Home Blog Page 349

Whistleblower Ungkap Program UFO Rahasia Militer AS “Percaya Atau Tidak Terserah Anda”

 Li Yan

Seorang veteran AU (Angkatan Udara) telah mengungkapkan, AS (Amerika Serikat) mempunyai suatu proyek militer rahasia, setidaknya selama beberapa dekade terus mendaur ulang pesawat terbang “yang bersumber dari non-manusia”, dengan kata lain yang kita kenal sebagai UFO (objek terbang tak dikenal, Unidentified Flying Object, red.).

David Charles Grusch yang berusia 36 tahun pernah berjasa di medan perang Afganistan, ia pernah menjabat di Badan Pengintaian Nasional (NRO), dan antara 2019 hingga 2021 menjabat sebagai perwakilan gugus tugas UAP (Fenomena Udara Tak Dikenal) dari kongres AS. Ia bahkan juga pernah bekerja di Badan Intelijen Geospasial Nasional (NGA), pada akhir 2021 hingga Juli 2022 dan menjabat sebagai penanggung jawab bersama analisa fenomena udara tak dikenal. Tim kerja tersebut belum lama ini telah berganti nama menjadi All Domain Anomaly Resolution Office atau disingkat AARO.

Situs berita The Debrief pada Senin (5/6) lalu pertama kalinya memberitakan, Grusch mengatakan dirinya telah menyerahkan laporan mengenai informasi rahasia kepada kongres AS juga kepada Inspektur Jenderal Badan Intelijen (ICIG). Ia bersikukuh beranggapan semua informasi tersebut membuktikan pemerintah AS, sekutu, dan para kontraktor Kemenhan selama beberapa dekade ini terus mendaur ulang sebagian bahkan seluruh benda terbang tak dikenal (UFO).

Kata-kata UFO, selama ini dikaitkan dengan “piring terbang” dan juga “mahluk alien”, dalam sebutan pemerintah telah digantikan dengan istilah “fenomena anomali tak dikenal” (UAP).

Grusch berkata, “Berdasarkan bentuk pesawat terbang dan pengujian ilmiah pada materialnya, serta susunan atom yang unik juga karakteristik radioaktifnya, semua benda yang didaur ulang ini setelah dianalisa dipastikan merupakan “sumber tak dikenal” (bukan bersumber dari kecerdasan manusia, melainkan dari planet asing atau sumber yang tidak diketahui).”

Bicara soal informasi yang diserahkan ke kongres AS dan ICIG Grusch mengatakan, disini tidak hanya sekedar menjelaskan tentang asal muasal atau status benda terbang tak dikenal saja, “Semua material ini termasuk benda terbang yang utuh atau sebagian utuh”.

Grusch juga diwawancarai oleh News Nation, mengatakan banyak pejabat senior dan mantan intel, banyak di antaranya yang telah dikenalnya bertahun-tahun, bagaimana mengungkap kepadanya, menyerahkan dokumen dan “bukti” lainnya, yang menjelaskan mereka turut ambil bagian dalam program daur ulang pesawat rahasia itu. “Semua (program) ini adalah mendaur ulang pesawat terbang yang bukan berasal dari teknologi manusia, bisa juga disebut pesawat luar angkasa jika Anda mau, atau pesawat terbang yang berasal dari dunia non-manusia.” Grusch mengatakan, benda terbang tak dikenal ini “ada yang mendarat, ada yang jatuh”.

“Baiklah, dengan sendirinya, ketika Anda mendaur ulang pesawat yang mendarat atau jatuh, kadang kala Anda akan menemukan penerbang (mahluk luar angkasa) yang sudah mati, percaya atau tidak terserah Anda. Walaupun ini kedengarannya tidak masuk akal, tapi ini adalah nyata. Kita (manusia) dipastikan tidaklah sendirian.” Ia berkata, “Bukti menjelaskan, melihat dari pengalaman, kita (manusia) tidak hidup sunyi sepi sendiri.”

Kepada The Debrief Grusch mengatakan, program daur ulang UFO selama beberapa dekade terakhir ini selalu disembunyikan pada beberapa lembaga terkait UAP, “Tidak memberikan laporan yang sesuai kepada lembaga pengawas”. Tujuan program tersebut mendaur ulang UFO adalah meneliti dan memanfaatkan lewat teknologi terkait, “Memperoleh keunggulan pertahanan nasional yang asimeteris”, agar dapat bersaing dengan lawan.

“Ada suatu gerakan intelijen palsu yang rumit yang mengincar warga AS, ini sungguh sangat tidak bermoral.” Grusch mengatakan pada News Nation, ia memahami “risiko individu yang teramat besar dan risiko profesi yang sangat signifikan” bila secara terbuka membahas topik ini.

Grusch berkata, sejak 2022, ia telah mulai menyerahkan catatan informasi rahasia, yang durasinya mencapai beberapa jam, setelah ditranskripsikan menjadi salinan dokumen yang mencapai ratusan halaman tebalnya, diantaranya termasuk data konkrit dalam program daur ulang material itu.

Beberapa orang anggota dalam proyek daur ulang tersebut kemudian membuktikan kebenaran informasi dalam surat pengaduan Grusch tersebut kepada Kantor Inspektur Jenderal. Purnawirawan kolonel Angkatan Darat yang bernama Karl Nell yang pernah bekerja bersama Grusch di tim UAP mengatakan kepada The Debrief, “Pada dasarnya, pernyataan terkaitnya adalah benar”. “Seperti halnya pemahaman yang tak terbantahkan, setidaknya sejumlah teknologi yang tidak jelas asal usulnya adalah berasal dari kecerdasan non-manusia”, imbuhnya.

Menurut kesepakatan, Grusch telah melaporkan kepada Kemenhan segala informasi yang rencananya akan dibeberkannya kepada The Debrief, dan Pentagon pada April lalu telah menyetujui pernyataan yang rencananya akan dipublikasikan itu — hanya beberapa hari sebelum Grusch meninggalkan pemerintahan.

Pejabat Kemenhan menyatakan, baru-baru ini Pentagon mendorong investigasi kasus kesaksian semacam ini, dan sedang melakukan peninjauan terhadap ratusan laporan baru. Namun mayoritas kejadian masih belum bisa dijelaskan. Direktur NASA Bill Nelson usai membaca laporan pemerintah terkait dari komunitas intelijen AS 2021 menyatakan, ia menilai umat manusia tidak “sebatang kara” di alam semesta ini. (sud/whs)

Warga Desa di Yunnan, Tiongkok  Panik Akibat 35 Kali Gempa dalam 20 Hari dan Sering Terdengar Suara Dentuman

0

oleh Li Enzhen

Baru-baru ini, penduduk desa Zhenxiong, Kabupaten Zhaotong, Provinsi Yunnan, Tiongkok telah dibuat panik oleh suara dentuman dan gempa bumi yang sering terjadi di sana, menyebabkan dinding rumah banyak penduduk mengalami keretakan. Laporan media resmi menyebutkan bahwa dalam 20 hari terakhir tercatat ada 35 kali gempa bumi yang terjadi di daerah tersebut, namun soal penyebab suara dentuman masih belum diketahui.

Beberapa video menunjukkan bahwa pada 13 Juni sekitar pukul 10:26, terdengar suara dentuman keras yang mengguncangkan rumah. Seluruh proses berlangsung selama beberapa detik. Ada juga video yang memperlihatkan adanya retakan sepanjang satu atau dua meter pada dinding rumah warga desa.

