Home Blog Page 442

Hasil Survei dan Analisis Data : Shanghai Mengkremasi 2.600 Jenazah Setiap Hari

0

oleh Jiang Feng

Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) melepas tali kendali terhadap epidemi pada 7 Desember tahun lalu, jumlah kematian akibat virus (COVID-19) di Shanghai telah meroket. Menurut penyelidikan dan analisis data dari banyak rumah duka di Shanghai yang dilakukan oleh seorang reporter Epoch Times, menemukan bahwa Shanghai saat ini mengkremasi setidaknya 2.640 jenazah setiap harinya. Angka tersebut merupakan hampir 10 kali lipat dari tahun-tahun normal sebelumnya. Namun, kecepatan kremasi masih jauh tertinggal di belakang kecepatan orang yang meninggal dunia, dan masih tersisa sekitar 30.000 jenazah yang belum dikremasi.

Pada 18 Januari, seorang anggota staf rumah duka di Distrik Baoshan, Shanghai mengatakan kepada reporter Epoch Times bahwa jumlah jenazah yang dikremasi setiap harinya berkisar antara 280 hingga 300.

Menurut data pada situs web Perusahaan Layanan Etiket Pemakaman Shanghai Lijia, Rumah Duka Baoshan memiliki 9 unit tungku kremasi. Pada tahun 2012, rumah duka tersebut mengkremasi lebih dari 18.000 jenazah. Dengan kata lain, pada hari-hari biasa tanpa wabah, mereka mengkremasi sekitar 49 jenazah setiap hari. Dan sekarang jumlah kremasi per hari telah naik 6 kali lipat dari waktu normal.

Pada 18 Januari, staf Rumah Duka Baoshan mengatakan kepada reporter Epoch Times bahwa jadwal kremasi sudah penuh hingga 20 Januari, yang berarti perlu waktu dua hari untuk menunggu. Itu sudah dianggap cukup “beruntung”, karena di beberapa rumah duka lainnya, antrean kremasi sangat panjang. Misalnya, staf di Rumah Duka Longhua mengatakan kepada kepada reporter Epoch Times pada 18 Januari, bahwa semua jenazah yang hendak dikremasi telah dipindahkan ke Rumah Duka Yishan. Namun, Rumah Duka Yishan pada akhir bulan Desember 2022 telah mengeluarkan “pemberitahuan untuk dipahami” bahwa, anggota keluarga baru dapat menerima abu jenazah satu bulan setelah penyerahan jenazah.

Sebagai contoh lain, staf rumah duka Pudong mengatakan kepada reporter pada 18 Januari bahwa jadwal kremasi telah penuh hingga 1 Februari, yang berarti keluarga harus menunggu selama 14 hari untuk menerima abu jenazah. Selain itu, pada hari yang sama seorang staf rumah duka di Distrik Minhang mengatakan bahwa jadwal kremasi sudah penuh hingga 26 Januari, jadi jenazah baru dapat dikremasi hari ke-8 setelah pengiriman.

Kota Shanghai memiliki 15 rumah duka / krematorium. Menurut staf beberapa rumah duka, kremasi lintas distrik diperbolehkan, tetapi perlu menghubungan telepon hotline yang mana akan diatur oleh pemerintah kota. Dalam situasi banyaknya jenazah yang perlu segera ditangani, karena adanya mekanisme pengaturan aliran, dapat diperkirakan bahwa semua rumah duka pasti menggunakan kapasitas maksimalnya untuk kepentingan ini.

Seperti disebutkan di atas, Rumah Duka Baoshan memiliki 9 unit tungku kremasi, dan saat ini mengkremasi sekitar 300 jenazah setiap hari, yaitu setiap tungku mengkremasi 33 jenazah per hari. Dengan asumsi bahwa setiap unit tungku kremasi memiliki kapasitas yang lebih kurang sama, berdasarkan jumlah tungku kremasi yang dimiliki setiap krematorium, orang dapat menyimpulkan, berapa banyak jenazah yang dikremasi setiap hari oleh setiap rumah duka / krematorium yang ada di Kota Shanghai.

Estimasi Harian Jumlah Kremasi dan Jenazah Tertinggal (yang diterima tetapi tidak bisa dikremasi) di Setiap Rumah Duka di Shanghai

Menurut situs web Perusahaan Layanan Etiket Pemakaman Shanghai Lijia, Rumah Duka Yishan memiliki 22 unit tungku kremasi. Berdasarkan perhitungan bahwa setiap tungku mengkremasi 33 jenazah per hari, maka Rumah Pemakaman Yishan saat ini mengkremasi 726 jenazah per hari. Karena waktu tunggu kremasi adalah 30 hari, dapat disimpulkan bahwa saat ini di Rumah Duka Yishan terdapat 21.780 jenazah (726×30) tertinggal yang belum dikremasi.

Rumah Duka Pudong memiliki 10 unit tungku kremasi. Menurut metode perhitungan di atas, Rumah Duka Pudong mengkremasi 330 jenazah setiap hari. Karena waktu tunggu kremasi adalah 14 hari, jadi saat ini Rumah Duka Pudong terdapat 4.620 jenazah (330×14) tertinggal.

Rumah Duka Minhang memiliki 6 unit tungku kremasi. Menurut metode perhitungan di atas, mereka mengkremasi 198 jenazah setiap hari. Karena waktu tunggu kremasi adalah 8 hari, saat ini terdapat 1.584 jenazah (198×8) yang tertinggal di Rumah Duka Minhang.

Rumah Duka Fengxian memiliki 5 unit tungku kremasi. Menurut metode perhitungan di atas, mereka mengkremasi 165 jenazah setiap hari. Seorang anggota staf rumah duka tersbut mengatakan kepada reporter Epoch Times pada 18 Januari, bahwa waktu tunggu untuk kremasi adalah “satu atau dua hari”. Jika dihitung menurut rata-rata 1,5 hari, saat ini terdapat 247 jenazah (165×1,5) tertinggal di sana.

Selain itu, Rumah Duka Baoshan memiliki 9 unit tungku kremasi, dan waktu tunggu kremasi adalah dua hari. Dihitung dengan mengkremasi 297 jenazah per hari, masih terdapat 594 jenazah (297×2) yang tertinggal.

Jika jenazah di kelima rumah duka yang sedang menunggu jadwal kremasi kita jumlahkan, maka jumlah jenazah yang tertinggal adalah 28.825.

Lantas berapa jumlah kremasi per hari yang dilakukan di rumah duka atau krematorium lainnya ?

Rumah Duka Nanhui memiliki 6 unit tungku kremasi. Jika setiap tungku kremasi mengkremasi 33 jenazah per hari, Rumah Duka Nanhui mengkremasi 198 jenazah per hari.

Rumah Duka Jiading memiliki 6 unit tungku kremasi, dan menurut metode perhitungan di atas, mereka mengkremasi 198 jenazah setiap hari.

Rumah Duka Songjiang memiliki 5 unit tungku kremasi, dan menurut metode perhitungan di atas, mereka mengkremasi 165 jenazah setiap hari.

Rumah Duka Qingpu memiliki 6 unit tungku kremasi, dan menurut metode perhitungan di atas, mereka mengkremasi 198 jenazah setiap hari.

Rumah Duka Jinshan memiliki 5 unit tungku kremasi, dan menurut metode perhitungan di atas, mereka mengkremasi 165 jenazah setiap hari.

Jumlah total kremasi harian di 10 rumah duka / krematorium yang disebutkan di atas adalah 2.640 jenazah.

Kota Shanghai memiliki 15 rumah duka, termasuk 10 rumah duka yang disebutkan di atas, selain itu ada 2 dari 5 rumah duka yakni Longhua dan Baoxing, telah menyerahkan bisnis kremasi ke Rumah Duka Yishan. Tiga rumah duka tersisa yang semuanya berada di Distrik Chongming tidak dimasukkan ke dalam kalkulasi karena kurangnya data tentang tungku kremasi.

Estimasi Jumlah Total Kremasi dan Kematian di Shanghai yang Terjadi dalam 42 hari

Menurut ungkapan staf rumah duka, lonjakan permintaan kremasi terjadi sejak 7 Desember 2022 pemerintah komunis Tiongkok melepaskan tali pengendalian terhadap penyebaran epidemi. Jadi dalam 42 hari (7 Desember s/d 18 Januari) dengan mengecualikan rumah duka di Chongming, 12 rumah duka di Shanghai telah mengkremasi total 110.880 jenazah (2.640×42).

Namun angka kremasi ini masih jauh tertinggal di belakang angka kematian. Rumah duka juga memiliki jenazah tertinggal yang menurut perhitungan di atas yakni sekitar 28.825 jenazah. Dengan demikian, dalam 42 hari ini, total 139.705 orang (110.880+28.825) meninggal di Shanghai (belum termasuk rumah duka di Distrik Chongming), jadi rata-rata ada 3.326 kasus kematian per hari (139.705/42).

Menurut data penyajian perusahaan data CEIC yang diperoleh dari Kementerian Urusan Sipil Tiongkok, bahwa ketika belum terjadi epidemi, Shanghai pada tahun 2015 mengkremasi 127.798 jenazah, atau rata-rata 350 jenazah per hari (127.798/365). Artinya, pada tahun normal hanya ada 350 orang yang meninggal di Shanghai setiap hari.

Namun setelah dilanda tsunami epidemi, jumlah kematian harian di Shanghai telah melonjak sekitar 9,5 kali (3.326/350) dibandingkan dengan tahun-tahun normal.

Dapat diperkirakan bahwa angka kelebihan kematian dari tahun-tahun norman ini memiliki hubungan langsung dengan merebaknya epidemi, yakni sekitar 89,5% (8,5/9,5) kematian terkait langsung dengan infeksi pneumonia virus komunis Tiongkok (COVID-19). (8,5/9,5 dengan asumsi 9,5 orang meninggal, salah satunya meninggal secara normal, dan 8,5 orang meninggal karena pneumonia virus komunis Tiongkok).

Dengan kata lain, dalam 42 hari itu (7 Desember 2022 s/d 18 Januari 2023), di Kota Shanghai saja, sekitar 125.036 orang (139.705×89,5%) meninggal akibat wabah tersebut.

Entahlah apakah PKT yang terus menutupi fakta tentang epidemi tidak merasa malu dengan angka-angka tersebut.

Pada 14 Januari, dalam konferensi pers yang diadakan oleh Mekanisme Pencegahan dan Pengendalian Bersama Dewan Negara Tiongkok, Jiao Yahui, Direktur Departemen Administrasi Medis Komisi Kesehatan dan Medis Nasional Tiongkok mengklaim, bahwa dari 8 Desember 2022 hingga 12 Januari 2023, jumlah kumulatif kematian di rumah sakit terkait infeksi virus komunis Tiongkok adalah 59.938 kasus.

Dibandingkan dengan periode waktu yang sama yang disebutkan di atas, dalam 35 hari (8 Desember 2022 s/d 12 Januari 2023), jumlah kematian di Shanghai terkait dengan epidemi (3.326×35×89,5%) adalah 104.187 kasus. Namun, PKT mengklaim bahwa jumlah kematian terkait epidemi di seluruh negeri hanya 59.938.

Zhuge Mingyang, seorang penulis independen kepada media Epoch Times mengatakan pada 19 Januari : “Hanya satu kota Shanghai saja sudah ada begitu banyak orang yang meninggal dunia karena epidemi, lalu bagaimana dengan jumlah total kasusnya untuk seluruh daratan Tiongkok ? Untuk membayangkan saja sudah merasa ngeri.” (sin)

Manusia Pasti Menaklukkan Alam adalah Dusta Besar, Kembali ke Kesejatian dan Kebenaran

0

DR Xie Tian

Tiongkok di bawah kekuasaan partai komunis menjadi dikenal dunia sebagai negara yang penuh dengan kebohongan dan kekerasan serta kekonyolan dan kesalah-tafsiran, kini mahluk nyeleneh di seluruh dunia ini kembali menambahkan corak baru, yakni kalangan akademisi PKT (Partai Komunis Tiongkok) di luar dugaan melontarkan “makalah ilmiah” yang berjudul “Marxisme Harus Memenangkan Perang Melawan COVID-19”. Jurnal akademis (edisi filsafat dan ilmu sosial) dari Nanning Normal University pada Volume 41 Edisi III Mei 2020 lalu telah memublikasikan “tesis” yang ditulis oleh Liu Guojing dan Liu Yawen masing-masing dari Institut Pariwisata dan Akademi Marxisme pada Changchun University, berjudul “Kepercayaan Marxisme: Kekuatan Inner Power yang Memenangkan Perang Melawan Pandemi Covid.”

