Home Blog Page 605

Gempa Bumi Dirasakan di Jakarta dan Bandung

0

ETIndonesia- Gempa bumi dengan magnitudo 5,5 dirasakan masyarakat di sejumlah wilayah Provinsi Jawa Barat pada Rabu pagi (16/3), pukul 10.00 WIB. Pusdalops BNPB menerima laporan warga Kota dan Kabupaten Sukabumi merasakan guncangan sedang.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menginformasikan warga merasakan guncangan sedang dengan durasi 1 hingga 5 detik. Warga mengalami kepanikan hingga keluar rumah saat gempa terjadi. Pascakejadian petugas BPBD melakukan pemantauan terhadap dampak guncangan. Hingga kini belum ada laporan dampak kerusakan gempa. 

BPBD Kabupaten Sukabumi juga menginformasikan warganya merasakan guncangan sedang dengan durasi sama. BPBD memantau adanya kepanikan warga hingga keluar rumah. 

Sementara itu, guncangan gempa dirasakan di Kabupaten Bandung hingga DKI Jakarta. Warga di Kabupaten Bandung panik hingga keluar rumah setelah mereka merasakan guncangan sedang 1 hingga 3 detik. Meskipun guncangan dirasakan di wilayah DKI Jakarta, warga tidak mengalami kepanikan. 

Selain pada wilayah tersebut, BNPB melakukan koordinasi dengan BPBD beberapa tempat, seperti Kabupaten Pandeglang, Lebak, Cianjur dan Kota Cilegon. Berdasarkan laporan BPBD, gempa tidak dirasakan petugas pihaknya di wilayah Pandeglang dan Kota Cilegon. 

Guncangan gempa dirasakan warga Kabupaten Cianjur dengan kategori sedang 1 hingga 5 detik dan terjadi kepanikan warga. Sedangkan di Kabupaten Lebak, guncangan dirasakan lemah 1 hingga 2 detik oleh petugas BPBD Kabupaten Lebak. 

Parameter gempa berada pada 113 km tenggara Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, dengan kedalaman 10 km. Berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tidak memicu terjadi tsunami. 

Meski demikian, BNPB meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada dan tenang.

“BNPB mengimbau warga untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan. Di samping itu, warga diharapkan tidak terpancing informasi yang tidak benar dan memastikan informasi dari institusi resmi, seperti BNPB, BMKG atau BPBD setempat,” pungkas Muhari.  (asr)

Kemerosotan Ekonomi Tiongkok Memaksa Alibaba dan Tencent Melakukan PHK Besar-besaran

0

oleh Zheng Gusheng

Gelombang epidemi kembali melanda daratan Tiongkok membuat pertumbuhan ekonomi yang sudah menurun menjadi semakin parah. Berita mengenai PHK secara besar-besaran yang dilakukan raksasa internet Tencent dan Alibaba semakin santer. Menurut spekulasi staf internal, karyawan Tencent yang kena PHK berkisar antara 10% hingga 30%, sedangkan Alibaba Group sebanyak 30%.

Akibat adanya beberapa orang karyawan perusahaan yang mengungkapkan lewat media sosial tentang masalah PHK yang mereka hadapi, jadi berita PHK besar-besaran di Tencent dan Alibaba menjadi tersebar luas. Dan, PHK pada kedua raksasa internet papan atas ini kembali memukul kepercayaan masyarakat terhadap ekonomi Tiongkok.

Sumber internal dari platform sosial tempat kerja ‘Maimai’ mengatakan bahwa, Alibaba berencana untuk memberhentikan 30% karyawannya, padahal departemen yang pada akhir tahun lalu baru memberhentikan sejumlah karyawannya, sekarang akan mengadakan lagi PHK gelombang kedua.

Diungkapkan pula bahwa MMC (community e-commerce business group) milik Alibaba yang memimpin dalam perencanaan PHK 20% karyawannya. Saat ini, banyak lini bisnis yang telah menyelesaikan daftar karyawan yang akan dikenakan PHK. 

Menurut laporan media daratan, karyawan di Ali Fliggy juga mengalami PHK, sudah banyak karyawan perusahaan tersebut yang mengatakan bahwa mereka tiba-tiba dipanggil oleh bagian personalia perusahaan. Menurut sumber tersebut, bagian personalia menanyakan kepada karyawan apakah ingin memilih internal transfer dengan tanpa kompensasi atau PHK dengan pesangon yang ditetapkan N+1.

Beberapa media daratan Tiongkok juga mengutip sumber internal Alibaba, yang mengatakan bahwa 30% PHK hanya sebagian dari satu departemen, jadi bukan secara total karyawan.

Pada saat yang sama, berita tentang PHK Tencent juga sedang hangat dibicarakan warga net.

Catatan obrolan Netflow lainnya menunjukkan bahwa Tencent HC (tempat rekrutmen) semuanya telah ditutup, di mana PCG (grup bisnis platform dan konten) akan mem-PHK 4.000 orang karyawannya, dan CSIG (grup bisnis cloud dan industri pintar) akan mem-PHK 2.000 orang karyawan. Hanya kedua tempat ini, jumlah PHK sudah mencapai sekitar 10% dari total jumlah karyawan Tencent.

Dilaporkan bahwa karyawan yang diberhentikan itu terdiri dari beberapa departemen, tetapi ada juga karyawan pada proyek-proyek tertentu yang seluruhnya di-PHK. Demi menghindari PHK, antar karyawan dalam satu bagian sampai bersaing dengan sengit.

Media daratan yang mengutip sumber yang mengetahui masalah membenarkan bahwa Tencent PCG memang sedang memberhentikan banyak karyawannya. Baru-baru ini, tim proyek ‘Xiaoepinpin’ PCG telah dibubarkan, dan tim proyek ‘Yingyongbao’ juga telah memberhentikan sebagian karyawannya. Beberapa personel yang telah dirampingkan dalam dua tim proyek ini ada yang diberhentikan dan ada pula yang dialihkan ke departemen lain.

Sebelumnya, perusahaan Internet besar seperti ByteDance, iQiyi, Meituan, Kuaishou, Didi dan lainnya juga melakukan PHK karyawan.

