Home Blog Page 448

Gempa M 6,2 Terjadi di Wilayah Pantai Selatan Aceh Singkil Terasa Hingga ke Sumut, Tak Berpotensi Tsunami

0

ETIndonesia- Gempa terjadi  wilayah Pantai Selatan Kota Singkil, Aceh,  Senin 16 Januari 2023 pukul 05.30.01 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,98° LU ; 97,90° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 41 Km arah Tenggara Kota Singkil, Aceh pada kedalaman 54 km.

BMKG dalam laporannya menjelaskan, gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Aceh Singkil dan Gunung Sitoli dengan skala intensitas IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), daerah Subulussalam, Aceh Selatan dengan skala intensitas III – IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), dan daerah Padang Sidempuan dengan skala intensitas II – III MMI ( Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang ). 

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” demikian rilis Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono. 

Hingga pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. (bmkg/asr)

WHO Menuding Beijing Secara Serius Meremehkan Wabah,  Analisis : Datanya Palsu

0

 Xia Song 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok belum memperbarui datanya sejak 8 Januari, ketika melaporkan 14.171 kasus infeksi koroner baru yang dikonfirmasi dan tiga kematian baru. Namun, lebih dari sebulan setelah tsunami COVID melanda, obat demam sudah habis, rumah sakit penuh, tempat tidur sulit ditemukan, jenazah bergelimpangan, dan ada antrean panjang di krematorium. Dunia luar meragukannya dan mencerca pemalsuan data PKT. 

WHO pada Rabu (11 Januari) mengkritik Tiongkok karena  kurang melaporkan jumlah kematian, dengan mengatakan “angka-angka seperti itu tak dapat diterima”, sementara para ahli Tiongkok mengatakan “tak perlu terpaku pada jumlah pasti kematian akibat strain baru”. Analisis menunjukkan bahwa pemalsuan angka epidemi yang keterlaluan adalah peretas kelas tinggi atau tindakan kejahatan.

WHO: Serius Meremehkan Jumlah Kematian Akibat Epidemi, Beijing Tak Perlu bingung

Selama tiga tahun terakhir, Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah melaporkan epidemi COVID-19  di situs web Komisi Kesehatan Nasional, tetapi setelah wabah pada Desember tahun lalu, angka-angka tersebut dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok  pada 25 Desember.

Pada 12 Januari, reporter memeriksa situs web Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok dan menemukan bahwa pihak berwenang belum memperbarui data infeksi dan kematian harian selama 3 hari berturut-turut, dan informasi epidemi tetap pada 8 Januari.

Berbicara pada briefing rutin tentang epidemi, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pada 11 Januari bahwa lebih dari 11.000 kematian akibat COVID yang dilaporkan secara global minggu lalu hampir pasti merupakan perkiraan yang terlalu rendah, mengingat kematian yang kurang dilaporkan dari epidemi di Tiongkok. Ini adalah angka yang tidak dapat diterima. 

Michael Ryan, kepala Departemen Gawat Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan pada konferensi pers pada 11 November bahwa WHO percaya “Tiongkok telah secara serius meremehkan jumlah kematian akibat  COVID-19”.

Maria Van Kerkhove, direktur teknis respons COVID-19 WHO mengatakan pada konferensi bahwa WHO bekerja untuk membuat Tiongkok mengisi beberapa kesenjangan besar dalam informasi, dimulai dengan dinamika transmisi. Pada saat yang sama, penting untuk mengetahui tingkat tekanan perawatan kritis dan kematian yang sebenarnya.

Dalam menghadapi keraguan dan kecaman domestik serta internasional, Liang Wannian, seorang ahli dari Komisi Kesehatan Nasional, mengatakan pada konferensi pers bahwa tak perlu memikirkan jumlah pasti kematian akibat coronavirus. Dia menambahkan bahwa fokus bagi dunia adalah untuk melewati pandemi dan kemudian “melihat kembali bagaimana kematian dikategorikan”.

Keraguan Publik: Pemalsuan Serius Angka Infeksi dan Kematian Resmi

Ketidaksesuaian antara angka resmi dan kenyataan telah menyebabkan ketidakpuasan yang besar di kalangan media, organisasi, dan publik di Tiongkok.

Pada  6 Januari, Huixiang Encyclopedia, penulis konten informasi di NetEase, membuat bagan tentang tren jumlah kasus yang dikonfirmasi di Tiongkok sejak tanggal 7 Desember, berdasarkan data dari Pusat Nasional untuk Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (NCDC) dari Partai Komunis Tiongkok. Disebutkan ada 120.085 kasus baru yang dikonfirmasi dan total 30 kasus kematian.

Pada hari yang sama, media Tiongkok NetEase News menerbitkan laporan berjudul “Sungguh mengejutkan! Sebulan setelah dibuka blokade, 120.000 kasus dikonfirmasi dan 30 kematian terakumulasi di negara tersebut. ……”. Laporan tersebut diakhiri dengan pertanyaan: Ini adalah kesimpulan berdasarkan angka resmi. Apa pendapat Anda tentang angka resmi tentang epidemi?

Para Netizen   mengecam, “Untuk apa artikel ini? Apakah ada efeknya selain kehilangan kepercayaan? “Tidak heran WHO tidak mempercayai kita.” “Betapa memalukannya hal ini?” “Ini adalah berita paling lucu hari ini. Ada juga sindiran tentang “data yang sangat akurat, data yang tidak dapat dipertanyakan, data yang dapat bertahan dalam pengawasan”.

Beberapa media mengabaikan angka-angka resmi Partai Komunis Tiongkok dan mencari kemungkinan kebenaran dengan cara lain.

Sohu.com mengeluarkan artikel pada 12 Januari yang menyatakan bahwa puncak infeksi epidemi umumnya sangat tinggi, ini adalah tsunami epidemi. Ada akun resmi layanan informasi sumber daya manusia dan jaminan sosial, Renshetong  yang melakukan survei online tentang tingkat infeksi, yang telah diakui oleh semua orang dan dikutip oleh beberapa media arus utama.

Pada  26 Desember 2022, akun lembaga itu menerbitkan survei tentang proporsi infeksi corona di setiap provinsi dan kotamadya. 47.897 orang berpartisipasi dalam survei dan 15.107 kuesioner diterima pada hari itu.

Setelah data survei komprehensif, penilaian dasar Renshetong: Tingkat infeksi keseluruhan di negara tersebut melebihi 70%, dan total populasi yang terinfeksi melebihi 980 juta orang, atau bahkan 1 miliar orang. Menurut situasi saat ini, ketika gelombang infeksi pertama berakhir setelah Tahun Baru Imlek di  Januari, tingkat infeksi dapat melebihi 80%, mencapai 1,2 miliar orang.

Faktanya, selama lebih dari sebulan, orang-orang telah mengirimkan video rumah sakit yang penuh sesak dan krematorium dengan antrian panjang.

Video yang diposting di internet: Sistem medis Shanghai runtuh dan rumah sakit berhenti menerima pasien

Video: Rumah duka Shenzhen penuh sesak dengan orang-orang pada 11 Januari

Video online: Sebuah rumah duka di Shaoyang, provinsi Hunan, dipenuhi peti mati dengan mayat di dalamnya

Selain video dan pesan yang dikirim oleh orang-orang di Tiongkok, Maxar, sebuah perusahaan pencitraan satelit AS, menunjukkan bahwa ada antrian mobil di luar krematorium di banyak kota di Tiongkok, tempat parkir mobil penuh dan tidak ada perbedaan antara siang dan malam. Foto satelit mendukung pernyataan masyarakat.

Selain itu, perusahaan analisis data kesehatan Inggris Airfinity  memperbarui data pada 12 Januari yang memperkirakan bahwa Tiongkok saat ini memiliki 3,57 juta kasus infeksi baru setiap hari dan 20.750 kasus kematian.

Analisis: Penggelapan, Penyimpangan Kelas Tinggi atau Memperkeruh Situasi ?

Partai Komunis Tiongkok merilis angka-angka yang tidak dipercayai oleh siapa pun, meskipun dunia luar terkejut. The Wall Street Journal mengatakan bahwa jumlah kematian yang begitu rendah tidak sesuai dengan model prediksi para ahli epidemiologi terkemuka, dan  realitas unit perawatan intensif yang penuh sesak, krematorium yang kewalahan, dan pernyataan publik dari orang-orang yang dicintainya telah meninggal dunia setelah tertular coronavirus, situasinya juga sangat berbeda dari statistik jumlah kematian.

Wei Bizhou, seorang praktisi media senior Amerika Serikat mengatakan bahwa tak mengherankan bahwa Partai Komunis Tiongkok telah menahan data tentang epidemi, tetapi tidak dapat dimengerti bahwa Partai Komunis Tiongkok melangkah lebih jauh dengan memalsukan data yang sungguh keterlaluan. 

“Saya tidak tahu apakah seseorang di dalam Partai Komunis Tiongkok  melakukan peretasan tingkat tinggi, atau jika mereka benar-benar melakukan sesuatu yang aneh dan menyimpang.” Data ini benar-benar tidak dapat dipercaya,  itulah sebabnya ketika Partai Komunis Tiongkok mengatakan ingin membuka diri, semua negara menutup pintu mereka atau membiarkannya setengah terbuka.

Hu Ping, pemimpin redaksi kehormatan Beijing Spring, percaya bahwa ini adalah taktik umum PKT untuk “memperkeruh suasana.” Jika kebohongan berada di luar imajinasi masyarakat umum, maka masyarakat umum akan dibatasi oleh imajinasi mereka ketika mereka berspekulasi tentang angka yang sebenarnya, dan sebaliknya akan memberikan perkiraan yang lebih rendah.

