Home Blog Page 1323

Kejanggalan-kejanggalan Dalam Hukuman Mati Schellenberg oleh Pengadilan Tiongkok

0

Pada 14 Desember, pengadilan di Dalian, Tiongkok timur laut, menghukum mati warga negara Kanada Robert Lloyd Schellenberg dengan tuduhan penyelundupan narkoba. Putusan tersebut telah diubah dari putusan sebelumnya di mana Schellenberg dijatuhi hukuman 15 tahun penjara, meskipun pihak penuntut gagal menghasilkan tuduhan tambahan untuk membenarkan pengubahan putusan tersebut menjadi hukuman mati.

Dipahami secara luas bahwa hukuman Schellenberg bermuatan politik, sejak rezim komunis Tiongkok meningkatkan tekanan diplomatik pada pemerintah Kanada karena melakukan penangkapan terhadap Meng Wanzhou, kepala keuangan perusahaan teknologi Huawei pada 1 Desember.

Meng ditangkap atas perintah otoritas yudisial AS, karena perusahaannya yang terkait dengan militer Tiongkok diduga telah melanggar sanksi-sanksi AS yang diberlakukan tehadap Iran. Sejak itu, rezim Tiongkok telah menahan sejumlah warga Kanada di Tiongkok sebagai pembalasan atas penangkapan Meng.

HUKUMAN MATI YANG TIDAK BIASA

Schellenberg sekarang berusia 36 tahun. Pada November 2014, ketika ia berada di Dalian, Kejaksaan kota mengatakan Schellenberg telah mencoba mengemas total 222 kilogram methamphetamine (salah satu jenis narkoba yang sangat berbahaya) ke dalam ban-ban di dalam sebuah gudang.

Kejaksaan mengatakan bahwa dengan bantuan seorang penerjemah Tiongkok, Schellenberg berkonspirasi untuk mengirimkan methamphetamine (Meth) tersebut ke Australia. Pada 1 Desember tahun itu, Schellenberg ditangkap di Guangzhou ketika dia dalam transit untuk penerbangannya ke Thailand, dan ditahan di Dalian sejak saat itu.

Pengadilan Menengah Dalian mendaftarkan kasus tersebut pada 15 Maret 2016, namun tidak menjatuhkan hukuman hingga 20 November 2018. Pada hari itu, Schellenberg dijatuhi hukuman 15 tahun penjara dengan denda 150.000 yuan (US$22.200).

Schellenberg mengajukan banding. Pengadilan Tinggi Liaoning mengadakan sidang pada tanggal 29 Desember, dan memerintahkan Pengadilan Menengah mengadili kembali kasus ini. Pada 14 Januari, Pengadilan Menengah menjatuhkan hukuman mati kepada Schellenberg.

Mo Shaoping, seorang pengacara Tiongkok terkenal, mengatakan kepada Voice of America (VOA) bahwa kasus tersebut tanpa preseden dan tidak sesuai dengan praktik-praktik normal dalam beberapa hal.

“Kami belum pernah melihat preseden apa pun untuk kasus ini, di mana hukuman mati diumumkan pada persidangan. Biasanya, hukuman mati diumumkan kemudian setelah pengadilan ditunda dan panitia ajudikasi telah mempertimbangkannya,” kata Mo pada 16 Januari, dalam komentar yang diterjemahkan oleh situs hak asasi manusia China Change.

Mo adalah pendiri dan presiden Firma Hukum Mo Shaoping Beijing. Zhang Dongshuo, salah satu pengacara Schellenberg, bekerja untuk perusahaan tersebut. Mo percaya bahwa tidak ada bukti yang cukup untuk menghukum Schellenberg, dan juga bahwa kurangnya bukti baru di persidangan ulang untuk kasusnya berarti bahwa tidak mungkin bagi pengadilan untuk meningkatkan bobot hukumannya.

“Para pengacara pembela percaya bahwa apa yang disebut fakta-fakta kriminal baru yang disediakan dalam dakwaan tambahan tersebut sama sekali tidak ada. Namun, jika jaksa tidak menambah dakwaannya, pengadilan pasti tidak akan menjatuhkan hukuman mati,” kata Mo.

Mo mencatat empat kejanggalan pada kasus Schellenberg.

Schellenberg ditahan pada tahun 2014, tetapi hanya dihukum untuk pertama kalinya pada bulan November 2018, yang sangat lambat untuk sistem peradilan Tiongkok. “Karena pengadilan berpikir bahwa bukti tidak cukup dan meminta instruksi-instruksi sepenuhnya sampai ke Mahkamah Agung, Supreme People’s Court (SPC). SPC mengatakan Schellenberg bisa dihukum dan hukumannya harus 15 tahun.”

Kedua, pengadilan melakukan upaya untuk menggelar sidang banding Schellenberg, ketika praktik standar adalah untuk mengeluarkan hasil tertulis.

Mo juga mencatat bahwa Kejaksaan hanya menggunakan waktu satu hari untuk mencari fakta baru tentang kejahatan tersebut, dan bahwa dari waktu sidang banding hingga penggantian bobot hukuman, hanya 16 hari telah digunakan.

Akhirnya, hakim sampai pada putusannya setelah mendengar kasus tersebut hanya selama 20 menit.

“Schellenberg tidak pernah mengaku bersalah. Dia tidak mengaku sebelumnya, tidak mengaku sekarang. Dia pergi ke Dalian sebagai turis, dan tidak tahu-menahu tentang narkoba,” kata Mo.

Zhang, pengacara Schellenberg, mengatakan dia sedang bersiap untuk naik banding. Menurut peraturan peradilan, Zhang memiliki 10 hari untuk melakukannya. (ran)

Video pilihan:

Waspada Kalau ke Tiongkok!!! Itu Peringatan Amerika

https://www.youtube.com/watch?v=G_OzYMwYQv8

Pria Puerto Rico Ditangkap karena Ancam Bunuh Presiden Donald Trump

0

EpochTimesId – Seorang pria Puerto Rico keturunan Arab, Migdoel Cruz-Ruiz, ditangkap polisi Amerika Serikat karena mengancam akan membunuh Presiden Donald Trump. Tuntutan pidana yang diajukan terhadap pria itu pada 16 Januari menyatakan, bahwa tersangka melanggar Pasal 871 UU Pidana AS, menurut Jaksa Rosa A. Rodríguez-Vélez dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan tertulis yang mendukung pengaduan menyatakan bahwa Cruz-Ruiz, menghubungi Pusat Operasi Ancaman Nasional FBI melalui telepon. Dia kemudian membuat ancaman untuk segera membunuh Presiden Trump dan menghancurkan Newark, Boston, Colorado, dan Gedung Putih.

Dia mengatakan berencana untuk membunuh Trump dan menghancurkan tempat-tempat tersebut sebagai balas dendam atas hal-hal yang dilakukan Amerika Serikat kepada rakyat Pakistan, India, dan Iran.

“Otoritas Federal akan terus menuntut mereka yang menggunakan alat komunikasi untuk mengancam, mempromosikan, atau menghasut tindakan kekerasan,” kata Rodríguez-Vélez, Jaksa AS untuk Distrik Puerto Rico, dalam sebuah pernyataan.

Jika dinyatakan bersalah, Cruz-Ruiz menghadapi hukuman maksimum lima tahun penjara dengan pembebasan yang diawasi hingga tiga tahun, dan denda US$ 250.000 (sekitar 3,5 miliar rupiah).

Pria Yang Mengancam Menembak Trump Dihukum
Penangkapan itu terjadi sebulan setelah seorang pria Arizona yang mengancam akan menembak Presiden Donald Trump, bersama dengan tokoh-tokoh politik lainnya, dijatuhi hukuman 37 bulan penjara.

Jerrod Hunter Schmidt dari Kingman dijatuhi hukuman oleh Hakim Distrik AS Steven Logan pada 17 Desember, kata Departemen Kehakiman.

Hukuman itu muncul setelah Schmidt dinyatakan bersalah pada bulan September oleh juri yang terdiri dari dua dakwaan mengancam Presiden Amerika Serikat dan dua dakwaan membuat pernyataan yang mengancam negara bagian.

Jaksa penuntut mengatakan bahwa Schmidt membuat beberapa panggilan telepon setelah mengetahui bahwa hukumannya atas tindak pidana sebelumnya ditegaskan oleh Pengadilan Banding Nebraska.

Panggilan pada 10 April dan 11 April dibuat ke kantor panitera. Di dalamnya, Schmidt mengatakan dia akan menembak dan membunuh Trump, salah satu panitera Pengadilan Banding Nebraska, dan tokoh-tokoh politik lainnya.

Dia mengatakan akan menempatkan peluru di kepala Presiden Trump, menurut personil Secret Service yang menerima panggilan telepon, berdasarkan catatan pengadilan yang diperoleh oleh acara Arizona Republic.

Kejahatan yang ditegaskan adalah untuk penganiayaan anak. Setelah menjalani hukuman sembilan tahun penjara karena kejahatan tersebut, Schmidt mengajukan mosi ke Pengadilan Banding Nebraska dengan mengklaim bahwa Dia berhutang karena dipenjara secara tidak sah, akan tetapi pengadilan menolak bandingnya.

Setelah menjalani hukuman 37 bulan penjara di Arizona, Dia akan menjalani tiga tahun pembebasan bersyarat dan tetap diawasi.

Dalam kasus lainnya, seorang pria Dakota Utara mengakui berencana untuk melakukan pembunuhan terhadap Presiden Donald Trump. Gregory Lee Leingang, 42, mengaku bersalah di pengadilan federal pada 30 November karena satu upaya berusaha masuk atau tetap tinggal di gedung tertutup dengan membawa senjata.