Pada 13 Juni pukul 13.58, sebuah video memperlihatkan beberapa orang dewasa dan anak-anak mereka yang sedang duduk-duduk di halaman sambil mengobrol. Tiba-tiba dikejutkan oleh suara mirip ledakan, kemudian tanah dan rumah berguncang. Semua orang itu sampai berdiri karena ketakutan, bahkan ada anak yang menangis dan menjerit.

Seorang warga di Desa Miaoshan mengatakan kepada media lokal “Jiupai News” bahwa sejak 26 Mei, dia sering mendengar suara dentuman dan guncangan seperti gempa bumi. Suara dentuman itu terdengar sampai beberapa kali pada 13 Juni, Bahkan guncangan sangat keras pada 14 Juni, sampai-sampai dinding rumah pun retak dan malam tidak berani tidur.

Seorang warga yang ditemui di Jalan Poji mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali merasakan guncangan keras dan terkejut pada 14 Juni sekitar pukul 9 pagi saat baru bangun tidur.

Selain itu, penduduk di banyak desa terdekat juga melaporkan adanya guncangan yang dirasakan baru-baru ini.

Media Tiongkok “Elephant News” melaporkan bahwa menurut penuturan penduduk setempat situasi ini sering terjadi akhir-akhir ini, sehingga banyak penduduk mengalami retak rumah dinding. “Terlalu sering, beginilah selama sepuluh hari terakhir, bahkan guncangan bisa terjadi sampai 7 atau 8 kali sehari”.

Penduduk desa mengatakan bahwa bukit di dekat Desa Miaoshan, Poji pernah retak akibat penambangan batu bara, dan beberapa orang telah melaporkan situasi itu kepada otoritas yang berwenang.

Dalam hal ini, staf Biro Pencegahan Gempa dan Mitigasi Bencana Kabupaten Zhenxiong memberikan tanggapannya pada 14 Juni yang menyebutkan bahwa respon getaran yang tergolong rendah yakni antara 1 – 2 magnitudo memang sering terpantau akhir-akhir ini, tetapi penyebabnya belum jelas.

Penduduk setempat mengatakan bahwa insiden serupa sudah terjadi 3 tahun lalu, tetapi belum ada upaya pemerintah setempat untuk mengatasinya.

Pada 5 Juni, penduduk setempat mendatangi sekretaris Komite Partai Kabupaten Zhenxiong untuk menyampaikan keluhannya tentang seringnya mendengar suara-suara dentuman dan guncangan mirip gempa bumi yang mungkin dapat menimbulkan longsornya bukit, yang sudah terjadi 2 tahun lampau. Meskipun ada petugas dari dinas yang melakukan inspeksi tetapi tidak ada kabar beritanya. Situasi saat ini semakin serius, khawatir terjadi longsornya bukit dan ambruknya rumah penduduk akibat adanya pertambangan batu bara di dekatnya. Penduduk berharap para pimpinan yang berwenang dapat memberikan solusi untuk mengatasinya.

Setelah kejadian ini menjadi perhatian publik, maka pada 14 Juni, Kabupaten Zhenxiong secara resmi mengeluarkan pengumuman yang berbunyi : Sejak 26 Mei tahun ini, departemen gempa telah memantau total 35 kejadian gempa bumi di daerah ini, termasuk : Ada 3 gempa bumi di atas magnitudo 2, 11 gempa bumi antara magnitudo 1.0 hingga 1.9, dan 21 gempa bumi di bawah magnitudo 1. Magnitudo terbesar adalah magnitudo 2.5, yang terjadi pada 13 Juni pukul 10:26:36. Saat ini, departemen terkait telah membentuk satuan tugas khusus untuk melakukan investigasi.

Netizen Tiongkok dalam mengomentari tanggapan pihak berwenang mengatakan : “Bohong, mana mungkin gempa bumi berkekuatan 2,5 magnitudo menghasilkan guncangan sebesar itu !” “Penduduk desa di sana mengatakan bahwa itu ledakan dalam tambang batu bara”. “Sangat tidak aman !” “Setiap hari hidup dalam kekhawatiran, takut rumah ambruk” “Untuk apa memelihara begitu banyak pegawai negeri, apa yang mereka lakukan ?”

Ada pula netizen yang berkomentar : “Jangan-jangan tanah di bawa tambang batu bara itu sudah kosong, sehingga bukit saja sudah terlihat ada keretakan” “Batu bara dalam tambang di Zhenxiong sudah habis digali, kekayaan sudah diambil orang kecuali bencana yang ditinggalkan” “Apakah bukit runtuh akibat penambangan dengan ledakan ? Atau terjadi ambles di bagian dalam bukit ? Mengapa tidak dilakukan pengendalian sebelum benar-benar jatuh korban jiwa ?” (sin)

Partai Komunis Tiongkok Memperketat Kendali Atas Perekonomian Tiongkok

0

Antonio Graceffo

Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengintensifkan kontrol atas ekonomi dengan wakil perdana menteri dan badan pengawas baru.

Di bawah kepemimpinan Xi Jinping, PKT terus menerus memperketat cengkeramannya terhadap ekonomi, termasuk keuangan dan perbankan. Kini, Wakil Perdana Menteri He Lifeng yang baru saja diangkat dan beberapa badan baru yang dipimpin partai akan memastikan sistem keuangan negara sesuai dengan prinsip-prinsip PKT. Menanamkan nilai-nilai PKT ke dalam sistem perbankan dan keuangan adalah langkah mundur terbaru ke masa perencanaan terpusat yang lebih ortodoks. Perkembangan ekonomi tercepat di Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terjadi pada masa pembukaannya, tetapi sekarang Xi tampaknya lebih menghargai ideologi partai daripada pertumbuhan ekonomi.

Dia, sekutu dekat Xi, telah bekerja untuk pemerintah pusat sejak tahun 1980-an, mengalami pergeseran dari komunisme penuh ke sosialisme pasar, ke liberalisasi, dan sekarang ke konsolidasi yang lebih besar dari kontrol PKT di bawah Xi. Sebagai wakil perdana menteri, ia akan mengawasi kebijakan industri dan negosiasi perdagangan. Dia menghabiskan lima tahun terakhir sebagai perencana pusat terkemuka untuk ekonomi Tiongkok dan sekarang akan memiliki pengaruh yang lebih besar untuk memastikan rencana dan dekrit Xi diikuti.

Ketika pertumbuhan ekonomi RRT melambat, pendekatan PKT adalah kembali mengandalkan perusahaan milik negara dan pengawasan PKT terhadap perusahaan-perusahaan. Xi dan He mendukung pertumbuhan yang dipimpin oleh negara, dengan fokus pada perusahaan milik negara dan sektor publik. Di sisi lain, hal ini berarti meningkatkan utang RRT, yang sudah mencapai 300% dari PDB.

He sebelumnya adalah ketua dan sekretaris Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional PKT, sebuah badan perencanaan nasional yang bertanggung jawab untuk mengalihkan negara ini dari ketergantungan pada perusahaan-perusahaan asing dan mendorong perusahaan-perusahaan milik negara.

Selain menunjuk perdana menteri baru, beberapa badan pengawas keuangan baru juga dibentuk. Badan-badan ini, yang akan diawasi oleh komite pusat PKT, termasuk Administrasi Negara untuk Regulasi Keuangan (SAFR), Komisi Keuangan Pusat (CFC), dan Komisi Kerja Keuangan Pusat (CFWC).

