Tinjauan Menyeluruh Tentang Strategi Indo-Pasifik AS untuk Mengekang Pengaruh Buruk PKT

 oleh Song Tang

Amerika Serikat memublikasikan ‘INDO-PACIFIC STRATEGY OF THE UNITED STATES’ pada 11 Februari, sebuah strategi regional Indo-Pasifik setebal 12 halaman yang berkaitan dengan rencana menginvestasikan lebih banyak sumber daya diplomatik dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik, dan memperkuat kerja sama dengan sekutu untuk mengekang pengaruh buruk dari Partai Komunis Tiongkok.

Setelah menjalin hubungan dengan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok selama lebih dari 40 tahun, gagasan menggunakan ekonomi untuk mempromosikan kebebasan politik bagi negara komunis itu menjadi padam, Amerika Serikat mulai menghadapi kenyataan dan meninggalkan angan-angan untuk mengubah Tiongkok. 

Sebaliknya, secara langsung mengintegrasikan sumber daya global, menciptakan lingkungan strategis eksternal yang bebas dan terbuka dengan nilai-nilai bersama, dan secara komprehensif mengekang pengaruh buruk pemerintah komunis Tiongkok. 

Selain mencegah ekspansi militer, Amerika Serikat melalui kerja sama dengan sekutunya, lebih berkomitmen untuk membangun sabuk demokrasi di kawasan Indo-Pasifik yang bertujuan menjaga kebebasan dan keterbukaan wilayah Indo-Pasifik, di samping mencegah PKT mengekspor model totaliternya.

Menanggapi pengaruh ekonomi Partai Komunis Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik, Amerika Serikat juga meluncurkan prakarsa ‘Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik’ yang memanfaatkan transformasi teknologi dalam digital, energi dan iklim. Tak lain, untuk memastikan bahwa kedua belah pihak Pasifik mendapat manfaat dari perubahan ekonomi bersejarah ini, memperkuat integrasi ekonomi lintas selat.

Dalam prosesnya, Amerika Serikat juga akan bekerja dengan negara-negara baik di dalam maupun di luar Indo-Pasifik untuk membangun jaringan Internet yang terbuka, andal, dan aman, serta standar teknis yang didasarkan pada konsensus dan keselarasan dengan nilai-nilai universal. 

Mendorong rantai pasokan dan jaringan telekomunikasi global yang tangguh dan aman, dengan fokus pada keragaman vendor 5G dan teknologi jaringan akses radio terbuka.

Amerika Serikat juga siap memanfaatkan pendidikan tinggi untuk mengembangkan generasi pemimpin muda berikutnya di Indo-Pasifik.

Dilihat dari langkah-langkah tersebut, strategi Indo-Pasifik AS dapat dikatakan sebagai konfrontasi yang komprehensif dari segi nilai, militer, ekonomi dan budaya. Di bawah ini adalah poin-poin utama dan garis besar strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat.

A. Komitmen AS terhadap Indo-Pasifik 

Kawasan Indo-Pasifik yang membentang dari garis pantai Pasifik Amerika Serikat hingga Samudra Hindia merupakan rumah bagi lebih dari separuh populasi dunia, hampir dua pertiga ekonomi, dan tujuh dari militer terbesar dunia. 

Pasukan AS yang ditempatkan di sana jauh lebih besar daripada yang ditempatkan di luar Amerika Serikat. Selain itu juga merupakan sumber dari investasi langsung AS di luar negeri yang nilainya mencapai hampir USD. 900 miliar.

Di saat Indo-Pasifik mampu mendorong hingga dua pertiga pertumbuhan ekonomi global, pengaruhnya hanya akan semakin besar dan menjadi lebih penting bagi Amerika Serikat.

1. Tinjauan Kebijakan Indo-Pasifik AS

Amerika Serikat telah mulai berbisnis dengan kawasan itu sejak 2 abad yang lalu. Perang Dunia II mengingatkan Amerika Serikat bahwa Amerika Serikat bisa aman hanya ketika Asia aman. Akibatnya, di era pasca perang, Amerika Serikat menjalin perjanjian aliansi yang kuat dengan Australia, Jepang, Korea Selatan, Filipina, dan Thailand.