Dia mengatakan kepada Voice of America bahwa pejabat pemerintah mengetahui bahwa tidak ada yang akan mempercayai angka-angkanya, dan tidak mengharapkan siapa pun untuk mempercayainya, tetapi hanya ingin memperkeruh suasana. Selama angka kematian menjadi misteri bagi siapa pun, pihak berwenang telah mencapai sebagian tujuan mereka. (hui)

Kapal Coast Guard Tiongkok Berkeliaran, TNI AL Kirim Kapal Perang dan Drone  ke Laut Natuna

0

TNI Angkatan laut telah mengerahkan kapal perang ke Laut Natuna Utara untuk memantau Coast Guard Tiongkok yang telah aktif di daerah maritim yang kaya sumber daya. Hal demikian disampaikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana  Muhammad Ali kepada Reuters pada Sabtu (14/1/20230.  Daerah ini diklaim Beijing sebagai miliknya.

Data pelacakan kapal menunjukkan bahwa kapal Tiongkok, CCG 5901, telah berlayar di Laut Natuna, khususnya di dekat ladang gas Tuna Bloc dan ladang minyak dan gas Chim Sao Vietnam sejak 30 Desember. 

Kasal kepada Reuters mengatakan bahwa sebuah kapal perang, pesawat patroli maritim, dan pesawat tanpa awak (drone) telah dikerahkan untuk memantau kapal tersebut. 

“Kapal Tiongkok itu tidak melakukan kegiatan yang mencurigakan. Namun, kami perlu memantaunya karena kapal itu telah berada di zona ekonomi eksklusif Indonesia (ZEE) selama beberapa waktu,” ujarnya. 

Seorang juru bicara kedutaan Tiongkok di Jakarta tidak segera tersedia untuk dimintai komentar.

Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) memberikan hak navigasi kapal melalui ZEE.

Kegiatan ini dilakukan setelah perjanjian ZEE antara Indonesia dan Vietnam, dan persetujuan dari Indonesia untuk mengembangkan ladang gas Tuna di Laut Natuna, dengan total perkiraan investasi lebih dari $3 miliar hingga dimulainya produksi.

Pada tahun 2021, kapal-kapal dari Indonesia dan Tiongkok saling membayangi selama berbulan-bulan di dekat anjungan minyak submersible yang telah melakukan penilaian sumur di blok Tuna.

Indonesia menyatakan bahwa di bawah UNCLOS, ujung selatan Laut Cina Selatan adalah zona ekonomi eksklusifnya, dan menamai daerah tersebut sebagai Laut Natuna Utara pada tahun 2017.

Rezim Tiongkok menolak hal ini, dan mengatakan bahwa wilayah maritim tersebut berada dalam klaim teritorialnya yang luas di Laut Cina Selatan yang ditandai dengan “nine-dash line” berbentuk U, sebuah batas yang menurut Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag yang tidak memiliki dasar hukum pada tahun 2016.

Gunung Marapi di Sumbar Erupsi, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan pagi ini, Rabu (11/1), pukul 08:25 dan 09:41 WIB Gunung Api Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati +- 800 dan 500 m di atas puncak.

Badan Geologi meminta masyarakat disekitar Gunung Api Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak mendaki atau beraktivitas di Gunung Api Marapi pada radius 3 KM dari kawah/puncak.

“Telah terjadi erupsi Gunung Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 11 Januari 2023 pukul 09:41 WIB dengan tinggi kolom abu teramati +-500 meter di atas puncak (+-3.391 meter di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara dan timur laut. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 13.2 mm dan durasi +-31 detik,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Jakarta, Rabu (11/1) dalam keterangan tertulisnya. 

Sebelumnya juga dihari yang sama, lanjut Wafid, pada pukul 08:25 WIB terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati +- 800 m di atas puncak (+-3691 meter di atas permukaan laut).

Saat ini, Gunung Marapi masih berada pada Status Level II (Waspada) dengan aktivitas vulkanik yang masih berfluktuatif karena itu Wafid meminta masyarakat disekitar Gunungapi Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunungapi Marapi pada radius 3 KM dari kawah/puncak.

Sebagai informasi, Gunung Api Marapi (2891 mdpl) secara administratif terletak ke dalam wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat dan diamati secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) yang berada di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. (ESDM)

Mengapa Serangan Jantung Terjadi? Pakar Berbagi Penyebab Utamanya

0

Camille Su

Pada tahun 2020, sekitar 19,1 juta orang meninggal dunia karena penyakit kardiovaskular secara global, yang berarti peningkatan sebesar 18,7 persen dari tahun 2010. Di Amerika Serikat saja, seseorang mengalami serangan jantung (infark miokard) setiap 40 detik, dan satu dari lima orang meninggal dunia akibat penyakit jantung setiap tahun.

Di antara sekian banyak penyakit kardiovaskular, infark miokard akut dan intens lebih mungkin menyebabkan kematian mendadak. Mengapa infark miokard terjadi secara tiba-tiba? Hal ini terkait dengan “pemeliharaan” dinding pembuluh darah, dan salah satu kunci untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengurangi kolesterol jahat.

Infark Miokard – Masalahnya Terletak pada Dinding Pembuluh darah

Anda mungkin pernah mendengar cerita seperti ini: Seseorang mengalami serangan jantung dan meninggal secara tiba-tiba-tetapi teman dan keluarga melaporkan bahwa orang tersebut sehat dan baik-baik saja.

Fenomena ini dicatat oleh Framingham Heart Study, yang dimulai pada tahun 1948. Sebagai subjek penelitian yang sedang berlangsung ini, penduduk kota Framingham, Massachusetts, diberikan pemeriksaan kesehatan rutin dan tindak lanjut.

Berdasarkan studi jangka panjang ini, para peneliti menemukan bahwa hampir separuh kasus infark miokard benar-benar silent (memiliki sedikit gejala atau tidak dikenali seperti itu).

Huei-Fong Hung, seorang ahli otoritatif dalam bidang kardiologi di Taiwan dan dokter yang merawat Divisi Kardiologi Rumah Sakit Memorial Shin-Kong Wu Ho-Su, menyebutkan dalam bukunya “Mengapa serangan jantung selalu terjadi secara tiba-tiba?” bahwa Studi Jantung Framingham menemukan bahwa onset pertama penyakit jantung pada 62 persen pasien pria dan 46 persen pasien wanita adalah infark miokard atau kematian mendadak. Orang-orang ini tidak mengalami gejala apa pun sebelum timbulnya penyakit.

Huei-Fong Hung memberikan contoh: Seorang pasien menjalani kateterisasi jantung di sebuah rumah sakit di Amerika Serikat. Dia diberitahu oleh dokter bahwa pembuluh darahnya tidak tersumbat, dan pulang ke rumah dengan gembira. Namun, seminggu kemudian, pasien meninggal mendadak di rumah. Otopsi menunjukkan bahwa pasien memiliki tiga arteri koroner dengan arteriosklerosis parah.

Dokter yang melakukan kateterisasi jantung awal untuk mendiang kemudian mengetahui tentang insiden tersebut dan meminta rekan-rekannya untuk memeriksa kembali film pemeriksaan awal. Pada akhirnya, mereka sampai pada kesimpulan yang sama-pembuluh darah pasien tidak tersumbat pada saat pemeriksaan awal.

Sementara itu, ahli patologi juga mendatangkan rekan-rekannya untuk memeriksa kembali spesimen patologis pasien, yang sependapat bahwa mendiang mengalami arteriosklerosis yang parah.

Mengapa kateterisasi jantung menunjukkan hasil yang positif, sedangkan anatomi patologis menunjukkan arteriosklerosis parah?

Huei-Fong Hung mengatakan bahwa kateterisasi jantung terutama melihat diameter bagian dalam pembuluh darah, sedangkan anatomi patologis melihat persilangan melintang pembuluh darah. Penyebab infark miokard meskipun kondisi diameter pembuluh darah baik adalah seperti “”tanah longsor atau dinding gunung yang runtuh.”

Dia menjelaskan bahwa diameter dalam pembuluh darah tak ada hubungannya dengan infark miokard – masalahnya terletak pada dinding pembuluh darah. Dinding pembuluh darah yang mengental dan meradang menyebabkan serangkaian aktivasi, menyebabkan plak pada dinding pembuluh darah pecah dan menghasilkan gumpalan darah. Gumpalan darah ini “runtuh” ke dalam pembuluh darah seperti tanah longsor, menghalangi aliran darah dan menyebabkan infark miokard.

Detik-detik yang Menyebabkan Timbulnya Penyakit Kardiovaskular

Meskipun infark miokard cenderung terjadi tanpa tanda peringatan, namun ada beberapa pemicu yang menyebabkan terjadinya infark miokard.

Tanah longsor lebih mungkin terjadi pada ” hari-hari topan,” yang menyebabkan timbulnya penyakit kardiovaskular. “Hari-hari topan” ini mencakup hal-hal berikut ini: kemarahan, terlalu banyak bekerja, begadang, stres, infeksi (misalnya, pembedahan dan peradangan), polusi udara, perubahan cuaca yang tiba-tiba, dan vaksinasi.

Satu studi menemukan bahwa tingkat kejadian infark miokard akut adalah 2,43 kali lebih tinggi dalam waktu dua jam setelah ledakan kemarahan. Selain itu, risiko infark miokard akut meningkat seiring dengan tingkat kemarahan.