Leingang juga didakwa dengan satu tuduhan berupaya merusak properti pemerintah, tetapi tuduhan itu dicabut dalam kesepakatan pembelaan yang dilaporkan oleh Bismarck Tribune.

Asisten Jaksa Agung AS, Brandi Sasse Russell mengatakan Leingang tahu Trump akan memberikan pidato tentang reformasi pajak di Kilang Andeavor Mandan di Bismarck, North Dakota pada 6 September 2017. Sebelum kedatangan Trump, Dia mencuri forklift di Mandan dan memasuki rute iring-iringan.

“Maksudnya adalah pada dasarnya mencoba untuk mencapai limusin, membalik limusin dan sampai ke presiden. Dia ingin membunuh presiden,” kata Russell.

Tapi rencana itu gagal setelah forklift macet di area yang terjaga keamanannya. Leingang mencoba melarikan diri tetapi berhasil ditangkap. Dia kemudian mengakui rencana itu. (ZACHARY STIEBER/NTD News/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Tahun 2019, Proses Transisi Blok Rokan Lebih Diintensifkan

0

Epochtimes.id- Pemerintah telah menetapkan PT Pertamina (Persero) sebagai pengelola blok minyak dan gas (migas) terbesar di Indonesia, Blok Rokan di Riau mulai 9 Agustus 2021 mendatang.

Dengan dikelolanya Blok Rokan oleh Pertamina maka kontribusi produksi minyak BUMN tersebut meningkat menjadi 60% dari produksi minyak nasional.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar menyatakan bahwa PT Pertamina segera akan menanamkan investasinya setelah ditandatanganinya kontrak kerja sama bagi hasil gross split.

“Pertamina segera menanamkan investasinya di Blok Rokan. Segera setelah ditandatanginya kontrak, Inshaa Allah secepatnya. Pertamina juga sudah melaporkan sumur-sumur mana yang akan di bor,” ujar Arcandra dalam siaran pers Kementerian ESDM tertulis Senin (14/01/2019).

Senada, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik Dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan bahwa sejak Desember tahun 2018 lalu, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bergerak cepat agar proses transisi berjalan dengan baik.

Kolaborasi kelompok kerja dari SKK Migas, PT Pertamina (Persero) dan Chevron Pacific Indonesia pun telah dimulai. Hal ini dilakukan untuk membahas persiapan alih kelola, yang secara intensif bekerja menganalisis aspek keteknikan, legal dan komersial untuk berupaya menjaga tingkat produksi Blok Rokan dapat dipertahankan dan di optimalkan, hingga nanti pengelolaan beralih ke Pertamina di tahun 2021.

“Belajar dari pengalaman transisi Blok Mahakam, pembahasan dan persiapan transisi Blok Rokan, dilakukan lebih awal, lebih intensif namun tetap efektif, sehingga diharapkan akan mempercepat proses transisi dengan hasil yang lebih baik. Kolaborasi kelompok kerja di maksud akan semakin di intensifkan di tahun 2019 dan ke depannya ,” ujar Agung.

Saat ini, produksinya mencapai 207.000 barel per hari atau setara dengan 26% produksi nasional.

Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan, dimana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap.

Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak sejak awal operasi.

Sebagaimana diketahui, Pemerintah melalui Kementerian ESDM memutuskan untuk memercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina pada 31 Juli 2018.

Keputusan ini murni diambil atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi setelah mengevaluasi pengajuan proposal Pertamina yang dinilai lebih baik dalam mengelola blok tersebut. (asr)

Kelompok Bersenjata Menyerang Hotel di Kenya Tewaskan Belasan Orang, Serangan Diklaim oleh Teroris Somalia

0

Epochtimes.id- Sejumlah orang bersenjata menyerbu ke sebuah hotel dan kompleks perkantoran di ibukota Kenya pada 15 Januari 2019. Aksi ini menewaskan setidaknya 15 orang.

Sejumlah pekerja hotel-hotel tersebut bersembunyi di bawah meja untuk meloloskan diri dari serangan yang diklaim oleh kelompok teroris Islamis Al Shabaab yang bermarkas di Somalia.

Lebih dari 12 jam setelah serangan tersebut dimulai di kompleks Riverside Drive 14 di Nairobi, rentetan tembakan dan ledakan terdengar di daerah tersebut. Insiden ini merongrong jaminan pemerintah bahwa semuanya sudah terkendali.

Tembakan-tembakan itu terdengar sekitar pukul 3.30 pagi waktu setempat ketika sekelompok sekitar 150 pekerja dikawal dari sebuah gedung tempat mereka mencari perlindungan. Masih banyak lagi yang berada di dalam dan membutuhkan pertolongan pertama akibat luka tembak sebagaimana diungkapkan oleh seorang responden kepada Reuters.

Reuters melaporkan, pada pukul 1 siang waktu setempat, sebanyak 15 jenazah telah tiba di Chiromo Mortuary.

Surat-surat identifikasi menunjukkan bahwa 11 orang Kenya, satu orang Amerika, dan satu orang Inggris. Dua lainnya tidak membawa dokumen.

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengkonfirmasi salah satu korban adalah warga Amerika Serikat.

“Kami dapat mengonfirmasi bahwa seorang warga AS tewas dalam serangan itu,” kata pejabat itu tanpa memberikan perincian lebih lanjut.

Menteri Dalam Negeri Kenya Fred Matiang’i mengatakan bahwa semua bangunan di lokasi kejadian telah diamankan dan sejumlah orang dievakuasi. Tetapi dia tidak mengomentari keberadaan penyerang dan mengatakan pasukan keamanan masih “membersihkan.”

Nairobi adalah pusat utama bagi ekspatriat dan markas yang ditargetkan berisi kantor-kantor berbagai perusahaan internasional. Sebelumnya terjadi serangan mematikan tahun 2013 di pusat perbelanjaan Nairobi di wilayah yang sama.

“Pintu utama hotel itu terbuka dan ada lengan manusia di jalan terputus dari bahu,” kata Serge Medic selaku pemilik perusahaan keamanan Swiss yang berlari ke tempat kejadian untuk membantu ketika dia mendengar serangan dari supir taksi.

Menurut dia, tenaga medis, pihak bersenjata, memasuki gedung dengan seorang polisi dan dua tentara. Tetapi mereka diserang dan mundur. Sebuah granat yang tidak meledak tergeletak di lobi.

“Seorang pria mengatakan dia melihat dua pria bersenjata dengan syal di kepala mereka dan bandolier peluru,” kata Medic kepada Reuters, ketika terjadi rentetan tembakan.

Kenya sering menjadi sasaran oleh al Shabaab, yang menewaskan 67 orang di pusat perbelanjaan Westgate pada 2013 dan hampir 150 mahasiswa di Universitas Garissa pada 2015.

Al Shabaab mengatakan serangannya merupakan balas dendam atas pasukan Kenya yang ditempatkan di Somalia, yang telah dihancurkan oleh warga sipil saat perang sejak 1991.

Sebelumnya pada hari itu, pekerja kantor telah meninggalkana dari kompleks, beberapa melompat dari jendela. Pasukan keamanan terus mengawal kelompok-kelompok kecil ke tempat yang aman sampai malam. Beberapa tentara bergegas masuk ke kendaraan lapis baja di tengah-tengah tembakan sporadis.

Penasihat keamanan asing di wilayah tersebut bergegas untuk memastikan klien mereka aman.

Tembakan dan Ledakan

Kepala polisi Kenya Joseph Boinnet mengatakan serangan itu dimulai sekitar pukul 03.00 malam. Terjadi ledakan yang menargetkan mobil di luar bank diikuti dengan ledakan bom bunuh diri di lobi hotel.

Ketika dia berbicara, seorang wartawan Reuters di tempat kejadian melaporkan terjadi tembakan, kemudian terjadi sebuah ledakan tak lama setelah itu.

Video pengawasan menunjukkan tiga penyerang berpakaian hitam berlari melintasi tempat parkir pada pukul 3:30 malam, kemudian segera diikuti oleh orang keempat.

Paling tidak dua dari pria tersebut mengenakan syal hijau dalam rekaman close-up.

Seseorang tampak mengenakan sabuk hijau dengan granat di atasnya.

Dua warga Kenya berusia awal 30-an yang bekerja dengan konsultan tata kelola Adam Smith International termasuk di antara yang tewas. Keduanya memiliki keluarga muda, katanya.

Seorang warga negara Spanyol termasuk di antara yang terluka sebagaimana dilaporkan seorang diplomat Spanyol kepada Reuters.

Kedutaan Besar AS telah menawarkan bantuan dan menambahkan bahwa semua diplomat Amerika dalam kondisi aman.

Seorang wanita ditembak di kaki dibawa keluar dari kompleks, dan beberapa pria muncul berlumuran darah. Beberapa pekerja kantor melompat dari jendela.

Banyak orang yang mengatakan kepada Reuters bahwa mereka harus meninggalkan rekan kerja mereka, masih meringkuk di bawah meja mereka.

“Ada granat di kamar mandi,” teriak seorang petugas ketika polisi bergegas keluar dari satu gedung.

Geoffrey Otieno, yang bekerja di salon kecantikan di kompleks tersebut mengatakan ia mendengar suara keras dari sesuatu yang dilemparkan ke dalam gedung, lalu melihat kaca yang pecah.”Kami bersembunyi sampai kami diselamatkan,” katanya.

Sementara itu, Simon Crump, seorang Australia yang bekerja untuk sebuah perusahaan internasional di kompleks tersebut membarikade dirinya di dalam kamar cadangan bersama dua orang lainnya. Mereka menunggu di sana selama dua setengah jam untuk mendapatkan bantuan.

