Home Blog Page 442

Wawancara Khusus dengan “Bapak Coronavirus” Michael Ming-Chiao Lai

0

oleh Chang Chun

Menanggapi dahsyatnya penyebaran virus COVID-19 di daratan Tiongkok saat ini, serta masalah munculnya fenomena “paru-paru putih” dan “infeksi ulang” yang telah menarik banyak perhatian dari pakar, NTDTV telah berhasil melakukan wawancara dengan seorang akademisi Taiwan yang juga dikenal sebagai “Bapak Coronavirus” Profesor Michael Ming-Chiao Lai, ia adalah seorang sarjana mikrobiologi dan virologi.

Epidemi di Tiongkok telah menyebabkan banyak pasien yang terinfeksi mengalami fenomena “paru-paru putih” akibat radang paru-paru akut, yang bahkan membuat para dokter panik menanganinya.

Dokter daratan Tiongkok mengatakan : “Lebih dari sepertiga pasien yaitu lebih dari 40 orang penyakitnya menjadi parah, dan ada belasan hingga 20 yang “paru-paru putih” hampir total”. Yang mengalami paru-paru memutih hampir total itu tidak cuma orang lanjut usia, tetapi juga mereka yang berusia 20-an, 40-an, ada juga yang 60-an, yang membuat saya sedikit panik”.

Tingkat kematian akibat epidemi di Tiongkok telah melonjak tinggi, sampai krematorium di mana-mana memiliki antrean panjang dan kelebihan beban.

Staf krematorium sedang memanggil antrian : “No. 397, No. 397, No. 398”.

Di negara-negara lain, manifestasi utama dari strain virus Omicron adalah merusak saluran pernapasan bagian tubuh atas manusia, dan jarang merusak paru-paru secara langsung. Mengapa virus di Tiongkok berperilaku sangat berbeda ? Apakah strain virus yang menyebar di daratan Tiongkok itu adalah strain Omicron ?

Profesor Michael M. C. Lai mengatakan : “Informasi yang dikirim dari daratan Tiongkok tidak ada yang lengkap. Misalnya, strain dari jenis coronavirus apa ? Itu belum diketahui. Jadi ada kemungkinan strain virus di daratan Tiongkok itu berbeda dari tempat lain. Dan semuanya belum memiliki data yang cukup untuk menilainya, sehingga ia dapat menyebabkan gejala yang berbeda, karena varian virusnya yang berbeda”.

Selain menyebabkan paru-paru memutih, “kembali positif” atau infeksi ulang,  juga merupakan fenomena khusus pada epidemi di Tiongkok. Kini, menjelang Tahun Baru Imlek, apakah sejumlah besar pekerja migran yang pulang kampung tidak akan terinfeksi kembali telah menjadi topik hangat diskusi di Weibo.

“(Infeksi ulang) itu tidak normal, tetapi ada banyak laporan seperti ini, masalahnya adalah infeksi dapat terjadi dan terjadi lagi. Itu karena kekebalan tubuh tidak dapat sepenuhnya memblokir infeksi yang disebabkan oleh virus. Maka ada dugaan bahwa kemungkinan besar strain mutan di Tiongkok itu sedikit berbeda. Kami masih harus menunggu sampai kami memiliki cukup data sebelum dapat membuat keputusan”, kata profesor Michael M. C. Lai.

Profesor Michael M. C. Lai menunjukkan bahwa inti masalahnya adalah apakah virus yang menyebar di daratan Tiongkok sama dengan virus sebelumnya ?

“Sedikit saja perubahan pada asam amino dan urutan gennya dapat mengubah sifat kekebalannya dan menjadi galur mutan baru. Masalahnya adalah galur mutan baru tersebut tidak akan dilumpuhkan oleh sistem kekebalan asli, sehingga virus baru mampu menginfeksi ulang (orang yang sama)”, katanya.

Pemerintahan partai komunis Tiongkok juga terus menyembunyikan jumlah kematian akibat epidemi tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia telah berulang kali mengungkapkan bahwa pemerintah Tiongkok tidak melaporkan data kematian yang sebenarnya.

Pada 16 Januari, WHO kembali mengeluarkan pernyataan yang menghimbau pemerintah Tiongkok untuk memantau kematian berlebih yang disebabkan oleh virus partai komunis Tiongkok (COVID-19).

Profesor Michael M. C. Lai  mengatakan : “Semua orang masih belum berani mempercayai data (kematian akibat epidemi), karena tidak ada informasi yang akurat tentang situasi internal di Tiongkok, jadi sulit untuk menilai apakah itu benar atau tidak. Tapi itu sudah terlihat begitu banyak orang yang meninggal, situasi epidemi pasti sangat serius. Karena kebijakan Nol Kasus mengatakan bahwa setiap infeksi memiliki isolasi yang ketat, tetapi tiba-tiba semuanya berubah dalam semalam, infeksi atau tidak semuanya menjadi tidak penting. Itu membuat orang bertanya-tanya angka mana yang benar, jadi saya tidak percaya”.

Setelah merebaknya epidemi, agar secepatnya melintasi kurva puncak infeksi dan mencapai kekebalan kelompok dalam 2 bulan, pemerintah komunis Tiongkok secara resmi mempromosikan apa yang mereka sebut “Nasionalisasi Positif”, membiarkan rakyatnya terinfeksi, seakan mencoba untuk mengorbankan sebagian dari rakyatnya, membiarkan rakyatnya terinfeksi untuk mencapai kekebalan kelompok.

“Itu berarti PKT bersiap untuk mengorbankan sebagian orang untuk membela yang lain. Menurut saya ini tidak layak dalam etika kedokteran. Kita seharusnya tidak memiliki gagasan seperti itu. Kita harus melindungi semua orang”, kata Profesor Michael.

Justru pada saat epidemi sedang merebak dengan hebat, pemerintah Tiongkok membuka kembali negaranya untuk membiarkan warganya bepergian ke luar negeri. Pada 17 Januari, seorang pejabat dari Administrasi Imigrasi Nasional menyatakan bahwa wisatawan asal Tiongkok yang memasuki Taiwan setiap harinya telah meningkat sebesar 48,2%.

Profesor Michael M. C. Lai  mengatakan : “Strain virus yang menyebar di daratan Tiongkok cenderung menyebar ke seluruh dunia. Yang penting adalah kita perlu melihat jenis virus yang mana. Beberapa strain mutan akan menghindari sistem kekebalan, dan beberapa strain virus akan menginfeksi dan menyebabkan penyakit yang lebih serius. Saya menemukan bahwa jenis virus ini menyebar dengan sangat cepat, sehingga orang-orang di seluruh dunia sangat khawatir. Kita harus mencegah jenis virus ini menjadi pandemi yang menyebabkan dunia terinfeksi.”

Akademisi Michael M. C. Lai  telah lama mengabdikan dirinya pada penelitian virus dan mendirikan laboratorium penelitian pertama untuk coronavirus. Setelah wabah SARS, media dalam dan luar negeri menghormatinya sebagai “Bapak Coronavirus”. (sin)

Ratusan Pasukan TNI dan Polri Dikerahkan Setelah Bentrokan di Pabrik Smelter Nikel Berujung Maut

0

Reuters via The Epoch Times

Sebanyak dua orang pekerja tewas dalam bentrokan dan kerusuhan di sebuah pabrik peleburan nikel di Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada akhir pekan lalu, seperti yang dikonfirmasi para pejabat kepada Reuters pada Senin 16 Januari.  Sementara itu, ratusan personel keamanan dari TNI dan Polri dikerahkan untuk menjaga ketertiban setelah protes mengenai gaji dan keamanan menjadi tidak terkendali.

Seorang pekerja asal Indonesia dan seorang pekerja asal Tiongkok tewas dalam bentrokan di smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), yang dimiliki oleh Jiangsu Delong Nickel Industry dari Tiongkok, yang melibatkan para pengunjuk rasa, pekerja, dan petugas keamanan. Hal demikian dikonfirmasi oleh  Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Didik Supranoto.

Ia juga mengatakan, beberapa kendaraan perusahaan dibakar dan sekitar 100 kamar asrama rusak. 

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, mengatakan bahwa 17 orang jadi tersangka pengrusakan di antara 71 orang yang ditahan karena insiden tersebut, dan lebih dari 500 anggota pasukan keamanan telah dikerahkan untuk mengamankan daerah tersebut, dengan lebih banyak bala bantuan yang akan datang.

“Saat ini personel pengamanan baik dari TNI dan Polri sampai dengan saat ini telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan 2 SSK Brimob dari pusat,” tambahnya.

“Smelter akan kembali beroperasi besok pagi. Saya minta masyarakat dan karyawan tidak mudah terprovokasi,” ujarnya dalam konferensi pers.

Kapolri juga mengatakan Presiden memerintahkan kepada kepolisian untuk menindak tegas terhadap para pelaku tindak pidana, kepada para pelaku pengrusakan, dan para pelaku pelanggar hukum. Presiden meminta kepolisian mengungkap ini seterang-terangnya dan juga menjaga, serta mengawal agar seluruh kegiatan operasional yang dilaksanakan oleh perusahaan kembali bisa berjalan.

Di akhir keterangannya yang disiarkan secara langsung dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kapolri menegaskan bahwa Polri dan TNI siap untuk memberi pengamanan dan pengawalan karena industri tersebut tidak hanya berpengaruh bagi para tenaga kerja, tetapi juga untuk negara.

“Polri dibantu TNI siap untuk mengawal dan mengamankan karena ini tentunya juga berdampak kepada tenaga kerja-tenaga kerja Indonesia yang juga bekerja di situ, dan tentunya produk dari kegiatan smelter ini tentunya kan juga memiliki nilai tambah bagi negara khususnya dalam hal penambahan devisa terkait dengan program hilirisasi industri,” ungkapnya.

Ada sekitar 11.000 pekerja Indonesia di pabrik GNI dan 1.300 tenaga kerja asing, kata Listyo.

GNI memulai pembangunan smelter pada akhir tahun 2021 dengan kapasitas tahunan sebesar 1,8 juta ton dan perkiraan total investasi sebesar $2,7 miliar.

Pengunjuk rasa Minggu Bulu, seorang anggota kelompok buruh dan mantan karyawan GNI, mengatakan bahwa telah terjadi beberapa kecelakaan fatal di fasilitas tersebut pada tahun lalu, termasuk sebuah sepeda motor yang menabrak alat berat dan ledakan di smelter.

GNI tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar atas tuduhan tersebut dan polisi tidak dapat mengonfirmasi apakah telah terjadi kecelakaan yang mematikan.

“Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja sangat buruk, jadi kami meminta perusahaan untuk menerapkannya sesuai dengan hukum,” kata Minggu, seraya menambahkan bahwa para pekerja juga tidak memiliki peralatan keselamatan yang memadai.

GNI dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka sedang melakukan “investigasi yang mendalam dan menyeluruh” dengan polisi.

Protes dengan kekerasan  terjadi secara sporadis di wilayah Sulawesi yang kaya akan mineral, yang baru-baru ini mengalami booming investasi di bidang nikel yang digunakan untuk baterai kendaraan listrik.

Sebuah tim pemerintah akan dikirim ke lokasi pada Selasa 17 Januari, sementara menteri koordinator yang mengawasi pertambangan, Luhut Pandjaitan, akan memanggil manajemen GNI minggu depan, kata kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenkomarves, Septian Hario Seto

Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Wang Wenbin pada Senin mengatakan bahwa kedutaan besar Tiongkok di Indonesia telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Indonesia mengenai insiden ini.

” Tiongkok akan terus menjaga komunikasi yang erat dengan pihak Indonesia dan mendorong penyelesaian yang sesuai hukum dan tepat untuk insiden ini,” katanya. (asr)

Oleh Bernadette Christina dan Ananda Teresia

Presiden Vietnam Mengundurkan Diri Setelah Dituduh Partai Berkuasa Melakukan ‘Pelanggaran’

Efthymis Oraiopoulos

Presiden Vietnam mengumumkan pengunduran dirinya karena “pelanggaran dan kesalahan,” demikian diumumkan oleh Partai Komunis Vietnam pada Selasa (17/1/2023).

Nguyen Xuan Phuc, 68 tahun, disalahkan atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh para pejabat di bawah pengawasannya ketika ia menjabat sebagai perdana menteri.

Pengunduran diri Phuc adalah yang pertama kalinya seorang anggota pimpinan tertinggi Partai Komunis Vietnam mengundurkan diri lebih awal tanpa alasan sakit. Dia adalah pejabat paling senior yang menjadi target kampanye penumpasan rezim Vietnam.

“Sepenuhnya menyadari tanggung jawabnya di hadapan partai dan rakyat, ia mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri dari jabatannya, berhenti dari pekerjaannya, dan pensiun,” ujar rezim Vietnam dalam sebuah pernyataan mengenai Phuc, seperti dikutip dari kantor berita pemerintah Vietnam, VNA.