Terlalu banyak bekerja, kurang tidur, dan stres yang tinggi adalah masalah umum dalam masyarakat modern. Sebuah studi di Jepang tentang kerja lembur menunjukkan bahwa orang yang bekerja 61 jam atau lebih per minggu memiliki peningkatan risiko infark miokard dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang bekerja 40 jam atau kurang per minggu; sedangkan orang yang tidur kurang dari 5 jam per hari dan tidur kurang dari 5 jam pada dua hari atau lebih per minggu memiliki peningkatan risiko infark miokard dua sampai tiga kali lipat. Orang yang bekerja lembur dan kurang tidur memiliki risiko sangat tinggi terkena infark miokard.

Stres mental dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular, sementara stres akibat pekerjaan, masalah keuangan, kematian teman dan kerabat, dan penyakit lebih mungkin memicu timbulnya infark miokard.

Selain itu, paparan yang berkepanjangan dan tiba-tiba terhadap tingkat tinggi polutan PM2.5 yang dapat dihirup meningkatkan risiko infark miokard. Kejadian kardiovaskular yang diinduksi PM2.5 mungkin terkait dengan mekanisme yang berbeda, termasuk peradangan, trombogenesis, dan disfungsi endotel.

Banyak orang dikirim ke rumah sakit untuk perawatan darurat karena penyakit kardiovaskular akibat penurunan suhu yang cepat selama musim dingin. Suhu dingin meningkatkan kemungkinan vasokonstriksi, yang mempersempit pembuluh darah dan orang dengan masalah pembuluh darah berisiko tinggi terkena serangan jantung atau stroke.

Alasan lain untuk serangan jantung di musim dingin adalah bahwa dalam merespon suhu dingin, tubuh akan mengaktifkan sistem saraf simpatik yang bertanggung jawab untuk mempercepat denyut jantung dan meningkatkan tekanan darah. Akibatnya, denyut jantung  semakin meningkat dan tekanan darah akan naik, untuk melindungi tubuh dari hipotermia. Perubahan tersebut memberikan perlindungan dalam jangka pendek, tetapi jika berkelanjutan, dapat menyebabkan plak memecah pembuluh darah yang akhirnya menyebabkan infark miokard.

Arteriosklerosis Tidak Dapat Dipulihkan

Pencegahan infark miokard tak hanya melibatkan penghindaran “hari topan”, tetapi juga memperlambat laju pengerasan arteri.

Selain faktor usia dan genetika yang tak berubah-ubah, risiko arteriosklerosis mencakup tiga hal: tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kolesterol tinggi-bersama-sama dengan merokok, obesitas, dan kurang olahraga. Sayangnya, pembuluh darah orang dengan masalah kardiovaskular tak akan kembali ke bentuk semula yang baik, meskipun sudah melakukan perubahan saat ini.

Huei-Fong Hung menunjukkan bahwa arteriosklerosis adalah penumpukan jangka panjang, yang dimulai pada masa remaja. Mengurangi faktor risiko kardiovaskular “hanya dapat memperlambat laju penumpukan dan kerusakan.” Hal ini karena penyakit jantung adalah penyakit degeneratif, dan mengurangi faktor risiko dapat memperlambat laju kerusakan pembuluh darah, “tetapi apa yang sudah rusak tak akan meremajakan atau memulihkannya,” tegasnya.

Kunci untuk memperlambat kecepatan pengerasan arteri adalah dengan mengontrol kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat).

Kolesterol LDL Kumulatif adalah penentu utama untuk dimulainya dan perkembangan penyakit kardiovaskular aterosklerotik. Konsentrasi LDL plasma berhubungan kuat dengan risiko arteriosklerosis; menurunkan kolesterol LDL mengurangi risiko penyakit kardiovaskular aterosklerotik secara proporsional.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada tahun 2020 mengamati lebih dari 90.000 penduduk Kopenhagen yang berusia 20 hingga 100 tahun dan menemukan untuk setiap peningkatan 1,0 mmol/L kolesterol LDL dalam darah, risiko infark miokard meningkat 34 persen, sedangkan risiko penyakit kardiovaskular aterosklerotik meningkat 16 persen.

Lebih jauh lagi, peningkatan kolesterol LDL paling berbahaya bagi orang yang berusia antara 70 dan 100 tahun, yang memiliki risiko absolut tertinggi dari kedua penyakit tersebut. Di antara orang-orang dengan kolesterol LDL 5,0 mmol/L atau lebih tinggi, mereka yang berusia 80 hingga 100 tahun empat kali lebih mungkin mengidap penyakit-penyakit ini daripada mereka yang berusia 20 hingga 69 tahun.

Cara Menurunkan Kolesterol Jahat dan Melindungi Sistem Kardiovaskular

Selain berhenti merokok, orang dapat menurunkan kolesterol jahat dan melindungi sistem kardiovaskular melalui diet, olahraga, dan pengobatan.

1- Diet

Kurangi asupan gula dan karbohidrat olahan, lemak jenuh, dan lemak trans. Diet sebaiknya terdiri dari makanan alami yang tidak diproses, serta makanan yang mengandung serat larut dan lemak baik.

Serat larut dapat mengurangi durasi kolesterol jahat yang tinggal dalam darah, sehingga menurunkan kolesterol jahat dalam tubuh. Makanan yang kaya serat larut termasuk biji-bijian utuh seperti gandum dan barley, kacang-kacangan (kedelai, edamame, lentil, dan buncis), terong, okra, apel, anggur, stroberi, dan buah dari keluarga citrus atau buah jeruk.

Konsumsi makanan yang mengandung lemak berkualitas tinggi seperti kacang-kacangan, alpukat, minyak zaitun, dan ikan berminyak (makarel, sarden, dan salmon) dapat membantu melindungi jantung.

Kacang-kacangan kaya akan asam lemak tak jenuh, fitosterol, dan berbagai nutrisi anti-inflamasi. Asam lemak tak jenuh dapat mengurangi kadar kolesterol total dalam tubuh, sedangkan sterol tumbuhan dapat mengurangi penyerapan kolesterol oleh tubuh dan membantu menurunkan kadar lemak darah.

Makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal dan ganda seperti alpukat, minyak zaitun, dan ikan berminyak membantu meningkatkan kolesterol HDL (kolesterol baik) dalam darah.

2- Latihan Berintensitas Sedang Hingga Tinggi

Latihan aerobik intensitas tinggi dapat secara efektif meningkatkan kadar lipid dan membantu menghilangkan kolesterol jahat dan trigliserida dari darah.

American Heart Association merekomendasikan 150 menit latihan aerobik per minggu, seperti jalan cepat, jogging, berenang, dan bersepeda, untuk meningkatkan fungsi kardiopulmoner.

Huei-Fong Hung mengatakan bahwa untuk mencapai efek mempertahankan dinding pembuluh darah, intensitas latihan harus tinggi, dan denyut jantung maksimum yang seharusnya dicapai (220 dikurangi usia) x 0,7 atau 0,8.

3- Statin

Huei-Fong Hung menunjukkan bahwa penurunan berat badan dan olahraga teratur dapat mengurangi kolesterol jahat sekitar 5 persen, diet sehat dapat mengurangi kolesterol jahat 5 sampai 10 persen, dan kombinasi diet sehat dan olahraga dapat mengurangi kolesterol jahat rata-rata sekitar 8 sampai 10 persen. 

Sebaliknya, statin lebih efektif dalam menurunkan kolesterol jahat. Beberapa obat yang lebih ringan dapat menurunkan kolesterol hingga 30 persen, sementara obat yang lebih kuat dapat menurunkan kolesterol hingga 50 persen; dan beberapa obat bahkan dapat menurunkan kolesterol hingga 60 hingga 70 persen.

Temuan Menunjukkan  Tukang Kebun Memiliki Risiko Penyakit Kronis dan Mental yang Lebih Rendah

0

Jessie Zhang

Sebuah uji coba acak dan terkontrol pertama kalinya mengenai berkebun di komunitas telah menemukan bahwa selain makan lebih banyak serat dan mendapatkan lebih banyak aktivitas fisik-dua cara yang diketahui dapat mengurangi risiko kanker dan penyakit kronis-mereka yang berkebun  juga telah secara signifikan mengurangi tingkat stres, kecemasan, dan risiko penyakit mental.

Studi baru tentang rumah tangga berpenghasilan rendah menemukan bahwa tukang kebun yang datang ke studi ini yang paling stres dan cemas mengalami penurunan terbesar dalam masalah kesehatan mental.

“Temuan ini memberikan bukti konkret bahwa berkebun di lingkungan masyarakat dapat memainkan peran penting dalam mencegah kanker, penyakit kronis, dan gangguan kesehatan mental,” kata penulis senior dan profesor lingkungan di Departemen Studi Lingkungan di University of Colorado Boulder Jill Litt.

“Ke mana pun Anda pergi, orang-orang mengatakan ada sesuatu tentang berkebun yang membuat mereka merasa lebih baik.”

Studi ini merekrut hampir 300 pemula berkebun, dengan usia rata-rata 41 tahun.

Setengahnya ditugaskan ke kelompok berkebun masyarakat dan menerima petak kebun masyarakat cuma-cuma, beberapa bibit, pengantar kursus berkebun, dan seorang mitra belajar. Setengah lainnya ditugaskan ke kelompok kontrol.

Kedua kelompok mengambil kuesioner rutin tentang diet, kesehatan mental, dan postur tubuh mereka.

Dua musim berikutnya, kelompok berkebun makan tujuh persen lebih banyak serat setiap hari daripada kelompok pengontrol.

