Home Blog Page 442

Nanjing, Shanghai, dan Beijing “Runtuh” Hingga Banyak Orang-orang Memakai Baju Berkabung Ada di Mana-mana

0

Han Fei dan koresponden khusus Luo Ya, Yi Ru dan Lin Dan – NTD

Wabah telah menyebar ke seluruh Tiongkok, dan banyak tempat “Runtuh.” Sejumlah warga Shanghai melarikan diri ke tempat lain, tetapi mereka terkejut melihat situasi pandemi di tempat lain bahkan lebih serius. Menurut informasi yang diungkapkan oleh banyak orang dalam, angka kematian akibat gelombang epidemi ini tidak boleh diremehkan.

Sebuah suara video yang beredar berbunyi : “Malam Tahun Baru, semua jenis mobil digunakan untuk membawa orang mati, dan semua jenis truk digunakan untuk membawa orang mati. Orang mati menghabiskan waktu sehari di luar di hutan belantara, jadi mereka berbaris tinggal di dalam mobil selama sehari atau dua hari.”

Epidemi  melanda seluruh Tiongkok, dan orang-orang dengan kesedihan dilanda situasi yang tragis. Di Nanjing, beberapa wanita menangis histeris di pinggir jalan menuju tempat krematorium. Pada  25 Januari, Epoch Times secara eksklusif mengungkapkan dokumen internal Nanjing, menunjukkan bahwa dari 1 Desember  hingga 2 Januari, hanya dalam sebulan, jumlah jenazah yang dikremasi di Nanjing mencapai 6 sampai 7 kali lebih banyak dari biasanya.

Untuk tujuan ini, Nanjing membentuk tim khusus untuk pengurusan jenazah, menambah jumlah pendingin dan kendaraan pengangkut. Selain itu, memperkuat  kerahasiaan yang mana mengharuskan personel sistem pemakaman agar  tidak mengungkapkan informasi apapun.

Ms. Cheng, seorang penulis yang berbasis di Shanghai berkata : “Angka ini merupakan rahasia negara di mana pun, dan tidak dapat diberitahukan, dan tidak ada yang menghitungnya.”

Sementara itu, Ms. Zhang, seorang penduduk Nanjing berkata : “Diperkirakan mereka yang mungkin berusia 70-an atau 80-an. Mereka yang berusia 80-an, para orang tua mungkin tak dapat melarikan diri dari bencana ini. Banyak sekali orang yang meninggal dunia, dan beberapa dari mereka dengan kondisi ekonomi yang bagus juga tidak dapat melewati bencana ini, apalagi terhadap orang biasa.” 

Terlepas dari upaya pihak berwenang untuk menutupi kebenaran, publik merasakan tragedi epidemi secara langsung.

Ms Zhang berkata : “Tetangga saya mengatakan kepada saya setahun yang lalu  lebih dari 20 orang  meninggal dunia dalam sekali kejadian, dan daerahnya tidak terlalu luas, hanya beberapa puluh rumah.”

Zhang dari Nanjing berkata Partai Komunis Tiongkok (PKT) mempromosikan kepalsuan serta kekosongan besar dan banyak angka-angka dari Komisi  Kesehatan yang dipalsukan. Orang-orang tidak dapat mempercayai mereka.

Ms Su, seorang penduduk Nanjing juga mengatakan: “Ada beberapa hal yang tidak perlu kami beritahukan kepada orang-orang, tetapi faktanya ada di sini. Fakta bahwa ada begitu banyak lansia yang meninggal dalam sebulan terakhir adalah sebuah fakta, itu adalah fakta. Di komunitas kami di lantai atas ada yang meninggal dunia dan ada juga unit di depan rumah, lalu di komunitas yang lebih jauh dari tempat kami, saya pergi ke salon, dan saya mendengar orang salon memberitahukan kepada saya bahwa di komunitasnya tujuh orang tua meninggal dunia.”

Situasi ini tidak hanya terjadi di Nanjing, tetapi juga di Shanghai. Dua krematorium  kewalahan sehingga 10 orang dikremasi secara bersama-sama.

Ms Cheng berkata : “Antriannya sangat panjang sehingga 10 orang dikremasi bersama, dan kami  tidak tahu abu siapa setelahnya. Saat itu semua krematorium tidak diizinkan untuk mengadakan upacara perpisahan.”

Banyak orang-orang di Shanghai melarikan diri dari kota karena takut tertular epidemi, tetapi terkejut ketika melihat bahwa epidemi tersebut bahkan lebih buruk di provinsi lain, dengan “kota yang penuh dengan orang-orang yang berkabung.”

Ms Cheng bercerita : “Beberapa teman saya dari Shanghai telah melarikan diri, ketakutan setengah mati, dan pergi ke luar negeri. Saya memiliki seorang teman dari Shanghai yang pergi ke Jiangxi, dia berada di Nanchang dan dia mengatakan bahwa semua orang yang meninggal dunia di Nanchang harus dikremasi di Jiujiang. Hampir semua orang mengatakan bahwa angka-angka tersebut adalah rahasia negara dan menolak untuk membicarakannya. Seseorang yang pergi ke timur laut untuk menghindari bencana menemukan bahwa banyak orang juga telah meninggal dunia di timur laut.”

Cheng Shan, seorang Tionghoa Amerika menjelaskan : “Beijing sejauh ini, menurut salah satu pejabat tinggi saya, dia kebetulan bekerja di kantor imigrasi, dia mengatakan bahwa di Beijing saat ini, ada hampir 200.000 jenazah yang belum dibakar.

Cheng, yang berbisnis di Beijing selama bertahun-tahun, memiliki kontak yang luas. Seorang kader Komisi Kesehatan Partai Komunis Tiongkok mengatakan kepadanya bahwa 10% anggota Partai Komunis Tiongkok telah meninggal dunia.

Cheng Shan menceritakan : “Dia memberitahukan kepada saya bahwa 10% anggota partai telah meninggal dunia. Anda dapat menghitungnya seperti ini.”

Mr. Cheng berkata, “Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong, berkata bahwa setelah wabah yang menewaskan 400 juta orang dalam tiga tahun, para pemimpin puncak PKT masih tidak berani membantahnya. Mereka memiliki model pemantauan populasi, yang menunjukkan bahwa para pemimpin puncak PKT mengetahuinya.” (hui)

Lonjakan Perekrutan Darurat Pekerja Rumah Duka di Seluruh Tiongkok Mengungkapkan Jumlah Kematian Akibat COVID yang Jauh Lebih Besar

0

Kathleen Li dan Sean Tseng

Rumah duka di Tiongkok  secara aktif merekrut karyawan baru dan staf sementara di tengah ledakan wabah besar COVID-19 dengan lonjakan lowongan pekerjaan yang muncul di seluruh situs web ketenagakerjaan domestik. Para ahli dan pekerja krematorium Tiongkok mengatakan bahwa jumlah kematian akibat COVID-19 di Tiongkok tidak dilaporkan. 

Ketika Tiongkok memerangi lonjakan infeksi, para ilmuwan dan jurnalis di seluruh dunia terus mencari petunjuk tentang jumlah korban meninggal dunia akibat wabah ini.

Pada awal 2020, ketika pandemi pertama kali merebak, industri layanan pemakaman Tiongkok mendapatkan 6.398 karyawan baru, menurut data resmi. Sementara itu, lapangan kerja baru di industri pemakaman Tiongkok terus meningkat sepanjang 2021 dan 2022.

Sejak Desember tahun lalu, kesulitan untuk mendapatkan perawatan medis, kremasi, dan penyimpanan jenazah telah menjadi trending topic di media sosial Tiongkok.

Memasuki tahun 2023, pemberitahuan perekrutan darurat untuk rumah duka di berbagai kota di Tiongkok muncul di berbagai situs pencarian kerja domestik.

Misalnya, periode lamaran kerja untuk Rumah Duka Yibin di Provinsi Hubei adalah dari 4 Januari hingga 6 Januari; rumah duka di Distrik Linping, Kota Hangzhou, adalah dari 9 hingga 13 Januari; Rumah Duka Kabupaten Hefei Changfeng adalah dari 10 hingga 14 Januari. Sementara itu, batas waktu lamaran kerja untuk rumah duka di Kota Luzhou, Provinsi Sichuan, adalah 20 Januari.

Lonjakan staf dan pemberitahuan perekrutan di layanan pemakaman di seluruh Tiongkok tak hanya terjadi di awal tahun 2023. Data publik menunjukkan bahwa jumlah total karyawan di layanan pemakaman di seluruh Tiongkok telah meningkat sejak tahun 2020.

Terlepas dari upaya pemerintah Tiongkok untuk menyembunyikan jumlah kematian yang sebenarnya akibat pandemi, statistik industri pemakaman Tiongkok memberikan gambaran yang berbeda. Data menunjukkan peningkatan secara signifikan dalam permintaan layanan pemakaman sejak tahun 2020, termasuk meningkatnya perekrutan staf dan pesanan tungku kremasi baru.

Pada tahun 2021, tingkat kremasi jenazah di Tiongkok mencapai 58,8 persen, menurut data industri layanan pemakaman. Oleh karena itu, meningkatnya perekrutan staf dan pesanan tungku kremasi baru dapat menunjukkan tingkat kremasi yang jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan oleh pihak berwenang selama periode tersebut.

“Buletin statistik tentang pengembangan urusan sipil,” yang diterbitkan oleh Kementerian Urusan Sipil Tiongkok, berisi data tahunan tentang industri layanan pemakaman di seluruh negeri.

Menurut laporan tersebut, jumlah total karyawan di layanan pemakaman di seluruh Tiongkok pada tahun 2015 mencapai puncaknya yaitu 83.851 orang. Jumlah tersebut menurun dalam empat tahun berikutnya, dari 2016 hingga 2019.

Pada tahun 2019, jumlahnya turun menjadi 79.163, turun 4.688 dalam empat tahun.

Namun demikian, pada tahun 2020, jumlahnya melonjak 6.398 dalam setahun. Pada  2021, jumlah total karyawan di layanan pemakaman di seluruh Tiongkok meningkat sebanyak 1.439 orang.

Namun, pada tahun 2020, jumlah tungku kremasi di Tiongkok tiba-tiba meningkat sebanyak 219 unit, sehingga jumlah totalnya menjadi 6.619 unit. Jumlahnya meningkat lagi sebanyak 424 pada tahun 2021, sehingga total unit menjadi 7.043.

Ketika pandemi berlanjut, seluruh wilayah Tiongkok memperluas kapasitas kremasi mereka. Peningkatan secara signifikan dalam staf layanan pemakaman dan tungku kremasi di seluruh negeri dapat menunjukkan jumlah kematian yang tak dilaporkan oleh pihak berwenang Tiongkok.

Pakar: Kematian Akibat COVID-19 Bisa Melebihi 10 Juta dalam Sebulan 

Selama minggu-minggu pertama wabah COVID-19 saat ini, Tiongkok mempublikasikan jumlah kematian harian dalam satu digit, meskipun laporan berita menunjukkan rumah sakit, kamar mayat, dan rumah duka yang kewalahan. Kemudian pada 14 Januari, badan kesehatan utama Tiongkok, Komisi Kesehatan Nasional, merevisi angka-angka tersebut, melaporkan hampir 60.000 kematian terkait COVID-19 sejak awal Desember.

Namun, berdasarkan data dari rumah duka dan krematorium, para ahli dan pekerja krematorium Tiongkok mengatakan bahwa angka tersebut masih jauh di bawah jumlah kematian yang sebenarnya.

Seorang pekerja di rumah duka Baoxing di Shanghai mengatakan kepada The Epoch Times pada Desember 2022 bahwa mereka membakar 400 hingga 500 jenazah setiap hari, naik dari maksimum 90 jenazah sebelum pembatasan pandemi dicabut.

Penduduk lain di kota terdekat, Suzhou, menggambarkan kondisi penuh sesak di Rumah Duka Suzhou mirip dengan jalan perbelanjaan paling terkenal di kota itu, yang selalu penuh sesak.

“Ini adalah pemandangan yang menyedihkan,” katanya dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan The Epoch Times. Wanita itu menolak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan, bergabung dengan antrean panjang di luar gedung pada 6 Januari, menunggu kremasi mendiang ibunya, yang meninggal dunia karena COVID dua hari sebelumnya. Pada hari yang sama, wanita itu kehilangan dua kerabat lainnya yang meninggal dunia karena penyakit tersebut.

Sean Lin, seorang ahli virus dan mantan direktur laboratorium di cabang penyakit virus di Walter Reed Army Institute of Research, mengatakan kepada The Epoch Times bahwa sekitar 6 juta jenazah dapat dikremasi selama sebulan terakhir, dengan asumsi bahwa krematorium di Tiongkok beroperasi 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Tetapi angka itu kemungkinan hanya sekitar setengah dari semua kematian, karena orang-orang di pedesaan mungkin tidak memiliki akses ke layanan tersebut dan lebih memilih untuk dikubur daripada dikremasi. Setelah mengurangi kematian yang tidak terkait COVID-19, jumlah kematian bisa mencapai 10 juta.

Dia percaya bahwa perkiraan kasarnya mungkin jauh lebih rendah daripada jumlah kematian COVID yang sebenarnya, tetapi masih lebih tinggi dibandingkan dengan data rezim Tiongkok.

“Rezim ini pasti berbohong tentang hal ini,” pungkasnya.

Peringatan 3 Tahun Penutupan Wuhan, Daratan Tiongkok Bekerja Lembur untuk Memproduksi Tungku Kremasi

0

Ruili dan koresponden khusus Xia Dunhou dari New York – NTD

23 Januari adalah ulang tahun ketiga penutupan Wuhan, warga dengan bunga mengenang orang-orang yang mereka cintai meninggal dunia akibat COVID-19. Pada saat yang sama, tungku krematorium sedang diproduksi di berbagai wilayah di Tiongkok.  

Seorang Warga Wuhan berkata : “Ini semua bunga krisan!”

Pada hari pertama tahun baru di Wuhan, jalanan dan gang penuh dengan bunga krisan. Ini adalah Tahun Baru Imlek pertama setelah pembukaan blokir oleh pemerintah. Warga meratapi orang-orang yang mereka cintai yang meninggal dunia dalam wabah dengan bunga dan persembahan.