Menurut VNA, Phuc telah mengundurkan diri dalam sebuah sidang Komite Sentral Partai Komunis Vietnam yang diadakan “untuk mempertimbangkan dan memberikan pendapat mengenai keinginan Kamerad Nguyen Xuan Phuc untuk berhenti dari jabatannya, berhenti dari pekerjaannya, dan pensiun.” Bahasa pengumuman tersebut mengisyaratkan bahwa dia dipaksa untuk mundur.

Pengunduran dirinya membutuhkan persetujuan dari Majelis Nasional negara agar menjadi efektif. Pertemuan luar biasa yang jarang terjadi di majelis tersebut akan diadakan minggu ini.

Phuc adalah perdana menteri dari tahun 2016 hingga 2021 dan secara luas diyakini bahwa ia akan menggantikan sekretaris jenderal.

Sebagai perdana menteri, Phuc mengawasi kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa dan negara-negara Pasifik, termasuk Jepang dan Australia.

Posisi presiden sebagian besar bersifat seremonial di Vietnam, yang tak memiliki penguasa tertinggi. Sebaliknya, negara ini memiliki empat posisi utama, atau “pilar”: sekretaris jenderal Partai Komunis, presiden, perdana menteri, dan ketua legislatif.

Posisi paling berkuasa, sekretaris jenderal Partai Komunis, saat ini dipegang oleh Nguyen Phu Trong, yang pada tahun 2021 memenangkan masa jabatan lima tahun ketiga yang langka. Ciri khasnya adalah kampanye penumpasan yang telah berlangsung lama, yang pada masa jabatan keduanya menargetkan dua mantan menteri Kabinet dan mantan walikota Hanoi.

Kampanye Penumpasan

Partai Komunis Vietnam terlibat dalam kampanye penumpasan yang dipimpin oleh Trong. Kampanye yang disebut sebagai kampanye anti-korupsi ini tampaknya semakin intensif setelah sejumlah besar investigasi dan pemecatan.

Pada  2022 saja, 539 anggota partai dituntut atau “didisiplinkan” karena korupsi dan “kesalahan yang disengaja,” termasuk menteri, pejabat tinggi, dan diplomat, menurut partai yang berkuasa, sementara polisi menyelidiki 453 kasus korupsi, naik 50 persen dari tahun 2021.

Rumor tentang pengunduran diri yang akan segera terjadi oleh Phuc tersebar luas setelah pemecatan dua wakil perdana menteri yang pernah menjabat di bawahnya.

Sebuah pernyataan resmi yang dipublikasikan di media pemerintah memuji Phuc atas upayanya sebagai perdana menteri dalam memerangi pandemi COVID-19. Namun, pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa Phuc bertanggung jawab sebagai eksekutif tertinggi negara atas skandal serius yang melibatkan orang-orang di bawahnya – termasuk dua wakil perdana menteri dan tiga menteri lainnya.

Pernyataan tersebut mencatat bahwa dua wakil perdana menteri telah mengundurkan diri dari posisi mereka dan proses hukum telah diluncurkan terhadap dua menteri lain dan banyak pejabat lainnya. Beberapa skandal tersebut melibatkan korupsi yang berkaitan dengan langkah-langkah pengendalian pandemi COVID-19.

Dua skandal yang mengganggu penanganan pandemi – terutama skandal penyuapan yang terkait dengan menerbangkan pulang warga negara Vietnam yang terdampar di luar negeri, dan pembelian alat tes COVID-19 – mungkin terkait dengan pemecatan tersebut, kata Carl Thayer, seorang ahli diplomasi Vietnam di Akademi Angkatan Pertahanan Australia di Canberra.

Partai Komunis Vietnam pada bulan lalu mendisiplinkan Menteri Luar Negeri Bui Thanh Son atas keterlibatan beberapa pejabat kementerian dan diplomat dalam skandal penerbangan repatriasi.

Dalam tindakan terpisah, polisi di Vietnam pada 5 Januari menangkap mantan duta besar Vietnam untuk Malaysia, Tran Viet Thai, seiring dengan perluasan investigasi atas skandal ini.

Reuters dan The Associated Press berkontribusi dalam laporan ini.

WHO Desak Beijing Memantau Kematian Berlebihan, Reuters Temukan Bukti Beijing Sembunyikan Angka Kematian

0

oleh Li Ming

Pada Senin (16 Januari), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pihaknya telah menyarankan Beijing untuk melakukan pengujian terhadap kematian berlebih akibat COVID-19, sehingga WHO dapat memiliki gambaran yang lebih lengkap tentang dampaknya dari lonjakan kasus COVID-19 di Tiongkok. Pada Selasa (17 Januari) Reuters mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan bukti pemerintah Tiongkok dengan sengaja menyembunyikan jumlah kematian karena COVID-19.

WHO membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan Reuters tentang kasus epidemi yang terjadi di daratan Tiongkok pada Senin 16 Januari. WHO juga menekankan bahwa pendeteksian kematian berlebih sangat penting pada saat lonjakan kasus di mana sistem kesehatan di Tiongkok sedang kewalahan.

Sebelumnya, para ahli dari WHO secara terbuka mengkritik otoritas Beijing karena tidak secara terbuka menjelaskan skala epidemi kepada organisasi tersebut, dan mendesak pemerintah Tiongkok untuk memberikan kepada WHO data statistik yang benar dan kredibel tentang kasus dan jumlah kematian yang berlebihan. Setelah itu, pejabat Tiongkok baru merilis angka baru tentang jumlah kematian akibat virus tersebut pada Sabtu lalu, dan mengklaim bahwa hampir 60.000 orang telah meninggal dunia sejak dicabutnya penguncian pada Desember tahun lalu.

Meskipun angka yang diberikan oleh otoritas Beijing ini adalah 10 kali lipat lebih tinggi dari jumlah kasus yang dilaporkan sebelumnya, namun pakar kesehatan masyarakat internasional masih percaya bahwa jumlah kematian sebenarnya akibat epidemi di Tiongkok masih belum menunjukkan kebenaran. Para ahli mendesak otoritas Tiongkok untuk merilis data urutan genetik (GSD) lengkap dari virus yang sedang menyebar di Tiongkok untuk memfasilitasi pemantauan kemungkinan varian baru dari COVID-19.

Pada Selasa 17 Januari, Reuters melaporkan bahwa ada bukti bahwa otoritas Tiongkok melalui operasi “tanpa jejak” untuk menurunkan dan menyembunyikan jumlah kematian akibat epidemi yang terjadi di Tiongkok.

Menurut laporan itu, seorang dokter sebuah rumah sakit swasta di Beijing ketika bertugas di puncak epidemi baru-bari ini melihat sebuah pemberitahuan tercetak di ruang gawat darurat, yang isinya dengan jelas meminta dokter untuk sedapat mungkin menghindari untuk mencantumkan : “Gagal napas akibat COVID-19” dalam kolom penyebab kematian yang terdapat pada surat kematian pasien. 

Menurut pengungkapan, pemberitahuan tersebut dengan jelas menetapkan bahwa jika pasien yang meninggal itu memiliki penyakit dasar, maka penyakit dasar itulah yang disebut sebagai penyebab utama kematian. Jika dokter yakin bahwa kematian tersebut sepenuhnya disebabkan oleh pneumonia karena terinfeksi virus korona jenis baru, mereka wajib melaporkannya kepada atasan, kemudian atasan yang akan mendiskusikan dengan ahli. Setelah “berkonsultasi” dan mendapatkan persetujuan dari para ahli tersebut baru dapat dipastikan kematian adalah akibat terinfeksi virus korona jenis baru (COVID-19).

Selain itu, enam dokter dari rumah sakit umum di seluruh Tiongkok juga mengkonfirmasi dalam sebuah wawancara dengan Reuters bahwa mereka telah menerima instruksi lisan untuk mencoba tidak mengaitkan penyebab kematian dengan COVID-19, dan mereka menyadari bahwa ini adalah kebijakan rumah sakit mereka. Beberapa dokter mengatakan bahwa pemberitahuan dan instruksi datang dari “pemerintah”, tetapi tidak ada yang tahu dari departemen pemerintah mana.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa di Tiongkok, begitu pemerintah ingin menyampaikan instruksi yang sensitif secara politis, biasanya mereka menggunakan cara “perintah tanpa meninggalkan jejak”, yaitu tidak meninggalkan jejak dan tidak meninggalkan catatan.

Seorang dokter di rumah sakit umum besar di Shanghai mengatakan kepada Reuters : “Sejak penguncian dicabut pada Desember 2022, kami telah berhenti menghitung kematian akibat COVID-19, sia-sia saja menghitungnya karena hampir semua orang dinyatakan positif”.

Michael Baker, seorang scholar kesehatan masyarakat di Universitas Otago di Selandia Baru, mengatakan : “Sebagian besar negara telah menemukan bahwa sebagian besar kematian pasien karena terinfeksi virus COVID-19, bukan penyakit yang mendasari dikombinasikan dengan infeksi virus korona jenis baru, tetapi laporan yang disampaikan Tiongkok bahwa mayoritas (90%) kematian adalah COVID-19 yang dikombinasikan dengan penyakit lain, menunjukkan bahwa Tiongkok masih kurang melaporkan kematian yang langsung disebabkan epidemi.” (sin)

Buka Rakornas  Kepala Daerah dan Forkopimda se Indonesia, Jokowi Mengajak Tangani Inflasi yang Menjadi Momok Semua Negara

0

ETIndonesia- Presiden Jokowi  secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Se-Indonesia Tahun 2023 yang digelar di Sentul International Convention Centre, Kabupaten Bogor,  Jawa Barat, Selasa, 17 Januari 2023. Dalam arahannya, Presiden antara lain mengajak para kepala daerah dan Bank Indonesia untuk bekerja keras menangani inflasi yang menjadi momok bagi semua negara.

“Situasi global masih sangat tidak mudah dan sekarang yang menjadi momok semua negara adalah yang namanya inflasi. Ini momok semua negara. Patut juga kita syukuri inflasi kita terakhir di angka 5,5 persen. Ini patut kita syukuri, berkat kerja keras kita semuanya,” ujar Presiden.

“Saya minta seluruh gubernur, bupati, dan wali kota, bersama-sama dengan Bank Indonesia terus memantau harga-harga barang dan jasa yang ada di lapangan sehingga selalu terdeteksi sedini mungkin sebelum kejadian besarnya itu datang sehingga bisa kita kejar dan kita antisipasi untuk kita selesaikan,” imbuhnya.

Lebih jauh, Presiden mengingatkan soal kenaikan harga bahan pangan utamanya beras. Menurut Presiden, saat ini harga beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit di 79 daerah. Selain beras, telur juga mengalami kenaikan harga di 89 daerah, tomat naik di 82 daerah, dan daging ayam ras naik di 75 daerah.

“Tolong bupati, wali kota, gubernur sering-sering masuk pasar, cek betul di lapangan apakah data yang diberikan itu sesuai dengan fakta-fakta di lapangan. Jangan sampai, sudah enggak musim sekarang ini, yang namanya bawahan ABS (asal bapak senang) ‘Pak, baik Pak. Enggak ada yang naik Pak. Harga stabil Pak’. Saya cek langsung ke lapangan. Jadi BPS di daerah informasikan angka-angka yang apa adanya kepada kepala daerah,” tegasnya.

Di samping itu, Presiden juga meminta agar para kepala daerah berhati-hati dalam menentukan tarif yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, misalnya tarif air dan angkutan. Kepala Negara meminta agar penyesuaian tarif dihitung secara tepat karena bisa berpotensi menaikkan tingkat inflasi di daerah tersebut.

“Yang berkaitan dengan tarif angkutan misalnya, tarif PDAM, hati-hati menentukan itu bisa menjadikan inflasi naik. Jadi dihitung betul, kalau masih kuat ditahan, kalau enggak kuat naik enggak apa-apa tapi sekecil mungkin. Jangan sampai ada PDAM menaikkan lebih dari 100 persen karena data yang masuk ke saya ada,” ungkapnya.

Presiden juga meminta Kementerian Dalam Negeri dan Bank Indonesia terus menyampaikan informasi ke daerah sehingga daerah memiliki data terkait inflasi. Selain itu, Presiden juga kembali mengingatkan sejumlah upaya yang bisa dilakukan oleh para kepala daerah untuk mengintervensi kenaikan inflasi di wilayahnya.

“Semuanya sudah tahu bagaimana menutup ongkos transportasi, meningkatkan produktivitas petani, misalnya tomat mahal, perintahkan tanam tomat, cabai mahal, perintahkan tanam cabai. Saya enggak usah mengulang,” tandasnya.

Tekankan Jajarannya Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan

Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajarannya untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan menjelang pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024. Presiden juga menegaskan agar masyarakat jangan sampai menjadi korban politik, terutama politik identitas.

“Saya minta betul-betul saudara-saudara bisa menjaga situasi kondusif, menjaga agar masyarakat kita tidak menjadi korban politik, namanya politik identitas,” tegas Presiden.

