Home Blog Page 446

Kominfo Tutup 7 Situs dan Grup Medsos yang Memuat Jual Beli Organ Tubuh

0

ETIndonesia- Kementerian Komunikasi dan Informatika telah memutus akses tujuh situs dan lima grup media sosial yang memuat konten jual beli organ tubuh manusia. Pemutusan akses itu sudah dilakukan sejak Kamis (12/01/2023). 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan menyatakan pemutusan akses itu dilakukan sesuai permintaan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Negara RI. 

“Kami sudah menerima surat dari Bareskrim Polri kemarin dan hari ini. Isinya meminta Kominfo untuk melakukan pemutusan akses atas tujuh situs yang memuat konten manipulasi data tersebut,” jelasnya di Jakarta Pusat, Jumat (13/01/2023) dalam siaran pers Kominfo.

Menurut Dirjen Semuel, sebelumnya Tim AIS Kementerian Kominfo telah melakukan pemantauan terhadap beberapa situs dan akun media sosial yang diduga memuat konten jual beli organ tubuh. 

“Kami melakukan pencarian situs jual beli organ tubuh manusia seperti yang disampaikan penyidik Kepolisian yang tengah menangani kasus di Makassar dengan laporan adanya situs jual beli organ tubuh lewat Yandex,” tuturnya.

Selain menemukan situs, Tim AIS Kementerian Kominfo juga menemukan lima grup media sosial Facebook dengan konten serupa. Hasil temuan itu kemudian disampaikan ke Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk mengonfirmasi pelanggaran yang terjadi. 

“Semua datanya kami kirimkan untuk memastikan situs tersebut benar-benar melanggar hukum. Lalu Bareskrim Polri mengirim surat untuk memutus akses 3 situs pada Kamis dan hari ini (Jumat) ada 4 situs,” tuturnya. 

Berdasarkan hasil penyelidikan, ketujuh situs tersebut melanggar Pasal 192 jo Pasal 64 ayat (3) UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, yang berbunyi “Setiap orang yang dengan sengaja memperjualbelikan organ atau jaringan tubuh dengan dalih apapun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”

“Ketiga situs tersebut sudah tidak bisa diakses secara normal per Kamis, 12 Januari 2023 pukul 22.00 WIB. Dan empat situs akan diputus aksesnya dalam kurun waktu satu kali 24 jam ke depan,” jelas Dirjen Semuel.

Dirjen Aptika Kementerian Kominfo menyatakan pemutusan akses situs dan akun media sosial dilatari pertimbangan ada indikasi tindak pidana memperjualbelikan atau jaringan tubuh dengan dalih apapun yang dilarang dan sangat meresahkan masyarakat.  

“Berdasarkan hasil profiling dan analisis semua situs itu berada atau dibuat di luar negeri,” tandasnya. 

Dirjen Semuel mendorong masyarakat untuk segera melapor ke Kementerian Kominfo jika menemukan situs sejenis agar bisa dilakukan penanganan sesuai perundangan yang berlaku. 

“Peran masyarakat penting untuk membantu penyidikan. Dan kami mengharapkan masyarakat dapat melaporkan lewat aduankonten.id,” ungkapnya. (asr)

Ramai Konten Ngemis Online di Medsos, Kemensos Tindak Kegiatan yang Mengeksploitasi Lansia, Anak dan Penyandang Disabilitas

ETIndonesia- Menteri Sosial Tri Rismaharini mengeluarkan surat edaran yang ditujukan kepada pemerintah daerah untuk menindak maraknya ngemis online di platform media sosial TikTok . 

Sebelumnya, Menteri Sosial berjanji akan menyurati Pemda terkait isu yang sedang ramai di media sosial.

“Nanti saya surati ya. Ndakndak (bukan ke kepolisian). Saya imbauan ke daerah, itu (ngemis online) memang engga boleh,” katanya di Jakarta, Rabu (18/1) dalam siaran persnya.

Edaran tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2023 tentang Penertiban Kegiatan Eksploitasi dan/atau Kegiatan Mengemis yang Memanfaatkan Lanjut Usia, Anak, Penyandang Disabilitas, dan/atau Kelompok Rentan lainnya. 

Dalam edaran yang diterbitkan tanggal 16 Januari 2023 itu, para gubernur dan bupati/wali kota dihimbau untuk mencegah adanya kegiatan mengemis, baik yang dilakukan secara offline maupun online di media sosial yang mengeksploitasi para lanjut usia, anak, penyandang disabilitas, dan/atau kelompok rentan lainnya.

Edaran Mensos juga mengatur tindakan yang harus dilakukan jika menemukan kegiatan eksplotasi. Pemerintah daerah dan masyarakat diminta melaporkan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Satuan Polisi Pamong Praja apabila menemukan kegiatan mengemis dan/atau eksploitasi para lanjut usia, anak, penyandang disabilitas, dan/atau kelompok rentan lainnya. 

Tidak hanya itu, Pemda diminta untuk memberikan perlindungan, rehabilitasi sosial, dan bantuan kepada para lanjut usia, anak, penyandang disabilitas, dan/atau kelompok rentan lainnya yang telah menjadi korban eksploitasi melalui mengemis, baik yang dilakukan secara offline maupun online di media sosial. 

Baru-baru ini, masyarakat dibuat resah oleh maraknya konten mengemis online di TikTok yang mengeksploitasi lansia. Ibu-ibu paruh baya diminta mengguyur air ke tubuh mereka untuk mendapatkan gift atau bayaran dari penonton. Lebih memprihatinkan, eksploitasi ini dilakukan oleh anaknya sendiri.

Lansia adalah salah satu kluster yang menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial sehingga fenomena ini menjadi perhatian Menteri Sosial. Dalam beberapa kesempatan, Mensos mengatakan bahwa lansia berperan besar dalam membesarkan anak dan keturunannya. Oleh karena itu, lansia tidak boleh ditelantarkan, apalagi dieksploitasi.

Kemensos sendiri memiliki berbagai program untuk kesejahteraan lansia. Salah satu yang terbaru adalah bantuan permakanan bagi lansia tunggal. Selain itu, Kemensos melalui Sentra Rehabilitasi Sosial yang tersebar di daerah juga memberikan berbagai program perlindungan, jaminan dan perlindungan, serta layanan asistensi rehabilitasi sosial bagi lansia terlantar. (asr)

Kelompok Sipil Korea Selatan: Kampanye Pengusiran Institut  Konfusius  Diluncurkan

Jin Yan dan Lin Hu melaporkan dari Busan, Korea Selatan

Sejumlah kelompok masyarakat sipil Korea mengadakan unjuk rasa di depan Universitas Dongseo di Busan baru-baru ini. Mereka menunjukkan bahwa Partai Komunis Tiongkok menggunakan Institut Konfusius untuk melakukan kegiatan spionase dan menyerukan kepada pemerintah untuk menutup Institut Konfusius di Korea Selatan.

“Kami yakin bahwa polisi rahasia Tiongkok ada di setiap sudut kecuali Menara Mutiara Oriental. Pemerintah Yoon Suk-yeol  harus menganggap penting masalah ini secara serius dan lebih proaktif dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan kita.”

Baru-baru ini, di depan Universitas Dongseo di Distrik Sasang, Busan, sejumlah kelompok warga yang menghadiri unjuk rasa berpendapat bahwa Institut Konfusius adalah agen propaganda dan spionase Partai Komunis Tiongkok dan kelompok yang bernama Front Persatuan harus diusir dari negara tersebut.

Menurut MBN, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan telah memulai penyelidikan apakah Institut Konfusius terlibat dalam kegiatan propaganda dan spionase untuk sistem Partai Komunis Tiongkok.

Universitas Dongseo di Busan membuka Institut Konfusius pada 2007, dan Universitas Dong-A juga mendirikan institut tersebut pada tahun yang sama.

Pada konferensi pers, beberapa kelompok warga bergabung bersama untuk mendesak Kementerian Pendidikan Korea Selatan dan Pengawas Pendidikan Kota dan provinsi untuk menutup Institut Konfusius dan Kelas Konfusius di 22 universitas dan 16 sekolah menengah pertama dan atas di Korea Selatan. 

Han Min Ho, Wakil Bersama dari Kampanye Korea untuk Mengungkap Kebenaran tentang Institut Konfusius, berkata :  “Kami mengeluarkan peringatan keras kepada para rektor universitas dan staf Institut Konfusius bahwa mempertahankan Institut Konfusius adalah pengkhianatan terhadap negara dan pelanggaran kepercayaan terhadap para mahasiswa, dan kami menyerukan kepada para rektor dan profesor bahwa Institut Konfusius harus segera dihapuskan.”

Sejak tahun lalu, peserta unjuk rasa telah menggelar konferensi pers di depan universitas-universitas Korea di mana Institut Konfusius berada untuk mendesak pengusiran lembaga itu. (hui)

Dengan Menurunnya Populasi, Tiongkok Kehilangan Pamor Sebagai Pasar Terbesar Dunia

0

 oleh Yang Wei

Pada 17 Januari, pemerintah komunis Tiongkok mengumumkan bahwa populasi Tiongkok tahun 2022 mengalami pertumbuhan negatif. Sebelumnya, dunia luar telah menduga bahwa Beijing terus menciptakan data palsu tentang jumlah total penduduk Tiongkok. Ketika epidemi menyebabkan banyak kematian, pemerintah komunis Tiongkok tidak dapat lagi menutupi tren penyusutan populasi. Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Gong dengan jelas menyatakan : PKT telah menutupi fakta tentang epidemi selama lebih dari tiga tahun, dan epidemi di Tiongkok telah menyebabkan kematian 400 juta orang. Ini berarti bahwa populasi Tiongkok sekarang telah anjlok hingga 1 miliar jiwa atau sudah kurang. Selain itu juga mencerminkan bahwa dalam 3 tahun terakhir ini ekonomi Tiongkok mengalami penyusutan yang tajam, sehingga pamor Tiongkok sebagai pasar terbesar di dunia telah memudar.

Tiongkok bukan lagi negara terpadat di dunia

Dalam konferensi pers Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang diadakan pada 17 Januari, seorang reporter media bertanya : Sebagaimana yang dilaporkan bahwa jumlah populasi Tiongkok pada akhir tahun 2022 adalah 1.411.750.000 jiwa, sedangkan jumlah penduduk India yang diumumkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun lalu diperkirakan mencapai 1,412.000.000 jiwa, yang mana menunjukkan India telah melampaui Tiongkok dalam jumlah penduduk dan menjadi negara terpadat di dunia. Bagaimana pendapat pihak Tiongkok tentang masalah ini ?

Jawaban yang disampaikan secara samar-samar oleh pejabat Kementerian Luar Negeri Tiongkok itu tidak penting, tetapi bagaimana pun juga terpaksa harus mengakui bahwa Tiongkok bukan lagi negara terpadat di dunia. Entahlah, apakah pada waktu PKT menciptakan angka 1,41 miliar jiwa itu tidak sadar bahwa angka itu lebih rendah dari jumlah penduduk India ? Tetapi yang jelas, dampaknya yang bakal muncul di kemudian hari adalah apa yang tidak diinginkan oleh rezim Beijing dan PKT.

Pengakuan Beijing terhadap pertumbuhan populasi yang negatif tidak akan menghilangkan keraguan dunia luar, tetapi hanya akan menambah keraguan dan kekhawatiran. Sebuah penilaian yang dibuat lembaga Jepang pernah menggunakan jumlah total garam dapur sebagai parameter untuk memperkirakan jumlah penduduk Tiongkok, dan hasil kesimpulannya adalah bahwa populasi Tiongkok sekitar 800 juta jiwa.