Setelah Perang Dingin selesai, AS menyadari bahwa nilai strategis kawasan hanya akan tumbuh pada abad ke-21, Amerika Serikat menolak gagasan penarikan pasukan AS dari kawasan tersebut. Sejak saat itu, kedua partai dalam pemerintah AS telah membuat komitmen bersama terhadap kawasan tersebut. 

Pemerintahan George W.Bush mengakui semakin pentingnya kawasan Asia, dan berhubungan erat dengan Tiongkok, Jepang dan India. Pemerintahan Obama telah menginvestasikan sumber daya diplomatik, ekonomi dan militer baru di Asia, mempercepat langkah AS dalam memprioritaskan kawasan Asia. Pemerintahan Trump juga melanjutkan kawasan Indo-Pasifik sebagai pusat gravitasi dunia.

Pemerintahan Biden melanjutkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik, yang akan berfokus pada setiap sudut kawasan, mulai dari Asia Timur Laut dan Asia Tenggara, hingga Asia Selatan dan Oseania, termasuk Kepulauan di Lautan Pasifik.

Amerika Serikat menyadari bahwa kepentingan AS hanya dapat diperoleh jika Amerika Serikat tetap eksis di Indo-Pasifik dan memperkuat kawasan itu dengan bekerja sama dengan sekutu dan mitra. Selain itu, kedua partai dalam pemerintahan AS di Kongres sepakat bahwa Amerika Serikat harus melakukan hal yang sama.

2. Tiongkok adalah tantangan terbesar di Indo-Pasifik

Sebagian alasan mengapa Amerika Serikat sangat mementingkannya adalah karena kawasan Indo-Pasifik menghadapi tantangan yang semakin meningkat, terutama dari Tiongkok. Pemerintah Tiongkok menggunakan kekuatan ekonomi, diplomatik, militer, dan teknologinya untuk memperluas lingkup pengaruhnya di kawasan Indo-Pasifik dan berusaha menjadi kekuatan paling berpengaruh di dunia.

Komunis Tiongkok menerapkan cara pemaksaan dan agresi berskala global dan kawasan Indo-Pasifik adalah korban yang paling menderita. Dari pemaksaan ekonomi terhadap Australia hingga konflik atas Garis Kontrol Aktual dengan India, tekanan yang tidak henti-hentinya terhadap Taiwan, intimidasi terhadap negara tetangga di Laut Tiongkok Timur dan Selatan. 

Jelas terlihat bahwa pemerintah Tiongkok telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional, termasuk kebebasan navigasi, serta hal-hal lain yang mengancam stabilitas dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.

Upaya bersama Amerika Serikat dan sekutunya selama 10 tahun ke depan akan sangat penting artinya dalam mencegah komunis Tiongkok untuk secara sepihak mengubah aturan dan norma yang memberi keuntungkan bagi negara-negara di Indo-Pasifik dan dunia.

Tujuan Amerika Serikat bukanlah untuk mengubah Tiongkok, tetapi untuk membentuk lingkungan strategis eksternal yang menciptakan keseimbangan pengaruh di seluruh dunia yang memberikan keuntungan maksimal kepada Amerika Serikat, sekutu dan mitranya, serta nilai-nilai yang dianut bersama.

Keterangan Foto : Pada awal tahun baru 2022, kapal induk bertenaga nuklir Angkatan Laut AS USS Lincoln memulai pelayaran di Indo-Pasifik, membawa pesawat tempur siluman F-35C untuk pertama kalinya. Gambar menunjukkan USS Lincoln (kiri) ketika sedang berlayar melewati Selat Hormuz pada 19 November 2019. (Zachary Pearson- Angkatan Laut AS via Getty Images)

B. Strategi Indo-Pasifik Amerika Serikat

Selama berabad-abad, Amerika Serikat dan sebagian besar negara memiliki pandangan yang sempit terhadap Asia. Asia hanya dilihat sebagai tidak lebih dari arena geopolitik. Tetapi saat ini, sebagian besar negara mengakui bahwa kawasan Indo-Pasifik berkaitan erat dengan kepentingan semua negara di dunia.

Strategi Indo-Pasifik AS selaras dengan strategi negara sekutu dan mitranya. Seperti Jepang, Amerika Serikat percaya bahwa visi Indo-Pasifik yang sukses harus dengan memajukan kebebasan dan keterbukaan.