Permasalahan yang menyangkut hubungan antara kepercayaan, keyakinan dan agama, dengan penyakit, virus, dan lahir-tua-sakit-mati dari umat manusia, adalah topik yang banyak disoroti dan hangat dibahas dalam sejarah umat manusia dari zaman kuno hingga zaman kini. Seluruh agama dan kepercayaan ortodoks (murni) yang ada selalu menekankan antara Langit/alam dengan manusia menyatu, dan hubungan antara materi dengan spiritual, serta hubungan sakit pada tubuh dengan moralitas manusia, serta masalah serangan virus dari luar dengan karma diri dan daya tahan tubuh.

Orang yang percaya Langit/alam dan manusia menyatu, jiwa dan raga menyatu, materi dan spirit menyatu, dengan sendirinya percaya hubungan penyakit dengan karma dan unsur jahat dari luar, juga memahami prinsip keyakinan yang lurus, kultivasi, dan Qigong (baca: chikung, red.) dapat menyembuhkan penyakit.

Namun kaum proletar revolusioner seperti PKT yang menganut ateisme, dan meyakini teori evolusi, mereka tidak percaya Tuhan, tidak percaya reinkarnasi, malahan menekankan pembantaian, pertarungan, revolusi dan aksi jahat lainnya, hal-hal tersebut sungguh jauh dari pengobatan penyakit – menolong manusia dan prihatin alam sekitar – belas kasih antar manusia.

Marxisme dan komunisme sangat bertentangan dengan semua agama kepercayaan ortodoks, kedua paham tersebut mempromosikan ateisme dan teori evolusi, bahkan menentang ajaran Tuhan, adalah dalang kejahatan yang menghancurkan kepercayaan manusia dan menyebabkan merosotnya moral dan etika. Marxisme, penganut ateisme, dan teori komunisme telah merusak hubungan tubuh dengan kesadaran dan hubungan materi dengan spirit; mereka beranggapan materi adalah yang primer, sedangkan kesadaran adalah yang sekunder, materi lebih dulu ada daripada kesadaran, materi yang menentukan kesadaran; mereka juga beranggapan manusia tidak memiliki roh, setelah tubuh mati maka semuanya tak eksis lagi. Jika benar demikian, lalu bagaimana mereka bisa mengatakan yang disebut dengan “kepercayaan” seperti marxisme, konten dari bidang semacam spiritual dan kesadaran, yang dapat “mengalahkan” semacam penyakit dan penderitaan berupa materi pada tubuh? Bukankah mereka menampar wajahnya sendiri bahwa dengan mempropagandakan spirit dapat menentukan materi?!

Istilah “kekuatan timbul dari dalam” yang disebutkan PKT dan para akademisinya yang tidak berhati nurani itu, juga sangat ambigu, tidak jelas juntrungannya dan tak bisa dipahami. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan “kekuatan timbul dari dalam”? Apakah spirit, kesadaran, atau roh? Apakah mereka berani mengakui keberadaan roh, mengakui spirit dan kesadaran independen dari tubuh yang berupa materi, dan eksis lebih dulu daripada materi? Para penganut komunisme di RRT konsep yang tidak benderang, berpikiran kacau balau dan tak memiliki, dan tak mampu membuat argumen atau kebohongannya tanpa celah, dari hal-hal tersebut dapat disimpulkan keseluruhannya.

Tetapi yang diwakili dalam “tesis akademis” PKT ini, adalah teori sesat dan menyimpang bahwa “manusia mengalahkan Langit (manusia dapat menaklukkan alam)” yang telah lama beredar dan meracuni Tiongkok secara luas. Selama seratus tahun PKT mencengkeram Tiongkok ia terus menerus mempropagandakan “manusia dapat menaklukkan alam”, dan menyombongkan diri bahwa “bertarung dengan langit dan bumi adalah kebahagiaan tak terhingga.” Mereka melihat semut di atas tanah, melihat semut sangat kecil, dengan menyiram seember air dapat menciptakan banjir besar di dunia semut, menuangkan beberapa sekop tanah dapat mengakibatkan gempa di dunia semut, sehingga membuat satu persatu dunia semut musnah. Perbedaan dan jarak antara Tuhan dengan manusia, mana bisa dibandingkan dengan perbedaan antara manusia dengan semut? Tetapi jika dunia semut sesumbar dengan berujar “semut pasti dapat mengalahkan manusia”, apa yang akan dipikirkan manusia? Bagaimana mungkin manusia mengalahkan Langit? Akibat dari merusak hati umat manusia, memusnahkan kepercayaan ortodoks (murni), melecehkan Tuhan, dan menghujat Tuhan, dapat berakibat fatal. Manusia berbuat, Tuhan melihat, kejahatan pasti akan menuai imbalan; bukan tak ada balasan, hanya waktunya saja yang belum tiba.

Melihat 5.000 tahun peradaban masyarakat manusia sekarang ini, umat manusia selamanya tidak pernah “menang/menaklukkan” Langit (alam). Seorang sahabat pena dari Amerika Serikat membahas tentang pengelolaan padang pasir Amerika, dan Las Vegas sebagai “kota padang pasir” negara bagian Nevada adalah contohnya, ada orang yang beranggapan bahwa ini adalah contoh nyata “manusia dapat menaklukkan alam”, karena sejak pertengahan abad ke-19, orang AS telah menghabiskan waktu selama seabad untuk mengubah sebuah wilayah setengah gurun yang tidak bisa ditumbuhi apapun itu menjadi sebuah kota metropolitan internasional sekaligus kota judi yang modern. Tapi sahabat pena ini dengan tepat menjelaskan, sebenarnya dilihat dari skala keluasannya, dibandingkan dengan padang pasir di negara bagian Nevada, luas Kota Las Vegas sama sekali tidak layak dibandingkan. Padang pasir Nevada yang terbentuk secara alami, hanya secuil kawasan di tenggaranya saja yang diubah menjadi kota, sementara sebagian besar padang pasirnya masih tetap seperti semula. Kota judi itu disebut juga “kota dosa”, hanya bisa mempertahankan eksistensinya dari sektor perjudian. Dengan teknologi dan kekuatan finansialnya, AS telah menghabiskan waktu dua abad, tidak juga mampu mengubah padang pasir menjadi oasis.

Ada pula warga Tiongkok mengemukakan contoh bahwa PKT mengelola gurun pasir di Mongolia Dalam, dikatakan berkat “kepemimpinan” PKT, segenap kekuatan dihimpun untuk merampungkan misi akbar, melakukan reboisasi menumbuhkan hutan di padang pasir Mongolia Dalam, mengelola gurun, dan telah meraih prestasi yang gemilang. 

Faktanya adalah: Empat gurun pasir di Mongolia Dalam selain Badain Jaran, tiga padang pasir lainnya yakni Tengri (Tengger), Ulaanbuh, dan Kubuqi, tadinya bukan terbentuk secara alami, melainkan akibat dirusak oleh manusia. Manusia hanya menghentikan pengrusakan terhadap ketiga gurun tersebut lalu membantunya mengembalikan ke kondisi aslinya saja; yang “dikalahkan” manusia bukan jagad raya ini, melainkan umat manusia itu sendiri!

Setengah abad lalu, seorang ilmuwan secara heboh menjelaskan, “Manusia melawan alam, berarti melawan dirinya sendiri.” Zat kimia DDT yang dipergunakan luas selama PD-II, adalah insektisida yang sangat efektif, ampuh dan sangat murah pada masa itu, serta sangat berguna untuk meningkatkan hasil produksi pertanian. DDT telah membuat kebun zaitun di Yunani meningkat seperempat hasil panennya, membuat 500 juta orang terbebas dari penyakit tipes dan kolera, tapi bahayanya terhadap lingkungan hidup dan tubuh manusia justru telah diabaikan. Hingga era 1960-an masyarakat barulah menyadari bahwa insektisida jenis DDT telah merusak flora dan fauna, mencemarkan tanah, sumber air, dan juga makanan; di tengah pencemaran industri dan insektisida, maka bertambah lagi risiko penyakit pada manusia. Jika manusia berupaya mengendalikan alam, dengan merusak kestabilan alami ekosistem, pada akhirnya juga akan berdampak pada manusia sendiri.

Manusia bijak mengingatkan, air bah yang terjadi pada 5.000 tahun silam, adalah bencana yang bersifat memusnahkan, dan tidak ada peluang untuk menyelamatkan diri, di Tiongkok hanya ada segelintir orang yang beruntung lolos dari maut karena menyelamatkan diri ke Gunung Kunlun, di Barat ada keluarga Nabi Nuh yang selamat. “Manusia mengalahkan Langit”, apakah manusia telah mengalahkan alam? Tentu saja tidak, hanya air bahnya saja yang kemudian surut dengan sendirinya, segelintir orang berhati bajik telah berhasil diselamatkan.

Merebaknya penyakit pes di Eropa, flu Spanyol yang melanda dunia pada 1918, Peristiwa Bukit Kematian di India 3.600 tahun silam menyebabkan Mohenjo-Daro musnah dalam semalam, tragedi Tunguska di Rusia, gempa super dahsyat beskala Richter 9,5 ditambah letusan gunung berapi dan tsunami di Chili pada 1960, hampir sepenuhnya menghancurkan sebuah kota, masyarakat mempunyai banyak dugaan atas misteri ini, namun pada akhirnya tidak mengetahui fakta, juga tidak mampu mencegah terjadinya lagi peristiwa serupa. Apakah “manusia telah menaklukkan alam”? Tidak.

Di Tiongkok, hal yang kerap dikaitkan dengan “manusia mengalahkan Langit” adalah “hujan buatan”, dan “rekayasa cuaca”. Namun hujan buatan atau rainmaking atau cloud seeding, sebenarnya adalah pada kondisi di langit ada awan, lewat campur tangan manusia dilakukan katalisasi hujan, dengan cara menurunkan suhu pada lapisan awan, agar tetesan air kecil di awan menggumpal menjadi tetesan besar, sehingga tercapailah tujuan menurunkan hujan. Jika tidak ada awan, atau di dalam awan tidak terdapat cukup uap air, manusia tidak akan mampu memaksakan turun hujan. Efektivitas hujan buatan, hingga kini belum bisa dipastikan, hanya Badan Meteorologi RRT dan negara-negara tertentu lainnya merasa sudah sering berhasil melakukannya, tapi kalangan akademisi internasional menilai, efektivitasnya masih perlu dibuktikan lebih lanjut.

“Manusia mengalahkan Langit”, jika dipahami secara harfiah, sepertinya maknanya adalah “manusia dapat mengalahkan Langit/alam”. Namun sebenarnya adalah kesalah-tafsiran masyarakat modern terhadap zaman dulu, yang sekarang justru sengaja didistorsi dengan maksud tertentu. “Manusia mengalahkan Langit” juga merupakan pernyataan kuno, masa beredarnya setidaknya sekitar delapan ratus tahun, atau lebih dari seribu tahun. Tetapi seperti diketahui, di Tiongkok zaman kuno, “Langit” adalah keberadaan maha tinggi, Sang Penguasa manusia yang paling tinggi — raja/kaisar pun hanya disebut “Putra Langit”. Di era memuja Langit dan Dewa, bagaimana mungkin ada manusia berani sesumbar “manusia pasti dapat mengalahkan Langit”? Para filsuf dan kultivator di era Tiongkok kuno, mengemukakan konsep “Langit dan manusia menyatu”, maknanya adalah manusia hidup berdampingan secara harmonis dengan alam, manusia dapat berkultivasi kembali ke Langit, dan tidak mungkin saling menyingkirkan satu sama lain, satu pihak (manusia) menekan pihak yang lain (alam).