Sejak 2017, PKT terus bertahan untuk mengklaim bahwa populasi Tiongkok adalah 1,4 miliar lebih jiwa, meskipun dunia luar bersikap pesimis terhadap angka itu dan memperkirakan total populasi Tiongkok berkisar antara 800 juta hingga 1,2 miliar. Beberapa waktu lalu, Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Gong dengan jelas menyatakan : PKT telah menutupi fakta tentang epidemi selama lebih dari tiga tahun, dan epidemi di Tiongkok telah menyebabkan kematian 400 juta orang. Ini berarti bahwa populasi Tiongkok saat ini telah turun tajam menjadi sekitar 1 miliar jiwa. Jika angka 1,4 miliar yang diumumkan oleh PKT pada tahun 2019 juga merupakan angka buatan, bisa jadi populasi aktual Tiongkok yang saat ini sedang menghadapi parahnya epidemi sudah menurun hingga di bawah 1 miliar. Mungkin saja tidak jauh dengan angka hasil kesimpulan lembaga Jepang yang 800 juta jiwa. 

Guru Li Hongzhi juga menyatakan bahwa ketika gelombang epidemi ini berakhir, Tiongkok akan kehilangan 500 juta jiwa. Ini berarti populasi Tiongkok pada tahun 2023 masih akan berkurang sebanyak 100 juta jiwa.

Tentu saja menyedihkan bahwa begitu banyak warga negara Tiongkok yang telah dan akan meninggal dunia. Meskipun demikian, PKT masih saja berusaha menutupi kenyataan yang membuat masyarakat dalam dan luar negeri marah. Fakta tidak akan berubah. Perekonomian Tiongkok telah mengalami kesulitan selama tiga tahun terakhir. Kegilaan PKT terlihat jelas bagi semua orang. Penurunan populasi yang tajam berarti ekonomi Tiongkok seharusnya menyusut .

Perekonomian Tiongkok sepertinya tidak tumbuh dalam tiga tahun terakhir

Lebih dari setahun yang lalu, pada 10 Desember 2021, konferensi kerja ekonomi PKT telah mengakui bahwa perkembangan ekonomi sedang menghadapi 3 tekanan kuat dari permintaan yang menyusut, guncangan pasokan, dan ekspektasi yang melemah. Pada saat itu konferensi kerja ekonomi juga menghasilkan keputusan yang menghendaki seluruh partai dan organ pemerintah untuk “mengencangkan tali pinggang” untuk menghadapi hari-hari mendatang yang lebih sulit.

Pada tahun 2021, PKT mengumumkan bahwa PDB tahunan akan menjadi RMB. 114 triliun, meningkat 8,1%, dan telah berulang kali mengklaim bahwa pencegahan dan pengendalian epidemi serta pembangunan ekonomi “jauh lebih unggul” dari negara mana pun di dunia. Namun, pada akhir tahun 2021, PKT mengklaim bahwa pembangunan ekonomi menghadapi 3 tekanan kuat, bahkan mencantumkan “permintaan yang menyusut” di daftar urutan teratas sebagai alasan ekonomi gagal ditumbuhkan. Ini menunjukkan bahwa para pemimpin puncak PKT sepenuhnya memahami data sebenarnya tentang jumlah kematian akibat epidemi, dan penurunan tajam populasi pasti akan menyebabkan kontraksi permintaan. Ini mungkin juga menjelaskan mengapa PKT dengan cemas mendesak rakyat jelata untuk memiliki anak kedua atau ketiga secepat mungkin.

Pada tahun 2020, Tiongkok dan seluruh dunia “menutup diri” akibat COVID-19 sehingga pertumbuhan ekonomi pun terganggu. Namun, PKT mengklaim bahwa epidemi hanya menyebabkan ribuan orang meninggal. Pada akhir tahun, masih mengarang data palsu pertumbuhan PDB tahunan Tiongkok yang sebesar 2,3%, dan mengklaim bahwa total PDB mencapai lebih dari RMB. 100 triliun. Yang pasti, pemerintah komunis Tiongkok telah menutupi sejumlah besar kematian akibat epidemi. Ekonomi Tiongkok kemungkinan besar telah menyusut saat itu, dan tidak ada harapan untuk melampaui Amerika Serikat pada tahun 2020.

Di tahun 2021, epidemi di Tiongkok belum benar-benar mereda, masih banyak kematian sehingga jumlah populasi terus menurun, skala ekonomi masih menyusut. Perekonomian negara-negara di seluruh dunia berangsur pulih, kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh PKT untuk mengklaim bahwa pesanan asing mulai berdatangan untuk menutupi fakta bahwa ekonomi Tiongkok sebenarnya masih terus menyusut. Jika “pesanan asing mulai berdatangan” itu benar, mengapa PKT pada akhir tahun 2021 menyebutkan bahwa pembangunan ekonomi menghadapi 3 tekanan kuat, bahkan “kontraksi permintaan” menempati urutan pertama alasan. Rahasia jadi bocor.

Pada tahun 2022, pemerintah Tiongkok mungkin menghadapi kesulitan dalam mengarang angka-angka tersebut akibat penutupan kota yang terus menerus yang membuat perekonomian terhenti sama sekali. Sehingga mereka hanya memunculkan pertumbuhan PDB sebesar 3% pada tahun 2022, itu saja tanpa embel-embel. Pada saat yang sama mereka terpaksa mengakui tentang populasi yang tubuhnya negatif.

Dalam tiga tahun terakhir, dengan penurunan tajam dalam jumlah penduduk dan terus menyusutnya ekonomi Tiongkok, skup pasar jadi ikut mengecil. Dengan berkurangnya orang, konsumsi harian juga menurun, permintaan perumahan berkurang. Karena itu, banyak usaha besar dan kecil bangkrut, PHK terjadi di mana-mana.

Pada 9 Januari, Li Keqiang, Perdana Menteri Tiongkok yang masa jabatannya tingga beberapa bulan. Saat mengunjungi Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar, ia mengatakan : “Entitas pasar, terutama usaha kecil, menengah dan mikro, industri rumah tangga dan komersial individu saat ini sedang menghadapi kesulitan besar dan masalah baru”. Sebelum lengser, Li Keqiang tampaknya masih berusaha mengungkap situasi sebenarnya di Tiongkok.

“Tiongkok merupakan pasar yang sangat besar” sebagaimana yang sering diklaim oleh para pemimpin Partai Komunis Tiongkok dengan cepat kehilangan nilainya.

Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He saat berpidato di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss pada 17 Januari 2023. (Fabrice Coffrini/AFP/Getty Images)

Seberapa besar pasar Tiongkok yang masih tersisa ?

Mengingat fakta bahwa populasi Tiongkok telah menurun tajam dalam tiga tahun terakhir, rangkaian data ekonomi yang dibuat oleh PKT pada dasarnya tidak memiliki nilai referensi. Ketika belum lama ini pemerintah Tiongkok mengumumkan data ekonominya untuk tahun 2022, ia masih mengklaim bahwa Tiongkok belum mampu membebaskan diri dari 3 tekanan kuat yakni permintaan domestik yang menyusut, guncangan pasokan, dan ekspektasi yang melemah.

Dari 15 hingga 16 Desember 2022, Konferensi Kerja Ekonomi Tiongkok tiba-tiba membalikkan kebijakan ekonomi yang sudah diputuskan dalam Kongres Nasional ke-20, mereka tidak lagi menekankan “sirkulasi internal” dan “Berdikari”, tetapi tiba-tiba beralih ke “berfokus terhadap masalah yang dihadapi perusahaan swasta, dan melakukan hal-hal praktis”. Pada saat yang sama mereka mengklaim “ingin terus memainkan peran ekspor dalam mendukung perekonomian”, juga “lebih menggencarkan upaya untuk menarik dan memanfaatkan modal investasi asing”.

Jelas, para pemimpin tertinggi PKT menyadari sepenuhnya berapa banyak warga negara di daratan Tiongkok yang telah meninggal akibat epidemi, dan mereka juga menyadari keseriusan penyusutan ekonomi akibat penurunan tajam populasinya. Mereka harus mencoba lagi untuk menipu perusahaan swasta dan modal asing untuk menyelamatkan rezim PKT yang saat ini sudah kritis. Permintaan domestik Tiongkok tidak lagi dapat diandalkan, dan “sirkulasi internal” bahkan tidak lagi dapat dijadikan slogan. Pemimpin puncak PKT dipaksa untuk menekankan perlunya memulihkan “kepercayaan” dalam pembangunan ekonomi.

Pada 17 Januari, di Forum Ekonomi Dunia yang diadakan di Davos, Swiss, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He berpidato, mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok “akan tetap mempertahankan perluasan keterbukaan di segala arah kepada dunia luar”.

Saat ini, rantai pasokan negara-negara Barat sedang dengan cepat meninggalkan daratan Tiongkok. PKT lagi-lagi menyembunyikan jumlah kematian kasus epidemi membuat negara-negara merasa lebih berisiko untuk berinvestasi di Tiongkok. Propaganda PKT sudah tidak ada yang mau percaya. Saat ini, Beijing terdesak untuk mengakui bahwa jumlah populasi Tiongkok sudah tumbuh secara negatif, yang selanjutnya membenarkan keraguan dari berbagai negara bahwa pasar besar Tiongkok sudah tidak lagi sebesar dulu.

Dalam pemasaran, basis populasi merupakan indikator penelitian pasar utama, dan berbagai perusahaan multinasional yang memasuki pasar Tiongkok telah berusaha mendapatkan statistik nyata tentang populasi Tiongkok. Kesimpulan mereka adalah bahwa pengecer internasional besar yang pernah masuk ke Tiongkok, kecuali Wal-Mart, yang masih bertahan, semuanya telah mundur dari Tiongkok. Costco, yang baru saja memasuki Tiongkok dan mampu menggeser supermarket lokal, mungkin dalam waktu tak lama lagi dapat menemukan bahwa untuk melanjutkan ekspansi di luar kota-kota besar Tiongkok akan menghadapi risiko yang tidak kecil.

Pada 17 Januari, Kantor Berita Xinhua mengutip ucapan Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang menyebutkan : “Seiring dengan membaiknya situasi epidemi di Tiongkok, yang mempercepat normalisasi kehidupan dan produksi, vitalitas ekonomi, kegiatan masyarakat dan potensi Tiongkok yang sepenuhnya dapat dilepaskan, maka itu akan menjadi pendorong bagi pemulihan ekonomi dunia”.

Epidemi belum berakhir, tetapi teriakan kosong PKT itu justru mengungkap kurangnya kepercayaan diri dari para pemimpin puncak PKT. Pada hari yang sama, Kantor Berita Xinhua malahan menerbitkan artikel berjudul “Laporan Forum Ekonomi Dunia Menunjukkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Eropa dan Amerika pada 2023 Sangat Suram”. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok tidak akan diperoleh dengan PKT menjelek-jelekkan ekonomi Eropa dan Amerika Serikat. Kelesuan ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat pasti berpengaruh dan akan membuat investasi asing Tiongkok dan pesanan ekspor terus menurun.

Amerika Serikat dan negara-negara lain menawarkan bantuan kepada Tiongkok dalam perang melawan epidemi, tetapi PKT menolaknya dengan berpura-pura masih sanggup bertahan, dan berulang kali menyembunyikan kebenaran tentang epidemi. Pada 8 Januari, PKT mencabut larangan bagi warganya untuk bepergian ke luar negeri, bahkan memfitnah pembatasan masuk dan pencegahan epidemi turis Tiongkok oleh berbagai negara sebagai “manipulasi politik”.