“Anda bersembunyi di bawah meja berusaha mencari tahu apa yang terjadi, dan Anda tidak tahu, karena ada begitu banyak informasi yang salah,” katanya.

Ketika tentara akhirnya mencapai kelompok tersebut, mereka menginstruksikan agar meletakkan ponsel mereka dan meletakkan tangan mereka ke atas ketika mereka menuju ke lokasi yang aman.

Al Shabaab ingin menggulingkan pemerintah Somalia yang lemah didukung PBB. Kelompok ini ingin memberlakukan hukum ekstremis yang keras. Mereka merespon bertanggung jawab atas serangan berdarah ini.

“Kami berada di balik serangan di Nairobi. Operasi sedang berlangsung, ” kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer kelompok itu, mengatakan kepada Reuters melalui sambungan telepon di Somalia.

Kenya adalah basis bagi ratusan diplomat, pekerja bantuan, pengusaha, dan lainnya yang beroperasi di Afrika Timur. (asr)

Oleh George Obulutsa and Baz Ratner/Reuters via The Epochtimes

Produsen Bir Ternama Belgia Produksi Versi Non-Alkohol

0

EpochTimesId – Pabrik bir Belgia membuat sejarah dengan memperkenalkan versi bir bebas alkohol. Padahal selama ini, produsen yang memproduksi bir merek Leffe itu dikenal karena mengandung alkohol yang tinggi dan kuat di negara itu dan di puluhan negara di dunia.

Pemegang merek Leffe yang terkenal di dunia itu kini menjual bir 0 persen baru pada bulan ini. Peluncuran produk baru ini menandai momen penting dalam perubahan sikap mereka terhadap alkohol. Perubahan yang didorong oleh sikap masyarakat yang semakin sadar akan kesehatan.

Bir biara Belgia berasal dari hanya enam biara kuno di seluruh negeri. Mereka diseduh sendiri oleh para biksu atau dengan lisensi dari mereka.

Minuman beruap, yang biasanya mengandung sekitar 8 persen alkohol masing-masing disajikan dalam gelas kaca khas mereka sendiri. Itu adalah ikon budaya Belgia bersama cokelat, kentang goreng, dan karakter kartun Tintin.

Langkah untuk membuat versi bebas alkohol dari salah satu bir biara yang paling terkenal akan membuat khawatir beberapa orang. Akan tetapi para ahli mengatakan itu adalah tanda dari masyarakat yang menjadi lebih sadar akan kebutuhan mereka dengan minuman.

Pembuat bir juga banyak berinvestasi dalam teknik-teknik baru untuk membuat rasa bir 0 persen lebih mendekati bir asli beralkohol.

Untuk menyempurnakan versi bebas alkohol Leffe yang baru, yang biasanya memiliki kekuatan 6,6 persen, para ilmuwan mengembangkan teknik baru yang memungkinkan mereka untuk menghilangkan kandungan alkohol dari minuman setelah diseduh dengan cara normal.

“Itu berarti mereka mempertahankan rasa yang kuat dari merek dagang, yang merupakan smokey dan fitur catatan buah yang berat, membuat kedua produk tersebut hampir tidak dapat dibedakan,” kata para ilmuwan perusahaan.

Leffe dimiliki oleh raksasa pembuat bir Anheuser-Busch InBev. Perusahaan yang membuat sejumlah merek bir paling terkenal di dunia, termasuk Budweiser, Beck’s, dan Corona Extra.

Produsen Belgia terkenal lainnya yang berspesialisasi dalam bir lager dan bir gandum, termasuk Hoegaarden, Maes, dan Jupiler, yang terkenal di negara itu, juga sudah mulai membuat bir alternatif 0 persen.

Segelas bir Leffe dituangkan di Brussels, Belgia, dalam file foto ini. (Mark Renders/Getty Images/The Epoch Times)

Mengubah Sikap
Eoghan Walsh, seorang penulis tentang bir pemenang penghargaan yang berbasis di Brussels, mengatakan ‘budaya tabu’ untuk memilih opsi-opsi non-alkohol kini telah dipatahkan, bahkan di negara paling gila bir di Eropa.

“Jelas ada kecenderungan bir rendah dan non-alkohol dalam dua atau tiga tahun terakhir di Belgia, setidaknya dalam arti bahwa pabrik bir telah membuat lebih banyak bir, dan menempatkan beberapa pemasaran di belakang promosi mereka,” kata sang penulis.

“Pabrik bir itu sekarang memproduksi bir gaya biara yang rendah dan non-alkohol yang ciri khasnya adalah kandungan alkohol yang sehat dan rasa yang lengkap, menunjukkan bahwa mereka semakin yakin bahwa tren ini sedang menguat.”

Walsh, yang menulis blog Brussels Beer City, menjelaskan bahwa para pembuat bir harus mencoba sesuatu yang berbeda dari budaya tradisional mereka untuk berhenti kehilangan pangsa pasar bagi para pesaing non-alkohol.

“Bagi kebanyakan pengamat, itu karena dua alasan. Bir rendah dan non-alkohol pertama menjadi lebih baik karena proses untuk membuatnya lebih baik, dan lebih baik dibandingkan dengan bir tradisional dalam hal rasa. Mereka bukan lagi alternatif encer, tawar, dan tanpa rasa,” sambung Walsh.

“Dan kedua, orang menjadi lebih sadar akan asupan alkohol mereka. Fenomena Januari yang kering hanyalah satu contoh dari hal ini, tetapi masih ingin memiliki beberapa gelas bir seperti biasanya.”

Bir Leffe berasal dari biara dengan nama yang sama, yang terletak di kawasan Wallonia yang berbahasa Prancis di Belgia selatan.

Para biksu di sana pertama kali mulai membuat bir pada tahun 1240. Akan tetapi produksinya kini telah dipindahkan ke kota universitas Leuven, dekat Brussels, yang merupakan tempat pembuatan bir Belgia yang terkenal, Stella Artois, diciptakan.

“Kami bangga menjadi yang pertama yang berhasil, berkat keahlian para pembuat bir kami, untuk menghasilkan bir non-alkohol yang sepenuhnya setia pada kualitas dan keaslian bir biara Leffe,” kata juru bicara Ab InBev, Arnaud Hanset.

Perusahaan telah memperkirakan bahwa seperlima dari semua bir yang diproduksi di dunia akan menjadi non-alkohol atau kadar alkohol rendah pada tahun 2025. (NICK GUTTERIDGE/Khusus untuk THE EPOCH TIMES/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Pengorganisasian Group WeChat Meresahkan Pihak Wewenang Komunis Tiongkok Setempat

0

Di Kabupaten Muchuan, di barat daya Tiongkok, pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan pada organisasi Partai Komunis Tiongkok (PKT) setempat, memberi tahu mereka untuk mencegah masyarakat melakukan organisasi di WeChat, sebuah situs media sosial terkenal milik Tiongkok.

Muchuan terletak di Kota Leshan di Provinsi Sichuan. Pada 10 Januari, komite PKT Muchuan mengirimkan peringatan kepada semua organisasi PKT dari kota-kota dan desa-desa di kabupaten tersebut, meminta semua komite untuk mengontrol pemikiran ideologis masyarakat, mempertahankan kontrol atas media sosial, dan menggiring opini publik.

Peringatan tersebut, yang bertujuan mencegah penduduk setempat untuk mengerahkan aksi-aksi protes, dilakukan sebagai bagian dari upaya-upaya rezim komunis untuk memenangkan “medan perang opini publik.” Baru-baru ini, Tiongkok menderita kemerosotan ekonomi, memperburuk konflik-konflik sosial di bawah kediktatoran PKT dan peraturan sebagai kendaraan untuk digunakan korupsi.

Peringatan tersebut muncul setelah warga di 195 desa di Muchuan membentuk grup-group obrolan di WeChat untuk setiap komunitas. Pemerintah setempat menjadi waspada terhadap keberadaan group-group obrolan tersebut dan memerintahkan setiap penduduk desa untuk keluar dari group, dengan alasan bahaya penipuan.

Penggunaan internet dan media sosial untuk organisasi massa, terutama di tingkat lokal, sedang membuat resah pihak-pihak berwenang.

PKT sangat waspada terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh organisasi lokal sebagai reaksi terhadap kasus korupsi, kerusakan lingkungan, dan penyebab kerusuhan lainnya. Di Tiongkok, puluhan ribu kerusuhan sipil didaftarkan setiap tahun, beberapa di antaranya melibatkan puluhan ribu orang.

“Medan perang opini publik” adalah konsep yang dibuat oleh Mao Zedong, pemimpin yang mendirikan komunis Tiongkok. Dalam hampir 70 tahun pemerintahan, PKT telah meraih “kemenangan” di medan perang ini yang menjadikannya sangat penting bagi alat-alat propaganda pemerintah dan penyensoran diskusi.

PKT mengontrol film-film, program-program TV, radio, koran, buku, majalah, dan situs-situs web mana yang diizinkan untuk diakses orang. Bagi pihak berwenang, internet telah menjadi “medan perang” baru untuk wacana publik. Jutaan polisi internet mengelola “Great Firewall” rezim untuk memastikan bahwa para netizen tidak memposting konten yang sensitif secara politis atau mengunjungi situs-situs web yang dilarang.

Pada 10 Januari, Administrasi Cyberspace Tiongkok telah mengumumkan peraturan-peraturan untuk mengelola teknologi blockchain, yang mensyaratkan pendaftaran nama-nama asli dan identifikasi. Setelah mulai berlaku pada 15 Februari, pelanggaran aturan tersebut akan dikenakan hukuman denda atau penjara.