Bertapan tiga tahun lalu 23 Januari 2020, otoritas secara resmi mengumumkan blokade Wuhan, kota berpenduduk puluhan juta yang menyebabkan kegemparan di seluruh dunia.

Saat itu, hanya sedikit yang diketahui tentang virus baru tersebut. Meski demikian, otoritas Tiongkok sudah mulai menekan jurnalis independen yang mengungkapkan fakta kebenaran.

Jurnalis warga Li Zehua: “Saya merasakan ada virus di depan saya dan rasa takut kalau-kalau saya akan ditangkap dari belakang.

Li Zehua telah mendokumentasikan apa yang ia lihat dan dengar di “distrik pengabuan mayat”, “krematorium”, dan “stasiun” di Wuhan. Akhirnya, sebelum mengunjungi laboratorium virus, dia secara tidak sengaja dibawa pergi dengan cara yang “dramatis” oleh pejabat keamanan publik Partai Komunis Tiongkok karena dicurigai “mengganggu ketertiban umum” selama siaran langsung.

Kini, tiga tahun kemudian, Li Ze Hua kembali menjadi perhatian publik untuk pertama kalinya. Dalam sebuah wawancara dengan Radio Free Asia, Li, yang sekarang belajar di New York. Ia mengatakan b sejak meninggalkan Tiongkok, ia telah menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan “Apa itu Tiongkok? Tiongkok bisa jadi apa?

Ia berkata : “Saya pikir hal yang paling menarik adalah kami tidak melakukan apa-apa, dan semua orang tak melakukan apa-apa. Misalnya, apa yang salah dengan semua orang memegang selembar kertas kosong ? Mereka, atau pembuat peraturan, apa yang kalian takuti?”

Pada Sabtu 21 januari, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok mengumumkan bahwa dari 13 hingga 19 Januari, total 12.658 kasus kematian  di rumah sakit secara nasional. Jumlah kematian dalam 36 hari sebelumnya hanya mendekati 60.000 kasus.

Namun demikian, jika menurut data Kementerian Urusan Sipil tahun 2020, terdapat 6.619 kremator di seluruh negeri, jika kurang dari 13.000 orang meninggal dunia akibat wabah tersebut dalam waktu seminggu, maka setiap kremator di negara tersebut akan mengkremasi rata-rata kurang dari dua jenazah per minggu.

Angka ini tak diragukan lagi merupakan lelucon bagi orang-orang Tiongkok yang menyaksikan beban krematorium yang mengalami kewalahan luar biasa. 

Li, seorang dokter di Shanxi berkata : “Kami memiliki lebih dari 300.000 orang di kabupaten ini. Lebih dari 4.000 orang  meninggal dunia. Puluhan orang di satu desa meninggal dunia. Jika tidak dapat menyelesaikan kremasi,  akan mengantre selama setengah bulan.

Mr Fan, warga Xianyang, Provinsi Shaanxi berkata : “Banyak orang meninggal dunia dalam epidemi, hanya 700.000 penduduk di kota kami, saya dengar 5.000 orang meninggal, termasuk jutaan orang di daerah pedesaan dan  kabupaten.”

Orang dalam krematorium mengungkapkan di Internet bahwa 6.117 orang meninggal dalam sebulan di Kabupaten Pengze, Jiujiang, Jiangxi, sementara pada tahun-tahun sebelumnya jumlah kematian tidak melebihi 100 orang dan jumlah kematian meningkat 60 kali lipat. Direktur pemakaman setempat mengatakan bahwa sekarang untuk mengambil jenazah dan kremasi perlu mengantri. Sementara itu, produsen tungku kremasi di daratan Tiongkok juga bekerja lembur 24 jam sehari untuk mengejar produksi.

Menurut statistik yang tidak lengkap, sejak Januari, setidaknya ada 37 proyek tender publik terkait produksi tungku kremasi di seluruh negeri. Salah satu pengumuman penawaran menunjukkan bahwa Perusahaan Shandong Hongtai mengalahkan delapan pesaing pada 29 Desember tahun lalu untuk memasok delapan tungku kremasi  rumah duka di Guangzhou.

Rumah duka di Kota Shantou, Provinsi Guangdong bahkan dengan jelas menyatakan dalam tender bahwa “pengiriman dalam waktu 3 hari setelah kontrak ditandatangani, dan instalasi selesai dan dinyalakan untuk digunakan dalam waktu 10 hari” yang menunjukkan tingkat urgensinya.

Wang He, kolumnis Epoch Times, mengatakan: “Proyek Pengadaan secara besar-besaran ini terus bergulir dan tersebar di banyak tempat. Kita bisa berspekulasi bahwa ada kematian berskala besar di Tiongkok.

Kolumnis Epoch Times Wang He mengatakan bahwa setelah banyak media luar negeri merilis berita bahwa “epidemi telah membunuh 400 juta orang dalam tiga tahun”. Sejauh ini, Partai Komunis Tiongkok belum memberikan pembenaran resmi apapun.

Wang He: “Apa artinya semua ini, dia (Partai Komunis Tiongkok) tidak memiliki pikirannya sendiri. Bahkan, ia sudah mendapatkan data ini. Hanya saja, di tingkat atas dikontrol dengan ketat.” (hui)

Menemukan Kebebasan Dalam Hukum Tuhan : Daniel di Sarang Singa

0

Eric Bess

Daniel adalah seorang Yahudi yang taat pada masa pemerintahan Raja Darius. Darius, raja Persia sekitar abad keenam dan kelima SM, bersikap ramah terhadap orang Yahudi dan bahkan memainkan peran penting dalam pembangunan kembali Kuil di Yerusalem setelah dihancurkan oleh orang Babilonia.

Raja Darius mengagumi Daniel dan berusaha memberinya lebih banyak kekuasan sebagai administrator, namun yang mengobarkan kecemburuan administrator lain di daerah itu. Akibatnya, administrator lain ingin mencemarkan nama baik Daniel, tetapi mereka tidak dapat menemukan kesalahan pada karakternya.

Untuk mendiskreditkan Daniel, para administrator membuat skema manipulatif. Mereka meyakinkan Raja Darius untuk membuat undang-undang yang menyatakan bahwa siapa pun yang berdoa kepada Dewa yang tidak dikenal akan dilempar ke gua singa. Undang-undang akan diberlakukan selama 30 hari dan tidak dapat diubah setelah dibuat. Raja Darius setuju. Para administrator tahu bahwa mereka dapat menyakiti Daniel hanya jika mereka menyerang hubungannya dengan Tuhan.

Daniel mendengar tentang hukum baru itu, tetapi dia sama sekali tidak membiarkan hal itu memengaruhi tindakannya. Dia terus berdoa kepada Tuhan seperti yang dia lakukan sebelumnya. Para ad- ministrator pergi bersama-sama untuk menangkap Daniel sedang berdoa kepada Tuhan, dan mereka melaporkan kepada Raja Darius bahwa Daniel telah melanggar hukum yang baru. Raja Darius tertekan oleh informasi ini, tapi tidak ada yang bisa dia lakukan untuk melindungi Daniel.

Administrator memerintahkan Daniel ke kandang singa dan mengejeknya sebe- lum menguncinya di dalam.

Raja Darius mengkhawatirkan Daniel sepanjang malam, dan begitu saat sinar matahari pertama muncul, dia berlari untuk melihat apakah Daniel terluka. Darius menemukannya tidak terluka. Daniel menjelaskan kepada raja bahwa Tuhan telah mengirim malaikat untuk menutup mulut singa karena dia tidak bersalah menurut hukum Tuhan.

Raja Darius bersukacita dan membebaskan Daniel. Kemudian dia melempar- kan para administrator yang menyebabkan masalah ke kandang singa. Singa melahap mereka.

‘Daniel di Sarang Singa’ oleh Peter Paul Rubens

Peter Paul Rubens, yang dianggap sebagai salah satu pelukis terhebat dalam kanon sejarah seni Barat, melukis selama Kontra-Reformasi Gereja Katolik Roma. Ini adalah masa ketika Gereja, dalam perjuangannya melawan Protestantisme, mera- yakan para martir Kristen mula-mula untuk membangunkan umat beriman dari tidur rohani.

Peter, seorang Katolik yang taat, memainkan perannya sendiri dalam Kontra- Reformasi. Melukis “Daniel in the Lions’ Den” adalah salah satu kesempatan yang diambilnya untuk menginspirasi umat Katolik lainnya dengan semangat para martir Alkitabiah.

Peter melukis Daniel sebagai satu-satu- nya sosok manusia dalam komposisi tersebut. Dia duduk di sebelah kanan, dengan kaki bersilang dan tangan terkatup dalam doa. Cahaya halus bersinar dari sisi kiri kepalanya, dan dia mendongak dengan kagum pada bukaan sarang.

Sembilan singa mengelilingi Daniel, tetapi mereka tampaknya tidak tertarik padanya. Beberapa singa tidur, yang lain beristirahat, dua tampak bermain, dan satu menguap. Ketidakpedulian mereka justru membuat Daniel, yang meskipun tulang manusia berserakan di sekitar sarang, selamat.

Kebenaran Hukum Tuhan

Di permukaan, cerita tentang Daniel dan sarang singa hanyalah mewakili kekuatan iman kepada Tuhan. Daniel tetap beriman kepada Tuhan meskipun diserang oleh mereka yang memiliki kekuasaan. Keyakinannya menghasilkan keajaiban, menyelamatkannya dari kematian yang mengerikan. Tapi mungkin ada arti lain dalam cerita ini juga.

Pertama, mari kita mulai dengan menyelidiki dua jenis hukum. Raja adalah orang yang paling kuat dan terkaya di wilayah tersebut. Dia memiliki kekuatan untuk membuat undang-undang ketika dia menemukan mereka setuju dan menghapus undang-undang ketika dia menemukan mereka tidak menyetujuinya.

Namun para administrator dengan mudah memanipulasi Raja Darius untuk membuat undang-undang baru dengan tujuan tunggal untuk menyakiti Daniel. Undang-undang, pada kenyataannya, didasarkan pada kecemburuan terhadap orang benar, dan dibangun ke dalam hukum ini adalah ketetapan bahwa itu tidak dapat diubah. Akibatnya, raja tidak dapat menghentikan manusia yang tidak bersalah untuk dilukai. Undang-undang menghalangi raja untuk bertindak sebagai orang baik.

Tetapi ada hukum lain yang lebih tinggi: hukum Tuhan.

Meskipun hukum raja tidak tampak jelas dalam lukisan itu, hukum Tuhan muncul. Kebenaran hukum Tuhan tampaknya terikat dalam belas kasih terhadap orang benar. Iman Daniel yang kuat; begitu kuatnya sehingga hukum raja—hukum manusia yang berusaha menghalangi hukum Tuhan—tidak memengaruhi Daniel.

Alih-alih mengikuti hukum manusia, Daniel memilih untuk mengikuti hukum Tuhan. Hukum Tuhan dapat menjangkau tempat yang tidak dapat dijangkau oleh kekuasaan dan kekayaan raja. Dan itu membuat Daniel—teladan karakter yang saleh—selamat.

Master Hasrat Kebinatangan

Mari kita kembali ke lukisan untuk menyelidiki potensi makna kedua.

Singa mungkin mewakili hasrat kebinatangan kita, yaitu keinginan daging kita. Singa-singa ini seperti pencobaan yang mengintai yang menunggu untuk melahap kita saat kita tidak teguh dalam kebenaran. Menurut definisi, para tahanan tidak bebas, dan kandang singa adalah tempat para tahanan dikirim untuk mati. Tulang- tulang yang berserakan di lantai sarang menyampaikan  kepada  pemirsa  lukisan tentang nasib para tahanan sebelumnya. Jika singa memang mewakili hasrat kebinatangan, maka Daniel harus membuat pilihan. Jika dia memilih godaan yang diwakili oleh singa, dia akan bergabung dengan korban mereka sebelumnya. Namun, jika dia memilih hukum Tuhan, dia akan melampaui dunia dan bebas di mana pun dia berada.

Daniel melihat ke atas dan keluar dari sarang singa dengan kagum. Apakah dia telah menjaga pikiran dan hatinya pada Tuhan dan dengan demikian melampaui gua yang memenjarakannya? Apakah ini berarti dia benar-benar bebas meski dipenjara?

Singa berperilaku seolah-olah mereka bahkan tidak menyadari keberadaan Daniel. Apakah pencobaan menghilang di hadapan hati dan pikiran yang merenungkan Tuhan, dan apakah ini sumber kebebasan- nya yang sebenarnya?

Menariknya, raja tidak bebas untuk menghentikan hukumnya dijalankan, namun Daniel tampak bebas meski dikurung di sarang singa. Terkadang, hukum manusia kita mengizinkan hal-hal yang mungkin tidak sesuai dengan perilaku yang benar.  Apakah  ilusi  kebebasan  ini—yaitu,gagasan bahwa kita bebas ketika kita menyerah pada godaan hanya karena hukum kita mengizinkannya—menghalangi kita untuk benar-benar bebas?

Kita tidak bisa bermoral tanpa bebas, karena tindakan moral menyiratkan kemampuan bawaan kita untuk memilih antara apa yang kita yakini benar dan salah. Apakah kita, seperti Raja Darius, menciptakan hukum yang mencegah kita berbuat baik kepada sesama manusia? Haruskah kita, seperti Daniel, menguasai hasrat kebinatangan kita dengan hukum Tuhan jika ingin mengalami kebebasan sejati? (aus)

Pernahkah Anda melihat sebuah karya seni yang menurut Anda indah tetapi tidak tahu artinya? Dalam serial kami “Menjangkau Ke Dalam: Apa yang Ditawarkan Seni Tradisional kepada Hati”, kami menafsirkan seni visual klasik dengan cara yang mungkin secara moral berwawasan luas bagi kita saat ini. Kami mencoba untuk mendekati setiap karya seni untuk melihat bagaimana kreasi sejarah kita dapat mengilhami diri kita pada kebaikan bawaan diri sendiri.