Pada akhir gelombang epidemi ini, populasi Tiongkok akan berkurang lagi sebanyak 100 juta jiwa. Dan, sejauh mana penyusutan skup pasar Tiongkok akan terus dipantau secara saksama oleh pemerintah dan perusahaan multinasional. Pamor pasar besar Tiongkok benar-benar sedang memudar, dan rakyat Tiongkok yang menderita memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang PKT. Saat ini, slogan “reformasi dan keterbukaan” sudah tidak lagi dapat menyelamatkan rezim Partai Komunis Tiongkok. (sin)

Wawancara Khusus dengan “Bapak Coronavirus” Michael Ming-Chiao Lai

0

oleh Chang Chun

Menanggapi dahsyatnya penyebaran virus COVID-19 di daratan Tiongkok saat ini, serta masalah munculnya fenomena “paru-paru putih” dan “infeksi ulang” yang telah menarik banyak perhatian dari pakar, NTDTV telah berhasil melakukan wawancara dengan seorang akademisi Taiwan yang juga dikenal sebagai “Bapak Coronavirus” Profesor Michael Ming-Chiao Lai, ia adalah seorang sarjana mikrobiologi dan virologi.

Epidemi di Tiongkok telah menyebabkan banyak pasien yang terinfeksi mengalami fenomena “paru-paru putih” akibat radang paru-paru akut, yang bahkan membuat para dokter panik menanganinya.

Dokter daratan Tiongkok mengatakan : “Lebih dari sepertiga pasien yaitu lebih dari 40 orang penyakitnya menjadi parah, dan ada belasan hingga 20 yang “paru-paru putih” hampir total”. Yang mengalami paru-paru memutih hampir total itu tidak cuma orang lanjut usia, tetapi juga mereka yang berusia 20-an, 40-an, ada juga yang 60-an, yang membuat saya sedikit panik”.

Tingkat kematian akibat epidemi di Tiongkok telah melonjak tinggi, sampai krematorium di mana-mana memiliki antrean panjang dan kelebihan beban.

Staf krematorium sedang memanggil antrian : “No. 397, No. 397, No. 398”.

Di negara-negara lain, manifestasi utama dari strain virus Omicron adalah merusak saluran pernapasan bagian tubuh atas manusia, dan jarang merusak paru-paru secara langsung. Mengapa virus di Tiongkok berperilaku sangat berbeda ? Apakah strain virus yang menyebar di daratan Tiongkok itu adalah strain Omicron ?

Profesor Michael M. C. Lai mengatakan : “Informasi yang dikirim dari daratan Tiongkok tidak ada yang lengkap. Misalnya, strain dari jenis coronavirus apa ? Itu belum diketahui. Jadi ada kemungkinan strain virus di daratan Tiongkok itu berbeda dari tempat lain. Dan semuanya belum memiliki data yang cukup untuk menilainya, sehingga ia dapat menyebabkan gejala yang berbeda, karena varian virusnya yang berbeda”.

Selain menyebabkan paru-paru memutih, “kembali positif” atau infeksi ulang,  juga merupakan fenomena khusus pada epidemi di Tiongkok. Kini, menjelang Tahun Baru Imlek, apakah sejumlah besar pekerja migran yang pulang kampung tidak akan terinfeksi kembali telah menjadi topik hangat diskusi di Weibo.

“(Infeksi ulang) itu tidak normal, tetapi ada banyak laporan seperti ini, masalahnya adalah infeksi dapat terjadi dan terjadi lagi. Itu karena kekebalan tubuh tidak dapat sepenuhnya memblokir infeksi yang disebabkan oleh virus. Maka ada dugaan bahwa kemungkinan besar strain mutan di Tiongkok itu sedikit berbeda. Kami masih harus menunggu sampai kami memiliki cukup data sebelum dapat membuat keputusan”, kata profesor Michael M. C. Lai.

Profesor Michael M. C. Lai menunjukkan bahwa inti masalahnya adalah apakah virus yang menyebar di daratan Tiongkok sama dengan virus sebelumnya ?

“Sedikit saja perubahan pada asam amino dan urutan gennya dapat mengubah sifat kekebalannya dan menjadi galur mutan baru. Masalahnya adalah galur mutan baru tersebut tidak akan dilumpuhkan oleh sistem kekebalan asli, sehingga virus baru mampu menginfeksi ulang (orang yang sama)”, katanya.

Pemerintahan partai komunis Tiongkok juga terus menyembunyikan jumlah kematian akibat epidemi tersebut. Organisasi Kesehatan Dunia telah berulang kali mengungkapkan bahwa pemerintah Tiongkok tidak melaporkan data kematian yang sebenarnya.

Pada 16 Januari, WHO kembali mengeluarkan pernyataan yang menghimbau pemerintah Tiongkok untuk memantau kematian berlebih yang disebabkan oleh virus partai komunis Tiongkok (COVID-19).

Profesor Michael M. C. Lai  mengatakan : “Semua orang masih belum berani mempercayai data (kematian akibat epidemi), karena tidak ada informasi yang akurat tentang situasi internal di Tiongkok, jadi sulit untuk menilai apakah itu benar atau tidak. Tapi itu sudah terlihat begitu banyak orang yang meninggal, situasi epidemi pasti sangat serius. Karena kebijakan Nol Kasus mengatakan bahwa setiap infeksi memiliki isolasi yang ketat, tetapi tiba-tiba semuanya berubah dalam semalam, infeksi atau tidak semuanya menjadi tidak penting. Itu membuat orang bertanya-tanya angka mana yang benar, jadi saya tidak percaya”.

Setelah merebaknya epidemi, agar secepatnya melintasi kurva puncak infeksi dan mencapai kekebalan kelompok dalam 2 bulan, pemerintah komunis Tiongkok secara resmi mempromosikan apa yang mereka sebut “Nasionalisasi Positif”, membiarkan rakyatnya terinfeksi, seakan mencoba untuk mengorbankan sebagian dari rakyatnya, membiarkan rakyatnya terinfeksi untuk mencapai kekebalan kelompok.

“Itu berarti PKT bersiap untuk mengorbankan sebagian orang untuk membela yang lain. Menurut saya ini tidak layak dalam etika kedokteran. Kita seharusnya tidak memiliki gagasan seperti itu. Kita harus melindungi semua orang”, kata Profesor Michael.

Justru pada saat epidemi sedang merebak dengan hebat, pemerintah Tiongkok membuka kembali negaranya untuk membiarkan warganya bepergian ke luar negeri. Pada 17 Januari, seorang pejabat dari Administrasi Imigrasi Nasional menyatakan bahwa wisatawan asal Tiongkok yang memasuki Taiwan setiap harinya telah meningkat sebesar 48,2%.

Profesor Michael M. C. Lai  mengatakan : “Strain virus yang menyebar di daratan Tiongkok cenderung menyebar ke seluruh dunia. Yang penting adalah kita perlu melihat jenis virus yang mana. Beberapa strain mutan akan menghindari sistem kekebalan, dan beberapa strain virus akan menginfeksi dan menyebabkan penyakit yang lebih serius. Saya menemukan bahwa jenis virus ini menyebar dengan sangat cepat, sehingga orang-orang di seluruh dunia sangat khawatir. Kita harus mencegah jenis virus ini menjadi pandemi yang menyebabkan dunia terinfeksi.”

Akademisi Michael M. C. Lai  telah lama mengabdikan dirinya pada penelitian virus dan mendirikan laboratorium penelitian pertama untuk coronavirus. Setelah wabah SARS, media dalam dan luar negeri menghormatinya sebagai “Bapak Coronavirus”. (sin)

Ratusan Pasukan TNI dan Polri Dikerahkan Setelah Bentrokan di Pabrik Smelter Nikel Berujung Maut

0

Reuters via The Epoch Times

Sebanyak dua orang pekerja tewas dalam bentrokan dan kerusuhan di sebuah pabrik peleburan nikel di Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada akhir pekan lalu, seperti yang dikonfirmasi para pejabat kepada Reuters pada Senin 16 Januari.  Sementara itu, ratusan personel keamanan dari TNI dan Polri dikerahkan untuk menjaga ketertiban setelah protes mengenai gaji dan keamanan menjadi tidak terkendali.

Seorang pekerja asal Indonesia dan seorang pekerja asal Tiongkok tewas dalam bentrokan di smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI), yang dimiliki oleh Jiangsu Delong Nickel Industry dari Tiongkok, yang melibatkan para pengunjuk rasa, pekerja, dan petugas keamanan. Hal demikian dikonfirmasi oleh  Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Kombes Pol Didik Supranoto.

Ia juga mengatakan, beberapa kendaraan perusahaan dibakar dan sekitar 100 kamar asrama rusak. 

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, mengatakan bahwa 17 orang jadi tersangka pengrusakan di antara 71 orang yang ditahan karena insiden tersebut, dan lebih dari 500 anggota pasukan keamanan telah dikerahkan untuk mengamankan daerah tersebut, dengan lebih banyak bala bantuan yang akan datang.

“Saat ini personel pengamanan baik dari TNI dan Polri sampai dengan saat ini telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan 2 SSK Brimob dari pusat,” tambahnya.

“Smelter akan kembali beroperasi besok pagi. Saya minta masyarakat dan karyawan tidak mudah terprovokasi,” ujarnya dalam konferensi pers.

Kapolri juga mengatakan Presiden memerintahkan kepada kepolisian untuk menindak tegas terhadap para pelaku tindak pidana, kepada para pelaku pengrusakan, dan para pelaku pelanggar hukum. Presiden meminta kepolisian mengungkap ini seterang-terangnya dan juga menjaga, serta mengawal agar seluruh kegiatan operasional yang dilaksanakan oleh perusahaan kembali bisa berjalan.

Di akhir keterangannya yang disiarkan secara langsung dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kapolri menegaskan bahwa Polri dan TNI siap untuk memberi pengamanan dan pengawalan karena industri tersebut tidak hanya berpengaruh bagi para tenaga kerja, tetapi juga untuk negara.

“Polri dibantu TNI siap untuk mengawal dan mengamankan karena ini tentunya juga berdampak kepada tenaga kerja-tenaga kerja Indonesia yang juga bekerja di situ, dan tentunya produk dari kegiatan smelter ini tentunya kan juga memiliki nilai tambah bagi negara khususnya dalam hal penambahan devisa terkait dengan program hilirisasi industri,” ungkapnya.

Ada sekitar 11.000 pekerja Indonesia di pabrik GNI dan 1.300 tenaga kerja asing, kata Listyo.

GNI memulai pembangunan smelter pada akhir tahun 2021 dengan kapasitas tahunan sebesar 1,8 juta ton dan perkiraan total investasi sebesar $2,7 miliar.

Pengunjuk rasa Minggu Bulu, seorang anggota kelompok buruh dan mantan karyawan GNI, mengatakan bahwa telah terjadi beberapa kecelakaan fatal di fasilitas tersebut pada tahun lalu, termasuk sebuah sepeda motor yang menabrak alat berat dan ledakan di smelter.

GNI tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar atas tuduhan tersebut dan polisi tidak dapat mengonfirmasi apakah telah terjadi kecelakaan yang mematikan.

“Penerapan kesehatan dan keselamatan kerja sangat buruk, jadi kami meminta perusahaan untuk menerapkannya sesuai dengan hukum,” kata Minggu, seraya menambahkan bahwa para pekerja juga tidak memiliki peralatan keselamatan yang memadai.

GNI dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka sedang melakukan “investigasi yang mendalam dan menyeluruh” dengan polisi.

Protes dengan kekerasan  terjadi secara sporadis di wilayah Sulawesi yang kaya akan mineral, yang baru-baru ini mengalami booming investasi di bidang nikel yang digunakan untuk baterai kendaraan listrik.

Sebuah tim pemerintah akan dikirim ke lokasi pada Selasa 17 Januari, sementara menteri koordinator yang mengawasi pertambangan, Luhut Pandjaitan, akan memanggil manajemen GNI minggu depan, kata kata Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenkomarves, Septian Hario Seto

Juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok Wang Wenbin pada Senin mengatakan bahwa kedutaan besar Tiongkok di Indonesia telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Indonesia mengenai insiden ini.

