk mengikat ujung lain dari benang sutra pada sebuah  bangku.  

Beruntung, si dokter kerajaan itu merespon dengan gesit, dengan mengatakan ada sesuatu yang janggal di dalamnya. Ketika kasim membelah bangku itu, baru ditemukan ada sejumlah ngengat di dalamnya, tepat di saat itu, dokter kerajaan dengan tergesa-gesa berargumen bahwa bangku itu sedang hamil (ngengat), dan itu adalah denyut nadi kehamilan. Barulah  Qian- long menganggukkan kepala tanda setuju dan memerintahkan dokter kerajaan untuk mendiagnosa penyakit sang Putri.

Di dalam Museum Sejarah Medis Universitas Pengobatan Tradisional Tiongkok di Shanghai, tersimpan selembar foto dokter kerajaan Chen memeriksa nadi Permaisuri Cixi dari Dinasti  Qing  dengan benang. Konon, saat itu Cixi sedang sakit, dokter kerajaan Chen memeriksa urat nadi melalui benang sutra merah yang tersekat oleh kelambu, dan dengan hati-hati menuliskan tiga paket resep untuk pencernakan dan limpa. Setelah diminum ternyata benar saja, Cixi langsung sembuh, lalu sang Permaisuri menganugerahinya papan artistik bertuliskan kuning emas “Miao Shou Hui Chun (Tangan Ajaib Memulihkan Kesehatan)”.

Tetapi setelah beberapa tahun berlalu, si dokter kerajaan Chen mengungkapkan bahwa tatkala itu ia menyuap sejumlah uang kepada pelayan abdi dalem dan dayang istana untuk mendapatkan informasi tentang penyakit gangguan pencernaan Cixi yang lantaran terlalu banyak makan daging siput, lalu berdasarkan informasi itu ia menuliskan resepnya. 

Itu sebabnya ada orang yang percaya bahwa “Periksa Nadi …Benang Sutra” adalah semacam trik tipuan yang mau tak mau digunakan oleh para dokter istana karena terbelenggu oleh kewibawaan kaisar.

“Benang sutra menggantung memeriksa nadi” tidak dapat dipercaya?

Benarkah “Periksa Nadi …Benang Sutra” itu eksis? Banyak orang yang skeptis. Di masa lalu, Shi Jin-mo, salah satu dari empat dokter terkenal di Beijing, pada 1968 pernah mengatakan bahwa ketika seorang selir sakit, kasim sendiri yang akan menjelaskan kondisinya kepada dokter, si dokter itu sendiri juga akan menanyakan tentang proses sakit dan kondisi tambahan secara rinci.

 Ada dokter yang bahkan memberikan hadiah kepada kasim untuk mendapatkan lebih banyak informasi yang akan membantu mengatasi gejala penyakit. Oleh karena itu, ketika para dokter secara resmi menetapkan “Periksa Nadi …Benang Sutra”, sebenarnya mereka sudah memahami kondisi penyakit si pasien. 

Pada saat itu, hanya membutuhkan “menggantungkan benang sutra”, menaati etiket istana dan menunjukkan rasa hormat bawahan terhadap junjungannya kemudian dengan tenang menahan nafas berkonsentrasi penuh, dengan serius memikirkan resep apa yang harus dibuka untuk selanjut nya, asalkan tidak sampai terjadi masalah sudah cukup. Dengan kata lain, Shi Jin-mo percaya bahwa diagnosa benang sutra menggantung itu ada, tetapi hanya dalam bentuk formalitas saja.

Lalu, apakah perkataan Shi Jin-mo ini bersifat otoritatif? Jawabannya adalah tidak.

Dalam kitab kuno “Guan Zi” tercatat, dua alat kecapi diletakkan dalam sebuah ruangan yang tertutup rapat, jika salah satu senar kecapi itu dipetik maka senar di kecapi yang lain  juga  akan  bergetar, ini membuktikan nada yang sama akan menghasilkan resonansi dari frekuensi yang sama. Teori “Periksa Nadi …Benang Sutra” terbentuk dari prinsip  semacam ini.

Hua Ning, kakak seperguruan penulis adalah seorang kultivator yang mumpuni, ia memiliki kemampuan yang tidak dimiliki oleh banyak orang,  hanya  saja dia tidak mudah memamerkan kemampuannya di depan umum. 

Suatu kali ada seorang ibu tua yang ramah mencari saya untuk memeriksa penyakitnya dan kebetulan Hua Ning juga hadir, saya meminta Hua Ning membantu mendiagnosa ibu tua tersebut. Dengan senang hati dia mengeluarkan seutas benang merah dalam tasnya, satu ujung diikatkan ke pergelangan tangan ibu tersebut, baru saja tangan kanan Hua Ning menyentuh sisi lain dari benang, seluruh tubuhnya seperti tersengat listrik, hampir saja meloncat. Dia berkata, sakit mata ibu itu sangat berat. Ternyata di masa mudanya, ibu tua tersebut sudah terpapar glaukoma yang kondisinya kian lama kian parah.

Hua Ning mengatakan, tubuh setiap orang yang masih hidup memiliki medan energinya sendiri, kondisi kesehatan tubuh yang berbeda, kuat dan lemahnya medan energi juga berbeda. Kultivator yang canggih dalam kondisi sangat tenang, sangat sensitif terhadap lingkngan di sekelilingnya, ia dapat merasakan benang sutra berdenyut seperti nadi dari pasien yang diperiksa, dengan demikian dapat mengetahui dan merasakan kondisi tubuh si pasien. 

Selain itu ia juga mengatakan, sebenarnya, tanpa menggunakan benang sutra seorang yang ahli juga dapat merasakan kondisi tubuh orang lain. Profesor Li Youfu, yang pernah berturut-turut diundang oleh Universitas Pengobatan Tradisional Tiongkok Samra dan Universitas Pengobatan Tradisional Tiongkok Alhambra Amerika Serikat untuk memberikan ceramah tentang PTT dan ilmu seni bela diri, juga menguasai teknik khusus unik yakni kemampuan diagnosa jarak jauh, Li Youfu sebelumnya adalah seorang peneliti di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan Tubuh Manusia Tiongkok yang dipimpin oleh pakar ilmu pengetahuan Tiongkok Qian Xuesen.

Siapa pun asalkan telah dilihatnya sekilas, tanpa instrumen apa  pun  dan juga tidak perlu menyentuh bagian  tubuh mana pun sudah dapat diketahui penyakit yang diderita si pasien. Dia pernah melakukan diagnosa jarak jauh terhadap sekitar 4.000 orang di Rumah Sakit Ji Shui-tan Beijing, Rumah Sakit 262, Institut Nasional Akademi Ilmu Sosial Tiongkok dan Universitas Tsing-hua, termasuk terhadap kepala negara kala itu, para menteri dan jenderal dari Partai Komunis Tiongkok, tingkat akurasinya mencapai hampir 100%.

Hua Ning mengatakan, ilmu pengetahuan empiris modern telah mengkonfirmasi bahwa titik akupunktur dan saluran meridian dalam tubuh manusia itu semuanya eksis, tetapi tidak terlihat kasat mata (oleh mata telanjang). 

Bagaimana orang zaman kuno menemukannya? Sebenarnya orang-orang  benar-benar  telah melihat secara nyata dalam kultivasi jangka panjang mereka. Titik-titik akupunktur dan saluran meridian itu bercahaya, namun setelah meninggal tidak ada cahaya seperti itu lagi, laiknya sebuah ungkapan; kematian  bagaikan  lampu yang padam”. Ini juga penyebab mengapa ilmu anatomi modern tidak dapat mendeteksinya. (lin)