Kitab Pararaton Karya Seni Sastra Tinggi

0

YUAN MEI

Pararaton adalah sebuah karya sastra yang paling banyak menuai  kontroversi,  karena beberapa kisah di dalamnya dianggap mitos, sementara beberapa  bagian  lainnya dianggap sumber sejarah. Perdebatan seputar keaslian kitab ini telah berlangsung lama, sejak dia ditemukan dan diterjemahkan oleh J.L.A. Brandes.

Pararaton (dari bahasa Jawa: “Para Ratu”, yang berarti “Para Penguasa”) adalah sebuah kitab naskah Sastra Jawa Pertengahan yang digubah dalam bahasa Jawa Kawi. Naskah ini cukup singkat, berupa 32 halaman seukuran folio yang terdiri dari 1126 baris. Isinya adalah sejarah raja-raja Singhasari dan Majapahit di Jawa Timur. Kitab ini juga dikenal dengan nama “Pustaka Raja”, yang dalam bahasa Sanskerta juga berarti “kitab raja-raja”. Tidak terdapat catatan yang menunjukkan siapa penulis Pararaton.

Beberapa bagian Pararaton tidak dapat dianggap merupakan fakta-fakta sejarah. Terutama pada bagian awal, antara fakta dan fiksi serta khayalan dan kenyataan saling berbaur. Beberapa pakar misalnya

C.C. Berg berpendapat bahwa teks-teks tersebut secara keseluruhan supranatural dan ahistoris, serta dibuat bukan dengan tujuan untuk merekam masa lalu melainkan untuk menentukan  kejadian-kejadian di masa depan. Meskipun demikian sebagian besar pakar dapat menerima pada tingkat tertentu kesejarahan dari Pararaton, dengan memperhatikan kesamaan-kesamaan yang terdapat pada inskripsi-inskripsi lain serta sumber-sumber sezaman dari Tiongkok, serta menerima lingkup referensi naskah tersebut dimana suatu interpretasi yang valid dapat ditemukan.

J.J. Ras membandingkan Pararaton secara berturut-turut dengan Prasasti Canggal (732), Prasasti Śivagŗha (856), Calcutta Stone (1041) dan Babad Tanah Jawi (1836). Perbandingan tersebut menunjukkan kesamaan-kesamaan yang jelas dalam karakter, struktur dan fungsi dari teks-teks tersebut serta kesamaan dengan teks-teks historiografi Melayu. Ras menyarankan pengelompokan jenis teks-teks tertentu dari seluruh wilayah Indonesia menjadi suatu genre sastra tersendiri, yaitu ‘kronik pemerintahan’ atau ‘kitab raja-raja’, yang merupakan historiografi yang ditulis demi melegitimasi kekuasaan raja.

Haruslah dicatat bahwa naskah tersebut ditulis dalam pemahaman kerajaan masyarakat Jawa. Bagi masyarakat Jawa, merupakan fungsi seorang raja untuk menghubungkan masa kini dengan masa lalu dan masa depan; dan menetapkan kehidupan manusia pada tempatnya yang tepat dalam tata-aturan kosmis. Raja melambangkan  lingkup  kekuasaan Jawa, pengejawantahan suci dari negara secara keseluruhan; sebagaimana istananya yang dianggap mikrokosmos dari keadaan makrokosmos. Seorang raja (dan pendiri suatu dinasti) dianggap memiliki derajat kedewaan, di mana kedudukannya jauh lebih tinggi daripada orang biasa.

Pararaton diawali dengan cerita mengenai inkarnasi Ken Angrok, yaitu tokoh pendiri kerajaan Singhasari (1222–1292). Selanjutnya hampir separuh kitab membahas bagaimana Ken Angrok meniti perjalanan hidupnya, sampai ia menjadi raja pada 1222 M. Penggambaran pada naskah bagian ini cenderung bersifat mitologis. Cerita kemudian dilanjutkan dengan bagian-bagian naratif pendek, yang diatur dalam urutan kronologis. Banyak kejadian yang tercatat di sini diberikan penanggalan. Mendekati bagian akhir, penjelasan mengenai sejarah menjadi semakin pendek dan bercampur dengan informasi mengenai silsilah berbagai anggota keluarga kerajaan Majapahit.

Pararaton dimulai dengan pendahuluan singkat mengenai bagaimana Ken Angrok mempersiapkan inkarnasi dirinya sehingga ia bisa menjadi seorang raja. Diceritakan bahwa Ken Angrok menjadikan dirinya kurban persembahan (bahasa Sanskerta: yadnya) bagi Yamadipati, dewa penjaga pintu neraka, untuk mendapatkan keselamatan atas kematian. Sebagai balasannya, Ken Angrok mendapat karunia dilahirkan kembali sebagai raja Singhasari, dan di saat kematiannya akan masuk ke dalam surga Wisnu.

Janji tersebut kemudian terlaksana. Ken Angrok dilahirkan oleh Brahma melalui seorang wanita dusun yang baru menikah. Ibunya meletakkannya di atas sebuah kuburan ketika baru saja melahirkan; dan tubuh Ken Angrok yang memancarkan sinar menarik perhatian Ki Lembong, seorang pencuri yang kebetulan lewat. Ki Lembong mengambilnya sebagai anak dan membesarkannya, serta mengajarkannya seluruh keahliannya. Ken Angrok kemudian terlibat dalam perjudian, perampokan dan pemerkosaan. Dalam naskah disebutkan bahwa Ken Angrok berulang-kali diselamatkan dari kesulitan melalui campur tangan dewata. Disebutkan suatu kejadian di Gunung Kryar Lejar, di mana para dewa turun berkumpul dan Batara Guru menyatakan bahwa Ken Angrok adalah putranya, dan telah ditetapkan akan membawa kestabilan dan kekuasaan di Jawa.

Pendahuluan Pararaton kemudian dilanjutkan dengan cerita mengenai pertemuan Ken Angrok dengan Lohgawe, seorang Brahmana yang datang dari India untuk memastikan agar perintah Batara Guru dapat terlaksana. Lohgawe kemudian menyarankan agar Ken Angrok menemui Tunggul Ametung, yaitu penguasa Tumapel.

Mpu Gandring maestro keris dari desa Lulumbang gagal menuntaskan keris pesanan Ken Angrok selama 5 bulan. Angrok menjadi murka karena semestinya keris itu rampung sebelum anak penguasa Tumapel yang tengah dikandung Ken Dedes keburu lahir maka ditikamlah Mpu Gandring dengan keris yang setengah jadi itu. Mpu Gandring tewas setelah melontarkan kutukan bahwa 7 keturunan Angrok akan mati oleh keris itu. Dengan keris itulah Angrok menghabisi Tunggul  Ametung,  penguasa  Tumapel. Ia merebut tahta Tumapel sekaligus Ken Dedes. Kisah legenda ini tidak dijumpai di sumber sejarah manapun, selain Kitab Pararaton.

Rangkuman Kitab Pararaton

Kitab Pararaton dibuka dengan asal usul Ken Angrok, mulai kelahiran hingga sepak terjangnya sebagai begal dan maling legendaris. Dengan berbagai cara ia dapat bertahta di Tumapel dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi Namun setelah Kertajaya Raja Kediri dikalahkannya, terjadi perebutan kekuasaan di keluarga Ken Angrok. Ia kemudian tewas dibunuh anak tirinya, Anusapati, dan dibalas oleh Tohjaya anak kandung- nya dengan membunuh Anusapati. Aksi saling bunuh terjadi di antara keturunan Ken Angrok dan keturunan Tunggul Ametung.

Pertumpahan darah itu baru berakhir saat Wisnuwardhana dan Narasinghamurti memutuskan untuk memerintah bersama.  Kisah ini pun bergulir ke masa Kertanegara berkuasa (1268 – 1292 M), pemberontakan Jayakatwang dan runtuhnya  Singasari, hingga berdirinya Majapahit oleh Dyah Wijaya menantu Kertanegara.

Pada awal berdirinya Majapahit diwarnai pemberontakan para mantan punggawa Dyah Wijaya (1293 – 1309 M). Tewasnya Jayanegara raja kedua Majapahit oleh tabib pribadinya. Hingga bertahtanya Ratu Tribhuwana Tunggadewi (1328 – 1351 M), yang menjadi awal dari Sumpah Palapa dan politik ekspansi Kerajaan Majapahit.

Pararaton membeberkan berbagai peristiwa termasuk yang terkenal adalah terjadinya insiden yang menyebabkan Perang Bubat pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1334 – 1389 M). Setelah itu pemberitaan Pararaton tidak lagi mendetail. Lebih mirip catatan kronologis yang serba singkat, misalnya tentang meninggalnya para penguasa Majapahit, perang Paregreg (1404 – 1406 M) antara Wikramawardhana dan Bhre Wirabhumi hingga munculnya Dyah Ranawijaya di akhir abad ke-15 M. Pararaton pun ditutup dengan letusan gunung berapi pada 1481 M. Ada beberapa peristiwa dalam Pararaton tidak ada dalam Kitab Negarakertagama dan prasasti, yakni Sumpah Palapa, Perang Bubat dan meninggalnya Hayam Wuruk, Tribhuwana, dan Gajah Mada, serta urutan penguasa Majapahit pasca Hayam Wuruk.

Pararaton ditulis pada lontar dengan bahasa Jawa Madya yakni peralihan dari bahasa Jawa kuno ke bahasa Jawa baru. Isinya berbentuk prosa dan seolah terbagi dalam 2 segmen. Segmen pertama adalah Katutura Ken Angrok (Serat Pararaton atau Katuturanira Ken Angrok, atau Kitab Raja-Raja atau Cerita Mengenai Ken Angrok), yang bercerita pajang lebar tentangnya. Segmen kedua adalah tentang raja-raja Singhasari dan Majapahit. Namun siapa penulis Pararaton belum diketahui, karena tidak tercantum dalam naskah. Namun hal ini wajar karena penulis sastra Jawa madya biasanya tidak mencantumkan nama.

Kapan Pararaton ditulis? Pada saat penyalinan selalu dicantumkan tahunnya. Salinan tertua Pararaton yang saat ini kita miliki bertahun 1600 M. Bisa juga ada yang lebih tua.  Arkeolog  Hasan  Djafar menduga, Pararaton pada masa pemerintahan Girindrawardhana Dyah Ranawijaya, berdasarkan peristiwa terakhir yang terekam di dalamnya, yakni pada letusan gunung pada 1481 M. Analisis ini sesuai dengan jiwa zaman dalam naskah ini, yakni balutan budaya Hindu – Budha yang kental. Mengingat tarikh yang tertua yang terdapat pada lembaran-lembaran naskah adalah 1522 Saka (atau 1600 Masehi), diperkirakan bahwa bagian terakhir dari teks naskah telah dituliskan antara 1481 dan 1600, di mana kemungkinan besar lebih mendekati tahun pertama daripada tahun kedua.

Untuk lokasi penulisannya,  diduga  dari  salah satu salinan Pararaton dibuat di Iccasada, Selapenek. Filolog dan pakar lontar menduga Selapenek berarti Batu Tumpeng. Yang adalah nama lain dari Kekeran di Badung, Bali. Sementara menurut arkeolog Agus Aris Munandar, Selapenek ini kemungkinan adalah pertapaan atau karesyan di Gunung Suci Penanggungan, karena Selapenek berarti batu yang terhimpit, bisa jadi daerah pebukitan yang berbatu, dan cocok dengan profil pertapaan dan  karesyan Jawa Timur, yang ada di lereng gunung dan daerah terpencil. Atau ditulis di mandala pendidikan dengan alasan, berbeda dengan Babad Tanah Jawi, yang tersesat begitu jauh saat berkisah tentang Majapahit, versi Pararaton tidak melenceng jauh dari sumber primer Majapahit, yakni Negarakertagama dan prasasti, meski ditulis di masa akhir Majapahit. Penulisnya tentu memiliki akses ke catatan sejarah terdahulu, dan itu bisa didapat di keraton atau di mandala pendidikan. Namun berbahaya bila penulisnya tinggal di lingkungan keraton, mengingat Pararaton sering membongkar aib istana. Jadi kemungkinan besar Pararaton ditulis di mandala pendidikan, yang berlimpah literatur dan kaum cerdik pandai.

Untuk apa Pararaton ditulis? Tujuan ditulisnya Pararaton tidak ada penjelasan. Namun di bagian kolofon di salinannya tersirat ada tujuan spiritual, yang hanya penulisnya sendiri yang tahu.

Penolakan terhadap Pararaton

Meski Pararaton merupakan  sumber  penting bagi sejarah Singhasari dan Majapahit, ada  pihak yang menolak Pararaton karena ada 2 alasan utama yakni bagian Katutura Ken Angrok sarat dengan kejadian supernatural dan tidak masuk akal. Kedua Pararaton dianggap buatan Belanda, yang sengaja memasukkan tokoh Ken Angrok untuk mendiskreditkan raja raja Jawa, dan insiden Bubat untuk memecah belah orang Jawa dan Sunda.