Dalam aksara Mandarin, pemahaman yang benar atas makna asal “manusia mengalahkan Langit” adalah, pertama-tama manusia harus mengetahui cara membaca kata-kata ini dengan benar. “Manusia pasti mengalahkan Langit” dalam aksara Mandarin adalah “人定勝天 (rén ding sheng tiān)”, cara membaca yang benar seharusnya adalah dipisah antara “人定 (rén ding)” dengan “勝天 (sheng tiān)”; dan bukan dipisahkan menjadi “人 (rén)”, “定 (ding)”, dan “勝天 (sheng tiān)”. Karena hanya dengan cara membaca yang benar “定 (ding)” yang seharusnya sebagai kata kerja yang menjelaskan perilaku manusia, tidak salah dipahami sebagai kata keterangan “一定 (yi ding)” yang bermakna “pasti”.

Kedua, pemahaman makna sebenarnya dari “人定勝天” harus dimulai dari makna dasar “定 (ding)” dan kata “勝 (sheng)”. Dalam kitab “Shuowen Jiezi Zhu” karya Duan Yucai di masa Dinasti Qing, makna “定 (ding)” adalah “tenang”. Arti kata “勝 (sheng)” adalah “unggul”. Jadi, kata-kata “人定勝天” pada era Tiongkok zaman dulu, sama sekali tidak sama dengan pemahaman manusia modern saat ini, melainkan “manusia, jika bisa tenang, menjaga hati, maka akan sejalan dengan kehendak Langit”, begitu makna sebenarnya. Ada pula cendikiawan mendefinisikan, “人定勝天” yang benar adalah “hati manusia tenang, masing-masing mawas diri, maka akan unggul di atas segalanya, itu jauh lebih penting dari apapun”. Ini juga tergolong pernyataan dari sebuah aliran.

Tentu saja, dalam aliran Buddha ada penjelasan lain untuk kata-kata “人定勝天”, yaitu “apabila manusia tenang, maka dapat melampaui reinkarnasi, dan melampaui takdir”, maksudnya adalah seorang kultivator setelah mencapai keheningan yang tenang, dapat terbebas dari ruang lingkup alam semesta tertentu, maka dapat mencapai tingkatan yang lebih tinggi. Penjelasan ini juga sama sekali berbeda dengan pemahaman manusia modern yang mengatakan “manusia mengalahkan Langit”.

Dengan kata lain, makna sebenarnya dari kata “人定勝天”, bukan berarti manusia pasti dapat mengalahkan Langit (menaklukkan alam), juga bukan dengan kemampuan manusia dapat mengubah segala sesuatu di alam semesta ini, tapi manusia harus tenang dan damai, menenangkan diri, mengikuti kehendak Langit, eksis secara harmonis dengan alam ini. Inilah makna sejati dan sesungguhnya dari “人定勝天 (rén ding sheng tiān)”.

Yang sangat disayangkan adalah, hari ini, “人定勝天” telah didistorsi oleh manusia, dan dimanfaatkan oleh kejahatan, telah berubah menjadi semacam teori sesat yang penuh dengan penistaan, dan meracuni seluruh rakyat Tiongkok. Pada dasarnya, pemahaman sesat ini sebenarnya adalah pengembangan dan kelanjutan dari ateisme dan teori evolusi, mereka percaya bahwa manusia adalah hasil dari “evolusi”, mengira suatu saat di masa mendatang akan dapat melampaui Tuhan, mengalahkan Tuhan, dan menaklukkan alam semesta.

Hari ini di masa akhir zaman ini, umat manusia telah berada dalam kondisi teramat berbahaya, pandemi, penyakit, gempa bumi, banjir bandang, bencana dan malapetaka datang menimpa silih berganti. Bagi manusia yang dihadapkan pada marabahaya ini, kembali ke jalan Tuhan adalah hal pertama yang harus dilakukan.

Jadi, teori sesat “manusia pasti mengalahkan Langit (manusia pasti dapat menaklukkan alam)” (“人定勝天”) harus dikubur dalam-dalam; kalimat “人定勝天 (rén ding sheng tiān)” sebagai kebohongan terbesar dunia yang disebarluaskan, harus segera dibantah dan dihentikan. Umat manusia harus meluruskan kembali dan membersihkan perilaku serta pikiran, kembali ke prinsip dan keyakinan pada ke-Tuhan-an yang benar dan sejati, barulah dapat menemukan jalan keluar yang sesungguhnya. (sud)

Virus Paling Mengerikan yang Menyerang Manusia

0

Shi Shan

Minggu lalu (akhir 2022), putri saya tiba-tiba bertanya, mengapa hakim di Hong Kong harus selalu mengenakan wig putih? Di mata anak-anak, pada dasarnya saya dikenal sebagai buku ensiklopedia berjalan yang tahu segalanya, maka itu saya menjawab, karena hakim Inggris mengenakan wig itu juga. Dia bertanya lagi, mengapa hakim Inggris harus mengenakan wig? Saya menjawab lagi, karena kalangan masyarakat kelas atas dan bangsawan Eropa Barat pada abad pertengahan mempunyai kebiasaan mengenakan wig. Ia bertanya lebih lanjut, mengapa pada masa itu bangsawan Eropa harus mengenakan wig? Saya sudah tak bisa menjawab lagi.

Dengan bangga putri saya mengatakan, hal ini ada kaitannya dengan sebuah pandemi.

Dia mengatakan, karena Raja Prancis Louis XIV mengidap penyakit maut hitam/pes (black death, red.), walaupun telah sembuh, tetapi seluruh rambutnya rontok, maka dikenakanlah wig. Akhirnya para bangsawan Prancis berebut menirunya. Namun karena wig sangat mahal, orang miskin tidak mampu membelinya, oleh sebab itu wig pun menjadi sebuah simbol para tokoh kalangan atas di Prancis. Ini sedikit mirip dengan fungsi merek-merek barang mewah sekarang ini. Dengan adanya asal usul ini, kemudian muncullah penampilan aneh pada para hakim di Inggris dan juga di Hong Kong.

Faktanya, hal yang sering atau tidak begitu sering kita jumpai dalam kehidupan, termasuk perlengkapan sehari-hari, peralatan, karya seni, legenda, bahkan lagu anak-anak, ada kaitannya semua dengan pandemi dalam sejarah. Jadi ada teman yang menyebutnya sebagai fosil budaya peninggalan pandemi. Salah satunya adalah wig yang dikenakan hakim.

Tragedi “Romeo dan Juliet” karya Shakespeare yang kita kenal, juga terkait dengan pandemi. Juliet mendapat bantuan dari uskup, meminum obat yang berkhasiat dapat berpura-pura mati, dia menitipkan pesan lewat seseorang kepada Romeo, untuk menceritakan hal ini kepadanya. Kemudian dalam perjalanan kurir pesan itu tertular penyakit Maut Hitam dan dikarantina di sebuah desa dan tidak bisa keluar. Setelah Romeo kembali, ia mengira Juliet telah mati, maka Romeo pun bunuh diri. Setelah tersadar kembali Juliet begitu sedih, sehingga dia pun kemudian mengikuti jejak Romeo yakni bunuh diri demi cinta.

Selain wig dan Shakespeare, sistem perkotaan modern yang dikembangkan di Eropa, khususnya instalasi dan sistem kesehatan publik modern, bahkan banyak kebiasaan hidup, semuanya ada kaitannya dengan wabah maut hitam yang menelan banyak korban jiwa di Eropa itu. Sejarawan bahkan menilai, penyakit maut hitam sebenarnya adalah penyakit pes, yang telah mengakibatkan perubahan teramat besar bagi Eropa. Termasuk periode Renaisans sendiri, termasuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan runtuhnya sistem pertanian feodal Eropa, semua itu ada kaitannya dengan wabah besar yang melanda kala itu.

Jika kita menerawang lebih jauh lagi, kebangkitan dan kehancuran Yunani dan Romawi, bangkit dan merosotnya agama Kristen, juga ada kaitannya dengan wabah besar. Kebangkitan bangsa Arab dan peradaban Islam, sebenarnya juga erat kaitannya dengan wabah besar. Faktanya, penelitian paling awal pada penyakit menular, dan konsep paling awal infeksi kuman, pertama kalinya dilakukan oleh bangsa Arab.

Orang pertama di dunia yang menemukan sifat penularan pada penyakit menular, adalah seorang dokter dunia Islam pada masa Dinasti Samaniyah yakni Ibnu Sina. Pada 1020 Masehi, dalam buku “Al-Qanun Fi At-Tibb” karyanya, telah dijelaskan isolasi dapat mencegah penyebaran penyakit menular, dan cairan tubuh yang terkontaminasi zat alami tertentu yang tercemar bisa juga menular.

Pada abad ke-14 Ibnu al-Khatib dari Dinasti Nasrid, saat meneliti penyakit maut hitam (pes) di Semenanjung Iberia, yakni kawasan Al-Andalus, beranggapan bahwa “penyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh manusia”. Teori ini pada dasarnya adalah sama dengan pemahaman pada ilmu medis modern terhadap penyakit menular.

Hasil riset bangsa Arab terhadap penyakit menular, sebenarnya menimbulkan pengaruh yang sangat besar terhadap politik di kawasan Mediterania. Karena pada masa tertentu, kerajaan Romawi timur (Byzantium) dan musuh tradisionalnya yakni kerajaan Persia, sedang dilanda wabah pes, hanya bangsa Arab yang tidak terlalu terdampak wabah tersebut, hal ini menyebabkan kekuatan Arab di pesisir Mediterania terus meluas.

Begitu pula dengan Tiongkok. Seperti pada saat merebaknya wabah pes di kawasan Huabei (Tiongkok utara) pada akhir masa Dinasti Ming, mengakibatkan penduduk di Tiongkok utara berkurang drastis, khususnya kota-kota besar adalah tempat dilanda wabah pes yang paling parah, akhirnya kekuatan di pusat politik melemah drastis, tidak mampu lagi membendung petani yang memberontak dan serangan dari bangsa luar, lalu mengakibatkan kehancuran.

Juga kerajaan Inca di Benua Amerika, karena penyakit cacar membuat populasinya menyusut drastis, sehingga orang Eropa bisa menjajahnya.

Jika demikian, maka peradaban modern manusia saat ini, gaya hidup sekarang, sebenarnya pada dasarnya tercipta bersama antara manusia dengan bakteri dan virus. Manusia, virus, dan bakteri hidup berdampingan selama jutaan tahun, sehingga terbentuklah manusia dengan gaya hidup sekarang ini. Eksis bersamaan semacam ini, sepertinya harus terus berlanjut.

Mungkin ada teman pembaca yang bertanya, pandemi Covid-19 yang menyebar sekarang ini, dampak apakah yang akan ditimbulkannya bagi manusia? Maafkan kebodohan saya, pertanyaan yang begitu besar ini, hal ini sungguh jauh di atas kemampuan pikiran saya, tidak mampu menjawab. Saya hanya samar-samar dapat merasakan dampak jangka pendek yang timbul bagi Tiongkok, yakni kebijakan yang ditempuh pemerintah RRT terhadap pandemi Covid-19, telah menghancurkan legitimasi penguasa PKT secara total. Karena legitimasi berasal dari kepercayaan, ketika kepercayaan sudah tidak ada, maka legitimasi pun ikut hancur.

Masih ingat ketika dulu pernah membaca penjelasan peramal terkenal Perancis Nostradamus. Dalam buku “Les Prophéties” karyanya, telah meramal banyak kejadian besar di dunia, dan sangat akurat. Nostradamus sendiri adalah biarawan, juga dokter. Pada masanya, bertepatan saat wabah maut hitam melanda Prancis, sebagai seorang tenaga medis, Nostradamus harus selalu pergi ke daerah wabah, menyelamatkan para pasien. Sebutan modern baginya adalah “dabai (dibaca: ta pai, petugas yang memakai APK serba putih di Tiongkok)” ala Prancis.

Seperti kita ketahui penyakit maut hitam adalah penyakit pes, sifat penularannya sangat kuat, banyak orang yang mendekat pada pasien akan langsung tertular, sejumlah dokter dan perawat meninggal dunia tak lama setelah memasuki kawasan wabah. Sementara Nostradamus tidak pernah tertular parah. Dia sendiri merasa itu adalah mukjizat, dalam kepercayaan terhadap mukzijat seperti itu dia juga memperoleh kebijaksanaan meramal masa depan.