Pada November 2016, otoritas Tiongkok telah menerbitkan Undang-Undang Keamanan Internet, yang diterapkan mulai 1 Juni 2017.

Pada bulan Mei tahun itu, pihak berwenang telah mengumumkan Ketetapan-ketetapannya untuk Administrasi Layanan Informasi Berita Internet, yang diberlakukan pada hari yang sama dengan Undang-Undang Keamanan Internet.

Pada Januari 2011, PKT memperbarui Administrasi Prosedur-prosedur Layanan Informasi Internetnya, yang pertama kali diterbitkan pada September 2000.

Pada 8 Januari, Administrasi Cyberspace menerbitkan sebuah artikel yang meminta semua pejabat dan petugas di Administrasi tersebut “untuk mempertahankan medan perang opini publik” dengan menggunakan semua teknologi yang tersedia termasuk membuat rekaman video dengan drone, membuat video-video pendek, realitas virtual, HTML5, dan seterusnya.

Artikel tersebut mengatakan medan perang harus menggabungkan radio, televisi, surat kabar, internnet, Weibo, WeChat, dan pihak-pihak pengguna komputer. (ran)

Video pilihan:

Waspada Kalau ke Tiongkok!!! Itu Peringatan Amerika

https://www.youtube.com/watch?v=G_OzYMwYQv8

Pemerintah Tambah Kuota Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan 96,8 Juta Jiwa

0

Epochtimes.id- Pemerintah   menambah   kuota   Penerima   Bantuan   Iuran   Jaminan Kesehatan  (PBI-JK)  yang  ditanggung  oleh  APBN  di  tahun  2019  menjadi  96,8  juta  jiwa  dari sebelumnya  sebanyak  92,4  juta  jiwa.

Penambahan  kuota  ini  merupakan  wujud  komitmen  kuat pemerintah  terhadap  Program  Jaminan  Kesehatan  Nasional-Kartu  Indonesia  Sehat  (JKN-KIS) khususnya dalam hal peningkatan cakupan kepesertaan.

“Ada   penambahan   sebanyak   4,4   juta   jiwa   dari   tahun-tahun   sebelumnya   (2016-2018).   Ini merupakan  kabar  baik,  diharapkan  melalui  penambahan  kuota  PBI  ini  akan  mempercepat terwujudnya  cakupan  kesehatan  semesta  atau  universal  health  coverage,”  jelas  Kepala  Humas BPJS Kesehatan, Iqbal Anas Ma’ruf dalam siaran persnya (08/01/2019).

Iqbal menerangkan, penambahan kuota PBI-JK ini berdasarkan surat Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia Nomor 01/HUK/2019 tentang Penetapan Penerimaan Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan  Tahun  2019  yang  ditandatangani  oleh  Menteri  Sosial  Republik  Indonesia,  Agus Gumiwang  Kartasasmita.  Data  peserta  ini  sudah  termasuk  bayi  dari  peserta  PBI-JK  yang didaftarkan pada tahun 2019.

“Untuk memastikan peserta yang menjadi PBI-JK adalah yang benar-benar berhak dan memenuhi kualifikasi  yang  ditetapkan  pemerintah,  pemutakhiran  data  pun  secara  rutin  dilakukan  oleh Kementerian  Sosial  bekerja  sama  dengan  BPJS  Kesehatan  dan  menggandeng  kementerian Dalam Negeri dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) baik di tingkat pusat maupun daerah,” ujar dia.

Sepanjang tahun 2018 dilakukan proses verifikasi dan validasi (verivali) yang dilakukan Kemensos sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pemadanan dengan data kependudukan sehingga ada sistem informasi data PBI berbasis NIK. Ada beberapa hal yang diverifikasi dan divalidasi setiap waktu.

Misalnya,  penghapusan  peserta  PBI-JK  yang  sudah  mampu,  sudah  menjadi  Pekerja Penerima Upah (PPU), meninggal dunia atau memiliki NIK ganda.

BPJS Kesehatan melaporkan setiap bulan ke Kemenkes dengan tembusan Kemensos. Selanjutnya jika sudah dikoordinasikan lintas lembaga, BPJS Kesehatan akan menerima perubahan PBI-JK tersebut untuk diperbaharui.

Hingga  3  Januari 2019,  tercatat 215.860.046  jiwa  penduduk di  Indonesia  telah menjadi peserta JKN-KIS.  BPJS  Kesehatan  juga  bermitra  dengan  23.011  Fasilitas  Kesehatan  Tingkat  Pertama (FKTP), 2.475 rumah sakit (termasuk klinik utama). (asr)

Piringan Es Raksasa Muncul di Sungai Amerika

0

EpochTimesId — Sebuah piringan es raksasa muncul di sebuah sungai di kawasan Greater Portland, Amerika Serikat. Fenomena cukup langka ini menarik perhatian warga setempat dan juga netizen.

Formasi aneh yang mendapat perhatian di Greater Portland itu sebenarnya adalah kepingan es berputar. Cakram itu memiliki diameter sekitar 100 yard atau 91 meter.

Diagram itu muncul di Sungai Presumpscot. Setelah kemunculannya, informasi itu menyebar secara luas dan dibagikan di media sosial. Diskusi para warganet pun melebar hingga perbandingan fenomena ini dengan pesawat ruang angkasa atau alien, dan bulan.

Penduduk setempat mengatakan bahwa mereka pernah melihat cakram es serupa. Hanya saja, ukurannya jauh lebih kecil.

“Pernah muncul sebelumnya, tetapi ukurannya tidak seperti ini,” kata Radel, salah seorang warga Portland.

Rob Mitchell, yang bekerja di sebuah gedung kantor terdekat melihat piringan yang tampak asing itu Senin (14/1/2019) pagi. Dia pun segera memberi tahu warga kota melalui akun media sosialnya.

Petugas mengatakan piringan es berputar perlahan berlawanan arah jarum jam. Es yang terapung itu bahkan berfungsi sebagai rakit besar dan jembatan bagi bebek dan burung.

“Bebek-bebek itu berputar pada kepingan es besar ini,” kata Mitchell. (AP/The Epoch Times/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA

Simak Juga :

https://youtu.be/rvIS2eUnc7M

Mengapa AS Tak Mampu Larang Senjata? National Riffle Association!

0

Jiang Zhongyuan

Merajalelanya penggunaan senjata api di kalangan warga sipil di AS sudah bukan perkara satu dua hari, kita sudah sering melihat judul berita yang muncul di TV “kasus penembakan di SMA tertentu di Amerika Serikat”, awalnya mendengar berita seperti ini sungguh membuat merinding, tapi karena kejadian serupa sudah terlalu kerap terjadi, lama kelamaan penulis pun menjadi mulai terbiasa dengan kasus seperti itu…

Inilah tanda-tanda yang justru lebih menakutkan, bila seseorang tidak lagi merasa terkejut terhadap perilaku pembunuhan terhadap sekelompok orang dalam skala besar, bahkan memandangnya dari sudut pandang ibarat bagian dari kehidupan sehari-hari, maka itu berarti masyarakat ini sudah tidak normal lagi.

Pembaca mungkin akan bertanya-tanya, “Kalau memang kerap terjadi tragedi keamanan yang begitu buruk ini, mengapa pemerintah AS tidak melarang kepemilikan senjata api?” Penyebabnya tidak terlepas dari: National Riffle Association of America.

Organisasi masyarakat (NRA) yang begitu besar ini memiliki anggota yang terdaftar lebih dari empat juta orang, merupakan penggagas gerakan kepemilikan senjata api bagi warga sipil yang paling aktif, dan yang lebih hebat lagi adalah, sebanyak 8 orang presiden AS juga pernah menjadi anggotanya! Yakni McKinley, Taft, Eisenhower, Kennedy, Nixon, Reagan, Bush tua dan Bush muda. Bahkan ada presiden yang telah pensiun pernah menjadi ketua asosiasi ini.

Hanya dari kedua kondisi tersebut di atas, bisa dibayangkan betapa besar kekuatan asosiasi senjata api tersebut. Mengapa AS membentuk organisasi ini, mengijinkan warga sipil untuk memiliki senjata api, yang mengakibatkan kondisi masyarakat menjadi begitu buruk seperti ini? Bukankah ini sama saja dengan mencelakakan diri sendiri? Tidak, tentu tidak demikian.

Faktanya, jika tidak memiliki asosiasi senjata api ini, maka AS mungkin tidak akan memiliki posisi hegemonik sekarang ini.

Adegan pertempuran yang dilukis pada 1919 oleh artis Frank Schoonover. Adegan tersebut menggambarkan keberanian seorang pahlawan Perang Dunia I, Alvin C. York pada 1918. (wikipedia)

Pada naskah asli amandemen kedua dalam konstitusi Amerika disebutkan: “Tentara sipil yang berdisiplin baik dibutuhkan dalam keamanan sebuah negara bebas, maka hak warga sipil untuk memiliki dan membawa senjata api tidak boleh dilanggar.”

Mengapa muncul RUU seperti ini? Hal ini harus ditelusuri kembali ke masa sebelum Amerika merdeka. Waktu itu Amerika Utara masih dijajah oleh Inggris, tidak ada tentara pemerintah, juga tidak ada pasukan atau polisi yang dipersenjatai. Jadi setiap negara bagian mengandalkan tentara sipil melindungi diri.

Pada masa mulai terbentuknya 13 koloni Britania secara bertahap, pemerintah negara bagian mulai mengintervensi dalam hal menajemen senjata api. Peribahasa mengatakan “kekuasaan membuat orang bobrok”, pemerintah negara bagian yang memiliki kekuasaan ekonomi, militer dan eksekutif mulai semena-mena, mulai bertindak diktator, bahkan memberlakukan hukuman tanpa peradilan terhadap penduduk yang tidak memiliki senjata api! Lalu orang Amerika pun tidak bisa menerimanya lagi, dan mengobarkan serangkaian pemberontakan bersenjata seperti peristiwa Pesta Teh Boston, kemudian pada akhirnya berhasil membangun negaranya.