Saat ini epidemi telah menyebar di 27 provinsi dan kota di Tiongkok, kebijakan “nol kasus infeksi” yang dicanangkan pemerintah Tiongkok akan kembali memukul pertumbuhan ekonomi. Selain itu, regulator sekuritas AS telah menambahkan 5 perusahaan Tiongkok ke dalam daftar delisting terjadwal. Hal mana menyebabkan harga saham di bursa Tiongkok secara keseluruhan anjlok. Serangkaian berita negatif ini menimbulkan kepanikan pasar dan para pelaku usaha. (sin)

Dokumen Rahasia Rusia Mengungkap Rencana Xi Jinping Menyerang Taiwan pada Musim Gugur Tahun Ini

0

NTDTV.com

Sebuah analisis yang dilakukan oleh komunitas intelijen Rusia menunjukkan bahwa Sekjen Partai Komunis Tiongkok Xi Jinping sedang mempertimbangkan untuk mengambil alih secara penuh Taiwan pada musim gugur tahun ini

Aktivis hak asasi manusia dan penanggungjawab situs anti-korupsi Rusia ‘Gulagu.net’ Vladimir Osechkin baru-baru ini merilis sebuah laporan analisis intelijen dalam negeri yang dilakukan oleh analis tanpa nama dari Layanan Keamanan Federal Rusia (Federal Security Service. FSB). Namun di luar dugaan isu Taiwan muncul di dalamnya.

Laporan analisis menyebutkan bahwa Xi Jinping perlu mengandalkan kemenangan eksternal untuk mengukir prestasi agar dirinya bisa terpilih kembali sebagai Sekjen melalui Kongres ke-20 nanti dan untuk mempertahankan kekuasaannya.

Oleh karena itu, ia telah mempertimbangkan penyerangan demi penguasaan secara penuh pulau Taiwan pada musim gugur tahun ini. Namun, setelah terjadi perubahan besar dalam situasi internasional setelah invasi Rusia ke Ukraina, membuat Xi Jinping kehilangan kesempatan untuk melakukan invasi militer ke Taiwan pada musim gugur ini.

Menanggapi laporan tersebut, Christo Grozev, seorang jurnalis yang memenangkan Penghargaan Jurnalisme Investigasi Eropa mengatakan bahwa baik agen FSB yang masih aktif saat ini maupun mantannya telah membenarkan bahwa laporan tersebut, memang benar berasal dari analis yang bertugas di Layanan Keamanan Federal Rusia. (sin)

Wawancara di Perbatasan Polandia dan Ukraina : Relawan dari Berbagai Negara Membantu Pengungsi Ukraina

oleh Zhang Ruizhen dari NTD Asia Pasifik 

Perang antara Ukraina dan Rusia berlanjut.  Menurut statistik terbaru, 2,5 juta pengungsi telah meninggalkan Ukraina. Kebanyakan orang memilih untuk pergi ke negara tetangga Polandia. Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan pada tanggal 10 bahwa ada lebih dari 1,43 juta orang. Orang-orang dari banyak negara Eropa bergabung dalam bantuan sukarela. 

Koresponden NTD bahasa Inggris, Dan Skorbach pada Kamis 10 maret 2022 melaporkan bahwa satu unit bus besar  langsung menuju perbatasan Upo, di mana para relawan, polisi, dan tentara membantu orang-orang memuat barang bawaan mereka ke dalam bus atau kereta api. Kemudian orang-orang Ukraina melanjutkan perjalanan mereka ke Polandia, atau mencari lebih banyak tempat untuk mengungsi.

Pengungsi Ukraina berjalan ke Polandia melalui perbatasan Medyka pada 10 Maret 2022. (Charlotte Cuthbertson/The Epoch Times)

Penjaga Perbatasan Polandia mengatakan pada 10 Maret, bahwa sejak 24 Februari, lebih dari 1,43 juta orang telah memasuki Polandia dari Ukraina untuk berlindung. Di Medyka, sebuah kota pelabuhan di perbatasan Polandia.

Wartawan NTD bertemu relawan dari berbagai negara, termasuk Republik Ceko, Swedia, Inggris, dan Italia.

Seorang relawan dari Irlandia menawarkan 1.000 mangkuk makanan sup panas gratis setiap hari.

Seorang pengungsi muda Ukraina menggendong anjingnya di tenda setelah tiba di Polandia melalui perbatasan Medyka pada 10 Maret 2022. (Charlotte Cuthbertson/The Epoch Times)

“Kami hanya berbagi makanan, karena masing-masing dari kami sebenarnya kekurangan rasa cinta, dan makanan ini adalah semacam cinta. Faktanya, mitra sukarela saya berasal dari Prancis, menyebut cinta adalah Amour , memberi dengan cinta. Dan itulah yang dibutuhkan orang di dunia ini, sedikit rasa cinta,” kata Para, seorang relawan dari Irlandia. 

Relawan memuat kereta belanja penuh makanan dan air ke Ukraina bagi mereka yang menunggu untuk menyeberang ke Polandia melalui perbatasan Medyka pada 10 Maret 2022. (Charlotte Cuthbertson/The Epoch Times)

Relawan berompi kuning dapat dilihat di mana-mana di jalan di Midika. Mereka memberikan orang-orang roti, apel, air, dan makanan lainnya, serta kartu telepon gratis. 

Seorang mantan tentara Inggris mengatakan kepada wartawan bahwa dia melintasi perbatasan  Upo enam kali sehari untuk mengirimkan makanan dan air kepada orang-orang.

Para membuat sup untuk pengungsi Ukraina saat mereka berjalan ke Polandia melalui perbatasan Medyka pada 10 Maret 2022. (Charlotte Cuthbertson/The Epoch Times)

Relawan lainnya, Keiran Murphy mengatakan, pihaknya  bekerja setiap hari, mereka baru saja membeli mobil, karena tidak memiliki mobil adalah masalah, seperti yang Anda lihat, Anda tidak dapat melintasi perbatasan sendiri, itu masalah, jadi i membeli mobil, kami punya teman Ukraina, kami membeli mobil Ukraina.”

Reporter NTD berbahasa Inggris Dan Skorbach melaporkan, meskipun semua orang lelah, tetapi setiap orang senyum di wajahnya. Semua orang dapat menikmati Kopi gratis, makanan gratis, program telepon serta akomodasi. Semua relawan ini sigap membantu mereka. (Hui)

George Soros Khawatir Kemitraan Putin-Xi, Berharap Kedua Pemimpin Dapat Dihentikan ‘Sebelum Menghancurkan Peradaban Kita’

Michael Washburn

Pemimpin partai komunis Tiongkok, Xi Jinping memberikan sinyal eksplisit bahwa dia adalah teman dan mitra Presiden Rusia Vladimir Putin dalam minggu-minggu menjelang invasi Moskow (24/2) ke Ukraina. 

Sekarang, dengan invasi yang terhenti di tengah perlawanan keras Ukraina dan sebagian besar dunia gelisah atas konflik tersebut, Xi  mundur sedikit dan bertentangan dengan pendiriannya sebelumnya dengan mendukung upaya para kepala negara Eropa untuk berdamai.

Hal demikian menurut miliarder filantropis George Soros (91) yang mengemukakan pandangannya tentang krisis dalam sebuah artikel opini pada 11 Maret.

“Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari adalah awal dari perang dunia ketiga yang berpotensi menghancurkan peradaban kita,” tulis Soros.