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta jajaran TNI dan Polri untuk memetakan potensi kerawanan sebagai bentuk upaya menjaga keamanan menjelang tahun politik. Presiden juga mengingatkan TNI dan Polri untuk tidak melakukan politik praktis.

“Betul-betul harus memiliki, tahun ini sudah masuk tahun politik, harus memiliki sensitivitas dan sering turun ke lapangan sehingga kejadian-kejadian kecil segera diredakan, saya titip betul masalah ini,” lanjut Presiden.

Selain itu, berkaitan dengan stabilitas keamanan dan kehidupan sosial, Kepala Negara juga menegaskan bahwa semua agama memiliki hak yang sama dalam beribadah. Menurut Kepala Negara, kebebasan beragama dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945.

“Ini yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, Konghucu, hati-hati, ini memiliki hak yang sama dalam beribadah, memiliki hak yang sama dalam kebebasan beragama dan beribadah,” tegasnya.

Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa konstitusi memiliki kedudukan yang tinggi dan tidak bisa dipatahkan dengan kesepakatan apapun. Oleh karenanya, Presiden meminta kepada jajarannya untuk memahami aturan tersebut yang memberikan kebebasan beragama dan beribadah.

“Ada rapat FKUB misalnya, ini misalnya, sepakat tidak memperbolehkan membangun tempat ibadah, hati-hati lho, konstitusi kita hati-hati lho, menjamin itu. Ada peraturan wali kota atau ada instruksi bupati, hati-hati lho kita semua harus tahu masalah ini, konstitusi kita itu memberikan kebebasan beragama dan beribadah,” tegas Presiden. (BPMI Setpres)

Alumunium : Racun Otak yang Ditemukan Dimana Saja, dan Cara Menghilangkannya

Marina Zhang

Merasa bingung, lemah, atau kehilangan ingatan dan konsentrasi? Anda mungkin menderita keracunan aluminium.

Aluminium adalah logam yang ada di mana-mana, tidak hanya ditemukan di peralatan masak Anda — seperti yang sudah diketahui kebanyakan orang, tetapi juga di sayuran, air, daging, dan bahkan vaksin dan obat-obatan.

Aluminium menumpuk di organ Anda — terutama otak— secara diam-diam.

Aluminium ada di mana-mana

Berada di belakang oksigen dan silikon, aluminium adalah unsur paling umum ketiga di lingkungan alam dan unsur logam paling umum di kerak bumi.

Aluminium sangat reaktif dan larut. Ia ada di udara, tanah, air, dan tanaman yang menyerap air, termasuk sayuran biasa. Oleh karena itu juga pada hewan yang memakan tumbuhan.

Tanaman seperti bayam, teh, dan beberapa bumbu dan rempah-rempah secara alami mengandung aluminium tinggi.

Beberapa tanaman mendapat manfaat dari aluminium. Tanaman teh, misalnya, mengandalkan aluminium sebagai nutrisi penting untuk pertumbuhannya. Tempat penyimpanan aluminium juga dapat memengaruhi kandungan aluminium. Bayam dan teh, misalnya, cenderung menyimpan aluminium di daunnya.

Dalam produk buatan manusia, aluminium ada di mana-mana.

Sangat disukai di bidang manufaktur sebagai bentuk pembungkus dan pengemasan, karena sangat mudah dibentuk dan konduktif terhadap panas dan listrik.

Ia ada di peralatan memasak  seperti  aluminium foil dan wajan. Karena aluminium lebih mudah larut dalam larutan asam, ketika aluminium  foil  dimasak dengan produk asam seperti tomat, dapat menyebab- kan kandungan aluminium lebih tinggi dalam makanan.

Kompleksitas aluminium juga digunakan secara luas dalam makanan olahan. Ini adalah agen pengangkat dalam soda kue dan pengemulsi dalam banyak keju olahan.

Menurut Agency for Toxic Substances and Disease Registry, orang yang sehat dapat menolerir 5 hingga 10 miligram per kilogram aluminium.

Sejak tahun 2000, Food and Drug Administration (FDA) AS telah menerapkan aturan bahwa nutrisi intravena dan obat-obatan yang mengandung aluminium, termasuk dialisis dan vaksinasi, harus memiliki label peringatan, yang menyatakan bahwa untuk orang dengan gangguan fungsi ginjal, seperti bayi prematur, “tingkat parenteral aluminium lebih besar dari 4 sampai 5 μg/kg/hari mengakumulasi aluminium pada tingkat yang terkait dengan sistem saraf pusat dan toksisitas tulang.”

Vaksin umumnya mengandung tidak lebih dari 0,85 mg/dosis, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar vaksin telah dibersihkan oleh tubuh. Produk lain juga umumnya memiliki kadar aluminium yang sangat rendah dengan bioavailabilitas rendah.

Namun, ketika Anda menggunakan banyak produk yang mengandung aluminium, jumlah yang terpapar dapat melampaui kapasitas ekskresi tubuh — saat itulah aluminium dapat menumpuk dan gejala mulai terlihat.

Tubuh manusia kita tidak menggunakan aluminium. Aluminium justru mengganggu dan menghambat aliran alami mekanisme tubuh.

Aluminium dan Penyakit Alzheimer

Pada tahun 1965, Hipotesis Aluminium dimulai oleh penelitian di Polandia, yang mendalilkan bahwa aluminium berkontribusi terhadap penyakit Alzheimer (AD).

Hipotesis beralasan bahwa Alzheimer adalah penyakit usia lanjut karena semakin tua seseorang, semakin besar paparan aluminium, semakin besar akumulasi aluminium.

Tiga ilmuwan menemukan bahwa menyuntikkan aluminium ke dalam otak tikus menyebabkan serat di neuron mereka rusak, dan membentuk struktur seperti kusut yang biasa terlihat pada pasien penyakit Alzheimer.

Studi tahun 1973 lainnya mengumpulkan sampel otak dari orang yang meninggal karena AD. Studi ini menemukan kadar aluminium yang lebih tinggi di otak orang yang meninggal karena penyakit Alzheimer dibandingkan orang yang meninggal karena kondisi lain.

Namun, dalam studi kelompok yang lebih besar, temuannya sedikit lebih bertentangan.

Satu analisis menemukan bahwa paparan lebih dari 100 mikrogram per liter aluminium dalam air minum atau paparan pekerjaan meningkatkan risiko Alzheimer sebesar 71 persen. Tinjauan tahun 2011 mengevaluasi 13 studi tentang kadar aluminium tinggi dalam air minum dan menemukan sembilan di antaranya menunjukkan korelasi antara AD dan kadar aluminium tinggi.

Namun, analisis besar menemukan bahwa meskipun paparan aluminium dapat menimbulkan faktor risiko, namun kurang signifikan dibandingkan dengan faktor lain seperti aktivitas fisik, depresi, dan diabetes tipe 2.

Pada Juli 1988, 20 ton aluminium sulfat secara tidak sengaja dibuang ke tangki air minum yang memasok Kota Camelford, Inggris. Insiden ini meningkatkan konsentrasi aluminium air minum lebih dari 500 kali batas yang diperbolehkan, dan akibatnya, 20.000 orang terpapar konsentrasi aluminium yang sangat tinggi dari persediaan air mereka.

Pemerintah Inggris mengikuti perkembangan populasi selama bertahun-tahun, bermaksud untuk menyelidiki dampak kesehatan dari pencemaran air. Pemerintah kemudian menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang menghubungkan kecelakaan Camelford tahun 1988 dengan dampak kesehatan di kemudian hari.

Beberapa penelitian yang diterbitkan beberapa tahun kemudian menceritakan tentang penurunan kognitif dan neurologis beberapa orang di kota.

Salah satu contoh menceritakan seorang pria berusia 49 tahun, yang mulai menderita kehilangan ingatan enam tahun setelah kecelakaan itu. Masalah ingatannya memburuk setelah lima tahun bersamaan dengan disfasia, halusinasi, dan sentakan. Dia meninggal pada usia 69 tahun. Analisis post-mortem menunjukkan bahwa dia menderita berbagai penyakit neurodegeneratif, termasuk penyakit Alzheimer, dan kadar aluminium yang tinggi juga ditemukan di bagian belakang otak.

Aluminium Adalah Neurotoksin (Racun Saraf)

Aluminium terutama datang dalam bentuk senyawa seperti aluminium hidroksida dan aluminium sitrat, bukan logam murni.

Saat aluminium berada dalam senyawa ini, logam tersebut memiliki muatan yang sangat reaktif plus 3 (+3). Ini sangat oksidatif dan berpotensi merusak.

Tidak  semua aluminium diserap sama. Unsur aluminium diserap sangat buruk di usus, tetapi aluminium sitrat dapat dengan mudah melewati usus dan masuk ke otak, kata seorang peneliti senior di Massachusetts Institute of Technology, Stephanie Seneff.

Di sistem saraf pusat, aluminium mengaktifkan gen yang mengurangi energi dan aktivitas saraf, meningkatkan peradangan, serta meningkatkan disfungsi saraf dan bahkan kematian.

Aluminium juga mengurangi pertumbuhan saraf dan dapat mempercepat pembentukan protein tau yang biasa ditemukan pada penyakit Alzheimer.

Aluminium dapat bereaksi dengan lipid yang membentuk batas sel, menyebabkan lipid terdegradasi. Sel-sel ini kemudian kehilangan batasnya, dan menjadi stres, meradang, dan berpotensi mati. Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian pada sel-sel otak dari tikus dan juga dari manusia

Studi lain menemukan bahwa aluminium juga berpotensi merusak “pabrik energi” manusia.

Dalam sebuah studi laboratorium, semakin lama neuron terpapar aluminium, semakin besar toksisitasnya. Setelah neuron terpapar aluminium selama 48 jam, neuron tidak lagi memiliki aktivitas mitokondria. Mitokondria menghasilkan lebih dari 90 persen energi yang dibutuhkan tubuh dan sel-selnya.

Aluminium juga memperkenalkan perubahan pada DNA manusia, membuat sel-sel ini rentan terhadap kanker.

Selain itu, aluminium telah terbukti menyebabkan peradangan saraf dengan membunuh dan mengaktifkan astrosit—ini adalah “pembersih otak”, membersihkan puing-puing dan neuron mati—namun ketika terlalu aktif, aluminium mulai menghancurkan neuron.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika paparan aluminium dikaitkan dengan kehilangan memori dan penurunan kognitif.

Aluminium sangat terkait dengan demensia dan ensefalitis (radang saraf) akibat toksisitas aluminium dari dialisis pada pasien gangguan ginjal.

Banyak penelitian juga menghubungkan paparan aluminium dengan penyakit neurodegeneratif lainnya seperti penyakit Parkinson dan sklerosis lateral amyotrophic, meskipun penelitian bertentangan.

Ahli toksikologi lingkungan Albert Donnay menulis kepada The Epoch Times menurutnya korelasi itu ada.

“[Amyotrophic lateral sclerosis] membunuh saudara laki-laki saya Robert J. Donnay dan banyak pria lain yang bertempur dalam perang Korea,” tulis Albert.

Data dari Departemen Urusan Veteran A.S. menunjukkan bahwa veteran yang dikerahkan ke Perang Dunia II atau Perang Korea memiliki tingkat sklerosis lateral amiotrofik tertinggi, namun penyebabnya belum teridentifikasi.

“Beberapa peneliti termasuk saya percaya penyebabnya adalah paparan aluminium yang tinggi dari panci masak, peralatan makan yang digunakan semua orang, dan makanan kaleng yang mereka konsumsi,” yang merupakan banyak produk tomat yang melarutkan aluminium, tulis Albert.

Mendiagnosis dan Gejala Keracunan Aluminium

Tanda-tanda neurologis yang umum dari keracunan aluminium termasuk kebingungan, kejang, kelemahan otot, dan masalah bicara. Pada anak-anak, ini juga termasuk pertumbuhan yang lambat.

Dalam kasus ekstrim, orang paruh baya telah melaporkan kabut otak dan gejala mirip demensia, yang dianggap tidak normal untuk kelompok usia tersebut.

Namun, gejala-gejala ini dibagi di banyak penyakit. Praktisi penyakit dalam dan integratif Dr. Ana Mihalcea mengatakan kepada The Epoch Times bahwa mungkin sulit bagi dokter untuk membuat diagnosis.

“Salah satu masalah dengan logam berat adalah bahwa mereka memiliki efek racun yang sinergis,” kata Dr. Ana Mihalcea, “Kita tidak hanya terpapar aluminium, kita juga terpapar timbal, arsenik, kadmium, segala macam hal lainnya.”

“Jika Anda kemudian mendapatkan jumlah yang lebih besar dan lebih besar di dalam tu- buh, maka toksisitasnya meningkat.”

Dr. Ana Mihalcea mengatakan bahwa banyak pasiennya yang mengalami keracunan logam akan memiliki kadar logam beracun yang tinggi dalam darah mereka secara keseluruhan. Faktanya, logam  beracun  seperti  arsenik dan timbal masih cukup banyak terdapat di tanah dan air. Beberapa pipa air yang digunakan di AS masih terbuat dari timbal, dan rumah yang dibangun sebelum tahun 1970-an kemungkinan juga menggunakan cat bertimbal.