SAFR akan mengawasi sektor keuangan, tidak termasuk sekuritas, dan melapor langsung ke Dewan Negara, yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Qiang. Menurut anggaran tahun 2023, SAFR berencana untuk memeriksa 2.500 lembaga perbankan dan 800 lembaga keuangan non-perbankan di seluruh negeri. 

Sebuah rencana reformasi PKT yang diterbitkan pada bulan Maret menyatakan bahwa tujuan CFC adalah untuk “memperkuat kepemimpinan terpusat dan terpadu Komite Sentral partai atas pekerjaan keuangan.”

CFWC, yang akan dipimpin oleh seorang anggota politbiro, bertanggung jawab untuk mengawasi peran ideologi dan politik PKT dalam sistem keuangan Tiongkok. Sebagai komisi pembangunan partai, CFWC akan memastikan bahwa sistem keuangan selaras dengan tujuan dan teori PKT, serta moral dan disiplin partai.

Secara teknis, CFWC bukanlah organisasi baru, melainkan kelahiran kembali CFWC yang asli, yang didirikan pada tahun 1998 di bawah mantan pemimpin Jiang Zemin. Pada saat itu, CFWC dimaksudkan untuk mengamankan peran PKT dalam sistem perbankan dan keuangan, tetapi tanpa mempengaruhi perkembangan bisnis. CFWC yang lama,  dibubarkan pada tahun 2003, dimaksudkan untuk memastikan pemisahan antara pemerintah dan bisnis. 

Di bawah kepemimpinan Xi, CFWC akan membantu memasukkan sektor keuangan ke dalam penggabungan ini. Dengan pembentukan kembali CFWC, Xi dan sekutunya akan dapat lebih cepat merestrukturisasi elemen-elemen dalam industri keuangan, membersihkan sisa-sisa penentangan dari pemerintahan sebelumnya, dan mengisi posisi-posisi dengan para loyalis Xi.

Pada saat bank sentral AS- The Federal Reserve  menaikkan suku bunga, dan Tiongkok mengambil kebijakan ekspansif, People’s Bank of China (PBoC) akan kehilangan kemampuannya untuk memberlakukan kebijakan moneter yang independen. 

Di Amerika Serikat, partai politik, pemerintah, dan bisnis adalah entitas yang terpisah. Dan, di dalam pemerintahan, ada pembagian kekuasaan dengan checks and balances. Selain itu, The Fed independen dari pemerintah. 

Di Tiongkok, Xi memegang jabatan-jabatan tertinggi di partai dan pemerintah. Loyalis, orang yang ditunjuk, dan anggota politbiro sekarang akan memiliki kontrol yang lebih besar atas perbankan dan keuangan. Dapat dikatakan bahwa Xi melembagakan  Belt and Road Initiative (BRI) karena sekarang semua jalan tampaknya mengarah ke Xi.

Antonio Graceffo, Ph.D., adalah seorang analis ekonomi Tiongkok yang telah menghabiskan lebih dari 20 tahun di Asia. Dia adalah lulusan Universitas Olahraga Shanghai, memegang gelar Tiongkok-MBA dari Universitas Jiaotong Shanghai, dan saat ini sedang mempelajari pertahanan nasional di American Military University. Dia adalah penulis “Beyond the Belt and Road: China’s Global Economic Expansion.”

Lagu Band The Beatles Terbaru dan Terakhir Akan Dirilis dengan Sedikit Bantuan AI

Daniel Y. Teng

Sebuah lagu baru dan terakhir dari The Beatles sedang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (AI), menurut mantan anggota band Paul McCartney.

Akan dirilis akhir tahun ini, lagu baru ini diduga dibuat berdasarkan rekaman awal lagu “Now and Then” milik John Lennon dari tahun 1978.

Lennon membuat rekaman tersebut pada sebuah kaset tua di apartemennya di New York City sebelum dia meninggal dunia.

Istrinya, Yoko Ono, kemudian memberikan rekaman tersebut (dan demo lainnya) yang diberi label “For Paul” kepada McCartney. Dua dari rekaman tersebut diselesaikan dan dirilis pada pertengahan tahun 90-an: “Free As A Bird” dan “Real Love”.

Lagu Beatles “baru” yang ketiga pada awalnya sempat dipertimbangkan, namun kemudian dikesampingkan karena masalah pada audio, termasuk suara background.

“Judulnya tidak terlalu bagus, perlu sedikit pengerjaan ulang, tetapi memiliki syair yang indah, dan ada John yang menyanyikannya,” kata McCartney kepada Q Magazine.

“[Tapi] George tidak menyukainya. The Beatles adalah sebuah demokrasi, kami tidak melakukannya.”

Sekarang dengan AI, suara Lennon dapat diekstraksi dari kaset dan direkam ulang.

“Kami baru saja menyelesaikannya, dan akan dirilis tahun ini,” kata McCartney kepada BBC4 pada 13 Juni.

Peter Jackson, sutradara serial dokumenter 2021, Get Back, mampu “mengekstrak suara John dari kaset yang sudah usang,” kata McCartney.

“Kami memiliki suara John dan piano, dan dia bisa memisahkannya dengan AI. Mereka mengatakan kepada mesin: ‘Itu suaranya. Ini adalah gitar. Hilangkan gitarnya’.

“Jadi, ketika kami datang untuk membuat apa yang akan menjadi rekaman terakhir The Beatles, itu adalah demo yang dimiliki John, dan kami dapat mengambil suara John dan membuatnya murni melalui AI ini. Kemudian kami dapat mencampur rekaman tersebut, seperti yang biasanya Anda lakukan. Jadi, ini memberi Anda semacam kelonggaran.”

McCartney mengakui bahwa menggunakan AI itu “agak menakutkan tapi mengasyikkan karena ini adalah masa depan.”

Peran AI dalam Masyarakat?

Kemunculan ChatGPT belakangan ini, tools bertenaga AI yang dapat diakses secara luas  dapat melibatkan publik dalam berbagai macam percakapan, telah memicu pertanyaan mengenai peran AI dalam masyarakat.

Pertanyaan-pertanyaan kunci yang diajukan oleh chatbot termasuk apa dampak AI terhadap lapangan pekerjaan, apakah informasi yang diberikan oleh AI Chatbots dapat dipercaya, dan pertanyaan eksistensial yang lebih luas seperti apakah AI akan melampaui atau menggantikan manusia (atau mencapai “singularitas”).

Perdebatan serupa terjadi pada tahun 1996 ketika para ilmuwan berhasil mengkloning seekor domba betina, Dolly, yang menimbulkan pertanyaan apakah kloning manusia akan terjadi selanjutnya.

Para senator AS dan pemerintah di negara-negara maju sedang menyelidiki bagaimana cara mengatur perkembangan AI di tahun-tahun mendatang.

Di ruang kreatif, AI sudah digunakan untuk menciptakan “musik” dan “seni”.

Sebagai contoh, Freddie Mercury, mendiang vokalis band rock Inggris Queen, menyanyikan ulang lagu Thriller milik Michael Jackson dan Perfect milik Ed Sheeran di YouTube-meskipun bagi telinga yang jeli, keterbatasan AI dalam bernyanyi dapat terdengar.

Situasi ini  menimbulkan masalah hukum terkait hak cipta. Sebagai contoh, perusahaan media visual, Getty Images, telah menggugat Stability AI karena “mengikis” atau menggunakan gambar-gambarnya secara ilegal untuk membuat karya-karyanya sendiri.