“Peningkatan satu gram serat dapat memiliki efek positif yang besar pada kesehatan,” kata rekan penulis dan direktur program pencegahan dan pengendalian kanker Universitas South Carolina, James Hebert.

Menurut para peneliti, serat memberikan efek yang sangat besar pada respon inflamasi dan kekebalan tubuh, mempengaruhi segala sesuatu mulai dari bagaimana kita memetabolisme makanan hingga seberapa sehat mikrobioma usus kita hingga seberapa rentan kita terhadap diabetes dan kanker tertentu.

Prof Litt mengatakan bahwa berkebun di komunitas bersifat transformasional, bahkan menyelamatkan nyawa, terutama bagi imigran berpenghasilan rendah yang tinggal di apartemen.

“Bahkan jika Anda datang ke kebun dan ingin menanam pangan Anda sendiri di tempat yang tenang, Anda mulai melihat petak tetangga Anda dan berbagi teknik dan resep, dan seiring berjalannya waktu, hubungan pun berkembang,” katanya.

Tips Berkebun

National Seniors Australia baru-baru ini menguraikan beberapa pedoman untuk menghindari penyakit saat berkebun, sehubungan dengan meningkatnya kasus penyakit Legionnaires – bentuk pneumonia yang parah – dari campuran pot dan tanah.

Orang-orang disarankan untuk mengenakan sarung tangan dan masker saat bekerja dengan tanah kebun atau campuran pot, terutama jika seseorang lebih tua, perokok, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Harriet Whiley, profesor di bidang kesehatan lingkungan di Flinders University, mengatakan untuk membuka kantong campuran pot menjauh dari wajah dan hindari mengguncang kantong sebelum mengosongkannya.

“Penyakit Legionnaires tidak ditularkan dari orang ke orang, tetapi melalui inhalasi atau aspirasi bakteri Legionella,” kata Whiley.

“Inilah sebabnya mengapa penting untuk memakai masker, membasahi tanah, dan memakai sarung tangan atau mencuci tangan saat menangani campuran pot.”

Membasahi campuran pot terlebih dahulu membantu mencegah debu campuran pot yang terkontaminasi meledak ke udara dan terhirup.

Studi berkebun ini diterbitkan pada 4 Januari di jurnal Lancet Planetary Health. (asr)

Studi Mengonfirmasi Minum Teh Dapat Meningkatkan Fungsi Kognitif

0

Ellen Wan

Ditandai dengan gejala-gejala termasuk kehilangan ingatan dan gangguan daya penilaian, demensia adalah kondisi umum yang dapat mempengaruhi fungsi sehari-hari yang berlangsung selama bertahun-tahun atau sisa seumur hidup.

Setelah awalnya dianggap sebagai penyakit orang tua, banyak orang yang didiagnosis dengan demensia berusia di bawah 65 tahun. Syukurlah, ada beberapa cara untuk meningkatkan fungsi kognitif kita.

Sebuah studi tahun 2022 yang diterbitkan dalam Translational Psychiatry, sebuah publikasi dari jurnal ilmiah Nature, menunjukkan bahwa minum teh dapat menghambat atau memperlambat penuaan otak dan meningkatkan disfungsi kognitif.

Dari tahun 2006 hingga 2010, sebuah tim yang terdiri dari para peneliti neurologi dari Rumah Sakit Huashan yang berafiliasi dengan Universitas Fudan, dan Departemen Neurologi Rumah Sakit Kota Qingdao yang berafiliasi dengan Universitas Qingdao melakukan survei di Inggris.

Selama 4 tahun, tim memilih 377.592 sukarelawan dari 22 wilayah di Inggris, dengan usia rata-rata 58,49 tahun, di mana 54,3 persen di antaranya adalah wanita.

Para peneliti membagi peserta studi menjadi enam kelompok: tidak minum teh sama sekali; satu sampai dua; tiga sampai empat; lima sampai enam; tujuh sampai delapan; dan sembilan atau lebih cangkir teh per hari masing-masing.

Model regresi bahaya proporsional menunjukkan hubungan yang signifikan antara konsumsi teh dan penurunan risiko demensia. Secara khusus, mereka yang minum satu sampai dua cangkir setiap hari memiliki risiko demensia berkurang sebesar 17,7 persen; tiga sampai empat sebesar 20,8 persen; dan lima sampai enam sebesar 19,7 persen. Namun, ketika konsumsi melebihi enam cangkir per hari, risiko demensia tidak berbeda dengan peminum non-teh.

Analisis lebih lanjut ke dalam jenis demensia menunjukkan bahwa dibandingkan dengan peserta yang tidak minum teh sama sekali, mereka yang minum satu sampai empat cangkir sehari memiliki risiko 16,3 sampai 19,1 persen lebih rendah terkena penyakit Alzheimer, tetapi tak ada perbedaan signifikan setelah lebih dari lima cangkir sehari. Pada demensia vaskular, mengonsumsi satu hingga enam cangkir per hari dapat mengurangi tingkat kejadian sebesar 25,0 hingga 29,2 persen.

Tim peneliti kemudian mengikuti peserta penelitian selama lebih dari sembilan tahun dan mencatat total 5.122 kasus demensia.

Menurut tim peneliti, konsumsi teh telah dikaitkan dengan perlindungan terhadap beberapa penyakit. Daun teh mengandung berbagai biomakromolekul, yang paling menonjol di antaranya adalah polifenol dalam teh hijau, yang dapat membangkitkan berbagai aktivitas antioksidan seluler dan penyelamatan saraf dengan efek mencegah defisit memori. Pada saat yang sama, biomakromolekul juga memiliki efek anti-inflamasi, yang dapat mencegah penurunan kognitif.

Para Pejabat Menyatakan 88 Juta Orang di Provinsi Henan Tiongkok Terinfeksi COVID

0

Alex Wu

Para pejabat di provinsi Henan, Tiongkok tengah, mengatakan bahwa tingkat infeksi COVID-19 di wilayah tersebut adalah 89 persen, ketika negara itu memerangi lonjakan infeksi dan otoritas partai komunis terus menyembunyikan angka kematian yang sebenarnya.

Pihak berwenang di Henan, provinsi terpadat ketiga di negara itu, mengatakan pada konferensi pers pada Senin 6 Januari, tingkat infeksi provinsi itu adalah 89 persen, termasuk 89,1 persen di kota-kota dan 88,9 persen di daerah pedesaan, demikian yang dilaporkan media resmi provinsi Zhengzhou Daily. Angka-angka tersebut berarti bahwa 88,5 juta orang dari total populasi provinsi yang berjumlah 99,4 juta orang telah terinfeksi.

Angka-angka tersebut sejalan dengan pernyataan lain yang dibuat oleh pejabat kesehatan tentang tingkat infeksi yang tinggi dalam beberapa minggu terakhir. Seorang pejabat mengatakan pada Desember bahwa infeksi di kota-kota besar melebihi 50 persen, dan mencapai 80 persen di ibu kota Tiongkok, Beijing. Sebuah dokumen yang bocor dari badan kesehatan tertinggi negara itu juga memperkirakan bahwa sekitar 250 juta orang Tiongkok terinfeksi COVID dalam 20 hari pertama bulan Desember.

Pihak berwenang Henan juga mengatakan bahwa pada 7 Januari, 95 persen tempat tidur rumah sakit di provinsi tersebut digunakan, dan 82 persen tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) sudah digunakan, dan mengklaim tidak ada kekurangan sumber daya medis yang serius. Pernyataan resmi tersebut sangat kontras dengan laporan yang tersebar luas dari staf kesehatan dan warga Tiongkok bahwa rumah sakit telah kewalahan dan belum berhasil menampung membanjirnya pasien COVD.

Pejabat itu juga mengklaim bahwa wilayah tersebut telah melewati puncak COVID “dengan lancar.”

Di media sosial, warga Tiongkok mempertanyakan klaim pihak berwenang tentang kurangnya kekurangan medis, sambil mengkritik kurangnya transparansi rezim.

Seorang blogger kuliner Henan menulis: “Saya telah didiagnosis menderita pneumonia, dan saya telah mengunjungi empat rumah sakit tetapi tidak bisa dirawat di rumah sakit karena tempat tidur rumah sakit habis. Unit rawat inap di setiap rumah sakit tidak menerima pasien, dan ada ratusan orang yang terdaftar menunggu tempat tidur rumah sakit. Jika ini bukan kekurangan sumber daya medis yang serius, lalu apa? Kemarin (8 Januari) saya pergi untuk pemeriksaan ulang, dan rumah sakit kehabisan obat.”

Netizen lain menulis: “Dari mana data itu berasal? Tidak ada pengujian PCR, tidak ada statistik, apalagi pelaporan, dari mana Anda mendapatkan 89%! Dan bagaimana Anda bisa mengatakan ‘berjalan dengan lancar’? Mengapa Anda tidak berani mempublikasikan statistik berapa banyak orang yang meninggal karena COVID? Nenek saya meninggal karenanya.”

Jiao Yahui, direktur Departemen Urusan Medis Komisi Kesehatan dan Medis Tiongkok, dalam sebuah wawancara dengan penyiar negara Tiongkok CCTV pada 8 Januari, mengklaim bahwa persentase pasien COVID yang menderita pneumonia dalam wabah terbaru “relatif rendah, sekitar 8 persen.”

Wang, seorang anggota komunitas medis di Shanghai, mengatakan kepada Radio Free Asia pada 9 Januari, “Saya telah melihat bahwa tingkat infeksi di banyak tempat lebih dari 70 persen, berdasarkan tingkat 8 persen, maka 80 juta orang di seluruh negeri telah mengalami pneumonia.”