Karena timbal dan aluminium keduanya adalah neurotoksin, kedua logam beracun tersebut dapat bekerja secara sinergis untuk memperburuk dampak satu sama lain.

Cara Melepas Aluminium

Pilihan pengobatan umum untuk toksisitas aluminium adalah khelasi.

Pasien diberi obat melalui pil atau intravena, yang mengikat logam beracun — obat dan logam tersebut kemudian dikeluarkan melalui urin.

Chelation memiliki beberapa efek samping, termasuk rasa terbakar di tempat suntikan, mual, sakit kepala, dan demam.

Karena ia juga dapat digunakan untuk menghilangkan mineral penting dari menjadi level beracun, maka terapi khelasi juga dapat mengurangi logam yang bermanfaat.

Beberapa makanan dalam asupan mungkin merupakan khelator alami, termasuk sayuran yang mengandung sulfur seperti brokoli dan bawang putih. Kunyit juga telah disarankan mengandung sifat pengetat alami.

Serat makanan tidak larut seperti dedak gandum, sayuran, dan biji-bijian utuh juga dapat menghilangkan logam beracun, karena penelitian telah menunjukkan bahwa semakin besar tingkat serat makanan tidak larut yang dikonsumsi, semakin rendah tingkat logam beracun dalam darah.

Meminum air mineral kaya silika juga merupakan cara lain untuk menghilangkan aluminium dari tubuh.

Meskipun aluminium dan banyak logam beracun sulit dihindari, orang dapat mencoba mengurangi paparan keseluruhannya dengan mengambil langkah-langkah untuk menghindari produk yang mengandung aluminium dan memilih produk tanpa aluminium.

Mengonsumsi suplemen seperti vitamin A, C, dan D untuk mendukung mikrobioma usus juga dapat membantu.

Usus berfungsi sebagai “garis pertahanan pertama”, melawan makanan dan minuman yang mengandung banyak produk logam beracun, dan oleh karena itu harus didukung agar logam beracun yang tertelan dapat dibersihkan. “Ini adalah perubahan gaya hidup yang lengkap dan benar-benar berusaha untuk menghindarinya,” kata Dr. Ana. (yud)

Marina Zhang adalah penulis kesehatan untuk The Epoch Times, berbasis di New York. Dia terutama meliput berita tentang COVID-19 dan sistem perawatan kesehatan dan memiliki gelar sarjana biomedis dari The University of Melbourne. Hubungi dia di marina.zhang@ epochtimes.com

Klinik Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT) Dr. Wen Pinrong : Jendela Jiwa

Seorang pria berusia 53 tahun, tinggal di Taiwan utara, berbisnis sejak muda dan membuka perusahaan dagang lebih dari 20 tahun lamanya. Meski ada karyawan, dia tetap bos sekaligus rekan kerja, urusan atas-bawah dan luar-dalam, dilakukan olehnya sendiri, sibuknya luar biasa. Saking sibuknya, hingga suatu ketika saat temannya menemukan kelopak mata kanannya berkedut, tetapi ia malahan tidak merasakan apa-apa. Baru pada suatu hari ketika ia sedang mengemudi, kedutan kelopak matanya memengaruhi penglihatannya, ia langsung menyadari seriusnya masalah kejang pada kelopak matanya itu.

Kelopak mata bos, ketika sangat sibuk dan lelah, malah ikut meramaikan suasana, seperti gemuruh gong dan kendang, membuat sang bos gelisah. Kedutan kelopak mata bermula dari kedutan intermiten hingga kedutan tiap menit terus menjadi tiap detik, bahkan saat tidur pun tak mau berhenti. Maka mulai- lah sang bos menapak suatu perjalanan panjang demi mencari penyembuhan, mulai dari pengobatan Barat ke Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT), dari dokter spesialis ke dokter terkenal, sudah berlangsung lebih dari 3 tahun, dan tampaknya tidak banyak perbaikan, dia pun panik.

Bos adalah seorang  Kristiani, ia berdoa dengan khusyuk kepada Tuhan dan memohon kepada-Nya untuk memberkati dan melindungi- nya, namun ia tidak juga menerima jawaban dari Tuhan!

Tidak peduli seberapa sibuk perusahaannya, bos terpaksa meluangkan waktu dan melakukan perjalanan khusus ke wilayah selatan untuk mencari perawatan medis. Ketika bos muncul di klinik, tubuhnya terlihat tegap tinggi besar, alis tebal dan mata lebar, dengan rambut hitamnya kusut semrawut, sama seperti hatinya yang kusut masai. Wajahnya suram, terutama sekitar mata kanannya gelap sekali.

Otot-otot di sekitar kelopak mata kanan bos, atas-bawah, kiri-ka- nan, semua berkedut, dan cakupan kedutannya telah mencapai pipi dan sudut mulut. Mata kanannya menyu- sut, hanya 1/3 dari ukuran mata kiri, putih matanya keruh, dan sorot mata kirinya tajam, secara keseluruhan nampak bagaikan ketua geng mafia, membuat orang tidak berani mena- tapnya secara langsung terlalu lama.

Setelah mendeteksi nadinya, saya langsung bertanya, “Apakah Anda sudah menikah dan punya anak?” Bos tercengang mendengarnya, apakah ini ada hubungannya dengan penyakitnya? Bos menjawab dengan lugas: “Saya adalah orang tua tunggal dengan dua anak. Sejak mereka berusia 2 tahun, saya sendirian membesarkan mereka.”

Saya bertanya lagi, “Apakah Anda tidak menikah lagi?” Adakah hubungannya dengan penyakit itu? Sang Bos ragu-ragu sejenak, lalu menjawab, “Saya tidak berani menikah lagi, takutnya jika menikah, selain anak-anak tidak hanya akan kehilangan ibunya, tetapi juga ayahnya. Sekarang anak pertama sudah bekerja, dan yang kedua sudah akan menyelesaikan studinya di perguruan tinggi, dan saya masih harus merawat ibu saya.”

Oh! Ini tidak mudah! Saya berseru dengan takjub: “Anda adalah satu-satunya tulang punggung yang memikul beban seluruh keluarga. Luar biasa!” Bos sangat bingung, mengapa dokter sama sekali tidak menanyakan kondisi penyakitnya, maka ia dengan tidak sabar menceritakan keadaan dirinya sendiri: “Dokter, saya datang untuk memeriksakan mata saya, kelopak mata saya sudah kejang selama lebih dari 3 tahun, dan saya telah memeriksakannya ke banyak dokter, tetapi hasilnya tidak maksimal.”

Saya berkata dengan perlahan, “Mata Anda baik-baik saja, liver An- dalah yang bermasalah, mata adalah jendela liver, dan liver menyimpan jiwa, adalah jiwa Anda yang mena- ngis sepanjang waktu.”

Sang Bos bertanya dengan kaget dan balik bertanya: “Bagaimana bisa?” Saya menyarankan: “Maukah mencoba mengatur kehidupan Anda, tentang mantan istri Anda, pertumbuhan anak-anak Anda, suka duka dalam merawat ibu Anda, dan kesulitan serta masalah dalam bekerja.”

Bos menjawab dengan sedikit emosi: “Dokter, saya berani menjamin kepada Anda bahwa saya mutlak tidak akan masuk ke neraka, karena saya tidak pernah mencelakai siapa pun, saya sudah sejak lama tidak memperdulikan lagi pengkhianatan mantan istri terhadap saya.” 

Saya berkata dengan lembut, “Anda mungkin tidak masuk neraka, tetapi Anda belum tentu bisa masuk surga. Karena Anda bersikap sangat kejam terhadap 100 triliun makhluk hidup yakni sel-sel di dalam tubuh Anda!” Bos berkata dengan merasa tidak terima, “Dokter, sebenarnya saya sudah sejak lama tidak lagi mendendam akan pengkhianatannya, juga tidak membenci siapa pun.”

Saya menatapnya dan ber- kata, “Baiklah! Baiklah! Bos besar, saya tidak ingin berdebat, Anda masih menggunakan kata-kata tajam seperti ‘pengkhianatan’ untuk menggambarkan dirinya, Anda hanya menyembunyikan mantan istri Anda, tetapi belum melepaskannya. Jika Anda menikah lagi, apakah anak akan kehilangan cinta ibu atau ayah, itu tergantung pada sikap Anda sendiri.”

“Anda dapat membangun tembok tinggi, dari atas sana, Anda menunjukkan kepada orang lain betapa menderitanya Anda dan betapa hebatnya Anda sebagai orang tua tunggal. Tetapi Anda harus jujur pada diri sendiri, kesepian sedang menggerogoti jiwa Anda. Anda tidak harus mengakui apa pun pada saya? Anda hendaknya jujur berdialog dengan jiwa Anda. Jika Anda tidak menangani jiwa Anda dengan baik, jendela jiwa Anda, maka masalah mata Anda tidak akan membaik.”

Bos bertanya dengan penuh kebimbangan, “Apakah itu ada hubungannya?” Saya sembari mengambil cermin dan mengarahkan ke wajahnya, sembari saya menjawab, “Perasaan Anda tidak ada jalan keluarnya, jadi Anda menggunakan mata Anda untuk mewakili meneriakkan ketidakadilan! Anda dapat menyembunyikan liver, tapi tidak bisa menyembunyikan mata.”

Setelah menunggu beberapa saat, saya bertanya, “Apakah suasana hati Anda sedikit lebih baik saat ini? Lihat, kelopak mata Anda yang terus melompat berhenti karena terharu, dan ketika berkedut, amplitudonya juga sangat melambat! Ini terkait dengan curahan hati, itu terkait dengan emosi, dan itu terkait dengan jiwa.”

Bos seolah tidak berani mempercayainya, kelopak matanya menggantung dengan tenang dalam rongga matanya, dan dia baru menyadari bahwa semua percakapan yang baru saja dilakukan oleh dokter sudah merupakan bagian dari penyembuhan.

Penanganan Akupunktur

Ketika saya masuk ke ruang akupunktur, saya melihat si bos menangis dan bergumam, “Dokter, saya mengakuinya, persis seperti yang Anda katakan.” Saya menepuk tangannya dengan lembut dan berkata, “Ayo semangat!” segenggam air mata, telah melunasi utang emosional seseorang.

Dalam kondisi emosional, pertama-tama tenangkan jiwanya dulu, tusuk titik Baihui ditembuskan ke titik Qianding, titik Shenting ditembuskan ke titik Shangxing yang ditusuk berpasangan. Untuk menenangkan saraf wajah, tusuk di sisi samping kepala pada titik Touwei dan Nieqianxian, sekitar titik Hanyan ke titik Xuanli, 2/5 di bawah garis miring titik Nieqianxian pada sisi yang terkena, dan sekitar titik Xuanli yang menembus ke garis rambut. Untuk kejang otot wajah, tusuk di Nieqianxian pada sisi yang sakit, tusukkan jarum silang dari titik Touwei, dan Dingzhongxian, sekitar Baihui menembus Qianding, Ezhongxian, sekitar Shenting menembus ke garis batas rambut.

Kejang otot mata, tusuk di titik Cuanzhu menembus Yuyao, Sizhukong menembus titik Yuyao, Sibai menembus titik Juliao, Taiyang, Jingming, dan titik Renzhong. Di antaranya, titik Renzhong. digunakan  untuk  menembus  batang hidung, penusukan ini agak menyakitkan, tetapi efeknya berlipat ganda, teknik tususkannya harus cepat, ringan, menusukkan jarum dengan memencet batang hidung, dapat dilakukan dengan jarum berukuran sekitar 1 sampai 1,5 inci. Titik Renzhong. dan Shenting, ditusuk berpasangan dan saling berhadapan, memiliki fungsi menenangkan otot dan saraf wajah serta menenangkan jiwa. Pada awal penyakit, mestinya ada angin jahat yang masuk ke saluran meridian, untuk mengusir angin jahat, tusuk di titik Fengchi, Quchi, dan Hegu. Meridian telah sakit kronis dan distrofi, beri nutrisi pada qi dan darah, dengan menusuk di titik Zusanli dan Sanyinjiao. Kekurangan pada liver, dilakukan perawatan liver, dengan menusuk titik Sanyin- jiao dan Taichong. Mata dan wajah berkedut, kejang, berhubungan dengan tendon, kekuatan tendon dipupuk dengan menusuk Yanglingquan. Setelah terapi akupunktur, si bos mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya dia mencicipi perasaan jarum di kepalanya langsung masuk ke dalam matanya yang berlangsung selama 20 menit, ia merasakan sangat luar biasa! Jendela jiwanya akhirnya terbuka. Setelah 30 menit menjalani akupunktur, bos tampak berseri-seri dan segar sekali. Sebelumnya, dia terlihat seperti bos mafia, dan setelahnya, dia tampak tampan dan perasaannya bebas lepas. Wajah itu terbentuk dari hati, dan begitu sekilas pikiran berubah, dia serasa terlahir kembali!