Warga Amerika yang mengejar kebebasan dan kesetaraan mengangkat senjata dan memenangkan perang melawan pasukan Inggris, jadi setelah pendirian negara, hak untuk memiliki senjata pun terangkat menjadi semacam “simbol nasional tingkat dewa.”

Jadi, siapa pun kapan pun sering menyebutkan “hak bersenjata anugerah Tuhan”, aura bebas memiliki senjata begitu kental, bahkan ditulis dalam UU Hak Asasi Amerika saat ini, mereka berpendapat kebebasan dan kesetaraan AS berasal dari kewaspadaan terhadap setiap orang. Warga harus memiliki suatu kemampuan membalas dalam tingkat tertentu, dan mencapai keseimbangan untuk saling membatasi dengan pemerintah, dengan demikian pemerintah akan jujur dan melakukan pekerjaan dengan serius, dan tidak menjadi semena-mena, sehingga bisa membengkakkan kekuasaan negara untuk menindas hak warga negara, dan berubah menjadi pemerintahan yang otoriter.

Pada awalnya, kebebasan memiliki senjata api adalah semacam simbol spiritual, semacam gaya hidup. Bukan suatu paham politik, bagaimana sampai berubah menjadi seperti sekarang ini, maka harus dikaitkan dengan berdirinya National Riffle Association of America atau NRA.

Di masa Perang Sipil, kekuatan industri di utara Amerika jauh melampaui wilayah selatan, hanya di kota New York saja kekuatan ekonominya melampaui total sebelas negara bagian di selatan, dan jumlah penduduk serta perlengkapan senjata juga jauh lebih kuat daripada selatan, tapi perang ini menghabiskan waktu empat tahun sebelum akhirnya menang, jumlah korban mencapai 620.000 orang.

Perlu diketahui, dari PD-I hingga PD-II dan Perang Vietnam serta Perang Korea, pihak AS yang menjadi korban sebanyak 616.000 orang. Hanya Perang Sipil saja jumlah korban tewas telah melampaui jumlah total korban dari perang-perang yang lebih terkenal itu, bisa dilihat betapa dahsyat peperangan saudara utara dan selatan itu.

Kekuatan pasukan selatan begitu buruk, tapi bisa bertahan melawan utara begitu lamanya, selain karena beberapa jendral ternama dari selatan, terutama adalah karena orang-orang di selatan suka bermain senapan, sangat menggemari berburu. Mereka selalu mengisi waktu luang dengan berburu di hutan, tembakan mereka sangat jitu dan tidak pernah meleset.

Sementara orang utara adalah tipikal kaum terpelajar, yang hanya bisa berbisnis, berhitung, dan bekerja di pabrik, begitu perang sipil meletus orang-orang utara tidak sempat berlatih, hanya bisa mengutus para pekerja kantor untuk berperang, sementara orang selatan tidak perlu berlatih, satu tembakan mengenai satu sasaran. Begitu kedua pasukan berperang, pihak mana yang unggul langsung bisa ditebak.

Kemudian pasukan utara mengandalkan kekuatan industri yang superbesar, akhirnya memenangkan perang itu. Namun terlalu banyak korban berjatuhan, ekonomi rakyat Amerika pun rusak karenanya, Grant yang waktu itu menjabat sebagai presiden mulai berpikir: “Perang sungguh mengerikan! Apa yang harus dilakukan agar terhindar dari perang sipil seperti ini? Cara apa yang bisa dilakukan untuk melindungi kekuasaan pemerintah?”

Seorang jendral dari utara mengusulkan pada Grand: “Orang selatan suka bermain senapan, itu sebabnya perang kita begitu mengenaskan, Anda harus membiarkan orang utara juga bermain senapan.” Grant kegirangan, lalu dibentuklah organisasi “National Riffle Association of America”.

National Riffle Association of America (NRA) terus membesar seiring dengan bergulirnya waktu, khususnya saat PD-I dan PD-II, kekuasaannya juga semakin meluas, ambisinya juga perlahan mulai terlepas dari pembatasan yang seharusnya.

Setelah PD-I berakhir NRA selalu saja menggunakan seorang pahlawan AS bernama Alvin Cullum York pada perang yang dialaminya sebagai promosi, dan mempropagandakan bahwa dengan bergabung ke dalam NRA berarti melindungi negara, ini semakin memperdalam ideologi masyarakat AS untuk memiliki senjata api.

Alvin Cullum York pernah menjadi anggota NRA, saat masih kecil ia sering membawa senapan berburu dan berburu ayam kalkun, sehingga terlatih menembak dengan baik.

Pada masa PD-I, bersama pemimpin pasukan dan 17 orang rekan serdadu lainnya mereka berhasil menyelinap di garis belakang tentara Jerman dan mengawal tawanan. Saat akan kembali, sebuah pos senapan mesin Jerman di dekatnya mendapati mereka, serdadu Jerman berseru dalam Bahasa Jerman agar rekan mereka tiarap, lalu mulai menembak, senapan Maxim yang berkaliber besar dalam sesaat menumbangkan 9 orang serdadu AS.

Sementara yang masih hidup bersama para tentara Jerman yang ditawan tiarap di tanah tidak bisa berdiri karena ditekan sapuan senapan itu, saat itu York yang menggunakan senapan Enfield M1917 menembak ke arah pos senapan mesin Jerman, senapan itu bisa diisi 5 peluru, tembakan York tidak ada yang meleset, dengan 5 peluru itu dirobohkannya 5 orang pasukan penembak Jerman!

Tentara Jerman lainnya yang bersembunyi di dalam lubang pelindung merasa York terlalu hebat, adu senapan dengan York pasti tidak mungkin, maka saat York mengisi peluru mereka memanfaatkan peluang bergerak maju melakukan serangan, di saat genting itu York mencabut pistolnya dan mulai menembak, seketika itu 7 serdadu Jerman yang maju menerjang dirinya ditembak, satu peluru satu serdadu, pasukan Jerman lainnya ketakutan dan menyerah dengan melempar senjata (menariknya adalah, pistol York hanya bisa diisi 7 peluru, dengan kata lain, waktu itu magasin peluru sudah kosong, jika serdaru Jerman terus maju, maka mungkin sejarah akan berkata lain).

Awalnya York hanya membawa 7-8 orang tawanan perang kembali ke kamp tawanan, sepanjang jalan ada pasukan Jerman yang menyerah, dan ikut menjadi tawanan, ternyata pada saat itu kebanyakan pasukan Jerman sudah tahu situasi perang sudah sulit diselamatkan, sehingga sangat frustrasi. Akhirnya sekembalinya York ke kamp tawanan, ia membawa sebanyak 132 orang tawanan perang. Prajurit penjaga pos saat melihat begitu banyak pasukan Jerman datang, mengira telah diserang oleh pihak Jerman, sanking ketakutan prajurit itu jatuh dari atas pos penjagaan.

Setelah perang, York diangkat sebagai perwira dan mendapat medali penghargaan Kongres, bahkan kisahnya difilmkan. Di masa Perang Dingin, untuk memotivasi para perwiranya agar meniru semangat keberanian York, pemerintah AS bahkan menamai meriam anti pesawat dengan nama “Sergeant York Air Defense Gun”. Tembakan York yang tepat dan prestasi perang yang gemilang, membuatnya dijadikan sebagai simbol propaganda bagi NRA.

Kondisi geografis Amerika sangat mengagumkan, diapit dua samudera, tidak ada musuh dari utara maupun selatan. Tanah dan airnya indah dan subur, segala sesuatu ada di negeri itu, maka tanah ini pada dasarnya tidak memerlukan perlindungan kekuatan militer berskala besar, oleh sebab itu saat PD-I dan PD-II, di saat AS harus menambah pasukannya seketika, mendatangkan banyak serdadu baru untuk bergabung, dan para serdadu ini harus memiliki pengetahuan dan standar militer tertentu untuk bisa diterjunkan di medan perang.

Sungguh kebetulan NRA memenuhi kebutuhan militer AS ini, para serdadu baru yang direkrut ini hampir rata-rata adalah anggota NRA, saat menjadi warga sipil mereka telah terlatih menggunakan berbagai senjata api, saat berburu juga sudah terbiasa dengan taktik mengepung dan mengitari. Begitu bergabung dalam militer mereka diajarkan sedikit pengetahuan, dan siap diterjunkan di medan perang. Dengan demikian, NRA pun memainkan peran yang tak bisa diabaikan dalam sejarah militer AS.

Setelah PD-II berakhir, seharusnya adalah saatnya untuk menggudangkan semua persenjataannya, tapi kemudian Perang Dingin pun terjadi.  Ancaman Uni Soviet jauh lebih hebat daripada Jerman dan Jepang di masa perang, Blok Poros itu hanya membuat onar di Eropa dan Asia, paling-paling hanya menduduki daerah kolonial AS di Asia. Namun kekuatan Uni Soviet mampu mengancam wilayah AS secara langsung, bahkan bisa meledakkan ibukota AS dengan rudal nuklirnya. Oleh karenanya NRA kembali memainkan peran penting dalam keamanan militer, selama Perang Dingin, untuk menunjukkan sikap menegakkan keadilan.

NRA telah membuat sejumlah film peringatan, namun mayoritas topiknya adalah sama: Tentara Merah Uni Soviet mendarat di Amerika, dan menguasai AS, tapi banyak warga AS yang tidak bersedia ditindas, mereka mengangkat senjata dan mengusir Tentara Merah.