Unsur magis dan mistis Pararaton

Ada wacana para ahli menolak atau meragukan kesejarahan Pararaton. Namun jika dicermati yang menolak 1 orang saja yakni CC Berg (1900 – 1990 M) dengan alasan utama karena Pararaton sarat kisah supranatural, padahal hampir semua sastra Jawa, terutama kidung dan babad pasti ada unsur magisnya. Bisa dibilang ini merupakan ciri khas kita. Jika ada sastra kuno yang tanpa cerita magis bahkan susunannya seperti buku sejarah modern, para ahli justru akan mencurigai. Contohnya naskah Wangsakerta, yang kemudian oleh mayoritas sejarawan sebagai naskah palsu. Kejanggalan naskah Wangsakerta, termasuk kisah tentang Salakanagara. Dalam karya sastra Jawa, elemen magis dan supranatural biasanya digunakan untuk menyembunyikan suatu pesan yang disebut  smita  atau  pasemon.  Contoh- nya dalam Pararaton menyebut Ken Angrok adalah anak Dewa Brahma ini smita bahwa ia adalah anak penguasa. Bahkan epigraf legendaris Buchari (1927– 1991 M) menduga Ken Angrok adalah anak dari Tunggul Amethung. Atau dugaan lain Ken Angrok adalah anak penguasa Kediri yang menikah dengan bangsawan pewaris Jenggala di masa lalu. Contoh lainnya ada ditulis para Dewa rapat di Gunung Lejar untuk memilih penguasa baru pulau Jawa. Ini smita bahwa pemangku kekuasaan, mungkin setingkat watak (sebutan untuk suatu jabatan), sedang berunding untuk lepas dari mandala Kediri, yang saat itu dipimpin Kertajaya dan mencari maharaja untuk bumi Janggala. Menjadi aneh jika CC Berg yang ahli sastra Jawa tidak memahami hal ini. Ketika Berg mengkritik Pararaton dan Negarakertagama, Indonesia baru saja merdeka. Dan kita tahu para pendiri bangsa ini banyak meminjam elemen Majapahit, seperti semangat penyatuan Nusantara dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dari Kakawin Sutasoma. Bahkan bendera merah putih pun diambil dari panji Majapahit. Atau mungkin Berg bermaksud meng- gembosi semangat persatuan itu dengan mengatakan Pararaton sebagai hasil manipulasi Prapanca. Berg juga mengasumsikan adanya proto-Pararaton tempat Prapanca mengkreasi Pararaton. Dan banyak ahli yang membantah Berg dan memastikan keaslian Pararaton, seperti Slamet Mulyana, Boechari, dan sejarawan kawakan lainnya.

Benarkah Pararaton karangan Belanda?

Isu bahwa Pararaton dikarang atau dibelokkan Belanda, banyak datang dari kalangan non-sejarawan.  Mereka  curiga,  Belanda  menyisipkan  tokoh Ken Angrok, untuk mendiskreditkan leluhur raja-raja Jawa, dan perang Bubat, untuk mengadu domba orang Jawa dan Sunda.

Faktanya pada 1896, Pararaton pertama kali diterjemahkan oleh JLA Brandes (1857 – 1905 M) sejarawan yang juga menerjemahkan Negarakertagama, 24 tahun kemudian terjemahannya disempurnakan berdasarkan temuan-temuan baru oleh NJ Krom (1883 – 1945) dibantu 2 ilmuwan asing bersama Poerbatjaraka (1884 – 1964) pakar sastra Jawa kuno. Karena yang terlibat tidak hanya Brandes dan ada ilmuwan dari Indonesia, dengan demikian mustahil ilmuwan Belanda melakukan penyelewengan atau menambahkan karangan dalam Pararaton. 

Perpustakaan Nasional RI menyimpan 3 salinan Pararaton yang menjadi bahan penerjemahan Brandes, sementara di perpustakaan Universitas Laiden Belanda, ada 8 salinan. Di rumah-rumah pendeta dan bangsawan Bali masih tersimpan lontar Pararaton. Maka akan ribet jika mau diubah, jika diubah maka akan tahu karena naskah pembandingnya banyak.

Meski naskah asli Pararaton belum ditemukan, menurut sejarawan Agus Aris Munandar, semua naskah Jawa Kuno digubah oleh kalangan agamawan, yakni para pendeta Brahmana, dan memiliki fungsi spiritual. Sehingga dalam kepercayaan Jawa Kuno proses menulis dan menyalin dan membaca lontar merupakan ritual ibadah. Dan tradisi itu masih lestari di Pulau Bali.

Menurut Sugi Lanus, ada kemungkinan Pararaton dan lontar-lontar kuno lainnya (seperti: Kidung Harsa Wijaya, Kutaramanawa, kidung Sunda dan Sundayana, Malat, Nawaruci, Pamacangah, Ranggalawe dan Sorandaka) menjadi bacaan wajib para bangsawan dan Brahmana Bali. Selain menyimpan informasi penting tentang Majapahit, lontar-lontar ini juga menjadi “migrasi ingatan”, yang menghubungkan Bali masa kini dengan peradaban Jawa kuno.

Jadi jika menganggap Pararaton dikarang Belanda sama saja dengan menghina tradisi yang terjaga selama ratusan tahun di Pulau Bali. Meski daya tahan daun lontar maksimal 150 tahun, daun lontar disakralkan karena mampu menghubungkan manusia dengan dewata. Fungsi magis inilah yang tidak bisa digantikan oleh kertas, meski pada masa itu kertas sudah di temukan oleh orang Tiongkok. Maka para penyalin lontar tidak akan sembarangan menulis.

Beberapa contoh lain, dalam Pararaton ada sejumlah nama yang tidak ditemukan di Negaraker- tagama, antara lain Tohjaya, Pranajaya dan Panji Pati-Pati, semua itu dulunya dianggap fiktif sampai Prasasti Malurung (1255 M) ditemukan di Kediri pada 1975. Nama-nama itu tertera di sana yang dianggap sebagai sumber primer terkuat.

Jika Pararaton adalah karangan Belanda dari mana mereka mengetahui nama-nama tersebut sedangkan Prasasti Malurung baru ditemukan 50 tahun kemudian setelah proses penerjemahan.

Nilai kesejarahan Pararaton

Berbagai data sejarah dari Majapahit dan Singasari yang berasal dari prasasti sebenarnya masih berupa perca, Negarakertagama pun hanya mencatat sejarah Majapahit hingga masa Hayam Wuruk, maka Pararaton lah yang berfungsi sebagai backbone tempat perca-perca itu dijahit hingga menjadi narasi sejarah yang utuh. Jika dibandingkan dengan sejarah kerajaan lain yang narasinya simpang siur. Seperti Prasasti Mantyasih (907 M) yang memuat nama-nama Raja Medang, namun tidak menjelaskan hubungan kekerabatan mereka, apalagi peristiwa suksesinya. Dibandingkan dengan sejarah Majapahit yang diketahui nama-nama rajanya dan suksesi kekuasaannya yang lengkap.

Pararaton yang jujur dan apa adanya

Negarakertagama adalah kitab yang berfokus pada Singhasari dan Majapahit, yang berfokus pada kebaikan penguasa hingga zaman Hayam Wuruk, sedangkan Pararaton menampilkan kebobrokan mereka secara vulgar. Misalnya Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi, leluhur raja-raja Majapahit yang di Negarakertagama sangat dihormati, di Pararaton justru diceritakan masa mudanya adalah begal dan maling. Nama yang dipilih pun adalah Ken Angrok, si biang keributan. Pararaton menjadikan kisah raja-raja Singhasari dan Majapahit menjadi hidup, manusiawi dan tidak berjarak.

Pararaton adalah sumber sekunder atau pelengkap saja, sumber primernya adalah Negarakertagama dan prasasti. Jika Pararaton bertentangan dengan sumber primer maka yang kita ikuti adalah sumber primer. Namun jika detil dari Pararaton tidak ada di sumber primer tetapi tidak bertentangan dengan logika dan timeline sejarah maka detil itu dapat dipertimbangkan sebagai sumber pendukung. Pararaton merupakan sumber sekunder sejarah Singhasari karena jarak waktu penulisannya sangat jauh. Namun Pararaton sumber yang komplit untuk sejarah Singhasari.

Kitab Pararaton lebih ke arah sebuah novel yang sarat dengan kisah kepahlawanan, intrik politik, asmara, dendam, dan hasrat akan harta dan kekuasaan. Dan bila ditelusuri lebih jauh, kitab ini memberitahukan bahwa budaya politik Nusantara adalah budaya saling mengudeta satu sama lain. Bahkan dalam Kitab Pararaton digambarkan dengan gamblang tentang perebutan kekuasaan, saling iri antar saudara, obsesi yang begitu tinggi, sifat megalomania, dendam pribadi, dan lain-lain. Hanya saja bila dibandingkan dengan Kitab Negarakertagama, Kitab Pararaton nampak lebih objektif karena tidak hanya membicarakan yang manis-manisnya saja mengenai sejarah Singhasari dan Majapahit.

Pararaton adalah karya seni sastra dengan keunikan yang tiada duanya, menyajikan tokoh-tokoh sejarah dengan titik lemah, kejatuhannya maupun cara-cara mereka untuk bangkit dan keluar dari masalah. Kita tidak harus setuju dengan mereka namun kita bisa belajar.(Berbagai sumber. Sumber utama: Asisi Channel)

Suhu Udara di 13 Provinsi Tiongkok Mengukir Rekor Terendah Baru, Beijing Minus 16,7℃

0

NTD

Banyak tempat di Tiongkok sedang mengalami penurunan suhu udara yang sangat tajam. Suhu udara terendah di 13 ibu kota provinsi mencapai rekor terendah. Di antaranya, suhu udara terendah yang mencapai minus 16,7°C dialami Beijing pada 25 Januari 2023, Ini adalah suhu terendah pada pertengahan kedua Januari sejak tahun 1978.

Pada 25 Januari, media “Beijing Daily” melaporkan bahwa badan meteorologi Tiongkok telah mendeteksi bahwa suhu udara rendah di Beijing telah berlanjut selama dua hari terakhir, di mana suhu udara terendah di Beijing mencapai minus 16,7°C terjadi pada 25 Januari pukul 07:26. Ini adalah suhu terendah di Beijing pada pertengahan kedua Januari sejak tahun 1978.

Menurut laporan tersebut, pada 25 Januari pagi hari suhu di 13 ibu kota provinsi (termasuk ibu kota negara dan kotamadya yang langsung di bawah pemerintah pusat) mencapai titik terendah baru pasca musim dingin. Selain Beijing, Changchun di Jilin mencapai -27,3°C, Shenyang di Liaoning -21,8°C, Hohhot di Mongolia Dalam -28,6°C, Taiyuan di Shanxi -19,4°C, Tianjin -15,2°C, Hebei Shijiazhuang -11°C, Shaanxi Xi’an -6,6°C, Gansu Lanzhou -15,6°C, Ningxia Yinchuan -18,8°C, Qinghai Xining -21,5°C, Xinjiang Urumqi -23,6°C, Jinan -13,6°C.

Menurut berita dari Observatorium Meteorologi Pusat Tiongkok pada 25 Januari, bahwa dalam 10 hari ke depan (25 Januari hingga 3 Februari), akan ada curah hujan 10 mm hingga 30 mm di Tibet barat daya, dan curah hujan di wilayah tertentu dapat mencapai lebih dari 50 mm, yaitu setengah hingga 1 kali lipat lebih tinggi dari periode yang sama pada tahun-tahun normal. Di wilayah tertentu mencapai lebih dari 2 kali lipat tahun normal. Tetapi di sebagian besar wilayah tengah dan timur Tiongkok, curah hujan sangat berkurang. Sedangkan curah hujan di bagian utara dan barat wilayah selatan Sungai Yangtze, Tiongkok bagian selatan tengah dan barat, termasuk Provinsi Guizhou, curah hujan diperkirakan mencapai 5 mm hingga 15 mm, yaitu 30% hingga 70% lebih rendah daripada periode yang sama tahun normal.

Pada 25 Januari dan 29 hingga 30 Januari, akan turun salju ringan hingga sedang di Tibet barat, salju lebat hingga sangat lebat di jalur dari Purang ke Nyalam, dan sejumlah tempat tertentu di Tibet barat.

Dari 26 hingga 28 Januari, beberapa wilayah di Tiongkok bagian tengah dan timur akan mengalami penurunan suhu udara sebanyak 4°C hingga 6°C, dan penurunan suhu udara di tempat-tempat tertentu bisa melebihi 8°C. Area tersebut juga akan disertai angin berkekuatan 4 hingga 6 Skala Beaufort, dan angin berkekuatan 7 hingga 8 S.B di beberapa daerah.

Sebelumnya, pada 24 Januari, Observatorium Meteorologi Tiongkok telah mengumumkan bahwa suhu udara di bagian selatan Provinsi Zhejiang, sebagian besar Provinsi Fujian, Provinsi Jiangxi bagian tengah dan selatan, dan Provinsi Guangdong bagian utara dapat turun mencapai lebih dari 8°C dari jam 2 siang sampai jam 8 pagi 25 Januari. Pada hari itu, Urumqi, Xinjiang suhu udara mencapai -23,3°C, dan Beijing -15,4°C.

Stasiun Meteorologi Jintao di Kota Amur, Kota Mohe, Distrik Daxing’anling, Provinsi Heilongjiang mencatatkan suhu terendah pada 22 Januari yakni -53°C, memecahkan rekor suhu terendah sejak Tiongkok memiliki catatan meteorologi.

Pagar pembatas di Kota Yantai, Shandong yang diselimuti es pada 16 Januari 2023. (Tang Ke/VCG/Getty Images)
Pemandangan di sepanjang Sungai Songhua di Kota Jilin, Provinsi Jilin, 4 Januari 2023. (Zhang Jingfeng/VCG/Getty Images)

Krisis Utang Investasi Perkotaan Tiongkok Senilai Lebih dari 60 Triliun Renminbi dapat Menyebabkan Risiko Keuangan

0

Xia Dunhou dan Chang Chun

Setelah tiga tahun melakukan pencegahan epidemi, pemerintah daerah  Partai Komunis Tiongkok  dilaporkan memangkas gaji dan gagal membayar upah. Dalam 11 bulan pertama tahun lalu, defisit pemerintah di semua tingkat mencapai rekor tertinggi hampir 7 triliun Renminbi. Investasi perkotaan dan utang keuangan pemerintah mencapai saldo akhir tahun lebih dari 60 triliun Renminbi, menciptakan risiko utang yang sangat besar bagi sistem keuangan Tiongkok.

Zunyi Road and Bridge Engineering Memperpanjang Pinjaman $10 Miliar dengan Pemotongan Suku Bunga untuk Mengatasi Krisis Investasi Kota

Baru-baru ini, Zunyi Road and Bridge Construction (Group) Company Limited, sebuah perusahaan investasi perkotaan terbesar di Zunyi, Provinsi Guizhou dan sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah daerah, mengeluarkan pengumuman untuk mengklarifikasi bahwa mereka telah memperpanjang pinjaman bank dengan suku bunga yang lebih rendah.