AI Generatif bekerja dengan “mengikis” konten yang sudah ada untuk “melatih” dirinya sendiri tentang cara membuat karya baru, termasuk puisi, seni visual, dan musik.

Sting : Musisi Menghadapi ‘Pertempuran’ di Tahun-tahun Mendatang

Mantan vokalis band The Police, Sting, memperingatkan para musisi bahwa mereka akan menghadapi “pertempuran” dengan AI di tahun-tahun mendatang.

“Itu akan menjadi pertempuran yang harus kita hadapi dalam beberapa tahun ke depan: Mempertahankan sumber daya manusia kita melawan AI,” kata Sting kepada BBC. 

” Tools ini sangat berguna, tapi kita harus mengemudikannya.”

“Saya rasa kita tidak bisa membiarkan mesin-mesin itu mengambil alih begitu saja. Kita harus waspada.”

Dia menyamakan musik yang dihasilkan AI dengan CGI dalam film.

“Saya langsung bosan saat melihat gambar yang dihasilkan oleh komputer. Saya membayangkan saya akan merasakan hal yang sama ketika melihat AI membuat musik.”

Peter Tregear, direktur Little Hall di University of Melbourne, sebelumnya  memperingatkan bahwa AI dapat mendorong konsumerisme yang lebih merajalela.

“Akan jauh lebih mudah dan lebih murah untuk menggarisbawahi materi visual sehingga menjadi ada di mana-mana,” kata Tregear sebelumnya kepada The Epoch Times.

“Anda melihat orang-orang berjalan-jalan dan pada dasarnya terhubung dengan kabel selama 24 jam. Mereka bangun dengan musik, memasang headphone, dan menggunakan ponsel sepanjang hari. Begitu mereka mengeluarkannya, mereka berada di sebuah toko yang memiliki musik sebagai latar belakangnya,” tambahnya.

“Kita perlu mengubah kurikulum yang kita ajarkan kepada anak-anak dari sekolah dasar dan seterusnya sehingga mereka ‘sadar secara audio’ atau diberdayakan. Jika tidak, kita hanya akan menerimanya dan bergantung padanya,”  kata Tregear. 

Hasil Studi : Menggunakan Ponsel Secara Massif Meningkatkan Risiko Hipertensi

0

David Chu

Entah itu untuk bekerja atau untuk tetap berhubungan dengan teman dan keluarga, banyak orang-orang menghabiskan waktu berjam-jam dengan ponsel mereka setiap hari. Namun, orang jarang mempertimbangkan apakah kebiasaan ini dapat membahayakan kesehatan mereka. Sebuah penelitian menemukan bahwa menggunakan ponsel selama 30 menit atau lebih per minggu dapat meningkatkan risiko hipertensi.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Canadian Journal of Cardiology menyatakan bahwa hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama untuk serangan jantung dan stroke dan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Menurut perkiraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 1,28 miliar orang dewasa berusia 30 hingga 79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi.

Laporan American Heart Association (AHA) tahun 2023 menunjukkan bahwa 46,7 persen orang Amerika berusia di atas 20 tahun (lebih dari 122 juta) menderita hipertensi. Studi Canadian Journal of Cardiology memprediksi bahwa pada tahun 2025, jumlah orang di seluruh dunia yang menderita hipertensi akan melebihi 1,56 miliar.

Durasi Panggilan Telepon Seluler Berhubungan dengan Risiko Hipertensi

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 4 Mei di situs web European Society of Cardiology (ESC), dibandingkan dengan orang yang berbicara di ponsel mereka kurang dari 30 menit per minggu, mereka yang berbicara selama setengah jam atau lebih memiliki risiko 12 persen lebih tinggi terkena hipertensi. 

Untuk menyelidiki lebih lanjut hubungan antara membuat dan menerima panggilan telepon seluler dan hipertensi yang baru berkembang, para peneliti menggunakan data dari 212.046 partisipan di UK Biobank yang tidak memiliki riwayat hipertensi dan berusia rata-rata 53,7 tahun (37 hingga 73). Di antara para partisipan tersebut, 87,6 persen adalah pengguna ponsel, yang didefinisikan sebagai mereka yang melakukan atau menerima setidaknya satu kali panggilan telepon per minggu. 

Survei kuesioner mencakup lama penggunaan, jam mingguan, dan penggunaan perangkat bebas genggam/speakerphone.

Untuk menghilangkan gangguan dari faktor-faktor lain pada hubungan antara penggunaan ponsel dan hipertensi, para peneliti menyesuaikan indeks untuk usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI), ras, faktor sosioekonomi, riwayat keluarga dengan hipertensi, tingkat pendidikan, status merokok, tekanan darah, lemak darah, peradangan, kadar gula darah, fungsi ginjal, dan pengobatan untuk menurunkan kadar kolesterol atau gula darah.

Dalam penelitian ini, para peneliti mengikuti partisipan hingga 12 tahun (waktu median) dan menemukan bahwa 13.984 partisipan (6,6 persen) didiagnosis menderita hipertensi. Pengguna ponsel memiliki risiko 7 persen lebih tinggi terkena hipertensi dibandingkan yang bukan pengguna.

Studi ini juga menemukan bahwa dibandingkan dengan peserta yang berbicara di ponsel kurang dari lima menit per minggu, mereka yang berbicara selama 30 hingga 59 menit per minggu; satu hingga tiga jam; empat hingga enam jam; dan lebih dari enam jam per minggu meningkatkan risiko terkena hipertensi sebesar 8 persen, 13 persen, 16 persen, dan 25 persen. Di antara pengguna ponsel, lama penggunaan dan penggunaan perangkat bebas genggam/speakerphone tidak secara signifikan terkait dengan perkembangan hipertensi.

Analisis menunjukkan bahwa mereka yang memiliki risiko genetik tinggi yang berbicara di telepon selama setidaknya 30 menit per minggu memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena hipertensi: Kemungkinan mereka terkena hipertensi 33 persen lebih tinggi dibandingkan dengan peserta dengan risiko genetik rendah yang berbicara di telepon kurang dari 30 menit per minggu.

“Temuan kami menunjukkan bahwa berbicara di ponsel mungkin tidak memengaruhi risiko terkena tekanan darah tinggi selama waktu menelepon mingguan dijaga di bawah setengah jam. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mereplikasi hasilnya, tetapi sampai saat itu, tampaknya lebih bijaksana untuk menjaga agar panggilan telepon seluler seminimal mungkin untuk menjaga kesehatan jantung,” kata penulis penelitian Profesor Xianhui Qin dari Southern Medical University, Guangzhou, Tiongkok.

Potensi Risiko Kesehatan dari Penggunaan Ponsel Secara Massif 

Berdasarkan perkiraan International Telecommunication Union (ITU), 5,3 miliar dari 8 miliar populasi dunia saat ini sedang online, atau 66 persen dari total populasi. Pada saat yang sama, tiga perempat orang berusia 10 tahun ke atas memiliki ponsel. Penelitian menunjukkan bahwa radiasi dari perangkat transmisi nirkabel dapat mempengaruhi kesehatan manusia.

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam International Journal of Health Sciences menunjukkan potensi risiko kesehatan dari penggunaan ponsel. Selain jumlah panggilan telepon harian, durasi panggilan dan waktu penggunaan secara keseluruhan merupakan faktor penting yang meningkatkan risiko kesehatan terkait.