Pengamat Tiongkok Yue Shan menulis dalam kolomnya untuk The Epoch Times edisi bahasa Mandarin bahwa strategi partai komunis adalah membiarkan virus menghancurkan populasi, tanpa melakukan tindakan perawatan kesehatan apa pun, untuk mencapai kekebalan kawanan. Rencana seperti itu, kata Yue, memiliki “pengabaian total terhadap kehidupan manusia.”

Paxlovid Tidak Ditanggung

Sementara itu, Administrasi Keamanan Medis Nasional Tiongkok mengumumkan pada 8 Januari bahwa mereka tak akan menyertakan obat antivirus Pfizer Paxlovid dalam asuransi kesehatan negara tersebut karena harga yang dipatok Pfizer terlalu tinggi.

Paxlovid, yang diketahui telah mengurangi rawat inap pada pasien berisiko tinggi sekitar 90 persen dalam uji klinis, sangat diminati dengan banyak orang Tiongkok yang berusaha mendapatkan obat tersebut di luar negeri dan mengirimkannya ke Tiongkok. Beijing sebagian besar telah resisten terhadap vaksin dan perawatan barat. Pengobatan oral Paxlovid adalah salah satu dari sedikit pengobatan asing yang disetujui.

Pada Februari tahun lalu, Tiongkok menyetujui Paxlovid, yang seharusnya sebagian besar tersedia melalui rumah sakit, untuk mengobati pasien berisiko tinggi di beberapa provinsi. Pfizer bulan lalu mencapai kesepakatan untuk mengekspor Paxlovid ke Tiongkok melalui perusahaan lokal untuk memungkinkan obat ini tersedia secara lebih luas.

Dikarenakan kekurangan antivirus yang parah akibatnya 1,4 miliar warga Tiongkok berjuang melawan infeksi, banyak yang beralih ke jaringan bawah tanah untuk mendapatkan Paxlovid dan obat-obatan lainnya, demikian menurut media dalam negeri. Para calo mengenakan biaya sebanyak 50.000 yuan  untuk sekotak Paxlovid, lebih dari 20 kali lipat dari harga aslinya yaitu 2.300 yuan.

Jika obat tersebut ditanggung oleh asuransi kesehatan nasional Tiongkok, pasien hanya akan membayar 189 yuan per kotak, menurut media daratan Tiongkok  Caijing.

CEO Pfizer Albert Bourla mengatakan pada 9 Januari bahwa pembicaraan dengan Tiongkok untuk Paxlovid telah rusak setelah Tiongkok meminta harga yang lebih rendah daripada yang dikenakan Pfizer untuk sebagian besar negara berpenghasilan menengah ke bawah.

“Mereka adalah ekonomi tertinggi kedua di dunia dan saya tidak berpikir bahwa mereka harus membayar lebih rendah dari El Salvador,” kata Bourla.

Biaya obat di Tiongkok sekitar setengah dari harga yang dikenakan di Amerika Serikat.

Hui Huyu, seorang komentator senior urusan saat ini, mengatakan kepada The Epoch Times edisi bahasa Mandarin pada 9 Januari bahwa Partai Komunis Tiongkok tidak akan menanggung Paxlovid “karena tidak mau mengeluarkan uang untuk kehidupan orang-orang Tiongkok.”

“Ketika dimasukkan dalam asuransi kesehatan nasional, pemerintah harus membayar sebagian besar, dan rakyat biasa membayar sebagian kecil. Maka pengeluaran asuransi kesehatan pemerintah akan sangat besar,” kata Hui.

“Rezim PKT selalu tidak mau menginvestasikan sejumlah besar uang dalam asuransi kesehatan rakyat Tiongkok. Oleh karena itu, obat ini tidak dapat dimasukkan ke dalam asuransi kesehatan.” (asr)

Gubernur The Fed Menekankan Independensi Bank Sentral, Menunda Penyusunan Kebijakan Iklim

Andrew Moran 

Ketua Federal Reserve Jerome Powell menekankan perlunya independensi bank sentral saat lembaga tersebut bergulat dengan inflasi yang tinggi.

Selama pidato 10 Januari di Riksbank Swedia, kepala bank sentral AS mengatakan bahwa menyadarkan stabilitas harga membutuhkan langkah-langkah sulit yang mungkin tidak populer secara politis.

“Stabilitas harga adalah dasar dari ekonomi yang sehat dan memberikan manfaat yang tak terukur kepada publik dari waktu ke waktu. Tetapi memulihkan stabilitas harga ketika inflasi tinggi dapat memerlukan langkah-langkah yang tidak populer dalam jangka pendek karena kami menaikkan suku bunga untuk memperlambat ekonomi,” katanya dalam forum bank sentral di Stockholm. 

“Tak adanya kontrol politik langsung atas keputusan kami memungkinkan kami untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan ini tanpa mempertimbangkan faktor politik jangka pendek,” imbuhnya. 

Powell menekankan bahwa dengan ” independensi terdapat tanggung jawab untuk memberikan transparansi yang memungkinkan pengawasan yang efektif oleh Kongres” yang dapat memfasilitasi “legitimasi demokratis” bank sentral.

Dalam beberapa tahun terakhir, politisi di kedua sisi pihak telah mengkritik sistem Federal Reserve.

Misalnya, senator Elizabeth Warren (D-Mass.), telah mengecam badan tersebut beberapa kali selama setahun terakhir.

Pada bulan November 2022, Warren dan senator Demokrat lainnya menulis surat yang mengungkapkan keprihatinan atas “peringatan mengganggu bahwa keluarga Amerika harus mengharapkan ‘rasa sakit’ selama beberapa bulan mendatang.”

“Anda terus menggandakan komitmen Anda untuk ‘bertindak agresif’ dengan kenaikan suku bunga dan ‘terus melakukannya sampai selesai,’ bahkan jika ‘tidak ada yang tahu apakah proses ini akan mengarah pada resesi atau jika demikian, seberapa signifikan resesi itu. Pernyataan-pernyataan ini mencerminkan pengabaian nyata terhadap mata pencaharian jutaan pekerja Amerika Serikat, dan kami sangat prihatin bahwa kenaikan suku bunga Anda berisiko memperlambat ekonomi hingga merangkak sementara gagal memperlambat kenaikan harga yang terus merugikan keluarga,” tulis anggota parlemen tersebut.

Pada Agustus 2022, Warren mengatakan kepada CNN bahwa dia “sangat khawatir” bahwa siklus pengetatan The Fed akan “membuat ekonomi jatuh ke jurang resesi.”

Sejak Maret 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 425 basis poin, membawa suku bunga dana federal ke level tertinggi 15 tahun, ke kisaran 4,25 hingga 4,50 persen.

Gedung Putih menegaskan kembali komitmen Presiden Joe Biden terhadap independensi Fed selama pertemuan dengan Powell pada Mei 2022.

 Brian Deese, penasihat ekonomi utama presiden, mengatakan kepada wartawan “Presiden menggarisbawahi kepada Ketua Powell dalam pertemuan tersebut apa yang telah dia garisbawahi secara konsisten, termasuk hari ini, bahwa dia menghormati independensi Federal Reserve.”

Bulan lalu, senator Republik, yang dipimpin oleh  Senate Banking Committee Ranking, Pat Toomey (R-Pa.), memperkenalkan Undang-Undang Akuntabilitas Federal Reserve. Tujuan dari undang-undang ini adalah untuk meningkatkan akuntabilitas organisasi.

“Terlepas dari mandat undang-undang mereka yang sempit dan nonpartisan, The Fed dan bank-bank Fed regional semakin memasukkan diri mereka ke dalam isu-isu yang bermuatan politik seperti pemanasan global dan keadilan sosial,” kata Toomey dalam sebuah pernyataan. 

“Kongres memiliki tanggung jawab untuk memastikan The Fed tidak menjadi aktor politik. Undang-undang ini akan memajukan tujuan penting itu dengan mereformasi The Fed agar lebih bertanggung jawab kepada Kongres dan rakyat Amerika.”

Penyusunan Kebijakan Iklim

Menurut Undang-Undang Federal Reserve tahun 1913, mandat The Fed adalah lapangan kerja maksimum, stabilitas harga, dan suku bunga jangka panjang yang moderat. Namun, pada 2020, Fed memperbarui panduan kebijakan moneternya yang mendefinisikan kembali lapangan kerja penuh sebagai “tujuan berbasis luas dan inklusif yang tidak dapat diukur secara langsung dan berubah dari waktu ke waktu karena sebagian besar disebabkan oleh faktor nonmoneter yang memengaruhi struktur dan dinamika pasar tenaga kerja.”

Dalam beberapa tahun terakhir, pejabat Fed, anggota parlemen, dan ekonom telah menyarankan agar bank sentral menambahkan mandat lain: perubahan iklim.

Meskipun The Fed dapat mempertimbangkan risiko keuangan terkait iklim, Powell mengatakan mengadopsi tujuan baru “tanpa mandat undang-undang yang jelas akan merusak alasan independensi kami.”

Mengatasi perubahan iklim harus dilakukan oleh cabang-cabang pemerintahan terpilih yang mencerminkan kehendak rakyat, Powell menyarankan.

“Tetapi tanpa undang-undang kongres yang eksplisit, tidak pantas bagi kami untuk menggunakan kebijakan moneter atau alat pengawasan kami untuk mempromosikan ekonomi  hijau atau untuk mencapai tujuan berbasis iklim lainnya, Kami bukan dan tidak akan menjadi ‘pembuat kebijakan iklim’.”

