Jalur KA Perbatasan Korea Utara – Rusia Mendadak Lebih Sibuk, Kirim Senjata ?

oleh Ren Hao

Dari pencitraan satelit pada 5 Oktober terpantau stasiun kereta api Korea Utara di dekat perbatasan Rusia mendadak sangat sibuk. Ada dugaan bahwa Pyongyang mulai mengangkut senjata ke Rusia, mengingat bulan lalu Kim Jong-un baru saja mengunjungi Putin untuk mencapai kesepakatan.

Beyond Parallel, anak perusahaan dari Center for Strategic and International Studies (CSIS), sebuah lembaga pemikir Amerika Serikat mengeluarkan laporan pada 6 Oktober, yang menyatakan bahwa Korea Utara mungkin dengan sengaja melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dengan mengirimkan senjata ke Rusia.

Laporan tersebut menunjukkan citra satelit Fasilitas Kereta Api Tumangang (Tumangang Rail Facility) Korea Utara pada 5 Oktober yang menunjukkan, bahwa hari itu terdapat 73 gerbong barang kereta api yang bermuatan penuh dan atapnya ditutupi dengan terpal pada bagian terbuka dari fasilitas tersebut. Laporan tersebut meyakini bahwa dalam gerbong-gerbong tersebut bermuatan senjata dan amunisi yang akan dikirim ke Rusia. 

Spekulasi ini sesuai dengan pernyataan pemerintah AS pada 5 Oktober yang menyebutkan bahwa Korea Utara telah mulai mengirimkan senjata ke Rusia.

Penyelundupan senjata

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi Rusia pada 12-17 September tahun ini dan dianggap telah mencapai kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin : Korea Utara memberikan senjata ke Moskow untuk membantu Rusia yang telah kehabisan persediaan amunisinya untuk melanjutkan perang invasi ke Ukraina. Sebagai imbalannya, Moskow memberi Pyongyang teknologi luar angkasa dan roket yang sudah lama diimpikan oleh Korea Utara.

Meskipun kedua negara tidak mengakui kesepakatan tersebut, tetapi intelijen menyatakan bahwa spekulasi sebelumnya adalah benar. (Klik untuk melihat laporan melintasi garis lintang dan citra satelit : https://beyondparallel.csis.org/dramatic-increase-in-dprk-russia-border-rail-traffic-after-kim-putin-summit/)

Fasilitas kereta api Tumanggang berdekatan dengan perbatasan Korea Utara – Rusia, dan pada 18 November 2022 terpantau ada 5 unit truk Rusia berada di sana. Saat itu, pemerintah AS telah memperoleh informasi intelijen bahwa Korea Utara sedang mensuplai senjata kepada tentara bayaran Wagner Group Rusia.

Selama 5 tahun terakhir, hari paling sibuk dengan kegiatan di fasilitas KA Tumanggang adalah mengurusi lintasan 20 gerbong barang dalam sehari. Jadi boleh dikatakan bahwa fasilitas KA Tumanggang ini nyaris tidak banyak kegiatan. Namun pada 5 Oktober, mendadak muncul 73 gerbong barang yang harus diurus. Tentu saja dengan cepat menarik perhatian dunia luar.

Gambar menunjukkan fasilitas kereta api Tumanggang di Sungai Tumen, Korea Utara pada 19 Agustus 2015. (Xiaolu Chu/Getty Images)

Memperluas fasilitas

Selain itu, dari pencitraan satelit juga terlihat bahwa fasilitas kereta api Tumanggang sedang mengadakan perluasan dan peningkatan fungsi.

Foto satelit menunjukkan bahwa pihak berwenang Korea Utara sedang membangun fasilitas baru di dekat stasiun bongkar muat produk minyak bumi yang ada di fasilitas tersebut. Saat ini, Intelijen tidak mengungkapkan tujuan dari fasilitas baru ini. (sin)