Dalam editorialnya, Soros membandingkan sikap Xi saat ini dengan pertemuan yang luas dan ramah antara Xi dan Putin pada 4 Februari pada hari pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Beijing.

Hasil dari pertemuan itu adalah penerbitan teks 5.000 kata yang mengumumkan kemitraan “tanpa batas” antara Rusia dan Tiongkok.

“Dokumen itu lebih kuat daripada perjanjian apa pun dan harus memerlukan negosiasi terperinci sebelumnya,” kata Soros, mengungkapkan keterkejutannya bahwa Xi bisa saja bersedia memberikan dukungan tanpa syarat untuk desain Rusia di Ukraina, atau, seperti yang dikatakan Soros, “carte blanche” untuk menyerang dan menduduki negara.

Soros memandang dukungan tersebut sebagai keberanian Putin, seorang penguasa yang mana saat ia mendekati usia 70 tahun, merasakan tekanan yang meningkat untuk membuat jejaknya dalam sejarah.

“Setelah mendapatkan dukungan Xi, Putin mulai mewujudkan impian hidupnya dengan kebrutalan yang luar biasa,” tulis Soros.

Perkembangan yang lebih baru di Ukraina, di mana perlawanan terhadap invasi lebih sengit dan lebih ditentukan daripada yang diperkirakan  dan dukungan untuk Rusia secara nyata lebih rendah daripada yang diduga Putin,. Hal demikian mendorong Xi untuk menilai kembali pendiriannya.

“Xi tampaknya  menyadari bahwa Putin telah menjadi nakal,” demikian Soros mengamati.

Pada 7 Maret, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan persahabatan antara Rusia dan Tiongkok masih “kokoh,” tetapi kemudian sehari berikutnya Xi menelepon Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk menyuarakan dukungannya atas upaya mereka untuk membuat perdamaian dan menyarankan pembatasan, demikian Soros melaporkan. Sejak invasi,  Macron dan Scholz telah menghabiskan banyak waktu di telepon dengan Putin sebagai upaya untuk bekerja menuju resolusi konflik.

“Jauh dari kepastian bahwa Putin akan menyetujui keinginan Xi. Kitai hanya bisa berharap bahwa Putin dan Xi akan disingkirkan dari kekuasaan sebelum mereka dapat menghancurkan peradaban kita,” tulis Soros.

Awal tahun ini, Soros mengartikulasikan pandangannya bahwa 2022 akan menjadi “titik balik” di mana dunia akan berputar secara tegas baik ke arah keterbukaan dan kebebasan atau kediktatoran dan penindasan. Dia menunjuk secara khusus terhadap agresi Partai Komunis Tiongkok yang tumbuh pesat di panggung dunia, ditambah dengan masalah domestik yang dihadapi oleh rezim. (asr)

Michael Washburn adalah reporter yang berbasis di New York yang meliput topik terkait Tiongkok. Ia memiliki latar belakang jurnalisme hukum dan keuangan, dan juga menulis tentang seni dan budaya. Selain itu, ia adalah pembawa acara podcast mingguan Reading the Globe. Buku-bukunya termasuk “The Uprooted and Other Stories,” “When We’re Grownups,” dan “Stranger, Stranger.”

Rusia Perluas Serangan Udara ke Ukraina, AS Tingkatkan Sanksi Terhadap Rusia

Zhao Fenghua dan Mingyu – NTDTV.com

Pada Jumat 11 Maret, tentara Rusia melancarkan serangan udara dalam skala lebih luas terhadap Ukraina. Kota “Dnipro” di Ukraina tengah dan kota “Lutsk” di barat laut diserang oleh pasukan Rusia untuk pertama kalinya.

Pejabat Ukraina mengatakan bahwa pada pagi 11 Maret, Dnipro terkena tiga serangan udara Rusia, menghantam taman kanak-kanak, apartemen dan pabrik sepatu, menewaskan sedikitnya satu orang. Ada kerusakan signifikan pada bandara Lutsk dan bandara di kota barat Ivano-Frankivsk.

Sementara itu, citra satelit menunjukkan bahwa konvoi Rusia di luar Kyiv kini telah menyebar dan tampak ditata kembali.

Warga sipil Ukraina terus mengungsi dari kota Bucha yang diduduki Rusia di barat laut Kyiv pada Jumat.

Seorang relawan Ukraina, Vicheslav mengatakan “Kelompok orang-orang dari Bucha. Sebelumnya, tidak mungkin. Mereka (Rusia) mengizinkan wanita dan anak-anak untuk pergi. Banyak dari mereka berasal dari Bucha.”

Mulai Rabu, Ukraina mengumumkan koridor kemanusiaan. Rute dari Irpin, Bucha dan Kyiv adalah bagian dari koridor kemanusiaan. Ribuan orang telah dievakuasi dari sini dalam beberapa hari terakhir.

Pada Jumat 11 Maret, pemerintahan Biden AS dan negara-negara Eropa menuduh Rusia menggunakan Dewan Keamanan PBB untuk menyebarkan disinformasi. Mereka mengatakan tuduhan Rusia tentang aktivitas biologis AS di Ukraina adalah tidak berdasar.

Duta Besar Prancis khawatir bahwa tuduhan Rusia merupakan awal dari penggunaan senjata kimia atau biologi oleh Rusia.

Nicolas Riviere, duta besar Prancis untuk PBB mengatakan, “Prancis sangat prihatin bahwa kampanye disinformasi ini mungkin merupakan awal dari penggunaan senjata kimia atau biologi yang direncanakan oleh Rusia.”

Pada Jumat , Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa AS akan meningkatkan sanksi atas invasi Rusia ke Ukraina, secara drastis mengurangi status perdagangannya dengan Rusia, sementara melarang impor makanan laut, alkohol, dan berlian Rusia.

Presiden AS Joe Biden mengatakan “Semua sanksi dan kontrol ekspornya menghancurkan ekonomi Rusia.”

Biden  juga mengatakan  agresi Putin ditakdirkan untuk gagal.

Presiden AS Biden: “Kami tidak akan berperang melawan Rusia di Ukraina. Konfrontasi langsung antara NATO dan Rusia adalah perang dunia ketiga dan kami harus mencoba untuk mencegahnya. Tapi kami sudah tahu bahwa perang Putin melawan Ukraina tidak akan pernah berakhir.” (hui)

Update Hari ke-19 Perang Rusia-Ukraina : Dapat Memperburuk Wabah Covid-19, 33 Oligarki Rusia Disanksi Hingga Lebih dari 2,5 Juta Orang Mengungsi

NTDTV.com

Rusia telah memasuki hari ke-19 perang secara habis-habisan melawan Ukraina. Negosiator dari kedua negara berencana untuk bertemu kembali pada Senin (14/3/2022) dan kedua belah pihak merilis suasana optimis sebelum pertemuan tersebut. Pihak Rusia tidak mengesampingkan kemungkinan pembicaraan antara kedua presiden.