Pada konsultasi kedua, kejang otot mata, frekuensi dan amplitudo kedutan yang dialami bos telah berkurang, dan rona wajahnya berubah mengkilap, begitu ia memasuki ruang konsultasi, dia dengan gembira berkata, “Saya senang bertemu dokter. “

Pada konsultasi ketiga, si bos dengan bersemangat dan gembira berkata: “Dokter, saya punya kabar baik untuk Anda: Saya benar-benar telah mengatur kembali hidup saya, saya dengan bersungguh-sungguh berkata pada diri sendiri bahwa saya harus memaafkan mantan istri saya dan keluarganya, untuk segala hal yang telah menyakitkan diri saya. Tak disangka, pada hari kedua, keajaiban terjadi. frekuensi kelopak mata saya yang berkedut justru berubah menjadi tiap dua ketukan berhenti satu ketukan, dan itu sangat melambat. Sungguh luar biasa!”

Saya pun tersenyum gembira dan berkata, “Selamat ya! Tuhan telah mendengarkan doa dan pertobatan Anda.” Sang bos tersenyum dan berkata, “Perasaan saya terasa jauh lebih baik ketika saya melihat dokter. Tidak ada orang yang benar-benar peduli terhadap jiwa saya. Tusukan jarum dari dokter telah membuka jiwa saya.”

Saya mengambil kesempatan untuk mendorongnya: “Anak-anak telah dewasa, Anda masih muda, carilah belahan jiwa sebagai pendamping, jikalau Anda menemukan gadis yang baik, jangan lewatkan musim semi kedua!”

Teman-teman si bos tidak habis mengerti mengapa ia pergi sejauh ini setiap minggu untuk akupunktur. Saya memperkenalkan seorang dokter dari utara kepadanya untuk merawatnya dari lokasi terdekat. Sebelum saya selesai berbicara, si bos segera menolak, mengatakan bahwa dia sudah berada di utara dan telah melihat lebih dari 20 dokter.

Kunjungan keempat, kejang ophthalmofacial bos, mengalami perbaikan yang pesat, frekuensi detak kelopak mata dapat dihitung hanya berapa kali sehari. Ukuran mata pada sisi yang sakit telah kembali ke ukuran semula setelah 6 kali akupunktur. Setelah satu bulan, tercapai sekitar 90% penyembuhan, dan setelahnya perawatan hanya dilakukan seminggu sekali.

Setengah tahun kemudian, si bos menggandeng tangan seorang gadis, mengenakan cincin kawin, untuk mengarungi samudra kehidupan. (pur)

“Itu Tidak Masuk Akal,” Para Ahli Mencoba Menjelaskan Paru-Paru Putih di Tiongkok

0

Marina Zhang

Sementara data resmi dari Tiongkok melaporkan penyakit ringan dan kematian rendah seputar wabah COVID-19 terbaru, media sosial Tiongkok dibanjiri dengan laporan “paru-paru putih”, suatu bentuk pneumonia yang sering terlihat pada penyakit sedang hingga parah.

Laporan anekdotal kematian setelah infeksi, serta rumah sakit dan kamar mayat yang kewalahan, telah membanjiri Weibo dan berbagai platform video pendek di Tiongkok.

Paru-Paru Putih: Tanda Penyakit Parah

Spesialis perawatan kritis paru- paru, Dr. Joseph Varon dari  Universitas Baylor, Texas, Amerika Serikat, mengungkapkan kebingungannya atas laporan paru-paru putih di media so- sial Tiongkok.

“Itu tidak masuk akal,” ujarnya merujuk pada laporan resmi dari Tiongkok yang menyatakan strain yang beredar dominan sebagai BA.5.2 dan BF.7, keduanya varian Omicron yang menyebabkan penyakit ringan.

Omicron secara umum, “(Tidak) memberi Anda paru-paru putih,” bantahnya. “Gambar-gambar itu (di media sosial) menunjukkan bahwa Anda berurusan dengan sesuatu yang sangat mirip dengan varian Delta.”

Pemutihan dalam pemindaian Computed Tomography (CT) adalah tanda penyakit parah. “Semakin putih paru- paru, semakin besar kemungkinan Anda meninggal,” kata Varon, mengacu pada penelitian yang dia tulis bersama tentang prognosis penyakit.

Penanda permukaan Omicron yang berbeda membuat varian tersebut lebih mampu menginfeksi saluran udara bagian atas daripada menyebabkan peradangan dan pneumonia di paru-paru. Pneumonia lebih mungkin terlihat pada pasien yang terinfeksi Omicron jika mereka sudah tua dan mengalami gangguan sistem kekebalan yang parah.

The Epoch Times baru-baru ini berbicara dengan seorang pria berusia 36 tahun di Tiongkok, yang tidak  memiliki masalah kesehatan mendasar tetapi mengembangkan paru-paru putih pada pertengahan Desember 2022 setelah mengalami gejala mirip flu.

Merasa seperti tidak bisa bernapas, dia masuk rumah sakit. Dokter tidak membuat diagnosis tetapi memberinya Azvudine, obat yang disetujui secara bersyarat di Tiongkok untuk mengobati COVID-19.

Spesialis perawatan kritis paru-paru, Dr. Paul Marik mengatakan, paru-paru pria itu pada CT scan memiliki tanda- tanda khas pneumonia COVID-19.

Varon berspekulasi bahwa jika kasus paru-paru putih memang dilaporkan pada banyak orang sehat dan lebih muda, dia akan mempertanyakan apakah Omicron yang menyebabkan begitu banyak kerusakan.

Imunitas Rendah dan Gangguan dari Penguncian

Ahli mikrobiologi Dr. Stanley Perlman menyatakan bahwa dia “tidak terkejut” melihat laporan paru-paru putih di Tiongkok.

Perlman berargumen bahwa kebijakan nol-COVID dan kontrol penguncian yang ketat berarti bahwa kebanyakan orang kemungkinan besar memiliki paparan dan kekebalan yang rendah terhadap virus, yang akan meningkatkan peluang mereka terkena penyakit parah.

Profesor penyakit menular Dr. William Schaffner dari Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt, Amerika Serikat, setuju bahwa penguncian telah mengurangi paparan virus dan kekebalan alami. “Di Tiongkok, pengunciannya sangat ketat,” kata Schaffner. “Itu benar-benar mengurangi penularan COVID.”

Pemindaian Tomografi terkomputasi dari paru-paru sumber tanah setelah mengembangkan gejala mirip flu pada pertengahan Desember 2022. (The Epoch Times)

Schaffner mengatakan bahwa sementara seluruh dunia tampaknya berurusan dengan Omicron sebagai penyakit latar belakang yang ringan, dengan begitu sedikit data yang keluar dari Tiongkok tentang tingkat kematian dan infeksi, sulit untuk membuat perbandingan dan membuat penilaian yang komprehensif tentang situasi di Tiongkok.

Dr. David Bell, seorang ahli penyakit menular dan mantan petugas medis di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengkritik kebijakan penguncian Tiongkok karena berkontribusi terhadap wabah besar.

Bell berargumen bahwa itu bukan pengetahuan baru bahwa penguncian tidak dapat mengendalikan virus pernapasan dan bahwa tindakan semacam itu berpotensi merusak sistem kekebalan manusia jika berkepanjangan.

Selain itu, anak-anak yang berada di lingkungan yang steril dan terisolasi akan mengembangkan respons kekebalan yang buruk saat terpapar stimulan lingkungan.

“Saya menyebutnya bocah gelembung,” kata Varon. “Ini seperti jika Anda punya anak. Anda tidak ingin anak itu terinfeksi dengan segala hal, (tetapi) Anda ingin memaparkannya pada hal-hal normal. Jika Anda menyimpannya dalam gelembung kaca, apa pun bisa membunuh mereka.”

Spesialis perawatan kritis paru-paru Dr. Paul Marik mengatakan bahwa manusia secara alami akan berbaur begitu pembatasan dicabut, dan secara alami mulai menyebarkan virus.

“Ini (peningkatan kasus dan kematian) akan terjadi. Tapi hanya ketika itu saja terjadi,” kata Marik.

Sanggahan terhadap Argumen Penguncian

Ahli virologi Dr. Li-Meng Yan lebih meremehkan argumen bahwa presentasi paru-paru putih disebabkan oleh kurangnya kekebalan umum karena tindakan nol-COVID.

Yan mengatakan alasan ini akan berasumsi bahwa hanya sedikit orang yang terinfeksi pada wabah sebelumnya di Tiongkok, tetapi ini tidak dapat diverifikasi.

Sejak COVID-19 muncul di Tiongkok pada 2019, semua data tentang tingkat infeksi dan kematian berasal dari laporan resmi pemerintah Tiongkok dan tidak ada kelompok penelitian luar yang dapat memverifikasi jumlahnya secara independen.

Yan, yang mempelajari virus COVID-19 di Universitas Hong Kong pada awal pandemi, mengatakan bahwa pembagian data antara laboratorium penelitian Tiongkok Daratan dan Hong Kong tiba-tiba menjadi terkendali dan diteliti. Ilmuwan di Hong Kong hanya bisa bekerja dengan data resmi dan membuat perkiraan sendiri.

Wawancara yang dilakukan dengan warga Tiongkok selama wabah awal juga menunjukkan bahwa pada wabah Wuhan pertama, jumlah kasus dan kematian tidak dilaporkan karena rumah sakit menolak orang yang menunjukkan gejala COVID-19.

Yan berpendapat bahwa kemungkinan wabah sebelumnya lebih parah daripada yang dilaporkan secara resmi. Dengan ini, Yan meyakini bahwa jika lebih banyak orang telah terinfeksi dan meninggal, maka sekarang lebih banyak orang juga harus memiliki beberapa tingkat kekebalan yang melindungi mereka terhadap varian Omicron.

Namun kota-kota seperti Wuhan dan Changsha, yang keduanya merupakan hotspot COVID-19 pada wabah sebelumnya, kini mengalami pengulangan kelebihan beban di rumah sakit dan kamar mayat.

Masalah dengan wabah baru Tiongkok sama dengan wabah pertama tiga tahun lalu: Data tidak diverifikasi dan kemungkinan tidak melaporkan tingkat kematian dan infeksi yang sebenarnya.

Sementara pencabutan kebijakan nol-COVID akan berkontribusi pada penyebaran lebih lanjut, Yan berpendapat bahwa penguncian yang ketat tidak konsisten.

Dia menunjuk ke laporan media tentang penguncian di Shanghai dan Xinjiang, yang berlangsung selama berbulan-bulan dan membuat banyak orang kelaparan. Yan mengatakan bahwa meskipun penguncian itu parah dan pengalamannya nyata, kenyataannya sebagian besar kebijakan nol-COVID adalah tentang pelacakan kontak dan penerapan “kontrol digital menggunakan kode pelacakan”.

Setelah penguncian dicabut, bisnis berjalan seperti biasa. Orang akan bekerja dan pergi keluar untuk pengujian harian, yang menempatkan mereka di lingkungan paparan virus.

Menurut data WHO, lebih dari 86 persen populasi Tiongkok telah mengambil dua suntikan utama vaksin CO- VID Tiongkok, yang merupakan vaksin jenis tradisional yang mengandung virus SARS-CoV-2 yang tidak aktif, dan sekitar 55 persen telah ditingkatkan.

Mengingat paparan ini, Yan berpendapat bahwa kebanyakan orang memiliki tingkat kekebalan tertentu.

Mengingat ketidakkonsistenan ini, Yan mengatakan bahwa badan kesehatan global harus bertanya mengapa otoritas kesehatan Tiongkok menghentikan pengujian PCR untuk melacak varian baru.

Schaffner juga menyatakan keprihatinan bahwa varian tersebut tidak terlacak. Dengan begitu banyak orang yang terinfeksi, ada “kecemasan tertentu” di antara ahli biologi dan otoritas kesehatan masyarakat, menurut Schaffner, “Bahwa ini adalah lingkungan di mana varian baru berpotensi terjadi yang mungkin menghindari perlindungan vaksin dan agen terapeutik kita.” (osc)

Bukti Email: Anggota Dewan Pfizer Menekan Twitter untuk Menyensor Unggahan tentang Kekebalan Alami dan Risiko COVID Rendah untuk Anak-Anak

ZACHARY STIEBER

Seorang anggota dewan Pfizer yang pernah mengepalai Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), melobi Twitter untuk mengambil tindakan terhadap unggahan yang secara akurat menunjukkan bahwa kekebalan alami lebih unggul daripada vaksinasi COVID-19, menurut email yang dirilis pada 9 Januari.

Scott Gottlieb menulis pada 27 Agustus 2021, kepada eksekutif Twitter, Todd O’Boyle untuk meminta Twitter mengambil tindakan terhadap unggahan dari Dr. Brett Giroir, mantan komisaris FDA lainnya.