Ponsel memancarkan energi frekuensi radio, yang merupakan radiasi elektromagnetik nonionisasi. Pada tahun 2011, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan radiasi ponsel sebagai kemungkinan karsinogen. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) merekomendasikan untuk membatasi penggunaan ponsel untuk mengurangi risiko kesehatan, terutama bagi anak-anak.

Sebuah studi tahun 1998 yang diterbitkan dalam The Lancet melaporkan bahwa paparan radiasi ponsel meningkatkan risiko hipertensi kardiovaskular. Data menunjukkan bahwa paparan radiasi ponsel meningkatkan aktivitas saraf simpatik dan meningkatkan tekanan darah istirahat sebesar 5 hingga 10 milimeter air raksa (mmHg), kemungkinan disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah yang signifikan.

Tekanan Darah Tinggi Mempengaruhi Fungsi Otak

Menurut World Alzheimer Report 2014, beberapa penelitian pada populasi besar yang berusia di atas 15 hingga 40 tahun menemukan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi di usia paruh baya (biasanya antara 40 dan 64 tahun) lebih mungkin mengembangkan demensia vaskular di tahun-tahun berikutnya.

Demensia vaskular adalah jenis demensia kedua yang paling umum terjadi setelah penyakit Alzheimer. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otak, sehingga sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik.

Tekanan darah tinggi memberikan banyak tekanan pada arteri, menyebabkannya menjadi lebih tebal, lebih keras, dan lebih sempit, yang dikenal sebagai arteriosklerosis. Penyempitan arteri ini dapat terjadi di otak, menyebabkan kekurangan nutrisi dan oksigen yang diperlukan, merusak sel-sel otak, dan mencegah fungsi otak yang normal.

Tekanan darah tinggi juga merupakan penyebab utama stroke. Penyebab stroke yang paling umum adalah penyumbatan arteri di otak (stroke iskemik). Penyebab penting lain dari stroke adalah pecahnya arteri di otak, yang menyebabkan stroke hemoragik atau pendarahan otak.

Alzheimer’s Society merekomendasikan untuk melakukan langkah-langkah berikut ini untuk menurunkan tekanan darah:

1- Berhenti merokok, menurunkan berat badan, berolahraga secara teratur, makan makanan rendah garam, dan mengurangi asupan kafein dan alkohol.

2- Gunakan obat tekanan darah yang diresepkan (yang telah terbukti aman dan efektif) untuk mengendalikan tekanan darah tinggi.

Orang dengan tekanan darah tinggi harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan bantuan dan nasihat yang efektif sebelum mencoba perubahan gaya hidup atau menggunakan obat baru.

David Chu adalah jurnalis yang berbasis di London yang telah bekerja di sektor keuangan selama hampir 30 tahun di kota-kota besar di Tiongkok dan luar negeri, termasuk Korea Selatan, Thailand, dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Ia dilahirkan dalam keluarga yang berspesialisasi dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok dan memiliki latar belakang sastra Tiongkok kuno

Pejabat Perbatasan AS : Jumlah Penyeberang Ilegal Asal Tiongkok Melonjak Tahun Ini

oleh Gao Shan

Kepala Patroli Perbatasan Selatan Amerika Serikat mengatakan bahwa jumlah warga negara Tiongkok yang mencoba memasuki Amerika Serikat secara ilegal dalam 7 bulan pertama tahun anggaran 2023 telah mengalami lonjakan yang signifikan.

Raul Ortiz, Kapten Patroli Perbatasan AS yang telah bekerja di lembaga penegak hukum selama lebih dari 30 tahun dan akan pensiun bulan depan, telah membagikan data terbaru tentang imigrasi ilegal tahun anggaran 2022 – 2023 melalui akunnya di Twitter pada 9 Juni.

Data tersebut menunjukkan bahwa pada tahun fiskal 2021 jumlah imigran gelap asal Tiongkok tercatat sebanyak 342 orang. Namun, jumlah itu naik menjadi 1.987 orang pada tahun fiskal 2022.

Dalam tujuh bulan pertama tahun fiskal 2023 saja, petugas penegak hukum perbatasan telah mencatat 9.753 kasus warga negara Tiongkok yang berusaha masuk AS secara ilegal lewat menerobos perbatasan. 

Kepala Patroli Perbatasan AS Raul Ortiz pada pertemuan komunitas di Del Rio, Texas, pada 24 Juni 2021. (Charlotte Cuthbertson / The Epoch Times)

Ketegangan antara Beijing dengan Washington meningkat di tengah meningkatnya jumlah imigrasi ilegal dari Tiongkok. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh tindakan Beijing yang semakin agresif terhadap Taiwan yang berpemerintahan sendiri secara de facto, melakukan pengawasan, pelecehan, dan penculikan terhadap etnis Tionghoa di Amerika Serikat. Dan berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang terdokumentasi.

Warga sipil di Tiongkok sangat pesimis terhadap masa depan negara

Pakar urusan Tiongkok Gordon Chang sebelumnya pernah mengatakan kepada Daily Caller : “Saat ini di Tiongkok, warga sipil sangat pesimis terhadap masa depan negara, terutama kaum muda berusia 20-an. Jadi bisa dimaklumi jika mereka mencoba untuk meninggalkan Tiongkok dengan tujuan masuk Amerika Serikat. Selain itu, sebagaimana kita ketahui bahwa mereka ini umunya berasal dari keluarga ekonomi menengah. Hal ini mencerminkan bahwa masalah dalam masyarakat Tiongkok sudah sangat serius.”

Patroli Perbatasan AS tidak merilis angka resmi untuk keterlibatannya dengan imigran ilegal dari Afghanistan, tetapi laporan “Foreign Policy” bulan Maret menyebutkan bahwa lebih dari 150.000 warga Afghanistan telah mengajukan permohonan visa imigran khusus sejak penarikan pasukan AS dari Afghanistan pada bulan Agustus 2021. Pada saat itu, para pemimpin pemerintah Afghanistan yang didukung AS telah melarikan diri dari negara itu, dan Taliban telah merebut ibu kota, Kabul.

The Epoch Times telah menghubungi Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS untuk memberikan komentarnya.

Data yang dirilis Raul Ortiz juga menunjukkan adanya peningkatan jumlah imigran ilegal dari Aljazair, Djibouti, Dominika, Mesir, Ethiopia, Mauritania, Paraguay, dan Vietnam.

Sesaat sebelum Ortiz mengungkapkan data yang relevan itu, langkah-langkah untuk mendeportasi imigran ilegal yang diberlakukan di bawah klausula pembatasan kesehatan darurat no. 42 pada Konstitusi AS baru saja dicabut. Ketentuan tersebut memungkinkan aparat penegak hukum untuk segera mendeportasi imigran ilegal kembali ke Meksiko jika mereka yakin bahwa imigran ilegal ini dapat mengancam kesehatan masyarakat Amerika.

Data menunjukkan bahwa pada tahun 2022, jumlah imigran ilegal yang tertangkap oleh Patroli Perbatasan AS di wilayah perbatasan selatan telah memecahkan rekor yang banyaknya mencapai 2,2 juta.

DHS mengklaim jumlah penyeberangan perbatasan ilegal menurun

Terlepas dari kekhawatiran bahwa penyeberangan perbatasan ilegal akan melonjak setelah pencabutan klausula no. 42, tetapi pemerintahan Biden dalam laporannya menyebutkan jumlah penyeberangan perbatasan ilegal menurun.