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan  berencana menggelar pembicaraan pada Senin 14 Maret  dengan Yang Jiechi, anggota Politbiro Partai Komunis Tiongkok yang bertanggung jawab atas urusan luar negeri.

Pada Minggu 13 Maret, Washington Post dan Financial Times yang mengutip pernyataan pejabat pemerintah AS, mengatakan Rusia telah meminta peralatan militer dan bantuan lainnya kepada Beijing sejak menginvasi Ukraina.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan kepada CNN sebelumnya bahwa dukungan Tiongkok untuk Rusia “benar-benar memiliki konsekuensi.”

Di negara Mana Lebih dari 2,5 juta Orang Ukraina Mengungsi ?

Sementara banyak penduduk Ukraina tengah dan timur telah pindah ke Ukraina barat dan jauh dari garis depan, lebih dari 2,5 juta orang Ukraina meninggalkan negara itu sepenuhnya setelah invasi Rusia pada 24 Februari, menurut perkiraan terbaru PBB.

Komisaris UNHCR, Filippo Grandi mengatakan pada Minggu bahwa jumlah migran merupakan “krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II”.

Sebagian besar dari mereka yang melarikan diri dari Ukraina adalah wanita dan anak-anak. Pria Ukraina berusia antara 18 dan 60 tahun dilarang meninggalkan negara itu setelah pemerintah Ukraina memberlakukan darurat militer.

Pada Jumat 11 Maret, lebih dari 1,6 juta orang Ukraina melintasi perbatasan ke Polandia, negara dengan jumlah pengungsi terbesar, menurut badan pengungsi PBB. Lebih dari 245.000 penduduk Ukraina membanjiri Hongaria, sementara lebih dari 195.000 melarikan diri ke Slovakia.

Menteri luar negeri Moldova, Nicu Popescu pada Minggu mengatakan bahwa lebih dari 328.000 pengungsi Ukraina telah tiba di Moldova.

Lebih dari 173.000 warga Ukraina telah melarikan diri ke negara tetangga Rumania, menurut UNHCR.

Di seluruh Eropa, negara-negara termasuk Jerman, Austria, Kroasia, Estonia, Yunani, Irlandia, Italia, Lithuania, Belanda, Portugal, dan Swedia telah melaporkan ribuan orang Ukraina tiba di negara mereka.

Ribuan Demonstran di Kota Kherson Ukraina

Setelah pengepungan tiga hari, tentara Rusia merebut kota Kherson, yang berpenduduk 290.000 jiwa dan menghadap Laut Hitam di Ukraina selatan, pada 3 Maret. 

Penyiar lokal melaporkan bahwa ribuan orang berdemonstrasi dengan damai pada 14 Maret dan ditembak oleh tentara Rusia sebagai peringatan. Walikota Kherson, Kerry Cave, mengatakan bantuan kemanusiaan di kota Kherson telah terputus dan sumber daya mulai habis.

Kherson  adalah kota besar Ukraina pertama yang jatuh setelah invasi Rusia. Ini menandai peringatan 78 tahun pembebasan kota Kherson dari Nazi.

Pejabat Kyiv: 2 Juta Warga Menimbun Makanan Pokok Selama Dua Minggu

Pejabat di ibukota Ukraina Kyiv mengatakan pada 14 Maret, bahwa mereka menimbun cukup makanan pokok selama dua minggu untuk sekitar 2 juta warga yang tidak dievakuasi untuk mengatasi kemungkinan pengepungan oleh pasukan Rusia.

Sementara itu, seorang wakil perdana menteri Ukraina mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina mencapai kesepakatan pada Senin 14 Maret, untuk mendirikan 10 koridor kemanusiaan di beberapa kota yang terkepung sehingga warga sipil dapat mengungsi dengan aman.

WHO: Perang Ukraina dapat Memperburuk Wabah Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Minggu, bahwa mereka khawatir bahwa perang di Ukraina dapat memperburuk pandemi Covid-19. WHO berusaha untuk berbuat lebih banyak untuk membatasi penyebaran virus.

Kasus Covid-19 di wilayah tersebut telah turun dari minggu sebelumnya, tetapi ada risiko signifikan terhadap penyakit dan kematian yang lebih parah karena tingkat vaksinasi yang rendah di Ukraina. Ditambah lagi penerbangan lebih dari 2 juta orang Ukraina ke negara-negara tetangga, yang juga merupakan negara tetangga yang  tingkat vaksinasi rendah.

Menurut Our World in Data (OWID), tingkat vaksinasi Covid-19 di Ukraina sekitar 34%, sedangkan negara tetangga Moldova sekitar 29%.

Sebuah laporan wabah WHO pada Minggu mengatakan ada 791.021 kasus Covid-19 baru dan 8.012 kasus kematian baru di Ukraina dan negara-negara sekitarnya antara 3 dan 9 Maret.

Sebanyak 791.021 kasus baru Covid-19 dan 8.012 kasus kematian tercatat di Ukraina dan negara-negara sekitarnya pada pekan 3-9 Maret, menurut laporan situasi WHO yang diterbitkan pada Minggu.

Putaran Baru Negosiasi Rusia-Ukraina, Kedua  Pihak Merilis Sinyal Optimis Sebelum Pertemuan

Kantor berita AFP melaporkan bahwa front Rusia kini mendekati ibu kota Ukraina, Kyiv, dan terus membombardir kota pelabuhan Mariupol di tenggara yang terkepung. Menurut pejabat setempat, hampir 2.200 orang di Mariupol kehilangan nyawa. 

Penasihat presiden Ukraina dan juru bicara Kremlin mengatakan bahwa, perwakilan Rusia dan Ukraina akan bernegosiasi melalui video pada 14 Maret. 

“Dalam negosiasi yang goyah dan sulit ini, tujuan kami tetap merupakan hasil yang diperlukan dari perdamaian dan keamanan,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya.

Selain mengatakan bahwa Rusia dan Ukraina memelihara kontak setiap hari, dia juga mengatakan bahwa “tujuannya adalah melakukan segala kemungkinan untuk memfasilitasi pertemuan antara presiden kedua negara, yang pasti menjadi sesuatu yang dinanti-nantikan orang.”

Bangunan Perumahan Kyiv Diserang, TV Ukraina  Melaporkan 1 Tewas, 3 Terluka

Sedikitnya satu orang tewas dan tiga lainnya luka-luka ketika sebuah bangunan tempat tinggal di ibu kota Kyiv ditembaki pada 14 Maret, seperti dilaporkan oleh televisi pemerintah Ukraina.

