Studi: Miliaran Orang Menghadapi Migrasi Paksa Saat Perubahan Iklim Memanaskan Bumi

Etindonesia. Perubahan iklim akan membuat banyak wilayah menjadi sangat panas di tahun-tahun mendatang. Orang-orang yang mendiami wilayah tersebut akan terpaksa pindah untuk mencari nafkah. Miliaran orang di Amerika, Asia, dan Timur Tengah terpaksa bermigrasi ke tempat yang lebih dingin karena suhu terus meningkat.

Bagaimana perubahan iklim akan berdampak pada berbagai negara

Sebuah tim peneliti interdisipliner di AS menemukan bahwa jika suhu naik melebihi 1,5 derajat di atas suhu pra-industri, banyak negara berpendapatan rendah akan menjadi tidak layak huni karena panas.

Peningkatan suhu sebesar 2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri akan menyebabkan lebih dari empat miliar orang yang tinggal di India, Pakistan, Tiongkok bagian timur, dan Afrika sub-Sahara mengalami panas yang tidak dapat ditoleransi.

Kenaikan 3 derajat Celcius akan menyebabkan peningkatan tingkat panas di Pesisir Timur, Amerika Serikat bagian tengah, Amerika Selatan, dan Australia.

Saat menghadapi panas ekstrem, manusia tidak lagi mampu mendinginkan diri secara alami dan terpaksa pindah ke daerah yang lebih dingin karena risiko kematian yang lebih tinggi.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences (PNAS) menyatakan bahwa pengurangan emisi secara radikal adalah satu-satunya perlindungan terhadap perubahan iklim.

Penelitian ini dilakukan oleh Penn State College of Health and Human Development, Purdue University College of Sciences and Purdue Institute for a Sustainable Future di AS.

Sejak terjadinya Revolusi Industri pada akhir abad ke-18, suhu di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 derajat Celsius.

Pada tahun 2015, 196 negara menandatangani Perjanjian Paris untuk membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri.

Setelah mencapai titik tertentu, tubuh manusia tidak dapat menahan panas dan akan rentan terhadap gangguan kesehatan bahkan kematian.(yn)

Sumber: indiatimes