Wabah maut hitam Eropa telah menyebabkan lebih dari separuh populasinya meninggal dunia. Tapi banyak catatan menyebutkan, memang banyak orang yang berada di kawasan wabah, atau terpapar virus, namun tidak tertular sama sekali. Bahkan ada orang yang merasa bersedih kehilangan kerabat yang meninggal, serta bertekad terus mendampinginya, dan berbaring selama sepuluh hari bersama jasad kerabatnya itu, namun tidak tertular wabah! Kejadian ini terdengar seperti dongeng, tapi adalah kejadian nyata. Karena orang Inggris baru-baru ini melakukan suatu eksperimen, dan telah menemukan hal yang sama.

Untuk memahami mekanisme penularan virus Covid-19 pihak Royal Free Hospital tahun lalu telah mencari 36 orang relawan untuk melakukan eksperimen penularan virus. Relawan tersebut adalah orang-orang yang berbadan sehat dengan rentang usia 18-29 tahun dan memiliki imun tubuh yang baik.

Alur eksperimen juga sangat hati-hati: setiap responden diberi masa screening selama 2 sampai 3 bulan, dengan begitu dapat memastikan para responden dalam kondisi kesehatan yang baik dan tidak memiliki penyakit dasar. Selain itu, orang yang dijadikan objek eksperimen juga belum pernah menerima vaksin. Para responden ditularkan virus dengan penetes hidung, lalu diisolasi, kemudian diamati kondisi mereka setelah ditularkan. Hasilnya adalah, sebanyak 18 orang tertular, ada 1 orang membawa virus namun tanpa gejala, sedangkan 17 orang lainnya tidak membawa virus juga tidak ada gejala apapun.

Yang menarik perhatian penulis adalah, kelompok 17 orang ini yang tidak mengalami gejala apapun juga tidak terdapat virus. Karena orang-orang ini, agak menyerupai kondisi Nostradamus. Dulu pemahaman saya pada imun tubuh adalah, ketika virus memasuki tubuh kita, sistem imun tubuh akan bekerja, lalu menimbulkan daya imun. Yaitu sistem imun tubuh berperang melawan virus, mengenali virus tersebut, lalu membentuk imun tertentu untuk mengatasi virus tersebut. Jadi jika diperiksa, di dalam tubuh kita memiliki antibodi.

Tapi dalam tubuh 17 orang tersebut tidak ada antibodi. Mereka sama sekali tidak tertular.

Pakar mengatakan mereka memiliki kemampuan imun super. Tapi mengapa ada orang yang bisa memiliki kemampuan imun super? Sebenarnya pakar sama sekali tidak mengerti, kesehatan tubuh tentu saja sangat penting, tapi 18 orang lainnya juga bertubuh sehat. Selain itu juga memiliki kualitas psikologis yang baik, kondisi mental yang baik. Kedua hal ini agak sulit dijelaskan dengan pengetahuan umum.

Saya merasa wabah maut hitam di Eropa mewaskan lebih dari setengah populasi Eropa, termasuk orang-orang yang beruntung masih hidup ketika Tiongkok dilanda wabah, mungkin tidak hanya mereka tidak terpapar virus atau bakteri, tapi kemungkinan mereka sama sekali tidak bisa tertular. Orang-orang seperti apakah itu?

Pakar virologi Profesor Dong Yuhong yang sering diwawancarai oleh The Epoch Times telah memiliki kesimpulannya, bisa dijadikan referensi. Menurut Profesor Dong terdapat sejumlah keunikan kondisi mental pada orang-orang tersebut, contohnya orang yang sangat menghargai makna kehidupan, kemampuan sel pembunuh alami di dalam tubuhnya cenderung lebih kuat dalam melawan virus. Orang yang memiliki nilai aktualisasi diri, atau orang yang lebih altruistik (lebih mementingkan orang lain tanpa memikirkan diri sendiri, red.), tubuhnya secara alami akan berada dalam kondisi anti virus. Juga orang yang berhati mulia, jujur, toleran, memaafkan, juga berpengaruh pada kemampuan tubuh mereka melawan virus.

Dengan kata lain, orang yang memiliki sifat yang berlawanan dengan baik hati, jujur, dan memaafkan, atau orang yang lebih egosentris, orang yang egois, maka akan lebih mudah tertular.

Sejarah manusia akan selalu mengalami wabah besar pandemi, manusia yang beruntung dapat bertahan hidup, sepertinya ada kaitannya dengan kondisi orang yang “sama sekali tidak tertular virus”. Kita ulangi lagi kesimpulan di atas: Peradaban manusia saat ini, gaya hidup sekarang ini, pada dasarnya terbentuk bersama antara manusia dengan bakteri dan virus. Manusia telah hidup berdampingan selama jutaan tahun dengan virus dan bakteri, sehingga membentuk manusia berikut gaya hidup manusia yang ada sekarang. Maka kita bisa menyimpulkan sebagai berikut: Setiap orang yang hidup di dunia sekarang ini, ada orang-orang yang para leluhurnya memiliki karakteristik mental seperti ini.

Saya tidak menyangkal perlindungan yang diberikan ilmu kedokteran, tapi juga mengidentifikasi, dari transenden yang eksis kita dapat memperoleh kekuatan imun yang lebih baik. Betapapun mengerikannya virus, kalau leluhur kita mampu memeranginya dan tetap eksis, maka kita juga mampu. Dilihat dari sudut pandang lain, virus atau bakteri tidak menakutkan, yang menakutkan adalah bila kita telah kehilangan daya imun bawaan itu, kehilangan komunikasi spiritual kita dengan tingkatan yang lebih tinggi.

Karena bagi manusia, sifat egois, keras kepala, jahat, kasar, munafik, dan berpandangan sempit, adalah virus yang paling menakutkan. (sud)

Virus Menarget PKT ? Kasus Epidemi di Negara Kedatangan Jutaan Turis dari Tiongkok Tak Terlihat Meningkat

 oleh Ke Tingting

Sejak Partai Komunis Tiongkok (PKT) membuka gerbang negara pada 8 Januari, dan membebaskan warganya untuk melakukan perjalan ke luar negeri, membuat masyarakat internasional khawatir terhadap meningkatnya kasus penularan virus. Namun, setelah melihat data epidemi di Amerika Serikat dalam dua minggu terakhir, ternyata kasus epidemi tidak meningkat, seperti apa lengkapnya?

Menurut data resmi dari PKT, dari 8 hingga 12 Januari, rata-rata ada 240.000 perjalanan keluar perbatasan dari Tiongkok setiap harinya, meningkat 43,3% dibandingkan dengan hari-hari sebelum dicabutnya kebijakan Nol Kasus dalam mencegah epidemi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, dari 8 Januari hingga 18 Januari, sejak PKT membuka gerbang negara, jumlah rata-rata kasus terkonfirmasi yang tercatat di Amerika Serikat dalam seminggu telah turun dari 436.000 menjadi 332.000 kasus.

Data yang tercatat di Negara Bagian New York, dari 8 hingga 18 Januari menunjukkan, bahwa jumlah kasus positif turun dari 7,9% menjadi 7%, dan di antara kelompok etnis yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19, rata-rata jumlah rawat inap mingguan di antara warga AS keturunan Asia dan Pasifik juga menunjukkan tren turun.

Lin Xiaoxu, ahli virologi Amerika Serikat dan mantan direktur Departemen Virologi di Institut Penelitian Angkatan Darat AS mengatakan : “Lebih dari satu juta orang warga sipil Tiongkok telah melakukan perjalanan ke seluruh dunia, tetapi jumlah virus yang dibawa oleh tubuh setiap orang dari mereka, sama sekali berbeda dengan jumlah virus yang dibawa oleh badai virus besar ini (di Tiongkok), dan sama sekali tidak pada tingkat yang sama.”

Lin Xiaoxu mengatakan bahwa selama migrasi penduduk besar-besaran untuk menyambut Tahun Baru Imlek, tren epidemi Tiongkok patut mendapat perhatian.

“Puncak penyakit parah dan puncak kematian, saya pikir itu masih dalam tahap pendakian, atau setidaknya masih cukup tinggi, tidak seperti yang dikatakan oleh pejabat Tiongkok bahwa puncak kurva telah dilalui.”

Selain Amerika Serikat, menurut data yang tercatat pada 9 dari 10 tujuan teratas untuk perjalanan keluar negeri bagi warga negara Tiongkok, tingkat infeksi menunjukkan tidak adanya peningkatan kecuali penurunan.

Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong, dalam artikelnya yang berjudul “Rasional” yang dipublikasikan pada bulan Maret 2020, telah disebutkan : “….kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.” 

Artikel Master Li Hongzhi juga mengungkapkan cara untuk menyelamatkan diri, yakni  “Menjauhlah dari partai jahat PKT, jangan berdiri di pihak partai jahat, karena di belakangnya adalah iblis merah, perilaku permukaannya adalah berandal, bahkan berani melakukan segala kejahatan. Dewa akan mulai memberantasnya, dan mereka yang berdiri di pihaknya juga akan disingkirkan.”

“Manusia seharusnya dengan tulus bertobat kepada Dewa, “diri saya ada kesalahan di mana, mohon diberikan kesempatan untuk berubah”, ini barulah caranya, ini barulah obat mujarab.” (sin)

Editorial: Realitas Pandemi Tiongkok dan Kehancuran PKT

0

Pandemi kembali merebak di seluruh Tiongkok. Sejak Desember, diperkirakan 900 juta jiwa di Tiongkok telah terinfeksi, menurut Universitas Peking. Jumlahnya bisa mencapai 80 hingga 90 persen dari populasi, menurut para ahli penyakit menular terkemuka di Tiongkok.

Sejak gelombang pertama virus di Wuhan pada 2019, Partai Komunis Tiongkok (PKT) telah melakukan segala cara untuk menutupi tingkat wabah yang sesungguhnya dan jumlah korban tewas.

Pada kenyataannya, penyebaran virus di Tiongkok terus berlanjut selama tiga tahun terakhir, mengakibatkan dampak sosial dan korban jiwa yang sangat besar.

Sumber-sumber di lapangan di Tiongkok telah menggambarkan parahnya situasi tersebut kepada wartawan Epoch Times. Warga mengatakan betapa sulitnya atau sudah mustahil mendapatkan tempat kremasi atau pemakaman bagi orang-orang yang mereka cintai.

Pusat-pusat kremasi di seluruh Tiongkok dilanda kelebihan beban dan bekerja tanpa henti. Dalam banyak kasus, krematorium mengalami penumpukan jenazah selama berminggu-minggu, dan unit lemari pendingin untuk penyimpanan daging digunakan kembali untuk menyimpan mayat. Pusat kremasi dan rumah duka telah meningkatkan pengeluaran mereka secara tajam untuk barang-barang seperti kantong mayat dan kontainer penyimpanan dingin.

Sebagai contoh, Reuters melaporkan pada 20 Januari bahwa di kota Shantou, sebuah rumah duka melakukan “pembelian darurat” dua oven kremasi tambahan. Di kota Zigong, sebuah pusat layanan pemakaman memesan hampir 200.000 liter (lebih dari 52.000 galon) solar setelah “hampir kehabisan.” Dan, di kota Jieshou, para pejabat mengatakan “lemari pendingin jenazah di aula pemakaman tak mampu memenuhi permintaan unit saat ini,” sehingga membuat mereka memesan 10 lemari pendingin tambahan berskala besar. Sebuah produsen insinerator di Provinsi Shandong mengatakan bahwa pabriknya baru-baru ini beroperasi dengan kapasitas penuh dan “bekerja lembur 24 jam untuk memenuhi kebutuhan pengadaan yang mendesak.”

Salah satu cara PKT untuk menjaga jumlah korban jiwa tetap rendah secara artifisial adalah dengan memaksa anggota keluarga untuk menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa kematian orang yang mereka cintai tidak terkait dengan COVID-19, sebagai imbalannya mengizinkan jenazah-jenazah masuk ke dalam sistem dan benar-benar dikremasi. Sementara itu, anggota staf di pusat kremasi telah menerima instruksi ketat untuk tidak membagikan informasi apa pun kepada dunia luar tentang jumlah jenazah yang dibakar.