Anton Gerashchenko, penasihat kementerian dalam negeri Ukraina, mengatakan dua orang tewas dan tiga dibawa ke rumah sakit, sebagaimana dikutip oleh Reuters.

Layanan Darurat Negara Ukraina mengatakan serangan tersebut terjadi pada pukul 07:40 waktu setempat, sebagaimana yang dilaporkan BBC.

Foto-foto yang dibagikan oleh layanan penyelamatan darurat menunjukkan asap mengepul dari gedung sembilan lantai, saat petugas pemadam kebakaran menggunakan tangga panjang untuk menyelamatkan penduduk.

Keterangan Foto : Walikota baru kota Melitopol di Ukraina yang diduduki Rusia mengatakan saluran televisi Rusia akan diluncurkan di wilayah tersebut. Gambar tersebut menunjukkan pemandangan di kota pada 7 Mei 2004. (SERGEI SUPINSKY/AFP via Getty Images)

Walikota Baru yang Diduduki Ukraina: Akan Meluncurkan Saluran TV Rusia

CNN melaporkan bahwa setelah Rusia menduduki kota tenggara Melitopol, walikota baru, Galina Danilchenko, mengklaim pada 13 Maret bahwa “saluran TV Rusia” akan diluncurkan di wilayah tersebut. Dikarenakan “Ada kurangnya informasi kredibel yang disebarluaskan” di kota.

Saluran pro-Rusia dari perangkat lunak pesan instan Telegram dan pemerintah wilayah Zaporozhye yang dikuasai Ukraina, kemudian memposting video pidatonya yang disiarkan televisi di media sosial.

Australia Mengumumkan Sanksi Terhadap Oligarki Rusia

Pemerintah Australia pada Senin 14 Maret  mengumumkan sanksi baru terhadap 33 oligarki Rusia, pengusaha terkemuka dan anggota keluarga dekat mereka.

33 orang yang terkena sanksi termasuk: bos Chelsea Football Club Roman Abramovich, CEO Gazprom Alexey Miller, maskapai terbesar Rusia Salah satu perusahaan, Ketua Rossiya Dmitri Lebedev, Ketua Rostec Sergey Chemezov, Ketua Bank Pembangunan Milik Negara Rusia (VEB, Vnesheconombank) Shuvalov (Igor Shuvalov) dan Kirill Dmitriev, CEO Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF).

“Sanksi yang diumumkan hari ini memperkuat komitmen Australia terhadap sanksi terhadap Rusia. Sanksi ini ditujukan kepada mereka yang telah mengumpulkan kekayaan pribadi yang substansial dan memiliki kepentingan ekonomi dan strategis bagi Rusia, beberapa di antaranya terkait dengan presiden Rusia Vladimir-Putin.”

“Banyak dari oligarki ini telah memfasilitasi atau mendapat manfaat langsung dari tindakan ilegal dan tak tertahankan Kremlin terhadap Ukraina sejak 2014.”

Sanksi ini mengikuti AS, Inggris, Kanada, UE dan Selandia Baru, dan Australia juga telah menjatuhkan sanksi pada tokoh-tokoh penting Rusia.

Militer Rusia Perluas Serangan Udara ke Ukraina Barat

Pada tanggal 13 Maret, Rusia melancarkan serangan udara di pangkalan militer di Ukraina barat yang hanya berjarak 17,6 kilometer dari perbatasan Polandia untuk bantuan Barat ke Ukraina. Pejabat Barat mengatakan bahwa militer Rusia telah meningkatkan permukaan serangannya ke pintu NATO, dan perang dapat berubah menjadi ekspansi lebih lanjut.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin memperluas jumlah target yang ingin dia hancurkan di mana-mana di Ukraina.”

ASUS Taiwan Mulai Menarik Operasi dan Personel dari Rusia

Menteri Ekonomi Taiwan Wang Meihua mengatakan pada Senin 14 Maret,  bahwa pembuat komputer pribadi Taiwan Asustek telah mulai menarik bisnis dan personelnya dari Rusia.

Pekan lalu, Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov secara terbuka meminta raksasa komputer ASUS dalam tweet untuk tidak mengizinkan orang Rusia menggunakan “teknologi luar biasa Anda.”

ASUS mengatakan “tidak menanggapi” ini, menyebabkan sejumlah besar pengguna dan netizen meninggalkan pesan di situs web perusahaan dan mengutuk keras.

Perang Rusia di Ukraina dikaitkan dengan banyak orang Taiwan sebagai ancaman kekuatan dari daratan Tiongkok. (hui)

Sumber : Epoch Times, Central News Agency dan laporan media lainnya

Satgas Ingatkan Menurunnya Tren Kasus Positif, Aktif dan BOR Rumah Sakit Tidak Sama dengan Hilangnya COVID-19

0

ETIndonesia- Setelah melewati puncak Omicron, Indonesia kini mengalami tren perbaikan data-data kasus COVID-19 secara menyeluruh selama 3 minggu berturut-turut. Seperti terlihat pada menurunnya kasus positif, kasus aktif, kesembuhan, keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan (BOR) dan kematian pasien. 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengingatkan, bahwa perbaikan kondisi bukan alasan untuk lengah. Terlebih, dalam masa adaptasi seperti saat ini, setiap individu memiliki tanggungjawab lebih dalam memproteksi diri. 

“Ingat, turunnya kasus tidak sama dengan hilangnya virus COVID dari Indonesia. Untuk itu, setiap kita masih memiliki tanggung jawab untuk melindungi diri kita sendiri dan orang lain, termasuk kelompok rentan,” Wiku dalam Keterangan Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Selasa (15/3/2022) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Lebih jelasnya, perkembangan terkini menunjukkan penurunan kasus positif mingguan sebesar 64 persen dari puncak tertinggi pada Februari lalu. Kasus kematian juga turun sebesar 10% dari puncak lalu.

Sejalan itu, kasus aktif juga turun dari 470 ribu kasus (89,11%) di minggu lalu, menjadi 340 ribu kasus (5,82%) di minggu ini. Turunnya kasus aktif ini, menambahkan kesembuhan yang di minggu ini angkanya 270 ribu orang dengan persentase meningkat hingga 91,6%.

Penurunan kasus aktif dan peningkatan kesembuhan berdampak menurunkan BOR nasional. Jika per 6 Maret 2022 keterisiannya hampir 30%, saat ini angkanya telah turun dan per 13 Maret 2022 hanya sekitar 20% keterpakaian.

Kedepannya, penting menyadari tongkat estafet pengendalian kasus sudah akan lebih banyak berpindah pada setiap individu dan kelompok. Hal ini merupakan penyesuaian dalam masa adaptasi, setelah pada masa genting dianggap perlu pengendalian kasus segera dengan kebijakan berlapis dari Pemerintah. 