Film-film itu samar-samar menyampaikan pesan bahwa warga sipil harus diberi kebebasan memiliki senjata api, tanpa disadari membuat para penonton merasa keberadaan NRA adalah legal. Selama periode tersebut, jumlah anggota baru di NRA melonjak drastis, kekuasaannya telah melampaui harapan yang diperkirakan, dan menjadi organisasi besar yang bisa mengintervensi urusan internal Kongres.

Pengamat politik AS mengetahui, para politisi Partai Republik AS mayoritas memiliki senjata api, seperti Presiden Reagan, ia juga merupakan pendukung kuat NRA. Sejak sebelum ia menjadi presiden, di AS telah banyak terjadi kasus penembakan di sekolah, namun Reagan tetap bersikukuh tidak melarang senjata api.

Ironisnya adalah, belum lama menjabat ia telah mengalami percobaan pembunuhan. Waktu itu Reagan ditembak 6 kali, namun 5 kali di antaranya tertahan, hanya satu yang mengenai paru-parunya, peluru bersarang hanya 2,5 cm dari jantung, jika meleset sedikit saja maka tamatlah riwayatnya.

Mayoritas media massa beranggapan, setelah peristiwa ini Presiden Reagan pasti akan membalikkan pernyataanya, menghentikan merajalelanya senjata api, dan merevisi UU kepemilikan senjata, namun tak disangka Presiden Reagan berkata, “Senjata api tidak bisa membunuh orang, hanya orang yang bisa membunuh orang lain.”

Presiden Reagan tetap mendukung kepemilikan senjata oleh warga sipil membuat kekuatan NRA berkembang pesat. Setelah Uni Soviet runtuh, larangan senjata kembali menjadi topik yang ramai dibicarakan masyarakat. Namun walaupun banyak politisi ternama mendukung larangan senjata, bahkan mantan Presiden AS Barrack Obama juga mendukung larangan senjata. Namun NRA yang sudah sedemikian besar itu telah memiliki lebih dari empat juta orang anggota, pengaruh politiknya telah jauh melampaui yang diperkirakan sebelumnya, sudah tidak bisa disingkirkan dengan cara-cara wajar.

Perlu diketahui, kelompok di luar Kongres AS dapat memengaruhi keputusan Kongres, dan kekuatan di luar Kongres yang memiliki kekuatan terbesar adalah NRA, ditambah lagi amandemen ke-2 konstitusi AS menetapkan bahwa warga AS berhak untuk memiliki dan membawa senjata api, yaitu warga sipil memiliki hak untuk melindungi diri, oleh karena itu larangan senjata di AS telah menjadi suatu hal yang nyaris mustahil.

Ada yang mengatakan merajalelanya senjata api di AS dikarenakan adanya keuntungan yang besar. Tapi sebenarnya keuntungan senjata api jauh di bawah rokok dan minuman keras, rokok dibuat dari daun yang dikeringkan, minuman keras hanya cairan maltose yang telah disimpan lama di dalam barel kayu, sedangkan pembuatan senjata api setidaknya dibutuhkan suatu teknologi, hanya teknologi membuat garis alur proyektil saja sudah cukup memusingkan.

Niat awal didirikannya NRA adalah baik, dan bukan sebagai pengendali ideologi politik. Mayoritas warga sipil AS menyukai senjata api hanya karena berpegangan pada konsep, ada dua ungkapan lama yang selalu digaungkan di kalangan pecinta senjata api: “Abraham Lincoln membebaskan semua warga, tapi Colt (merek senjata api kawakan) membuat mereka setara”, dan “Tuhan menciptakan manusia, Colt menciptakan keadilan”.

Mereka beranggapan dengan adanya senjata api maka kesetaraan bisa diciptakan dan kebebasan di Amerika baru dapat terwujud.

Tapi seiring dengan perubahan zaman dan semakin disempurnakannya keadilan, sekarang ini sudah bukan lagi masa lalu, apakah pemerintah AS masih akan terus mempertahankan kepemilikan senjata api? Penulis tidak berani menentukannya, bagaimana pembaca menyikapinya? (SUD/WHS/asr)

Artikel Ini Terbit di Epochtimes edisi cetak bahasa Indonesia

Inilah ‘Pengakuan’ Pendiri Huawei Setelah Putrinya Terancam Diekstradisi ke AS

0

oleh Xia Xiaoqiang

Pada 15 Januari, pendiri Huawei Ren Zhengfei mengadakan pertemuan media internasional di kota Shenzhen, Tiongkok. Ia ditanya oleh wartawan tentang bagaimana kondisi Huawei sekarang dan putrinya Meng Wanzhou yang akan diekstradisi ke Amerika Serikat pada 29 Januari mendatang.

Latar belakang lain Ren Zhengfei bersuara adalah setelah penangkapan Meng Wanzhou, Badan Intelijen Polandia menangkap eksekutip Huawei bernama Wang Weijing yang dicurigai melakukan spionase. Huawei telah dilarang oleh banyak negara dan wilayah di seluruh dunia, dan reaksi berantai mulai terjadi. Krisis Huawei sedang meningkat.

Hampir tidak pernah menyimpang, dalam masalah kegiatan spionase Huawei, ucapan-ucapan Ren Zhengfei dan Partai Komunis Tiongkok (PKT) selalu seirama.

Dia membantah tuduhan bahwa Huawei berusaha membantu PKT dengan melakukan kegiatan spionase. Ren Zhengfei mengatakan bahwa Huawei belum pernah menerima permintaan dari pemerintah untuk memberikan informasi yang tidak pantas kepada mereka. “Terhadap permintaan seperti itu, pasti akan kami tolak,” katanya.

BACA JUGA : Ternyata Ada Hubungan Antara Huawei dan Politik Faksi Rezim Komunis Tiongkok

Huawei tentu saja tidak akan menerima permintaan dari PKT karena Huawei sendiri adalah agen mata-mata yang dibentuk PKT dengan bertopeng perusahaan swasta.

Strategi keseluruhan dan tujuan mereka merupakan bagian dari tugas penetrasi dan ekspansi kekuasaan PKT ke dalam komunitas internasional. Huawei pada dasarnya adalah institusi dan alatnya PKT.

Ren Zhengfei juga berkata : “Saya mencintai Tiongkok dan mendukung Partai Komunis Tiongkok. Pada saat yang sama, saya belum pernah melakukan hal-hal yang membahayakan dunia. Apa hubungan antara kepercayaan politik saya dengan bisnis Huawei ? Saya tidak mengerti.”

Di negara normal mana pun dapat dipahami bahwa seseorang mendukung suatu partai politik adalah hak dan kebebasan individu. Itu tidak terbantahkan. Namun, di bawah pemerintahan PKT, kepentingan PKT dan pemerintah Tiongkok dengan kepentingan masyarakat Tiongkok benar-benar bertolak belakang. Mencintai Tiongkok dan mendukung PKT, sesungguhnya cintanya bukanlah diberikan kepada Tiongkok melainkan PKT.

Meng Wanzhou ditangkap dan dihadapkan pada ekstradisi. Produk-produk Huawei ditentang oleh masyarakat internasional.

Justru karena Huawei terlibat dalam kegiatan spionase dan mendukung rezim jahat seperti Iran dan Suriah, yang menimbulkan ancaman bagi keamanan dunia. Huawei telah membantu Komunis Tiongkok memantau masyarakat Tiongkok dan telah melakukan hal-hal yang membahayakan rakyat Tiongkok.

BACA JUGA : Huawei Adalah Landasan dari Inisiatif Partai Komunis Tiongkok untuk Menyalip Amerika Serikat

Di saat krisis besar mengancam Huawei, Ren Zhengfei mulai “mengaku” lemah, tidak bermasa depan kepada Amerika Serikat dan memuji Presiden AS Donald Trump adalah “presiden yang hebat”. “Dibandingkan dengan sengketa perdagangan Tiongkok – AS, masalah Huawei adalah sebiji buah wijen, hampir tidak berarti.”

Ren Zhengfei memuji Trump sebagai presiden yang hebat, tetapi mengharapkan Trump dapat menggunakan negosiasi perdagangan Tiongkok – AS sebagai imbalan untuk tidak mengekstradisi Meng Wanzhou ke Amerika Serikat.

Upaya Ren Zhengfei merendahkan peran Huawei sebenarnya adalah sebuah angan-angan. Dilihat dari sikap Amerika Serikat dan dunia Barat terhadap Huawei, Huawei sengaja ditonjolkan oleh Ren Zhengfei sebagai sebutir biji wijen, tetapi sebenarnya adalah racun kuat yang dapat membahayakan keamanan global.

Ren Zhengfei akhirnya mengatakan : “Huawei bukan perusahaan milik negara. Kami juga tidak terlalu peduli dengan laporan laba rugi. Jika (Amerika Serikat) tidak ingin Huawei muncul di  wilayah (atau bidang) tertentu, kami dapat menyesuaikannya sepanjang kami masih bisa bertahan, karyawan bisa terus bekerja, selama kita masih memiliki masa depan.”

Ini adalah ratapan Ren kepada AS minta tetap dibukakan jalan agar tetap bisa hidup dan bermasa depan.

Namun, Huawei sebagai alat PKT untuk memimpin dunia dalam teknologi tinggi, tetapi caranya yang menggunakan spionase untuk penetrasi dan menghancurkan esensi dunia tidak akan pernah berubah. Di balik krisis Huawei adalah krisis PKT.

