Banjir di Pakistan Menewaskan lebih dari 1.000 Orang, Pemerintah Nyatakan Keadaan Darurat

oleh Li Qingyi dan Liu Fang

Akibat badai terkuat yang pernah tercatat melanda Pakistan, menyebabkan banjir bandang yang meluas. Hingga Minggu 28 Agustus, jumlah korban tewas karena banjir telah mencapai lebih dari 1.000 orang. Pemerintah mengumumkan keadaan darurat dan meluncurkan upaya penyelamatan.

Banjir bandang yang disebabkan oleh hujan lebat menghanyutkan desa dan tanaman serta memaksa ribuan orang penduduk Pakistan mengungsi.

Badai hujan ekstrem telah melanda Pakistan pada pertengahan Juni tahun ini, menyebabkan 4 provinsi dilanda banjir bandang. Menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan, bahwa korban tewas telah mencapai 1.033 orang. 

Abdul Wahad, seorang warga yang berada dalam pengungsian mengatakan : “Banjir besar telah melanda desa kami dan semua ladang terendam. Beberapa kerabat kami meninggal, begitu juga ternak sapi kami. Namun kami belum mendapat bantuan dari pemerintah”.

Curah hujan di Pakistan belakangan ini adalah tiga kali lipat rata-rata curah hujan Pakistan selama 30 tahun terakhir. Banjir bersejarah ini telah menghancurkan hampir 300.000 rumah penduduk, membuat jalan tidak dapat dilalui, juga pemadaman listrik berskala besar yang  mempengaruhi kehidupan jutaan penduduk Pakistan.

Mir Ziaullah Langau, koordinator Badan Penanggulangan Bencana Nasional Pakistan mengatakan : “Banjir datang dari segala penjuru, bahkan datang dari sisi Iran, dan sekarang rute (Iran) juga ditutup untuk lalu lintas”.

Pada Minggu 28 Agustus, pemerintah mengumumkan keadaan darurat dan mengerahkan tentara untuk membantu penyelamatan.

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengumumkan pemberian dana bantuan senilai USD. 45 juta untuk Balochistan yang dilanda banjir. Pada saat yang sama, Pakistan juga meminta bantuan masyarakat internasional. (sin)