” Tiongkok akan terus menjaga komunikasi yang erat dengan pihak Indonesia dan mendorong penyelesaian yang sesuai hukum dan tepat untuk insiden ini,” katanya. (asr)

Oleh Bernadette Christina dan Ananda Teresia

Presiden Vietnam Mengundurkan Diri Setelah Dituduh Partai Berkuasa Melakukan ‘Pelanggaran’

Efthymis Oraiopoulos

Presiden Vietnam mengumumkan pengunduran dirinya karena “pelanggaran dan kesalahan,” demikian diumumkan oleh Partai Komunis Vietnam pada Selasa (17/1/2023).

Nguyen Xuan Phuc, 68 tahun, disalahkan atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh para pejabat di bawah pengawasannya ketika ia menjabat sebagai perdana menteri.

Pengunduran diri Phuc adalah yang pertama kalinya seorang anggota pimpinan tertinggi Partai Komunis Vietnam mengundurkan diri lebih awal tanpa alasan sakit. Dia adalah pejabat paling senior yang menjadi target kampanye penumpasan rezim Vietnam.

“Sepenuhnya menyadari tanggung jawabnya di hadapan partai dan rakyat, ia mengajukan permohonan untuk mengundurkan diri dari jabatannya, berhenti dari pekerjaannya, dan pensiun,” ujar rezim Vietnam dalam sebuah pernyataan mengenai Phuc, seperti dikutip dari kantor berita pemerintah Vietnam, VNA.

Menurut VNA, Phuc telah mengundurkan diri dalam sebuah sidang Komite Sentral Partai Komunis Vietnam yang diadakan “untuk mempertimbangkan dan memberikan pendapat mengenai keinginan Kamerad Nguyen Xuan Phuc untuk berhenti dari jabatannya, berhenti dari pekerjaannya, dan pensiun.” Bahasa pengumuman tersebut mengisyaratkan bahwa dia dipaksa untuk mundur.

Pengunduran dirinya membutuhkan persetujuan dari Majelis Nasional negara agar menjadi efektif. Pertemuan luar biasa yang jarang terjadi di majelis tersebut akan diadakan minggu ini.

Phuc adalah perdana menteri dari tahun 2016 hingga 2021 dan secara luas diyakini bahwa ia akan menggantikan sekretaris jenderal.

Sebagai perdana menteri, Phuc mengawasi kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa dan negara-negara Pasifik, termasuk Jepang dan Australia.

Posisi presiden sebagian besar bersifat seremonial di Vietnam, yang tak memiliki penguasa tertinggi. Sebaliknya, negara ini memiliki empat posisi utama, atau “pilar”: sekretaris jenderal Partai Komunis, presiden, perdana menteri, dan ketua legislatif.

Posisi paling berkuasa, sekretaris jenderal Partai Komunis, saat ini dipegang oleh Nguyen Phu Trong, yang pada tahun 2021 memenangkan masa jabatan lima tahun ketiga yang langka. Ciri khasnya adalah kampanye penumpasan yang telah berlangsung lama, yang pada masa jabatan keduanya menargetkan dua mantan menteri Kabinet dan mantan walikota Hanoi.

Kampanye Penumpasan

Partai Komunis Vietnam terlibat dalam kampanye penumpasan yang dipimpin oleh Trong. Kampanye yang disebut sebagai kampanye anti-korupsi ini tampaknya semakin intensif setelah sejumlah besar investigasi dan pemecatan.

Pada  2022 saja, 539 anggota partai dituntut atau “didisiplinkan” karena korupsi dan “kesalahan yang disengaja,” termasuk menteri, pejabat tinggi, dan diplomat, menurut partai yang berkuasa, sementara polisi menyelidiki 453 kasus korupsi, naik 50 persen dari tahun 2021.

Rumor tentang pengunduran diri yang akan segera terjadi oleh Phuc tersebar luas setelah pemecatan dua wakil perdana menteri yang pernah menjabat di bawahnya.

Sebuah pernyataan resmi yang dipublikasikan di media pemerintah memuji Phuc atas upayanya sebagai perdana menteri dalam memerangi pandemi COVID-19. Namun, pernyataan tersebut juga menyebutkan bahwa Phuc bertanggung jawab sebagai eksekutif tertinggi negara atas skandal serius yang melibatkan orang-orang di bawahnya – termasuk dua wakil perdana menteri dan tiga menteri lainnya.

Pernyataan tersebut mencatat bahwa dua wakil perdana menteri telah mengundurkan diri dari posisi mereka dan proses hukum telah diluncurkan terhadap dua menteri lain dan banyak pejabat lainnya. Beberapa skandal tersebut melibatkan korupsi yang berkaitan dengan langkah-langkah pengendalian pandemi COVID-19.

Dua skandal yang mengganggu penanganan pandemi – terutama skandal penyuapan yang terkait dengan menerbangkan pulang warga negara Vietnam yang terdampar di luar negeri, dan pembelian alat tes COVID-19 – mungkin terkait dengan pemecatan tersebut, kata Carl Thayer, seorang ahli diplomasi Vietnam di Akademi Angkatan Pertahanan Australia di Canberra.

Partai Komunis Vietnam pada bulan lalu mendisiplinkan Menteri Luar Negeri Bui Thanh Son atas keterlibatan beberapa pejabat kementerian dan diplomat dalam skandal penerbangan repatriasi.

Dalam tindakan terpisah, polisi di Vietnam pada 5 Januari menangkap mantan duta besar Vietnam untuk Malaysia, Tran Viet Thai, seiring dengan perluasan investigasi atas skandal ini.

Reuters dan The Associated Press berkontribusi dalam laporan ini.

WHO Desak Beijing Memantau Kematian Berlebihan, Reuters Temukan Bukti Beijing Sembunyikan Angka Kematian

0

oleh Li Ming

Pada Senin (16 Januari), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pihaknya telah menyarankan Beijing untuk melakukan pengujian terhadap kematian berlebih akibat COVID-19, sehingga WHO dapat memiliki gambaran yang lebih lengkap tentang dampaknya dari lonjakan kasus COVID-19 di Tiongkok. Pada Selasa (17 Januari) Reuters mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan bukti pemerintah Tiongkok dengan sengaja menyembunyikan jumlah kematian karena COVID-19.

WHO membuat pernyataan tersebut sebagai tanggapan atas pertanyaan Reuters tentang kasus epidemi yang terjadi di daratan Tiongkok pada Senin 16 Januari. WHO juga menekankan bahwa pendeteksian kematian berlebih sangat penting pada saat lonjakan kasus di mana sistem kesehatan di Tiongkok sedang kewalahan.

Sebelumnya, para ahli dari WHO secara terbuka mengkritik otoritas Beijing karena tidak secara terbuka menjelaskan skala epidemi kepada organisasi tersebut, dan mendesak pemerintah Tiongkok untuk memberikan kepada WHO data statistik yang benar dan kredibel tentang kasus dan jumlah kematian yang berlebihan. Setelah itu, pejabat Tiongkok baru merilis angka baru tentang jumlah kematian akibat virus tersebut pada Sabtu lalu, dan mengklaim bahwa hampir 60.000 orang telah meninggal dunia sejak dicabutnya penguncian pada Desember tahun lalu.

Meskipun angka yang diberikan oleh otoritas Beijing ini adalah 10 kali lipat lebih tinggi dari jumlah kasus yang dilaporkan sebelumnya, namun pakar kesehatan masyarakat internasional masih percaya bahwa jumlah kematian sebenarnya akibat epidemi di Tiongkok masih belum menunjukkan kebenaran. Para ahli mendesak otoritas Tiongkok untuk merilis data urutan genetik (GSD) lengkap dari virus yang sedang menyebar di Tiongkok untuk memfasilitasi pemantauan kemungkinan varian baru dari COVID-19.

Pada Selasa 17 Januari, Reuters melaporkan bahwa ada bukti bahwa otoritas Tiongkok melalui operasi “tanpa jejak” untuk menurunkan dan menyembunyikan jumlah kematian akibat epidemi yang terjadi di Tiongkok.

Menurut laporan itu, seorang dokter sebuah rumah sakit swasta di Beijing ketika bertugas di puncak epidemi baru-bari ini melihat sebuah pemberitahuan tercetak di ruang gawat darurat, yang isinya dengan jelas meminta dokter untuk sedapat mungkin menghindari untuk mencantumkan : “Gagal napas akibat COVID-19” dalam kolom penyebab kematian yang terdapat pada surat kematian pasien. 

Menurut pengungkapan, pemberitahuan tersebut dengan jelas menetapkan bahwa jika pasien yang meninggal itu memiliki penyakit dasar, maka penyakit dasar itulah yang disebut sebagai penyebab utama kematian. Jika dokter yakin bahwa kematian tersebut sepenuhnya disebabkan oleh pneumonia karena terinfeksi virus korona jenis baru, mereka wajib melaporkannya kepada atasan, kemudian atasan yang akan mendiskusikan dengan ahli. Setelah “berkonsultasi” dan mendapatkan persetujuan dari para ahli tersebut baru dapat dipastikan kematian adalah akibat terinfeksi virus korona jenis baru (COVID-19).

Selain itu, enam dokter dari rumah sakit umum di seluruh Tiongkok juga mengkonfirmasi dalam sebuah wawancara dengan Reuters bahwa mereka telah menerima instruksi lisan untuk mencoba tidak mengaitkan penyebab kematian dengan COVID-19, dan mereka menyadari bahwa ini adalah kebijakan rumah sakit mereka. Beberapa dokter mengatakan bahwa pemberitahuan dan instruksi datang dari “pemerintah”, tetapi tidak ada yang tahu dari departemen pemerintah mana.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa di Tiongkok, begitu pemerintah ingin menyampaikan instruksi yang sensitif secara politis, biasanya mereka menggunakan cara “perintah tanpa meninggalkan jejak”, yaitu tidak meninggalkan jejak dan tidak meninggalkan catatan.

Seorang dokter di rumah sakit umum besar di Shanghai mengatakan kepada Reuters : “Sejak penguncian dicabut pada Desember 2022, kami telah berhenti menghitung kematian akibat COVID-19, sia-sia saja menghitungnya karena hampir semua orang dinyatakan positif”.

Michael Baker, seorang scholar kesehatan masyarakat di Universitas Otago di Selandia Baru, mengatakan : “Sebagian besar negara telah menemukan bahwa sebagian besar kematian pasien karena terinfeksi virus COVID-19, bukan penyakit yang mendasari dikombinasikan dengan infeksi virus korona jenis baru, tetapi laporan yang disampaikan Tiongkok bahwa mayoritas (90%) kematian adalah COVID-19 yang dikombinasikan dengan penyakit lain, menunjukkan bahwa Tiongkok masih kurang melaporkan kematian yang langsung disebabkan epidemi.” (sin)

Buka Rakornas  Kepala Daerah dan Forkopimda se Indonesia, Jokowi Mengajak Tangani Inflasi yang Menjadi Momok Semua Negara

0

ETIndonesia- Presiden Jokowi  secara resmi membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Se-Indonesia Tahun 2023 yang digelar di Sentul International Convention Centre, Kabupaten Bogor,  Jawa Barat, Selasa, 17 Januari 2023. Dalam arahannya, Presiden antara lain mengajak para kepala daerah dan Bank Indonesia untuk bekerja keras menangani inflasi yang menjadi momok bagi semua negara.

“Situasi global masih sangat tidak mudah dan sekarang yang menjadi momok semua negara adalah yang namanya inflasi. Ini momok semua negara. Patut juga kita syukuri inflasi kita terakhir di angka 5,5 persen. Ini patut kita syukuri, berkat kerja keras kita semuanya,” ujar Presiden.

“Saya minta seluruh gubernur, bupati, dan wali kota, bersama-sama dengan Bank Indonesia terus memantau harga-harga barang dan jasa yang ada di lapangan sehingga selalu terdeteksi sedini mungkin sebelum kejadian besarnya itu datang sehingga bisa kita kejar dan kita antisipasi untuk kita selesaikan,” imbuhnya.