Oleh karena itu, semakin banyak negara bergabung dalam barisan yang memboikot dan melarang penggunaan perangkat buatan Huawei, Huawei tidak memiliki masa depan persis sama seperti Partai Komunis Tiongkok yang tidak memiliki masa depan. (Sin/asr)

Video Rekomendasi : 

https://www.youtube.com/watch?v=8upq6ZW3sYQ

Dikecam Pelanggaran Hak Digital di Negara Tetangga Indonesia

0

Epochtimes.id- Pada akhir 2018, kelompok-kelompok pro-demokrasi di Singapura menjadi siaga atas pelanggaran hak-hak digital yang menimpa Terry Xu (editor situs web The Citizen Online), Willy Sum (penulis), dan pengguna Facebook Leong Sze Hian.

Mereka mengalami berbagai bentuk pelanggaran, seperti pengekangan ekspresi mereka di Internet, pelecehan terhadap anggota keluarga, dan serangan pada perangkat elektronik.

Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) adalah jaringan pembela hak digital untuk warga di Asia Tenggara mengecam tindakan tersebut.

SAFEnet menegaskan berdiri dengan keyakinan bahwa setiap orang memiliki hak yang sama dalam mengakses informasi, memiliki kebebasan berekspresi, dan aman dalam setiap aktivitas online.

“Kami percaya bahwa pemenuhan hak digital adalah bagian dari penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM) serta persyaratan wajib untuk mewujudkan masyarakat yang demokratis. Melindungi hak digital adalah hal mendasar bagi setiap manusia, terutama mereka yang aktif di Internet,” demikian keterangan resminya.

Mengacu pada keyakinan dan prinsip ini, kami sebagai jaringan pembela hak digital memperhatikan kasus yang baru-baru ini terjadi di Singapura. Sebagai bentuk solidaritas dengan warga Singapura dalam menggunakan hak digital mereka, SAFEnet:

  1. Mengecam pembatasan kebebasan berekspresi online, pelecehan keluarga, dan serangan terhadap aktivis dan pengguna internet di Singapura;
  2. Menuntut diakhirinya ancaman dan upaya yang bertujuan untuk membungkam suara-suara kritis, baik online maupun langsung terhadap warganet di Singapura;
  3. Menyerukan kelompok masyarakat sipil internasional untuk mengambil bagian dalam solidaritas dengan warga Singapura terhadap pelanggaran hak-hak digital baru-baru ini.

“Ini adalah seruan kami sebagai bentuk dukungan untuk perjuangan pro-demokrasi di Singapura,” pungkasnya. (asr)

Eksekutif Teknologi Tinggi AS Mendukung Sikap Keras Trump Terhadap Perdagangan Tiongkok

0

oleh Zhang Ting

Presenter televisi CNBC ternama Jim Cramer pada Senin (14/1/2019) menyebutkan, hal yang mengejutkan adalah sebagian besar eksekutif teknologi AS mendukung sikap keras pemerintahan Trump terhadap perdagangan Tiongkok.

Para eksekutif mengatakan kepadanya bahwa mereka bersedia menanggung rasa sakit jangka pendek yang diakibatkan oleh perang dagang demi mendapatkan keuntungan nyata jangka panjang.

“Ketika saya pergi ke San Francisco pada minggu lalu, saya mendengar sendiri suara yang sama dari sejumlah besar orang yang berkecimpung dalam industri teknologi,” kata Cramer, pembawa acara ‘Mad Money’ di CNBC pada Senin lalu.

“Mereka mengatakan : Jika kita ingin bersaing dengan Tiongkok komunis, ini saatnya yang tepat untuk bertindak” kata Cramer : “Mereka mungkin bukan penggemar presiden (Trump), tetapi mereka mendukung perang dagang.”

Sebagian alasan mereka mungkin terkait dengan bagian yang dirasakan paling sakit dalam perekonomian Tiongkok.

Berdasarkan data resmi yang disajikan pemerintah Tiongkok pada Minggu (13/1/2019) menunjukkan bahwa ekspor bulan Desember 2018 turun 4,4 % YoY, sedangkan impor turun 7,6 % YoY. Data juga menunjukkan bahwa neraca perdagangan antara Tiongkok dengan Amerika Serikat telah mencapai maksimum dalam waktu lebih dari satu dekade. Demikian kata Cramer.

Ia kemudian menambahkan bahwa ketika berbica menyangkut bagaimana para pemimpin teknologi memandang praktik perdagangan Tiongkok yang tidak adil ? Pandangan para pemimpin ini ternyata lebih keras dari yang Anda bayangkan, dan mungkin juga lebih realistis daripada yang Anda pikirkan.

Cramer mengatakan : “Saya pikir ini dikarenakan oleh ekonomi Tiongkok belum pernah merasakan yang seburuk ini, dan ekonomi kita jarang sekuat yang terjadi sekarang.”

“Jika kita ingin mengambil tindakan apa pun terhadap Tiongkok, maka ini adalah waktu yang tepat. Jika kita ingin mencegah mereka memaksa perusahaan kita menjadi perusahaan patungan yang patut dicurigai, inilah saatnya. Perusahaan patungan ini berarti ingin memaksa transfer teknologi dan seringkali berupa pencurian langsung.”

Cramer mengatakan, meskipun tidak ada seorang pun di Silikon Valley yang menginginkan perang dagang memicu resesi. Namun konsensus di sana adalah bahwa Tiongkok (PKT) mungkin dipaksa untuk tunduk.”

“Mereka mengekspor lebih dari USD. 500 miliar barang ke Amerika Serikat dan hanya mengimpor (komoditas AS) … kurang dari USD. 200 miliar” kata Cramer.

“Dibandingkan dengan kami, Tiongkok akan kehilangan lebih banyak lagi. Selain itu, banyak eksekutif percaya bahwa ekonomi Tiongkok jauh lebih lemah daripada perkiraan kita”.

Pemerintah Tiongkok menggunakan berbagai cara untuk mempertahankan operasi pasarnya, dari obligasi sampah hingga memberikan pinjaman berisiko. Jika Amerika Serikat berpisah dengan Tiongkok, maka Tiongkok mungkin jatuh ke dalam resesi ekonomi, kata Cramer.

“Perang dagang berkaitan dengan neraca perdagangan. Neraca kita jauh lebih baik daripada neraca mereka”.

“Luar biasa, para eksekutif (perusahaan AS) bersedia menderita rasa sakit karena mereka tahu bahwa ketika tekanan terhadap Tiongkok (PKT) akhirnya berhasil membukakan pasar mereka, mereka bisa mendapatkan manfaat nyata,” kata Cramer. (Sin/asr)

Komunis Tiongkok Perluas Indoktrinasi Politiknya dan Menyuruh Siswa Melaporkan Kegiatan Keagamaan Orangtuanya

0

Rezim komunis Tiongkok telah meningkatkan upaya untuk mengajarkan secara mendalam kepada para siswa tentang Marxisme ateisme sebagai dogma resmi dan kebesaran-kebesaran dari kepemimpinannya, sekaligus menindas agama, sebagaimana tercermin dalam serentetan laporan berita akhir-akhir ini yang mengkhawatirkan.

Kampanye-kampanye tersebut, yang terjadi di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi dan termasuk menyuruh anak-anak untuk melaporkan kegiatan-kegiatan keagamaan orangtua mereka, telah menjadi bagian dari tren totaliter yang semakin meningkat di dalam kebijakan-kebijakan Partai Komunis Tiongkok (PKT) akhir-akhir ini.

Tahun lalu, otoritas PKT di Provinsi Hubei, Tiongkok tengah, mengharuskan sebuah universitas mengadakan kursus-kursus ideologi politik PKT, menurut laporan Radio Free Asia (RFA) pada 11 Januari. Menyusul pengenalan kursus tersebut, Departemen Pendidikan Tiongkok mengeluarkan pernyataan pada bulan April 2018 yang merekomendasikan bahwa lembaga-lembaga pendidikan tinggi di seluruh negeri memperkuat dan meningkatkan kursus-kursus “Situasi dan Kebijakan” mereka yang terjadi belakangan ini.

Menurut seorang mahasiswa, menggunakan nama samaran Zhang Kai, kursus tersebut berisi tentang “cuci otak.”

Dengan mengambil contoh perang perdagangan AS-Tiongkok, ia mengatakan kepada RFA bahwa “kursus tersebut memberi tahu kami bagaimana Amerika Serikat bersikap sombong dan tidak masuk akal [di dalam kebijakan Tiongkoknya], dan betapa hebatnya Partai Komunis. Ia secara pelan-pelan mempengaruhi para mahasiswa dengan gagasannya bahwa Partai tersebut dan negara adalah satu, serta kebencian terhadap negara-negara lain.”

Kementerian Pendidikan telah menetapkan bahwa mahasiswa harus mengambil setidaknya delapan periode untuk “Situasi dan Kebijakan” per semester.

Zhang yakin pihak-pihak berwenang sedang bergerak dengan cara mencegah untuk membentuk opini-opini mahasiswa tentang keadaan-keadaan saat ini.

“PKT pada dasarnya dikelilingi oleh masalah-masalah domestik dan eksternal. Pimpinan mungkin berpikir bahwa tingkat pencucian otak yang ada tidak cukup. Mereka takut mahasiswa akan meragukan otoritas-otoritasnya setelah mengetahui keadaan-keadaan terkini.”

“Banyak mahasiswa mengeluh,” kata Zhang. “Beberapa cukup diarahkan oleh isi dari cuci otak tersebut.”

Seorang mahasiswa universitas di Tiongkok Timur Laut, menggunakan nama samaran Li En, mengutip ucapan pengajar “Situasi dan Kebijakan” yang mengatakan, “Jika semua orang mendukung kepemimpinan Partai Komunis, maka tidak perlu menjalani kursus ini.”