Menurut pengumuman tersebut, restrukturisasi utang bank tersebut melibatkan jumlah utang sebesar RMB15.594 miliar. Menurut perjanjian restrukturisasi, jangka waktu utang bank akan disesuaikan menjadi 20 tahun setelah restrukturisasi, dan tingkat suku bunga akan disesuaikan menjadi 3% hingga 4,5% per tahun, dengan hanya pembayaran bunga dan tidak ada pembayaran modal untuk 10 tahun pertama dan pembayaran modal dengan cara mencicil untuk 10 tahun berikutnya.

Seorang komentator politik dan ekonomi, Qin Peng memperkenalkan dalam program medianya bahwa perusahaan itu adalah perusahaan yang langsung berada di bawah pemerintah daerah, dan bisnis utamanya adalah infrastruktur lokal, termasuk pengaspalan jalan dan jembatan, penghijauan kota, dan berbagai fasilitas lanskap. Dikatakan bahwa itu adalah sebuah perusahaan, tetapi yang disebut “kesejahteraan masyarakat terlebih dahulu, ditambah dengan operasi bisnis”. Di masa lalu, ada yang disebut “kepercayaan investasi perkotaan”, yang berarti bahwa pemerintah akan membantu membayar kembali uang secara default, tetapi kepercayaan pembayaran yang kaku ini tidak dapat lagi dimainkan. 

Pada 4 Januari, akun publik WeChat  “Bingchuan Sixianghao” menerbitkan sebuah artikel berjudul “Infrastruktur lokal berutang lebih dari 60 triliun dolar, butuh keajaiban untuk membayarnya kembali,” di mana terungkap bahwa investasi perkotaan adalah meminjam uang dari bank atas nama proyek-proyek infrastruktur dan kemudian kehilangan uang tersebut. Sejumlah besar infrastruktur yang tak efektif di berbagai tempat, seperti lanskap besar dengan pintu-pintu yang kosong, jalan dan jembatan yang kosong, dan penghijauan kota yang telah ditanam dan ditebang setelah ditanam, sebagian besar merupakan hasil dari investasi perkotaan.

Artikel itu juga mengatakan bahwa pada tahun 2021, saldo utang berbunga dari China City Investment Platform akan mencapai RMB. 56 triliun yuan. Pada tahun 2022 lalu, total skala obligasi investasi perkotaan mungkin telah mencapai RMB. 65 triliun , dan rata-rata orang Tiongkok berutang RMB. 50.000 .

Wang He, kolumnis Epoch Times, mengatakan kepada Epoch Times pada 5 Januari bahwa perpanjangan pemotongan suku bunga atas pinjaman $ 10 miliar dari Zunyi Road and Bridge Engineering  adalah semacam pengingkaran terbuka, Ini juga dikenal sebagai rentenir yang elegan, dan dikhawatirkan akan ditiru oleh perusahaan investasi kota di seluruh negeri.

Wang He: Perusahaan Investasi Perkotaan adalah Rompi Keuangan Pemerintah Daerah

Wang He mengatakan ada dua jenis pembiayaan untuk perusahaan investasi perkotaan: pertama adalah penerbitan obligasi investasi perkotaan secara nasional, yang disebut pembiayaan standar, dan yang kedua adalah pembiayaan non-standar melalui pinjaman bank. Menurut Undang-Undang Partai Komunis Tiongkok, utang investasi perkotaan bukanlah utang lokal yang tersembunyi dan tidak ada hubungannya dengan pemerintah daerah.

Menurut aturan normal ekonomi pasar, Wang He mengatakan bahwa perusahaan investasi kota seperti Zunyi Road and Bridge seharusnya sudah bangkrut sejak lama jika tidak dapat melunasi utangnya saat jatuh tempo. Namun, program ini sebenarnya digabungkan dengan pemerintah daerah dan menjadi rompi keuangan bagi pemerintah daerah. Ini menyediakan layanan pembiayaan sehingga pemerintah daerah dapat memiliki uang untuk dibelanjakan. Oleh karena itu, pemerintah daerah tidak dapat membiarkannya bangkrut. Pemerintah daerah akan berkoordinasi dengan para kreditur untuk mencapai kesepakatan perpanjangan.

“Alasannya adalah ketika investasi kota bangkrut, bagaimana pemerintah daerah dapat meminjam uang di masa depan? Hal ini telah menciptakan keanehan dalam perekonomian Tiongkok. Tidak ada pengawasan ketat terhadap bagaimana uang dibelanjakan setelah investasi kota dibiayai, dan banyak yang terbuang percuma serta rekening yang tidak jelas,” katanya.

Seperti yang disebutkan dalam artikel “Iceberg Institute” pada  4 Januari, mustahil bagi sebuah perusahaan untuk bertahan di lingkungan pasar yang normal jika ia terlahir untuk merugi. Investasi kota adalah untuk melayani keuangan daerah, bisnis utama yang sebenarnya adalah memberikan rompi kepada keuangan daerah untuk mengumpulkan dana. Karena mereka adalah perusahaan, obligasi investasi perkotaan bersifat komersial dan tidak tunduk pada disiplin fiskal, juga tidak dihitung sebagai kewajiban pemerintah.

Analisis: Tiga Tahun untuk Membersihkan Keuangan Pemerintah Daerah dari Krisis

Dalam 11 bulan pertama tahun lalu, defisit fiskal RRT (termasuk defisit fiskal pemerintah pusat dan daerah) mencapai hampir RMB7 triliun (sekitar US$944 miliar), menurut sebuah analisis Bloomberg. Zhao Wei, kepala ekonom di Best Securities yang berbasis di Shanghai, memperkirakan dua bulan yang lalu bahwa defisit pemerintah RRT dapat melebihi 10 triliun yuan (US$1,4 triliun) pada tahun 2022, yang merupakan rekor tertinggi dalam catatan dan telah berada di atas garis peringatan.

Wang He menambahkan, keuangan Tiongkok, terutama di tingkat lokal, kini sebagian besar bangkrut. Akan tetapi di permukaan, hal itu masih menutupi semuanya. Pada tahun 2020, epidemi ini membuat perekonomian terhenti. Tahun itu terjadi rekor kekurangan dalam neraca fiskal negara. Pada tahun 2021, ekonomi Tiongkok telah pulih, terutama dalam hal perdagangan luar negeri, dan situasi fiskal lebih baik pada tahun tersebut.  Namun demikian, pada tahun 2022, situasinya berubah menjadi lebih buruk, dengan penutupan Shanghai dan guncangan ekonomi nasional. Desakan Partai Komunis Tiongkok yang sudah berlangsung lama untuk memusatkan perhatian pada ekonomi yang dinamis telah membuat ekonomi semakin tidak stabil.

Menurut laporan China Business Network, dalam 10 bulan pertama tahun 2022, pendapatan anggaran dana pemerintah daerah nasional (sekitar RMB4,9 triliun) turun 24,3% dari tahun ke tahun. Diantaranya, pendapatan dari konsesi lahan sebesar RMB 442,7 miliar, turun 25,9% dari periode yang sama tahun lalu. Karena epidemi yang menghantam bisnis dengan parah, pemotongan pajak dan biaya di seluruh negeri mencapai RMB3,7 triliun pada tahun 2022.

Namun, dalam 10 bulan pertama tahun 2022, belanja pemerintah daerah (sekitar RMB 8,2 triliun) meningkat 7,7% YoY. Para ekonom Goldman Sachs memperkirakan bahwa negara ini dapat menghabiskan hingga RMB 2,5 triliun per tahun untuk pengujian asam nukleat secara rutin saja di seluruh negeri. 

Wang He percaya bahwa Partai Komunis Tiongkok telah menghabiskan banyak uang dengan sia-sia dan bingung dengan dinamika zero COVID. Kesenjangan fiskal telah melampaui tahun 2020, dan pada tahun 2022 Partai Komunis telah menerbitkan banyak obligasi nasional.

Xie Tian: Pembiayaan Tanah Tak Berkelanjutan dan Tibanya Gelombang Pemotongan Gaji 

Pada tahun 1990-an, ketika Partai Komunis Tiongkok menerapkan sistem pembagian pajak, pendapatan pemerintah pusat menyumbang hampir 50 persen dari total pendapatan. Berbicara kepada Epoch Times pada  5 November, Xie Tian, seorang profesor di Aiken School of Business di University of South Carolina, mengatakan bahwa sistem pembagian pajak telah menyebabkan kurangnya pendapatan bagi pemerintah daerah, yang sebagian besar mengandalkan penjualan tanah untuk menghasilkan uang guna mengisi kesenjangan keuangan. Pembiayaan tanah telah mendorong naiknya harga real estat, menciptakan gelembung real estat saat ini. Pemerintah daerah telah berkembang dan lembaga-lembaga mereka berkembang pesat.

Sektor Real estate Tiongkok melonjak sejak tahun 1998, dan harga tanah melonjak. Pada tahun 2021, pendapatan penjualan tanah nasional akan mencapai RMB. 8,7051 triliun , menyumbang 42,97% dari total pendapatan fiskal nasional sebesar RMB. 20,2539 triliun (46% pada tahun 2020), menyumbang 78,36% dari pendapatan fiskal lokal sebesar RMB. 11,1077 triliun (2020). 84,03%). Pendapatan tanah telah menjadi sumber utama pendapatan fiskal daerah.

Akan tetapi, sejak paruh kedua tahun 2021, transaksi komoditas perumahan  di Tiongkok terus menurun dan pasar properti menjadi dingin. Xie Tian mengatakan bahwa setelah penurunan seluruh pasar properti, penjualan tanah tidak dapat dijual dan sulit untuk mempertahankan keuangan tanah, membuat pemerintah daerah tidak memiliki uang dan defisit yang sangat besar dalam keuangan daerah. Hal ini, ditambah dengan menurunnya aktivitas ekonomi sebagai akibat dari kebijakan penutupan kota, telah memperparah masalah keuangan lokal.

Baru-baru ini, ada desas-desus tentang gelombang pemotongan gaji di berbagai tempat di mana pegawai negeri sipil di tingkat bawah tidak dibayar, atau tunjangan dan bonus mereka dikurangi. Menurut Xie Tian, kurangnya keuangan daerah akan mendorong pemerintah untuk memotong gaji dan tunjangan pegawai negeri, dan mungkin juga akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

Risiko Utang yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya dalam Sistem Keuangan Tiongkok

Wang He mengatakan bahwa pengenalan rencana restrukturisasi utang Zunyi Road and Bridge telah menjadi model bagi perusahaan investasi perkotaan di negara ini, dan jika semua perusahaan investasi perkotaan di seluruh negeri bangkrut, mereka semua akan menggunakan restrukturisasi utang untuk menyelesaikan utangnya. Jika model ini diikuti, maka akan menimbulkan risiko utang yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi ekonomi dan lembaga keuangan Tiongkok pada tahun 2023.

Menurut analisis Wang He, rasio leverage utang ekonomi Tiongkok sudah sangat tinggi, mencapai lebih dari 270% pada tahun 2020, dan rasio leverage tahun ini masih terus meningkat, dengan beberapa sumber memperkirakan bahwa rasio tersebut telah melebihi 300%, melebihi 4 kali PDB yang baru yang ditambahkan tahun ini. Lebih dari separuh utang baru yang diterbitkan setiap tahun digunakan untuk membayar utang lama, “mewariskan utang kepada generasi berikutnya, yang pada akhirnya dapat menyebabkan meledaknya krisis utang.” (hui)

Pendiri Falun Gong Menerbitkan “Mengapa Ada Umat Manusia” yang Mengejutkan Cendekiawan Peneliti Alkitab

oleh Ke Tingting dan Shi Ping 

Jelang Tahun Baru Imlek, Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong telah mengizinkan media “Epoch Times” dan “New Tang Dynasty TV” untuk menerbitkan artikel beliau berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia“, yang selain menyebabkan dampak besar di kalangan pembaca etnis Tionghoa, juga merupakan terobosan dalam pemahaman terhadap alam semesta yang wajib diketahui manusia.

Lou Xinyue, seorang pengusaha etnis Tionghoa di New York dan cendekiawan peneliti Alkitab dalam sebuah wawancara dengan Epoch Times dan NTDTV beberapa hari lalu mengatakan, bahwa artikel Master Li Hongzhi adalah “tonggak penting dalam sejarah peradaban manusia.”

Lou Xinyue lulus dari Department of Philosophy, Peking University pada tahun 1993, setelah itu dia mengambil studi jurnalis di Universitas Columbia, New York.

“Saya pikir artikel ini sangat penting bagi seluruh umat manusia, dan ini adalah artikel yang sangat penting dalam sejarah pemikiran manusia. Sebelum ini tidak pernah ada seorang pun yang mampu melukiskan dunia dengan begitu jelas,” ujarnya.

Falun Gong adalah bentuk latihan meditasi yang berasal dari Tiongkok. Disiplin—yang didasarkan pada prinsip-prinsip Sejati, Baik, dan Sabar—berakar pada tradisi Tiongkok kuno yang percaya pada peningkatan moral dan yang pada akhirnya akan mengarah pada pencerahan spiritual.

Pada awal 1990-an, Mr. Li secara pribadi mengajarkan latihan spiritual di berbagai tempat di seluruh Tiongkok. Sebelum rezim Partai Komunis Tiongkok melancarkan penganiayaan terhadap Falun Gong pada 20 Juli 1999, jumlah pengikut mencapai sekitar 100 juta, dengan rezim memuji latihan tersebut karena manfaat penyembuhan dan kebugarannya.

Lou Xinyue terkejut setelah membaca artikel Guru Li Hongzhi yang berjudul “Mengapa Ada Umat Manusia.”

“Pada awalnya, beliau (Master Li Hongzhi) berbicara tentang dirinya yang diminta oleh para dewa untuk mengabarkan kepada umat manusia tentang dunia dengan berlandaskan teisme. Kenapa sampai batas tertentu, sekarang disebut zaman kerusakan etika, karena sebagian besar orang sekuler di dunia ini telah lupa bahwa ada Pencipta Alam Semesta yang mengatur dunia, dan banyak dari mereka bahkan lupa bahwa kita manusia memiliki jiwa,” kata Lou Xinyue.