Lebih jauh, Presiden mengingatkan soal kenaikan harga bahan pangan utamanya beras. Menurut Presiden, saat ini harga beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit di 79 daerah. Selain beras, telur juga mengalami kenaikan harga di 89 daerah, tomat naik di 82 daerah, dan daging ayam ras naik di 75 daerah.

“Tolong bupati, wali kota, gubernur sering-sering masuk pasar, cek betul di lapangan apakah data yang diberikan itu sesuai dengan fakta-fakta di lapangan. Jangan sampai, sudah enggak musim sekarang ini, yang namanya bawahan ABS (asal bapak senang) ‘Pak, baik Pak. Enggak ada yang naik Pak. Harga stabil Pak’. Saya cek langsung ke lapangan. Jadi BPS di daerah informasikan angka-angka yang apa adanya kepada kepala daerah,” tegasnya.

Di samping itu, Presiden juga meminta agar para kepala daerah berhati-hati dalam menentukan tarif yang menjadi kewenangan pemerintah daerah, misalnya tarif air dan angkutan. Kepala Negara meminta agar penyesuaian tarif dihitung secara tepat karena bisa berpotensi menaikkan tingkat inflasi di daerah tersebut.

“Yang berkaitan dengan tarif angkutan misalnya, tarif PDAM, hati-hati menentukan itu bisa menjadikan inflasi naik. Jadi dihitung betul, kalau masih kuat ditahan, kalau enggak kuat naik enggak apa-apa tapi sekecil mungkin. Jangan sampai ada PDAM menaikkan lebih dari 100 persen karena data yang masuk ke saya ada,” ungkapnya.

Presiden juga meminta Kementerian Dalam Negeri dan Bank Indonesia terus menyampaikan informasi ke daerah sehingga daerah memiliki data terkait inflasi. Selain itu, Presiden juga kembali mengingatkan sejumlah upaya yang bisa dilakukan oleh para kepala daerah untuk mengintervensi kenaikan inflasi di wilayahnya.

“Semuanya sudah tahu bagaimana menutup ongkos transportasi, meningkatkan produktivitas petani, misalnya tomat mahal, perintahkan tanam tomat, cabai mahal, perintahkan tanam cabai. Saya enggak usah mengulang,” tandasnya.

Tekankan Jajarannya Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan

Presiden Joko Widodo meminta seluruh jajarannya untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan menjelang pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024. Presiden juga menegaskan agar masyarakat jangan sampai menjadi korban politik, terutama politik identitas.

“Saya minta betul-betul saudara-saudara bisa menjaga situasi kondusif, menjaga agar masyarakat kita tidak menjadi korban politik, namanya politik identitas,” tegas Presiden.

Untuk itu, Presiden Jokowi meminta jajaran TNI dan Polri untuk memetakan potensi kerawanan sebagai bentuk upaya menjaga keamanan menjelang tahun politik. Presiden juga mengingatkan TNI dan Polri untuk tidak melakukan politik praktis.

“Betul-betul harus memiliki, tahun ini sudah masuk tahun politik, harus memiliki sensitivitas dan sering turun ke lapangan sehingga kejadian-kejadian kecil segera diredakan, saya titip betul masalah ini,” lanjut Presiden.

Selain itu, berkaitan dengan stabilitas keamanan dan kehidupan sosial, Kepala Negara juga menegaskan bahwa semua agama memiliki hak yang sama dalam beribadah. Menurut Kepala Negara, kebebasan beragama dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945.

“Ini yang beragama Kristen, Katolik, Hindu, Konghucu, hati-hati, ini memiliki hak yang sama dalam beribadah, memiliki hak yang sama dalam kebebasan beragama dan beribadah,” tegasnya.

Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa konstitusi memiliki kedudukan yang tinggi dan tidak bisa dipatahkan dengan kesepakatan apapun. Oleh karenanya, Presiden meminta kepada jajarannya untuk memahami aturan tersebut yang memberikan kebebasan beragama dan beribadah.

“Ada rapat FKUB misalnya, ini misalnya, sepakat tidak memperbolehkan membangun tempat ibadah, hati-hati lho, konstitusi kita hati-hati lho, menjamin itu. Ada peraturan wali kota atau ada instruksi bupati, hati-hati lho kita semua harus tahu masalah ini, konstitusi kita itu memberikan kebebasan beragama dan beribadah,” tegas Presiden. (BPMI Setpres)

Alumunium : Racun Otak yang Ditemukan Dimana Saja, dan Cara Menghilangkannya

Marina Zhang

Merasa bingung, lemah, atau kehilangan ingatan dan konsentrasi? Anda mungkin menderita keracunan aluminium.

Aluminium adalah logam yang ada di mana-mana, tidak hanya ditemukan di peralatan masak Anda — seperti yang sudah diketahui kebanyakan orang, tetapi juga di sayuran, air, daging, dan bahkan vaksin dan obat-obatan.

Aluminium menumpuk di organ Anda — terutama otak— secara diam-diam.

Aluminium ada di mana-mana

Berada di belakang oksigen dan silikon, aluminium adalah unsur paling umum ketiga di lingkungan alam dan unsur logam paling umum di kerak bumi.

Aluminium sangat reaktif dan larut. Ia ada di udara, tanah, air, dan tanaman yang menyerap air, termasuk sayuran biasa. Oleh karena itu juga pada hewan yang memakan tumbuhan.

Tanaman seperti bayam, teh, dan beberapa bumbu dan rempah-rempah secara alami mengandung aluminium tinggi.

Beberapa tanaman mendapat manfaat dari aluminium. Tanaman teh, misalnya, mengandalkan aluminium sebagai nutrisi penting untuk pertumbuhannya. Tempat penyimpanan aluminium juga dapat memengaruhi kandungan aluminium. Bayam dan teh, misalnya, cenderung menyimpan aluminium di daunnya.

Dalam produk buatan manusia, aluminium ada di mana-mana.

Sangat disukai di bidang manufaktur sebagai bentuk pembungkus dan pengemasan, karena sangat mudah dibentuk dan konduktif terhadap panas dan listrik.

Ia ada di peralatan memasak  seperti  aluminium foil dan wajan. Karena aluminium lebih mudah larut dalam larutan asam, ketika aluminium  foil  dimasak dengan produk asam seperti tomat, dapat menyebab- kan kandungan aluminium lebih tinggi dalam makanan.

Kompleksitas aluminium juga digunakan secara luas dalam makanan olahan. Ini adalah agen pengangkat dalam soda kue dan pengemulsi dalam banyak keju olahan.

Menurut Agency for Toxic Substances and Disease Registry, orang yang sehat dapat menolerir 5 hingga 10 miligram per kilogram aluminium.

Sejak tahun 2000, Food and Drug Administration (FDA) AS telah menerapkan aturan bahwa nutrisi intravena dan obat-obatan yang mengandung aluminium, termasuk dialisis dan vaksinasi, harus memiliki label peringatan, yang menyatakan bahwa untuk orang dengan gangguan fungsi ginjal, seperti bayi prematur, “tingkat parenteral aluminium lebih besar dari 4 sampai 5 μg/kg/hari mengakumulasi aluminium pada tingkat yang terkait dengan sistem saraf pusat dan toksisitas tulang.”

Vaksin umumnya mengandung tidak lebih dari 0,85 mg/dosis, dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar vaksin telah dibersihkan oleh tubuh. Produk lain juga umumnya memiliki kadar aluminium yang sangat rendah dengan bioavailabilitas rendah.

Namun, ketika Anda menggunakan banyak produk yang mengandung aluminium, jumlah yang terpapar dapat melampaui kapasitas ekskresi tubuh — saat itulah aluminium dapat menumpuk dan gejala mulai terlihat.

Tubuh manusia kita tidak menggunakan aluminium. Aluminium justru mengganggu dan menghambat aliran alami mekanisme tubuh.

Aluminium dan Penyakit Alzheimer

Pada tahun 1965, Hipotesis Aluminium dimulai oleh penelitian di Polandia, yang mendalilkan bahwa aluminium berkontribusi terhadap penyakit Alzheimer (AD).

Hipotesis beralasan bahwa Alzheimer adalah penyakit usia lanjut karena semakin tua seseorang, semakin besar paparan aluminium, semakin besar akumulasi aluminium.

Tiga ilmuwan menemukan bahwa menyuntikkan aluminium ke dalam otak tikus menyebabkan serat di neuron mereka rusak, dan membentuk struktur seperti kusut yang biasa terlihat pada pasien penyakit Alzheimer.

Studi tahun 1973 lainnya mengumpulkan sampel otak dari orang yang meninggal karena AD. Studi ini menemukan kadar aluminium yang lebih tinggi di otak orang yang meninggal karena penyakit Alzheimer dibandingkan orang yang meninggal karena kondisi lain.

Namun, dalam studi kelompok yang lebih besar, temuannya sedikit lebih bertentangan.

Satu analisis menemukan bahwa paparan lebih dari 100 mikrogram per liter aluminium dalam air minum atau paparan pekerjaan meningkatkan risiko Alzheimer sebesar 71 persen. Tinjauan tahun 2011 mengevaluasi 13 studi tentang kadar aluminium tinggi dalam air minum dan menemukan sembilan di antaranya menunjukkan korelasi antara AD dan kadar aluminium tinggi.

Namun, analisis besar menemukan bahwa meskipun paparan aluminium dapat menimbulkan faktor risiko, namun kurang signifikan dibandingkan dengan faktor lain seperti aktivitas fisik, depresi, dan diabetes tipe 2.

Pada Juli 1988, 20 ton aluminium sulfat secara tidak sengaja dibuang ke tangki air minum yang memasok Kota Camelford, Inggris. Insiden ini meningkatkan konsentrasi aluminium air minum lebih dari 500 kali batas yang diperbolehkan, dan akibatnya, 20.000 orang terpapar konsentrasi aluminium yang sangat tinggi dari persediaan air mereka.

Pemerintah Inggris mengikuti perkembangan populasi selama bertahun-tahun, bermaksud untuk menyelidiki dampak kesehatan dari pencemaran air. Pemerintah kemudian menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang menghubungkan kecelakaan Camelford tahun 1988 dengan dampak kesehatan di kemudian hari.

Beberapa penelitian yang diterbitkan beberapa tahun kemudian menceritakan tentang penurunan kognitif dan neurologis beberapa orang di kota.

Salah satu contoh menceritakan seorang pria berusia 49 tahun, yang mulai menderita kehilangan ingatan enam tahun setelah kecelakaan itu. Masalah ingatannya memburuk setelah lima tahun bersamaan dengan disfasia, halusinasi, dan sentakan. Dia meninggal pada usia 69 tahun. Analisis post-mortem menunjukkan bahwa dia menderita berbagai penyakit neurodegeneratif, termasuk penyakit Alzheimer, dan kadar aluminium yang tinggi juga ditemukan di bagian belakang otak.

Aluminium Adalah Neurotoksin (Racun Saraf)

Aluminium terutama datang dalam bentuk senyawa seperti aluminium hidroksida dan aluminium sitrat, bukan logam murni.

Saat aluminium berada dalam senyawa ini, logam tersebut memiliki muatan yang sangat reaktif plus 3 (+3). Ini sangat oksidatif dan berpotensi merusak.

Tidak  semua aluminium diserap sama. Unsur aluminium diserap sangat buruk di usus, tetapi aluminium sitrat dapat dengan mudah melewati usus dan masuk ke otak, kata seorang peneliti senior di Massachusetts Institute of Technology, Stephanie Seneff.

Di sistem saraf pusat, aluminium mengaktifkan gen yang mengurangi energi dan aktivitas saraf, meningkatkan peradangan, serta meningkatkan disfungsi saraf dan bahkan kematian.

