Anak Petani yang Hidup dalam Kemiskinan Ini Mendapat Beasiswa Penuh dari Harvard Setelah Usaha dan Tekadnya

ETIndonesia-Romnick L. Blanco lahir dan dibesarkan di pedalaman kaki bukit di Sierra Madre, Philipina, sebagai putra petani yang sangat rajin yang mencari penghidupan agar anaknya bisa melanjutkan studi mereka dengan sukses. Karena itu, Romnick, putra petani itu bertekad untuk mewujudkan impian ayahnya.

Karena dia tinggal di kaki bukit, dia harus melewati jalan berbatu dan sungai untuk pergi ke sekolah. Meskipun merasa Lelah untuk pergi ke sekolah, ia tidak pernah absen untuk pergi ke sekolah.

Begini cara Romnick menyeberangi sungai ke sekolah. (Foto: News 5 Features|Facebook)

Ini menunjukkan minat mendalam Romnick pada pelajaran meskipun dia berasal dari keluarga yang sulit. Dia juga seorang siswa yang cerdas dan berhasil menyelesaikan pendidikannya di sekolah dengan keunggulan dalam setiap mata pelajaran.

Begini cara Romnick menyeberangi sungai ke sekolah. (Foto: News 5 Features|Facebook)

Pada 2011, Romnick didanai oleh yayasan amal setempat yang dikenal dengan GreenEarth Heritage yang didirikan untuk membantu anak-anak miskin dengan memberi mereka akses ke pelajaran bahasa Inggris dan kelas komputer. Mereka juga dibantu oleh biaya pendidikan publik. Bantuan itu seperti ‘menerangi’ kehidupan Romnick.

Yayasan ini juga memberikan beasiswa penuh kepada Romnick sebagai siswa di International School Manila, salah satu sekolah paling bergengsi di Philipina di mana dia berhasil lulus dengan nilai tertinggi.

Dari daerah pedalaman ke Harvard! (Foto: News 5 Features|Facebook)

Pada saat itulah Romnick menarik minat sejumlah universitas Ivy League yang menawarkan beasiswa penuh. Jadi, Romnick memiliki beberapa pilihan apakah akan pergi ke Dartmouth College, Wesleyan University atau NYU di Abu Dhabi.

Akhirnya, dia memilih untuk menerima tawaran beasiswa penuh dari Harvard. Dia yang lulus SMA pada tahun 2017, memutuskan untuk beristirahat selama setahun untuk menjelajahi dunia. Tetapi pemuda ini tidak pernah melupakan asal-usulnya. Karena itu, dia melakukan aksi dengan menanam lebih dari 1.500 pohon di ladang ayahnya.

(Foto: News 5 Features|Facebook)

Romnick berharap bahwa lebih banyak anak akan diberi kesempatan yang sama untuk melanjutkan studi mereka. Menurutnya, :”Aku percaya apa yang terjadi padaku seperti hadiah.”(yant)

Sumber: Erabaru.com.my

Apakah Anda menyukai artikel ini? Jangan lupa untuk membagikannya pada teman Anda! Terimakasih.