PKT memiliki lebih dari 100 tahun pengalaman dalam berbohong untuk menipu publik. Setiap kali bencana melanda Tiongkok, seburuk apa pun, PKT akan membalikkan keadaan dan menggunakannya sebagai kesempatan untuk mengagungkan Partai dan penanganannya.

Antara tahun 1958 dan 1961, setidaknya 40 juta orang tewas dalam Bencana Kelaparan Besar yang disebabkan oleh PKT. Sementara membuat rakyatnya kelaparan, rezim ini justru merayakan prestasinya, dan jumlah korban tewas yang sebenarnya baru diketahui beberapa dekade kemudian.

Baru-baru ini, PKT secara terbuka mengklaim “keberhasilan” dalam memerangi COVID-19 dan mengklaim bahwa jumlah korban tewas hanya 60.000 orang. Namun demikian, secara statistik tak masuk akal, karena hal ini menunjukkan bahwa virus ini lebih dari 160 kali lebih mematikan di Amerika Serikat daripada di Tiongkok.

Kebijakan “Nol-COVID” yang sudah berlangsung hampir tiga tahun ini telah terbukti menjadi bencana kemanusiaan. Atas nama memerangi wabah, penduduk dipaksa untuk bertahan dalam kondisi yang ekstrem. Ratusan juta orang ditempatkan di pusat karantina atau dikurung di rumah mereka, yang menyebabkan isolasi berkepanjangan dan kurangnya akses terhadap makanan, pasokan dasar, dan perawatan medis yang penting. Banyak orang bahkan secara paksa dikurung di dalam apartemen mereka.

Dengan kontrol Beijing yang kejam terhadap semua bagian masyarakat, tak ada angka resmi di Tiongkok yang dapat dipercaya. Bahkan jumlah total populasi Tiongkok pun masih diperdebatkan. Tahun lalu, sebuah pelanggaran data menunjukkan bahwa PKT telah memanipulasi angka kelahiran resmi negara tersebut, dan sebuah analisis pada tahun 2020 menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang sebenarnya mungkin lebih sedikit 130 juta jiwa daripada angka resmi 1,4 miliar jiwa.

Perusahaan riset asing, seperti Airfinity, Ltd. yang berbasis di London, sekarang memperkirakan bahwa 36.000 orang akan tewas akibat COVID-19 per hari di Tiongkok pada akhir Januari.

Angka sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih tinggi.

Mengutip laporan dari krematorium yang beroperasi secara terus menerus, Sean Lin, seorang ahli virus dan mantan direktur laboratorium di cabang penyakit virus di Walter Reed Army Institute of Research, memperkirakan bahwa rumah-rumah duka di Tiongkok mungkin telah membakar 6 juta jenazah dalam sebulan terakhir. Dan, karena orang-orang di pedesaan tidak memiliki akses ke layanan kremasi, jumlah kematian sebenarnya bisa mencapai 10 juta untuk bulan itu – sebuah perkiraan konservatif.

The Epoch Times melaporkan pada Maret 2020, hanya beberapa bulan setelah wabah awal COVID-19 melanda, jumlah pengguna ponsel di Tiongkok turun 21 juta dalam waktu tiga bulan. Ponsel di Tiongkok merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, bahkan digunakan sebagai tanda pengenal resmi. Data seperti ini menunjukkan bahwa jumlah korban tewas yang sebenarnya selama tiga tahun bisa mencapai ratusan juta.

Selama bencana-bencana sebelumnya, para pejabat tinggi PKT menganggap diri mereka terlindungi oleh kekayaan dan kekuasaan yang mereka miliki.

Namun, dalam beberapa minggu terakhir, informasi telah bocor tentang kematian banyak pejabat tinggi PKT, termasuk mantan anggota militer senior, pensiunan pejabat, akademisi, dan pakar industri. Para pejabat ini, yang biasanya mendapatkan hak istimewa, termasuk setiap perawatan medis dan perawatan penyelamatan nyawa yang disediakan oleh rezim Tiongkok, kini meninggal dalam jumlah besar.

Khususnya, lonjakan infeksi yang luar biasa dan jumlah kematian yang sangat besar di Tiongkok sejak Desember belum terlihat di bagian lain dunia, meskipun Tiongkok telah membuka perbatasannya pada awal Januari.

Jadi, mengapa situasi di Tiongkok jauh lebih buruk daripada di belahan dunia lainnya?

Dahulu kala, orang-orang percaya bahwa wabah menghukum manusia ketika dosa-dosanya menjadi terlalu besar.

Dalam kepercayaan Timur, khususnya, ada konsep karma, yang diperoleh sebagai akibat dari perbuatan buruk atau tidak bermoral.

Partai Komunis Tiongkok, selama 70 tahun terakhir, telah melakukan banyak dosa. Tidak hanya menghancurkan tradisi dan budaya Tiongkok yang kaya, tetapi juga menghancurkan mereka yang percaya pada Tuhan. Kampanye-kampanyenya mengakibatkan sekitar 80 juta kematian yang tidak wajar.

Baru-baru ini, PKT telah terlibat dalam penganiayaan terhadap seluruh masyarakat yang menargetkan sekitar 100 juta praktisi disiplin spiritual Falun Gong. Penganiayaan ini diluncurkan pada tahun 1999 oleh pemimpin PKT saat itu, Jiang Zemin, yang meninggal pada bulan November tahun lalu.

Penganiayaan ini telah mempengaruhi semua orang-orang Tiongkok dan semua aspek masyarakat, dengan PKT menghabiskan lebih dari seperempat PDB untuk melaksanakannya pada tahun-tahun awal. Para siswa diindoktrinasi dengan propaganda yang mencemarkan nama baik Falun Gong di sekolah, sementara para calon mahasiswa dipaksa untuk menandatangani sebuah pernyataan yang menentang latihan ini sebagai persyaratan untuk masuk perguruan tinggi. Rezim telah menuntut tetangga, anggota keluarga, dan rekan kerja untuk melaporkan praktisi Falun Gong kepada pihak berwenang, membuat anggota masyarakat saling bermusuhan.

Para praktisi Falun Gong sendiri, yang percaya bahwa mereka memupuk kebaikan berdasarkan prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar, telah menjadi sasaran penyiksaan, penahanan secara sewenang-wenang di kamp kerja paksa, dan pengambilan organ tubuh saat mereka masih hidup.

“Wabah itu sendiri adalah pengaturan Dewa, adalah keniscayaan dalam perkembangan sejarah. Ketika hati manusia menjadi tidak baik maka akan menciptakan karma – memperoleh penyakit – mengalami bencana,” demikian petunjuk Master Li Hongzhi, pendiri Falun Gong, dalam sebuah artikel berjudul “Rasional” pada awal pandemi pada Maret 2020.

“Tetapi saat ini wabah “virus PKT” (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT,” tulis Li.

Sejarah sudah menunjukkan kepada kita contoh-contoh sebelumnya tentang hal ini. Di Romawi kuno, penganiayaan terhadap orang Kristen mengakibatkan empat wabah, dan Kekaisaran Romawi yang kuat mengalami kemunduran dan akhirnya binasa. Dalam sejarah Tiongkok, pergantian dinasti sering terjadi ketika istana menjadi korup dan moralitas sosial merosot; wabah penyakit sering terjadi.

Pada akhirnya, obat terbaik untuk wabah ini adalah dengan menolak PKT.

Kami berharap semua orang dapat melalui bencana ini dengan selamat dan menyongsong hari esok yang lebih cerah.

Temuan Ilmuwan : Autisme Mungkin Berasal dari Nenek Moyang

0

Jessie Zhang

Baru-baru ini, para ilmuwan dari University of Utah menyimpulkan bahwa nenek moyang seseorang-khususnya di mana dan kapan kakek-nenek dan anak-anak mereka dilahirkan-dapat berkontribusi pada peningkatan risiko autisme.

Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam International Journal of Health Geographics ini mengungkapkan bahwa genetika nenek moyang membawa risiko yang signifikan terhadap Autism Spectrum Disorder (ASD) -dengan sinyal terkuat yang diidentifikasi dari kelahiran dan masa kanak-kanak kakek-nenek dari pihak ayah.

Nutrisi kakek-nenek dari pihak ayah, misalnya, secara langsung berdampak pada hasil kesehatan pada cucu-cucunya.

“Melihat kembali keluarga dan di mana serta kapan mereka tinggal membantu kami mendeteksi kelompok individu yang tampaknya memiliki risiko autisme yang lebih tinggi di antara keturunan mereka,” kata penulis senior dan ahli epidemiologi lingkungan James VanDerslice dari Universitas Utah.

Para peneliti mengidentifikasi informasi dari 7.900 orang tua dan 31.600 kakek-nenek dari anak-anak autis yang lahir antara tahun 1989 dan 2014 berdasarkan data geografis dan populasi keluarga di Utah.

Pemimpin penelitian Rebecca Richards-Steed mengatakan bahwa apa yang mereka temukan sesuai dengan pemahaman ilmiah saat ini tentang genetika ayah yang menjadi kunci perubahan dan adaptasi evolusioner.

“Jadi, sangat mungkin dalam kasus autisme, sebuah sinyal, sebagian dibentuk oleh pengalaman lingkungan, berasal dari garis keturunan ayah, yang diturunkan melalui keluarga,” ujar Richards-Steed, yang juga seorang lulusan geografi di University of Utah.

Sebaliknya, temuan mereka di daerah pedesaan menunjukkan pola yang berbeda. Dari 20 kelompok utama autisme, para peneliti mengidentifikasi tujuh kelompok dari daerah pedesaan yang memiliki risiko rendah untuk menurunkan autisme ke dalam silsilah keluarga.

“Kami benar-benar tidak yakin mengapa beberapa daerah pedesaan tampaknya memiliki apa yang bisa disebut sebagai efek perlindungan,” kata Richards-Steed.

“Tentu saja ada kemungkinan bahwa orang tua dan kakek-nenek yang tinggal di daerah perkotaan memiliki paparan atau pengalaman lingkungan yang berbeda.”

“Apa yang dapat kami katakan, berdasarkan temuan kami, adalah apa yang kita alami sekarang mungkin tidak hanya memengaruhi kita atau bahkan anak-anak kita, tetapi mungkin juga anak-anak dari anak-anak kita.”

Gambaran yang Tak Sempurna

Meski demikian, peningkatan dramatis autisme dalam enam dekade terakhir masih menyisakan banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Angka autisme adalah satu dari 10.000 pada  1960-an. Pada  2021, angka ini meningkat menjadi satu dari 44 anak berusia 8 tahun. Di California, di mana angka kejadiannya paling tinggi, satu dari 28 anak berusia 8 tahun didiagnosis autisme.

Menurut  U.S. Centers for Disease Control and Prevention atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, peningkatan tajam ini sebagian disebabkan oleh identifikasi dan diagnosis yang lebih komprehensif.

Joseph Mercola mengatakan bahwa peningkatan diagnostik semata tak dapat menjelaskan tren peningkatan yang signifikan.

“Satu dari 44 anak tidak mengalami autisme pada tahun 1980-an, dengan atau tanpa diagnosis. Ada sesuatu yang sedang terjadi. Satu atau beberapa faktor lingkungan jelas berdampak buruk pada anak-anak kita,” tulis Mercola.

“Suspek utama termasuk vaksin masa kanak-kanak, bahan kimia beracun (khususnya glifosat), antibodi autoimun, radang usus, retrovirus, dan paparan medan elektromagnetik,” ujarnya. 

“Tidak ada jawaban tunggal untuk masalah ini. Karena banyak toksin yang berbeda dapat berkontribusi, mencegah autisme harus mencakup penghapusan sebagian besar paparan toksik,” tambahnya. 

Kecelakaan Helikopter di Ukraina Menewaskan 18 Orang, Termasuk Menteri Dalam Negeri

Rong Yu

Setidaknya 18 orang tewas ketika sebuah helikopter Ukraina jatuh di kota Bloval dekat ibukota Kiev pada Rabu (18/1) pagi, di dekat sebuah sekolah taman kanak-kanak dan bangunan tempat tinggal.