Aluminium juga mengurangi pertumbuhan saraf dan dapat mempercepat pembentukan protein tau yang biasa ditemukan pada penyakit Alzheimer.

Aluminium dapat bereaksi dengan lipid yang membentuk batas sel, menyebabkan lipid terdegradasi. Sel-sel ini kemudian kehilangan batasnya, dan menjadi stres, meradang, dan berpotensi mati. Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian pada sel-sel otak dari tikus dan juga dari manusia

Studi lain menemukan bahwa aluminium juga berpotensi merusak “pabrik energi” manusia.

Dalam sebuah studi laboratorium, semakin lama neuron terpapar aluminium, semakin besar toksisitasnya. Setelah neuron terpapar aluminium selama 48 jam, neuron tidak lagi memiliki aktivitas mitokondria. Mitokondria menghasilkan lebih dari 90 persen energi yang dibutuhkan tubuh dan sel-selnya.

Aluminium juga memperkenalkan perubahan pada DNA manusia, membuat sel-sel ini rentan terhadap kanker.

Selain itu, aluminium telah terbukti menyebabkan peradangan saraf dengan membunuh dan mengaktifkan astrosit—ini adalah “pembersih otak”, membersihkan puing-puing dan neuron mati—namun ketika terlalu aktif, aluminium mulai menghancurkan neuron.

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika paparan aluminium dikaitkan dengan kehilangan memori dan penurunan kognitif.

Aluminium sangat terkait dengan demensia dan ensefalitis (radang saraf) akibat toksisitas aluminium dari dialisis pada pasien gangguan ginjal.

Banyak penelitian juga menghubungkan paparan aluminium dengan penyakit neurodegeneratif lainnya seperti penyakit Parkinson dan sklerosis lateral amyotrophic, meskipun penelitian bertentangan.

Ahli toksikologi lingkungan Albert Donnay menulis kepada The Epoch Times menurutnya korelasi itu ada.

“[Amyotrophic lateral sclerosis] membunuh saudara laki-laki saya Robert J. Donnay dan banyak pria lain yang bertempur dalam perang Korea,” tulis Albert.

Data dari Departemen Urusan Veteran A.S. menunjukkan bahwa veteran yang dikerahkan ke Perang Dunia II atau Perang Korea memiliki tingkat sklerosis lateral amiotrofik tertinggi, namun penyebabnya belum teridentifikasi.

“Beberapa peneliti termasuk saya percaya penyebabnya adalah paparan aluminium yang tinggi dari panci masak, peralatan makan yang digunakan semua orang, dan makanan kaleng yang mereka konsumsi,” yang merupakan banyak produk tomat yang melarutkan aluminium, tulis Albert.

Mendiagnosis dan Gejala Keracunan Aluminium

Tanda-tanda neurologis yang umum dari keracunan aluminium termasuk kebingungan, kejang, kelemahan otot, dan masalah bicara. Pada anak-anak, ini juga termasuk pertumbuhan yang lambat.

Dalam kasus ekstrim, orang paruh baya telah melaporkan kabut otak dan gejala mirip demensia, yang dianggap tidak normal untuk kelompok usia tersebut.

Namun, gejala-gejala ini dibagi di banyak penyakit. Praktisi penyakit dalam dan integratif Dr. Ana Mihalcea mengatakan kepada The Epoch Times bahwa mungkin sulit bagi dokter untuk membuat diagnosis.

“Salah satu masalah dengan logam berat adalah bahwa mereka memiliki efek racun yang sinergis,” kata Dr. Ana Mihalcea, “Kita tidak hanya terpapar aluminium, kita juga terpapar timbal, arsenik, kadmium, segala macam hal lainnya.”

“Jika Anda kemudian mendapatkan jumlah yang lebih besar dan lebih besar di dalam tu- buh, maka toksisitasnya meningkat.”

Dr. Ana Mihalcea mengatakan bahwa banyak pasiennya yang mengalami keracunan logam akan memiliki kadar logam beracun yang tinggi dalam darah mereka secara keseluruhan. Faktanya, logam  beracun  seperti  arsenik dan timbal masih cukup banyak terdapat di tanah dan air. Beberapa pipa air yang digunakan di AS masih terbuat dari timbal, dan rumah yang dibangun sebelum tahun 1970-an kemungkinan juga menggunakan cat bertimbal.

Karena timbal dan aluminium keduanya adalah neurotoksin, kedua logam beracun tersebut dapat bekerja secara sinergis untuk memperburuk dampak satu sama lain.

Cara Melepas Aluminium

Pilihan pengobatan umum untuk toksisitas aluminium adalah khelasi.

Pasien diberi obat melalui pil atau intravena, yang mengikat logam beracun — obat dan logam tersebut kemudian dikeluarkan melalui urin.

Chelation memiliki beberapa efek samping, termasuk rasa terbakar di tempat suntikan, mual, sakit kepala, dan demam.

Karena ia juga dapat digunakan untuk menghilangkan mineral penting dari menjadi level beracun, maka terapi khelasi juga dapat mengurangi logam yang bermanfaat.

Beberapa makanan dalam asupan mungkin merupakan khelator alami, termasuk sayuran yang mengandung sulfur seperti brokoli dan bawang putih. Kunyit juga telah disarankan mengandung sifat pengetat alami.

Serat makanan tidak larut seperti dedak gandum, sayuran, dan biji-bijian utuh juga dapat menghilangkan logam beracun, karena penelitian telah menunjukkan bahwa semakin besar tingkat serat makanan tidak larut yang dikonsumsi, semakin rendah tingkat logam beracun dalam darah.

Meminum air mineral kaya silika juga merupakan cara lain untuk menghilangkan aluminium dari tubuh.

Meskipun aluminium dan banyak logam beracun sulit dihindari, orang dapat mencoba mengurangi paparan keseluruhannya dengan mengambil langkah-langkah untuk menghindari produk yang mengandung aluminium dan memilih produk tanpa aluminium.

Mengonsumsi suplemen seperti vitamin A, C, dan D untuk mendukung mikrobioma usus juga dapat membantu.

Usus berfungsi sebagai “garis pertahanan pertama”, melawan makanan dan minuman yang mengandung banyak produk logam beracun, dan oleh karena itu harus didukung agar logam beracun yang tertelan dapat dibersihkan. “Ini adalah perubahan gaya hidup yang lengkap dan benar-benar berusaha untuk menghindarinya,” kata Dr. Ana. (yud)

Marina Zhang adalah penulis kesehatan untuk The Epoch Times, berbasis di New York. Dia terutama meliput berita tentang COVID-19 dan sistem perawatan kesehatan dan memiliki gelar sarjana biomedis dari The University of Melbourne. Hubungi dia di marina.zhang@ epochtimes.com

Klinik Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT) Dr. Wen Pinrong : Jendela Jiwa

Seorang pria berusia 53 tahun, tinggal di Taiwan utara, berbisnis sejak muda dan membuka perusahaan dagang lebih dari 20 tahun lamanya. Meski ada karyawan, dia tetap bos sekaligus rekan kerja, urusan atas-bawah dan luar-dalam, dilakukan olehnya sendiri, sibuknya luar biasa. Saking sibuknya, hingga suatu ketika saat temannya menemukan kelopak mata kanannya berkedut, tetapi ia malahan tidak merasakan apa-apa. Baru pada suatu hari ketika ia sedang mengemudi, kedutan kelopak matanya memengaruhi penglihatannya, ia langsung menyadari seriusnya masalah kejang pada kelopak matanya itu.

Kelopak mata bos, ketika sangat sibuk dan lelah, malah ikut meramaikan suasana, seperti gemuruh gong dan kendang, membuat sang bos gelisah. Kedutan kelopak mata bermula dari kedutan intermiten hingga kedutan tiap menit terus menjadi tiap detik, bahkan saat tidur pun tak mau berhenti. Maka mulai- lah sang bos menapak suatu perjalanan panjang demi mencari penyembuhan, mulai dari pengobatan Barat ke Pengobatan Tradisional Tiongkok (PTT), dari dokter spesialis ke dokter terkenal, sudah berlangsung lebih dari 3 tahun, dan tampaknya tidak banyak perbaikan, dia pun panik.

Bos adalah seorang  Kristiani, ia berdoa dengan khusyuk kepada Tuhan dan memohon kepada-Nya untuk memberkati dan melindungi- nya, namun ia tidak juga menerima jawaban dari Tuhan!

Tidak peduli seberapa sibuk perusahaannya, bos terpaksa meluangkan waktu dan melakukan perjalanan khusus ke wilayah selatan untuk mencari perawatan medis. Ketika bos muncul di klinik, tubuhnya terlihat tegap tinggi besar, alis tebal dan mata lebar, dengan rambut hitamnya kusut semrawut, sama seperti hatinya yang kusut masai. Wajahnya suram, terutama sekitar mata kanannya gelap sekali.

Otot-otot di sekitar kelopak mata kanan bos, atas-bawah, kiri-ka- nan, semua berkedut, dan cakupan kedutannya telah mencapai pipi dan sudut mulut. Mata kanannya menyu- sut, hanya 1/3 dari ukuran mata kiri, putih matanya keruh, dan sorot mata kirinya tajam, secara keseluruhan nampak bagaikan ketua geng mafia, membuat orang tidak berani mena- tapnya secara langsung terlalu lama.

Setelah mendeteksi nadinya, saya langsung bertanya, “Apakah Anda sudah menikah dan punya anak?” Bos tercengang mendengarnya, apakah ini ada hubungannya dengan penyakitnya? Bos menjawab dengan lugas: “Saya adalah orang tua tunggal dengan dua anak. Sejak mereka berusia 2 tahun, saya sendirian membesarkan mereka.”

Saya bertanya lagi, “Apakah Anda tidak menikah lagi?” Adakah hubungannya dengan penyakit itu? Sang Bos ragu-ragu sejenak, lalu menjawab, “Saya tidak berani menikah lagi, takutnya jika menikah, selain anak-anak tidak hanya akan kehilangan ibunya, tetapi juga ayahnya. Sekarang anak pertama sudah bekerja, dan yang kedua sudah akan menyelesaikan studinya di perguruan tinggi, dan saya masih harus merawat ibu saya.”

Oh! Ini tidak mudah! Saya berseru dengan takjub: “Anda adalah satu-satunya tulang punggung yang memikul beban seluruh keluarga. Luar biasa!” Bos sangat bingung, mengapa dokter sama sekali tidak menanyakan kondisi penyakitnya, maka ia dengan tidak sabar menceritakan keadaan dirinya sendiri: “Dokter, saya datang untuk memeriksakan mata saya, kelopak mata saya sudah kejang selama lebih dari 3 tahun, dan saya telah memeriksakannya ke banyak dokter, tetapi hasilnya tidak maksimal.”

Saya berkata dengan perlahan, “Mata Anda baik-baik saja, liver An- dalah yang bermasalah, mata adalah jendela liver, dan liver menyimpan jiwa, adalah jiwa Anda yang mena- ngis sepanjang waktu.”

Sang Bos bertanya dengan kaget dan balik bertanya: “Bagaimana bisa?” Saya menyarankan: “Maukah mencoba mengatur kehidupan Anda, tentang mantan istri Anda, pertumbuhan anak-anak Anda, suka duka dalam merawat ibu Anda, dan kesulitan serta masalah dalam bekerja.”

Bos menjawab dengan sedikit emosi: “Dokter, saya berani menjamin kepada Anda bahwa saya mutlak tidak akan masuk ke neraka, karena saya tidak pernah mencelakai siapa pun, saya sudah sejak lama tidak memperdulikan lagi pengkhianatan mantan istri terhadap saya.” 