Dia mengatakan seketika pandangannya telah berubah, dan dia lebih bertekad untuk menjadi orang baik.

Lou Xinyue mengatakan : “(Manusia) harus berbuat baik, agar dapat mengumpulkan de (pahala surgawi),  (manusia) baru bisa memperoleh kehidupan selanjutnya, mendapatkan jalan yang lebih lapang ketika jiwa bereinkarnasi. Dan, tidak kalah pentingnya adalah mempertahankan perbuatan yang baik dan benar, Saya pikir inilah nilai-nilai yang dijadikan alasan mengapa ada umat manusia. Beliau (Master Li Hongzhi) telah dengan gamblang memberitahu kita.”

Lou Xinyue percaya bahwa Guru Li Hongzhi adalah “Mesias” yang legendaris dalam agama Kristen.

“Faktanya, Beliau sekarang memainkan peran sebagai Kristus yang bereinkarnasi, memperingatkan kita semua bahwa dirinya adalah seorang Mesias, yang kedatangan-Nya telah lama dinanti-nantikan oleh umat manusia. Kristus sudah datang kembali,” jelasanya.

Lou Xinyue percaya bahwa Master Li Hongzhi menerbitkan artikel yang digunakan untuk menyelamatkan manusia ini pada saat wabah sedang merajalela di daratan Tiongkok. Artikel ini penting bagi seluruh umat manusia dan setiap orang harus membacanya.

“Sebenarnya, saya langsung mengunggah ulang artikel tersebut usai membaca untuk pertama kalinya. Setiap orang wajib menyebarkan luaskan (artikel ini). Bagi kita umat manusia, terlepas dari orang Timur atau Barat, etnis apapun, setiap orang harus membaca artikel ini. Lahirnya artikel ini merupakan peristiwa yang berhubung dengan sebuah jaman penting, Sebagai tonggak penting dalam sejarah peradaban dan pemikiran manusia. Saya percaya bahwa Guru Li Hongzhi sudah merasakan perlunya untuk menyelamatkan lebih banyak manusia pada saat ini,” paparnya.

Artikel “Mengapa Ada Umat Manusia” telah diterbitkan di situs web Falun Dafa di Minghui. Setelah mendapat izin dari Master Li Hongzhi, The Epoch Times dan NTDTV telah menyediakan versi audio-visual untuk ditonton serta didengar oleh masyarakat luas. (sin)

Pendiri Falun Gong Master Li Hongzhi Menerbitkan “Mengapa Ada Umat Manusia”

0

Versi audio:

Text selengkapnya:

Master Li Hongzhi adalah pendiri latihan spiritual Falun Gong. Latihan ini menggabungkan meditasi dan latihan lembut dengan filosofi moral yang berpusat pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar.

Setelah Master Li memperkenalkan latihan ini kepada publik di Tiongkok pada awal tahun 1990-an, sekitar 100 juta orang mulai berlatih. Sejak saat itu, latihan ini menyebar ke lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

Master Li empat kali nominator Hadiah Nobel Perdamaian dan dinominasikan oleh Parlemen Eropa untuk Penghargaan Sakharov untuk Kebebasan Berpikir. Beliau juga merupakan penerima Penghargaan Kebebasan Beragama Internasional dari Freedom House.

Master Li memberi wewenang kepada The Epoch Times untuk menerbitkan artikelnya, “Mengapa ada Umat Manusia”, tertanggal 20 Januari 2023. Teks lengkapnya adalah sebagai berikut, diterjemahkan dari Bahasa Mandarin:

***

Mengapa Ada Umat Manusia

Pertama-tama menyapa Anda semua pada kesempatan Tahun Baru Imlek ini!

Tahun Baru seharusnya saya sampaikan ucapan Selamat Tahun Baru yang Anda suka dengar, tetapi bahaya yang saya lihat terus mendekati umat manusia selangkah demi selangkah. Untuk itu para Makhluk Ilahi meminta saya untuk memberikan beberapa patah kata yang hendak disampaikan kepada makhluk hidup di dunia, setiap kalimat adalah rahasia langit, tujuannya agar manusia mengenal fakta, dan memberikan kesempatan lagi kepada manusia agar terselamatkan.

Mengapa ada umat manusia, dari awal hingga akhir, alam semesta akan melalui empat tahapan proses panjang yaitu Terbentuk, Bertahan, Rusak, dan Musnah. Begitu alam semesta mencapai akhir dari proses “pemusnahan” terakhir, segala sesuatu dalam badan kosmik yang lebih besar, termasuk alam semesta tempat kita berada ini akan tercerai berai tak berwujud lagi dalam sekejap! Seluruh kehidupan akan musnah tak tersisa!

Kematian manusia hanyalah kemunduran dan penuaan tubuh secara permukaan, sedangkan jiwa sejatinya (diri sejati tidak mati dengan meninggalnya tubuh fisik) akan bereinkarnasi di kehidupan selanjutnya. Alam semesta mengalami proses Terbentuk, Bertahan, Rusak, Musnah, sedangkan manusia mengalami proses Lahir, Tua, Sakit, Mati, ini adalah hukum alam semesta, bahkan makhluk tingkat tinggi juga akan mengalami proses ini, hanya saja rentang waktunya sangat lama, dan Makhluk Ilahi yang lebih agung akan lebih lama lagi. Tidak ada rasa sakit dalam kehidupan dan kematian mereka, dan mereka selama prosesnya dalam keadaan sadar, ibaratnya seperti berganti pakaian luar saja. Dengan kata lain, biasanya kehidupan mereka tidak benar-benar mengalami kematian. Akan tetapi, ketika alam semesta dan kosmos tercerai berai pada tahapan terakhir Terbentuk, Bertahan, Rusak, Musnah, maka di dalam kehidupan juga tidak akan eksis lagi reinkarnasi, semua kehidupan dan materi akan lenyap, serta berubah menjadi debu, semuanya kembali ke ketiadaan. Pada saat ini manusia di dunia sedang mengalami tahap terakhir Pemusnahan dari Terbentuk, Bertahan, Rusak, Musnah. Segala sesuatu telah berubah menjadi lebih buruk di akhir zaman ini, seperti yang telah ditakdirkan, dan dengan demikian kehancuran sudah dekat, oleh sebab itu barulah masyarakat saat ini menjadi begitu kacau. Niat manusia jarang memiliki kebajikan, kacau, psikopat, pesta pora serta penyalahgunaan narkoba merajalela, banyak orang menganut ateisme dan segala fenomena kacau tumbuh subur, ini mutlak terjadi pada tahap akhir dari kosmos, dan tibalah kini saatnya!

Sang Pencipta menyayangi semua Makhluk Surgawi dan berbagai makhluk hidup yang baik dan mulia serta segala ciptaan indah dalam badan kosmik, oleh sebab itu pada awal tahapan “Rusak”, dibawalah sejumlah Makhluk Ilahi ke wilayah tanpa Makhluk Ilahi dari lapisan terluar tubuh kosmik (umumnya dikenal sebagai “yang berada di luar Alam Ilahi), dan menciptakan Bumi. Tetapi Bumi tidak dapat eksis secara mandiri, ia harus memiliki struktur kosmik yang terkorespondensi untuk membentuk suatu kehidupan dan sistem sirkulasi makhluk hidup agar dapat eksis. Untuk itu, Sang Pencipta, menciptakan sebuah ruang lingkup yang lebih luas di luar Bumi, yang oleh makhluk yang lebih tinggi disebut “Triloka (Tiga Alam)”. Bila penyelamatan akhir belum tiba waktunya, betapa pun tingginya tingkatan makhluk tingkat tinggi, tanpa persetujuan dari Sang Pencipta, Ia tidak diizinkan keluar atau masuk ke Triloka sekehendak hatinya. Dalam ruang lingkup Triloka terdapat tiga alam utama, lapisan tempat makhluk hidup di Bumi termasuk umat manusia ini disebut “Alam Keinginan”, di atas Alam Keinginan adalah alam kedua yang disebut “Alam Berbentuk”, dan di atasnya lagi adalah alam ketiga yang disebut “Alam Tanpa Bentuk”. Satu alam lebih tinggi dan lebih mulia dari alam lainnya, namun tidak satu pun yang dapat dibandingkan dengan sejumlah kerajaan surgawi yang berada di alam Ilahi dan di atas alam Ilahi. “Surga” yang biasa disebut oleh umat manusia, sesungguhnya berada di dalam alam Berbentuk dan alam Alam Tanpa Bentuk yang berada di dalam Triloka.  

Karena di setiap Tiga Alam terdapat sepuluh alam di dalamnya, jika ditambahkan Tiga Alam itu sendiri, maka totalnya menjadi tiga puluh tiga alam. Manusia di Alam Keinginan, ini adalah tingkatan yang paling rendah, juga dengan lingkungan yang paling buruk. Hidup ini penuh derita dan singkat, dan yang paling mengerikan adalah tidak ada prinsip yang lurus, dalam alam semesta prinsip manusia adalah terbalik,(kecuali prinsip Dharma yang diajarkan oleh Makhluk Suci kepada manusia). Misalnya: Siapa pun yang menang dalam pertempuran akan menjadi penguasa, untuk wilayah yang direbut oleh kekuatan militer, atau bagi yang kuat untuk dianggap sebagai pahlawan, di mata Makhluk Ilahi semua itu bukanlah kebenaran, karena semuanya diperoleh dengan pembunuhan dan pengambilan paksa dari orang lain. Alam semesta dan makhluk tingkat tinggi tidak akan seperti itu, namun di dunia manusia hal itu adalah keharusan, dan boleh dilakukan, itulah prinsip dunia manusia, jika dibandingkan dengan prinsip alam semesta adalah “prinsip yang terbalik”, itu sebabnya agar bisa kembali ke surga maka manusia harus “berkultivasi” berdasarkan prinsip kesejatian. Ada orang yang hidupnya agak lebih baik daripada orang lain, lalu sudah merasa dirinya sangat baik, itu hanya membandingkan dirinya dengan orang lain di dunia ini, namun sebenarnya mereka hanya hidup di tengah tumpukan sampah alam semesta. Triloka dibangun pada lapisan terluar dari badan kosmik alam semesta, di mana partikel berupa molekul dan atom yang paling rendah, paling kasar, dan paling kotor tersusun. Di mata makhluk tingkat tinggi, di sinilah tempat sampah alam semesta dibuang. Itulah sebabnya, Tuhan memandang lapisan partikel molekul ini sebagai “tanah”, yang merupakan lapisan paling rendah, inilah makna asli dari perkataan dalam agama bahwa “Tuhan menciptakan manusia dari tanah”, yang sebenarnya adalah menggunakan materi pada tingkat yang terbentuk dari molekul ini untuk menciptakan manusia. Penciptaan manusia oleh Makhluk Ilahi adalah atas perintah Sang Pencipta, dan para Makhluk Ilahi yang berbeda diminta untuk menciptakan manusia dengan wujud yang berbeda menurut penampilan masing-masing, oleh sebab itu ada manusia kulit putih, kulit kuning, kulit hitam, dan ras lainnya, ini hanya perbedaan pada tampilan luarnya saja, jiwa-jiwa di dalamnya adalah pemberian dari Sang Pencipta, jadi semua manusia memiliki nilai-nilai yang sama. Tujuan Sang Pencipta meminta para Makhluk Ilahi menciptakan manusia adalah dipergunakan untuk menyelamatkan makhluk hidup termasuk para Makhluk Ilahi di alam semesta yang lebih besar. Lalu mengapa Sang Pencipta meminta para Makhluk Ilahi untuk menciptakan umat manusia di tengah lingkungan yang rendah dan begitu buruk ini? Karena di sinilah lapisan terendah alam semesta, adalah tempat yang paling menderita, namun menderita baru dapat berkultivasi, menderita baru dapat melenyapkan karma. Di tengah penderitaan, manusia masih dapat mempertahankan kebajikan, masih tahu cara bersyukur, menjadi seorang yang baik, inilah cara meningkatkan diri sendiri. Apalagi penyelamatan adalah proses dari bawah ke atas, dan harus dimulai dari tingkat yang paling bawah. Kehidupan di sini adalah penderitaan, antara manusia dengan manusia juga akan ada konflik kepentingan, dan lingkungan alam yang buruk, untuk bertahan hidup manusia harus menguras tenaga serta pikiran dan lain sebagainya, semuanya itu dapat memberikan kesempatan bagi kehidupan untuk meningkatkan diri, dan melenyapkan karmanya. Penderitaan pasti dapat melenyapkan karma, di tengah penderitaan dan konflik, jika seseorang masih dapat mempertahankan kebajikan maka ia akan mengumpulkan pahala, dan dengan demikian jiwa kehidupannya akan mendapatkan peningkatan.

Tiba di era modern ini ketika Sang Pencipta hendak menggunakan tubuh manusia untuk menyelamatkan makhluk hidup di alam semesta, sebagian besar kehidupan asli dalam tubuh manusia digantikan oleh “para makhluk tingkat tinggi” yang telah bereinkarnasi menjadi manusia. Karena tubuh manusia dapat melenyapkan karma di tengah penderitaan, dan pada saat yang sama di tengah kondisi tidak adanya prinsip yang lurus, jika dapat memegang teguh pada kebenaran yang diajarkan Tuhan, dan dapat mempertahankan kebajikan maka kehidupan itu akan memperoleh peningkatan. Masa akhir telah tiba, gerbang surgawi dari Triloka telah terbuka, dan Sang Pencipta telah memilih orang-orang seperti ini untuk diselamatkan.