Gambar menunjukkan pada 16 November 2022, di Piedras Negras, Meksiko yang dekat dengan perbatasan AS, sejumlah orang penyeberang ilegal sedang berjalan untuk memasuki wilayah Amerika Serikat. (Alfredo Estrella/AFP)

Dalam memo tertanggal 6 Juni, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (United States Department of Homeland Security. DHS) menyebutkan : “Sebagai hasil dari perencanaan dan pelaksanaan, yakni konsekuensi yang lebih berat bagi imigran ilegal, sejak 11 Mei tahun ini insiden masuk AS secara ilegal lewat pintu perbatasan di barat daya telah menurun lebih dari 70%”.

Memo DHS juga mencatat : “Kebijakan pemerintah (Biden) sedang berjalan sebagaimana mestinya”.

Namun, pada tahun fiskal 2023, petugas perbatasan telah mencatat lebih dari 1,8 juta temuan imigran gelap di perbatasan AS.

Sementara itu, Joseph Cuffari, Inspektur Jenderal DHS memperingatkan bahwa pekerjaan di perbatasan AS berada di bawah tekanan karena kekurangan staf, salah urus dan perencanaan SDM, semangat staf rendah terjadi pada saat jumlah migran yang melintasi perbatasan masih terus melonjak.

Dia mengatakan situasi saat ini telah mengakibatkan banyak petugas harus mengambil alih tugas yang berada di luar tanggung jawab mereka, hal mana sangat mengganggu mereka dalam menjalankan tugas penegakan hukum.

Dalam laporan panjang yang diterbitkan pada Mei tahun ini, Joseph Cuffari menekankan bahwa pemerintahan Biden perlu menilai kembali dan secara strategis mengubah masalah kepegawaian perbatasan, jika tidak maka akan menghadapi risiko pergantian yang tinggi dan pensiun dini. Pada akhirnya, dia yakin, ini akan mempengaruhi tugas pengamanan di pintu masuk perbatasan AS. (sin)

Strategi Keamanan Nasional Jerman yang Baru : Tiongkok adalah Lawan yang Sistemik

oleh Yan Shu

Pada Rabu (14 Juni) Jerman mengumumkan strategi keamanan nasional pertamanya, yang mendefinisikan pemerintahan partai komunis Tiongkok sebagai lawan sistemik, karena Beijing terus berupaya meningkatkan ancaman terhadap keamanan global

Kabinet Jerman resmi meluncurkan strategi keamanan nasional pertama negara itu yang panjangnya mencapai lebih dari 40 halaman pada Rabu (14 Juni). Isinya mencantumkan sembilan masalah  sebagai inti dari keamanan Jerman, termasuk perlindungan terhadap pengaruh asing dan kegiatan spionase, termasuk juga perlindungan teknologi dan infrastruktur penting, keamanan jaringan, ruang angkasa, dan lain-lain.

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan : “Keamanan kami, juga bersandar pada Uni Eropa dan aliansi transatlantik, adalah dan tetap menjadi inti (kebijakan keamanan)”.

Meskipun Tiongkok adalah mitra dagang Jerman yang paling penting, strategi baru tersebut masih menyebutkan dengan tanpa tedeng aling-aling soal pemerintah komunis Tiongkok yang terus mencoba untuk mengubah tatanan internasional berbasis hukum, dan secara agresif untuk memaksakan hegemoninya di Asia.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan : “Keamanan di abad ke-21 bukan hanya di bidang militer dan diplomatik… Keamanan berarti tidak dimata-matai oleh PKT saat bertemu teman, atau dimanipulasi oleh robot Rusia saat menjelajahi jejaring sosial”.

Namun, Olaf Scholz menekankan bahwa yang dicari Jerman bukanlah memisahkan diri dari Tiongkok, melainkan meminimalkan risiko. Strategi baru mendefinisikan Tiongkok sebagai “mitra, pesaing, dan musuh sistemik”, sejalan dengan formulasi Uni Eropa, meski menekankan bahwa “porsi dari persaingan dan permusuhan telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.”

Scholz juga mengatakan bahwa rincian dari strategi Tiongkok segera akan dikeluarkan. (sin)

Viral! Lionel Messi, Ditahan Aparat Tiongkok di Bandara Beijing Karena Masalah Visa

0

Alex Wu

Superstar sepak bola Argentina, Lionel Messi, tiba di Beijing pada 10 Juni menjelang pertandingan persahabatan melawan Australia di Stadion Pekerja Beijing pada 15 Juni, tetapi ditahan oleh polisi Tiongkok di bandara selama lebih dari dua jam karena masalah visa.

Ini merupakan kunjungan ketujuh Messi ke Tiongkok, dan segerombolan penggemar menunggunya di bandara-dengan banyak di antaranya mengenakan replika jersey biru-putih Argentina no. 10 yang dipopulerkan oleh Messi dan pemain hebat lainnya, seperti Diego Maradona.

Menurut laporan media, pemenang Piala Dunia ini dihentikan di bea cukai setelah tiba di bandara Beijing, dan ditahan karena tidak memiliki visa masuk.

Setelah pindah dari Argentina ke klub Spanyol, Barcelona saat masih kecil, Messi kini memiliki dua kewarganegaraan, dan memegang paspor Argentina dan Spanyol. Namun, menurut perjanjian visa rezim Tiongkok, pemegang paspor Argentina dapat mengajukan visa turis dan bisnis yang berlaku selama sepuluh tahun dan beberapa kali kunjungan saat masuk ke Tiongkok, sementara pemegang paspor Spanyol harus mendapatkan visa terlebih dahulu untuk masuk ke negara itu.

Messi membawa paspor Spanyolnya ke Tiongkok kali ini, dan dilaporkan belum mengajukan visa. Meskipun Spanyol tidak memiliki perjanjian bebas visa dengan Tiongkok, pemegang paspor Spanyol dapat memasuki Taiwan tanpa visa.

Messi dilaporkan telah bertanya kepada staf bea cukai Tiongkok, “Bukankah Taiwan adalah Tiongkok?” Pertanyaan itu menghasilkan keheningan yang canggung, karena staf bea cukai di Beijing tidak bisa menjawab, menurut laporan media.

Messi tertahan di bandara selama sekitar 2 jam hingga pejabat Tiongkok memberikannya visa yang dipercepat. Insiden ini menjadi viral di media sosial Tiongkok dan platform media sosial internasional yang sering dikunjungi oleh pengguna berbahasa Mandarin.

Masalah Bebas Visa

Sebagian besar negara di dunia mengikuti prinsip visa masuk “timbal balik dan saling menguntungkan” -yaitu, jika kedua negara setuju, mereka dapat membebaskan warga negara masing-masing dari persyaratan visa masuk yang paling ketat. Menurut data rezim partai komunis Tiongkok, pada 2019 hanya ada 14 negara yang memiliki bebas visa timbal balik penuh dengan Tiongkok.

Menanggapi insiden visa Messi, beberapa netizen mempertanyakan mengapa masuk ke Tiongkok harus begitu sulit. Beberapa berkomentar bahwa rezim Tiongkok selalu mengatakan bahwa mereka memiliki teman di seluruh dunia – “tetapi mengapa mereka hanya memiliki pengecualian visa dengan begitu sedikit negara?” Yang lain bertanya, “Mengapa warga Taiwan (Republik Tiongkok) dapat pergi ke begitu banyak tempat tanpa visa, tetapi penduduk daratan Tiongkok justru tidak bisa?”