Saya berkata dengan lembut, “Anda mungkin tidak masuk neraka, tetapi Anda belum tentu bisa masuk surga. Karena Anda bersikap sangat kejam terhadap 100 triliun makhluk hidup yakni sel-sel di dalam tubuh Anda!” Bos berkata dengan merasa tidak terima, “Dokter, sebenarnya saya sudah sejak lama tidak lagi mendendam akan pengkhianatannya, juga tidak membenci siapa pun.”

Saya menatapnya dan ber- kata, “Baiklah! Baiklah! Bos besar, saya tidak ingin berdebat, Anda masih menggunakan kata-kata tajam seperti ‘pengkhianatan’ untuk menggambarkan dirinya, Anda hanya menyembunyikan mantan istri Anda, tetapi belum melepaskannya. Jika Anda menikah lagi, apakah anak akan kehilangan cinta ibu atau ayah, itu tergantung pada sikap Anda sendiri.”

“Anda dapat membangun tembok tinggi, dari atas sana, Anda menunjukkan kepada orang lain betapa menderitanya Anda dan betapa hebatnya Anda sebagai orang tua tunggal. Tetapi Anda harus jujur pada diri sendiri, kesepian sedang menggerogoti jiwa Anda. Anda tidak harus mengakui apa pun pada saya? Anda hendaknya jujur berdialog dengan jiwa Anda. Jika Anda tidak menangani jiwa Anda dengan baik, jendela jiwa Anda, maka masalah mata Anda tidak akan membaik.”

Bos bertanya dengan penuh kebimbangan, “Apakah itu ada hubungannya?” Saya sembari mengambil cermin dan mengarahkan ke wajahnya, sembari saya menjawab, “Perasaan Anda tidak ada jalan keluarnya, jadi Anda menggunakan mata Anda untuk mewakili meneriakkan ketidakadilan! Anda dapat menyembunyikan liver, tapi tidak bisa menyembunyikan mata.”

Setelah menunggu beberapa saat, saya bertanya, “Apakah suasana hati Anda sedikit lebih baik saat ini? Lihat, kelopak mata Anda yang terus melompat berhenti karena terharu, dan ketika berkedut, amplitudonya juga sangat melambat! Ini terkait dengan curahan hati, itu terkait dengan emosi, dan itu terkait dengan jiwa.”

Bos seolah tidak berani mempercayainya, kelopak matanya menggantung dengan tenang dalam rongga matanya, dan dia baru menyadari bahwa semua percakapan yang baru saja dilakukan oleh dokter sudah merupakan bagian dari penyembuhan.

Penanganan Akupunktur

Ketika saya masuk ke ruang akupunktur, saya melihat si bos menangis dan bergumam, “Dokter, saya mengakuinya, persis seperti yang Anda katakan.” Saya menepuk tangannya dengan lembut dan berkata, “Ayo semangat!” segenggam air mata, telah melunasi utang emosional seseorang.

Dalam kondisi emosional, pertama-tama tenangkan jiwanya dulu, tusuk titik Baihui ditembuskan ke titik Qianding, titik Shenting ditembuskan ke titik Shangxing yang ditusuk berpasangan. Untuk menenangkan saraf wajah, tusuk di sisi samping kepala pada titik Touwei dan Nieqianxian, sekitar titik Hanyan ke titik Xuanli, 2/5 di bawah garis miring titik Nieqianxian pada sisi yang terkena, dan sekitar titik Xuanli yang menembus ke garis rambut. Untuk kejang otot wajah, tusuk di Nieqianxian pada sisi yang sakit, tusukkan jarum silang dari titik Touwei, dan Dingzhongxian, sekitar Baihui menembus Qianding, Ezhongxian, sekitar Shenting menembus ke garis batas rambut.

Kejang otot mata, tusuk di titik Cuanzhu menembus Yuyao, Sizhukong menembus titik Yuyao, Sibai menembus titik Juliao, Taiyang, Jingming, dan titik Renzhong. Di antaranya, titik Renzhong. digunakan  untuk  menembus  batang hidung, penusukan ini agak menyakitkan, tetapi efeknya berlipat ganda, teknik tususkannya harus cepat, ringan, menusukkan jarum dengan memencet batang hidung, dapat dilakukan dengan jarum berukuran sekitar 1 sampai 1,5 inci. Titik Renzhong. dan Shenting, ditusuk berpasangan dan saling berhadapan, memiliki fungsi menenangkan otot dan saraf wajah serta menenangkan jiwa. Pada awal penyakit, mestinya ada angin jahat yang masuk ke saluran meridian, untuk mengusir angin jahat, tusuk di titik Fengchi, Quchi, dan Hegu. Meridian telah sakit kronis dan distrofi, beri nutrisi pada qi dan darah, dengan menusuk di titik Zusanli dan Sanyinjiao. Kekurangan pada liver, dilakukan perawatan liver, dengan menusuk titik Sanyin- jiao dan Taichong. Mata dan wajah berkedut, kejang, berhubungan dengan tendon, kekuatan tendon dipupuk dengan menusuk Yanglingquan. Setelah terapi akupunktur, si bos mengatakan bahwa itu adalah pertama kalinya dia mencicipi perasaan jarum di kepalanya langsung masuk ke dalam matanya yang berlangsung selama 20 menit, ia merasakan sangat luar biasa! Jendela jiwanya akhirnya terbuka. Setelah 30 menit menjalani akupunktur, bos tampak berseri-seri dan segar sekali. Sebelumnya, dia terlihat seperti bos mafia, dan setelahnya, dia tampak tampan dan perasaannya bebas lepas. Wajah itu terbentuk dari hati, dan begitu sekilas pikiran berubah, dia serasa terlahir kembali!

Pada konsultasi kedua, kejang otot mata, frekuensi dan amplitudo kedutan yang dialami bos telah berkurang, dan rona wajahnya berubah mengkilap, begitu ia memasuki ruang konsultasi, dia dengan gembira berkata, “Saya senang bertemu dokter. “

Pada konsultasi ketiga, si bos dengan bersemangat dan gembira berkata: “Dokter, saya punya kabar baik untuk Anda: Saya benar-benar telah mengatur kembali hidup saya, saya dengan bersungguh-sungguh berkata pada diri sendiri bahwa saya harus memaafkan mantan istri saya dan keluarganya, untuk segala hal yang telah menyakitkan diri saya. Tak disangka, pada hari kedua, keajaiban terjadi. frekuensi kelopak mata saya yang berkedut justru berubah menjadi tiap dua ketukan berhenti satu ketukan, dan itu sangat melambat. Sungguh luar biasa!”

Saya pun tersenyum gembira dan berkata, “Selamat ya! Tuhan telah mendengarkan doa dan pertobatan Anda.” Sang bos tersenyum dan berkata, “Perasaan saya terasa jauh lebih baik ketika saya melihat dokter. Tidak ada orang yang benar-benar peduli terhadap jiwa saya. Tusukan jarum dari dokter telah membuka jiwa saya.”

Saya mengambil kesempatan untuk mendorongnya: “Anak-anak telah dewasa, Anda masih muda, carilah belahan jiwa sebagai pendamping, jikalau Anda menemukan gadis yang baik, jangan lewatkan musim semi kedua!”

Teman-teman si bos tidak habis mengerti mengapa ia pergi sejauh ini setiap minggu untuk akupunktur. Saya memperkenalkan seorang dokter dari utara kepadanya untuk merawatnya dari lokasi terdekat. Sebelum saya selesai berbicara, si bos segera menolak, mengatakan bahwa dia sudah berada di utara dan telah melihat lebih dari 20 dokter.

Kunjungan keempat, kejang ophthalmofacial bos, mengalami perbaikan yang pesat, frekuensi detak kelopak mata dapat dihitung hanya berapa kali sehari. Ukuran mata pada sisi yang sakit telah kembali ke ukuran semula setelah 6 kali akupunktur. Setelah satu bulan, tercapai sekitar 90% penyembuhan, dan setelahnya perawatan hanya dilakukan seminggu sekali.

Setengah tahun kemudian, si bos menggandeng tangan seorang gadis, mengenakan cincin kawin, untuk mengarungi samudra kehidupan. (pur)

“Itu Tidak Masuk Akal,” Para Ahli Mencoba Menjelaskan Paru-Paru Putih di Tiongkok

0

Marina Zhang

Sementara data resmi dari Tiongkok melaporkan penyakit ringan dan kematian rendah seputar wabah COVID-19 terbaru, media sosial Tiongkok dibanjiri dengan laporan “paru-paru putih”, suatu bentuk pneumonia yang sering terlihat pada penyakit sedang hingga parah.

Laporan anekdotal kematian setelah infeksi, serta rumah sakit dan kamar mayat yang kewalahan, telah membanjiri Weibo dan berbagai platform video pendek di Tiongkok.

Paru-Paru Putih: Tanda Penyakit Parah

Spesialis perawatan kritis paru- paru, Dr. Joseph Varon dari  Universitas Baylor, Texas, Amerika Serikat, mengungkapkan kebingungannya atas laporan paru-paru putih di media so- sial Tiongkok.

“Itu tidak masuk akal,” ujarnya merujuk pada laporan resmi dari Tiongkok yang menyatakan strain yang beredar dominan sebagai BA.5.2 dan BF.7, keduanya varian Omicron yang menyebabkan penyakit ringan.

Omicron secara umum, “(Tidak) memberi Anda paru-paru putih,” bantahnya. “Gambar-gambar itu (di media sosial) menunjukkan bahwa Anda berurusan dengan sesuatu yang sangat mirip dengan varian Delta.”

Pemutihan dalam pemindaian Computed Tomography (CT) adalah tanda penyakit parah. “Semakin putih paru- paru, semakin besar kemungkinan Anda meninggal,” kata Varon, mengacu pada penelitian yang dia tulis bersama tentang prognosis penyakit.

Penanda permukaan Omicron yang berbeda membuat varian tersebut lebih mampu menginfeksi saluran udara bagian atas daripada menyebabkan peradangan dan pneumonia di paru-paru. Pneumonia lebih mungkin terlihat pada pasien yang terinfeksi Omicron jika mereka sudah tua dan mengalami gangguan sistem kekebalan yang parah.

The Epoch Times baru-baru ini berbicara dengan seorang pria berusia 36 tahun di Tiongkok, yang tidak  memiliki masalah kesehatan mendasar tetapi mengembangkan paru-paru putih pada pertengahan Desember 2022 setelah mengalami gejala mirip flu.

Merasa seperti tidak bisa bernapas, dia masuk rumah sakit. Dokter tidak membuat diagnosis tetapi memberinya Azvudine, obat yang disetujui secara bersyarat di Tiongkok untuk mengobati COVID-19.

Spesialis perawatan kritis paru-paru, Dr. Paul Marik mengatakan, paru-paru pria itu pada CT scan memiliki tanda- tanda khas pneumonia COVID-19.

Varon berspekulasi bahwa jika kasus paru-paru putih memang dilaporkan pada banyak orang sehat dan lebih muda, dia akan mempertanyakan apakah Omicron yang menyebabkan begitu banyak kerusakan.

Imunitas Rendah dan Gangguan dari Penguncian

Ahli mikrobiologi Dr. Stanley Perlman menyatakan bahwa dia “tidak terkejut” melihat laporan paru-paru putih di Tiongkok.

Perlman berargumen bahwa kebijakan nol-COVID dan kontrol penguncian yang ketat berarti bahwa kebanyakan orang kemungkinan besar memiliki paparan dan kekebalan yang rendah terhadap virus, yang akan meningkatkan peluang mereka terkena penyakit parah.

Profesor penyakit menular Dr. William Schaffner dari Fakultas Kedokteran Universitas Vanderbilt, Amerika Serikat, setuju bahwa penguncian telah mengurangi paparan virus dan kekebalan alami. “Di Tiongkok, pengunciannya sangat ketat,” kata Schaffner. “Itu benar-benar mengurangi penularan COVID.”

