Buntut Kasus Pemukulan Bob Chan, Demo di 11 Kota Inggris Tuntut Pengusiran Konjen Tiongkok di Manchester

oleh Luo Tingting

Pada 23 Oktober, unjuk rasa warga Inggris terjadi di 11 kota, menuntut pemerintah Inggris mendeportasi Konsulat Jenderal Tiongkok di Manchester Zheng Xiyuan.

Konjen Tiongkok terlibat dalam pemukulan pengunjuk rasa menjadi insiden diplomatik besar

Buntut dari insiden pengunjuk rasa di depan gedung konsulat Tiongkok yang diseret dan dipukuli di dalam halaman konsulat di Manchester berubah menjadi insiden diplomatik besar. Pada 23 Oktober, warga di 11 kota termasuk London, Manchester, Birmingham, Reading, dan Bristol mengadakan unjuk rasa yang menyerukan kepada pemerintah Inggris untuk mengusir Konsul Jenderal Tiongkok Zheng Xiyuan yang terlibat langsung dalam penyerangan terhadap pengunjuk rasa.

Demonstrasi terbesar muncul di Kota London, lebih dari 500 orang warga mengadakan rapat umum di luar Kantor Perdana Menteri. Pawai dimulai pukul 5 sore hari itu, melewati Trafalgar Square (Alun-alun Trafalgar), Chinatown di pusat kota.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk bertuliskan : “Katakan tidak kepada komunis TIONGKOK”, “Ganyang Partai Komunis Tiongkok” dan lainnya, dan potret satir Presiden Xi Jinping, sambil meneriakkan slogan-slogan protes di sepanjang jalan.

Sebuah papan besar bertuliskan : “Usir semua Diplomat PKT yang menyerang pengunjuk rasa tidak bersalah Bob Chan” ikut dibawa oleh pengunjuk rasa .

Unjuk rasa di Kota London, Inggris pada 23 Oktober, menuntut pemerintah Inggris untuk mengusir konsul Tiongkok di Manchester yang terlibat pemukulan demonstran asal Hongkong. (Jeff J Mitchell/Getty Images)

Unjuk rasa di Kota London, Inggris pada 23 Oktober, menuntut pemerintah Inggris untuk mengusir konsul Tiongkok di Manchester yang terlibat pemukulan demonstran asal Hongkong. (Jeff J Mitchell/Getty Images)

Unjuk rasa di Kota London, Inggris pada 23 Oktober, menuntut pemerintah Inggris untuk mengusir konsul Tiongkok di Manchester yang terlibat pemukulan demonstran asal Hongkong. (Jeff J Mitchell/Getty Images)

Unjuk rasa di Kota London, Inggris pada 23 Oktober, menuntut pemerintah Inggris untuk mengusir konsul Tiongkok di Manchester yang terlibat pemukulan demonstran asal Hongkong. (Martin Pope/Getty Images)

Unjuk rasa di Kota London, Inggris pada 23 Oktober, menuntut pemerintah Inggris untuk mengusir konsul Tiongkok di Manchester yang terlibat pemukulan demonstran asal Hongkong. (Martin Pope/Getty Images)

Unjuk rasa di Kota London, Inggris pada 23 Oktober, menuntut pemerintah Inggris untuk mengusir konsul Tiongkok di Manchester yang terlibat pemukulan demonstran asal Hongkong. (Martin Pope/Getty Images)

Unjuk rasa di Kota London, Inggris pada 23 Oktober, menuntut pemerintah Inggris untuk mengusir konsul Tiongkok di Manchester yang terlibat pemukulan demonstran asal Hongkong. (Martin Pope/Getty Images)

Unjuk rasa di Kota London, Inggris pada 23 Oktober, menuntut pemerintah Inggris untuk mengusir konsul Tiongkok di Manchester yang terlibat pemukulan demonstran asal Hongkong. (Martin Pope/Getty Images)

Unjuk rasa di Kota London, Inggris pada 23 Oktober, menuntut pemerintah Inggris untuk mengusir konsul Tiongkok di Manchester yang terlibat pemukulan demonstran asal Hongkong. (Martin Pope/Getty Images)

Unjuk rasa di Kota London, Inggris pada 23 Oktober, menuntut pemerintah Inggris untuk mengusir konsul Tiongkok di Manchester yang terlibat pemukulan demonstran asal Hongkong. (Martin Pope/Getty Images)

Pukul 18:30, pawai tiba di depan gedung kedutaan Tiongkok yang dilapisi oleh pagar logam sebagai tambahan keamanan, dan terdapat sejumlah penjaga keamanan yang berjaga-jaga. Lebih dari selusin polisi Inggris diturunkan ke lokasi untuk menjaga ketertiban. 