Hambatan terbesar bagi warga Tiongkok untuk bepergian ke luar negeri secara bebas sebenarnya berasal dari rezim Tiongkok, bukan dari negara lain, seperti yang ditunjukkan oleh pengamat urusan Tiongkok yang berbasis di Amerika Serikat, kata Heng He.

“Partai Komunis Tiongkok (PKT) yang berkuasa tidak mau menandatangani pembebasan visa dengan lebih banyak negara. Ini karena mereka tidak ingin orang-orang Tiongkok pergi ke negara lain dengan mudah dan bebas. Hal ini agar mereka dapat lebih mengontrol masyarakat Tiongkok,” kata Heng kepada NTD news pada 12 Juni.

Pada tahun 2009 dan 2010, pemerintah Korea Selatan mengusulkan kepada Tiongkok sebuah perjanjian timbal balik yang akan memungkinkan warga kedua negara untuk memasuki wilayah masing-masing tanpa visa, tetapi PKT menolak, dengan menyatakan bahwa “kondisi obyektifnya belum matang.”

Bagaimana Anda Dapat Menghilangkan Stres dalam 5 Menit

0

Devon Andre

Anda mungkin sering mendengar tentang bagaimana pola makan dan gaya hidup, seperti berolahraga dan tidur yang lebih baik, dapat membantu meredakan stres dan kecemasan. Tapi Anda tidak bisa langsung berlari atau tidur siang dalam sekejap. Saat stres menghantam, terkadang Anda perlu segera menenangkan diri. 

Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk meredakan stres dalam waktu sekitar lima menit.

Pernapasan Terfokus: Meluangkan waktu sejenak untuk mundur dari hal yang membuat Anda stres dan mengkalibrasi ulang adalah bagian penting untuk menghilangkan stres dengan cepat. Jauhkan diri Anda dari situasi tersebut, pergilah ke suatu tempat yang tenang, dan mulailah bernapas. Fokuskan semua fokus Anda untuk mengambil napas panjang dan dalam. Jangan biarkan apa pun memecah konsentrasi Anda. Jika itu membantu, lihatlah perut Anda saat mengembang dan mengempis dengan setiap tarikan dan hembusan napas.

Citra Terpadu: Memejamkan mata dan melamun selama lima menit juga bisa menjadi alat penghilang stres yang efektif. Bayangkan diri Anda berada di suatu tempat atau melakukan sesuatu yang Anda sukai dan perasaan serta pengalaman yang menyertainya. Ini bisa berupa fantasi atau ingatan-hanya mengunci diri Anda ke dalamnya dan membawa diri Anda. Mengenakan headphone atau penyumbat telinga dapat meningkatkan pengalaman.

Gerakan: Bangkit dan berjalan kaki selama lima menit atau bahkan sekadar mondar-mandir di sekitar rumah dapat membantu. Namun jika Anda merasa latihan ini membuat Anda merasa cemas, Anda dapat menindaklanjutinya dengan gerakan yoga yang disebut tree-pose. Berdirilah dengan tegak, lalu tarik napas dan fokuslah untuk menekuk satu lutut untuk mengangkat kaki Anda dari lantai. Letakkan tumit kaki tersebut pada paha bagian dalam kaki Anda yang lain. Tutup mata Anda dan tarik napas dalam-dalam selama satu menit sebelum berganti kaki.

Ulangi Kata-kata: Jika pernapasan terpandu tidak membantu, cobalah membaca kata-kata  saat Anda melakukannya. Ini bisa berupa satu kata, suara seperti dengungan, frasa, atau sesuatu yang menegaskan yang membuat Anda merasa nyaman.

Lihatlah ke luar jendela atau ke luar rumah: Melangkah keluar dan duduk di bangku yang tenang atau di tempat lain yang dapat memberikan ketenangan dapat membantu mengurangi stres. Jika Anda tidak bisa keluar, lihatlah melalui jendela dan nikmati pemandangan. Bahkan pemandangan orang-orang yang tersenyum, langit biru, atau dedaunan yang berkilauan di bawah sinar matahari bisa memberikan ketenangan.

Meluangkan waktu lima menit untuk menghilangkan stres dapat membantu Anda untuk kembali fokus atau mencegah Anda melakukan sesuatu yang mungkin akan Anda sesali. Hal ini juga dapat menjadi pengingat cepat bahwa Anda dapat mengendalikan emosi Anda. Ketika waktu sangat penting, cobalah cara-cara ini, atau kombinasinya, untuk mengatur dan memfokuskan kembali.

Devon Andre memiliki gelar sarjana dalam bidang ilmu forensik dari University of Windsor di Kanada dan gelar Doktor Hukum dari University of Pittsburgh. Artikel ini pertama kali dipublikasikan di Bel Marra Health.

Uni Eropa Melarang Penggunaan Sistem Pengenalan Wajah lewat Amandemen Undang-Undang Kecerdasan Buatan

oleh Lin Yi

Pada Rabu (14/6), Uni Eropa mengusung proposal untuk mengubah “Undang-Undang Kecerdasan Buatan”, yang akan sepenuhnya melarang penggunaan sistem pengenalan wajah di tempat umum, dan mewajibkan perusahaan teknologi untuk secara jelas mengidentifikasi konten yang dihasilkan AI.

Presiden Parlemen Eropa Roberta Metsola mengatakan : “Selamat ! Amandemen tersebut sudah disahkan UE.”

Parlemen Eropa dengan perolehan 499 suara mendukung pengesahan amandemen berbanding 28 suara menolak secara resmi akan memberlakukan larangan penggunaan sistem pengenalan wajah di tempat umum. Dan, meminta kecerdasan buatan generatif seperti ChatGPT untuk mengidentifikasi dengan jelas konten yang dihasilkan kecerdasan buatan.

Brando Benifei, Kementerian Perlindungan Lingkungan dan Pelapor untuk Undang-Undang Kecerdasan Buatan mengatakan : “Kami telah memulai dialog dengan seluruh dunia untuk membangun AI yang bertanggung jawab secara global.”

Uni Eropa telah menghabiskan beberapa tahun untuk membahas undang-undang tentang kecerdasan buatan setelah produk AI generatif seperti ChatGPT menjadi populer, Uni Eropa telah merevisi rancangan undang-undang dalam beberapa bulan terakhir untuk menghadapi tantangan dan risiko baru.

Roberta Metsola mengatakan : “Dalam menghadapi masa depan, kami memerlukan batasan yang jelas dan berkelanjutan untuk menangani kecerdasan buatan. Dalam hal ini, kami tidak akan berkompromi : setiap kali kemajuan teknologi terjadi, itu harus berjalan seiring dengan hak-hak fundamental kami dan nilai-nilai demokrasi.”

UE masih perlu bernegosiasi dengan 27 negara anggotanya sebelum rancangan undang-undang AI dapat menjadi undang-undang.