Badan kosmik alam semesta dalam proses Terbentuk, Bertahan, dan Rusak, segala sesuatunya sudah tidak murni lagi, sudah tidak sebaik saat pertama kali terbentuk, sehingga akan menuju “Kemusnahan”. Artinya, segala sesuatu dalam badan kosmik mulai rusak, makhluk hidup sudah tidak sebaik semula, dan kehidupan mereka juga sudah tidak murni lagi, sudah memiliki karma, sehingga mereka akan musnah. Jenis dosa ini disebut “dosa asal” dalam agama. Untuk menyelamatkan badan kosmik alam semesta, Sang Pencipta meminta para Makhluk Ilahi dan para Penguasa Ilahi untuk turun ke dunia menjadi manusia di lingkungan ini, menderita, meningkat, dan melenyapkan dosa, membentuk kembali diri mereka sendiri, dan kemudian kembali ke Surga (karena Sang Pencipta pada saat menyelamatkan manusia juga membentuk kembali alam semesta). Badan kosmik alam semesta yang baru adalah benar-benar murni dan mulia, manusia dapat mempertahankan kebajikan di tengah lingkungan penuh derita ini, dalam menghadapi hantaman konsep modern, manusia dapat tetap berpegang pada konsep tradisional, di tengah hantaman ateisme dan teori evolusi, dan masih bisa percaya pada Tuhan, maka orang seperti ini telah mencapai tujuan terselamatkan kembali ke Kerajaan Surga. Segala fenomena kekacauan adalah pengaturan terakhir oleh para Makhluk Ilahi, tujuannya adalah untuk menguji makhluk hidup apakah layak untuk diselamatkan, di saat yang sama penderitaan juga dapat melenyapkan karma di dalam proses ini, segala sesuatunya dilakukan demi menyelamatkan manusia kembali ke alam Kerajaan Surga.

Maka artinya, hidup manusia di dunia ini bukan demi pencapaian sosial apa pun. Perjuangan dan kerja keras, serta memperoleh dengan menghalalkan segala cara dalam hidup, hanya akan membuat manusia menjadi buruk. Tujuan manusia datang ke dunia ini adalah untuk menghapus dosa dan karma mereka, serta untuk mencapai peningkatan spiritual yang signifikan. Manusia datang ke dunia adalah untuk diselamatkan. Mereka datang dan mengambil wujud manusia untuk menantikan Sang Pencipta menyelamatkan dirinya untuk kembali ke Kerajaan Surga mereka. Di dalam penantian, kehidupan demi kehidupan terus-menerus mengumpulkan pahala, inilah pula tujuan reinkarnasi manusia. Kekacauan dunia adalah demi membentuk semua makhluk. Namun, ada pula sebagian orang yang memohon pertolongan Tuhan dalam menghadapi kesulitan, tidak mendapatkan kepuasan lalu mulai membenci Tuhan, dan dengan demikian berjalan sampai ke taraf menentang Tuhan, bahkan menempuh jalan iblis dan menciptakan karma yang baru. Orang-orang seperti ini bergegas kembalilah, memohon pengampunan Tuhan, dan kembali ke jalan yang benar. Sebenarnya segala sesuatu dalam hidup manusia, pantas mendapatkannya atau tidak, semuanya adalah sebab akibat dari kebaikan dan keburukan yang telah dilakukan pada kehidupan sebelumnya yang menumbuhkan buah pada kehidupan setelahnya, berapa banyak pahala kebajikan yang dikumpulkan pada kehidupan sebelumnya akan menentukan berapa banyak keberuntungan yang diperoleh pada kehidupan ini atau kehidupan berikutnya. Jika Anda memiliki banyak pahala, maka di kehidupan berikutnya Anda mungkin dapat menukar pahala tersebut dengan memperoleh jabatan tinggi dan kemakmuran, mungkin juga memperoleh berbagai kekayaan dan kebahagiaan, termasuk apakah keluarga Anda bahagia, bahkan bagaimana dengan kondisi putra putri Anda. Inilah penyebab fundamental mengapa ada orang yang kaya, ada yang miskin, ada yang menjadi pejabat tinggi, dan ada yang tunawisma, ini tidak seperti   kata-kata iblis yang dipropagandakan komunisme yang jahat tentang kesetaraan antara yang kaya dan yang miskin. Alam semesta ini sangat adil, jika makhluk hidup melakukannya dengan baik maka akan menuai kebaikan, jika melakukan kejahatan maka harus dibayar, tidak dibayar pada kehidupan kali ini akan dibayar pada kehidupan yang akan datang, ini adalah prinsip hukum (Dharma) alam semesta yang absolut! Surga, Bumi, Ilahi, dan Sang Pencipta memperlakukan manusia dengan belas kasih, Langit dan Bumi, seperti halnya manusia, adalah kreasi Sang Pencipta, Ia mutlak tidak akan hanya baik dengan kehidupan tertentu dan tidak baik dengan kehidupan lainnya. Alasan beberapa orang menjalani hidup bahagia dan yang lain tidak, semuanya karena imbalan dan pembalasan atas perbuatan masa lalu.

Manifestasi dari memperoleh dan kehilangan, di tengah realita akan terlihat seperti manifestasi yang normal di masyarakat, pada dasarnya adalah konsekuensi sebab akibat yang dilakukan oleh kehidupan itu sendiri. Tetapi ada atau tiada, dan mendapatkan atau kehilangan, manifestasinya di tengah masyarakat manusia adalah sejalan dengan kondisi sosial umat manusia, oleh karena itu manusia hidup di dunia ini tak peduli apakah Anda kaya atau miskin, Anda harus melakukan kebaikan, menahan diri dari perbuatan buruk, bersikap ramah, menjadi spiritual dan saleh, serta suka membantu orang lain. 

Dengan demikian pahala akan terkumpul, dan akan ada berkah di kehidupan berikutnya. Dahulu orang tua di Tiongkok sering mengingatkan bahwa jangan mengeluh tentang kesulitan dalam hidup ini, lakukan lebih banyak perbuatan baik dan kumpulkan kebajikan, maka Anda akan baik-baik saja pada kehidupan selanjutnya, dengan kata lain jika Anda tidak melakukan kebaikan atau mengumpulkan pahala di kehidupan Anda sebelumnya, percuma saja Anda memohon bantuan Tuhan. Alam semesta ini memiliki prinsipnya sendiri, dan bahkan makhluk tingkat tinggi pun harus menaatinya. Jika melakukan hal yang tidak sepantasnya dilakukan, maka mereka pun akan dihukum. Tidak sesederhana yang dipikirkan oleh manusia, haruskah Tuhan memberikan apa pun yang Anda inginkan? Prasyaratnya adalah bahwa seseorang harus mengumpulkan pahala pada kehidupan sebelumnya. Dan hal-hal yang datang kepada Anda adalah karena berkat dan pahala yang Anda miliki! Karena ini ditentukan oleh hukum alam semesta. Tapi dibicarakan dari akarnya, ini bukanlah tujuan fundamental dari pengumpulan pahala. Hidup di dunia banyak mengumpulkan pahala, adalah demi mendasari jalan bagi diri sendiri untuk kembali ke Surga, dan bukan untuk ditukarkan dengan kehidupan yang hanya bahagia sesaat di dunia! 

Master Li Hongzhi

20 Januari 2023

Jam Kiamat Menunjukkan Umat Manusia Berada Pada Kondisi Paling Berbahaya, Hanya Berjarak 90 Detik dari Kiamat

 oleh Ren Hao

Akankah umat manusia segera memasuki momen paling berbahaya dalam sejarah ? Saat ini, jam kiamat, yang memprediksi bahaya kelangsungan hidup manusia, telah dipercepat hingga hanya berselisih 90 detik dari tengah malam.

Pada 24 Januari, para ilmuwan top dunia meluncurkan jam kiamat tahun ini. Umat manusia telah mencapai saat berbahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya. Waktu yang tersisa hingga kiamat di tengah malam hanya tersisa 90 detik. Ini berarti 10 detik lebih cepat dari waktu yang terpantau pada 3 tahun sebelumnya.

Para ilmuwan percaya bahwa ancaman dan provokasi terus menerus oleh Rusia dapat memicu perang nuklir terjadi seketika.

Steve Fetter, dekan Sekolah Pascasarjana Studi Pascasarjana di Universitas Maryland dan profesor kebijakan publik mengatakan : “Kecelakaan, kesalahan, atau salah perhitungan dapat menyebabkan eskalasi perang yang tidak diinginkan.”

Para ilmuwan percaya bahwa tidak seorang pun yang bisa memprediksi kapan Rusia akan menggunakan senjata nuklir di medan perang Ukraina. Yang lebih menakutkan adalah Rusia mungkin masih berencana untuk menggunakan senjata biologi dan kimia.

Suzette McKinney, Direktur Ilmu Kehidupan di Sterling Bay mengatakan : “Situasi menjadi semakin kacau dan risiko Rusia menggunakan senjata biologis melawan Ukraina meningkat. Ini tidak diragukan lagi merupakan ancaman eksistensial bagi umat manusia.”

Pengumuman Jam Kiamat tahun ini untuk pertama kalinya diterjemahkan ke dalam bahasa Ukraina dan Rusia, dengan harapan dapat menarik perhatian pihak yang relevan.

Pada tahun 1947, ketika Buletin Ilmuwan Atom pertama kali mengatur Jam Kiamat, jarum jam tersisa tujuh menit dari tengah malam. Saat umat manusia berada paling jauh dari kiamat adalah pada tahun 1991, ketika Amerika Serikat dan Uni Soviet menandatangani sebuah perjanjian mengurangi jumlah senjata nuklir kedua negara. (sin)

Mengapa Beberapa Orang Justru Tidak Pernah Terinfeksi COVID-19

0

Dr. Yuhong Dong

Gelombang lonjakan infeksi COVID-19 yang sedang berlangsung di Tiongkok, membuat banyak orang terkejut dengan besarnya skala infeksi dan khawatir akan adanya gelombang baru yang akan menyerang seluruh dunia.

Bagaimana Anda bisa melindungi diri Anda sendiri dengan lebih baik jika gelombang lain datang ke wilayah Anda? Di sini, kita akan melihat lebih dekat tentang faktor-faktor yang memengaruhi kekebalan antivirus kita.

Beberapa Orang Tidak Pernah Terinfeksi Virus

Melihat pandemi sepanjang sejarah, kita tak bisa mengabaikan dampak dari wabah maut hitam, yang melanda Eropa dan mengurangi populasi di beberapa wilayah hingga lebih dari setengahnya. Namun demikian, beberapa orang tidak pernah jatuh sakit.

Kolera menyerang Eropa, tetapi beberapa orang tetap tak terinfeksi meskipun mereka menyantap makanan  terkontaminasi yang sama dan minum air yang terkontaminasi kolera yang sama.

Beberapa dokter dan perawat mendedikasikan hidup mereka untuk suku-suku penderita kusta, namun mereka tak pernah menderita kusta dalam hidup mereka.

Dua uji coba terhadap manusia dilakukan selama flu Spanyol 1918 oleh dua kelompok dokter independen di Boston dan San Francisco dengan 62 dan 50 sukarelawan yang sehat.

Terlepas dari berapa banyak cara agresif yang dilakukan untuk mencoba menginfeksi orang (bahkan meneteskan lendir atau cairan tubuh dari pasien flu ke mata, hidung, atau tenggorokan sukarelawan yang sehat), tak ada satupun peserta yang terinfeksi.

Selama pandemi COVID-19, sebuah studi tantangan SARS-CoV-2 pada manusia yang diterbitkan di Nature pada tahun 2022 menemukan bahwa dari 36 sukarelawan sehat yang diinokulasi dengan virus SARS-CoV-2 secara intranasal, hanya lebih dari separuh yang terinfeksi dengan gejala ringan, dan separuhnya lagi tak terinfeksi. Dua orang dikeluarkan dari analisis per-protokol, sehingga percobaan dilanjutkan dengan 34 peserta.

Percobaan ini menunjukkan bahwa beberapa orang memang tak terinfeksi.

Virus ‘Melihat’ Orang dengan Kekebalan Tubuh yang Lemah

Meskipun manusia mungkin terlihat serupa di luar, kita terlihat sangat berbeda dalam dunia mikroskopis virus. Sistem kekebalan tubuh kita juga terlihat berbeda.

Sistem kekebalan tubuh kita terlahir dengan desain yang canggih. Sistem ini memiliki pertahanan berlapis-lapis, dan bertindak seperti tentara yang melindungi kita dari berbagai virus dan bakteri selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

Virus membutuhkan sel yang cocok untuk dibajak sehingga mereka dapat bereplikasi. Jika sel seseorang berada dalam kondisi antivirus yang baik, maka tak ada tempat bagi virus untuk menyebarkan akarnya, sehingga orang tersebut tak akan terinfeksi.

Sebagai contoh, sel epitel mukosa di hidung kita dapat secara otomatis mengeluarkan zat yang membuat sel ini berada dalam kondisi antivirus.

Zat ini disebut interferon. Interferon mengganggu replikasi virus, memecah protein, enzim, dan RNA sehingga virus tidak dapat bertahan hidup di dalam sel.

Lebih dalam lagi, ada berbagai macam sel kekebalan tubuh, seperti sel pembunuh alami (NK), makrofag, dan limfosit. Setiap sel tersebut bagaikan prajurit khusus yang memiliki keterampilan khusus untuk melawan virus.

Meskipun Anda terinfeksi, jika sistem kekebalan tubuh Anda kuat, Anda hanya akan menderita penyakit ringan dan cepat sembuh.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports of Nature membuktikan bahwa pada tahap awal infeksi, semakin banyak interferon yang ada, semakin rendah insiden timbulnya gejala COVID yang parah.

Sebaliknya, jika seseorang memiliki kekebalan antivirus yang buruk, virus lebih mungkin menginfeksi sel, bereplikasi, dan berkembang biak merusak tubuh orang tersebut.

Dua Kondisi Kekebalan Tubuh

Pada umumnya ada dua kondisi respons imun  berbeda-satu kondisi yang sehat dan efektif, dan yang lainnya tidak.

Kondisi pertama adalah kondisi antivirus. Keadaan ini ditandai dengan kekebalan antivirus yang kuat dari sel-sel kekebalan tubuh yang dapat mengeluarkan interferon untuk membasmi virus. Yang kedua adalah keadaan peradangan kronis sistemik. Keadaan ini membuat orang rentan terhadap infeksi virus.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Nature Medicine merangkum penyebab peradangan kronis dan konsekuensinya.

Memiliki Target Meningkatkan Kekebalan Antiviral

Ketika kita berbicara tentang memperkuat kekebalan tubuh, orang sering berpikir tentang meningkatkan nutrisi atau mengembangkan antibodi.

