Dapatkah Ubi Jalar Ungu Melawan Kanker?


Dr. Jingduan Yang

Ubi jalar ungu sangat lezat dan bergizi tinggi. Penelitian menunjukkan bahwa umbi-umbian ini juga memiliki efek anti-kanker

Mekanisme Efek Anti-Kanker Ubi Jalar Ungu

Para ahli gizi percaya bahwa ubi jalar kaya akan serat, vitamin C, beta karoten, dan mineral lainnya. Ubi jalar ungu mengandung nutrisi yang sama dengan ubi jalar biasa, tetapi juga memiliki antosianin yang melimpah, flavonoid yang bertanggung jawab atas pigmentasi warna merah, biru, dan ungu pada bunga, buah, dan sayuran.

Dalam beberapa tahun terakhir, karena meningkatnya kesadaran akan kesehatan, orang-orang semakin memperhatikan manfaat antosianin bagi kesehatan manusia karena tersedia secara luas dan aman untuk dikonsumsi. Penelitian  menemukan bahwa antosianin memiliki fungsi antioksidan dan antiinflamasi yang kuat dan dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel tumor, sehingga mendorong kematiannya.

Ubi jalar ungu banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Institut Penelitian Pertanian Taiwan (TARI) membudidayakan ubi jalar ungu dengan kandungan antosianin yang sangat tinggi. Eksperimen in vitro secara eksplisit dilakukan pada ekstrak dari ubi ungu untuk mengamati efek penghambatannya pada sel tumor dan faktor kekebalan inflamasi. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak ubi jalar ungu yang diproduksi di Taiwan dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker, menginduksi apoptosis, dan melemahkan aktivitas faktor imun inflamasi.

Makanan Anti Kanker Lainnya

Selain ubi jalar ungu, banyak buah dan sayuran berwarna gelap, seperti blackberry, blueberry, stroberi, kacang hitam, beras hitam, delima, dan tomat, yang mengandung antosianin. Menambahkan makanan berwarna-warni ke dalam diet harian Anda akan membantu Anda mendapatkan nutrisi yang komprehensif.

Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT) percaya bahwa lima elemen-kayu, api, tanah, logam, dan air-berhubungan dengan lima organ tubuh: hati, jantung, limpa, paru-paru, dan ginjal. Organ-organ tersebut selanjutnya berhubungan dengan warna hijau, merah, kuning, putih, dan hitam. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan dengan warna yang berbeda dapat menjaga organ-organ tersebut. Sebagai contoh, makanan berwarna merah bermanfaat bagi jantung; makanan berwarna hijau bagi hati; makanan berwarna hitam bagi ginjal; makanan berwarna putih bagi paru-paru; dan makanan berwarna kuning bagi limpa dan lambung. Teori ini masuk akal karena, dari perspektif biokimia, berbagai fitokimia memiliki efek kesehatan yang berbeda; dari perspektif energi manusia, makanan yang berbeda warna memenuhi kebutuhan energi dari berbagai organ dalam tubuh.

Ekstrak Antosianin

Dikarenakan antosianin sangat bermanfaat, mengapa kita tidak bisa mengonsumsi ekstrak antosianin secara langsung? Ada dua alasan penting.

Alasan pertama, apabila antosianin diekstrak dari makanan, antosianin tidak lagi menjadi sumber yang ditemukan dalam makanan, melainkan zat yang disintesis melalui proses biokimia. Oleh karena itu, kami tidak dapat memastikan apakah ekstrak antosianin tersebut benar-benar alami atau murni.

Alasan kedua adalah bahwa setiap zat biokimia dalam makanan menjaga keseimbangan dengan zat biokimia lainnya. Tumbuhan juga menjaga keseimbangan berbagai elemen untuk kelangsungan hidup. Jika Anda mengekstrak salah satu zat tanaman ini secara khusus, maka zat tersebut menjadi zat seperti obat; kemudian phytoncide menjadi zat seperti obat dengan efek dan tindakan yang berbeda pada tubuh.

Bagi mereka yang menderita tumor dan kanker, ekstrak antosianin mungkin lebih efektif daripada mengonsumsi makanan. Namun, dari perspektif pencegahan, saya tetap menganjurkan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan dan lebih sedikit ekstrak. Ekstrak biasanya digunakan untuk penggunaan jangka pendek dan mungkin lebih efektif dalam mengobati penyakit.

Singkatnya, ubi jalar ungu dan buah-buahan dan sayuran berwarna gelap lainnya mengandung antosianin yang banyak yang dapat ditambahkan ke dalam makanan kita untuk membantu kita mencegah peradangan kronis, meningkatkan kapasitas antioksidan, meningkatkan kekebalan tubuh, dan melawan kanker.