Setelah RUU disahkan, perusahaan yang melanggar peraturan akan didenda hingga 30 juta euro (setara USD. 33 juta) atau 6% dari pendapatan tahunan global perusahaan. Bagi raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft, denda bisa mencapai miliaran dolar. Sanksi berat seperti itu akan mendorong perusahaan teknologi untuk berhati-hati dalam pengembangan AI. Sebelumnya, OpenAI, perusahaan induk ChatGPT, telah menyatakan bahwa pihaknya baru akan memutuskan apakah mundur dari Eropa setelah diterbitkannya versi final RUU tersebut. (sin)

Lebih dari 10.000 Orang Kaya Tiongkok Kabur ke Luar Negeri

0

 oleh Chang Chun

Perusahaan konsultan kependudukan dan kewarganegaraan global yang berbasis di Inggris merilis laporan terbaru yang memprediksikan, bahwa tahun ini akan ada lebih dari 10.000 orang kaya Tiongkok meninggalkan tanah air mereka untuk mencari hidup baru di berbagai negara, terutama Barat. Komentator mengatakan bahwa dengan perlambatan ekonomi dan pengetatan kontrol politik oleh pemerintah komunis Tiongkok, konten obrolan di lingkaran pertemanan dalam negeri Tiongkok sekarang telah beralih dari persoalan ekonomi menjadi topik yang terkait migrasi.

Menurut laporan dari perusahaan konsultasi “Henley & Partners” di Inggris pada 13 Juni, tren warga negara Tiongkok Plus Kaya akan terus beremigrasi ke luar negeri dalam 10 tahun terakhir. Diperkirakan bahwa tahun ini akan ada 13.500 WN Tiongkok berpenghasilan tinggi (High Net Worth Individuals. HNWI) meninggalkan Tiongkok. Angka tersebut merupakan yang tertinggi di antara seluruh negara di dunia.

Sejak pemerintahan partai komunis Tiongkok menerapkan kebijakan “Nol Kasus” yang ekstrem, perkembangan ekonomi mengalami pelambatan, ditambah lagi dengan pengekangan politik pemerintah, membuat para HNWI ini lebih khawatir terhadap masa depannya. Diungkapkan oleh Denise Ng, Direktur Henley & Partners, bahwa beberapa orang berharap untuk meningkatkan mobilitas kekayaan mereka melalui lebih banyak akses bebas visa ke wilayah-wilayah utama, atau memiliki akses yang lebih baik ke fasilitas perawatan kesehatan, atau menikmati stabilitas politik yang lebih baik.

Henley & Partners mendefinisikan High Net Worth Individuals sebagai individu pemilik aset lebih dari USD. 1 juta yang dapat diinvestasikan.

Meng Jun, seorang miliarder Tiongkok yang telah melarikan diri ke Amerika Serikat mengatakan : “Sesungguhnya, banyak warga sipil Tiongkok berusaha sekuat tenaga untuk hengkang dari Tiongkok dengan menjual aset dan real estat mereka. Bagi mereka yang lebih mampu, mereka akan pergi ke negara maju di Eropa dan Amerika Serikat, namun bagi mereka yang kondisi ekonominya kurang menunjang, mereka memilih pergi ke negara-negara Asia Tenggara, bukan hanya karena mereka merasa situasi ekonomi di Tiongkok tidak baik, tetapi juga mempertimbangkan masa depan generasi penerus mereka.”

Nikkei Asia melaporkan pada 13 Juni, bahwa meskipun Tiongkok memiliki 823.800 orang kaya, tetapi tren arus keluar ini akan menyebabkan Tiongkok kehilangan kekayaan puluhan atau ratusan juta dolar selain semakin memperlambat pertumbuhan ekonominya.

Hu Liren, seorang pengusaha asal Shanghai yang tinggal di Amerika Serikat mengatakan : “Saya bertemu banyak teman sekelas di Amerika Serikat. Mereka ini adalah keturunan para kapitalis Tiongkok, yang dulu tinggal di konsesi, memiliki rumah bungalo di Shanghai. Mereka hengkang dari Tiongkok sudah sejak 30 tahun lalu, bahkan beberapa sudah 40 tahunan sejak pemerintah komunis melakukan reformasi dan keterbukaan. Jadi tren ini tidak akan berubah, selain Partai Komunis Tiongkok jatuh”.

Meng Jun mengatakan : “Masyarakat awam (Tiongkok) sudah melihat bahwa pemulihan ekonomi tidak ada harapan lagi. Melihat kemerosotan ekonomi dan rangkaian kebijakan yang diberlakukan saat ini, terasa semakin mirip dengan situasi di era Revolusi Kebudayaan. Terutama bagi para pengusaha dan orang-orang kaya yang pernah mengalami Revolusi Kebudayaan, mereka tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadi mereka akan mengalihkan kekayaan mereka dengan segala cara, dan berusaha migrasi ke luar negeri.”

Meng Jun percaya bahwa bahkan Li Keqiang saja tidak mampu menyelesaikan masalah ekonomi Tiongkok, apakah Perdana Menteri Li Qiang saat ini mampu ? Sejak Li Qiang menjabat, dia tidak mengusung kebijakan substantif apa pun untuk mengatrol pertumbuhan ekonomi yang anjlok selain mengajukan apa yang disebut barbekyu Zibo dan ekonomi kaki lima dan emperan.

Meng Jun: “Dari Internet hingga teknologi tinggi, chip, ekspor, perdagangan luar negeri, semua pemrosesan, semua real estate, dan semua industri, semua nyaris gulung tikar. Apakah para pengusaha dan orang kaya ini tidak melihat tren yang demikian ? Apakah mereka tidak tahu apa yang dialami perusahaan mereka sendiri ? Tidak mungkin, bukan ! Mereka pasti ingin hengkang, meskipun mungkin belum bisa sekarang, tetapi saya yakin mereka akan berusaha ‘run’ out China. Mereka akan mengalihkan asetnya”.

Hu Liren percaya bahwa semakin buruk kondisi negaranya, semakin banyak orang akan lari, dan mereka lari dengan cara yang berbeda.

Hu Liren mengatakan : “Apa alasan begitu banyak orang hengkang dari Tiongkok ? Yang utama adalah mereka semua kecuali para pejabat PKT sudah mulai sadar, karena kesadaran warga sipil sekarang yang umumnya lebih berpendidikan sudah lebih tinggi, jadi mereka lebih mampu dalam melakukan penilaian, tidak mudah lagi dibohongi, mereka ini juga merasakan desakan untuk hengkang. Sekarang, semakin banyak orang ingin melarikan diri dari Tiongkok, bukan cuma orang-orang kaya, tetapi mereka yang sedikit mampu, mulai berpikir untuk hengkang, tampaknya kekhawatiran telah menyelimuti hampir setiap warga Tiongkok.”

Hu Liren menuturkan bahwa topik obrolan di lingkungan teman di Tiongkok sudah beralih dari membicarakan ekonomi dan politik.

“Sekarang teman-teman yang berkumpul tidak lagi mengobrolkan isu-isu bisnis, tetapi berbicara tentang ke negara mana Anda mau lari, kalau saya ke negara, bla, bla, bla …. di mana anak-anak Anda berada, saya mengirim anak saya ke …. bagaimana mentransfer keluar dana dari dalam negeri, bagaimana menjual bisnis yang ada dan menguangkannya. Inilah topik ketika makan bersama teman-teman,” kata Hu Liren.

Selain itu, laporan Nikkei Asia juga mengungkapkan bahwa situasi di Hongkong juga tidak jauh berbeda, di mana ada sekitar 1.000 orang kaya Hongkong yang akan berimigrasi ke negara lain pada tahun ini. Kejadian ini tentunya akan sangat mempengaruhi kemampuan pemerintah Hongkong untuk menarik minat investor. (sin)