Di antara yang tewas adalah beberapa pejabat tinggi Ukraina, termasuk Menteri Dalam Negeri Denys Monastyrskyi, wakil menteri Yevhen Yenin, dan Sekretaris Negara Kemendagri Yurii Lubkovych dan tiga anak. 29 orang lainnya terluka dan sedikitnya 15 orang dirawat di rumah sakit.

Penyebab kecelakaan belum diketahui. Saksi mata mengatakan bahwa helikopter berputar tiga kali di atas tempat kejadian dan kemudian menukik tajam, menabrak taman kanak-kanak dan terbakar.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kecelakaan itu adalah “tragedi yang mengerikan” dan pihak berwenang telah melakukan penyelidikan. (hui)

Berulang Kali Memimpin Selandia Baru Melewati Krisis,  Jacinda Ardern Mengundurkan Diri Sebagai Perdana Menteri

CNA/NTD

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan tanpa peringatan bahwa 19 Januari  bahwa ia akan mengundurkan diri dari jabatannya pada 7 Februari, dengan mengatakan bahwa ia tak sabar untuk mengantar putrinya ke sekolah dasar dan berkomitmen seumur hidup dengan pasangannya.

Central News Agency mengutip ABC News yang mengatakan bahwa Jacinda Ardern menahan air mata ketika ia mengatakan bahwa 7 Februari akan menjadi hari terakhir masa jabatannya sebagai perdana menteri dan pemilihan umum akan diadakan pada 14 Oktober, dan  ia tidak lagi termotivasi untuk mengupayakan pemilihan ulang.

Dia mengatakan kepada Partai Buruhnya : “Bagi saya, waktunya telah tiba. Saya tahu betapa pentingnya posisi ini, tetapi saya juga tahu bahwa saya tidak lagi memiliki motivasi untuk melakukannya dan saya tidak memiliki kapasitas untuk melakukannya selama empat tahun lagi.”

Ia menjadi perdana menteri pada pemerintahan koalisi 2017 dan kemudian memimpin Partai Buruh yang berhaluan kiri-tengah untuk meraih kemenangan besar dalam pemilihan umum tiga tahun kemudian. Namun demikian, jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan adanya penurunan dukungan terhadap Partai Buruh dan dirinya secara pribadi.

Dalam penampilan publik pertamanya sejak reses musim panas Parlemen sebulan yang lalu, ia mengatakan kepada kaukus tahunan Partai Buruh bahwa selama masa jeda, ia berharap dapat menemukan motivasi untuk terus menjadi pemimpin, “tetapi saya tidak bisa”.

Ardern mengatakan bahwa pemilihan umum berikutnya akan diadakan pada  Sabtu  14 Oktober dan ia akan tetap menjadi anggota parlemen sampai pemilihan umum berakhir. Ia berkata : “Saya tidak pergi karena saya tidak berpikir kita akan memenangkan pemilu berikutnya, tetapi karena saya pikir kita bisa dan akan menang.”

Arden mengatakan bahwa pengunduran dirinya akan berlaku efektif paling lambat 7 Februari mendatang. Ia juga mengatakan bahwa pemimpin baru akan dipilih pada kaukus Partai Buruh pada  22 Januari. Ia mengatakan bahwa tidak ada apa-apa dengan pengunduran dirinya, “Saya adalah manusia biasa. Kami memberikan sebanyak yang kami bisa, selama kami bisa, dan kemudian akan tiba saatnya ketika semuanya berakhir. Bagi saya, waktunya telah tiba”.

“Saya ingin pergi karena ada tanggung jawab besar yang menyertai keistimewaan memegang posisi ini. Merupakan sebuah tanggung jawab untuk mengenali kapan Anda adalah orang yang tepat untuk mengambil alih kepemimpinan dan kapan Anda tidak.”

Di akhir pernyataan pengunduran dirinya, Ardern mengucapkan terima kasih kepada putrinya dan pendamping prianya, “Saya ingin memberitahu Neve, Ibu berharap bisa bersama Anda saat Anda mulai sekolah tahun ini. Saya juga mengatakan kepada Clarke Gayford untuk menikah. Pernikahannya dengan Clark dibatalkan karena pandemi COVID-19.”

Belum jelas siapa yang akan mengambil alih jabatan Perdana Menteri sebelum pemilihan umum. Pertarungan memperebutkan kursi perdana menteri memanas setelah Wakil Perdana Menteri Grant Robertson mengumumkan bahwa ia tak akan mencalonkan diri sebagai pemimpin Partai Buruh.

Setelah Pembantaian Berdarah Selandia Baru dan COVID-19

Ketika wabah COVID-19 melanda, pemerintah Ardern memenangkan pengakuan global atas keberhasilan awalnya dalam menjaga agar virus tak menyebar ke seluruh negeri selama berbulan-bulan. Namun, ketika strain yang bermutasi ditemukan dan vaksin tersedia, strategi nol toleransi untuk pencegahan pandemi  ditinggalkan.

Dia sempat menghadapi kritikan di dalam negeri karena pencegahan epidemi yang ketat.

Ardern mengumumkan pada bulan lalu bahwa Komisi Penyelidik Kerajaan (Royal Commission of Inquiry) akan menyelidiki apakah keputusan pencegahan epidemi COVID-19 pemerintah sudah benar, dan mengeksplorasi bagaimana pemerintah dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk pandemi di masa depan. Hasil laporan tersebut akan dirilis pada tahun depan.

Pada Maret 2019, Ardern menghadapi hari tergelap dalam sejarah Selandia Baru. Seorang supremasi kulit putih menyerbu dua masjid di Christchurch dan membantai 51 orang. Ardern dipuji karena merangkul para penyintas dan komunitas Muslim setempat setelah insiden tersebut.

Segera setelah berita pengunduran diri Ardern keluar, para pemimpin oposisi Selandia Baru, Perdana Menteri Australia, selebritas film dan televisi, dan orang-orang biasa secara terbuka berterima kasih kepada Ardern atas dedikasinya kepada negara.

Christopher Luxon, pemimpin oposisi Partai Nasional, berkata: “Atas nama Partai Nasional, saya ingin berterima kasih kepada Perdana Menteri Ardern atas pengabdiannya kepada Selandia Baru. Dia telah memberikan segalanya untuk pekerjaan yang melelahkan ini dan saya berharap dia semua terbaik. Semua yang terbaik untuk masa depan bersama keluarganya.”

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, memuji Ardern karena telah menunjukkan kepada dunia “bagaimana cara memimpin dengan kebijaksanaan dan kekuatan. Dia telah menunjukkan bahwa empati dan wawasan adalah kualitas kepemimpinan yang kuat”. Albanese mengatakan bahwa Ardern “adalah promotor paling gigih di Selandia Baru, panutan bagi banyak orang dan sahabat saya.”

Bintang Jurassic Park, Sam Neill, mencuit di media sosial bahwa “saya tak terkejut atau menyalahkan” atas pengunduran diri Ardern hari ini, dan secara khusus mencatat bahwa “perlakuan yang diterimanya selama beberapa bulan terakhir, serangan yang dialaminya” “memalukan dan memalukan”. Aktor veteran ini mengatakan bahwa Ardern “pantas mendapatkan yang lebih baik” dan menyebutnya sebagai “pemimpin yang hebat.”

Ahmed Ali, seorang peneliti dan doktor kebijakan kesehatan yang berbasis di Kanada, juga mencuit : “Saya akan selalu ingat bagaimana Perdana Menteri Ardern hanya membutuhkan waktu enam hari untuk memimpin Selandia Baru dalam pelarangan total penjualan senapan serbu dan senjata semi-otomatis gaya militer setelah serangan masjid Christchurch. Dia mengatakan bahwa tidak ada contoh yang lebih baik tentang apa yang dapat dilakukan dengan “doa dan zikir.” (hui)

Tes Darah Sederhana Mendeteksi Penyakit Jantung pada Kucing Anda

0

Lee Pickett, VMD

Tanya: Rambo, kucing saya yang berusia 2 tahun, bernapas dengan cepat saat pemeriksaan kesehatan tahunannya. Dokter hewannya mengatakan bahwa nafasnya yang cepat bisa jadi disebabkan oleh stres, penyakit jantung, atau kondisi pernapasan seperti asma.

Dia melakukan tes darah yang disebut NT-proBNP yang mengindikasikan  dia mungkin menderita penyakit jantung, dan dia merujuk saya ke ahli jantung yang mengonfirmasi bahwa Rambo menderita kardiomiopati. Sekarang dia minum obat untuk meningkatkan fungsi jantungnya dan memperpanjang hidupnya.

Saya bersyukur dokter hewan saya mengenali kemungkinan bahwa Rambo mungkin memiliki penyakit jantung dan dia melakukan tes NT-proBNP. Bagaimana tes darah ini mengungkapkan penyakit jantung?

Jawaban : Sel-sel otot jantung memproduksi sejumlah kecil hormon yang disebut BNP dan prekursornya yang tidak aktif, NT-proBNP. Penyakit jantung menyebabkan jantung membesar dan sel-sel otot jantung meregang, yang membuat mereka mengeluarkan lebih banyak bahan kimia ini.

NT-proBNP lebih stabil daripada BNP, dan besarnya peningkatan NT-proBNP mencerminkan tingkat keparahan penyakit jantung.

Jadi, dokter hewan menggunakannya sebagai penanda pembesaran jantung, penyakit jantung, dan gagal jantung kongestif.

Jenis penyakit jantung yang paling umum pada kucing adalah kardiomiopati, yang jarang menimbulkan tanda klinis. Yang mengejutkan, 15 persen kucing yang tampak sehat ternyata menderita kardiomiopati. Prevalensi penyakit jantung bahkan lebih tinggi pada kucing Maine Coon dan ras Persia, Ragdoll, dan Sphynx.

Ketika kardiomiopati menunjukkan tanda-tanda klinis, tanda-tanda tersebut dapat berupa pernapasan yang tak normal, irama jantung yang tak menentu, atau murmur jantung. Lebih sering, kucing dengan kardiomiopati mati mendadak atau mengalami pembekuan darah yang bersarang di arteri di kaki belakang, sehingga menyebabkan rasa sakit yang parah dan ketidakmampuan untuk berjalan.

Dokter hewan Anda mungkin telah menyelamatkan nyawa Rambo saat melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.

Tanya : Selama musim gugur dan musim dingin yang kering, orang-orang yang mengunjungi rumah kami dan membelai anjing kami, Winston, sering kali “menyetrumnya” dengan “listrik statis.” Dia mulai tidak mempercayai orang lain, terkadang mengangkat bibirnya ketika mereka hendak mengelusnya. Apa yang bisa kami lakukan?

Jawaban: Menambahkan kelembapan pada udara akan memberikan keajaiban, jadi pasanglah pelembap seluruh rumah di rumah Anda, atau belilah pelembap yang lebih kecil untuk ruangan yang sering dikunjungi Winston.

Sampai saat itu, semprotkan Winston dan karpet di rumah Anda dengan air, atau seka Winston dengan kain lap basah atau lap hewan peliharaan. Selain itu, Anda dan tamu Anda dapat melepaskan “listrik statis” dengan menyentuh sesuatu yang lain sebelum mengelus Winston.

Mandikan Winston dengan sampo pelembap dan kemudian oleskan semprotan pembersih atau pelembap hewan peliharaan. Gunakan semprotan anti-statis pada pakaian, sepatu, dan karpet Anda.

Anda juga dapat menyeka kain pengering pada bulu Winston, selama ia tidak menjilat dirinya sendiri. Beberapa lembaran pengering dan semprotan anti-statis mengandung bahan yang dapat menyebabkan sariawan dan muntah pada hewan peliharaan yang menelannya saat ia menjilat dirinya sendiri.

Untuk membantu Winston membangun kembali kepercayaan, mintalah teman Anda untuk menjatuhkan camilan kecil di lantai di dekatnya sehingga ia akan diberi hadiah saat ia mendekati mereka. Kemudian, mereka dapat menawarkan camilan dari tangan mereka, tetapi hanya setelah mereka menyentuh sesuatu untuk melepaskan “listrik statis” sebelum “menyetrum” Winston. Terakhir, selama dia santai dan mau, mereka dapat mengelus-elusnya sambil memberikan camilan.

