Twitter Berhenti Memblokir Epoch Times Berbahasa Inggris Setelah Dikritik

Wang Xiang

Perusahaan media sosial Twitter akhirnya berhenti menyensor konten Epoch Times berbahasa Inggris setelah bermunculan sejumlah besar kritik publik.

Tautan yang di-tweet oleh The Epoch Times pada Sabtu (30/7), akhirnya berfungsi seperti biasa.

Tidak jelas kapan perusahaan teknologi itu membuat perubahan.

Mulai Kamis (28/7) malam, platform Twitter mengeluarkan peringatan “tidak aman” untuk semua tautan ke The Epoch Times dalam bahasa Inggris dan Spanyol. Setelah mengklik tautan ke halaman web Epoch Times, pengguna diarahkan ke halaman bertanda “Peringatan: Tautan ini mungkin tidak aman” dan meminta pengguna untuk kembali ke halaman sebelumnya.

Peringatan Twitter mengutip “Kebijakan Penautan (URL)” platform: “Tautan yang Anda coba akses telah ditentukan oleh Twitter atau mitra kami sebagai berpotensi spam atau tidak aman.”

Sensor Twitter memengaruhi semua tautan ke konten Epoch Times dalam bahasa Inggris dan Spanyol.

Beberapa anggota parlemen AS telah mengutuk upaya Twitter untuk memblokir konten Epoch Times, termasuk Senator Marco Rubio.

Rubio, orang nomor 1 dari partai Republik di Komite Intelijen Senat, menuntut dalam sebuah tweet: “Twitter harus menjelaskan tindakan sensor yang keji ini.”

Senator Republik, Ron Johnson dan Rick Scott juga angkat bicara, mengkritik pendekatan Twitter terhadap The Epoch Times.

Kevin Roberts, presiden Heritage Foundation, menyebut sensor Twitter terhadap The Epoch Times “keterlaluan.”

Twitter tidak menanggapi permintaan komentar dari The Epoch Times. (hui)

Wartawan Epoch Times Zachary Stieber dan Eva Fu berkontribusi pada artikel ini