“Hal ini bukan berarti seluruh langkah pengendalian tersebut tidak diterapkan lagi, namun sudah dirasa mampu untuk dikembalikan pada tanggung jawab baik masing-masing orang, maupun kelompok seperti perkantoran, sekolah, mall, restoran, dan lain sebagainya,” Wiku menambahkan. (asr)

Roket Rusia Menyerang Pangkalan Ukraina di Dekat Polandia, Banyak Negara Khawatir

 oleh Wang Yuhe

Perang Rusia – Ukraina memasuki hari ke-18 pada Minggu (13/3/2022). Rudal Rusia secara  intensif menggempur banyak tempat di Ukraina, termasuk pangkalan militer Ukraina yang terletak tidak jauh dari Polandia, yang juga menjadi anggota NATO.

Sebuah pangkalan militer Ukraina mendapat serangan roket dari pasukan Rusia pada 13 Maret, serangan udara ke pangkalan militer Ukraina di Yavoriv itu, ​​hanya berjarak 15 mil dari perbatasan dengan anggota NATO, Polandia. 

Setidaknya 35 orang tewas dan lebih dari 130 orang lainnya terluka, demikian Gubernur Yavoriv Maksym Kozytskyy melaporkan. Dia mengatakan bahwa pesawat Rusia menembakkan sedikitnya 30 buah roket ke fasilitas di sana, tetapi beberapa roket itu berhasil dicegat.

Rusia mengklaim serangan itu telah menewaskan hampir 180 orang tentara bayaran asing. Bahkan, menghancurkan sejumlah besar senjata yang dipasok asing. Rusia juga mengatakan bahwa pasukan Rusia akan terus melancarkan serangan terhadap para tentara bayaran asing yang disewa Ukraina.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina, serangan tersebut merupakan yang paling dekat dengan sekutu NATO. Inggris mengatakan bahwa ini adalah tanda yang menunjukkan eskalasi perang terus membesar. Ada kekhawatiran bahwa pertempuran akan menyebar ke negara tetangga yang merupakan anggota NATO. Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden dan Sekjen NATO Jens Stoltenberg, telah berulang kali menyatakan untuk mempertahankan setiap jengkal wilayah NATO.

Karena Rusia menghadapi banyak tantangan dari Ukraina yang berada di luar ekspektasinya, negara-negara khawatir bahwa Putin akan menggunakan senjata yang tidak konvensional dan ilegal. Presiden Polandia telah memperingatkan bahwa penggunaan senjata kimia oleh Rusia akan menjadi pengubah permainan, mendorong NATO untuk mempertimbangkan kembali apakah akan melakukan intervensi.

Serangan intensif Rusia ke kota-kota besar Ukraina terus berlanjut. Kota Chenihiv yang berjarak sekitar 100 mil di timur laut Kota Kyiv, sudah 3 malam berturut-turut diserang dengan roket. Video menunjukkan petugas pemadam kebakaran sedang menyelamatkan warga dari bangunan yang terbakar setelah serangan bertubi-tubi.

Di kota pelabuhan selatan Kherson, lebih dari 400 orang ditahan oleh Garda Nasional Rusia setelah memprotes pendudukan Rusia di daerah itu, kata komando tinggi militer Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Minggu, bahwa 125.000 orang warga sipil telah dievakuasi ke tempat yang aman melalui bantuan kemanusiaan.

Seorang penasihat presiden Ukraina pada Minggu mengatakan meskipun serangan Rusia terus berlanjut, baik Rusia maupun Ukraina mengatakan negosiasi damai mengalami kemajuan. Pembicaraan putaran keempat antara kedua belah pihak dapat dilakukan segera pada minggu depan. (sin)

ETAC : Bagaimana Partai Komunis Tiongkok Melakukan Pengambilan Paksa Organ Hidup-Hidup ?

0

The International Coalition to End Transplant Abuse in China (ETAC) atau Koalisi Internasional untuk Mengakhiri Penyalahgunaan Transplantasi di Tiongkok, baru-baru ini merilis video terbaru yang mengungkapkan bagaimana komunis Tiongkok melakukan pengambilan paksa organ dari tubuh hidup praktisi Falun Gong, warga etnis Uighur dan tahanan hati nurani lainnya.

ETAC menyerukan semua negara untuk merumuskan hukum untuk menindak organisasi dan peserta “pariwisata transplantasi” internasional. Dengan demikian diharapkan dapat menghentikan tindak pembunuhan yang masih terus dilakukan oleh komunis Tiongkok. 

Selama lebih dari tiga dekade, partai komunis Tiongkok terus dituduh secara paksa mengambil organ dari warganya sendiri. Korban dibunuh untuk diambil organ tubuhnya demi transplantasi.

Perdagangan organ manusia semacam ini merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia yang berdampak pada kita semua.

Tapi bagaimana pengambilan paksa organ dari tubuh hidup itu dilakukan oleh komunis Tiongkok ?

Dimana letak perbedaannya dengan sistem transplantasi di negara lain dalam hal cara pengambilan organ ?

Adakah buktinya bahwa pengambilan paksa organ sedang terjadi ?

“Kejahatan Organ,” sebuah lukisan minyak oleh Xiqiang Dong menggambarkan penyitaan organ dari seorang praktisi Falun Dafa yang masih hidup di Tiongkok. ( Xiqiang Dong)

Sebagian besar negara memiliki sistem donasi sukarela. Penerima diwajibkan menunggu organ itu muncul — yang mana bisa makan waktu terkadang sampai 3 atau 4 tahun. Ketika donor meninggal, yang paling cocok dalam daftar tunggu dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani transplantasi.

Tetapi partai komunis Tiongkok memiliki sistem yang sangat berbeda, yakni berdasarkan fungsi pencocokan berbalik. Penerima organ membayar untuk menemukan organ yang cocok dari sejumlah besar orang yang ditahan oleh pemerintah, setelah mendapatkan organ yang paling cocok dari seorang tahanan, ia kemudian dijadikan “pendonor”.

Tahanan tersebut akan dibunuh dan organnya diambil untuk transplantasi.

Transplantasi untuk organ seperti jantung, liver, dan ginjal dijadwalkan sebelumnya dan umumnya dapat diselesaikan dalam beberapa minggu menunggu.

Sistem donasi organ yang etis tidak mungkin dapat menyediakan organ sesuai permintaan.

Apakah tahanan hati nurani dibunuh untuk diambil organnya telah diperdebatkan selama bertahun-tahun. Akibatnya, pengadilan rakyat independen yang diketuai oleh pengacara Kerajaan Inggris Sir Geoffrey Ness dibentuk untuk menilai semua bukti yang ada.