“Ini adalah jenis penelitian yang korosif (merusak). Di sini dia menarik kesimpulan besar dari satu studi retrospektif di Israel yang belum ditinjau oleh rekan sejawat. Tapi tweet ini akan menjadi viral dan mendorong liputan berita,” tulis Gottlieb.

Menurut para peneliti, data menunjukkan bahwa kekebalan alami memberikan perlindungan yang lebih tahan lama dan lebih kuat terhadap infeksi, penyakit simptomatik, dan rawat inap yang disebabkan oleh varian Delta dari SARS-CoV-2, dibandingkan dengan kekebalan yang diinduksi oleh vaksin dua dosis BNT162b2. BNT162b2 adalah nama dagang untuk vaksin COVID-19 Pfizer, yang merupakan vaksin utama yang digunakan di Israel.

Email Gottlieb itu memicu pesan di Jira, sistem perpesanan internal Twitter, menurut jurnalis Alex Berenson, yang diberikan akses ke file internal Twitter oleh CEO Elon Musk. “Silakan lihat laporan ini dari mantan komisaris FDA,” tulis O’Boyle.

Seorang analis Twitter yang meninjau kiriman tersebut memutuskan bahwa itu tidak melanggar aturan informasi yang salah, tetapi Twitter masih memberi tanda padanya, mengklaim kepada semua pengguna yang melihatnya bahwa unggahan itu “menyesatkan” dan mengarahkan mereka ke tautan yang akan menunjukkan “mengapa pejabat kesehatan merekomendasikan vaksin untuk kebanyakan orang”. Tanda tersebut mencegah orang untuk membalas, membagi- kan, atau menyukai unggahan Giroir.

Gottlieb, Twitter, dan Giroir, yang sekarang menjadi CEO Altesa BioSciences, tidak menanggapi permintaan komentar.

Pesan Lain

Gottlieb kemudian mengirim pesan kepada O’Boyle lagi, menandai unggahan dari Justin Hart, seorang kritikus lockdown (penguncian) dan skeptis terhadap vaksin COVID-19, menurut laporan Berenson.

Gottlieb mempermasalahkan tulisan Hart bahwa “tongkat dan batu dapat mematahkan tulang saya tetapi patogen virus dengan tingkat kematian anak 0% telah membuat anak- anak kami kehilangan hampir tiga tahun masa sekolah”.

COVID-19 menimbulkan sedikit risiko kematian bagi orang muda yang sehat, menurut berbagai penelitian dan data.

Gottlieb tidak merinci mengapa dia ingin menyensor Hart, tetapi keputusan itu datang sesaat sebelum pemerintah AS mengesahkan dan merekomendasikan vaksin Pfizer untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.

O’Boyle mengirimkan permintaan ke analis Twitter, gagal untuk kedua kalinya mengungkapkan hubungan Gottlieb dengan Pfizer. Keluhan itu tidak memicu tindakan apa pun.

“Tim analis sampah, aktivis, ibu dan ayah kami telah mengejar Scott sejak April 2020 ketika dia berulang kali menganjurkan penutupan dan penguncian sekolah. Dia tidak suka orang-orang menolak narasinya,” kata Hart kepada The Epoch Times dalam pesan Twitter.

Mencoba Membuat Seorang Wartawan Dilarang

Gottlieb juga mencoba membuat Berenson, mantan reporter New York Times yang sekarang menulis Substack, dilarang dari Twitter, sebuah pesan yang dirilis pada 2022 membuktikan hal itu.

Pesan tersebut menunjukkan bahwa Gottlieb meneruskan unggahan blog dari Berenson ke pekerja Twitter, menulis bahwa Berenson menyebut Dr. Anthony Fauci arogan adalah contoh mengapa Fauci, pada saat itu kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, membutuhkan detail keamanan.

Empat hari kemudian, dan sehari setelah Gottlieb bertemu dengan para pekerja Twitter, Twitter melarang Berenson karena diduga melanggar aturannya terkait misinformasi COVID-19.

Gottlieb membela tindakannya. “Saya telah menyuarakan keprihatinan seputar media sosial secara luas,” kata Gottlieb saat tampil di CNBC. “Dan saya telah melakukannya di sekitar ancaman yang dibuat pada platform ini, dan ketidakmampuan platform ini untuk mengawasi ancaman langsung, ancaman fisik terhadap seseorang, itulah kekhawatiran saya seputar media sosial, dan apa yang terjadi di ekosistem itu.”

“Saya sangat prihatin dengan ancaman fisik yang dilakukan terhadap keselamatan seseorang dan orang- orang yang melakukan ancaman tersebut terhadap individu,” katanya juga.

Berenson menjawab bahwa dia tidak pernah mengancam Fauci atau Gottlieb, mengacu pada komentar Gottlieb.

Dalam unggahan yang memicu email Gottlieb, Berenson mengkritik Fauci karena Fauci mengatakan bahwa “serangan terhadap saya adalah serangan terhadap sains” dan cara dia menangani respons pandemi AS.

Berenson dipulihkan ke Twitter pada 2022 sebagai bagian dari penyelesaian gugatan yang dia ajukan terhadap perusahaan tersebut. Berenson memperoleh email Gottlieb tentang unggahan Fauci selama temuan itu. Sebelum kesepakatan penyelesaian, seorang hakim telah menyimpulkan bahwa Berenson secara masuk akal menuduh Twitter gagal mematuhi kebijakan lima teguran sebelum melarang jurnalis tersebut. (osc)

Makan Pisang dengan Cara Ini Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan, Sembelit, dan Kecantikan

0

Ellen Wan & Weber Lee

Pisang adalah buah yang lezat dan populer yang mengandung nutrisi seperti serat makanan dan vitamin B. Pisang dikenal efektif dalam mengatur kesehatan usus, memperbaiki sembelit dan kecantikan. Seorang dokter Jepang terkenal juga mengatakan makan pisang bisa membantu menurunkan berat badan bila dimakan dengan cara yang disarankannya.

Tsuneo Matsuike, seorang praktisi pengobatan Tiongkok tradisional (PTT) dari Society for Oriental Medicine dan seorang tokoh otoritatif dalam penelitian saluran usus di Jepang, mengatakan kepada media Jepang bahwa karena banyak orang Jepang lebih memperhatikan makan malam, mereka cenderung makan malam lebih banyak daripada saat sarapan dan makan siang, dan dengan demikian mengonsumsi lebih banyak kalori. Oleh karena itu, jika kita mengurangi asupan kalori dari makanan tersebut, maka penurunan berat badan akan jauh lebih efektif. Pisang dapat membuat perubahan itu mudah dilakukan.

Makan Pisang dengan Benar Membantu Menurunkan Berat Badan

Tsuneo menyarankan makan dua buah pisang 30 menit sebelum makan malam dan kemudian minum segelas (sekitar 200 ml) air atau minuman bebas gula seperti teh hijau. Kemudian makan malam 30 menit kemudian dan berhenti makan segera setelah Anda merasa kenyang.

Karena pisang adalah makanan dengan GI (indeks glikemik) yang relatif rendah, maka tidak akan menyebabkan gula darah naik dengan cepat, dan dapat menghindari sekresi insulin yang berlebihan, sehingga gula darah dapat turun secara bertahap, yang dapat memperpanjang rasa kenyang dan memungkinkan jumlah asupan makanan saat makan malam menurun secara alami. 

Dengan cara ini Anda akan mengonsumsi lebih sedikit kalori dari waktu ke waktu.

Berdasarkan hal tersebut, Orthomedico, sebuah lembaga penelitian klinis Jepang, melakukan percobaan yang meneliti 11 wanita berusia 40 hingga 49 tahun dengan BMI 25 hingga 30 dan mengizinkan mereka makan dua buah pisang sebelum makan malam setiap hari selama dua bulan berturut-turut sesuai dengan metode yang disarankan oleh Dr. Tsuneo. Hasilnya ditemukan bahwa 82 persen peserta (9 diantaranya) mengalami penurunan berat badan.

He Xia, seorang praktisi PTT di Jepang, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan The Epoch Times bahwa ada banyak diskusi di internet tentang “metode penurunan berat badan dengan pisang”. Beberapa orang mengatakan ini bagus karena tidak memerlukan biaya terlalu banyak dan juga sangat efektif waktu.

Namun ada juga yang mengklaim tidak menghasilkan efek penurunan berat badan seperti yang diharapkan.

Ia mengingatkan, tujuan utama makan pisang adalah untuk mengurangi asupan makanan dari makan malam. Karena Anda sudah mengonsumsi kalori dari dua buah pisang, sebaiknya Anda tidak makan berlebihan saat makan malam. Kalori yang terkandung dalam 100g pisang sudah mencapai 88 kkal.

Ia menegaskan, perlu diingat bahwa pisang sendiri tidak mengandung bahan pembakar lemak dan makan lebih banyak akan menyebabkan risiko obesitas. Selain itu, pisang kaya akan potasium, dan penderita penyakit ginjal harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memakannya.

Pisang Meredakan Sembelit dan Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Di sisi lain, pisang juga kaya akan serat makanan dan multivitamin yang juga bermanfaat bagi tubuh manusia.

Miho Nakamura, ahli gizi dan juru masak Jepang, menulis bahwa serat makanan dan fructooligosaccharides (FOS) yang terkandung dalam pisang tidak mudah dicerna dan dapat masuk ke saluran usus dan menjadi sumber makanan probiotik, meningkatkan jumlahnya, sehingga meningkatkan lingkungan usus secara keseluruhan.

Selain itu, serat makanan yang tidak larut dalam air yang terkandung dalam pisang merangsang dinding usus untuk mendorong gerak peristaltik,  gerakan otot seperti gelombang yang mendorong makanan melalui saluran pencernaan dan keluar untuk buang air besar. Ini memiliki efek menghilangkan sembelit.

Uji klinis selama 4 minggu dilakukan oleh tim peneliti di Rumah Sakit Afiliasi Fakultas Kedokteran Universitas Tokyo. Para peneliti secara acak membagi 28 pria dan wanita sehat berusia 30 hingga 64 tahun menjadi dua kelompok. Satu kelompok peserta mengonsumsi 120g (sekitar 4,2 ons) pisang per hari, sementara kelompok lainnya mempertahankan pola makan normal.

Hasil penelitian  menemukan  bahwa pada kelompok orang yang mengonsumsi pisang, bakteri berbahaya dan bakteri penyebab peradangan pada tubuh berkurang, dan lingkungan usus juga membaik. Selain itu, peningkatan penyerapan mineral dan gerak peristaltik usus juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Medicine and Therapeutics edisi Februari 2021.

Pisang Meningkatkan Metabolisme Kulit Selain memperbaiki saluran usus,  pisang juga mengandung banyak nutrisi. Misalnya, Nakamura mengatakan bahwa vitamin B2 yang terkandung dalam pisang dapat meningkatkan metabolisme kulit, vitamin B6 dapat menjaga kelembapan kulit, dan polifenol dapat mencegah oksidasi kulit. Pisang juga mengandung magnesium untuk menjaga kesehatan gigi dan tulang, serta vitamin B1 untuk menghilangkan rasa lelah.

Dr. Tsuneo juga mengatakan bahwa konsumsi pisang secara terus menerus dapat meningkatkan elastisitas, kelembapan, dan kandungan minyak pada kulit wajah. Pisang kaya akan karoten yang sangat efektif untuk mempercantik kulit, vitamin B kompleks dapat mempercepat metabolisme, dan serat makanan dapat mengatur saluran usus, yang dapat menyembuhkan jerawat dan bekas jerawat. (jen)

Tubuh yang Penuh Berjejal, Dapatkah Manusia Memiliki Banyak Roh dan Jiwa? (2)

0

Fu Yao

Kepribadian yang Pecah Berkeping? Jiwa yang Mandiri?

Dalam istilah medis, “orang-orang” yang menghuni tubuh Billy ini disebut “kepribadian”, ibaratnya sama dengan pecahan-pecahan puzzle berbeda yang terintegrasi menjadi suatu keutuhan. Tapi selama dalam proses terapi, Arthur dan Aaron pernah mengoreksi klaim ini, mereka beranggapan bahwa mereka adalah benar-benar ada dan seharusnya disebut “orang”.

Sesungguhnya tidaklah berlebihan bagi mereka untuk mengatakan demikian, baik itu Arthur ataupun Ragen, masing-masing “orang” ini memiliki penampilan, bentuk tubuh, karakter, dan bakat yang unik, selain itu mereka dapat berbicara satu sama lain dan berkomunikasi dengan dunia luar secara mandiri. Jika mereka memiliki tubuh mereka sendiri di dimensi materi ini, siapa yang akan berpikir bahwa mereka bukanlah individu yang mandiri?

Sulit dibayangkan bagaimana Billy, yang telah tinggal di Amerika Serikat sejak ia masih kecil, memiliki aksen Inggris dan aksen Yugoslavia, siapa yang mengajarinya bahasa Arab, Serbia, dan keterampilan melukis dan musik yang luar biasa itu?