Tahun ini, The Fed akan membuat program percontohan yang akan menampilkan enam bank terbesar di negara itu untuk berpartisipasi dalam “analisis skenario” yang menguji stabilitas perusahaan-perusahaan ini setelah peristiwa iklim yang signifikan.

Ada Petunjuk?

Powell diam tentang keputusan potensial apa pun menjelang pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal dua hari mendatang pada 31 Januari hingga 1 Februari.

Dengan pertumbuhan inflasi harga yang melambat, investor secara luas mengharapkan Fed untuk menarik trigger pada kenaikan suku bunga seperempat poin, mengangkat target suku bunga ke kisaran 4,50 hingga 4,75 persen, menurut CME FedWatch Tool.

Meskipun inflasi tahunan cenderung menurun, konsensus di The Fed adalah bahwa lebih banyak pekerjaan yang perlu dilakukan untuk mengembalikan inflasi ke tingkat target The Fed sebesar 2 persen. Pada saat yang sama, ada ekspektasi yang berkembang bahwa bank sentral akan mulai memangkas suku bunga sebagai respons terhadap resesi.

“Dengan kenaikan tajam dalam tingkat pengangguran yang dipicu oleh resesi dan inflasi yang menunjukkan tanda-tanda kemajuan lebih jelas pada akhir tahun 2023, kami memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 200 basis poin hingga pertengahan tahun 2024, mendekati tingkat netral sekitar 3 persen pada tahun 2024,” tulis para ekonom Deutsche Bank dalam sebuah catatan.

Menurut Ringkasan Proyeksi Ekonomi (SEP) Fed, para pejabat memandang tingkat pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 0,5 persen pada tahun 2023 dan tingkat pengangguran naik menjadi 4,6 persen. (asr)

Gambar Satelit Tunjukkan Kepadatan Rumah Duka dan Krematorium di Tiongkok, Kerabat Hanya Punya Waktu 2 Menit Menyampaikan Perpisahan

0

 Lin Yan

Washington Post  pada Selasa (10/1/2023) melaporkan bahwa Citra satelit menangkap arus lalu lintas di depan pemakaman dan foto antrean mengonfirmasi bahwa industri pemakaman di seluruh Tiongkok sangat tidak biasa selama periode ini, jauh lebih padat dan penuh sesak daripada periode yang sama tahun lalu.

Laporan tersebut mengutip gambar satelit yang diambil oleh Maxar Technologies dari Amerika Serikat, yang menunjukkan bahwa rumah duka di berbagai lokasi di tenggara dan barat laut Tiongkok, dari Beijing hingga Nanjing dan dari Chengdu hingga Kunming, luar biasa sibuk dengan aktivitas. Aktivitas ini sangat kontras dengan catatan resmi Partai Komunis Tiongkok yang mencatat kurang dari 40 kematian akibat COVID-19 di seluruh negeri.

Seorang resepsionis di ruma duka Chongqing Jiangnan mengatakan, “Saya telah bekerja di sini selama 6 tahun dan saya tidak pernah sesibuk ini, lemari pendingin penuh, semua 8 insinerator beroperasi 24 jam dalam seminggu dan “telepon terus berdering sepanjang waktu.”

Setidaknya empat rumah duka yang dihubungi oleh The Post telah berhenti mengadakan upacara peringatan dan hanya menawarkan layanan kremasi karena tingginya permintaan.

Tak jarang rumah duka menjadi sibuk selama bulan-bulan musim dingin. Namun demikian, gambar satelit, video internet dan laporan saksi mata dari seluruh dunia, semuanya bertepatan dalam menunjukkan sejumlah besar penduduk yang berkumpul di rumah duka, mengantre untuk orang yang mereka cintai untuk dikremasi. Rumah duka menangguhkan semua upacara peringatan dan beberapa bahkan hanya mengizinkan dua menit bagi anggota keluarga untuk mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang mereka cintai.

Beijing

Sebuah tempat parkir mobil baru tampaknya telah dibangun di sebuah rumah duka di Tongzhou, Beijing, sekitar waktu yang sama, menurut rekaman satelit yang diambil oleh Maxar Technology pada 24 Desember tahun lalu. Membandingkan gambar-gambar lain yang diambil oleh Planet Labs di AS, The  Post telah mengkonfirmasi tanggal ekspansi atau beberapa hari setelah 22 Desember. Kurang dari 2 hari kemudian, lebih dari 100 mobil diparkir di rumah duka.

Kunming

Gambar satelit dari tempat parkir mobil di luar Rumah Duka Kunming di Provinsi Yunnan pada  5 Januari menunjukkan bahwa tempat parkir mobil sangat ramai dibandingkan dengan setahun yang lalu. Kendaraan diparkir di sepanjang jalan di pintu masuk rumah duka dan pejalan kaki dapat terlihat.

Pada  28-29 Desember lalu, sebuah video di Douyin juga menunjukkan bahwa rumah duka  ramai pada siang dan malam hari. Pengguna yang memposting video tersebut mengatakan bahwa orang-orang yang menunggu di luar rumah duka pada malam hari bukanlah tamu yang akan menghadiri pemakaman, mereka adalah keluarga yang kehilangan orang yang dicintai atau calo pemakaman yang menunggu untuk masuk ke ruang pemakaman besok pagi untuk mengatur upacara peringatan dan kremasi.

Shanghai

Pada dini hari 28 Desember tahun lalu, antrean panjang terbentuk di luar rumah duka BaoXing  di Shanghai. Dilaporkan bahwa keluarga dari mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai dan calo telah menunggu di sana selama lebih dari 5 jam.

Seorang warga Shanghai berusia 27 tahun bermarga Shi diwawancarai oleh surat kabar tersebut. Ayahnya berusia 60 tahun dan meninggal dunia di rumah pada  21 Desember karena wabah tersebut. Rumah duka memberitahukan kepadanya bahwa akan memakan waktu lima hari untuk mengatur kremasi ayahnya karena banyaknya orang yang menunggu. Sementara itu, keluarga harus meninggalkan jenazah di rumah.

Untuk memastikan bahwa ia bisa mendapatkan tempat untuk ayahnya, Shi mulai mengantre pada pukul 9 malam sebelumnya di depan rumah duka. Pada saat ia tiba, sudah ada 50 orang yang berbaris di depannya. Polisi siap siaga untuk menjaga ketertiban. Dia menunggu sepanjang malam dan akhirnya diberi nomor untuk ayahnya pada pukul 8 pagi keesokan harinya; kremasi berlangsung beberapa jam kemudian di lokasi lain. Tidak ada anggota keluarga yang diizinkan untuk menghadiri seluruh proses. Shi diberitahu bahwa abunya tidak akan tersedia untuk diambil sampai satu atau dua bulan kemudian.

“Ini adalah pukulan keras bagi keluarga biasa seperti kami,” kata Shi. Ayahnya dinyatakan positif sebelum meninggal dunia, tetapi penyebab kematiannya terdaftar sebagai “penyakit bawaan”. “Bukankah itu kebohongan yang terang-terangan?” tanyanya. 

Nanjing

Sebuah citra satelit yang diambil oleh Maxal Technology pada  3 Januari menunjukkan barisan kendaraan putih di jalanan di dalam rumah duka Nanjin. Sebuah video di Twitter dari lokasi yang sama pada  23 Desember tahun lalu menunjukkan mobil-mobil van yang membentang di jalan di sebelah selatan rumah duka.

Situasi serupa terjadi di rumah duka di distrik Liuhe Nanjing. Seorang warga bermarga Jin menunggu sepanjang hari agar jenazah kakeknya dikremasi di sana. Dia mengatakan setidaknya ada 40 mobil van yang menunggu di luar rumah duka, serta beberapa mayat yang dibawa oleh kendaraan lain. Resepsionis mengatakan bahwa semua freezer untuk jenazah sudah penuh. Sopir yang membantu orang bermarga Jin itu mengangkut mayat-mayat itu mengatakan bahwa dia belum pernah melihat pemandangan seperti itu selama puluhan tahun mengemudikan mobil jenazah.

Chengdu

Maxar Technology merekam sebuah rumah duka di pinggiran timur Chengdu pada 21 Desember tahun lalu, menunjukkan puluhan kendaraan diparkir di sekitar halaman, termasuk mobil jenazah putih yang digunakan untuk mengangkut jenazah. Dibandingkan dengan citra satelit setahun lalu (18 Desember 2021), hampir tidak ada mobil di luar rumah duka saat itu.

Staf rumah duka mengatakan bahwa permintaan sangat besar sehingga mereka telah menangguhkan semua layanan peringatan dan keluarga dapat mengucapkan selamat tinggal kepada mendiang sebelum kremasi, tetapi batas waktunya adalah “2 menit”.

Gambar-gambar satelit di atas tentang rumah duka di seluruh negeri hanyalah gambaran dari epidemi kematian yang sedang berlangsung di Tiongkok. Pihak berwenang berusaha menekan bukti ini yang mungkin mencerminkan jumlah kematian yang sebenarnya.

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok secara eksplisit telah mempersempit klasifikasi kematian, dengan hanya kematian akibat pneumonia dan gagal napas disebabkan oleh virus yang diklasifikasikan sebagai kematian akibat COVID, terlepas dari apakah tes virusnya positif. Pejabat kesehatan setempat juga mencoba meyakinkan publik dengan mengutip tingkat kematian yang rendah (0,1%) dari varian omicron. Jumlah korban tewas resmi telah digambarkan oleh jurnal internasional Science sebagai “sangat rendah”.