Serial Otopsi: Apakah Vaksin COVID-19 Menyebabkan Kematian Jantung Mendadak?

0

Dr. Peter A. McCullough

Hampir setiap hari dalam berita ada kasus kematian jantung mendadak yang tak terduga yang dilaporkan. Status vaksinasi disembunyikan dengan hati-hati dalam laporan tersebut dan penyebutan imunisasi SARS-CoV-2 di masa lalu tampaknya dihapus dari internet. Keluarga-keluarga tetap bungkam terhadap pertanyaan medis sederhana – apakah mereka sudah mendapatkan vaksin COVID-19? Ya atau Tidak?

Sebelum vaksinasi COVID-19, penyebab kematian yang umum hampir selalu diketahui sebelum kematian, dan sekitar 40% disebabkan oleh kardiovaskular, 40% kanker, dan 20% lainnya. Chaves dan koleganya telah menunjukkan bahwa proporsi ini telah berubah secara dramatis menjadi kematian jantung mendadak.

Dalam serangkaian 121 kematian terutama setelah injeksi virus CoronaVac (Sinovac), 57% diklasifikasikan sebagai kematian jantung mendadak dan patologinya termasuk infark miokard, diseksi aorta, dan dalam beberapa kasus tanpa patologi jantung yang diasumsikan sebagai kematian aritmia primer. Emboli paru, komplikasi lain yang diterima adalah 21% dari kasus-kasus tersebut. Meskipun penulis mengklaim “tidak ada hubungan”, interpretasi saya terhadap data tersebut adalah bahwa 78% kematian dapat secara langsung dikaitkan dengan mekanisme vaksinasi COVID-19 yang diketahui. Hal ini sangat konsisten dengan laporan terbaru dari Schwab et al dari Jerman yang datanya menunjukkan 71% kematian dalam 20 hari setelah vaksinasi terjadi dalam konteks masalah akut yang diketahui disebabkan oleh vaksin.

Ketika otopsi yang dilakukan oleh tim yang berbeda di berbagai negara menghasilkan temuan yang sama, kita memiliki konsistensi eksternal. Ini adalah salah satu dari banyak kriteria yang digunakan dalam menentukan validitas ilmiah. Pernyataan bahwa vaksin COVID-19 menyebabkan kematian semakin didukung dalam literatur yang telah ditinjau oleh rekan sejawat.

Diposkan ulang dari Substack penulis

Peter A. McCullough, MD, MPH, Found Dead at Home after COVID-19 Vaccination Autopsy Series Finds an Array of Fatal Vaccine Syndromes

Chaves JJ, Bonilla JC, Chaves-Cabezas V, Castro A, Polo JF, Mendoza O, Correa-Rodríguez J, Piedrahita AC, Romero-Fandiño IA, Caro MV, González AC, Sánchez LK, Murcia F, Márquez G, Benavides A, Quiroga MDP, López J, Parra-Medina R. A postmortem study of patients vaccinated for SARS-CoV-2 in Colombia. Rev Esp Patol. 2023 Jan-Mar;56(1):4-9. doi: 10.1016/j.patol.2022.09.003. Epub 2022 Oct 31. PMID: 36599599; PMCID: PMC9618417.

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah pendapat penulis dan tidak mencerminkan pandangan The Epoch Times. Epoch Health menyambut baik diskusi profesional dan debat yang bersahabat. Untuk mengirimkan artikel opini, silakan ikuti panduan ini dan kirimkan melalui formulir kami di sini.

McCullough adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam, ahli jantung, ahli epidemiologi yang menangani komplikasi kardiovaskular akibat infeksi virus dan cedera yang terjadi setelah vaksin COVID-19 di Dallas TX, AS. Dia memiliki puluhan publikasi yang telah ditinjau oleh rekan sejawat tentang infeksi, beberapa kesaksian Senat AS dan Negara Bagian, dan telah berkomentar secara ekstensif tentang tanggapan medis terhadap krisis COVID-19 di TheHill, America Out Loud, NewsMax, dan di FOX NEWS Channel.

Studi Menunjukkan Anak Muda Prediabetes Memiliki Risiko Penyakit Kardiovaskular Hampir 70 Persen Lebih Tinggi

0

Spring Lin

Prediabetes adalah masalah kesehatan umum yang sering terabaikan atau kurang terdiagnosis karena kurangnya kesadaran masyarakat. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dari sekitar 96 juta orang yang hidup dengan kondisi ini, lebih dari 80 persen tak menyadari bahwa mereka mengidapnya. Sebagaimana diketahui, Prediabetes adalah kadar gula darah yang lebih tinggi dari angka normal, namun belum cukup untuk didiagnosis sebagai diabetes.  

Sebuah penelitian di Hong Kong yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Chinese University of Hong Kong (CUHK) menganalisis data klinis 2 juta orang dan menemukan bahwa pasien prediabetes yang didiagnosis pada usia rata-rata 20 tahun memiliki risiko sebesar 90 persen terkena diabetes di kemudian hari. Ada juga bukti bahwa orang-orang muda ini memiliki risiko penyakit kardiovaskular hampir 70 persen lebih tinggi. Penelitian yang relevan telah dipublikasikan dalam jurnal medis internasional PLoS Medicine, dan The Lancet Regional Health-Western Pacific.

Prediabetes di Usia 20 Tahun Sama dengan 90 Persen Risiko Terkena Diabetes

Prediabetes mengacu pada kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal tetapi tidak memenuhi kriteria diagnostik diabetes. Menurut Federasi Diabetes Internasional, sekitar 300 juta orang di seluruh dunia menderita prediabetes. Jika tidak terdeteksi dan diobati secara dini, maka akan berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2 (penyakit kronis).

Tim peneliti endokrinologi dan diabetes dari Fakultas Kedokteran di CUHK menggunakan basis data klinis Otoritas Rumah Sakit Hong Kong dari tahun 2001 hingga 2019 untuk menganalisis data 2 juta orang dewasa dengan normoglikemia atau pradiabetes untuk memahami dampak risiko diabetes akibat pradiabetes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu yang sehat dengan usia rata-rata 20 tahun memiliki risiko diabetes seumur hidup sebesar 66 persen, sedangkan mereka yang berusia rata-rata sama dengan prediabetes memiliki risiko yang meningkat secara signifikan hingga 90 persen, dengan diabetes yang bertahan hingga 33 tahun atau setengah dari sisa hidup mereka (52 persen).

Andrea Luk On-yan, dari Departemen Kedokteran dan Terapi, Fakultas Kedokteran, mengatakan, “Orang-orang muda yang lahir dalam beberapa tahun terakhir tampaknya lebih terpengaruh daripada mereka yang lahir pada tahun-tahun sebelumnya, yang secara langsung mencerminkan efek kesehatan yang merugikan dari transisi nutrisi dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak. Mengingat bahwa diabetes dikaitkan dengan banyak penyakit utama, seperti penyakit jantung koroner, stroke, penyakit ginjal, dan kanker, perkembangan awal menjadi diabetes bisa sangat menghancurkan bagi seseorang, terutama jika terkena saat masih muda.”

Kaum Muda dengan Prediabetes Berisiko Lebih Tinggi Mengidap Penyakit Serius Lainnya

Menggunakan kumpulan data yang sama, tim peneliti mengeksplorasi lebih lanjut dampak kesehatan dari prediabetes pada kelompok usia yang berbeda dan menemukan bahwa “prediabetes secara independen memprediksi peningkatan risiko berbagai kejadian klinis utama” dan semakin muda kelompok tersebut, semakin jelas risikonya. Sebagai contoh, mereka yang menderita prediabetes antara usia 20 hingga 39 tahun memiliki 67 persen peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, dibandingkan dengan hanya 3 persen untuk mereka yang berusia 80 tahun ke atas. (Lihat Tabel 1 di bawah).

(CUHK, Communications and Public Relations Office)

Ronald Ma menunjukkan, “Meskipun perkiraan pada kaum muda ini mengkhawatirkan, dalam analisis post hoc dari studi pencegahan diabetes yang dilakukan di Amerika Serikat, orang dewasa yang lebih muda mencapai peningkatan yang lebih besar dalam komposisi tubuh dan penanda kardiometabolik dari intervensi gaya hidup daripada orang dewasa yang lebih tua.”

Juliana Chan mengatakan bahwa uji klinis sebelumnya telah membuktikan bahwa penyesuaian gaya hidup dan perawatan obat dapat secara efektif mengontrol gula darah ke tingkat normal, sehingga mencegah atau menunda timbulnya diabetes. Masalah utama terletak pada kurangnya pemahaman dan/atau kesadaran akan prediabetes oleh masyarakat dan staf medis. Dan, pasien tidak terdiagnosis atau tidak menerima pengobatan bahkan setelah didiagnosis.

Oleh karena itu, ia menekankan bahwa sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pemeriksaan gula darah secara teratur, “Termasuk kaum muda, terutama mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan diabetes atau faktor risiko lainnya.” (asr)

Cara Memasak Udang dengan Air Fryer

0

The Daily Meal 

Jika ada satu alat yang diinginkan semua orang di dapur mereka, itu adalah Air Fryer. Alat ini dapat memasak apa saja, mulai dari sayuran hingga dessert dan sering digunakan untuk memasak makanan favorit banyak orang, seperti sayap ayam dan kentang goreng. Tapi udang? Mungkinkah itu terlalu berani? Tidak mungkin. Udang bawang putih ini hanya membutuhkan waktu empat menit untuk dimasak dalam air fryer dan benar-benar lezat.

Pecinta seafood bersukacitalah! Anda belum keluar dari permainan air fryer anda. Mungkin terlihat aneh untuk memasukkan protein seperti udang dan salmon ke dalam alat ajaib yang dapat memasaknya dalam hitungan menit, tapi itu mungkin saja terjadi. Jika Anda menggunakan udang beku, pastikan untuk mencairkannya sebelum dimasak.

Mulailah dengan mengaduk udang jumbo yang sudah dikupas dan dibuang kulitnya dengan minyak alpukat, siung bawang putih, paprika, lemon, garam dan merica. Masukkan udang ke dalam air fryer dalam satu lapisan dan goreng selama empat menit. Pastikan untuk membalik udang di tengah-tengah proses dan Anda dapat mengerjakannya secara bertahap jika perlu. Taburi udang dengan sedikit lemon dan sajikan dengan pasta atau salad  yang menyegarkan.

Udang Bawang Putih Air Fryer 

Bahan-bahan

0,5 kg udang jumbo, kupas dan buang kulitnya

1-2 siung bawang putih, cincang

1 sendok makan minyak biji anggur atau alpukat

1 sendok makan paprika Garam & merica, secukupnya

1 buah lemon

Petunjuk

Panaskan air fryer hingga 400F.

Masukkan udang, bawang putih, minyak, paprika, garam dan merica ke dalam mangkuk dan aduk hingga tercampur rata.

Tempatkan udang dalam air fryer dalam satu lapisan. Anda mungkin perlu memasak secara bertahap jika semua udang tidak muat.

Goreng selama 4 menit, jangan lupa membalik udang dalam prosesnya.

Taburi dengan air perasan lemon dan sajikan.

Oleh Madeline Buiano. Hak Cipta 2021 Tribune Publishing; Didistribusikan oleh Tribune Content Agency, LLC

Antrean Masih Panjang Meski Krematorium di Changzhou Memperabukan 1 Jenazah dalam 15 Menit

0

oleh Xia Dunhou, Li Xin’an, dan Liu Fang 

Setelah Partai Komunis Tiongkok (PKT) mencabut kebijakan Nol Kasus, gelombang epidemi dahsyat langsung melanda seluruh negeri yang memperburuk jumlah kematian. Akibat dari upaya PKT untuk menyembunyikan fakta epidemi, membuat sejumlah warga sipil di Tiongkok tidak menyadari bahwa epidemi sudah berkumbang sangat parah.