Faktor-faktor itu penting; meningkatkan nutrisi dan menambahkan olahraga ke dalam rejimen seseorang pasti akan membantu. Pada saat yang sama, ada cara internal lain untuk meningkatkan kemampuan kita melawan virus.

Setiap orang memiliki emosi, pikiran, karakteristik, dan kondisi mental yang berbeda. Orang berpikir bahwa pikiran kita tak berwujud, tetapi sebenarnya pikiran itu memiliki aplikasi material. Ilmu pengetahuan telah membuktikan hal ini.

Dalam psikologi, ada dua jenis konsep mengenai kebahagiaan: hedonis dan eudaimonic. Hedonik mengacu pada kebahagiaan yang diperoleh melalui pengalaman yang menyenangkan, dan eudaimonik mengacu pada kebahagiaan yang berasal dari pencapaian tujuan dan makna. Sebuah studi 2013 yang dipublikasikan di jurnal terkemuka menemukan bahwa orang yang cenderung mengejar keadilan dan tujuan mulia (eudaimonic) memiliki ekspresi gen interferon yang lebih tinggi, kemampuan yang lebih tinggi untuk memproduksi antibodi, dan ekspresi gen inflamasi kronis yang jauh lebih rendah.

Selain itu, menurut sebuah penelitian dari Universitas Harvard dan Universitas California, Berkeley, yang diterbitkan dalam Current Opinion in Psychology pada tahun 2015 (pdf), orang yang memiliki hati yang jujur tak terlalu rentan terhadap infeksi virus. Hal ini karena respons kortisol pembohong secara signifikan lebih tinggi daripada orang yang jujur. Dan, semakin tinggi respon kortisol, semakin mudah kadar hormon stres dalam tubuh meningkat.

Kortikosteroid dan kortisol memiliki efek penghambatan terhadap sel-sel kekebalan tubuh dan menekan kemampuan tubuh untuk melawan virus. Oleh karena itu, perilaku tidak jujur akan menyebabkan penurunan kemampuan antivirus.

Selain itu, penelitian telah menemukan bahwa orang yang mencari tujuan hidup memiliki fungsi sel pembunuh alami yang lebih kuat dan imunitas.

Sebuah penelitian dilakukan oleh Rush Alzheimer’s Disease Center di Departemen Ilmu Perilaku dan Ilmu Neurologis di Rush University Medical Center di Chicago tentang faktor penentu penting dari hasil kesehatan dan kematian pada lansia yang tinggal di komunitas di Amerika Serikat.

Para peneliti menemukan bahwa memiliki tujuan hidup yang lebih kuat secara efektif mencegah kejadian yang mematikan. Seseorang dengan skor tinggi pada ukuran tujuan hidup memiliki penurunan risiko kematian sebesar 43 persen dibandingkan dengan orang yang memiliki skor rendah. Dengan demikian, mengembangkan dan menyempurnakan rasa tujuan hidup seseorang dapat melindungi kesehatan dan berpotensi menyelamatkan nyawa.

Bukti ilmiah mendukung bahwa pikiran, pola pikir, dan standar moral kita dapat memengaruhi gen dan fungsi sel kekebalan tubuh, memengaruhi kadar hormon, dan berdampak pada kekebalan antivirus secara menyeluruh.

Secara keseluruhan, pikiran kita dapat berkontribusi pada apakah kita terinfeksi atau tidak dalam suatu epidemi, atau apakah kita akan sakit parah atau tidak setelah terinfeksi.

Dalam budaya tradisional, orang yang baik hati, altruistik, jujur, dan memiliki hati yang tenang dan sikap rendah hati biasanya lebih sehat. Sekarang kita memahami bahwa hal itu karena mereka menghasilkan interferon tingkat tinggi, fungsi sel NK yang kuat, dan kekebalan antivirus yang kuat. Orang-orang seperti itu tak mudah terserang infeksi virus.

Orang dengan kualitas ini biasanya memiliki pikiran yang stabil dan kesehatan mental yang lebih baik serta tidak mudah cemas, depresi, atau memiliki emosi yang negatif dan intens.

Saya memiliki seorang teman yang memiliki keyakinan, baik hati, sering menjadi sukarelawan untuk membantu orang lain, dan telah berada di ruang perawatan COVID setiap hari selama pandemi. Teman saya ini tidak pernah terinfeksi COVID-19. Saya juga memiliki banyak teman lain yang serupa dengannya yang tetap tidak terinfeksi selama pandemi.

Selama lonjakan COVID baru-baru ini di Tiongkok, ada sejumlah pejabat tinggi Tiongkok yang meninggal karena dugaan infeksi COVID-19. Sebagai pejabat tinggi di Tiongkok, mereka menikmati perawatan medis yang canggih dan mendapatkan makanan, nutrisi, dan suplemen makanan kelas satu yang memadai. Jadi mengapa mereka meninggal dunia selama gelombang ini?

Kita semua tahu tentang berita palsu dan pemalsuan di Tiongkok, termasuk menutup-nutupi dan menyembunyikan data COVID-19, penindasan terhadap para whistleblowers, dan penindasan terhadap orang-orang yang berani mengatakan yang sebenarnya.

Para pejabat tinggi di Tiongkok – tak semua, tapi banyak dari mereka – tidak mengatakan yang sebenarnya kepada rakyat. Mereka menyembunyikannya atau membantu menutupinya. Dari perspektif biologis, tingkat hormon stres tubuh mereka mungkin jauh lebih tinggi daripada orang yang tidak menanggung tekanan ketidakjujuran. Jika mereka hidup dalam kondisi seperti itu terus-menerus, hormon stres yang meningkat secara kronis akan menyebabkan kerusakan besar pada kekebalan tubuh mereka.

Para pejabat ini tidak mengutamakan kesejahteraan rakyat Tiongkok di atas keuntungan atau kekuasaan. Oleh karena itu, tingkat ekspresi gen interferon dari sel-sel kekebalan tubuh mereka diperkirakan lebih rendah daripada orang-orang yang peduli terhadap orang lain.

Jika para pejabat ini memiliki pikiran yang lebih berbudi luhur dan hati yang lebih baik, mereka mungkin tidak terlalu rentan terhadap infeksi virus atau berisiko terkena penyakit yang parah.

Ada pepatah tradisional Tiongkok: “Penyakit disebabkan oleh 70 persen mental dan 30 persen fisik.” Selama pandemi, tidak hanya penting untuk menjaga kondisi fisik yang baik, tetapi juga menjaga pola pikir yang baik dan bajik untuk membantu sistem imun Anda.

Pendapat yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapat penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times. Epoch Health menyambut baik diskusi profesional dan debat yang bersahabat. Untuk mengirimkan artikel opini, silakan ikuti panduan ini dan kirimkan melalui formulir kami di sini.

Krisis Keuangan Pemda di Tiongkok Menyebabkan Pemotongan dan Penundaan Pembayaran Gaji Pegawai

0

oleh Wang Xiang

Ketegangan fiskal telah menjadi masalah serius bagi pemerintah daerah Tiongkok selama tiga tahun terakhir pandemi. Kondisi fiskal melemah karena pertumbuhan ekonomi yang melambat dan kerusakan pada pasar perumahan. Hal mana juga menjadi bukti bahwa kebijakan pencegahan ekstrem PKT tidak mungkin bisa berhasil.

Pemerintah daerah sangat bergantung pada pendapatan dari menjual tanah untuk real estat, dan biaya transfer tanah biasanya mencapai lebih dari 40% dari total pendapatan mereka. Namun, pasar real estat sekarang sedang mengalami penurunan, yang membuat pendapatan pemerintah daerah lebih rentan pengaruh daripada pemerintah pusat.

Menurut Kementerian Keuangan Tiongkok, antara Januari hingga November tahun lalu, pendapatan pemerintah dari masyarakat umum adalah RMB. 10 triliun, turun 3% dari tahun sebelumnya, sedangkan pengeluaran daerah untuk masyarakat adalah RMB. 19,6 triliun setahun. Telah naik 6,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pemerintah daerah telah banyak meminjam dana guna menutupi jumlah pengeluaran.

Ding Shuang, kepala ekonom untuk wilayah Tiongkok dari Standard Chartered Bank, mengatakan bahwa kebijakan Nol Kasus yang berjalan selama 3 tahun terakhir telah memperburuk tekanan fiskal pada sejumlah pemerintah daerah, karena mereka harus menanggung biaya pengendalian pandemi, membayar pengujian asam nukleat yang jumlahnya sangat besar, belum lagi karantina wajib, dan layanan lainnya, sementara pendapatan fiskal mengalami stagnasi.

“Ini bisa menjelaskan mengapa kebijakan COVID-19 di Tiongkok tiba-tiba dilonggarkan, karena penurunan pendapatan dari publik pemerintah daerah menyebabkan pemotongan gaji dan penundaan pembayaran,” kata Ding Shuang.

Dia menjelaskan bahwa keluar dari kebijakan Nol Kasus dapat membantu mengurangi tekanan pada pemerintah daerah, untuk sementara kita bisa melihat adanya peningkatan pendapatan pemerintah, dan mengurangi penundaan pembayaran tagihan medis. (sin)

Pejabat Kesehatan New York City: Subvarian Omicron XBB.1.5 Lebih Mungkin Menular pada Orang yang Telah Divaksinasi, Meski Demikian …

Katabella Roberts

Varian Omicron XBB.1.5 dari CO- VID-19 lebih mungkin menginfeksi individu yang telah divaksinasi, menurut pejabat kesehatan New York City (NYC).

“Subvarian Omicron XBB.1.5 sekarang menyumbang 73 persen dari semua kasus COVID-19 berurutan di NYC. XBB.1.5 adalah bentuk COVID-19 yang paling menular yang kami ketahui hingga saat ini dan disinyalir lebih mungkin menginfeksi orang yang telah divaksinasi atau sudah pernah mengidap COVID-19,” tulis Departemen Kesehatan dan Kebersihan Mental NYC di Twitter pada 13 Januari.

Meskipun  demikian, Departemen mendesak warga New York untuk mendapatkan vaksinasi dan menerima suntikan booster COVID-19 yang diperbarui, dengan menyatakan bahwa melakukan hal itu “masih merupakan cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari rawat inap dan kematian akibat COVID-19, termasuk dari varian baru ini”. 

Varian XBB.1.5 dengan cepat menjadi subvarian dominan di AS. Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menunjukkan bahwa XBB.1.5 menyumbang sekitar 43 persen kasus COVID-19 di negara tersebut untuk pekan yang berakhir pada 14 Januari.

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan awal bulan ini bahwa subvarian itu  sedang  meningkat di Amerika Serikat dan Eropa, dan sekarang telah diidentifikasi di lebih dari 25 negara.

Subvarian tersebut sekarang telah menyusul subvarian BQ.1.1, yang pertama kali diidentifikasi pada September, dan sekarang menyumbang sekitar 28,8 persen kasus di negara tersebut, menurut data CDC.

XBB.1.5 Tidak Mungkin Meningkatkan Keparahan

Meski telah terjadi lonjakan kasus XBB.1.5, WHO telah menyatakan bahwa varian tersebut tidak memiliki mutasi yang diketahui dapat meningkatkan keparahan virus pada individu.

Dalam penilaian risiko yang diterbitkan pada 11 Januari, badan kesehatan dunia itu mengatakan bahwa XBB.1.5, berdasarkan karakteristik genetik dan perkiraan tingkat pertumbuhan awal, dapat menyebabkan lonjakan kasus di seluruh dunia tetapi tidak membawa dampak mutasi apa pun yang diketahui terkait dengan potensi perubahan dalam tingkat keparahan.

Barbara Mahon, Kepala Divisi Virus Corona dan Virus Pernapasan Lain yang diusulkan CDC, juga mengatakan kepada CBS News pada 6 Januari bahwa tidak ada indikasi bahwa XBB.1.5 lebih parah daripada jenis Omicron sebelumnya.

Namun, WHO dalam penilaian risikonya mencatat bahwa “kepercayaan seluruh masyarakat dalam penilaian rendah” karena kurang- nya data tentang subvarian, yang sebagian besar berasal dari Amerika Serikat, dan mengatakan bahwa melalui lebih banyak data dan peng- ujian laboratorium yang diperlukan, perlu diketahui secara pasti seberapa parah subvarian tersebut.

WHO juga mencatat bahwa XBB.1.5 adalah salah satu subvarian COVID-19 yang paling resisten terhadap antibodi yang diperoleh dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya.

Menurut CDC, sekitar 666.511.603 dosis vaksin telah diberikan di AS, di mana 268.556.888 orang telah menerima setidaknya 1 dosis vaksin dan 229.359.062 telah menyelesaikan rangkaian vaksinasi primer.

Efektivitas Vaksin Hanya Bertahan 3 Bulan

Selain  itu,  15,9  persen  populasi AS berusia 5 tahun ke atas telah menerima suntikan booster bivalen yang diperbarui.

Dalam sebuah wawancara dengan Science News pada 13 Januari, spesialis penyakit menular Peter Chin-Hong dari University of California, San Francisco, menyatakan bahwa vaksinasi kemungkinan hanya memberikan perlindungan selama tiga bulan terhadap varian XBB.1.5 dari COVID-19.

“Booster baru yang diperbarui, umumnya bekerja sedikit lebih baik daripada vaksin lama dalam hal kemanjuran secara keseluruhan dan mencegah infeksi. Tetapi dengan varian ‘licin’ baru seperti XBB.1.5… jika Anda ingin mencegah infeksi, bahkan infeksi ringan, vaksin mungkin hanya akan bertahan selama tiga bulan,” kata Chin-Hong.

“Tetapi jika Anda berbicara tentang mencegah saya dari kematian atau pergi ke rumah sakit, vaksin itu akan memberi saya peningkatan perlindungan selama berbulan-bulan, mungkin hingga musim dingin mendatang bagi kebanyakan orang. Untuk orang lanjut usia, lebih dari

65 tahun, jika tidak menerima booster hari ini, maka itu akan menjadi masalah,” tambah spesialis penyakit menular itu. (osc)