Para ahli internasional memprediksi bahwa jumlah kematian aktual akibat COVID-19 di Tiongkok mendekati 5.000 per hari, dan beberapa model memprediksi bahwa lebih dari satu juta orang akan meninggal di Tiongkok tahun ini sebagai akibat dari pandemi.

Minxin Pei, seorang profesor di Claremont McKenna College (CMC), menulis bahwa manipulasi Beijing terhadap statistik kematian akibat lonjakan COVID mungkin terlihat bagus di permukaan, tetapi mereka tidak dapat membodohi siapa pun, terutama semua warga Tiongkok.

Citra kemahakuasaan Partai Komunis yang dibuat dengan hati-hati telah dihancurkan oleh realitas apa yang terjadi pada orang-orang biasa, menunggu kematian di ruang tunggu rumah sakit dan tumpukan mayat di krematorium. Seiring berjalannya waktu, kenangan tragedi ini akan beresonansi lebih kuat dan kredibel dengan orang biasa lainnya.

“Karena cerita mengalahkan statistik dalam pesan politik, pemerintah Beijing memalsukan dokumen daripada memberitahu rakyat kebenaran yang pahit. Itu telah membuat taruhan yang buruk,” demikian Pei Minxin menyimpulkan.

Yanzhong Huang, seorang rekan senior di bidang kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri, sebuah think-tank AS, juga mengatakan kepada Washington Post: “Model respons pandemi (Tiongkok) telah menjadi bahan tertawaan. Hal ini tidak hanya mempengaruhi para pemimpin, tetapi juga legitimasi rezim itu sendiri.” (hui)

Hasil Studi : Melonjaknya Harga Pupuk Menyusul Perang Rusia-Ukraina Dapat Menyebabkan Lebih dari Satu Juta Kematian

Naveen Athrappully

Kenaikan harga pupuk akibat perang Rusia-Ukraina yang sedang berlangsung bisa menewaskan satu juta orang secara global, sebagai pendorong utama inflasi pangan tahun ini, sekaligus memengaruhi sebagian besar segmen masyarakat yang lebih miskin.

“Ini bisa menjadi akhir dari era pangan murah. Sementara hampir semua orang akan merasakan dampaknya pada belanja mingguan mereka, orang-orang termiskin di masyarakat, yang mungkin sudah berjuang untuk membeli makanan sehat yang cukup, yang akan terpukul paling keras,” ungkap Dr. Peter Alexander, mengutip sebuah studi yang dipimpin oleh School of GeoSciences dari University of Edinburgh. “Meskipun harga pupuk mulai turun dari puncaknya pada awal tahun ini, namun harga pupuk tetap tinggi, dan hal ini mungkin masih akan berdampak pada berlanjutnya inflasi harga pangan yang tinggi pada tahun 2023.”

Dengan menggunakan simulasi model komputer, tim peneliti memperkirakan bahwa efek gabungan dari kenaikan harga pupuk, kenaikan biaya energi, dan pembatasan ekspor dapat menaikkan biaya pangan sebesar 81 persen pada tahun 2023 jika dibandingkan dengan tahun 2021. Alih-alih pembatasan ekspor, harga pupuklah yang akan memiliki efek terbesar pada harga pangan, demikian temuan para peneliti.

Jika harga pupuk terus tetap tinggi, studi ini memperkirakan bahwa mungkin ada hingga satu juta kematian tambahan dan 100 juta orang lagi menjadi kekurangan gizi. Peningkatan terbesar dalam kematian seperti itu diprediksi terjadi di Afrika Utara, Afrika Sub-Sahara, dan Timur Tengah.

Sementara penghentian ekspor dari Ukraina dan Rusia hanya akan menaikkan biaya pangan sebesar 2,6 persen pada tahun 2023, kenaikan harga energi dan pupuk akan memicu kenaikan 74 persen.

Pupuk dan Biaya Pangan

Sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu, para ahli pangan telah memperingatkan tentang dampak bencana yang akan ditimbulkan oleh harga pupuk yang tinggi terhadap ketahanan pangan.

Sebagian besar komponen yang digunakan untuk membuat pupuk modern berasal dari Ukraina dan Rusia. Moskow adalah produsen utama nutrisi seperti fosfat dan kalium yang merupakan kunci pembuatan pupuk.

Kenaikan tajam dalam biaya pupuk akan menyebabkan petani menggunakan produk ini lebih sedikit. Pupuk adalah kunci untuk menghasilkan hasil panen yang tinggi, yang tanpanya akan dibutuhkan lebih banyak lahan pertanian untuk memproduksi makanan dunia.

Menurut analisis yang dilakukan oleh University of Edinburgh, simulasi mereka menunjukkan bahwa kurangnya pupuk dapat meningkatkan lahan pertanian dengan luas yang setara dengan ukuran sebagian besar Eropa Barat.

Hal ini akan memiliki konsekuensi negatif yang serius pada deforestasi, keanekaragaman hayati, dan emisi karbon, kata para peneliti.

Krisis Pupuk

Kajian oleh Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) yang diterbitkan pada bulan November menyerukan tindakan segera untuk mengatasi krisis pupuk. Studi ini memprediksi kekurangan pupuk akan terus berlanjut pada tahun 2023.

Hal ini akan mengancam ketahanan pangan dan produksi pertanian di Afrika khususnya, karena petani di benua itu sangat bergantung pada impor input pertanian.

Studi ini menunjukkan bahwa 19 anggota WTO memperkenalkan 41 langkah terkait pupuk antara 1 Januari 2021 dan 15 Oktober 2022, dengan 75 persen di antaranya dalam bentuk langkah-langkah kebijakan perdagangan.

“Langkah-langkah pembatasan ekspor menyumbang sebanyak 41 persen dari semua langkah terkait pupuk sementara peningkatan tarif dan subsidi domestik telah memberikan tekanan lebih lanjut pada harga pupuk internasional, terutama sejak akhir tahun 2021,” demikian menurut rilis berita WTO pada 14 November.

Studi tersebut meminta Kelompok 20 negara untuk menerapkan semua langkah kebijakan yang tersedia untuk menangani situasi pupuk.

Pemerintah harus menjaga agar pasar pupuk, pakan, dan pangan tetap terbuka sambil menghindari pembatasan ekspor yang tidak sejalan dengan aturan WTO, demikian menurut studi itu. (asr)

Jaksa Agung AS Tunjuk Penasihat Khusus untuk Menyelidiki Dokumen Rahasia yang Ditemukan di Rumah dan Bekas Kantor Biden

Zachary Stieber

Jaksa Agung Amerika Serikat, Merrick Garland menunjuk seorang penasihat khusus pada 12 Januari untuk menyelidiki apakah ada orang atau kelompok yang melanggar hukum dalam penanganan dokumen-dokumen rahasia yang ditemukan di kantor yang pernah digunakan oleh Presiden Joe Biden, dan juga di salah satu rumah Biden.

“Penunjukan ini menggarisbawahi kepada publik komitmen departemen terhadap independensi dan akuntabilitas dalam masalah-masalah yang sangat sensitif dan untuk membuat keputusan yang tidak terbantahkan hanya dipandu oleh fakta dan hukum,” kata Garland, yang ditunjuk oleh Biden, dalam sebuah pernyataan yang disiapkan dari kantor pusat Departemen Kehakiman AS (DOJ) di Washington.

Garland menunjuk Robert Hur, mantan jaksa federal, sebagai penasihat khusus.

Jaksa Agung mengatakan “keadaan luar biasa” yang sedang terjadi mengharuskan penunjukan tersebut.

Peraturan menyatakan bahwa jaksa agung akan menunjuk penasihat khusus ketika dia menentukan bahwa penyelidikan kriminal diperlukan, baik penyelidikan atau penuntutan oleh Departemen Kehakiman “menghadirkan konflik kepentingan bagi Departemen atau keadaan luar biasa lainnya” dan  “dalam keadaan tersebut, akan menjadi kepentingan publik untuk menunjuk Penasihat Khusus dari luar untuk memikul tanggung jawab atas masalah tersebut.”

Penunjukan itu dilakukan setelah pengacara Biden mengatakan mereka menemukan dokumen dengan tanda rahasia di dalam kantor yang digunakan Biden dari tahun 2017 hingga 2019, serta di dalam dua area rumah presiden di Wilmington, Delaware.

Briefing Garland adalah pertama kalinya Departemen Kehakiman secara terbuka mengomentari masalah ini.

Biden mengatakan bahwa dia “terkejut mengetahui” penemuan dokumen di dalam kantor di Penn Biden Center di Washington. Sebelumnya pada 12 Januari, dia membela diri dengan menyimpan dokumen-dokumen itu di rumahnya, mengatakan kepada wartawan bahwa dokumen-dokumen itu berada di “garasi yang terkunci” daripada ” disimpan di jalan.”

“Kami yakin bahwa tinjauan menyeluruh akan menunjukkan bahwa dokumen-dokumen ini secara tidak sengaja salah tempat dan presiden serta pengacaranya bertindak segera setelah menemukan kesalahan ini,” kata Richard Sauber, pengacara Biden, dalam sebuah pernyataan setelah pengumuman Garland.

Temuan  Dokumen Rahasia

Gedung Putih menyatakan bahwa penemuan awal terjadi pada 2 November 2022, dan bahwa Administrasi Arsip dan Catatan Nasional (NARA), yang ditugaskan untuk mengambil alih kepemilikan catatan kepresidenan setelah pemerintahan meninggalkan kantor, segera diberitahu. NARA dikatakan telah menerima materi-materi itu keesokan harinya. Perwakilan NARA menolak berkomentar tentang masalah ini.