 Amerika Serikat mendukung India yang kuat sebagai mitra dalam visi Indo-Pasifik yang positif ini. Seperti Australia, AS berusaha menjaga stabilitas dan menolak ekonomi paksaan yang diterapkan pemerintah Tiongkok. 

Seperti Korea Selatan, Amerika Serikat bertujuan untuk mempromosikan keamanan regional melalui pengembangan kapasitas. Seperti ASEAN, Amerika Serikat melihat Asia Tenggara sebagai jantung kawasan Indo-Pasifik. Seperti Selandia Baru dan Inggris, AS berupaya membangun ketahanan dalam tatanan regional berbasis aturan. Seperti Prancis, Amerika Serikat mengakui pertumbuhan peran Uni Eropa dalam nilai strategis Indo-Pasifik. Seperti Strategi Kerjasama Indo-Pasifik Uni Eropa, strategi Indo-Pasifik AS memiliki prinsip, berjangka panjang, dan dibangun di atas ketahanan demokratis.

Amerika Serikat akan mengejar kelima tujuan berikut di kawasan Indo-Pasifik, yang semuanya akan dicapai melalui kerja sama dengan sekutu dan mitra AS serta lembaga-lembaga regional.

1. Mempromosikan Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka

Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka berarti bahwa pemerintah negara di kawasan Lautan Hindia dan Lautan Pasifik dapat membuat pilihan berdaulat mereka sendiri dan mengelola laut, langit, dan perbatasan bersama lainnya, sesuai dengan hukum internasional yang berlaku.

Amerika Serikat akan bekerja sama dengan negara-negara yang berpikiran sama untuk memastikan bahwa laut dan langit di sekitar beberapa negara tetap terbuka dan dapat digunakan untuk navigasi, terutama di Laut Tiongkok Selatan dan Timur, sesuai dengan hukum laut berbasis hukum internasional. Amerika Serikat juga akan bekerja dengan mitra untuk melawan paksaan ekonomi yang diterapkan Tiongkok.

Amerika Serikat melalui berinvestasi pada lembaga-lembaga demokrasi, pers yang bebas, dan masyarakat sipil yang dinamis untuk mendukung terciptanya masyarakat terbuka dan memastikan bahwa pemerintah di kawasan Indo-Pasifik dapat membuat pilihan politik yang independen tanpa paksaan. 

Amerika Serikat mendukung jurnalisme investigasi di kawasan Indo-Pasifik, beragam media independen dan literasi media, menangani manipulasi informasi, dan banyak lagi.

Amerika Serikat juga akan bekerja sama dengan mitra untuk membangun jaringan Internet yang terbuka, dapat dioperasikan, andal, dan aman, mempromosikan standar teknologi berbasis konsensus, selaras dengan nilai, dan banyak lagi lainnya.

2. Membangun hubungan dengan sekutu di dalam dan di luar Indo-Pasifik

Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka hanya dapat dicapai melalui upaya Amerika Serikat bersama sekutunya, dimulai dengan sekutu AS yang paling erat.

Mempererat hubungan dengan sekutu AS yang berbasis kewajiban melalui perjanjian, seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, Filipina, dan Thailand.

Mempererat hubungan dengan mitra regional utama, termasuk India, Indonesia, Malaysia, Mongolia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Vietnam, dan Kepulauan Pasifik. Mendorong ikatan yang lebih kuat antara sekutu dan mitra, terutama Jepang dan Korea Selatan.

Mendukung dan mengesahkan sekutu dan mitra untuk memberbayakan kepemimpinan regional, terutama melalui Quad untuk mengatasi masalah kritis yang sedang kita hadapi sekarang.

Amerika Serikat juga menyambut ASEAN yang kuat dan mandiri untuk memainkan peran kepemimpinan di Asia Tenggara, memperdalam kerja sama jangka panjang dengan ASEAN, dan akan menjajaki peluang bagi Quad untuk bekerja sama dengan ASEAN. Amerika Serikat juga mendukung hubungan yang lebih erat antara mitra Asia Selatan dengan ASEAN.

Amerika Serikat akan berusaha menjadi mitra yang tak terpisahkan dari negara-negara kepulauan Pasifik dan memperluas kehadiran diplomatiknya di Asia Tenggara dan negara-negara kepulauan Pasifik.