Liu Jiawen, mantan anggota dewan distrik Hongkong, mengatakan pada rapat umum bahwa perilaku PKT adalah arogan. mentalitas bebas.”Penyusupan, pengawasan, dan intimidasi sebenarnya telah membuat kami para warga asal Hongkong yang datang ke Inggris ini tidak dapat hidup dalam keadaan berperasaan aman dan berpikiran bebas”.

Benedict Rogers, Kepala Eksekutif “Hongkong Watch” di Inggris mengatakan bahwa pemerintah Inggris harus mendeportasi para diplomat Tiongkok yang terlibat. “Kita tidak bisa membiarkan mereka yang disebut diplomat ini menggunakan kekebalan diplomatik sebagai tameng membiarkan mereka begitu saja lolos dari jeratan hukum”.

Mr. Li, seorang pengunjuk rasa asal Hongkong yang beremigrasi ke Inggris mengatakan kepada VOA bahwa para diplomat di konsul Tiongkok yang terlibat memukuli orang harus diadili, “Mereka selain melanggar hukum di dalam gedung konsulat, tetapi mereka juga melanggar hukum di luar gedung dengan menculik (pengunjuk rasa) lalu menyeretnya ke dalam gedung untuk dipukuli secara ramai-ramai”.

Seorang wanita juga asal warga Hongkong bernama Ling mengatakan, bahwa dirinya sangat marah dengan insiden pemukulan itu. Kami memiliki kebebasan untuk berdemonstrasi, mengapa pejabat komunis Tiongkok menyeret orang ke dalam konsulat untuk dipukuli. Lalu mereka berbohong, mencoba membalikkan keadaan demi mencuci tangan kotornya. Karena itu kita harus turun ke jalan untuk memprotes. “Jika Anda tidak angkat bicara, mereka akan bertindak makin seenaknya. Mungkin mereka sedang menguji toleransi kita. Karena itu kita harus bersuara !”

Staf konsulat Tiongkok memukuli pengunjuk rasa pada hari pembukaan Kongres Nasional ke-20 

Pada hari pembukaan Kongres Nasional Partai Komunis Tiongkok ke-20 (16 Oktober), sekelompok warga asal Hongkong berdemonstrasi di luar gedung konsulat Tiongkok di Manchester dengan membawa sejumlah spanduk serta potret satir Xi Jinping.

Tak lama kemudian, sekelompok orang keluar dari dalam gedung konsulat Tiongkok untuk merusak slogan, spanduk protes milik para pengunjuk rasa. dan seorang pengunjuk rasa yang kemudian diketahui bernama Bob Chan diseret ke dalam wilayah konsulat jenderal oleh sekelompok orang itu lalu dipukuli. Beruntung polisi Inggris segera turun tangan untuk menyelamatkan Bob.

Konsul Jenderal Tiongkok untuk Manchester Zheng Xiyuan, terlihat sedang menarik rambut para pengunjuk rasa asal Hongkong. (video screenshot)

Insiden tersebut mengejutkan semua lapisan masyarakat dunia, terlebih di Inggris, mereka menyerukan agar pihak berwenang Inggris dalam mengusut tuntas insiden ini. Polisi Manchester mengatakan bahwa mereka akan menyelidiki insiden tersebut dan mengeluarkan pemberitahuan yang meminta masyarakat untuk memberikan petunjuk atau saksi.

Parlemen Inggris mengadakan investigasi darurat pada 18 Oktober. Beberapa anggota meminta pemerintah Inggris untuk menyatakan Zheng Xiyuan, konsul jenderal Tiongkok di Manchester sebagai “persona non grata” dan dideportasi dari Inggris.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly mengatakan, pihaknya telah memanggil Kedutaan Besar Tiongkok di London untuk menjelaskan insiden tersebut. Dia juga menekankan bahwa demonstrasi damai adalah hak dasar di Inggris dan pemerintah Tiongkok wajib menghormatinya.

Di bawah tekanan dari opini publik, Zheng Xiyuan dalam sebuah wawancara dengan “Sky News” mengklaim bahwa menjambak rambut Bob Chan itu adalah “tanggung jawabnya” karena para demonstran itu menghina PKT dan pemimpinnya.

Tang Hao, komentator mengatakan bahwa pernyataan Zheng Xiyuan itu tidak dapat diterima akal karena menginjak-injak hukum yang berlaku di Inggris. Mereka memakai logika tirani “menindas rakyat” dan “menjaga stabilitas rezim” di Tiongkok untuk diterapkan di luar negeri dengan tanpa merasa malu sama sekali. (sin)