Menurut Garland, DOJ tidak diberitahukan tentang masalah ini sampai 4 November 2022. Pemberitahuan itu dilakukan oleh Kantor Inspektur Jenderal NARA.

Publik tidak diberitahu tentang penemuan itu sampai 9 Januari.

Di bawah ini adalah timeline penemuan dokumen rahasia (berbagai sumber):

2 November 2022: Pengacara Biden menemukan file dengan tanda rahasia di Penn Biden Center, tempat presiden bekerja dari 2017 hingga 2019. (Gedung Putih)

2 November 2022: Pengacara Biden memberi tahu NARA tentang penemuan ini. (Gedung Putih)

3 November 2022: NARA mengambil alih kepemilikan dokumen. (Gedung Putih)

4 November 2022: Kantor Inspektur Jenderal NARA memberi tahu jaksa penuntut di DOJ. (Jaksa Agung Garland)

9 November 2022: FBI meluncurkan penilaian untuk menentukan apakah ada informasi rahasia yang salah penanganan, yang melanggar hukum. (Garland)

14 November 2022: Garland menugaskan Jaksa AS John Lausch untuk melakukan penyelidikan awal. (Garland)

20 Desember 2022: Pengacara Biden menginformasikan kepada Lausch bahwa lebih banyak dokumen dengan tanda rahasia ditemukan di kediaman Biden di Wilmington. Agen FBI pergi ke lokasi dan mengamankan dokumen-dokumen tersebut. (Garland dan Gedung Putih)

5 Januari 2023: Lausch memberikan briefing kepada Garland dan menyarankan bahwa penyelidikan lebih lanjut oleh penasihat khusus diperlukan. (Garland)

9 Januari 2023: Gedung Putih mengungkapkan penemuan dokumen di Penn Biden Center. (Gedung Putih)

12 Januari 2023: Pengacara Biden menginformasikan Lausch bahwa satu dokumen lagi ditemukan di rumah Biden. (Garland)

12 Januari 2023: Gedung Putih mengungkapkan penemuan dokumen di kediaman Wilmington. (Gedung Putih)

12 Januari 2023: Garland menunjuk Richard Hur sebagai penasihat khusus. (Garland)

Lausch Merekomendasikan Penasihat Khusus

Garland mengatakan penunjukan Hur diinformasikan oleh penyelidikan awal oleh Jaksa AS untuk Distrik Utara Illinois John Lausch, seorang yang ditunjuk Trump yang mulai menyelidiki setelah pengacara Biden mengungkapkan penemuan pertama.

Lausch diinformasikan oleh pengacara Biden pada dua kesempatan tambahan – pada 20 Desember 2022, dan 5 Januari – bahwa mereka telah menemukan lebih banyak materi rahasia, kata Garland.

Lausch menyarankan Garland bahwa penyelidikan lebih lanjut atas masalah ini oleh penasihat khusus diperlukan dan Garland setuju.

Lausch mengatakan bahwa dia tidak tersedia untuk keterlibatan jangka panjang karena dia berencana untuk segera meninggalkan Departemen Kehakiman, menurut Garland. Lausch berdiri di samping Garland tetapi tidak berbicara selama konferensi pers. Baik Garland maupun Lausch tidak menerima pertanyaan.

Hur, yang tidak hadir dalam briefing, bergabung dengan DOJ pada tahun 2003 dan bekerja di sana terus menerus hingga tahun 2021.

Hur akan menyelidiki “apakah ada orang atau entitas yang melanggar hukum terkait masalah ini,” kata Garland.

“Saya akan melakukan penyelidikan yang ditugaskan dengan penilaian yang adil, tidak berpihak, dan tidak memihak,” kata Hur dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh DOJ. 

“Saya berniat untuk mengikuti fakta-fakta dengan cepat dan menyeluruh, tanpa rasa takut atau bantuan, dan akan menghormati kepercayaan yang diberikan kepada saya untuk melakukan layanan ini.”

Trump menunjuk Hur sebagai jaksa AS pada tahun 2017. Hur mengumumkan pada Februari 2021 bahwa dia mengundurkan diri untuk kembali ke praktek pribadi.

Hur menyumbang untuk kampanye kandidat presiden dari Partai Republik saat itu, Senator John McCain (R-Ariz.) pada tahun 2008, menurut catatan federal.

Partai Republik telah menyerukan Garland untuk menunjuk seorang penasihat khusus setelah dia menunjuk Jack Smith sebagai penasihat khusus untuk mengawasi penyelidikan terhadap penanganan dokumen-dokumen berklasifikasi rahasia mantan Presiden Donald Trump.

“Apakah Anda akan menunjuk penasihat khusus untuk menyelidiki dugaan penyimpanan catatan rahasia Presiden Biden, seperti yang Anda lakukan untuk Presiden Trump?” Sen Josh Hawley (R-Mo.) menulis kepada Garland dalam sebuah surat baru-baru ini.

Senator Lindsey Graham (R-S.C.) mengatakan di Fox News bahwa tidak menunjuk penasihat khusus akan “merugikan negara.”

Anggota DPR Mike Rogers (R-Ala.) telah bertanya kepada Pentagon apakah Biden yang memegang catatan itu merusak keamanan nasional, sementara anggota DPR Mike Turner (R-Ohio) meminta penilaian kerusakan dari komunitas intelijen AS, yang melakukan penilaian semacam itu pada catatan yang dipegang oleh Trump. (asr)

Malaysia Ancam Hentikan Ekspor Minyak Kelapa Sawit ke Eropa Setelah Pembatasan Baru

Reuters

Malaysia mengatakan pada  Kamis 12 Januari bahwa Malaysia dapat menghentikan ekspor minyak kelapa sawit ke Uni Eropa sebagai tanggapan terhadap undang-undang Uni Eropa baru yang secara ketat mengatur penjualan produk tersebut.

Menteri Komoditas Fadillah Yusof mengatakan Malaysia dan Indonesia akan membahas undang-undang tersebut, yang melarang penjualan minyak kelapa sawit dan komoditas lain yang terkait dengan deforestasi kecuali jika importir dapat menunjukkan bahwa produksi barang spesifik mereka tidak merusak hutan.

Uni Eropa adalah importir utama minyak sawit dan undang-undang tersebut, yang disepakati pada bulan Desember, telah menimbulkan protes dari Indonesia dan Malaysia, sebagai produsen utama.

“Jika kita perlu melibatkan para ahli dari luar negeri untuk melawan langkah apa pun yang dilakukan Uni Eropa, kita harus melakukannya,” kata Fadillah kepada wartawan di sela-sela sebuah seminar pada  Kamis.

“Atau pilihannya bisa jadi kita hanya menghentikan ekspor ke Eropa, fokus saja ke negara lain jika mereka [UE] mempersulit kita semua untuk mengekspor ke mereka.”

Para aktivis lingkungan menyalahkan industri kelapa sawit atas maraknya pembukaan hutan hujan Asia Tenggara, meskipun Indonesia dan Malaysia telah menciptakan standar sertifikasi keberlanjutan yang wajib bagi semua perkebunan.

Fadillah, yang juga wakil perdana menteri, mendesak anggota Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit (CPOPC) untuk bekerja sama menentang undang-undang baru tersebut dan untuk memerangi “tuduhan tak berdasar” yang dibuat oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat tentang keberlanjutan minyak kelapa sawit.

CPOPC, yang dipimpin oleh Indonesia dan Malaysia, sebelumnya menuduh Uni Eropa secara tidak adil menargetkan minyak kelapa sawit.

Menanggapi Fadillah, duta besar Uni Eropa untuk Malaysia mengatakan bahwa Uni Eropa tidak melarang impor minyak kelapa sawit dari negara tersebut dan menyangkal bahwa undang-undang deforestasinya menciptakan hambatan bagi ekspor Malaysia.

“[Undang-undang] berlaku sama untuk komoditas yang diproduksi di negara mana pun, termasuk negara-negara anggota UE, dan bertujuan untuk memastikan bahwa produksi komoditas tidak mendorong deforestasi dan degradasi hutan lebih lanjut,” kata Duta Besar Uni Eropa Michalis Rokas kepada Reuters.

Rokas menambahkan bahwa ia berharap dapat bertemu Fadillah untuk meredakan kekhawatiran Malaysia.

Permintaan Uni Eropa akan minyak kelapa sawit diperkirakan akan menurun secara signifikan selama 10 tahun ke depan bahkan sebelum undang-undang baru tersebut disepakati. Pada tahun 2018, arahan energi terbarukan Uni Eropa mengharuskan penghapusan bahan bakar transportasi berbasis kelapa sawit secara bertahap pada tahun 2030 karena dianggap terkait dengan deforestasi.

Indonesia dan Malaysia telah meluncurkan kasus terpisah dengan WTO, dengan mengatakan bahwa tindakan bahan bakar tersebut diskriminatif dan merupakan penghalang perdagangan.

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim minggu ini sepakat untuk “memerangi diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit” dan memperkuat kerja sama melalui CPOPC.

Uni Eropa adalah konsumen minyak kelapa sawit terbesar ketiga di dunia, menurut data Dewan Minyak Kelapa Sawit Malaysia. Uni Eropa menyumbang 9,4 persen ekspor minyak sawit dari Malaysia, mengambil 1,47 juta ton pada tahun 2022, turun 10,5 persen dari tahun sebelumnya.