Uni Eropa dan NATO juga semakin fokus pada kawasan Indo-Pasifik, dan Amerika Serikat akan menggunakan kesempatan ini untuk berkoordinasi dan bekerja sama dengan Uni Eropa dan NATO, dengan berfokus pada pembangunan konektivitas regional dalam domain digital dan mempertahankan hak hukum internasional untuk lautan di wilayah tersebut.

Untuk membantu mendorong hubungan antara AS dan generasi berikutnya di kawasan tersebut, selain pemerintah, AS juga akan memanfaatkan jalinan ikatan sipil, yakni hampir 68 % siswa internasional berasal dari kawasan Indo-Pasifik yang belajar di AS.

Pada saat yang sama, Amerika Serikat akan mempromosikan kemitraan baru untuk melakukan penelitian bersama di bidang-bidang utama sains dan teknologi mutakhir, termasuk melalui pemberian beasiswa baru Quad untuk mendukung studi pascasarjana dalam sains dan teknologi bagi siswa dari Australia, Jepang, India dan Amerika Serikat.

Keterangan Foto : Pada 11 Februari 2022, pertemuan menteri luar negeri anggota Quad diadakan di Melbourne. Gambar menunjukkan Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan para menteri luar negeri dari negara-negara anggota Quad. (Darrian Traynor/AAP)

3. Mendorong kemakmuran bagi Indo-Pasifik

Pada tahun 2020, perdagangan bilateral AS – Indo-Pasifik mencapai USD. 1,75 triliun, mendukung lebih dari lima juta lapangan kerja di Indo-Pasifik. Pada tahun 2020, investasi asing langsung dari Amerika Serikat mencapai lebih dari USD. 969 miliar.

AS tetap menjadi mitra investasi nomor satu bagi negara-negara anggota ASEAN dan merupakan pengekspor jasa terkemuka di kawasan ini, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi negara-negara ASEAN.

Bersama dengan mitra, Amerika Serikat akan meluncurkan kerangka ekonomi Indo-Pasifik—kemitraan multilateral untuk abad ke-21 (Indo-Pacific economic framework—a multilateral partnership for the 21st century), yang memanfaatkan transformasi teknologi yang cepat dalam digital, energi, dan iklim untuk memastikan manfaat dari perubahan ekonomi bersejarah ini sambil memperkuat integrasi ekonomi di kedua sisi Pasifik.

Amerika Serikat akan mengembangkan pendekatan perdagangan baru yang memenuhi standar tinggi tenaga kerja dan lingkungan, dan akan mengelola ekonomi digital AS dan arus data lintas batas berdasarkan prinsip keterbukaan.

Amerika Serikat akan bekerja dengan mitra untuk memajukan rantai pasokan yang tangguh dan aman yang beragam, terbuka, dan dapat diprediksi, sambil menghilangkan hambatan dan meningkatkan transparansi dan berbagi informasi.

Melalui prakarsa Build Back Better World yang diusung bersama oleh AS dan negara G7, Amerika Serikat akan mengkonfigurasikan infrastruktur berstandar tinggi untuk negara berkembang di kawasan ini agar mereka dapat tumbuh dan berkembang, Pada saat yang sama menciptakan peluang kerja yang baik bagi negara di kedua sisi Lautan Pasifik.

Dalam proses tersebut, AS juga akan mempromosikan telekomunikasi global yang tangguh dan aman, dengan fokus pada keragaman vendor 5G dan teknologi jaringan akses radio terbuka (Open Radio Access Network. O-RAN).

4. Memperkuat Keamanan Indo-Pasifik

Selama 75 tahun, kehadiran kekuatan pertahanan AS yang tangguh dan berkelanjutan telah menjaga perdamaian, keamanan, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik. Amerika Serikat selalu menjadi sekutu regional yang setia dan akan terus demikian di abad ke-21.

“Pencegahan terpadu” adalah landasan Amerika Serikat, yang akan mengintegrasikan kemampuan militer di seluruh wilayah operasional dan konflik dunia untuk mencegah atau mengalahkan segala bentuk agresi.