Selama lebih dari sebulan, rumah sakit, rumah duka dan krematorium di seluruh Tiongkok dipenuhi dengan jenazah, sehingga antrian panjang di depan rumah duka. Bahkan ada tungku yang dipakai untuk mengkremasi lebih dari satu jenazah, memperbanyak insinerator untuk pembakaran jenazah, selain adegan tragis yang menggunakan lemari pendingin makanan laut untuk penyimpanan sementara jenazah. Sedangkan di wilayah pedesaan yang luas, di desa yang sama, banyak keluarga melakukan pemakaman pada hari yang sama, dan jumlah makam baru di banyak daerah pedesaan meningkat secara signifikan.

Warga Kota Changzhou bermarga Tian mengatakan : “Sebulan yang lalu, banyak warga di sini yang kehilangan anggota keluarganya, tetapi berita kematian tidak diumumkan di TV, berita di TV tidak menyebut jumlah orang yang meninggal. Seberapa parahnya antrian di krematorium ? Baru dikremasi kalau ada 5 bungkus rokok merk ‘Zhunghua’. Epidemi ini sangat serius.”

Mr. Tian mengatakan bahwa di Kota Changzhou ada dua buah krematorium. Pada puncaknya, krematorium Buyiqiao di sebelah barat kota mengkremasi 1.000 orang setiap hari, setiap jenazah selesai dikremasi dalam waktu 15 menit.

Mr. Tian menambahkan : “Bulan lalu, setiap harinya memperabukan 1.000 jenazah pasien COVID-19 dengan kedelapan unit tungku yang dioperasikan 24 jam. 3 unit tungku cadangan mereka belum digunakan. Sekarang semuanya sudah digunakan. Butuh 15 menit.”

Ms. Cheng, seorang warga Tiongkok juga menuturkan bahwa banyak kerabat dan temannya telah meninggal karena COVID-19.

Ms. Cheng mengatakan : “Di antara teman-teman saya, ada beberapa orang yang kehilangan kakak laki-laki dan kakak perempuan mereka. Ada dua yang masih kecil. Salah satu kakak laki-laki mereka meninggal mungkin sekitar usia 70 tahun. Dia mengatakan bahwa alasan utamanya adalah karena tidak ada obat. Kakaknya itu dulunya bekerja di ketentaraan.”

Pada 15 Januari, Guru Li Hongzhi, pendiri Falun Gong mengungkapkan bahwa PKT telah menutupi fakta tentang epidemi selama lebih dari tiga tahun. Epidemi di daratan Tiongkok telah menyebabkan kematian 400 juta orang. Ketika gelombang epidemi ini berakhir, Tiongkok akan ada 500 juta warga Tiongkok yang meninggal dunia. Guru Li mengatakan bahwa ketika SARS muncul terakhir kali, 200 juta orang Tiongkok meninggal dunia. Bertahun-tahun kemudian, PKT menemukan bahwa populasi telah menurun, kemudian segera merilis sistem dua anak dan tiga anak.

Komentator politik Li Zhengkuan menjelaskan kepada The Epoch Times pada  Kamis (19 Januari) bahwa karena PKT memblokir fakta tentang epidemi, ditambah dengan penyebaran bencana yang tidak merata, jadi jika tidak melibatkan diri seseorang, kerabat dan teman-temannya, seseorang bisa jadi tidak merasakan keseriusan dari tragedi wabah yang sedang terjadi. (sin)

Belanda dan Jepang akan Menerbitkan Peraturan Baru tentang Pembatasan Ekspor Chip ke Tiongkok

oleh Wang Xiang

Bloomberg melaporkan pada  Kamis (19/1) bahwa Belanda dan Jepang akan bergabung dalam strategi yang dipimpin oleh pemerintahan Biden untuk membatasi ekspor teknologi dan mencegah masuknya Tiongkok ke dalam industri chip. Saat ini, Belanda dan Jepang memiliki pemasok utama peralatan manufaktur semikonduktor di seluruh dunia.

Mengutip sumber yang mengetahui masalah ini Bloomberg melaporkan bahwa, aturan baru tentang kontrol ekspor teknologi baik Belanda dan Jepang dapat disahkan paling cepat pada akhir Januari 2023. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte telah membahas rencana tersebut dengan Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih pada awal bulan ini.

Belanda dan Jepang kemungkinan besar tidak melakukan apa yang telah dilakukan Washington, yang tidak hanya membatasi ekspor peralatan buatan AS, tetapi juga mencegah orang Amerika bekerja sama dengan pembuat chip Tiongkok, kata laporan itu. Meski demikian, begitu ketiga negara tersebut bertindak bersama, maka Beijing dapat semakin terisolasi dari teknologi atau pengetahuan yang dibutuhkan untuk membangun semikonduktor canggih.

AS adalah rumah bagi pembuat chip terbesar, dengan Applied Materials, Lam Research, dan KLA. Dan Belanda memiliki ASML, yang mengontrol pasar fotolitografi, salah satu langkah terpenting dalam produksi komponen elektronik. Tokyo Electron Co., Ltd. Jepang adalah pesaing terkemuka dunia dalam jenis peralatan lain selain mesin litografi.

Tanpa akses ke peralatan yang diproduksi di ketiga negara tersebut, perusahaan Tiongkok akan merasa hampir tidak mungkin untuk membangun lini manufaktur chip yang canggih, kata para analis.

Pemerintahan Biden mengumumkan aturan yang menargetkan kontrol ekspor chip Tiongkok pada Oktober tahun lalu, dan Kementerian Perdagangan AS sedang mendengarkan komentar publik tentang aturan tersebut yang akan jatuh tempo pada 31 Januari tahun ini. Beberapa perusahaan semikonduktor AS telah menyatakan ketidaksetujuan mereka, tetapi anggota parlemen dari kedua partai di Kongres mendukung pendekatan yang diambil oleh Gedung Putih.

Partai Republik pada Rabu (18 Januari) menekan Menteri Perdagangan Gina Raimondo untuk memberlakukan tindakan yang lebih keras terhadap perusahaan pembuat chip Tiongkok, sambil mempertanyakan apakah langkah-langkah pengendalian ekspor ditegakkan secara memadai.

Semikonduktor telah menjadi medan pertempuran utama antara dua ekonomi terbesar dunia. Amerika Serikat adalah rumah bagi penemuan dan pemasok teknologi chip terbesar, sementara Tiongkok adalah pasar permintaan tunggal terbesar. Tiongkok telah berusaha mengurangi ketergantungannya pada impor setelah Washington membatasi akses Tiongkok  ke chip canggih untuk penggunaan militernya.

Bagi pemerintahan Biden, mengajak Belanda dan Jepang untuk bersama memperluas pembatasan ekspor terhadap Tiongkok dapat meningkatkan efektivitasnya. Bagi pemerintah Belanda dan Jepang, mereka juga harus menyeimbangkan kekhawatiran geopolitik dengan iming-iming kehilangan akses ke pasar yang besar.

Perdana Menteri Belanda Rutte mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News di sela-sela Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss pada Kamis, bahwa kerja sama antara Belanda dan Amerika Serikat “bergantung pada perkembangan diskusi.” (sin)

Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia 2023 Tanpa Kehadiran Pengusaha Tiongkok

oleh He Yating

Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) ke-53 di Davos, Swiss yang dijadwalkan berlangsung selama 5 hari telah dibuka pada 16 Januari. Para pemimpin dari 50 lebih negara beserta sejumlah besar pemimpin politik dan bisnis menghadiri pertemuan tersebut, tetapi tanpa kehadiran dari pengusaha Tiongkok, meskipun otoritas Beijing mengutus Wakil Perdana Menteri Liu He untuk berpartisipasi.

Isu-isu utama yang dibahas dalam forum tahun ini adalah : Bagaimana menghadapi krisis pangan dan energi, bagaimana menghadapi inflasi yang tinggi, pertumbuhan yang rendah dan utang yang tinggi, serta bagaimana menghadapi resesi industri, kerentanan sosial, risiko geopolitik dan sebagainya.

Menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh penyelenggara Forum Davos pada 16 Januari, 1.500 pemimpin dari 700 lebih organisasi internasional telah mendaftarkan diri untuk menghadiri pertemuan tersebut. Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan pemimpin lainnya masuk dalam daftar kehadiran. Lima puluh enam menteri keuangan, 19 gubernur bank sentral, 30 menteri perdagangan, dan 35 menteri luar negeri dari seluruh dunia bersama dengan ratusan pembuat kebijakan juga menghadiri pertemuan.

Di dunia bisnis, terdapat lebih dari 600 orang CEO perusahaan global terkemuka, termasuk Jamie Dimon dari JPMorgan Chase, David Solomon dari Goldman Sachs, dan James Gorman dari Morgan Stanley, serta lebih dari 2.500 orang CEO lainnya. Saat ini, ribuan orang penjaga keamanan pribadi yang dilengkapi dengan senjata beserta lebih dari 2.000 unit jet pribadi yang dibawa oleh pengusaha tersebut telah muncul di Kota Davos.

Meskipun Beijing mengutus Wakil Perdana Menteri Liu He dan Sekretaris Keuangan Hongkong Chen Maobo untuk berpartisipasi dalam forum ini, tetapi tidak terlihat seorang pun pengusaha elit Tiongkok yang selama ini aktif mengikuti forum tersebut menghadiri pertemuan. Hal ini jelas menarik perhatian dunia luar.

Yang Yuanqing, ketua dan CEO Lenovo Group, produsen PC terbesar di dunia, Liu Qiangdong, CEO JD.com, Wang Jianlin, pendiri dan ketua Wanda Group, Dong Mingzhu, ketua Zhuhai Gree Group, Ren Zhengfei, kepala Huawei , Ketua Grup Sinochem Ning Gaoning, Ketua Poly Group Co., Ltd. Xu Niansha dan pengusaha Tiongkok terkenal lainnya yang selama ini selalu menghadiri Forum Ekonomi Dunia Davos, tahun ini tidak satu pun menghadiri pertemuan tahunan tersebut.

Jack Ma, pendiri Alibaba adalah seorang “pelanggan” Forum Davos, ia sangat aktif di arena ekonomi internasional pada tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2014, Jack Ma bahkan terpilih sebagai direktur Dewan Direksi Yayasan Forum Ekonomi Dunia, menjadi pengusaha Tiongkok pertama yang terpilih.

Pada Januari 2019, di Forum Ekonomi Dunia Davos, Jack Ma mengomentari persiapan Uni Eropa terhadap undang-undang peraturan tentang ekonomi Internet. Tanpa diduga, beberapa bulan kemudian, Jack Ma, Alibaba serta Ant Group yang di bawah kendalinya menghadapi pemeriksaan ketat di pihak berwenang Tiongkok. Sejak itu, dia tidak pernah muncul di Forum Davos, dan untuk satu masa yang panjang telah menghilang dari pandangan publik.

Tak lama setelah Jack Ma mengundurkan diri dari kepemimpinan dewan direksi Alibaba, ia pun melepaskan kendali atas Ant Group dan Hengsheng Electronics, dan kini ia telah pindah ke Jepang.

Forum Ekonomi Dunia yang setiap tahunnya berlangsung di Davos dianggap sebagai kompas untuk mengamati ekonomi dunia, ia juga menjadi forum pertukaran informasi ekonomi antar negara, dan salah satu saluran bagi pengusaha Tiongkok untuk berkomunikasi, bertatap muka dengan pengusaha Barat, dan mencari peluang bagi perusahaan Tiongkok untuk berintegrasi ke dalam rantai pasokan Barat. Forum Ekonomi Dunia Davos ini sesungguhnya memiliki pengaruh internasional yang tidak kecil, sehingga tidak dapat diremehkan. Namun demikian, mengapa para pengusaha Tiongkok secara kolektif menghilang dari Davos ?  Hal mana menarik perhatian kalangan internasional.

Seorang netizen Twitter meninggalkan komentar di bawah berita yang relevan : “Bisa jadi kecewa berat”. Ada netizen menimpali dengan tulisan : “Jika Anda menyampaikan hal yang benar, kemudian menjadi pusat perhatian, apalagi bereputasi melebihi pemimpin, Anda pasti disalahkan. Tetapi jika Anda menyampaikan hal yang keliru, apalagi sampai menyinggung perasaan pemimpin, Anda juga akan disalahkan. Oleh karena itu tidak ada orang yang ingin menonjol”. Ada netizen yang berkomentar : “Mending tidak hadir, supaya daftar penggerebekan tidak bertambah satu orang lagi.” (sin)