Yang lebih aneh lagi adalah ketika orang yang berbeda memiliki tubuh Billy, tubuhnya dapat menyesuaikan diri sebagaimana diperlukan. Bagaimana saya harus mengatakannya, ketika Ragen muncul, kekuatan otot Billy dan hormon adrenal akan berubah menyesuaikan diri, serta menunjukkan fisik yang kuat dan gerakan tangan dan kaki yang terampil. Sedangkan ketika David yang hanya berusia 8 tahun muncul, kereta dorong saja Billy tidak sanggup mendorongnya. Jika Tommy yang mahir ilmu meloloskan diri menempati tubuh Billy, maka tubuh Billy akan sangat lentur, seolah-olah dia memiliki ilmu menyusutkan tulang, jika diganti orang lain lagi, kemampuan tersebut akan menghilang lagi.

Ini sungguh terlalu aneh, mungkinkah tubuh manusia seperti sepotong pakaian, jika dikenakan oleh orang yang berbeda tinggi, pendek, gemuk dan kurus, akan menunjukkan efek yang berbeda? Atau dikatakan, dapatkah kemauan atau kekuatan mental seseorang menentukan kondisi fisiknya?

Ada kasus yang lebih aneh lagi, seorang wanita buta dengan multi kepribadian di Jerman mendapatkan kembali penglihatannya ketika dia beralih ke kepribadian lain di tubuhnya.

“Wanita Tunanetra” yang Tidak Tunanetra

Bruno Waldvogel, seorang psikiater di Munich, Jerman, menceritakan kasus seperti itu. Dia pada awal 2000-an pernah dikunjungi oleh seorang wanita Jerman berinisial B.T. (33) yang buta totall dan ketika berkunjung didampingi seekor anjing pemandu di sisinya.

Wanita itu mengatakan pada Dr. Waldvogel, dia kehilangan penglihatannya dalam sebuah kecelakaan pada usia 20 tahun. Dr. Waldvogel memeriksa catatan medisnya dan menemukan bahwa wanita itu menderita cedera otak, namun belum sampai melukai matanya.

Dalam proses merawat Ms. B.T, Dr. Waldvogel menemukan bahwa dia memiliki gangguan kepribadian ganda, dan setidaknya ada 10 kepribadian yang tinggal di dalam tubuhnya. Seperti kasus Billy, setiap kepribadian memiliki namanya sendiri, jenis kelamin, suara dan ada yang berbahasa Jerman serta bahkan ada yang berbahasa Inggris.

Namun Itu bukan hal yang paling mengejutkan. Ketika Ms. B.T. beralih ke nama kepribadian “Jugend (Remaja)”, penglihatannya pulih. Melalui pemeriksaan gelombang otak, Dr. Waldvogel menemukan bahwa ketika B.T. “buta”, otaknya tidak merespon gambar sama sekali, namun ketika dia menjadi “Jugend”, maka otaknya pun merespon gambar.

Dr. Waldvogel percaya bahwa kebutaan Ms. B.T. disebabkan oleh mentalnya, juga dengan lain kata, dia merasa dirinya buta maka penglihatannya terganggu. Setelah bertahun-tahun perawatan, penglihatan Ms. B.T. meningkat secara signifikan pada beberapa kepribadian, dan penglihatannya telah dipulihkan pada delapan kepribadian. Tetapi masih ada dua kepribadian yang buta total karena mereka memiliki reaksi emosional yang kuat terhadap kecelakaan itu dan mereka tidak merasa perlu untuk melihat. Jika diri sendiri tidak ingin melihat, maka siapapun tidak ada yang bisa membantu. Tampaknya kekuatan mental ini memang tidak dapat diabaikan, kita hendaknya biasakan melihat diri kita sendiri beserta orang lain dengan lebih positif, sedikit lebih percaya diri dan lebih banyak memberikan dorongan, serta mungkin akan ada keberhasilan yang tidak terduga.

Sesungguhnya, setelah melihat beberapa kasus kepribadian ganda, penulis merasa prihatin dan cukup trenyuh. Kebanyakan orang dengan kondisi seperti ini adalah orang-orang yang telah mengalami pukulan mental yang berat, ada yang terjadi di masa kanak-kanak, beberapa terjadi setelah tumbuh dewasa, dan rasa sakit yang hebat membuat mereka ingin melarikan diri dari kenyataan dan tidak ingin mengatur tubuh mereka sendiri lagi, akibatnya muncullah “orang” lain dan menggantikannya. Diri asli ini tidaklah mengetahui munculnya “orang” lain, sama seperti Billy, ia pergi tidur. Secara medis dikatakan, orang ini kepribadiannya telah terbelah, tetapi menurut pandangan generasi tua, kebanyakan akan berpikir bahwa orang tersebut dirasuki atau dikendalikan oleh sesuatu yang tidak kasat mata.

Oleh karena itu, sangatlah penting bagi kita untuk tetap mempertahankan kesadaran diri dan benar-benar mendominasi diri sendiri. Terkadang, ketika kita melihat kembali beberapa hal yang kita lakukan dalam situasi yang tidak rasional, kita merasa sangat menyesal, dan berpikir kok bisa-bisanya diri ini melakukan hal seperti itu, bukankah ini sama sekali bukan gaya/karakter saya? Membandingkan kasus ini, mungkin serupa tapi tak sama, di saat kita tidak rasional maka pada detik itu bukanlah saya, saya telah dikendalikan oleh emosi seperti “naik pitam” dan “marah”, hanya saja tidak separah kasus kepribadian ganda. (Pur/Whs)

Tamat

Beijing Menyembunyikan Jumlah Kematian COVID yang Sebenarnya, Ahli : Jumlahnya Jauh Lebih Tinggi dari Penghitungan Resmi

0

Dorothy Li

Rezim Tiongkok masih menutupi jumlah kematian COVID-19 yang sebenarnya di Tiongkok, kata para ahli dalam tanggapannya terhadap pengakuan baru-baru ini dari otoritas Tiongkok atas puluhan ribu korban tewas akibat COVID-19, yang jumlahnya sebenarnya jauh lebih tinggi. 

Menurut para analis, berdasarkan studi dan pernyataan resmi  mengungkapkan angka infeksi yang tinggi, serta laporan dari penduduk dan pekerja kamar mayat, menunjukkan bahwa negara tersebut menyimpan jumlah kematian yang signifikan. 

Regulator kesehatan utama Tiongkok pada 14 Januari mengakui hampir 60.000 kematian terkait COVID-19 dalam lima minggu pertama setelah rezim itu secara tiba-tiba mundur dari kebijakan nol-COVID pada Desember 2022.

Meskipun angka tersebut merupakan peningkatan dari angka resmi yang sangat rendah-37 kematian-sebelumnya dilaporkan oleh pejabat Tiongkok yang memicu meluasnya keraguan, para ahli tetap tidak yakin dengan pengungkapan itu. 

“Angka kematian yang baru dilaporkan masih mencurigakan,” kata Song Guo-cheng, seorang peneliti di Institut Hubungan Internasional Universitas Chengchi Nasional di Taiwan.

Tingkat infeksi COVID-19 menunjukkan angka kematian yang jauh lebih tinggi, demikian menurut Song.

Wabah Besar

Sebuah studi dari Universitas Peking memperkirakan bahwa sampai 64 persen dari populasi negara itu, atau 900 juta orang, telah tertular COVID-19 pada pertengahan Januari. Model para peneliti didasarkan pada data pencarian online gejala COVID-19, seperti demam dan batuk.

Ketika wabah meledak di seluruh negeri, para ahli kesehatan baik di dalam maupun luar negeri telah beralih ke data proksi, seperti survei online dan laporan anekdotal, untuk mengukur skala wabah tanpa adanya statistik COVID yang dapat diandalkan.

Seorang pria berdiri di depan area yang dijaga ketat saat pasien COVID-19 berbaring di tempat tidur mereka di lobi Rumah Sakit Rakyat Kelima di Chongqing, Tiongkok, pada 23 Desember 2022. (Noel Celis/AFP via Getty Images)

Badan kesehatan utama Tiongkok, Komisi Kesehatan Nasional (NHC), berhenti mempublikasikan infeksi harian dan hanya mengakui puluhan kematian sebelum pengungkapan terbaru. Tetapi pemandangan rumah sakit dan krematorium yang kewalahan telah memicu ketidakpercayaan terhadap penghitungan resmi di antara penduduk Tiongkok dan pengamat asing.

Jumlah Kematian Disembunyikan

Sejak awal pandemi COVID-19, rezim banjir kritikan karena menutupi informasi terkait COVID dalam upaya untuk mengecilkan berita yang dianggap berbahaya bagi citranya. Ketika virus pertama kali muncul di Wuhan pada akhir 2019, rezim menyembunyikan skala wabah dan membungkam para whistleblowers, sehingga memungkinkan wabah regional berkembang menjadi pandemi.

Sekarang, dengan virus  menyebar seperti api di seluruh penduduk negara itu, yang memiliki sistem imun yang lemah setelah tiga tahun karantina wilayah yang ketat, ada kesenjangan  semakin melebar antara angka resmi dan laporan dari pekerja krematorium, staf garda depan, dan penduduk di lapangan.

Seorang pekerja di rumah duka Baoxing di Shanghai mengatakan kepada The Epoch Times pada Desember 2022 bahwa mereka membakar 400 hingga 500 jenazah per hari, meningkat dari maksimum 90 jenazah sebelum pembatasan pandemi dicabut.

Pada 25 Desember 2022, video mayat berserakan di tanah di rumah duka di Changchun diedarkan secara online. (Tangkapan layar video)

Penduduk lain di kota terdekat Suzhou menggambarkan kondisi ramai di Rumah Duka Suzhou mirip dengan pusat perbelanjaan paling terkenal di kota itu, yang selalu penuh sesak.

“Ini pemandangan yang menyedihkan,” katanya dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan The Epoch Times. Wanita itu menolak disebutkan namanya karena takut akan pembalasan. Ia bergabung dengan antrean panjang di luar gedung pada 6 Januari, menunggu kremasi mendiang ibunya, yang meninggal karena COVID dua hari sebelumnya. Pada hari yang sama, wanita itu kehilangan dua kerabat lainnya yang meninggal karena COVID. 

Sean Lin, seorang ahli virologi dan mantan direktur laboratorium di cabang penyakit virus Walter Reed Army Institute of Research, memberikan perkiraan konservatif bahwa sekitar 6 juta mayat bisa saja dibakar selama sebulan terakhir, dengan asumsi bahwa krematorium Tiongkok beroperasi 24 jam dalam seminggu.  Tetapi angka itu kemungkinan hanya sekitar setengah dari semua kematian, karena orang-orang di pedesaan mungkin tidak memiliki akses ke layanan semacam itu dan dikuburkan daripada dikremasi. Setelah mengurangi kematian yang tidak terkait COVID-19, jumlah korban tewas bisa mencapai 10 juta, kata Lin.

“Pemerintah tentu saja benar-benar berbohong tentang hal ini,” katanya kepada The Epoch Times.

Lin mencatat bahwa perkiraan kasarnya “mungkin masih jauh lebih rendah dari situasi sebenarnya, tetapi sudah jauh lebih tinggi daripada kebohongan pemerintah itu.”

Pergulatan Masyarakat Pedesaan

Krisis COVID-19 tampaknya lebih parah terjadi di masyarakat pedesaan, di mana sumber daya medis tertinggal dari kota-kota besar.

Seorang penduduk desa di Chisha, rumah bagi 14.000 orang di barat daya Tiongkok, mengatakan bahwa orang-orang yang berusia di atas 70 tahun, terutama mereka yang memiliki penyakit yang dideritanya, meninggal dunia dalam jumlah yang tinggi. “Ada begitu banyak yang tertular virus [di desa]. Sekitar belasan [lansia] telah meninggal,” katanya kepada The Epoch Times pada 16 Januari.

Wanita yang hanya memberikan nama keluarganya Yang karena takut akan pembalasan, mencatat bahwa ledakan wabah yang dimulai pada Desember 2022 telah menguras sumber daya medis  Pedesaan di Provinsi Shaanxi.

Rumah duka di Shanghai dipenuhi dengan jenazah yang dibungkus dengan kantong mayat. (Tangkapan layar video/sintesis NTDTV)

“Para dokter desa pulang ke rumah untuk memberikan suntikan ketika orang-orang dinyatakan positif untuk pertama kalinya. Segera setelah itu, mereka kehabisan obat. Banyak orang tua tak mampu bertahan dan meninggal dunia,” katanya.

Tetapi penduduk desa yang meninggal dunia di rumah kemungkinan besar tak termasuk dalam pembaruan terbaru dari kematian terkait COVID-19. NHC mengatakan bahwa 59.938 kematian terkait COVID-19 antara 8 Desember 2022, dan 12 Januari, hanya merujuk pada orang-orang yang meninggal dunia di rumah sakit, menyiratkan bahwa jumlah terbaru yang diakui kemungkinan besar masih jauh di bawah jumlah yang sebenarnya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik pengungkapan rezim tersebut tetapi mengimbau pihak berwenang Tiongkok untuk terus memantau “Excess Mortality.” Definisi sempit Beijinh tentang kematian COVID-19, yang terbatas pada pasien yang meninggal karena gagal napas setelah tertular COVID-19, telah menimbulkan kritik global, dengan WHO mengatakan bahwa kriteria “akan sangat meremehkan jumlah kematian sebenarnya yang terkait dengan COVID.” Tidak ada negara lain yang menggunakan definisi sempit tentang kematian akibat COVID-19 ini.