Setelah 12 bulan, termasuk menyelenggarakan sidang dengar pendapat selama 5 hari, akhirnya pengadilan independen menyimpulkan :

“Pengambilan organ secara paksa dalam skala besar telah terjadi selama bertahun-tahun di berbagai tempat di seluruh Tiongkok”.

“Praktisi Falun Gong selalu menjadi salah satu korban — bahkan mungkin menjadi sumber pasokan organ utama dalam transplantasi di rumah-rumah sakit di Tiongkok”.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan warga etnis Uighur dijadikan sebagai bank organ.

Untuk memahami bagaimana kekejaman ini dimulai, kita perlu kembali ke akhir era tahun 1970, ketika ahli bedah Tiongkok mulai mentransplantasikan organ dari para terpidana mati.

Praktek ini telah banyak dikutuk.

Pada tahun 1994, Human Rights Watch melaporkan 3 temuan utama mereka :

Tahanan politik dan penjahat non-kekerasan lainnya digunakan sebagai sumber organ.

Dokter Tiongkok terlibat dalam tes medis pra-eksekusi dan mencocokkan data medis tahanan dengan penerima organ. “Biasanya siapa yang membayar lebih awal dialah yang dilayani lebih dahulu”.

Selain itu, eksekutor sengaja melakukan kesalahan untuk memastikan bahwa tahanan tidak mati pada saat pengambilan organ.

Sejak tahun 2000, sistem transplantasi di daratan Tiongkok berkembang pesat.

Pada saat yang sama, pihak berwenang meluncurkan kampanye kekerasan … dengan mencoba melenyapkan praktik qigong Buddhis dan latihan meditasi Falun Gong, yang di daratan Tiongkok saja telah diikuti oleh jutaan warga.

Karena semakin banyak praktisi Falun Gong yang ditahan di kamp kerja paksa, tempat penahanan ilegal dan penjara, jumlah transplantasi meningkat secara dramatis. Organ yang diperoleh dengan cepat ini tidak mungkin dapat diperoleh hanya dari jumlah tahanan yang dijatuhi hukuman mati. Sehingga, praktisi Falun Gong adalah sumber organ yang lebih sehat karena mereka tidak minum, tidak merokok, dan melakukan latihan qigong secara teratur, yang merupakan bagian dari latihan spiritual mereka.

Praktisi Falun Gong mengambil bagian dalam parade di New York pada 18 April 2021, untuk memperingati 22 tahun seruan damai 25 April dari 10.000 praktisi Falun Gong di Beijing. (Samira Bouaou/The Epoch Times)

Jumlah transplantasi organ liver pada tahun 2000 saja sudah mencapai 10 kali lipat dari jumlah pada tahun 1999. Pada tahun 2005, jumlah itu meningkat 3 kali lipat.

Seiring berkembangnya sistem transplantasi Tiongkok, jumlah orang yang ditahan sebagai stok organ juga terus bertambah.

Pada tahun 2017, warga Muslim etnis Uighur yang ditahan mulai meningkat. Menurut laporan bahwa banyak warga etnis Uighur “hilang”. Meskipun belakangan ini pemerintah Tiongkok mulai mengembangkan sistem donasi sukarela, namun sumber organ tetap tidak transparan.

Dari Juli 2018 hingga Juni 2019, anggota pengadilan independen dengan keahlian di berbagai bidang seperti hukum hak asasi manusia internasional, transplantasi organ, hubungan internasional, penelitian tentang urusan Tiongkok, dan bisnis telah meninjau sejumlah bukti, termasuk :

Kesaksian dari kerabat korban yang meninggal, rekan yang pernah ditahan, kesaksian dari warga Uighur dan praktisi Falun Gong yang ditahan yang dipaksa menjalani tes darah dan pemindaian organ, termasuk rontgen dada dan ultrasound, Beberapa dari mereka bahkan pernah diancam akan diambil organnya secara hidup-hidup.

Dari investigasi rahasia lewat sambungan telepon dan video yang dimulai pada tahun 2019 menunjukkan bahwa pejabat pemerintah dan ahli bedah mengakui bahwa organ tersedia sesuai permintaan, dan organ praktisi Falun Gong juga tersedia.

Dalam panggilan telepon forensik, mantan menteri kesehatan militer Tiongkok Bai Shuzhong mengatakan bahwa mantan Sekjen PKT Jiang Zemin secara langsung memerintahkan pembunuhan terhadap praktisi Falun Gong untuk mendapatkan organ.

(Percakapan yang direkam tersebut berbunyi :)

Investigator : Apakah pengambilan organ dari tubuh praktisi Falun Gong yang ditahan untuk keperluan transplantasi itu merupakan perintah yang berasal dari kepala Departemen Logistik Umum Tiongkok ?

Bai Shuzhong : Saat itu adalah Ketua Jiang, beliau yang menurunkan perintah, memberi petunjuk untuk melakukan hal itu, yakni transplantasi organ.

Pengadilan independen juga meninjau kompilasi catatan investigasi yang berbahasa Mandarin, termasuk penggunaan tempat tidur, tim bedah, dan pendapatan rumah sakit. Catatan ini menunjukkan bahwa setiap tahun ada transplantasi berjumlah antara 60.000 dan 100.000 kasus ….. jauh lebih banyak daripada yang diklaim oleh pihak berwenang Tiongkok. Pada tahun 2010, satu rumah sakit saja telah melaksanakan lebih dari 5.000 kasus transplantasi.

Bukti lain yang ditinjau meliputi juga :

Kebijakan resmi pemerintah Tiongkok dan dokumen tentang operasi bedah, laporan penelitian ilmiah di jurnal Tiongkok, juga merinci data meragukan tetapi jumlahnya yang konsisten dengan spekulasi tentang melakukan pembunuhan demi pengambilan organ.

Ada juga analisis statistik dari sistem donasi organ di daratan Tiongkok, yang menunjukkan bahwa angka donasi organ dipalsukan dan tidak dapat mewakili angka sebenarnya.

Tapi siapa yang bertanggung jawab atas tindakan ini ?

Juga, apa yang harus dilakukan ?

Institusi dan perusahaan medis harus mematuhi kewajiban komersial dan hak asasi manusia mereka… dan itu berarti memutuskan hubungan dengan Tiongkok dalam praktik, penelitian, dan pelatihan transplantasi organ.

Negara-negara harus memberlakukan undang-undang untuk menindak organisasi yang menyelenggarakan pariwisata transplantasi internasional dan pengiktnya, para pelaku di Tiongkok harus diberi sanksi. Pemerintah di seluruh dunia harus mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencari keadilan dan meminta pertanggungjawaban Partai Komunis Tiongkok atas tindakannya. Sebagai warga dunia, kita memiliki tanggung jawab untuk berbicara menentang pengambilan organ secara paksa.

Jika kita tidak bertindak sekarang, lebih banyak orang akan menjadi korban, semakin banyak nyawa akan melayang.