MENINDAS KEYAKINAN

Bitter Winter, sebuah majalah yang berfokus pada kebebasan beragama dan hak asasi manusia di Tiongkok, melaporkan pada 8 Januari bahwa PKT mengintensifkan pengajaran mendalam (indoktrinasi) tentang ateisme kepada murid-murid sekolah dasar dan menengah di banyak provinsi dan kota di seluruh negeri.

Menurut sebuah dokumen yang telah dikeluarkan oleh departemen pendidikan di Shenyang Oktober lalu dan telah diperoleh Bitter Winter, pihak-pihak berwenang melarang para guru berbicara tentang agama di sekolah. Mereka juga diperintahkan untuk menghentikan para murid dalam memiliki keyakinan agama apa pun.

“Sebaliknya, PKT ingin para pendidik menggunakan upacara pengibaran bendera dan pelajaran-pelajaran bertema yang bertujuan memperkuat ideologi para murid tertuju pada garis-garis Partai,” kata laporan tersebut.

Bapak Lin, seorang guru sekolah dasar yang hanya memberikan nama keluarganya, mengatakan kepada RFA bahwa akhir-akhir ini, sekolah telah mendidik murid-murid untuk tidak percaya pada “agama-agama yang dianggap sesat,” tetapi tidak merinci agama mana yang termasuk dalam kategori ini. Sekolah juga mendorong para orang tua dan murid untuk saling melaporkan satu sama lain gejala-gejala yang mengarah keagamaan.

Seorang pria bermarga Wang dari Provinsi Hunan mengatakan kepada New Tang Dynasty Television, bagian dari Epoch Media Group, bahwa “sekolah secara terus-menerus menanamkan pemikiran pada para murid tentang pemikiran ateistik dan filosofi perjuangan Partai Komunis.”

Dalam sebuah laporan terpisah, Bitter Winter mengatakan polisi di Kota Lanzhou, Provinsi Gansu, telah pergi ke sekolah menengah dan meminta para murid untuk segera melaporkan setiap kasus kegiatan-kegiatan keagamaan. Para murid akan diberi hadiah 1.000 yuan (US$150) untuk jasa melaporkan orang-orang biasa yang menjadi umat beragama dan 10.000 hingga 40.000 yuan (US$1.500 hingga 6.000) untuk jasa melaporkan pemimpin-pemimpin gereja.

Para murid diminta untuk melaporkan kepercayaan agama orangtua mereka dan memanggil polisi jika mendengarkan ceramah khotbah dari ulama-ulama asing. (ran)

Video pilihan:

Tiongkok Memoles Kamp Penahanan Uighur, untuk Hindari Inspeksi Internasional

https://www.youtube.com/watch?v=Uv1RJYlnXnE

Lebih Jauh Tentang Teleprompter yang Lagi Viral Ketika Pidato Prabowo

0

Epochtimes.id- Ternyata bukan pidato kebangsaan capres 02 Prabowo Subianto yang paling banyak dibicarakan warganet.

Sebelumnya, Capres Prabowo menyampaikan idato Kebangsaan dengan visi-misi Indonesia Menang di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Justru soal pidato Prabowo menggunakan Teleprompter lebih menarik perhatian sebagian warganet hingga menjadi perbincangan serius.

Penggunaan teleprometer ini ikut dijelaskan oleh emak-emak yang memaparkan tentang teleprometer.

Emak-emak tak lain adalah Putri Gus Mus, Ienas Tsuroiya ikut menerangkan tentang alat tersebut.

Berikut tulisannya :

“Tadi tergelitik baca postingan teman saya yang memuji-muji pidato Pak Prabowo dengan penekanan, “disampaikan tanpa teks!” Saya terus-terang ngga nonton, tapi ketika fotonya nongol di medsos, saya langsung tahu kalau beliau menggunakan teleprompter.”

“Bukan hal yang aib, lha wong Obama yang dikenal sebagai orator ulung saja selalu pake teleprompter kok. Baca saja beritanya, sampe dia sering diolok-olok lawan politik “ngga bakalan bisa ngomong kalau ngga pake teleprompter.”

“Saingat saya, pertama kali melihat secara langsung tokoh publik di Indonesia yang berpidato memakai teleprompter adalah Pak Aburizal Bakrie, dalam acara Bakrie Award beberapa tahun lalu. Tamu di sebelah saya pun sempat terkagum-kagum, “Kok bisa dia menghafal teks pidato sepanjang itu ya.. ?” Saya cuma senyam-senyum saja. Memang dari sisi audiens, tulisannya ngga kebaca. Jadi kesannya seperti pidato tanpa teks.Tapi teman saya masih ngeyel, ngga percaya. Ya wislah.”

Namun, justru apa yang dia dapatkan? Dia mempertanyakan banjir cacian yang dia terima dari warganet.

“Jadi sekali lagi, pake teleprompter itu bukan aib. Entah kenapa kok para pendukung 02 marah-marah dan menyerang saya? Ini sedikit contohnya. Yang lain masih banyaaak….,” katanya.

Catatan: Saya menulis postingan ini bukan untuk merendahkan Pak Prabowo, tapi hanya sekedar mengungkap fakta. Jadi tolong para pendukung capres 02, jangan tersinggung, dan kalau komen yang sopan ya. Kalau kelewatan, mbak admin akan hapus dan mungkin diikuti dengan blokir. 
Demikian juga untuk para pendukung 01, janganlah mengolok-olok Pak Prabowo.

Intinya: jangan berantem di Beranda saya. Please,”

Salah satu jenis teleprompeter (bhphotovideo.com)

Apa Itu Teleprompter

Melansir dari Wikipedia, teleprompter adalah alat bantu baca khususnya bagi seseorang yang ingin berbicara di depan umum. Alat ini digunakan orang tersebut akan terlihat seperti berbicara lisan tanpa menggunakan teks.

Awalnya alat ini digunakan oleh penyiar berita televisi agar dalam menyampaikan berita kepada penonton televisi terlihat seperti berbicara tanpa membaca.

Oleh karena itu, tulisan yang ditampilkan dalam teleprompeter disusun menyerupai bahasa lisan, sehingga para penonton tidak merasa terganggu dengan aktivitas penyiar yang harus menundukkan kepalanya untuk membalikkan teks berita yang bersangkutan.

Menurut Wikipedia, perkembangan teknologi dari masa ke masa turut mengubah bentuk dan kegunaan serta fitur-fitur yang ada dalam teleprompeter. Contoh nyatanya adalah pemasangan teks berjalan disudut-sudut gedung untuk kepentingan periklanan.

Contoh lainnya adalah jenis teleprompeter baru yang dinamakan Interrotron. Selain itu, perubahan ini juga dapat dilihat jelas dari pemakaiannya dalam televisi, pidato , dan konser musik. Bahkan, kini sudah teleprompter yang mengenakan ponsel pintar. (asr)

Iran Gagal Luncurkan Satelit ke Orbit

0

Epochtimes.id- Upaya Iran meluncurkan satelit  dengan melawan peringatan dari Amerika Serikat, akhirnya gagal mengorbit pada 15 Januari 2019. Roket yang mengangkut satelit tidak mencapai fase terakhir.

Atas insiden ini menteri telekomunikasi Iran mengatakan peluncuran kedua akan dilanjutkan.

Pihak berwenang di Washington pada bulan ini memperingatkan Teheran agar tidak melakukan tiga rencana peluncuran.

AS menilai rencana tersebut menggunakan teknologi rudal balistik jarak jauh, melanggar resolusi Dewan Keamanan AS yang mengabadikan perjanjian nuklir Iran tahun 2015 dengan kekuatan dunia.

Amerika Serikat khawatir bahwa teknologi milik Iran tersebut dapat digunakan untuk meluncurkan hulu ledak.

Iran menganggap program luar angkasanya sebagai masalah kebanggaan nasional. Iran berdalih peluncuran kendaraan ruang angkasa dan uji coba rudal bukanlah pelanggaran dan akan berlanjut.

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari-Jahromi mengatakan satelit bernama Payam, dipasang dengan empat kamera. Dia berdalih teknologi tersebut dimaksudkan dengan tujuan pencitraan dan komunikasi.

Satelit mengorbit pada ketinggian 310 mil sebagaimana diungkapkan sebuah laporan di situs web kementerian.

Dia mengatakan satelit gagal pada tahap ketiga karena roket “tidak mencapai kecepatan yang memadai.”

“Saya ingin membuat semua orang senang dengan berita baik, tetapi kadang-kadang hidup tidak berjalan seperti yang kita harapkan,” katanya di Twitter.

Satelit lain, bernama Doosti, sedang menunggu untuk diluncurkan. “Kita tidak harus berhenti atau berhenti,” tulis Azari-Jahromi.

“Persis dalam situasi ini kita orang Iran berbeda dari orang lain dalam hal semangat dan keberanian.”

Di bawah kesepakatan nuklir – yang ditarik Washington dari musim semi lalu sebelum menerapkan kembali sanksi – negara itu “diminta” untuk menahan diri hingga delapan tahun dengan rudal balistik yang dirancang untuk mengirimkan senjata nuklir.

Presiden Hassan Rouhani mengatakan Washington melancarkan perang ekonomi terhadap Teheran untuk mendapatkan konsesi pada program rudal, tetapi “tidak dapat membangun tembok di sekitar Iran.”

Iran meluncurkan satelit pertama yang dibangun di dalam negeri, penelitian OMID (Harapan) dan satelit telekomunikasi, pada tahun 2009 pada peringatan 30 tahun revolusi Islam. (asr)

Sumber : Reuters via The Epochtimes