Militer Israel Hancurkan Persenjataan Hamas, Hentikan Tembakan Selama 4 Jam Setiap Hari

Militer Israel pada 9 November, terus melancarkan pertempuran di Kota Gaza. Amerika Serikat mengatakan bahwa Israel menyetujui gencatan senjata selama empat jam setiap hari yang memungkinkan warga sipil untuk mengungsi

Ren Hao – NTD

Pada Kamis 9 November, langit di atas Kota Gaza dipenuhi dengan tembakan artileri, dan suara tembakan di darat terus menerus terdengar. Israel meyakini bahwa pusat komando utama Hamas berada di dalam dan di bawah Rumah Sakit Shifa di kota tersebut.

Ketika garis depan perang semakin maju, tentara Israel kini hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari rumah sakit.

Pada  9 November, militer Israel merilis video yang menunjukkan gudang senjata dan peluncur roket Hamas disembunyikan di sebuah sekolah di Kota Gaza. Sejumlah besar peluru artileri dan senjata ditempatkan di sebelah ruang kelas tempat siswa menghadiri kelas dan di sebelah terdapat roket peluncur.

Tentara Israel juga memamerkan senjata mematikan Hamas yang ditemukan di rumah warga sipil  dan sebuah pabrik pengolahan senjata disembunyikan di rumah sipil.

Sedangkan di dekat Rumah Sakit Shifa, tentara Israel juga menghancurkan pusat intelijen dan kendali Hamas yang bisa dikatakan sebagai kemenangan yang membuahkan hasil. 

Menurut tentara Israel, intelijen terbaru menunjukkan bahwa jumlah sandera di tangan Hamas seharusnya 239 jiwa.

Pada Kamis 9 November, Jihad Islam, sebuah organisasi yang terkait erat dengan Hamas, mengumumkan bahwa mereka akan membebaskan dua sandera: Hanna Katzir, seorang wanita tua yang berada dalam kondisi serius dan Jacob, seorang remaja yang membutuhkan perawatan. 

Pada  Kamis 9 November, Presiden AS Joe Biden mengatakan gencatan senjata resmi antara Israel dan Hamas tidak mungkin terjadi. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Jhon Kirby mengatakan Israel telah menyetujui gencatan senjata kemanusiaan selama empat jam setiap hari di Gaza Utara dan akan memberitahukan kepada semua pihak setidaknya tiga jam sebelum gencatan senjata untuk memfasilitasi evakuasi warga sipil.

Namun demikian, Israel tidak membenarkan kabar tersebut, menekankan bahwa tidak akan ada gencatan senjata sampai para sandera kembali ke rumah. Akan tetapi, mempertimbangkan kemanusiaan, akan ada gencatan senjata sementara jangka pendek di wilayah khusus.

Selain itu, Departemen Pertahanan AS pada  9 November mengonfirmasi bahwa kamp militer AS di Timur Tengah telah diserang 46 kali sejak perang dimulai. (Hui)