Pemindaian Tomografi terkomputasi dari paru-paru sumber tanah setelah mengembangkan gejala mirip flu pada pertengahan Desember 2022. (The Epoch Times)

Schaffner mengatakan bahwa sementara seluruh dunia tampaknya berurusan dengan Omicron sebagai penyakit latar belakang yang ringan, dengan begitu sedikit data yang keluar dari Tiongkok tentang tingkat kematian dan infeksi, sulit untuk membuat perbandingan dan membuat penilaian yang komprehensif tentang situasi di Tiongkok.

Dr. David Bell, seorang ahli penyakit menular dan mantan petugas medis di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengkritik kebijakan penguncian Tiongkok karena berkontribusi terhadap wabah besar.

Bell berargumen bahwa itu bukan pengetahuan baru bahwa penguncian tidak dapat mengendalikan virus pernapasan dan bahwa tindakan semacam itu berpotensi merusak sistem kekebalan manusia jika berkepanjangan.

Selain itu, anak-anak yang berada di lingkungan yang steril dan terisolasi akan mengembangkan respons kekebalan yang buruk saat terpapar stimulan lingkungan.

“Saya menyebutnya bocah gelembung,” kata Varon. “Ini seperti jika Anda punya anak. Anda tidak ingin anak itu terinfeksi dengan segala hal, (tetapi) Anda ingin memaparkannya pada hal-hal normal. Jika Anda menyimpannya dalam gelembung kaca, apa pun bisa membunuh mereka.”

Spesialis perawatan kritis paru-paru Dr. Paul Marik mengatakan bahwa manusia secara alami akan berbaur begitu pembatasan dicabut, dan secara alami mulai menyebarkan virus.

“Ini (peningkatan kasus dan kematian) akan terjadi. Tapi hanya ketika itu saja terjadi,” kata Marik.

Sanggahan terhadap Argumen Penguncian

Ahli virologi Dr. Li-Meng Yan lebih meremehkan argumen bahwa presentasi paru-paru putih disebabkan oleh kurangnya kekebalan umum karena tindakan nol-COVID.

Yan mengatakan alasan ini akan berasumsi bahwa hanya sedikit orang yang terinfeksi pada wabah sebelumnya di Tiongkok, tetapi ini tidak dapat diverifikasi.

Sejak COVID-19 muncul di Tiongkok pada 2019, semua data tentang tingkat infeksi dan kematian berasal dari laporan resmi pemerintah Tiongkok dan tidak ada kelompok penelitian luar yang dapat memverifikasi jumlahnya secara independen.

Yan, yang mempelajari virus COVID-19 di Universitas Hong Kong pada awal pandemi, mengatakan bahwa pembagian data antara laboratorium penelitian Tiongkok Daratan dan Hong Kong tiba-tiba menjadi terkendali dan diteliti. Ilmuwan di Hong Kong hanya bisa bekerja dengan data resmi dan membuat perkiraan sendiri.

Wawancara yang dilakukan dengan warga Tiongkok selama wabah awal juga menunjukkan bahwa pada wabah Wuhan pertama, jumlah kasus dan kematian tidak dilaporkan karena rumah sakit menolak orang yang menunjukkan gejala COVID-19.

Yan berpendapat bahwa kemungkinan wabah sebelumnya lebih parah daripada yang dilaporkan secara resmi. Dengan ini, Yan meyakini bahwa jika lebih banyak orang telah terinfeksi dan meninggal, maka sekarang lebih banyak orang juga harus memiliki beberapa tingkat kekebalan yang melindungi mereka terhadap varian Omicron.

Namun kota-kota seperti Wuhan dan Changsha, yang keduanya merupakan hotspot COVID-19 pada wabah sebelumnya, kini mengalami pengulangan kelebihan beban di rumah sakit dan kamar mayat.

Masalah dengan wabah baru Tiongkok sama dengan wabah pertama tiga tahun lalu: Data tidak diverifikasi dan kemungkinan tidak melaporkan tingkat kematian dan infeksi yang sebenarnya.

Sementara pencabutan kebijakan nol-COVID akan berkontribusi pada penyebaran lebih lanjut, Yan berpendapat bahwa penguncian yang ketat tidak konsisten.

Dia menunjuk ke laporan media tentang penguncian di Shanghai dan Xinjiang, yang berlangsung selama berbulan-bulan dan membuat banyak orang kelaparan. Yan mengatakan bahwa meskipun penguncian itu parah dan pengalamannya nyata, kenyataannya sebagian besar kebijakan nol-COVID adalah tentang pelacakan kontak dan penerapan “kontrol digital menggunakan kode pelacakan”.

Setelah penguncian dicabut, bisnis berjalan seperti biasa. Orang akan bekerja dan pergi keluar untuk pengujian harian, yang menempatkan mereka di lingkungan paparan virus.

Menurut data WHO, lebih dari 86 persen populasi Tiongkok telah mengambil dua suntikan utama vaksin CO- VID Tiongkok, yang merupakan vaksin jenis tradisional yang mengandung virus SARS-CoV-2 yang tidak aktif, dan sekitar 55 persen telah ditingkatkan.

Mengingat paparan ini, Yan berpendapat bahwa kebanyakan orang memiliki tingkat kekebalan tertentu.

Mengingat ketidakkonsistenan ini, Yan mengatakan bahwa badan kesehatan global harus bertanya mengapa otoritas kesehatan Tiongkok menghentikan pengujian PCR untuk melacak varian baru.

Schaffner juga menyatakan keprihatinan bahwa varian tersebut tidak terlacak. Dengan begitu banyak orang yang terinfeksi, ada “kecemasan tertentu” di antara ahli biologi dan otoritas kesehatan masyarakat, menurut Schaffner, “Bahwa ini adalah lingkungan di mana varian baru berpotensi terjadi yang mungkin menghindari perlindungan vaksin dan agen terapeutik kita.” (osc)

Bukti Email: Anggota Dewan Pfizer Menekan Twitter untuk Menyensor Unggahan tentang Kekebalan Alami dan Risiko COVID Rendah untuk Anak-Anak

ZACHARY STIEBER

Seorang anggota dewan Pfizer yang pernah mengepalai Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), melobi Twitter untuk mengambil tindakan terhadap unggahan yang secara akurat menunjukkan bahwa kekebalan alami lebih unggul daripada vaksinasi COVID-19, menurut email yang dirilis pada 9 Januari.

Scott Gottlieb menulis pada 27 Agustus 2021, kepada eksekutif Twitter, Todd O’Boyle untuk meminta Twitter mengambil tindakan terhadap unggahan dari Dr. Brett Giroir, mantan komisaris FDA lainnya.

“Ini adalah jenis penelitian yang korosif (merusak). Di sini dia menarik kesimpulan besar dari satu studi retrospektif di Israel yang belum ditinjau oleh rekan sejawat. Tapi tweet ini akan menjadi viral dan mendorong liputan berita,” tulis Gottlieb.

Menurut para peneliti, data menunjukkan bahwa kekebalan alami memberikan perlindungan yang lebih tahan lama dan lebih kuat terhadap infeksi, penyakit simptomatik, dan rawat inap yang disebabkan oleh varian Delta dari SARS-CoV-2, dibandingkan dengan kekebalan yang diinduksi oleh vaksin dua dosis BNT162b2. BNT162b2 adalah nama dagang untuk vaksin COVID-19 Pfizer, yang merupakan vaksin utama yang digunakan di Israel.

Email Gottlieb itu memicu pesan di Jira, sistem perpesanan internal Twitter, menurut jurnalis Alex Berenson, yang diberikan akses ke file internal Twitter oleh CEO Elon Musk. “Silakan lihat laporan ini dari mantan komisaris FDA,” tulis O’Boyle.

Seorang analis Twitter yang meninjau kiriman tersebut memutuskan bahwa itu tidak melanggar aturan informasi yang salah, tetapi Twitter masih memberi tanda padanya, mengklaim kepada semua pengguna yang melihatnya bahwa unggahan itu “menyesatkan” dan mengarahkan mereka ke tautan yang akan menunjukkan “mengapa pejabat kesehatan merekomendasikan vaksin untuk kebanyakan orang”. Tanda tersebut mencegah orang untuk membalas, membagi- kan, atau menyukai unggahan Giroir.

Gottlieb, Twitter, dan Giroir, yang sekarang menjadi CEO Altesa BioSciences, tidak menanggapi permintaan komentar.

Pesan Lain

Gottlieb kemudian mengirim pesan kepada O’Boyle lagi, menandai unggahan dari Justin Hart, seorang kritikus lockdown (penguncian) dan skeptis terhadap vaksin COVID-19, menurut laporan Berenson.

Gottlieb mempermasalahkan tulisan Hart bahwa “tongkat dan batu dapat mematahkan tulang saya tetapi patogen virus dengan tingkat kematian anak 0% telah membuat anak- anak kami kehilangan hampir tiga tahun masa sekolah”.

COVID-19 menimbulkan sedikit risiko kematian bagi orang muda yang sehat, menurut berbagai penelitian dan data.

Gottlieb tidak merinci mengapa dia ingin menyensor Hart, tetapi keputusan itu datang sesaat sebelum pemerintah AS mengesahkan dan merekomendasikan vaksin Pfizer untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun.

O’Boyle mengirimkan permintaan ke analis Twitter, gagal untuk kedua kalinya mengungkapkan hubungan Gottlieb dengan Pfizer. Keluhan itu tidak memicu tindakan apa pun.

“Tim analis sampah, aktivis, ibu dan ayah kami telah mengejar Scott sejak April 2020 ketika dia berulang kali menganjurkan penutupan dan penguncian sekolah. Dia tidak suka orang-orang menolak narasinya,” kata Hart kepada The Epoch Times dalam pesan Twitter.

Mencoba Membuat Seorang Wartawan Dilarang

Gottlieb juga mencoba membuat Berenson, mantan reporter New York Times yang sekarang menulis Substack, dilarang dari Twitter, sebuah pesan yang dirilis pada 2022 membuktikan hal itu.

Pesan tersebut menunjukkan bahwa Gottlieb meneruskan unggahan blog dari Berenson ke pekerja Twitter, menulis bahwa Berenson menyebut Dr. Anthony Fauci arogan adalah contoh mengapa Fauci, pada saat itu kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, membutuhkan detail keamanan.

Empat hari kemudian, dan sehari setelah Gottlieb bertemu dengan para pekerja Twitter, Twitter melarang Berenson karena diduga melanggar aturannya terkait misinformasi COVID-19.

Gottlieb membela tindakannya. “Saya telah menyuarakan keprihatinan seputar media sosial secara luas,” kata Gottlieb saat tampil di CNBC. “Dan saya telah melakukannya di sekitar ancaman yang dibuat pada platform ini, dan ketidakmampuan platform ini untuk mengawasi ancaman langsung, ancaman fisik terhadap seseorang, itulah kekhawatiran saya seputar media sosial, dan apa yang terjadi di ekosistem itu.”

“Saya sangat prihatin dengan ancaman fisik yang dilakukan terhadap keselamatan seseorang dan orang- orang yang melakukan ancaman tersebut terhadap individu,” katanya juga.

Berenson menjawab bahwa dia tidak pernah mengancam Fauci atau Gottlieb, mengacu pada komentar Gottlieb.

Dalam unggahan yang memicu email Gottlieb, Berenson mengkritik Fauci karena Fauci mengatakan bahwa “serangan terhadap saya adalah serangan terhadap sains” dan cara dia menangani respons pandemi AS.

Berenson dipulihkan ke Twitter pada 2022 sebagai bagian dari penyelesaian gugatan yang dia ajukan terhadap perusahaan tersebut. Berenson memperoleh email Gottlieb tentang unggahan Fauci selama temuan itu. Sebelum kesepakatan penyelesaian, seorang hakim telah menyimpulkan bahwa Berenson secara masuk akal menuduh Twitter gagal mematuhi kebijakan lima teguran sebelum melarang jurnalis tersebut. (osc)