Xi Jinping yang Memonopoli Kekuasaan Bertujuan Lain dengan Memberi Cai Qi Berbagai Jabatan 

oleh Ning Haizhong

Cai Qi, salah satu dari tujuh anggota Komite Tetap Politbiro Partai Komunis Tiongkok, dipercaya oleh Xi Jinping yang memonopoli kekuasaan untuk memegang berbagai jabatan. Media asing mengatakan bahwa Cai Qi tidak memiliki ancaman suksesi terhadap Xi Jinping, tetapi Xi berharap dapat memanfaatkan figur Cai Qi sebagai perantara untuk membuka jalan bagi dirinya dalam menyampaikan keinginannya di dalam partai.

Nikkei Keizai Shimbun melaporkan pada 8 Juni bahwa lingkaran dalam Xi Jinping mencakup tiga kelompok orang kepercayaan lama saat Xi masih bertugas di Fujian, Zhejiang, dan Shanghai dulu. Di antaranya Cai Qi adalah figur yang diketahui telah “memenangkan kepercayaan dari Xi Jinping dengan kesetiaannya yang luar biasa”.

Luas pula tanggung jawab yang diemban Cai Qi, karena itu ia dipromosikan lewat Kongres Nasional ke-20 menjadi anggota Komite Tetap Politbiro dan Sekretaris Pertama Sekretariat Pusat Partai Komunis Tiongkok yang bertanggung jawab atas penyebaran, pembentukan ideologi dan propaganda. Pada bulan Maret tahun ini, Cai Qi diangkat menjadi Direktur Kantor Umum Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok, dan menemani Xi Jinping di hampir setiap inspeksi dan kunjungan di dalam negeri. Cai Qi-lah pejabat PKT yang pada bulan April memanipulasi kampanye nasional gerakan mempelajari “Pikiran Xi Jinping”.

Pada 30 Mei, Dewan Keamanan Nasional Partai Komunis Tiongkok mengadakan pertemuan pertama masa jabatan ketiga Xi Jinping sebagai presiden, dan Cai Qi dimasukkan sebagai Wakil Ketua 3 Dewan Keamanan Nasional.

Wang He, seorang pakar Tiongkok mengatakan kepada media Epoch Times pada 8 Juni, bahwa Cai Qi yang sebagai anggota Komite Tetap Politbiro tetapi merangkap sebagai Direktur Kantor Umum Komite Pusat itu saja belum pernah terjadi sebelumnya. Apa lagi sekarang merangkap jabatan Wakil Ketua 3 Dewan Keamanan Nasional. Di bawah Xi Jinping, tampaknya hanya Cai Qi orang yang paling berkuasa.

Terhadap tingginya kepercayaan yang diberikan Xi kepada Cai Qi, Nikkei yang mengutip ucapan Aoyama Rumi, dosen Waseda Institute of Contemporary Chinese Studies di Tokyo memberitakan : “Xi Jinping mencoba membuka jalan agar keinginannya tercermin di seluruh partai dengan memanfaatkan figur Cai Qi sebagai perantara untuk membuka jalan bagi dirinya dalam menyampaikan keinginannya di dalam partai.”

Aoyama Rumi mengatakan bahwa alasan lain mengapa Cai Qi diberi peran besar itu adalah karena (dia) sudah berusia 67 tahun dan tidak bisa menjadi suksesi, jadi Xi Jinping merasa lebih aman.

Sebelumnya, para pemimpin puncak PKT seperti Sun Zhengcai, Hu Chunhua, Chen Min’er dan lainnya yang pernah dikabarkan sebagai “kandidat” satu per satu rontok terjegal. Beberapa pengamat percaya bahwa impian “suksesi” mereka melanggar pantangan Xi Jinping. Belakangan juga beredar rumor bahwa Ding Xuexiang, anggota termuda dari Komite Tetap yang juga dikabarkan sebagai calon penerus, sepertinya sudah “tidak lagi disayang” oleh Xi.

Media resmi PKT baru-baru ini kembali menyinggung pidato Xi Jinping pada tahun 2018, di mana Xi yang mengkritik sikap pejabat muda waktu itu mengatakan : “Para pejabat muda jangan membentuk kelompok khusus, jangan bersikap seperti ‘putra pangeran’ yang tinggal duduk manis menunggu datangnya promos.” 

Pernyataan Xi ini ditafsirkan oleh para pengamat sebagai penyangkalan Xi Jinping terhadap mekanisme suksesi kepemimpinan PKT sebelumnya.

Wang He dalam artikel yang dipublikasikan Epoch Times pada 31 Mei, menyebutkan bahwa Xi Jinping yang berwatak skeptis bersedia menggunakan kembali Cai Qi, mencerminkan ketidakamanannya yang besar terhadap konflik yang terjadi dalam partai. Orang-orang kepercayaan Xi Jinping sudah semakin berkurang, orang yang bisa dipakai juga tidak banyak, jadi memilih amannya dengan memanfaatkan “jago tua” untuk bertarung ketimbang mengambil risiko dengan mempertaruhkan “jago muda”.

Pada Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok, banyak kroni Xi Jinping yang masuk komite, seperti Perdana Menteri Li Qiang, Wakil Perdana Menteri Ding Xuexiang, Sekretaris Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin Li Xi, dan Cai Qi. Selain itu, Wang Huning dan Zhao Leji, anggota Komite Tetap sebelumnya, masih tetap bercokol.

Nikkei juga menyebutkan bahwa sebenarnya, selain Xi Jinping, keenam orang anggota Komite Tetap Politbiro lainnya hampir tidak memiliki ruang untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan penting. 

“Xi Jinping yang berdiri sendiri di puncak kekuasaan telah meruntuhkan sistem kepemimpinan kolektif yang telah dibentuk oleh Deng Xiaoping di masa lalu”, tulisnya.

Menurut Nikkei, meskipun Cai Qi adalah orang paling dipercaya oleh Xi Jinping, tetapi tampaknya ia juga tidak memiliki kekuasaan nyata. (sin)