Amerika Serikat akan terus memperbarui perjanjian keamanannya dengan Australia, Jepang, Korea Selatan, Filipina, dan Thailand, mempromosikan Kemitraan Pertahanan Utama dengan India, dan mendukung peran India sebagai penyedia keamanan bersih (net security provider) untuk membangun pertahanan mitra di Asia Selatan, Tenggara dan kepulauan Pasifik.

Amerika Serikat juga akan menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, termasuk dengan mendukung kemampuan Taiwan mempertahankan diri, untuk memastikan masa depan Taiwan ditentukan secara damai sesuai dengan keinginan dan kepentingan terbaik rakyat Taiwan sendiri.

Keterangan Foto : Jenderal John Aquilino (tengah), komandan Komando Indo-Pasifik AS, bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Tokyo pada 11 November 2021. (Issei Kato/AP/The Canadian Press)

5. Membangun ketahanan kawasan terhadap ancaman transnasional di abad 21

Kawasan Indo-Pasifik merupakan episentrum krisis iklim, tempat 70 % bencana alam dunia terjadi di sini. Amerika Serikat akan bekerja sama dengan mitra untuk mengembangkan tujuan, strategi, program dan kebijakan untuk tahun 2030 dan 2050. Amerika Serikat akan bekerja sama dengan kawasan tersebut untuk membantu mengakhiri pandemi COVID-19 dan membangun ketahanan terhadap ancaman bersama.

C. Rencana Aksi untuk Kawasan Indo-Pasifik

Untuk menerapkan strategi ini, Amerika Serikat akan melaksanakan 10 tugas inti selama 12 hingga 24 bulan ke depan.

1. Mendorong sumber daya baru menuju Indo-Pasifik

Pembukaan kedutaan dan konsulat baru, khususnya untuk negara di Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik. Memperluas kehadiran Penjaga Pantai AS di Asia Tenggara dan Asia Selatan serta Kepulauan Pasifik. Memfokuskan kembali bantuan keamanan di Indo-Pasifik, termasuk membangun kemampuan maritim dan kesadaran domain maritim. Amerika Serikat juga akan memperluas pertukaran warga sipil, seperti Peace Corps. 

Pemerintah AS memastikan bahwa kemampuan dan keahlian yang diperlukan tersedia untuk memenuhi tantangan di kawasan ini. Bekerja dengan Kongres untuk memastikan bahwa kebijakan dan sumber daya AS memiliki dukungan bipartisan.

2. Memimpin Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik

Pada awal tahun ini, Amerika Serikat berencana untuk meluncurkan program Kemitraan Ekonomi Kerjasama baru untuk mempromosikan dan memajukan perdagangan berstandar tinggi, mengelola ekonomi digital, meningkatkan ketahanan dan keamanan rantai pasokan, mempromosikan investasi dalam infrastruktur berstandar tinggi yang transparan, dan membangun koneksi digital untuk menggandakan hubungan ekonomi AS dengan kawasan.

3. Meningkatkan kekuatan anti-teror

Dalam upayanya untuk membela kepentingan Amerika Serikat dan mencegah ancaman agresi militer terhadap Amerika Serikat, sekutu serta mitranya, termasuk Taiwan. Dengan dukungan dari Kongres, Amerika Serikat akan mendanai Prakarsa Pencegahan Pasifik (Pacific Deterrence Initiative) dan Prakarsa Keamanan Maritim (Maritime Security Initiative). 

Melalui AUKUS, Australia akan diberikan kapal selam bertenaga nuklir. Selain itu, Amerika Serikat akan mengadopsi rencana kerja khusus pada kemampuan tingkat lanjut dalam peningkatan bidang-bidang yang meliputi siber, kecerdasan buatan, teknologi kuantum, dan kemampuan bawah laut.

Pada 17 Oktober 2021, Angkatan Laut AS, Angkatan Laut Australia, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dan Angkatan Laut Inggris melakukan latihan militer bersama di perairan Indo-Pasifik. (USNavy/MC2 Haydn N. Smith)

4. Memperkuat ASEAN yang berkemampuan dan bersatu

Amerika Serikat telah mencurahkan lebih banyak sumber daya untuk mempererat hubungan AS – ASEAN, termasuk pertemuan puncak para pemimpin AS – ASEAN yang pertama di Washington. AS telah menganggarkan dana lebih dari USD. 100 juta untuk kelangsungan prakarsa baru di ASEAN. Amerika Serikat juga akan memperluas kerja sama bilateral di seluruh Asia Tenggara, dengan memprioritaskan upaya untuk memperkuat keamanan kesehatan, mengatasi tantangan maritim, meningkatkan konektivitas, dan memperdalam hubungan antar masyarakat.