Sudah ada indikasi bahwa PKT menekan dokter dan pekerja rumah duka untuk menutupi kematian. Pada Desember 2022, seorang pemimpin rumah duka di Provinsi Anhui mengatakan bahwa mereka diinstruksikan untuk menghindari penulisan pneumonia COVID-19 sebagai penyebab utama kematian pada sertifikat dan menggunakan kata-kata seperti infeksi paru-paru sebagai gantinya.

Pengamat luar khawatir bahwa penyembunyian rezim atas wabah yang terjadi di negara itu,  menimbulkan risiko baru bagi kesehatan global.

Kendaraan menunggu untuk memasuki tempat parkir di luar Dongjiao Funeral Parlor, dilaporkan ditunjuk untuk menangani kematian akibat Covid, di Beijing, pada Senin, 19 Desember 2022. Lebih dari sebulan setelah Tiongkok mulai melihat lonjakan eksponensial dalam kasus Covid, negara tersebut hanya melaporkan dua kematian akibat virus, menentang pengalaman tempat lain yang lebih divaksinasi dan sumber daya yang lebih baik saat dibuka kembali dan memicu kecurigaan bahwa skala kematian sebenarnya disembunyikan. Sumber: Bloomberg

Tanpa data yang dapat diandalkan, mustahil bagi para ahli kesehatan internasional untuk membangun pemodelan matematis, menilai tingkat transmisi dan fatality rate, dan menentukan apakah ada varian baru, belum lagi mengembangkan vaksin untuk memeranginya, menurut Song.

“Praktik PKT seperti itu pada dasarnya akan menciptakan kekacauan dalam kesehatan masyarakat di seluruh dunia,” katanya.

Kekhawatiran Global

Kurangnya data kesehatan masyarakat yang dapat diandalkan telah memicu kekhawatiran internasional, terutama mengenai varian baru yang lebih mematikan yang muncul dari negara itu. Amerika Serikat dan lebih dari belasan negara sekarang mengharuskan pengunjung yang bepergian dari Tiongkok untuk menunjukkan hasil tes COVID-19 yang negatif, sebuah pembatasan perbatasan yang diterapkan oleh Tiongkok sendiri.

Gordon Chang, seorang penulis dan rekan senior di Gatestone Institute, sebuah wadah pemikir konservatif, menyarankan agar semua negara harus menutup perbatasan mereka karena PKT sekali lagi menyembunyikan skala sebenarnya dari krisis COVID-19.

“Tiongkok terlampau berbahaya untuk dihadapi, baik saat kita berbicara tentang COVID atau berbicara tentang hal lain. Kita tidak dapat memiliki hubungan dengan Tiongkok, selama Tiongkok diperintah oleh Partai Komunis, karena Partai Komunis berdasarkan watak dasarnya adalah jahat,” kata Chang dalam wawancara sebelumnya.

“Kita harus membela diri kita sendiri,” pungkasnya.

Eva Fu, Hong Ning, dan Luo Ya berkontribusi untuk laporan ini.

Rudal Rusia Menyerang Apartemen Ukraina, 30 Orang Tewas dan Lebih dari 20 Hilang

NTD

Sebuah apartemen di Dnipro, sebuah kota di Ukraina tengah, dihantam rudal Rusia pada 14 Januari. Seorang pengungsi Ukraina, Zhuravsky yang tinggal di sana berdiri di samping reruntuhan pada 15 Januari dan berkata, situasi yang paling dia khawatirkan terjadi “ibuku masih hilang”.

Central News Agency (CNA) melaporkan bahwa lebih dari 20 orang masih belum ditemukan setelah serangan rudal Rusia menyebabkan runtuhnya sebagian gedung apartemen sembilan lantai. Sejauh ini, 30 orang telah dipastikan tewas.

Orang-orang menyaksikan pekerja darurat mencari reruntuhan bangunan tempat tinggal yang terkena rudal Rusia kemarin di Dnipro, Ukraina, 15 Januari 2023. (Spencer Platt/Getty Images)

Keluarga Roman Zhuravsky pindah ke apartemen ini di Dnipro pada hari-hari awal perang, jauh dari wilayah Donetsk yang dilanda perang di Ukraina, dengan harapan menemukan tempat yang aman untuk tinggal.

Mereka berencana untuk pergi ke gereja bersama pada 14 Januari, hari serangan rudal terjadi, tetapi ibu Zhuravsky memutuskan untuk tinggal di rumah karena dia merasa tak enak badan.

Dia berkata: “Ada lima lantai di atas tempat ibuku berada, aku khawatir …”

“Saya mendengar ledakan keras,” kata Zhuravsky, berdiri di samping bara reruntuhan.

“Semua orang menelepon saya dan mengatakan rumah saya terkena rudal, jadi saya bergegas pulang,” katanya.

“Saya melihat pemandangan yang mengerikan, semuanya tertutup asap.”

Zhuravsky mengunjungi setiap rumah sakit terdekat, berharap menemukan ibunya, tetapi tidak berhasil.

Saat dia berbicara dengan AFP, para sukarelawan membagikan makanan dan minuman panas di tenda-tenda terdekat, sementara petugas pencarian dan penyelamatan terus melewati puing-puing.

Relawan membantu pekerja darurat dan keluarga terlantar di Dnipro, Ukraina, 15 Januari 2023, saat mereka terus mencari orang-orang dari bangunan tempat tinggal yang terkena rudal Rusia kemarin. (Spencer Platt/Getty Images)

Larysa Borysenko, yang bertanggung jawab atas tim anjing, mengatakan bahwa anjing-anjing itu telah menemukan sisa-sisa enam orang dan mereka berharap dapat menemukan korban yang selamat.

“Kami telah bekerja sepanjang waktu selama 19 atau 20 jam,” kata Borysenko.

Layanan darurat mengatakan malam ini bahwa sejauh ini 39 orang, termasuk enam anak, telah dievakuasi dari apartemen yang runtuh.

Pekerja darurat mencari puing-puing bangunan tempat tinggal yang terkena rudal Rusia kemarin di Dnipro, Ukraina, 15 Januari 2023. (Spencer Platt/Getty Images)
Petugas penyelamat membawa jenazah dari reruntuhan bangunan tempat tinggal yang hancur setelah serangan rudal di Dnipro, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, 15 Januari 2023. (SERGEI CHUZAVKOV/AFP melalui Getty Images)

Pekerja darurat mencari puing-puing bangunan tempat tinggal yang terkena rudal Rusia kemarin di Dnipro, Ukraina, 15 Januari 2023. (Spencer Platt/Getty Images)
Pekerja darurat mencari puing-puing bangunan tempat tinggal yang terkena rudal Rusia kemarin di Dnipro, Ukraina, 15 Januari 2023. (Spencer Platt/Getty Images)
Pekerja darurat mencari puing-puing bangunan tempat tinggal yang terkena rudal Rusia kemarin di Dnipro, Ukraina, 15 Januari 2023. (Spencer Platt/Getty Images)

Lebih dari 40 Orang Tewas dalam Bentrokan Kekerasan Terburuk di Peru Selama 20 Tahun

NTD

Aksi Protes menentang pemerintah di Peru telah memicu kekerasan terburuk dalam 20 tahun terakhir, dengan puluhan orang terluka dan terbunuh ketika para pengunjuk rasa mendirikan penghalang jalan di seluruh negeri untuk menuntut Presiden Dina Boluarte mundur.  Meski demikian, ia pada Jumat (13/1/2023) bersikeras  tidak akan mengundurkan diri dan memperpanjang keadaan darurat di ibu kota Lima dan dua wilayah selatan selama sebulan.

Central News Agency (CNA) mengutip Reuters yang melaporkan bahwa Presiden Peru Pedro Castillo yang saat itu berhaluan kiri digulingkan oleh Kongres pada awal Desember tahun lalu, setelah dia berusaha membubarkan Kongres dan menggantinya dengan perintah eksekutif untuk memerintah negara. Insiden ini memicu gelombang protes dan  pada pertengahan Desember, pihak berwenang Peru pertama kali mengumumkan keadaan darurat selama sebulan.

Lebih dari 40 orang  tewas sejak awal Desember dalam bentrokan kekerasan antara pengunjuk rasa dan pasukan keamanan.

Presiden Peru Dina Boluarte menandatangani perpanjangan keadaan darurat pada 14 Januari malam, memberikan kekuasaan khusus kepada polisi dan membatasi kebebasan berkumpul dan hak-hak penduduk lainnya di Lima dan wilayah selatan Cusco dan Puno.

Pada 12 Januari 2023, di Arequipa, Peru, para demonstran memblokir Jalan Raya Pan-Amerika dan menghadapi polisi. (DIEGO RAMOS/AFP melalui Getty Images)

Di Puno, hampir separuh dari korban kekerasan telah meninggal dunia; pembatasan lokal termasuk jam malam selama 10 hari.

Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera merah putih dan spanduk dengan garis tepi hitam selama pawai di Lima pada 14  Januari untuk memberikan penghormatan kepada korban tewas. Para demonstran juga mengecam Boruarte. Ia meminta maaf atas kematian akibat kekerasan pada 13 Januari  dan menyerukan penyelidikan agar dilakukan. (hui)

Stok Obat Terapi Human Immunoglobulin di Tiongkok Menipis, Calo Membuat Harganya Melambung Tinggi

0

Xia Dunhou dan Liu Fang mewawancarai dan melaporkan

Setelah partai komunis Tiongkok secara mendadak membuka blokade, seluruh negeri ini mengalami kepanikan karena mengalami kekurangan obat. Baru-baru ini, obat-obatan menjadi rebutan. Bahkan, obat terapi human Immunoglobulin meroket, sementara pasien yang membutuhkannya mengalami kesulitan mendapatkannya. 

Human Immunoglobulin adalah singkatan dari imunoglobulin intravena, juga dikenal sebagai Gammaraas Immune Globulin. Baru-baru ini, mengalami kekurangan pasokan.  Obat terapi ini untuk menambah antibodi dan mencegah infeksi pada orang yang kekurangan antibodi.  

Pada saat yang sama, ada “calo” yang berspekulasi dengan harga tinggi. Awalnya, sebotol imunoglobulin 2,5 gram berharga RMB. 400 hingga RMB. 600 atau setarap Rp 800 ribu sampai Rp 1,3 juta tetapi sekarang melonjak menjadi dua kali lipat.

Netizen di Weibo melaporkan, “Tidak ada imunoglobulin di rumah sakit. Kami membeli sebotol seharga RMB 2.600.”

Mr  Wang (nama samaran), seorang warga Wuhan, mengatakan bahwa pada malam Tahun Baru tahun ini, dia membeli human immunoglobulin dengan harga tinggi di pasar gelap.

Human Immunoglobulin

Wang  berkata : ” kami  berhasil membeli lusinan botol Human Immunoglobulin pada saat itu.  Kami membelinya pada malam Tahun Baru seharga RMB. 700 pada waktu itu, tetapi sekarang harganya sangat mahal, dan harganya lebih dari RMB. 1.000 per botol. Apotek di Wuhan, Hubei juga menjualnya, tetapi tampaknya lebih mahal, sekarang hampir RMB. 2.000 per botol. Sepertinya Shanghai juga.”

Seorang pegawai di apotek di Shanghai berkata : “Kami tak menjualnya lagi. Sekarang Anda tidak dapat membeli immunoglobulin ini. Semuanya ada di apotek di sebelah rumah sakit. Anda tidak dapat membelinya hanya dari apotek, karena persediaannya terbatas sekarang.”

Reporter itu menghubungi beberapa apotek lain di Beijing dan Shanghai, dan mereka semua mengatakan kehabisan stok.

Menurut The Paper,  Human Immunoglobulin adalah produk plasma darah. Setelah merebaknya epidemi, karena lonjakan jumlah orang yang terinfeksi, pengumpulan plasma normal terpengaruh dalam waktu singkat. Sebelumnya, sejumlah perusahaan biofarmasi mengeluarkan pengumuman yang mengatakan bahwa  Immunoglobulin sangat dibutuhkan.

Di sisi lain, dengan merebaknya wabah secara serius, permintaan imunoglobulin  meningkat pesat. Ditambah dengan penimbunan dan harga tinggi oleh calo yang  menyulitkan orang-orang untuk membeli obat.

Lebih buruk lagi, pasien dengan defisiensi imunoglobulin primer membutuhkan 15 hingga 18 suntikan imunoglobulin sebulan untuk tetap hidup. Jika kekurangan obat terus berlanjut, pasien-pasien ini akan berada dalam bahaya.  (hui)