Mari kita bersama menyerukan STOP Pengambilan Paksa Organ!

The International Coalition to End Transplant Abuse in China (ETAC) adalah koalisi dari dibentuk bersama oleh para pengacara, akademisi, ahli etika, profesional medis, dan pembela hak asasi manusia yang bekerja untuk mengakhiri kejahatan pengambilan organ paksa yang dilakukan oleh PKT. (sin)

Iran Mengakui Serangan Rudal ke Dekat Gedung Konsulat AS di Irak Sebagai ‘Pembalasan’

oleh Li Qingyi

Kantor perdana menteri Irak pada Minggu (13/3),merilis sebuah video yang menunjukkan daerah di dekat gedung konsulat AS di Kota Erbil, Irak utara yang mendapat serangan rudal pada malam hari sebelumnya. 

Pada Minggu, pihak berwenang Iran mengaku bertanggung jawab terhadap serangan itu, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut sebagai pembalasan atas tewasnya 2 orang anggota Pengawal Revolusi Iran dalam serangan yang dilakukan Israel ke Suriah pekan lalu.

Pengawal Revolusi Iran mengklaim di situs web mereka bahwa bangunan yang mereka serang adalah pusat mata-mata Israel di kota Erbil.

Setelah serangan itu, perdana menteri Irak memimpin pertemuan Dewan Keamanan Nasional, mengutuk keras serangan Iran, mengatakan Iran melanggar hukum dan norma internasional dan menuntut penjelasan dari para pemimpin Iran.

Kantor berita semi-resmi Iran ‘Tasnim’ mengutip sebuah sumber yang mengatakan bahwa Iran menembakkan 10 buah rudal Fatah, termasuk beberapa rudal Fatah Conqueror-110 yang memiliki jangkauan sekitar 300 kilometer. Sumber itu mengatakan bahwa serangan menyebabkan jatuhnya banyak korban.

Seorang pejabat Irak di Baghdad mengatakan, beberapa rudal telah menghantam gedung konsulat AS di Erbil yang baru selesai dibangun tetapi belum ditempati. Ia juga menambahkan bahwa gedung konsulat AS sebenarnya yang dijadikan target serangan.

Tidak ada satu pun rudal yang mengenai gedung konsulat AS, tetapi penduduk di daerah pemukiman di sekitarnya yang terkena serangan. Demikian menurut kepala Kantor Media Luar Negeri Kurdistan. (sin)

Komandan Rusia Terbunuh Saat Serangan ke Ukraina, Presiden Zelensky: Kami Sedang Menuju Kemenangan

Jin Shi – NTD

Pemboman Rusia meluas ke kota-kota di Ukraina barat, pada Jumat (11/3/2022). Militer Ukraina mengumumkan bahwa mereka telah membunuh komandan resimen Rusia. Pada saat yang sama, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa perang telah mencapai titik balik dan Ukraina sedang menuju kemenangan

Pada hari itu rudal Rusia menghantam beberapa sasaran di Ukraina, merusak parah pusat kota Dnipro, meninggalkan kota itu dengan sisa kobaran puing-puing. 

“Pada malam hari, para penyerbu mengebom pabrik sepatu, kompleks apartemen, dan taman kanak-kanak di Dnipro. Mengapa melakukan ini? Ancaman apa yang ditimbulkan warga sipil ini terhadap Rusia?,” ujar Zelensky.

Bandara juga diserang di kota barat laut Lutsk, ibu kota pasukan Rusia yang menyerang Ukraina barat. Bandara Lutsk hanya berjarak 110 km dari perbatasan Polandia. Selain itu, pangkalan udara di kota barat daya Ivano-Frankivsk juga dihantam oleh rudal, menyebabkan asap membumbung tinggi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa mereka memiliki bukti yang dapat dipercaya bahwa Rusia telah berulang kali menggunakan bom curah di daerah-daerah berpenduduk Ukraina, suatu tindakan yang akan merupakan kejahatan perang. Bom cluster melepaskan puluhan hingga ratusan sub-bom setelah bom induk meledak ke target bom.

“Penggunaan bom curah di daerah padat penduduk melanggar prinsip-prinsip hukum humaniter internasional,” kata Liz Throssell, juru bicara Kantor Komisaris Hak Asasi Manusia PBB.

Di Ukraina utara, gambar menunjukkan bahwa konvoi Rusia sepanjang 60 kilometer telah dibubarkan dan ditata ulang, tersebar ke kota-kota dan hutan di dekat Kyiv. Pejabat pertahanan AS mengatakan pasukan Rusia maju sekitar 5 kilometer menuju Kyiv. Kementerian Pertahanan Inggris telah memperingatkan bahwa Moskow mungkin bersiap untuk menyerang Kyiv lagi.

Namun demikian, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Presiden Belarusia Alexander Lukashenko pada Jumat bahwa pembicaraan Rusia-Ukraina telah berubah menjadi positif.

“Negosiator saya memberitahukan bahwa ada beberapa perubahan positif,” ujarnya.

Putin tidak memberikan rincian lebih lanjut. Pihak Ukraina menyatakan pesimisme dan bahkan memperingatkan bahwa Belarus akan segera terseret ke dalam perang dan berpartisipasi langsung dalam perang melawan Ukraina.

Pada saat yang sama, militer Ukraina mengumumkan pada hari Jumat bahwa mereka telah membunuh Mayor Jenderal Andrey Kolesnikov, komandan Korps Angkatan Darat ke-29 Rusia, jenderal senior Rusia ketiga yang terbunuh sejauh ini. Namun, dunia luar tidak bisa secara independen mengkonfirmasi berita tersebut.

Pada Kamis, pasukan Ukraina menggagalkan resimen tank Rusia di luar Kyiv, mengatakan telah membunuh komandannya, Kolonel Zakharov. Kemenangan penyergapan ini dinilai sangat menginspirasi militer Ukraina dan melemahkan moral tentara Rusia.

“Kami bergerak menuju tujuan kami, menuju kemenangan,” kata Volodymyr Zelensky.

PBB mengatakan bahwa 2,5 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia menginvasi Ukraina. Sebanyak 549 warga sipil tercatat tewas, tetapi jumlah sebenarnya diperkirakan jauh lebih tinggi.

Anna Gorpenich, yang membawa kedua anaknya dalam perjalanan 40 jam ke perbatasan Polandia, menceritakan kengerian yang dia alami di Ukraina kepada Epoch Times.

“Tentara Rusia melemparkan bom langsung ke daerah pemukiman. Mereka melemparkan bom besar ke rumah warga sipil. Itu menakutkan. Orang-orang ketakutan. Pasukan Rusia beroperasi di daerah pemukiman dan menembaki warga sipil. Hal demikian terlalu menakutkan,” katanya. (hui)