5. Mendukung kebangkitan India dan kepemimpinan regional yang berkelanjutan

Amerika Serikat percaya bahwa India adalah mitra dan pemimpin yang berpikiran sama di Asia Selatan dan Samudra Hindia. Ia juga merupakan kekuatan pendorong untuk Quad dan forum regional lainnya, dan mesin pembangkit pertumbuhan dan pembangunan regional. Amerika Serikat akan terus menjalin kemitraan strategis dengan India untuk mempromosikan stabilitas di Asia Selatan.

6. Mencapai Tujuan Kelompok Empat (Quad)

Amerika Serikat akan memperkuat Kelompok Empat (Quad) sebagai kelompok regional utama untuk memastikan kehadirannya pada isu-isu yang sangat penting bagi kawasan Indo-Pasifik.

7. Memperluas kerjasama AS – Jepang – Korea

Hampir setiap tantangan utama Indo-Pasifik membutuhkan kerja sama yang erat antara sekutu dan mitra AS, terutama kerja sama yang erat antara Jepang dan Korea Selatan. Amerika Serikat akan melanjutkan kerja sama  trilateral untuk mengatasi isu Korea Utara. 

Selain masalah keamanan, Amerika Serikat akan berkolaborasi dalam pembangunan infrastruktur regional, teknologi kritis, masalah rantai pasokan, serta kepemimpinan dan pemberdayaan perempuan.

8. Bertindak sebagai mitra dalam pembangunan ketahanan Kepulauan Pasifik

美国将与合作伙伴一起建立一个多边战略集团,帮助太平洋岛国作为可靠、独立的行为体,增强自己的能力和复原力。

Amerika Serikat akan bekerja sama dengan mitra untuk menciptakan blok strategis multilateral untuk membantu negara-negara kepulauan Pasifik membangun kemampuan dan ketahanan mereka sebagai aktor independen yang kredibel.

9. Mendukung tata kelola dan akuntabilitas yang baik

Amerika Serikat akan mendukung kapasitas pemerintah Indo-Pasifik untuk membuat pilihan politik independen dengan membantu mitra membasmi korupsi, termasuk melalui bantuan luar negeri dan kebijakan pembangunan, kepemimpinan di G7 dan G20, dan peran baru dalam Kemitraan Pemerintah Terbuka.

10. Mendukung teknologi yang terbuka, tangguh, aman, dan tepercaya

Mempromosikan infrastruktur digital yang aman dan terpercaya, terutama komputasi awan dan keragaman penyedia telekomunikasi. Amerika Serikat juga akan memperdalam ketahanan bersama dalam pemerintahan dan jaringan infrastruktur yang penting, sambil membangun inisiatif regional baru untuk meningkatkan keamanan siber kolektif dan cepat menanggapi insiden cyber.

Keterangan Foto: Rabu (15 Februari) Presiden Biden bersama Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengumumkan pembentukan inisiatif keamanan tripartit baru yang disebut AUKUS, yang menggabungkan militer dan diplomasi, dan akan mendukung kapal selam bertenaga nuklir Australia untuk berlayar di wilayah Indo-Pasifik. (Win McNamee/Getty Images)

Epilog

Kebijakan luar negeri AS sedang memasuki era baru, dan awasan Indo-Pasifik memiliki tuntutan yang lebih tinggi terhadap Amerika Serikat daripada kapan pun sejak Perang Dunia II.

Ambisi strategi Indo-Pasifik AS berasal dari keyakinan bahwa tidak ada kawasan yang lebih berarti bagi dunia dan warga sipil biasa Amerika Serikat selain kawasan Indo-Pasifik. 

Selain itu, dengan memiliki visi strategis yang sama antara Amerika Serikat, sekutu serta mitra, maka Amerika Serikat dapat bersama-sama dengan negara lain untuk memimpin Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, saling terhubung, sejahtera, aman dan tangguh untuk kejayaan generasi mendatang. (sin)